BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi industri dalam arti sempit adalah kumpulan perusahaan yang

dokumen-dokumen yang mirip
Struktur Pasar dan Conduct

EKONOMI INDUSTRI (Pertemuan Pertama)

PASAR MONOPOLI, OLIGOPOLI, PERSAINGAN SEMPURNA

pada persepsi konsumen.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tentang struktur dan kinerja industri telekomunikasi seluler. Bab ini juga akan

Bentuk-Bentuk Pasar. Categories : Bentuk-Bentuk Pasar. ekonomi.

CHAPTER 3: ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. individu dan kelompok dalam mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

Pasar Oligopoli & Arsitektur Perusahaan. Dr. Muh. Yunanto, MM Pertemuan ke-8

Bab 11 Struktur Pasar : Pasar Oligopoli

BAB I PENDAHULUAN. Arsitektur Perbankan Indonesia (API) sebagai suatu kerangka menyeluruh arah

PASAR, PASAR SASARAN DAN SEGMENTASI PASAR

Struktur, Pengukuran dan Perilaku Oligopoli

BAB I PENDAHULUAN. pasar, dan kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Bain (1951). Paradigma SCP mengatakan ada hubungan yang bersifat kausal antara

TEORI PASAR. Materi Presentasi. Pasar Persaingan Sempurna Pasar Monopoli Pasar Monopolistis Pasar Oligopoli. Sayifullah, SE., M.

Pertemuan 5: Referensi utama: Modern Industrial Organization Carlton and Pertloff 4 th ed Chapter 3, # 73-85

Oligopoli ada suatu bentuk organisasi pasar dimana penjual atas sebuah produk yang homogen atau terdiferensiasi jumlahnya sedikit Apabila hanya ada

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Struktur-Perilaku-Kinerja

Kinerja Pasar Komoditas Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan 1997 sampai saat ini

Persaingan Monopolistik dan Oligopoli. Abd. Jamal, S.E., M.Si

Proses dimana tingkat harga dan output ditentukan sangat dipengaruhi oleh struktur pasarnya Pasar: terdiri atas pembeli dan penjual aktual maupun

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. HUBUNGAN ANTARA STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA ATAU STRUCTURE- CONDUCT-PERFORMANCE

MANAJEMEN PEMASARAN : YOHAN ANDI NUGROHO NIM : SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA.

BAB II TINJAUAN LITERATUR. II.1 Karakteristik Industri Jasa Pemotongan Hewan DKI Jakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara mikro, industri adalah kumpulan dari perusahaan-perusahaan yang

Bab 10 Struktur Pasar: Pasar Persaingan Sempurna, Monopoli & Monopolistik. Ekonomi Manajerial Manajemen

PROSIDING ISSN: E-ISSN:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada Bab IV dan diperoleh hasilnya, maka

STRUKTUR PASAR PERSAINGAN MONOPOLI

II. TINJAUAN PUSTAKA. kali diperkenalkan oleh Adam Smith dalam bukunya yang berjudul Wealth of

KERANGKA PEMIKIRAN. terhadap barang dan jasa sehingga dapat berpindah dari tangan produsen ke

Pasar adalah tempat atau sarana bertemunya penjual dan pembeli baik secara langsung maupun tidak langsung untuk melakukan transaksi jual/beli

III. KERANGKA PEMIKIRAN Permintaan Jagung dan Penawaran Pakan Ternak

Perbuatan atau Kegiatan yang Dilarang Pasal 17 24

STRUKTUR PASAR I. Beberapa asumsi yang diperlukan dalam menganalisa struktur pasar : PRICE MAKERS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. daya alam maupun sumberdaya manusia sehingga akan meningkatkan. Sejak krisis ekonomi tahun , industri manufaktur Indonesia

EKONOMI MANAJERIAL (MANAGERIAL ECONOMICS) Dr. Ir. H. Iman Santoso, SE., MM., MBA.

II. TINJAUAN PUSTAKA. baku, barang setengah jadi, dan atau barang jadi menjadi barang dengan

STRATEGI BERSAING. Strategi Bersaing halaman 1 dari 5

II. TINJAUAN LITERATUR TENTANG STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA PASAR. Bab ini merujuk model analisis dari teori terdahulu mengenai

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pertemuan Ke 5. Bentuk Pasar

BAB VI Struktur Pasar

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL. laba yang ingin dicapai perusahaan juga mempengaruhi kelangsungan hidup

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2004). Penelitian ini menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini banyak perusahaan yang bermunculan sehingga dalam mempertahankan keberadaan dan usahanya,

Pengantar Ekonomi Mikro

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

Makalah Pasar Oligopoli

DEFINISI PASAR OLIGOPOLI Pasar oligopoli adalah pasar yang hanya terdiri dari beberapa produsen saja. Jika hanya dua perusahaan disebut dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia.

