KUALITAS TANAH DAN KRITERIA UNTUK MENDUKUNG HIDUP DAN KEHIDUPAN KULTIVAN BUDIDAYA DAN MAKANANNYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TANAH. Apa yang dimaksud dengan tanah? Banyak definisi yang dapat dipakai untuk tanah. Hubungan tanah dan organisme :

TINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu merupakan bahan pangan yang mudah rusak (perishable) dan

BAB II TI JAUA PUSTAKA

TANAH. Oleh : Dr. Sri Anggraeni, M,Si.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Beberapa Sifat Kimia Tanah antara lain :

TINJAUAN PUSTAKA. Limbah Pabrik Kelapa Sawit. Kandungan hara pada 1m3 limbah cair setara dengan 1,5 kg urea, 0,3 kg SP-36,

SOIL COMPONENT EKOSARI R. 2011

Pemantauan Kerusakan Lahan untuk Produksi Biomassa

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Sawah. tanaman padi sawah, dimana padanya dilakukan penggenangan selama atau

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman nanas dapat tumbuh pada dataran rendah sampai dataran tinggi lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperlukan dalam bidang pertanian.dalam menentukan sifat tanah serta

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah dan air merupakan sumberdaya yang paling fundamental yang

I. TINJAUAN PUSTAKA. produk tanaman yang diinginkan pada lingkungan tempat tanah itu berada.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi

TINJAUAN PUSTAKA. Sekilas Tentang Tanah Andisol. lapisan organik dengan sifat-sifat tanah andik, mana saja yang lebih

Mikrobia dan Tanah KULIAH 1 PENDAHULUAN 9/5/2013 BIOLOGI TANAH BIOLOGI TANAH TANAH. Tanah merupakan habitat yang sangat heterogen. Penghuninya beragam

TANAH / PEDOSFER. OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Lahan merupakan sumberdaya alam strategis bagi pembangunan di sektor

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Ultisol

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA Pemadatan Tanah

II. TINJAUAN PUSTAKA. sampai beriklim panas (Rochani, 2007). Pada masa pertumbuhan, jagung sangat

BAB 3 KIMIA TANAH. Kompetensi Dasar: Menjelaskan komponen penyusun, sifat fisika dan sifat kimia di tanah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam dunia pertanian, tanah mempunyai peranan yang penting, tanah sangat

Warna Tekstur Tanah Struktur Tanah Konsistensi Pori

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.6

TINJAUAN PUSTAKA. Sifat dan Ciri Tanah Ultisol. Ultisol di Indonesia merupakan bagian terluas dari lahan kering yang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran terhadap beberapa parameter kualitas pada

Modul ini mencakup bahasan tentang sifat fisik tanah yaitu: 1.tekstur, 2. bulk density, 3. porositas, 4. struktur 5. agregat 6. warna tanah 7.

Laporan. Praktikum Dasar Ilmu Tanah. Tekstur. Cynthia Diesta Firly Hari Selasa, WIB Assisten : Himawan

TINJAUAN PUSTAKA. penting dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai daerah tangkapan air

TINJAUAN PUSTAKA. disukai dan popular di daerah-daerah yang memiliki masalah kekurangan air.

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Oksigen Terlarut Sumber oksigen terlarut dalam perairan

SIFAT-SIFAT FISIK dan MORFOLOGI TANAH

TINJAUAN PUSTAKA. Sungai merupakan suatu bentuk ekosistem akuatik yang mempunyai

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia umumnya jahe ditanam pada ketinggian meter di

TINJAUAN PUSTAKA. dalam tanah sebagai akibat gaya kapiler (gerakan air ke arah lateral) dan gravitasi

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

METODOLOGI PENELITIAN

2) Komponen Penyusun Ekosistem

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Struktur Komunitas Makrozoobenthos

BY: Ai Setiadi FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSSITAS SATYA NEGARA INDONESIA

KARAKTERISTIK TANAH. Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan - IPB

TINJAUAN PUSTAKA. butir-butir tanah halus yang seluruhnya diselubungi air. Padi dapat tumbuh

Ima Yudha Perwira, S.Pi, MP, M.Sc (Aquatic)

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN

, NO 3-, SO 4, CO 2 dan H +, yang digunakan oleh

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Company LOGO ILMU TANAH. Dr. Ir. Mohammad Mahmudi, MS Arief Darmawan, S.Si., M.Sc

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS TANAH SEBAGAI INDIKATOR TINGKAT KESUBURAN LAHAN BUDIDAYA PERTANIAN DI KOTA SEMARANG

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik dan Fisiografi Wilayah. lingkungan berhubungan dengan kondisi fisiografi wilayah.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Nanas merupakan salah satu tanaman hortikultura, yang sangat cocok

I. PENDAHULUAN. Tanah Ultisol atau dikenal dengan nama Podsolik Merah Kuning (PMK)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. media tanamnya. Budidaya tanaman dengan hidroponik memiliki banyak

Morfologi tanah adalah sifat-sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA. A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.)

