Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: USULAN PENGUKURAN KINERJA STUDI KASUS DI CV CIHANJUANG INTI TEKNIK CIMAHI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK

BAB V PENUTUP. Padang dengan pendekatan balanced scorecard. Berdasarkan hasil

I. PENDAHULUAN. makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card

BAB V PENUTUP. berbasis Balanced Scorecard dengan menggunakan keempat perspektif Balanced

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang didapat dari penjualan produk. Mengejar laba setinggi-tingginya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Farah Esa B

BAB I PENDAHULUAN. cermat dan bijaksana dalam merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

Bandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

USULAN PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA PADA PT. MI (Studi Kasus Pada Departemen Produksi)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB. VI. Pengukuran kinerja dengan pendekatan balanced scorecard menerjemahkan

PENGUKURAN KINERJA PADA KOPERASI SEMOGA JAYA UNIT SIMPAN PINJAM DI TENGGARONG

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam perusahaan dengan tujuan untuk memotivasi karyawan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk kepentingan jangka panjang. Jika perusahaan tidak dapat

BAB V KESIMPULAN. kinerja yang baik akan cendrung memiliki budaya asal bapak senang, dan

ANALISIS KINERJA CV. FABAMUS FAMILI UTAMA SEMARANG DENGAN BALANCED SCORECARD

III. METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas serta pencapaian visi dan misi perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis studi kasus pada PT. XYZ, penelitian ini telah

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.

BAB I PENDAHULUAN. ukur yang telah ditetapkan (Widayanto, 1993). Pengukuran kinerja adalah suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. BEST DENKI SURABAYA

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

BAB V PENUTUP. Hasil dari penelitian tentang Rancangan Balanced Scorecard sebagai alat

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. mencapai laba yang maksimal. Maka, manajemen perusahaan dituntut untuk

Key Performance Indicators Perusahaan

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Tujuan ini menentukan ke arah mana suatu perusahaan atau

The Balanced Scorecard. Amalia

INDEPT, Vol. 1, No. 1, Februari 2011 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pusat. personel yang memangku jabatan fungsional maupun struktural, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian, Manfaat dan Tujuan Balanced Scorecard. Balanced Scorecard adalah pendekatan terhadap strategi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aktivitas bisnis pada era pasar persaingan sempurna saat ini semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. implementasinya. Balanced Scorecard terdiri atas dua kata: (1) kartu skor

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembanding. Penelitian yang dilakukan oleh M. Toha Zainal tahun yang meneliti pada PT. Madura Prima Interna.

ANALISIS BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA CV YAMAHA SINAR UTAMA HIDAYATULLAH SAMARINDA

BAB II PENINGKATAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD

Pengukuran Kinerja Dengan Metoda Balanced Scorecard Di CV. Lintas Arasy Unit Bisnis Airplane Systm

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Dewasa ini dunia bisnis telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan

BAB I PENDAHULUAN. Kementerian Keuangan yang merupakan salah satu Kementerian yang. perekonomian di negara ini berhubungan dengan Kementerian Keuangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Untuk menghadapi tantangan persaingan tersebut, perusahaan harus mempunyai daya

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

DAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar...

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya konsep balanced scorecard. Sejarah balanced scorecard dimulai dan

BAB I PENDAHULUAN. rupa sehingga agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Air adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. hambatan dikarenakan tidak adanya batasan antar negara. dasarnya memiliki tujuan yang sama yakni memperoleh laba (Profit oriented),

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Untuk berhasil dan tumbuh dalam

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITAN

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada CV. Duta Sarana Edutainment (DSE) )

BAB 1 PENDAHULUAN. tidur dan tenaga kerja sebanyak 677 orang. Masalah utama dalam penelitian ini

Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard

BAB 1 PENDAHULUAN. ditunjukkan banyak sekolah swasta yang terakreditasi A. Para pelanggan (orang

2.1. Visi dan Misi...11

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DEPARTEMEN HUMAN RESOURCE PT EXTRUPACK DENGAN METODE HUMAN RESOURCE SCORECARD

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada PT Trustco Insan Mandiri Samarinda)

BAB V PENUTUP. Pontianak untuk merancang dan memperkenalkan balanced scorecard sebagai

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien sehingga visi perusahaan dapat tercapai. Sebagai konsekuensi

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi persaingan bisnis yang sangat kompetitif, kinerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Persaingan dalam dunia bisnis semakin hari semakin menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. penguatan struktur perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Oleh

Transkripsi:

