The Influence of Numbered Heads Together Model on Students Result Learning Achievement in Reproduction System sub Material ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
(The Influence of Advance Organizer Learning Model Based Concept Map on Students Learning Achievement in Human Excretion Subject) ABSTRACT

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

ABSTRACT. : Mnemonic learning model students human excretion system subject learning achievement. ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

(The Influence of Cooperative Learning Model Teams Games Tournament Type to The Student Learning Result on Human Excretion System)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CIRCUIT LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA SUB MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE

Ika Sartika, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ika.sartika.unsil.ac.id

(The Influence of Creative Problem Solving Learning Model by Video Media to The Student Achievement on The Material Environmental Pollution.

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Index Card Match

Anisa Nur Utami*) Purwati Kuswarini*)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY YANG DIBANTU MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

The Influences of Science Technology Society (STS) Model Learning to Student Result Learning on Pollution Environment Material

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

1. Pendahuluan Penggunaan variasi model pembelajaran sangatlah penting dalam suatu pembelajaran untuk mempermudah siswa dalam proses belajar

ABSTRACT. Keywords : Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction (ARIAS) model, students learning achievement.

(The Influence of Cooperative Learning Model Type Structured Numbered Heads on Students Learning Result in Excretion System Material)

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT

System Concepts) ABSTRACT

Keywords: Cooperative Model, Student Teams Achievement Division (STAD) and Two Stay Two Stray, mind mapping, the digestive system in human.

INFLUENCE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE OF LISTENING TEAM ON THE CONCEPT OF BIODIVERSITY IN X PUBLIC HIGH SCHOOL SINDANGKASIH AT CIAMIS

PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

Wahyu Alamsyah, Purwati Kuswarini, Endang Surahman ABSTRACT

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY

Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions

ABSTRACT. Keywords : Open ended problems model of learning, students learning achievement, environment pollution ABSTRAK

(The Influence of Problem Based Learning (PBL) Model with Process Skills Approach to Increase The Student s Achievement)

Anisa Nabilasari, Purwati Kuswarini Suprapto, Diana Hernawati

Ai Dina, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

Fauziah Pratiwi, Purwati Kuswarini Suprapto, Suharsono

Elin Ismayati, Purwati Kuswarini Suprapto, Suharsono ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP RESUME

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT

Cooperative Learning Model Group Investigation And Learning Together Type, Students Achievement, Ecosystem.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DI KELAS III SD NEGERI DARAWATI JURNAL

Keywords: Student Result learning, cooperative learning mode, kancing gemerincing type, and talking stick type.

SKRIPSI RANI APRIYANI

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJRAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Resti Tresnasih*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

(The Differences of Students Learning Outcomes Between The Use Of Audio- Visual Media and Interactive Multimedia in Subject Ecology)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED-HEAD TOGETHER

Neng Siti Nur Afifah., Edi Hernawan, Drs.M.Pd., Suharsono, M.Pd. ABSTRACT

Delia Amas Triana, Edi Hernawan, Romy Faisal Mustofa ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PROBLEM BASED LEARNING MODEL WITH VIDEO MEDIA ON THE STUDENT LEARNING RESULT ON THE ECOSYSTEM CONCEPT

Rini Novianti., Edi Hernawan,Drs.M.Pd., Suharsono, M.Pd.

Ayu Nopiasari, Purwati Kuswarini Suprapto

Influence of Cooperative Learning Type Snowball Throwing

Devi Nur Afriliani H. Endang Surahman Suharsono

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP EKOSISTEM

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE DENGAN INDEX CARD MATCH

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE

Galih Wangi, Hernawan. Abstract

Key words : talking stick, flip chart, system excretion in human

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING

JURNAL. Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Devi Alvia H. Endang Surahman Suharsono

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

Komalasari, Purwati K Suprapto, Ai Sri Kosnayani

Asep Rahman, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

Nurul Fahmi, Edi Hernawan, Diana Hernawati ABSTRACT

Raisa Rahmawati, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani

Anna Pertiwi, Purwati Kuswarini Suprapto

Yosi Febrianti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS ACHIEVEMENT USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE TIME TOKEN AND TYPE PLAYING ANSWERS ON THE CONCEPT ECOSYSTEM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION

Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair and Share dan Jigsaw II

Abstract. Keywords: the students result of study, Approach, contextual.