KULIAH 2 HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN

TINJAUAN PUSTAKA. Infiltrasi adalah gerakan air permukaan tanah masuk ke dalam

TINJAUAN PUSTAKA Botani

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanah marginal merupakan tanah yang potensial untuk pertanian. Secara alami

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH ACARA III DERAJAT KERUT TANAH

TATA CARA PENELITIAN

4. KONDISI HABITAT SIMPING

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis tanah lokasi penelitian disajikan pada Lampiran 1. Berbagai sifat kimia tanah yang dijumpai di lokasi

PUSTAKA YANG DIGUNAKAN

Warna tanah sangat ditentukan oleh luas permukaan spesifik yang dikali dengan proporsi volumetrik masing-masing terhadap tanah. Makin luas permukaan

I. PENDAHULUAN. Indonesia pada umumnya, khususnya Provinsi Lampung. Hal ini dikarenakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara pedologi, tanah didefinisikan sebagai bahan mineral ataupun organik di

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Survei dan Pemetaan Tanah. Pemetaan adalah proses pengukuran, perhitungan dan penggambaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2013 di Laboratorium

SIFAT KIMIA TANAH LANJUTAN SIFAT KIMIA TANAH

BAB 2 KOMPONEN FISIK DAN MORFOLOGI TANAH

TINJAUAN PUSTAKA. profil tanah. Gerakan air ke bawah di dalam profil tanah disebut perkolasi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 1. Lahan pertanian intensif

2.2. Parameter Fisika dan Kimia Tempat Hidup Kualitas air terdiri dari keseluruhan faktor fisika, kimia, dan biologi yang mempengaruhi pemanfaatan

TINJAUAN PUSTAKA. Sifat dan Ciri Tanah Ultisol. dari 190 juta hektar luas daratan Indonesia. Kelemahan- kelemahan yang terdapat pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBENTUKAN TANAH PARANITA ASNUR

DASAR ILMU TA AH Ba B b 5 : : S i S fa f t t K i K mia T a T nah

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Erodibilitas. jumlah tanah yang hilang setiap tahunnya per satuan indeks daya erosi curah

PENENTUAN BULK DENSITY ABSTRAK

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kondisi Umum Selat Bali Bagian Selatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. menunjang pertumbuhan suatu jenis tanaman pada lingkungan dengan faktor

TINJAUAN PUSTAKA. Survei Tanah. langsung kelapangan. Data yang diperoleh berupa data fisik, kimia, biologi,

Transkripsi:

KUALITAS TANAH DAN KRITERIA UNTUK MENDUKUNG HIDUP DAN KEHIDUPAN KULTIVAN BUDIDAYA DAN MAKANANNYA Usaha pelestarian dan pembudidayaan Kultivan (ikan,udang,rajungan) dapat dilakukan untuk meningkatkan kelulushidupan dan pertumbuhan antara lain dengan manipulasi lingkungan yang mempengaruhi khususnya pada kehidupan benih rajungan sesuai karakteristik dan habitatnya, contohnya adalah substrat dasar. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kelulushidupan benih diantaranya ialah faktor lingkungan, yaitu kemampuan organisme menyesuaikan diri dengan lingkungannya, dalam hal ini adalah substrat (Tavarutmaneegul et al., 1988). Pertumbuhan organisme sangat dipengaruhi oleh faktor suhu, kualitas pakan, kualitas air dan media tumbuh. Media tumbuh pada benih rajungan terutama adalah substrat karena pada saat memasuki fase benih, benih rajungan sudah sepenuhnya hidup di dasar media pemeliharaan dengan membenamkan tubuhnya di dalam substrat, sehingga substrat sangat mempengaruhi kelangsungan hidupnya, serta dalam proses metabolisme. Baik buruknya dasar suatu dasar perairan untuk tempat hidup organisme tergantung dari komposisi dan struktur dasar perairan tersebut (Koesoebiyono, 1980). I Berbagai Jenis Substrat Dasar : Yang tersusun atas partikel lumpur, pasir, liat Benih Rajungan Stadia C 5 -C 30 Kualitas Air Kualitas Tanah U M P A N B A L I K P O Metabolisme Kondisi Lingkungan Kelulushidupan (%) Pertumbuhan (gr) Analisa Data Kesimpulan 1