monopolistik - Pasar oligopoli

IMPLIKASI KEBIJAKAN BAGI PENGEMBANGAN INDUSTRI SAWIT INDONESIA. Indonesia menetapkan kebijakan pada industri kelapa sawit dan

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional mencakup pengertian yang digunakan

Ekonomi Mikro OLIGOPOLI

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungan antara Struktur-Perilaku-Kinerja atau Structure-Conduct-Performance

BAB 6. Strategi Tingkat Bisnis (Business-Level Strategy) Dosen: Prof Dr Ir Rudy C Tarumingkeng

Materi 11 Ekonomi Mikro

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DRAFT Pedoman Pasal 25 Tentang Larangan Penyalahgunaan Posisi Dominan

BAB II LANDASAN TEORI

KEGIATAN YANG DILARANG

PERILAKU INDUSTRI ROKOK KRETEK DI INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Harga merupakan salah satu elemen dari pemasaran yang ditetapkan oleh

ii Ekonomi Mikro: Teori dan Soal Latihan

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

Strategi Penetapan Harga

Market Development. Produk lama/sedikit modifikasi, wilayah atau segmen pasar baru.

BAB II KERANGKA TEORI. Menurut Anoraga (2000: 338), strategi adalah alat ukur sebuah organisasi

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, MONOPOLI, DAN MONOPOLISTIK

Minggu-6. Konsep Harga (pricing concept) Product Knowledge and price concept. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan ini. Para pemegang saham mengharapkan perusahaan

Copyright Rani Rumita

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

TINJAUAN PENGECUALIAN UNDANG-UNDANG NO. 5 TAHUN 1999 BAGI USAHA KECIL DAN KOPERASI. Hasan Jauhari )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Efektivitas promosi..., Grace Tania, FE UI, 2009

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan

Kemungkinan Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit (Studi kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten)

Referensi utama: Modern Industrial Organization Carlton and Pertloff 4 th ed Chapter 4, #

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini terdiri dari kerangka teori, kerangka pemikiran, model

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons

STRUKTUR PASAR. 1. Menurut segi fisiknya, pasar dapat dibedakan menjadi beberapa macam, di

Merger dan Akuisisi Pengertian Merger dan Akuisisi Merger Akuisisi Jenis-jenis Merger dan Akusisi a. Merger b. Konsolidasi c.

Kartel : Persaingan Tidak Sehat. Oleh Djoko Hanantijo Dosen PNS dpk Universitas Surakarta ABSTRAKSI

II. TINJAUAN PUSTAKA. perekayasaaan industri. Kelompok industri adalah bagian bagian utama

ETIKA DI PANGSA PASAR

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

POSISI DOMINAN. Ditha Wiradiputra. Bahan Mengajar Mata Kuliah Hukum Persaingan Usaha Fakultas Hukum Universitas indonesia 2008

Studi Kelayakan Bisnis. Aspek Pasar dan Pemasaran

Integrated Marketing Communication II

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Industri Definisi industri dalam arti sempit adalah kumpulan perusahaan yang menghasilkan produk sejenis dimana terdapat kesamaan dalam bahan baku yang digunakan, proses, bentuk produk akhir, dan konsumen akhir (Sudarman, 1990; Hasibuan, 1993: 12). Dalam arti yang luas, industri dapat didefinisikan sebagai kumpulan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa dengan elastisitas silang (cross elasticities of demand) yang positif dan tinggi. Secara garis besar, industri dapat didefinisikan sebagai sekelompok perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang sama atau bersifat subtitusi (Kuncoro, 2007: 172). 2.2 Struktur Pasar Menurut Koch (1980) definisi struktur pasar adalah elemen strategis dari perusahaan yang secara permanen mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perilaku dan kinerja perusahaan. Sedangkan menurut Ferguson (1988), struktur pasar dapat digambarkan sebagai jumlah perusahaan, differensiasi produk, entry condition, tingkat integritas dan konsentrasi. Tingkat konsentrasi paling banyak digunakan sebagai proksi dari sebuah struktur pasar (Ferguson, 1988; Kuncoro 2007: 137). Struktur pasar cenderung stabil, tetapi struktur pasar dapat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah ataupun swasta. Variabel yang terpenting dalam 9