AKTIVITAS PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING DENGAN PENDEKATAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh KYKY ZEPTIANA

Neng Revi Rismayanti, Purwati Kuswarini dan Diana Hernawati

Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay

The Influences of Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) Model Learning to Student Result Learning on DigestiveSystem Food Material

Ulpiyaturahmah, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

Abstract. Keywords: Creative Problem Solving and Problem Based Learning as learning model. Abstrak

Keywords: Problem Based Learning (PBL), chart media, graphic chart media, respiration system in animals

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASISSTED INDIVIDUALIZATION

Abstract. Keyword : Cooperative learning model, picture and picture, charta media, powerpoint media, human digest

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP RESUME

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN METODE CROSSWORD

(The Influence of Using Contextual Teaching and Learning (CTL) Model to The Result of Students Learning on The Waste and Recycling Material)

Nourma Izmi, Purwati Kuswarini Suprapto, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

THE APPLICATION OF COOPERATIVE TEACHING MODEL COOPERATIVE SCRIPT TYPE IN HUMAN RESPIRATION SYSTEM

Keyword : numbered heads together, life organization

(Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 1 Salopa) Abstract

Transkripsi:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DIBANTU DENGAN METODE MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA SUB KONSEP SISTEM REPRODUKSI (Studi Eksperimen di kelas XI SMA Negeri 10 Tasikmalaya Tahun ajaran 201/201) The Influence of Numbered Heads Together Model on Students Result Learning Achievement in Reproduction System sub Material Nur Aini, Purwati Kuswarini, dan Suharsono Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Jl Siliwangi No 2 Tasikmalaya-Jawa Barat. E-mail: aini.zilviani@gmail.com ABSTRACT This research aims to determine the effect of cooperative learning model Numbered Heads Together (NHT), assisted by the mind mapping method to the study of students in sub concept of reproductive system in public senior high school 10 Tasikmalaya. This research was conducted in January 201 to the month of october 201 at public senior high school 10 Tasikmalaya. The method used is the true experimental method with a population of students of XI grade public senior high school 10 Tasikmalaya, with the number of 2 people. Samples were taken using saturation sampling technique as much as two classes, namely as an experimental class and control class. The instrument used was a technique achievement test students on the concept of Reproductive System. The written test is multiplechoice with four options. Data analysis technique used is the t test with α of 0.0. The results showed thitung is the rejection region of Ho. This shows that there us influence learning model Numbered Heads Together assisted dengn Mind mapping method to the study of students in sub material reproductive system in XI grade public senior high school 10 Tasikmalaya. Keywords: Numbered Heads Together, Mapping Method, Students Result Learning.

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dibantu dengan metode mind mapping terhadap hasil belajar peserta didik pada sub konsep Sistem Reproduksi di kelas XI SMA Negeri 10 Tasikmalaya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 201 sampai dengan bulan oktober 201 di SMA Negeri 10 Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode true eksperimental dengan populasi peserta didik kelas XI SMA Negeri 10 Tasikmalaya, dengan jumlah 2 orang. Sampel diambil dengan menggunakan teknik sampling jenuh sebanyak 2 kelas, yaitu sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah teknik tes hasil belajar peserta didik pada konsep Sistem Reproduksi. Tes tertulis ini berupa pilihan ganda dengan empat option. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t dengan α 0,0. Hasil penelitian menunjukkan t hitung berada didaerah penolakan H 0. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran numbered heads together dibantu dengn metode Mind mapping terhadap hasil belajar peserta didik pada sub materi sistem reproduksi di kelas XI SMA Negeri 10 Tasikmalaya. Kata Kunci : Numbered Heads Together, Mind Mapping, Hasil Belajar Peserta Didik.