USULAN PENGUKURAN KINERJA STUDI KASUS DI CV CIHANJUANG INTI TEKNIK CIMAHI Asep Toto Kartaman 1*,Rian Andriana 2 Program StudiTeknikIndustri, FakultasTeknik, UniversitasPasundan *Email : astoka2003@yahoo.com Abstrak Persaingan bisnis yang ketat saat ini menjadi tantangan bagi perusahaan, khususnya UMKM. Persaingan bisnis yang ketat di era pasar bebas sekarang ini memaksa perusahaanperusahaan untuk menyesuaikan diri dalam menghadapi pesaing pesaing, baik yang sudah ada maupun pesaing baru. Setiap unit usaha dituntut untuk bekerja lebih efektif dan efisien agar mendapatkan hasil yang optimal serta mampu menjaga kelangsungan hidupnya. Untuk mengantisipasi persaingan yang semakin ketat pada saat ini maka kinerja perusahaan menjadi salah satu kunci utama kesuksesan. Masalah Pengukuran kinerja merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dengan pengukuran kinerja suatu perusahaan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan operasional, sehingga menjadi lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya. CV Cihanjuang Inti Teknik Divisi Produksi Makanan dan Minuman juga harus dapat menghadapi persaingan tersebut dan harus dapat beroperasi secara optimal dengan kinerja yang lebih baik dari pesaingnya. Agar perusahaan dalam melakukan pengukuran kinerja secara lebih terukur maka diusulkan menggunakan Balanced Scorecard (BSC). BSC merupakan sistem pengukuran kinerja yang dirancang oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton, yang mengukur kinerja melalui empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui sejauh mana kinerja perusahaan bila diukur dengan menggunakan metode BSC serta mengetahui Key Performance Indicator (KPI) yang dapat menjadi tolak ukur bagi perusahaan dalam mencapai visinya. Visi, Misi dan Strategi perusahaan diterjemahkan kedalam sasaran strategi, kemudian dibuat peta strategi (strategy map), berdasarkan peta strategi tersebut ditentukan KPI sesuai dengan perspektif dan fungsi organisasi yang terkait. KPI di-cascading ke level yang lebih rendah. Hasil penelitian ini menghasilkan 1 KPI perspektif finansial, 3 KPI perspektif pelanggan, 4 KPI perspektif proses bisnis internal, dan 4 KPI perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Dengan diterapkannya pengukuran kinerja ini diharapkan CV Cihanjuang Inti Teknik Divisi Makanan dan Minuman dapat beroperasi secara optimal dan berkinerja lebih baik dari pesaingnya, sehingga mampu bertahan dan berkembang di masa yang akan datang. Kata kunci: Balanced Scorecard, BSC, Key Performance Indicator (KPI), PengukuranKinerja 1. PENDAHULUAN Persaingan bisnis yang ketat saat ini menjadi tantangan bagi perusahaan, khususnya UMKM. Persaingan bisnis yang ketat di era pasar bebas sekarang ini memaksa perusahaan-perusahaan untuk menyesuaikan diri dalam menghadapi pesaing pesaing, baik yang sudah ada maupun pesaing baru. Setiap unit usaha dituntut untuk bekerja lebih efektif dan efisien agar mendapatkan hasil yang optimal serta mampu menjaga kelangsungan hidupnya. Untuk mengantisipasi persaingan yang semakin ketat pada saat ini maka kinerja perusahaan menjadi salah satu kunci utama kesuksesan. Masalah Pengukuran kinerja merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dengan pengukuran kinerja suatu perusahaan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan operasional, sehingga menjadi lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya. CV Cihanjuang Inti Teknik Divisi Produksi Makanan dan Minuman juga harus dapat menghadapi persaingan tersebut dan harus dapat beroperasi secara optimal dengan kinerja yang lebih baik dari pesaingnya. Agar perusahaan dalam melakukan pengukuran kinerja secara lebih terukur maka diusulkan menggunakan Balanced Scorecard (BSC). 412

