BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2007:11) jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menurut tingkat eksplanasi ( tingkat penjelasannya ) adalah jenis penelitian kausal, yang bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang dihubungkan yaitu variabel bebas (variabel yang mempengaruhi) dan variabel terikat (variabel yang dipengaruhi). Jadi penelitian ini memakai suatu penelitian yang mencari hubungan antara variabel satu dengan variabel lain yang mempunyai hubungan sebab akibat. Dan mengunakan pendekatan kuantitatif dengan merumuskan hipotesis yang selanjutnya dilakukan statistic untuk menerima atau menolak hipotesis. Dalam penelitian ini studinya bersifat formal, yaitu penelitian yang terstruktur dan bertujuan menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang telah diajukan. 3.1.2 Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2009:80).Ukuran populasi yang diambil dari penelitian ini tidak teridentifikasi atau tidak
diketahui secara pasti. Populasi dari penelitian ini adalah konsumen Supermarket Sakinah Surabaya. Populasi ini jumlahnya banyak, tersebar dan tidak diketahui secara pasti. 3.2 Teknik Pengambilan Sampel a. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang sedang berbelanja di Supermarket Sakinah Surabaya dimana jumlah populasi tidak diketahui. b. Sampel Karena populasi tidak diketahui maka Pengambilan sampel menggunakan non-probalistik sampling dengan teknik accidental sampling yaitu teknik sampel berdasarkan kebetulan yang dijumpai selama periode pengumpulan data dan dipilih berdasarkan atas ciri-ciri atau karakteristik yang sudah ditetapkan untuk mencapai tujuan atau maksud tertentu. Karena jumlah sampel tidak diketahui maka sampel diambil selama satu minggu mulai dari hari senin sampai hari minggu. Adapun dasar dalam pengambilan jumlah sampel didasarkan atas pendapat Malhorta (2005:204) yang menyatakan bahwa sampel minimal adalah 5 x jumlah Indikator. Dalam penelitian ini, jumlah Indikator adalah 11, maka besar sampel 5 x 11 = 55 orang. Untuk mengantisipasi distorsi pada data hasil penelitian, maka jumlah responden ditambah 10% dari hasil total sampel yang ada, sehingga dapat dikalkulasikan 55 + ( 10% x 55 ) = 61 orang.
3.3 Teknik Pengumpulan Data. 3.3.1 Jenis data 1. Data Primer Dalam penelitian ini, data yang dipakai berupa data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden, seperti penyebaran kuisioner. 2. Data Sekunder Adalah data yang berupa informasi dari perusahaan Supermarket Sakinah Surabaya. 3.3.2 Prosedur Pengumpulan Data Dalam mencari dan mengumpulkan data dilakukan menggunakan metodemetode sebagai berikut: a. Kuisioner Merupakan daftar pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban dari responden. b. Wawancara Mewawancarai atau interview langsung kepada responden dan pihak perusahaan. c. Observasi Melakukan pengamatan secara langsung pada obyek penelitian. d. Dokumentasi
Melakukan pengumpulan data dengan cara melakukan pencatatan terhadap data, dokumen-dokumen yang telah tersedia dari pihak manajemen Supermarket Sakinah Surabaya. 3.4 Variabel dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai. Variabel penelitian terdiri atas dua macam yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian utama peneliti. Hakikat sebuah masalah mudah terlihat dengan mengenali berbagai variabel dependen yang digunakan dalam sebuah model. Variabilitas dari atau atas faktor inilah yang berusaha untuk dijelaskan oleh seorang peneliti. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah keputusan pembelian (Y). Variabel independen yang dilambangkan dengan (X) adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negatif. Variabel independen dalam penelitian ini adalah: a. Produk (X1) b. Harga (X2) c. Promosi (X3) d. Tempat (X4) 2. Definisi Operasional Variabel
Yang dimaksud dengan definisi operasional variabel adalah pernyatan tentang definisi dan pengukuran variabel-variabel penelitian secara operasional berdasarkan teori yang ada dalam pengalaman empiris. Dalam usulan penelitian ini definisi operasionalnya terdiri dari: 1. Produk (X 1 ) menurut Kotler dan Amstrong (2003:337) menyatakan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan pemakainya. Indikatornya terdiri dari : 1. Ukuran (X 1.1 ) adalah bentuk yang ditawarkan pada konsumen dengan berbagai macam ukuran seperti gram, liter dan berbagai macam produk yang ditawarkan. 2. Kualitas (X 1.2 ) adalah variasi dan mutu produk yang tersedia dan dijual oleh perusahaan di Supermarket Sakinah. 3. Merek (X 1.3 ) adalah perkenalan merek yang ditawarkan. 2. Harga (X 2 ) menurut Kotler dan Amstrong (2003:430) harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan atas barang atau jasa. Indikatornya adalah: 1. Perbandingan harga (X 2.1 ) adalah harga produk yang dijual atau tertulis dengan harga yang terjadi diluar Superarket. 2. Potongan harga (X 2.2 ) adalah pemberian potongan harga atau diskon pada Supermarket Sakinah Surabaya.