Pendahuluan Proses pembelajaran di kelas umumnya ditentukan oleh peran pendidik dan peserta didik yang terlibat langsung didalam proses tersebut. Kesulitan maupun kegagalan yang terjadi dalam proses pembelajaran tidak hanya bersumber dari kemampuan peserta didik yang kurang maksimal. Faktor lain yang turut menentukan keberhasilan dalam belajar salah satunya kurang perhatian peserta didik saat pendidik menyampaikan materi khususnya pada materi IPA. IPA merupakan ilmu yang mempunyai peran yang sangat besar dalam pendidikan dan kehidupan sehari-hari, sehingga IPA memiliki karakteristik yang berbeda dengan ilmu lainnya dalam hal objek persoalan dan proses pembelajarannya. Proses Pembelajaran IPA harus menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung yang mengakibatkan banyak permasalahan yang berkaitan dengan proses pembelajaran IPA di sekolah-sekolah saat ini. Salah satu permasalahan yang sering terjadi yaitu kurangnya perhatian peserta didik pada saat proses pembelajaran yang menyebabkan rendahnya hasil belajar. Untuk mengatasi hal tersebut maka pendidik harus selalu meningkatkan kualitas profesionalismenya pada saat penyampaian materi pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada sebagaian siswa kelas XI SMA Negeri 10 TASIKMALAYA, dalam kegiatan pembelajaran biologi masih mendapat kesulitan dalam proses belajarnya. siswa kurang aktif dan merasa pembelajaran tidak menarik membuat siswa jenuh dalam proses pembelajaran sehingga pemahaman terhadap materi pembelajaran pun kurang. Hal ini berdampak pada hasil belajar yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 7. Hasil belajar dilihat dari rata-rata nilai ulangan peserta didik dari seluruh kelas IPA yaitu 72 masih di bawah KKM. Berdasarkan kenyataan tersebut, perlu usaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan mengembangkan berbagai variasi. Salah satu cara untuk melibatkan siswa lebih aktif adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dan metode pembelajaran. Dalam model ini siswa diarahkan untuk bisa bekerjasama dengan lingkungan sosialnya, mengembangkan diri dan bertanggung jawab secara individual. Melihat permasalahan di atas, maka

diperlukan suatu solusi untuk menghadapi kendala tersebut yaitu dengan menggunakan model Numbered Heads Together dan metode Mind Mapping dalam penyampaian materi. Penerapan ke dua metode ini dilakukan untuk melihat adanya perbedaan keberhasilan proses pembelajaran dan melihat perbedaan peningkatan hasil belajar dengan menggunakan ke dua model dan metode tersebut, karena salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran yaitu penggunaan metode pembelajaran. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat pada proses pembelajaran dapat memberikan hasil yang maksimal. Metode Penelitian Penelitian ini menggunkan metode true experimental design dengan adanya kelompok lain yang tidak dikenal eksperimen dan ikut mendapatkan pengamatan. dengan adanya kelompok lain yang disebut kelompok pembanding atau kelompok kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI IPA SMA Negeri 10 Tasikmalaya dengan jumlah peserta didik 2 orang. Sampel diambil dengan menggunkan teknik sampling jenuh dikarenakan populasi dalam penelitian ini ada dua kelas, maka seluruh anggota kelas XII IPA dipakai sebagai sampel, yaitu kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-test post-test control group desigen yang dilakukan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, perbedaan pencapaian dilihat dari pencapaian antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diambil dari hasil pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen, serta perbandingan nilai gain yang dinormalisasi (N-gain) antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tes yang digunakan adalah tes tertulis dalam bentuk pilihan majemuk dengan lima option. Soal yang diberikan telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas XI IPA SMA Negeri 10. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dalam bentuk pilihan majemuk dengan empat option yang dilakukan sebelum dan setelah proses pembelajaran selesai satu pokok bahasan. Tujuan dari

pelaksanaan tes ini adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan belajar yang telah dicapai peserta didik. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan data Data yang diambil dari penelitian ini meliputi pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen, posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen, serta perbandingan nilai gain yang dinormalisasi (N-gain) antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Menurut Hake (Meltzer, 2002:2) N-gain dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut. Ng = Spost-Spre Keterangan: Smax-Spre Ng : Nilai gain yang dinormalisasi (N-gain) dari kedua pendekatan Spost : Skor tes akhir Spre : skor tes awal Smax : skor maksimum Tabel 3.7 Kriteria Nilai N-Gain Perolehan N- gain Keterangan N- gain > 0,70 N gain tinggi 0,30 N- gain 0,70 N gain sedang N- gain < 0,30 N gain rendah Sumber: (Meltzer, 2002:3) 2. Teknik Analisis Data a. Uji Prasyarat 1) Uji normalitas.