1.1 Rumusan masalah Didalam penelitian ini permasalahan yang diidentifikasikan yaitu sebagai berikut : a. Bagaimana kinerja perusahaan bila diukur dari perspektif finansial dan non finansial? b. Bagaimana penetapan indikator kinerja kunci (Key Performance Indicator) dan sasaran strategis dalam perancangan pengukuran kinerja perusahaan dengan metode Balanced Scorecard? 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari pemecahan masalah yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut : a. Mengusulkan cara pengukuran kinerja perusahaan yang tidak hanya dilihat dari perspektif finansial. b. Menyusun indikator kinerja kunci (Key Performance Indicator) dan sasaran strategis yang tepat di dalam perusahaan. 1.3 Batasan Masalah Agar penelitian tidak meluas dan menyimpang dari tujuan yang diinginkan, maka diberikan beberapa batasan masalah adalah sebagai berikut : a. Penelitian hanya dilakukan di CV. Cihanjuang Inti Teknik Jl. M. Daeng Ardiwinata / Cihanjuang No. 204 RT 06 RW 11 Kel. Cibabat Kec. Cimahi Utara Kota Cimahi 40513 Jawa Barat. b. Mekanisme pengukuran kinerja akan dilakukan dengan metode Balanced Scorecard dengan mempertimbangkan 4 (empat) perspektif penilaian, yaitu perspektif finansial, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. c. Data-data yang digunakan dan diteliti adalah data-data CV. Cihanjuang Inti Teknik pada 3 tahun terakhir yaitu tahun 2012, 2013 dan 2014. d. Visi dan Misi telah ditetapkan oleh perusahaan diasumsikan sudah sesuai. 2. METODOLOGI Pengertian Kinerja adalah keberhasilan personel, tim, atau unit organisasi dalam mewujudkan sasaran strategik yang telah ditetapkan sebelumnya dengan perilaku yang diharapkan dengan penentuan secara periodik efektifvtas operasional organisasi, bagian organisasi dan nya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi, 2001). Para pimpinan atau manajer sering tidak memperhatikan kinerjanya kecuali sudah sangat buruk atau segala kegiatan operasinya menjadi serba salah. Manajer sering tidak mengetahui bahwa kinerjanya telah menurun, sehingga perusahaan/instansi menghadapi permasalahan yang serius. 2.1 Tujuan Pengukuran Kinerja Tujuan pokok pengukuran kinerja adalah untuk memotivasi dalam mencapai tujuan organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan (Mulyadi, 2001). Pengukuran kinerja dilakukan pula untuk menekan perilaku yang tidak semestinya (disfunctional behaviour) dan untuk mendorong perilaku semestinya yang diinginkan melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya serta imbalan balik yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik (Mulyadi, 2001). Secara umum tujuan dilakukan pengukuran kinerja adalah untuk (Gordon, 1993): a. Meningkatkan motivasi dalam memberikan kontribusi kepada organisasi. b. Memberikan dasar untuk mengevaluasi kualitas kinerja masing-masing. c. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan sebagai dasar untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan dan pengembangan. d. Membantu pengambilan keputusan dalam evaluasi hasil yang berkaitan dengan, seperti produksi, transfer dan pemberhentian. 2.2 Balanced Scorecard Menurut Kaplan (2000), Balanced Scorecard adalah suatu kerangka kerja baru untuk mengintegrasikan berbagai ukuran yang diturunkan dari strategi perusahaan. Selain ukuran 413

finansial masa lalu, Balanced Scorecard juga memperkenalkan pendorong kinerja finansial masa depan. Pendorong kinerja yang meliputi perspektif pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran serta pertumbuhan, yang diturunkan dari proses penerjemahan strategi perusahaan yang dilaksanakan secara eksplisit dan ketat ke dalam berbagai tujuan dari ukuran yang nyata. Menurut Yuwono (2002), Balanced Scorecard merupakan suatu sistem manajemen, pengukuran, dan pengendalian yang secara cepat, tepat dan komprehensif yang dapat memberikan pemahaman kepada manajer tentang perforamance bisnis. Pengukuran kinerja tersebut memandang unit bisnis dari empat perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis dalam perusahaan serta proses pembelajaran dan pertumbuhan. Melalui mekanisme sebab akibat (cause and effect), perspektif keuangan menjadi tolak ukur utama yang dijelaskan oleh tolak ukur operasional pada tiga perspektif lainnya sebagai driver (lead indicators). Manfaat Balanced Scorecard bagi perusahaan menurut Kaplan dan Norton (2000: 122) adalah sebagai berikut : 1. Balanced Scorecard mengintegrasikan strategi dan visi perusahaan untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang. 2. Balanced Scorecard memungkinkan manajer untuk melihat bisnis dalam perspektif keuangan dan non keuangan (pelanggan, proses bisnis internal, dan belajar dan bertumbuh) 3. Balanced Scorecard memungkinkan manajer menilai apa yang telah mereka investasikan dalam pengembangan sumber daya manusia, sistem dan prosedur demi perbaikan kinerja perusahaan dimasa mendatang. 2.3 Langkah-langkah Penelitian Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik, maka penelitian harus direncanakan dengan baik. Proses penelitian merupakan suatu proses yang terdiri dari langkah-langkah yang tekait antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. Langkah-langkah tersebut secara lengkap dijelaskan pada secara lengkap dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini : Gambar 1. Langkah-langkah Pemecahan Masalah 414