Substrat dasar Penggunaan substrat dasar merupakan salah satu bentuk manipulasi lingkungan dalam usaha budidaya. Substrat dasar yang digunakan dapat berasal dari tanah. Menurut Hanafiah (2005) bahwa tekstur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi (%) relatif antara fraksi pasir (sand) berdiameter 2,00 0,20 mm, debu (silt) berdiameter 0,20 0,002 mm dan liat (clay) (< 2 mikrometer). Partikel berukuran di atas 2 mm seperti kerikil dan bebatuan kecil tidak tergolong sebagai fraksi tanah, tetapi menurut Lal (1979) harus diperhitungkan dalam evaluasi tekstur tanah. Berdasarkan klasifikasi ukuran, jumlah, dan luas permukaan fraksi-fraksi tanah menurut Sistem USDA dan Sistem Internasional (dimodifikasi dari Foth, 1984) dalam Hanafiah (2005) menerangkan bahwa makin kecil ukuran partikel berarti makin banyak jumlah dan makin luas permukaannya per satuan bobot tanah, yang menunjukkan makin padatnya partikel-partikel per satuan volume tanah. Hal ini berarti makin banyak ukuran pori mikro yang terbentuk, sebaliknya jika ukuran separat makin besar. Tanah yang didominasi pasir akan banyak mempunyai poripori makro (besar), tanah yang didominasi debu akan banyak mempunyai poripori meso (sedang), sedangkan yang didominasi liat akan banyak mempunyai pori-pori mikro (kecil). Dominasi fraksi pasir (90% pasir, 10% debu, 0% liat) akan menyebabkan terbentukknya sedikit pori-pori makro, sehingga luas permukaan yang disentuh menjadi sangat sempit, dan sehingga daya pegang terhadap air sangat lemah. Kondisi ini menyebabkan air dan udara mudah masuk-keluar tanah, hanya sedikit yang tertahan (Hanafiah, 2005). Menurut Nontji (1993) pasir merupakan penyangga yang baik bagi perubahan suhu dan salinitas yang besar. Pengukuran suhu pada kedalaman tertentu menunjukkan bahwa suhu di kedalaman beberapa sentimeter pertama hampir sama dengan suhu lingkungan sekelilingnya Perbaikan suhu ini sebagian berhubungan dengan sifat menyekat dari pasir itu sendiri dan sebagian lagi disebabkan oleh air yang tertahan dalam celah-celah di lapisan yang lebih dalam. Dengan cara yang sama, perubahan salinitas juga minimal pada kedalaman 10-15 cm. Pasir juga merupakan penghalang dari pengaruh-pengaruh yang berbahaya akibat keterbukaan langsung terhadap sinar matahari bagi setiap organisme yang hidup di pasir, karena pasir berwarna kusam dan tak tembus cahaya serta memantulkan atau menyerap cahaya di lapisan permukaan. 2

Kekeringan bukan merupakan masalah selama pasir cukup halus sehingga dapat menahan air melalui kegiatan kapilernya, jadi setiap organisme yang tinggal di dalam substrat pasir akan tetap lembab. Kandungan oksigen dapat menjadi pembatas di dalam substrat itu sendiri. Air yang tertahan diatas permukaan pasir dan bertanggung jawab terhadap perbaikan suhu dan salinitas juga mengandung oksigen, yang dapat digunakan oleh organisme. Akan tetapi, persedian ini digunakan untuk respirasi organisme dan harus diisi kembali. Pengisian ini terjadi dengan pertukaran air dan hal ini bergantung pada kehalusan sedimen. Dominasi fraksi liat akan menyebabkan terbentuknya banyak pori-pori mikro, sehingga luas permukaan sentuhnya menjadi sangat luas, sehingga daya pegang terhadap air sangat kuat. Kondisi ini menyebabkan air yang ke masuk pori-pori segera terperangkap dan udara sulit masuk. Pada kondisi lapangan, sebagian besar ruang pori terisi air, sehingga pori-pori mikro ini disebut juga pori kapiler (Hanafiah, 2005). Substrat lumpur (14 pasir, 44% lumpur, 42% liat) ukuran partikelnya sangat halus disertai dengan sudut dasar sediment yang amat datar menyebabkan air di dalam sediment tidak mengalir keluar dan tertahan di dalam substrat. Lamanya waktu penyimpanan air, disertai dengan amat jarangnya pergantian air dan populasi bakteri internal yang tinggi, biasanya menghasilkan menurunnya kadar oksigen oksigen di dalam sediment yang terletak hanya beberapa sentimeter di bawah permukan Kondisi anaerobik ini tersebar merata di dalam sediment dan merupakan salah satu sifat atau ciri yang terpenting. Lumpur banyak mengakumulasi bahan organik, yang berarti bahwa tersedia cukup banyak makanan yang potensial untuk organisme, tetapi berlimpahnya partikel organik yang halus yang mengendap di dataran lumpur juga mempunyai kemampuan untuk menumbat permukaan alat pernafasan (Nontji, 1993). Dominasi fraksi debu akan menyebabkan terbentuknya pori-pori meso dalam jumlah sedang, sehingga luas situs sentuhnya menjadi cukkup luas dan menghasilkan daya pegang terhadap air yang cukup kuat. Hal ini menyebabkan air dan udara cukup mudah masuk-keluar tanah, sebagian air akan tertahan. Dilapangan, sebagian besar ruang pori terisi oleh udara dan air dalam jumlah yang seimbang (Hanafiah, 2005). Di dalam tanah air berada di dalam ruang pori diantara padatan tanah. Pori-pori tanah adalah bagian yang tidak terisi bahan padatan tanah (terisi oleh udara dan air). Pori-pori tanah dapat dibedakan menjadi pori-pori kasar dan pori-pori halus. Jika tanah dalam keadaan jenuh air semua ruang pori tanah terisi oleh air (Hardjowigeno, 1987). Pada tanah yang tergenang air, maka oksidasi terhambat dan bahan organik terakumulasi di permukaan tanah pada saat penggenangan mempunyai kadar oksigen yang cenderung sama 3