2) Uji homogenitas. b. Uji Hipotesis Jika semua data berdistribusi normal dan homogen maka analisis akan dilanjutkan ke langkah pengujian hipotesis dengan uji statistik parametrik (uji t) sedangkan jika data tidak berdistribusi normal dan tidak homogen maka analisis dilanjutkan dengan uji statistika non-parametrik yaitu uji U Man-Whitney. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian 1. Data Hasil Penelitian di Kelas Eksperimen a. Skor Pretest 1) Data statistik Tabel.2 Data Statistik Pretest di Kelas Eksperimen No Statistik Skor 1 Skor minimum 1 2 Skor maksimum 30 3 Rata-rata 22,2 Varians 11,2 Standar deviasi 3,3 Sumber: Hasil pengolahan data 2) Histogram dan Polygon Frekuensi 8 7 3 2 1 0 7 3 1 1, 1,18,18, 21, 21, 2, 2, 27, 27, 30, 30, Batas Kelas Gambar.1 Histogram dan Polygon Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen

Gambar.1 menjelaskan skor hasil pretest pada kelas eksperimen. Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa skor pretest paling rendah berkisar antara 1, - 18, yaitu sebanyak 3 orang, sedangkan skor pretest paling tinggi berkisar antara 27, 30, sebanyak 1 orang, dan frekuensi skor pretest paling banyak berkisar antara 21, 2, sebanyak 7 orang. b. Skor Posttest 1) Data statistik Tabel. Data Statistik Posttest di Kelas Eksperimen No Statistik Skor 1 Skor minimum 27 2 Skor maksimum 38 3 Rata-rata 31, Varians 7,8 Standar deviasi 2,78 Sumber: Hasil pengolahan data 2) Histogram dan polygon Frekuensi 7 3 2 1 0 3 2 1 2, 2,28,28,30,30,32,32,3, 3,3, 3,38,38, Batas Kelas Gambar.2 Histogram dan Polygon Frekuensi Posttest Kelas Eksperimen Gambar.2 menjelaskan skor hasil posttest pada kelas eksperimen. Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa skor posttest paling rendah berkisar antara 27, - 28, yaitu sebanyak 3 orang, sedangkan skor posttest paling tinggi berkisar antara 3,

38, sebanyak 1 orang, dan frekuensi skor posttest paling banyak berkisar antara 30, 32, sebanyak orang. c. Skor N-Gain 1) Data statistik Tabel. Data Statistik N-Gain di Kelas Eksperimen No Statistik Skor 1 Skor minimum 0, 2 Skor maksimum 0,80 3 Rata-rata 0,7 Varians 0,01 Standar deviasi 0,1 Sumber: Hasil pengolahan data 2) Histogram dan polygon Frekuensi 8 7 3 2 1 0 7 2 1 0, 0, 0,2 0,2 0,9 0,9 0, 0, 0,73 0,73 0,80 0,80 Batas Kelas Gambar.3 Histogram dan Polygon Frekuensi N-Gain Kelas Eksperimen Gambar.3 menjelaskan skor hasil N-gain pada kelas eksperimen. Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa skor N- gain paling rendah berkisar antara 0,-0,2 yaitu sebanyak 7 orang, sedangkan skor N-gain paling tinggi berkisar antara 0,73 0,80 sebanyak 1 orang, dan frekuensi skor N-gain paling banyak berkisar antara 0,-0,2 yaitu sebanyak 7 orang. 2. Data Hasil Penelitian di Kelas Kontrol a. Skor Pretest 1) Data statistik