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan dari proses pengolahan data yang telah dilakukan maka didapatkan hasil penelitian berupa sasaran startegi yang dilakukan oleh perusahaan untuk setiap perspektif pada Balanced Scorecard, Key Performance Indicator (KPI) yang menjadi tolak ukurnya, serta target yang harus dicapai oleh perusahaan. Adapun data hasil penelitian disajikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 1. KPI (Key Performance Indicator) CV. Cihanjuang Inti Teknik Sasaran Strategi Meningkatkan Pendapatan kepercayaan kepuasan Pengembangan pasar baru Kualitas Pelayanan Konsumen mutu dan kualitas produk layanan distribusi Meningkatkan proses inovasi produk produktivitas kemampuan KPI Keterangan Unit Presentase pertumbuhan pendapatan ( ROE) Tingkat retensi Persentasi jumlah keluhan dari Tingkat perolehan baru Rata-rata jumlah tingkat kesalahan layanan Persentase produk yang sesuai dengan standar kualitas Presentase jumlah pesanan yang dikirim secara tepat waktu Waktu peluncurkan produk baru ke pasar sejak pemunculan ide/gagasan Jumlah profit per Persentase yang melakukan pelatihan/pendidi kan dalam kurun waktu tertentu Laba bersihsetelah pajak --------------------------------------- x100 ModalSendiri (Jumlah pelanggan t Jumlah pelanggan t-1) ---------------------------------------------------x100 Jumlah pelanggan t-1 Jumlah Keluhan -------------------------------- x100 Jumlah Total Pelayanan JumlahBaru ---------------------------------- x100 JumlahKonsumenLama Jumlahkesalahanpelayanan ------------------------------------ x100 jumlah totalpelayanan JumlahProdukSesuaiStandar --------------------------------------x100 JumlahProduksi JumlahPesanan yang DikirimTepat Waktu ---------------------------------- x100 JumlahTotalPemgiriman Waktu pemunculan ide/gagasan ditambah dengan waktu proses (Profit t Profit t-1) x100 Profit t-1 Jumlah Karyawan yang training -----------------------------------------x100 Jumlah total Inisiatif (Program Aksi) - Membangun kemitraan terhadap pelanggan Program peningkatan kecepatan dan ketepatan layanan Melakukan Marketing pull Melakukan pelatihan terhadap Meningkatkan Standart manajemen mutu perusahaan Program peningkatan Outbound Logistics perusahaan Target 2015 ROE dapat mencapai 50 Lebih dari 100 Kurang dari 2 Meningkat 20 Kurang dari 5 Lebih dari 95 Meningkat Menjadi 99 Hari Survey pasar 1 bulan Membangun kompetensi Penilaian kemampuan SDM yang ada Meningkat 25 50 komitmen Persentase Turn Over pegawai dalam kurun waktu tertentu Jumlah Karyawan yang keluar -------------------------------------- x100 Jumlah Program pemberian bonus/reward untuk pencapaian target tertentu 5 sistem informasi Jumlah yang melakukan pembelian secara online melalui website perusahaan Jumlah Pembelian Melalui Online --------------------------------------------- x100 Jumlah Pembelian Program pemeliharaan dan pembaharuan katalog produk pada website perusahaan secara berkelanjutan Meningkat 75 415