PROSES OKSIDASI PADA TANAH Lapisan air yang mempunyai oksigen tersebut mensuplai oksigen melalui difusi ke lapisan tanah bagian atas setebal 1 milimeter sampai 1 meter (Foth, 1995). Pada tanah yang tergenang air, maka oksidasi terhambat dan bahan organik terakumulasi di permukaan tanah pada saat penggenangan mempunyai kadar oksigen yang cenderung sama dengan oksigen di atmosfer Tekstur tanah dan kedalaman akan mempengaruhi kadar bahan organik. Makin tingginya liat maka semakin tinggi pula bahan organic. Tanah berpasir memungkinkan oksidasi yang baik sehingga bahan organic cepat habis (Tan, 1991). Adanya bahan organik pada tanah akan mempangaruhi sifat tanah antara lain kemampuan menahan air meningkat, pelarutan sejumlah hara dari mineral oleh asam humus, kegiatan jasad mikro dalam membantu dekomposisi bahan organik juga meningkat (Hakim et al., 1986). Gambar diagram Segitiga dalam menentuan tekstur tanah berdasarkan USDA (Hanafiah, 2005). Data Analisa Tekstur Tanah (Dalam unit %) Perlakuan Tekstur tanah Keterangan Pasir Lumpur Liat A 99,72 0 0,28 Pasir B 79,64 16 4,36 C 77,16 22 0,84 Lempung berpasir Pasir berlempung D 1,44 98 0,56 Lumpur 4

Data Analisa Kimia Tanah. Perlakuan Parameter ph Bahan Organik (%) A 8-7,38 3,9-4,1 B 7,87-7,37 7,5-2,3 C 7,77-7,80 9-7,6 D 7,86-7,60 15,9 9,2 Substrat dari kiri ke kanan: pasir, lempung berpasir, pasir berlempung, lumpur. 5

Segitiga dalam menentuan tekstur tanah berdasarkan USDA ORGANIK MATTER (ORGANIC MATTER) PROSES PENGURAIAN BAHAN ORGANIK OLEH BAKTERI DALAM SUASANA AEROB DENGAN MEMBUTUHKAN OKSIGEN OLEH BAKTERI DALAM PROSES MENDEGRADASI. Menurut BOYD (1990) aerobic decomposition of organic matter by bacteria is normally an important drain on oxygen supplies in ponds so factors regulating decomposition arer of interest SUHU OPTIMUM : 3-35 O C DALAM PROSES DEKOMPOSISI, SUASANA ph normal atau alkalis 6

ALKALINITAS BERPENGARUH TERHADAP BAHAN ORGANIK TANAH ph TANAH BERUBAH KESUBURAN PERAIRAN ALKALINITAS ATAU DIKENAL PULA DENGAN ALKALINITI ADALAH KAPASITAS AIR UNTUK MENETRALKAN TAMBAHAN ASAM TANPA TANPA PENURUNAN NILAI ph larutan, SAMA DENGAN LARTAN BUFER. ALKALINITI MERUPAKAN PERTAHANAN AIR TERHADAP PENGASAMAN. ALKALINITI ADALAH HASIL REAKSI-REAKSI TERPISAH DALAM LARUTAN SEHINGGA MERUPAKAN SEBUAH ANALISA MAKRO YANG MENGGABUNGKAN BEBERAPA REAKSI. ALKALINITI DINYATAKAN DIDALAM Mek disebabkan oleh ion CO-, HCOO3-, OH-, borat BO3-, fosfat PO4-, silikat SiO4-7