Tabel.8 Data Statistik Pretest di Kelas Kontrol No Statistik Skor 1 Skor minimum 7 2 Skor maksimum 21 3 Rata-rata 12,9 Varians 1,7 Standar deviasi 3,80 Sumber: Hasil pengolahan data 2) Histogram dan polygon Frekuensi 7 3 2 1 0 3 2, 7,9, 10, 12, 13, 1, 1, 18, 19, 21, 22, Batas Kelas Gambar. Histogram dan Polygon Frekuensi Pretest di Kelas Kontrol Gambar. menjelaskan skor hasil pretest pada kelas kontrol. Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa skor pretest paling rendah berkisar antara, - 9, yaitu sebanyak orang, sedangkan skor pretest paling tinggi berkisar antara 18, 21, sebanyak 2 orang, dan frekuensi skor pretest paling banyak berkisar antara 9, 12, sebanyak orang. b. Skor Posttest 1) Data statistik Tabel.10 Data Statistik Posttest di Kelas Kontrol No Statistik Skor 1 Skor minimum 1 2 Skor maksimum 28 3 Rata-rata 21,

Varians 13,2 Standar deviasi 3,8 Sumber: Hasil pengolahan data 2) Histogram dan polygon Frekuensi 7 3 2 1 0 3 2 1, 1,17,17,20,20,23,23,2,2, 29, 29, Batas Kelas Gambar. Histogram dan Polygon Frekuensi Posttest Kelas Kontrol Gambar. menjelaskan skor hasil posttest pada kelas kontrol. Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa skor posttest paling rendah berkisar antara 1, - 17, yaitu sebanyak 3 orang, sedangkan skor posttest paling tinggi berkisar antara 2, 29, sebanyak 2 orang, dan frekuensi skor posttest paling banyak berkisar antara 20, 23, sebanyak orang. c. Skor N-Gain 1) Data statistik Tabel.12 Data Statistik N-Gain di Kelas Kontrol No Statistik Skor 1 Skor minimum 0,2 2 Skor maksimum 0,8 3 Rata-rata 0,38 Varians 0,008 Standar deviasi 0,089 Sumber: Hasil pengolahan data

2) Histogram dan polygon Frekuensi 7 3 2 1 0 1 0,23 0,30 0,37 0, 0,1 0,8 0,23 0,30 0,37 0, 0,1 0,8 Batas Kelas A. Analisis Uji Prasyarat 1. Uji Normalitas Gambar. Histogram dan Polygon Frekuensi N-Gain Kelas Kontrol Gambar. menjelaskan skor hasil N-gain pada kelas kontrol. Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa skor N-gain paling rendah berkisar antara 0,23-0,30 yaitu sebanyak orang, sedangkan skor N-gain paling tinggi berkisar antara 0,1 0,8 sebanyak 1 orang, dan frekuensi skor N-gain paling banyak berkisar antara 0,30-0,37 yaitu sebanyak orang. Untuk menguji kenormalan data digunakan uji lilliefors. Hipotesis yang diuji adalah: Ho : Sampel telah diambil dari populasi yang berdistribusi normal Ha : Sampel telah diambil dari populasi yang tidak berdistribusi normal Kaidah pengujian hipotesis yang digunakan adalah: Tolak Ho jika Lo > Lkritis Hasil analisis dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel.1 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Hasil Data L 0 L kritis Kesimpulan analisis Skor pretest eksperimen 0,098 0,190 L 0 < L kritis Terima H 0 Kesimpulan analisis Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Hasil Kesimpulan Data L 0 L kritis Kesimpulan analisis analisis Data berasal dari Skor posttest 0,1 0,190 L eksperimen 0 < L kritis Terima H 0 populasi yang berdistribusi normal Data berasal dari Skor N-gain 0,1 0,190 L eksperimen 0 < L kritis Terima H 0 populasi yang berdistribusi normal Data berasal dari Skor pretest 0,099 0,190 L control 0 < L kritis Terima H 0 populasi yang berdistribusi normal Data berasal dari Skor posttest 0,109 0,190 L control 0 < L kritis Terima H 0 populasi yang berdistribusi normal Data berasal dari Skor N-gain 0,1129 0,190 L control 0 < L kritis Terima H 0 populasi yang berdistribusi normal Keterangan : Perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 2. Uji Homogenitas Untuk mengetahui apakah kedua data hasil tes belajar tersebut variansnya homogen atau tidak, dilakukan uji homogenitas dua varians dengan menggunakan uji F maksimum. Hipotesis yang diuji adalah: H 0 : kedua varians homogen H a : kedua varians tidak homogen Kaidah pengujian hipotesis yang digunakan adalah: Tolak H 0 jika F hitung F tabel Hasil analisis dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel.1 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas F maksimum Data F hitung F tabel Hasil analisis Kesimpulan Skor pre post test 1, 2,1 F hitung < F tabel Terima H 0 eksperimen Skor pre post test 1,07 2,1 F hitung < F tabel Terima H 0 control N-gain eksperimen N-gain control 1,2 2,1 F hitung < F tabel Terima H 0 Kesimpulan analisis Kedua varians homogeny Kedua varians homogeny Kedua varians homogeny