3. Promosi (X 3 ) menurut Kotler (2003:79) Promosi adalah aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya. Indikatornya adalah : 1. Media massa (X 3.1 ) adalah sistem promosi yang diinformasikan melalui koran atau majalah. 2. Mulut ke mulut (X 3.2 ) adalah sistem promosi yang diinformasikan dari orang lain melalui mulut ke mulut. 3. Mengetahui sendiri (X 3.3 ) adalah informasi mengenai produk yang di dapat secara langsung pada Supermarket Sakinah Surabaya. 4. Tempat (X 4 ) mencakup aktivitas perusahaan untuk menyediakan produk atau jasa bagi konsumen sasaran. (Kotler dan Amstrong 2003:79). Dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian produk kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis. Indikatornya terdiri dari : 1. Lokasi strategis (X 4.1 ) adalah tempat yang sangat memudahkan konsumen untuk melakukan pembelian. 2. Kebersihan (X 4.2 ) adalah suatu intensitas terhadap lingkungan sekitar supermarket yang bersih dan nyaman bagi konsumen atau pembeli. 3. Transportasi (X 4.3 ) adalah sarana yang menunjang untuk mencapai suatu tunjuan. 5. Keputusan pembelian (Y) adalah merupakan suatu pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan manusia untuk membeli sesuatu barang
dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya (Swasta, 2003:242). Indikatornya terdiri dari : 1. Bentuk produk adalah keputusan konsumen untuk membeli, didasarkan atas bentuk atau desain dari produk tersebut. 2. Cara pembayaran adalah keputusan konsumen untuk membeli suatu produk, didasarkan atas cara pembayaran, dimana cara pembayarannya dapat dilakukan dengan menggunakan kartu debit Untuk menunjang jalannya penelitian ini, maka dipakai skala likert. Menurut Riduwan (2003:39) mengatakan bahwa skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social terjadi. Skala likert dapat dibagi menjadi 4 skala alternative antara lain : Adapun skala untuk pengukurannya adalah sebagai berikut : a. Sangat tidak setuju Skor 1 b. tidak setuju Skor 2 c. Setuju Skor 3 d. Sangat Setuju Skor 4 3.5. Teknik Analisis Data
Data penelitian dalam proses pengumpulannya sering kali membutuhkan biaya, waktu, dan tenaga yang benar. Data tidak akan menjadi berguna bila alat ukur yang digunakan tidak memiliki validitas dan realibitas. Sehingga perlu dilakukan uji validitas dan realibitas sebagai berikut : 3.5.1 Uji validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Ada dua syarat penting yang berlaku pada sebuah angket, yaitu keharusan sebuah angket untuk valid. Uji validitas merupakan pengujian seberapa cermat dan kuisioner harus dapat melakukan fungsi ukur dengan kata lain suatu kuisioner dapat dikatakan valid (sah) jika pertanyaan dalam kuisioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuisoner tersebut. Adapun langkah-langkah dalam menguji validitas menurut Arikunto dalam Umar,(2007:110), yaitu sebagai berikut : 1. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur. 2. Melakukan uji coba pengukuran tersebut pada sejumlah responden. 3. Mempersiapkan tabulasi jawaban. 4. Menghitung koefisien korelasi antar data pada masing-masing pertanyaan, dengan teknik product moment. Sehingga untuk menguji validitas : a) Jika r hasil positif, serta r hasil > r tabel maka variabel tersebut valid. b) Jika r hasil negatif, serta r hasil < r tabel maka variabel tersebut tidak valid.