4. KESIMPULAN Balanced Scorecard adalah metode pengukuran kinerja yang lebih baik dengan metode pengukuran kinerja konvensional, Balanced Scorecard tidak hanya mengukur perspektif finansial tetapi juga mengukur perspektif lain yang dapat menghasilkan profitabilitas bagi organisasi di masa yang akan datang. Dalam perencanaan kinerja menggunakan Balanced Scorecard, visi menjadi suatu hal yang penting bagi perusahaan karena visi digunakan sebagai bahan acuan bagi perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Setelah visi dijabarkan menjadi tujuan dan sasaran, maka sasaran strategis disusun kedalam bentuk peta strategi atau strategy map, dan dengan strategy map ini diharapkan dapat memudahkan perusahaan untuk mengkomunikasikan keseluruhan strateginya kepada seluruh dalam rangka pemahaman demi suksesnya pencapaian tujuan perusahaan, berikut ini adalah sasaran starategis yang telah disusun : a. Sasaran strategis prespektif finansial pendapatan b. Sasaran strategis prespektif pelanggan 1) Meningkatkan kepercayaan pelanggan 2) Meningkatkan kepuasan 3) Pengembangan pasar baru c. Sasaran strategis prespektif proses bisnis internal 1) proses pelayanan pelanggan 2) mutu dan kualitas produk 3) layanan distribusi 4) Meningkatkan proses inovasi produk d. Sasaran strategis prespektif pertumbuhan dan pembelajaran 1) produktivitas 2) kemampuan 3) komitmen 4) sistem informasi Setelah peta strategi disusun maka langkah selanjutnya adalah menentukan Key Performance Indicator (KPI) untuk setiap Sasaran Strategis, dimana KPI adalah alat ukur bagi pencapaian sasaran strategi perusahaan, dengan KPI ini perusahaan dapat mengetahui sejauh mana perusahaan telah berhasil mewujudkan sasaran strategis yang telah ditetapkan. Adapun KPI yang dipilih untuk dapat mengukur kinerja perusahaan adalah sebagai berikut : a. Pada perspektif finansial yang menjadi ukuran kinerja kuncinya yaitu nilai presentase pertumbuhan pendapatan (ROE), dari ukuran kinerja kunci tersebut perusahaan diharapkan dapat mengetahui sejauh mana perusahaan dalam memperoleh perolehan keuntungan, dimana nantinya dapat menjadi bahan evaluasi oleh perusahaan dalam upaya peningkatan pendapatan. b. Pada perspektif pelanggan, untuk mewujudkan sasaran strategi yang telah ditetapkan pada perspektif pelanggan ini, maka yang menjadi ukuran kinerja kuncinya yaitu tingkat retensi, persentasi jumlah keluhan dari, dan tingkat perolehan baru, dari ukuran-ukuran kinerja kunci tersebut perusahaan diharapkan dapat meningkatkan kenerja perusahaan dalam melakukan pelayanan terhadap pelanggan serta mengetahui sejauh mana perusahaan dalam memenuhi kepuasan terhadap pelanggan. c. Dari perspektif proses bisnis internal, untuk mewujudkan sasaran strategi yang telah ditetapkan pada perspektif ini, maka yang menjadi ukuran kinerja kuncinya yaitu rata-rata jumlah tingkat kesalahan layanan, persentase produk yang sesuai dengan standart kualitas, presentase jumlah pesanan yang dikirim secara tepat waktu, dan waktu peluncurkan produk baru ke pasar sejak pemunculan ide/gagasan, dari ukuran-ukuran kinerja kunci tersebut perusahaan diharapkan dapat meningkatkan kinerja proses bisnis yang dilakukan oleh perusahaan dalam meningkatkan pelayanan yang baik terhadap pelanggan serta meningkatkan mutu dari kualitas produk yang dihasilkan yang sesuai dengan keinginan pelanggan. d. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, untuk mewujudkan sasaran strategi yang telah ditetapkan pada perspektif ini, maka yang menjadi ukuran kinerja kuncinya yaitu jumlah profit per, persentase yang melakukan pelatihan/pendidikan dalam kurun waktu tertentu, persentase turn over pegawai dalam kurun waktu tertentu, dan jumlah yang 416

melakukan pembelian secara online melalui website perusahaan, dari ukuranukuran kinerja kunci tersebut diharapkan nantinya perusahaan dapat meningkatkan kemampuannya dalam melakukan perbaikan dan perubahan dengan memanfaatkan sumber daya internal yang ada dalam perusahaan seperti sumber daya manusia, sistem, dan prosedur organisasi 5. DAFTAR PUSTAKA Dadan Ardiansyah, 2007, Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Metode Balanced Scorecard Studi Kasus Di PT. Agronesia, Tugas Akhir, Program Sarjana Teknik Industri, Universitas Pasundan, Bandung. Kaplan, Robert S & Norton, David P., 1996, Balanced Scorecard: Menerapkan Strategi Menjadi Aksi. Terjemahan Peter R. Yosi Pasla, Yati Sumihati & Wisnu Chandra Kristiaji (Eds.). Erlangga, Jakarta. Margareth, N., 2005, Analisis Kinerja Perusahaan Menggunakan Konsep Balanced Scorecard Studi kasus di PT. Danesha, Tugas Akhir, Program Sarjana Teknik dan Manajemen Industri, Universitas Pasundan, Bandung. Metha Meliawati Kusaeri, 2008, Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard Di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten, Tugas Akhir, Program Sarjana Teknik Industri, Universitas Pasundan, Bandung Mulyadi, 2001, Balanced Scorecard, Salemba Empat, Jakarta. Ryan Pramanda, 2012, Analisa Kinerja Produktivitas Dengan Metode Balanced Scorecard Pada PT. Pupuk Iskandar Muda (Pim) Aceh Utara, Program Sarjana Teknik Industri, Universitas Samudra Langsa, Aceh. Yuwono Sony, Sukarno Edy, Ichsan Muhammad, 2002. Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard. Edisi ke-4, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 417