Keterangan : Perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran B. Pengujian Hipotesis 1. Skor Pretest Posttest Kelas Eksperimen Karena kedua kelompok data telah diambil dari populasi yang berdistribusi normal dan kedua variansnya homogen, maka pengujian dilanjutkan dengan uji t dependent. Hipotesis yang diuji adalah: H 0 : hasil pretest sama dengan hasil posttest H a : hasil pretest tidak sama dengan hasil posttest Kaidah pengujian hipotesis yang digunakan adalah: Terima H 0 jika - t tabel < t hitung +t tabel Hasil analisisnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel.1 Ringkasan Hasil Uji t dependent Pretest Posttest Kelas Eksperimen t hitung t tabel Hasil Analisis Kesimpulan Kesimpulan Analisis -20,2 2,09 t hitung < -t tabel Tolak Ho Hasil pretest tidak sama dengan hasil posttest Keterangan : Perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran Daerah Penolakan H o (daerah kritis) Daerah Penerimaan H o Daerah Penolakan H o (daerah kritis) -20,2-2,09 +2,09 Gambar.7 Kurva Hasil Uji t Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen Berdasarkan grafik tersebut di atas t hitung = -20,2 terletak di daerah penolakan H 0, kesimpulan analisis tolak H 0. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan, hasil pretest tidak sama dengan hasil posttest dapat diterima.

2. Skor Pretest Posttest Kelas Kontrol Terima H 0 jika - t tabel < t hitung +t tabel Hasil analisisnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel.17 Ringkasan Hasil Uji t dependent Pretest Posttest Kelas Kontrol t hitung t tabel Hasil Analisis Kesimpulan Kesimpulan Analisis -,2 2,09 t hitung < -t tabel Tolak Ho Hasil pretest tidak sama dengan hasil posttest Daerah Penolakan H o (daerah kritis) Daerah Penerimaan H o Daerah Penolakan H o (daerah kritis) -,2-2,09 +2,09 Gambar.8 Kurva Hasil Uji t Pretest dan Posttest Kelas Kontrol Berdasarkan grafik tersebut di atas t hitung = -,2 terletak di daerah penolakan H 0, kesimpulan analisis tolak H 0. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan, hasil pretest tidak sama dengan hasil posttest dapat diterima. 3. Skor N-gain Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Tabel.18 Ringkasan Hasil Uji t independent N-gain Eksperimen - N-gain Kontrol t hitung t tabel Hasil Analisis Kesimpulan Kesimpulan Analisis,3 2,02 t hitung > +t tabel Tolak Ho Ada pengaruh model pembelajaran cicuit learning terhadap hasil belajar peserta didik pada sub materi sistem pencernaan pada manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 10 Tasikmalaya