2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk menguji sejauh mana jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu untuk menguji bahwa variabel dikatakan reliable jika nilai cronbach alpha> 0,6 Nunnaly(dalam Ghozali, 2006:133). 3.5.2 Asumsi Klasik 1. Melakukan Uji Autokorelasi (Korelasi Serial) Suatu asumsi penting dari model linier adalah bahwa tidak ada autokorelasi atau kondisi yang berurutan diantara gangguan yang masuk dalam persamaan fungsi regresi. Konstanta Durbin-Watson (DW) dapat dipergunakan untuk pengujian, apakah terdapat autokorelasi variabel bebas terhadap penyimpangan fungsi gangguan (Ghozali, 2006: 96). 2. Uji Normalitas Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Penelitian ini menggunakan plot probabilitas normal (Normal probability plot) untuk menguji kenormalitasan jika penyebaran data (titik) disekitar sumbu diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi Normalitas. 3. Uji Multikolinearitas
Uji multikoniearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Salah satu cara mendeteksi adanya multikoniearitas adalah dengan melihat Tolerance dan Variance Inflasion Factor (VIF). Tolerance mengukur variabelitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai cut off yang umum digunakan untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10. (Ghozali, 2006:91) 4. Uji Heterokesdatisitas Bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terdapat kesamaan varians dari residu dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain sama, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians bebeda disebut heteroskedestisitas. a. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada berbentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit ) maka telah terjadi heteroskedestisitas. b. Jika ada pola yang jelas, serta titik titik menyebar diatas dan dibawah O pada Y, maka tidak terjadi heteroskedestisitas. 3.5.3 Regreasi Linier Berganda Menurut Suharsimi (2005:289), analisa regresi linier berganda adalah suatu prosedur statistik dalam menganalisa hubungan antara variabel satu atau lebih variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) rumus multiple regresinya adalah sebagai berikut :
Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 Dimana: Y a X 1 X 2 X 3 X 4 : Keputusan pembelian : Bilangan konstanta : Produk : Harga : Promosi : Tempat b 1, b 2, b 3, b 4 : Koefisien Regresi a : Konstanta e : Standar Error 3.5.4 Pengujian Hipotesis 1. Pengujian secara simultan a. Hipotesis statistik 1) Ho; β 1 = β 2 = β 3 = β 4 = 0 Berarti variabel bebas (X 1,X 2,X 3,X 4 ) tidak berpengaruh secara simultan terhadap variabel terikat. 2) Ho; β 1 β 2 β 3 β 4 Berarti variabel bebas (X 1,X 2,X 3,X 4 ) berpengaruh secara simultan terhadap variabel terikat. b. Uji hipotesis dengan uji F
Untuk menguji kebenaran hipotesis Analisis Pengaruh Retailing Mix Terhadap Keputusan Pembelian Pada Supermarket Sakinah Surabaya secara simultan, digunakan uji simultan F, rumus Uji F F (1 2 R /( k 1) 2 R ) /( n k) Keterangan : F = Nilai hitung uji simultan R 2 = Koefisien determinasi berganda n = k = Jumlah data yang dianalisis Jumlah variabel yang dianalisis c. Level of signifikan Memakai uji satu sisi kanan dengan α sebesar 5% d. Menggunakan distribusi F dengan dua derajat kebebasan (dk), yaitu dk 1 = (k-1) dan dk 2 = (n-k) serta nilai kritis = F (α,k-1,n-k) e. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis 1) Jika nilai F Value > 0.05, maka H 0 tidak berhasil ditolak yang berarti variabel bebas secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. 2) Jika nilai F Value < 0.05, maka H 0 tidak berhasil ditolak yang berarti variabel bebas secara simultan berpengaruh terhadap variabel terikat. 2. Pengujian secara parsial a. Formulasi Hipotesis
1) Ho;β 1 =β 2 = β 3 =β 4 =0Berarti variabel bebas (X 1,X 2. X 3,X 4 ) tidak berpengaruh secara parsial terhadap variabel terikat. 2) Ho;β 1 β 2 β 3 β 4 0Berarti variabel bebas (X 1,X 2. X 3,X 4 ) berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian konsumen. b. Uji hipotesis dengan uji t Untuk menguji signifikan tidaknya variabel-variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen secara parsial dan yang dominan digunakan uji hipotesis parsial (uji t). Rumus uji-t menurut Algifari (2003:138) : t h bi SE bi Keterangan : t h b1 SE b1 = Nilai hitung uji signifikansi = Koefisien regresi parsial = Deviasi standar koefisien regresi c. Pengujian memakai uji satu sisi dengan α sebesar 5% d. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis - Jika nilai signifikansi t value > 0.05, maka H 0 tidak berhasil ditolak yang berarti variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. - Jika nilai signifikansi t Value < 0.05, maka H 0 berhasil ditolak yang berarti variabel bebas secara parsial berpengaruh variabel terikat. 3. Koefisien Determinasi Parsial
Koefesien determinasi (r 2 ) parsial merupakan suatu alat utama yang mengetahui sejauhmana tingkat hubungan antara variabel X dan Y. Menghitung nilai r 2 dengan menggunakan rumus r 2 = n. x² n. n. xy x 2 x. n. y y² n. y 2 Dimana : r = Koefisien korelasi yang menyatakan hubungan antara x dan y x = Variabel bebas y = Variabel terikat n = Jumlah data yang diteliti Kriteria Keputusan a. Nilai r² yang sangat besar menunjukkan variabel bebas (X) tersebut memiliki kontribusi terbesar (dominan) terhadap perubahan variabel terikat (Y). b. Jika angka korelasi negatif, maka dikatakan memiliki pengaruh yang negatif (berbanding terbalik). c. Setelah diketahui hasil perhitungan didapatkan maka diketahui variabel bebas X 1, X 2, X 3 dan X 4 yang mempunyai kontribusi paling dominan terhadap variabel terikat Y dengan melihat konribusi yang paling besar. d. Menentukan kriteria keputusan: Jika korelasi > 0,5 dikatakan memiliki pengaruh yang kuat. Jika korelasi < 0,5 dikatakan memiliki pengaruh yang lemah.