Daerah Penolakan H 0 (daerah kritis) Daerah Penerimaan H o Daerah Penolakan H 0 (daerah kritis) Gambar.9 Kurva Hasil Uji t N-gain Eksperimen - N-gain Kontrol Berdasarkan grafik tersebut di atas t hitung =,3 terletak di daerah penolakan H 0, Kesimpulan analisis tolak H 0. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan, Ada pengaruh model pembelajaran numbered heads together dibantu dengan metode mind mapping terhadap hasil belajar peserta didik pada sub materi sistem reproduksi di kelas XI IPA SMA Negeri 10 Tasikmalaya dapat diterima. C. Pembahasan -2,02 +2,02,3 1. Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Peserta Didik yang Menggunakan Model Pembelajaran Numbered Heads Together Dibantu dengan Metode Mind Mapping (Kelas Eksperimen) Berdasarkan hasil uji hipotesis perbedaan antara skor pretest dan posttest di kelas eksperimen yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran numbered heads together dibantu dengan metode mind mapping diperoleh t hitung -20,2 dan t tabel 2,09 dengan kesimpulan hipotesis ada perbedaan hasil belajar peserta didik sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran numbered heads together dibantu dengan metode mind mapping pada materi sistem reproduksi di kelas XI IPA SMA Negeri 10 Tasikmalaya. Adapun diagram hasil penilaian peta konsep pada dua pertemuan yang dilaksanakan di kelas eksperimen adalah sebagai berikut:

100 80 0 0 20 0 77 70 7 81 8 7 77 83 81 72 Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel Kel Pertemuan 1 Pertemuan 2 Gambar.10 Diagram Batang Hasil Penilaian Peta Pikiran Peserta Didik dalam Kelompok Keterangan : perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran Berdasarkan data di atas pada pertemuan pertama kelompok 1 mendapatkan skor 70, kelompok 2 mendapatkan skor 7, kelompok 3 mendapatkan skor 7, kelompok mendapatkan skor 77, dan kelompok mendapatkan skor 72. Pada pertemuan kedua kelompok 1 mendapatkan skor 77, kelompok 2 mendapatkan skor 81, kelompok 3 mendapatkan skor 8, kelompok mendapatkan skor 83, dan kelompok mendapatkan skor 81. Gambar.11 Peta Pikiran Hasil Peserta Didik pada Pertemuan Pertama Materi Sistem Reproduksi Pria dan Wnita

Gambar.12 Peta Pikiran Hasil Peserta Didik pada Pertemuan Kedua Materi Siklus Menstruasi Adapun hasil pembelajaran antara pretest, posttest dan N-gain peserta didik di kelas eksperimen disajikan dalam gambar berikut ini: 0 30 21 32 Skor 20 10 0 0, Pretest Posttest N-Gain Kelas Eksperimen Gambar.12 Diagram Batang Skor Rata-rata Pretest, Posttest dan N-gain Hasil Belajar Peserta Didik di Kelas Eksperimen Gambar.12 menjelaskan skor hasil rata-rata pretest, posttest sdan N-gain pada kelas eksperimen. Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata skor pretest yaitu 21, rata-rata skor posttest yairu 32, dan rata-rata skor N-gain yaitu 0,.

2. Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Peserta Didik yang Menggunakan Model Pembelajaran Langsung (Kelas Kontrol) Hasil pembelajaran antara pretest, posttest dan N-gain peserta didik di kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran langsung disajikan dalam gambar berikut ini: 2 22, Skor 20 1 10 12, 0,37 0 Pretest Posttest N-Gain Kelas Kontrol Gambar.13 Diagram Batang Skor Rata-rata Pretest, Posttest dan N-gain Hasil Belajar Peserta didik di Kelas Kontrol Gambar.12 menjelaskan skor hasil rata-rata pretest, posttest sdan N-gain pada kelas kontrol. Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata skor pretest yaitu 12,, rata-rata skor posttest yairu 22,, dan ratarata skor N-gain yaitu 0,37. 3. Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together dibantu dengan metode Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Sub Materi Sistem Reproduksi Berdasarkan Hasil Uji t Skor N- Gain Eksperimen dan N-Gain Kontrol Berdasarkan hasil uji t skor N-gain eksperimen - skor N-gain kontrol maka diperoleh t hitung,3 dan t tabel 2,02. Maka hasil analisis menunjukan t hitung berada didaerah penolakan H 0, artinya ada pengaruh model pembelajaran numbered heads together dibantu dengan metode mind mapping pada materi sistem reproduksi di kelas XI IPA SMA Negeri 10 Tasikmalaya. Sedangkan untuk nilai rata-rata N-gain kelas eksperimen 0, dan untuk

N-gain kontrol 0,37. Hal ini membuktikan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar, dimana hasil belajar kelas eksperimen yang proses pembelajarannya menggunkan model pembelajaran numbered heads together dibantu dengan metode mind mapping lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar di kelas kontrol yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran langsung. Untuk melihat rata-rata hasil belajar peserta didik antara N-gain kelas eksperimen dan N-gain kelas kontrol, disajikan dalam gambar berikut: 0, Skor 0, 0, 0, 0,3 0,2 0,1 0 N-gain Eksperimen N-gain 0,37 N-gain Kontrol Pembahasan Gambar.1 Diagram Batang Perbandingan Rata-rata Skor N-gain Kelas Eksperimen dan N-gain Kelas Kontrol Berdasarkan hasil uji t skor N-gain eksperimen - skor N-gain kontrol maka diperoleh t hitung,3 dan t tabel 2,02. Maka hasil analisis menunjukan t hitung berada didaerah penolakan H 0, artinya ada pengaruh model pembelajaran numbered heads together dibantu dengan metode mind mapping terhadap hasil belajar peserta didik pada sub materi sistem pencernaan pada manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 10 Tasikmalaya. Sedangkan untuk nilai rata-rata N-gain kelas eksperimen 0,7 dan untuk N-gain kontrol 0,38. Hal ini membuktikan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar, dimana hasil belajar kelas eksperimen yang proses pembelajarannya menggunkan model pembelajaran numbered heads

together dibantu dengan metode mind mapping lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar di kelas kontrol yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran langsung. Hal tersebut disebabkan karena dalam model pembelajaran numbered heads together dibantu dengan metode mind mapping guru terlebih dahulu menyajikan materi melalui peta pikiran sehingga peserta didik dapat dengan mudah melihat, membaca dan mengerti makna materi pelajaran secara lebih lengkap dalam setiap komponen poin-poin materi dan mengenali hubungan antara poin-poin materi, selain itu peserta didik juga secara berkelompok diberikan kesempatan untuk mengembangkan peta pikiran yang telah disediakan oleh guru yang akan meningkatkan pemahaman dan kreativitas peserta didik serta daya ingat belajarnya. Sedangkan dalam model pembelajaran langsung guru menyampaikan materi dengan metode ceramah sehingga materi yang dikuasi peserta didik terbatas pada apa yang telah dikuasai dan disampaikan oleh guru, selain itu peserta didik hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat secara aktif. Oleh karena itu proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran numbered heads together dibantu dengan metode mind mapping lebih baik dari pada proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran langsung. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka diperoleh simpulan bahwa ada pengaruh model pembelajaran numbered heads together dibantu dengan metode mind mapping terhadap hasil belajar peserta didik pada sub materi sistem reproduksi di kelas XI IPA SMA Negeri 10 Tasikmalaya. Daftar Pustaka Al-Tabany, Trianto Ibnu Badar. (201). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif dan Kontekstual. Jakarta: Prenadamedia group Anonym. (201). Pengertian manfaat dan membuat mind mapping. [Online]. Tersedia: http://www.kajianpustaka.com/201/01/pengertian-manfaat-danmembuat-mind.html. [22 Januari 201] Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Aqib, Zainal. (201). Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual. Bandung: Penerbit Yrama Widia Balaban, Naomi E dan James E. Bobick. (201). Seri Ilmu Pengetahuan Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: PT Indeks Buzan, Tony. (2008). Buku Pintar Mind Map. Jakarta: Gramedia Creswell, John (2013). Riset Pendidikan Perencanaan Pelaksanaan dan Evaluasi Riset Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: Rineka Cipta DePorter, Bobbi, et.al. (2010). Quantum Teaching: Mempraktikan quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas. Terjemahan Ary Nilandari. Bandung: Kaifa. Hamalik, Oemar. (200). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara Huda, Miftahul. (2013). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Said, Alamsyah dan Andi Budimanjaya. (201). 9 Strategi Mengajar Multiple Intelligences. Jakarta: Prenadamedia Group Suharsono, dan Popo Muatofa Kamil. (1012). Biologi Umum. Tidak diterbitkan