10 sebuah struktur pasar adalah jumlah dan ukuran dari penjual. Dimana ukuran tersebut dapat dibatasi oleh peraturan-peraturan yang berlaku, diferensiasi produk (dimana iklan dan promosi sangat berpengaruh) dan kondisi entry (dipengaruhi oleh diferensial, lisensi, paten, dan lain-lain). Jumlah perusahaan, diferensiasi produk dan hambatan masuk dapat mempengaruhi perusahaan dalam memperoleh economic power dan market power. Economic power adalah kemampuan beberapa orang atau perusahaan untuk mempengaruhi pihak lain. Economic power juga disebut sebagai seperangkat pilihan perilaku yang terbatas, dimana semakin sedikit batasan maka akan menghasilkan economic power yang semakin besar. Sumber kekuatan tersebut terutama berasal dari ukuran perusahaan atau hal-hal lain yang mempunyai kapasitas untuk mempengaruhi pilihan perilaku bagi power target. Pilihan perilaku tersebut antara lain adalah akuisisi, inovasi produk, ekspansi, iklan, melakukan loby pada pemerintah, dan lain-lain. Sedangkan kekuasaan pasar (market power) adalah kemampuan untuk mempengaruhi harga pasar atau mematikan pesaing. Perusahaan mungkin memiliki kemampuan tersebut akan tetapi belum tentu menggunakannya. Dimana kemampuan tersebut dipengaruhi oleh struktur pasar yang kemudian akan mempengaruhi permintaan dan penawaran dalam pasar (Ferguson, 1988: 24). Maka dapat disimpulkan bahwa struktur pasar adalah alat atau proksi dari permintaan dan penawaran sebagai pengaruh utama dari kekuasaan pasar. Sebagai contoh, proksi dari struktur pasar adalah:

11 1) Diferensiasi produk sebagai salah satu elemen yang mempengaruhi permintaan. 2) Pangsa pasar (market share). Pangsa pasar akan menentukan angka konsentrasi industri. 3) Hambatan masuk akan memberikan kemampuan kepada perusahaan yang sudah ada untuk mengontrol penawaran jangka panjang. 2.2.1 Differensiasi Produk Differensiasi terjadi ketika konsumen menganggap bahwa produk yang dihasilkan berbeda dengan produk yang dimiliki oleh pesaing, baik dari segi karakter fisik atau non fisik. Selain itu, differensiasi juga terjadi ketika ada segmentasi pasar, heterogenitas dari fungsi permintaan. Sehingga permintaan dapat dibedakan dalam beberapa segmen atau cluster tertentu. Differensiasi juga memberikan kemampuan bagi penjual dalam menentukan harga. Differensiasi produk dapat pula mempengaruhi konsentrasi, dan berkaitan dengan struktur oligopoli, sehingga terjadi persaingan dalam harga, pengeluaran promosi, persaingan kualitas dan pelayanan, penjualan dengan kredit, yang cenderung sifatnya pada persaingan non harga, tipe-tipe, dan model barang-barang tertentu muncul dengan tidak terduga, karena penelitian dan pengembangan yang maju pesat. Dengan semakin beragamnya produk-produk ini, semakin sulit juga bagi perusahaan lain untuk masuk, sehingga konsentrasi dapat meningkat (Hasibuan, 1993: 127).

12 2.2.2 Konsentrasi Pasar Dalam membahas mengenai konsentrasi pasar suatu industri selalu terkait dengan pembahasan mengenai struktur pasar. Jumlah dan ukuran perusahaan adalah faktor penting yang menentukan struktur pasar, dimana jumlah dan ukuran pasar tersebut akan menentukan tingkat konsentrasi dalam sebuah industri (Greer, 1992: 175). 2.2.2.1 Ukuran Pasar 2.2.2.1.1 Jumlah Penjual Faktor yang paling penting dalam menentukan kekuasaan adalah jumlah penjual. Dimana, dalam pasar persaingan sempurna terdapat banyak penjual. Banyak dalam arti relatif, dimana dengan banyaknya penjual mengakibatkan mereka tidak memiliki kekuasaan pasar. Jumlah penjual akan mempengaruhi perilaku karena jumlah akan mempengaruhi ekspektasi tiap perusahaan terhadap perilaku pesaingnya. 2.2.2.1.2 Ukuran Perusahaan (Pangsa Pasar / Market Share) Pangsa pasar adalah perbandingan antara hasil penjualan suatu perusahaan dengan total penjualan industri. Pangsa pasar menggambarkan struktur pasar yang relatif lebih baik dibandingkan dengan hanya melihat jumlah perusahaan yang bersaing di dalam industri yang bersangkutan. Elemen ini merupakan indikator dalam menentukan tingkat kekuasaan pasar (market power) suatu perusahaan. Semakin tinggi pangsa pasarnya, maka semakin tinggi pula kekuasaan pasar yang dimiliki (Jaya, 1993: 33).

13 2.2.2.2 Penyebab Konsentrasi Pasar Menurut Greer (1984) konsentrasi pasar yang terjadi dalam sebuah industri disebabkan oleh tiga hal, yaitu masalah teknis, kebijakan pemerintah, dan kebijakan bisnis. Berikut adalah penjabaran dari penyebab konsentrasi pasar, antara lain: 2.2.2.2.1 Masalah Teknis Masalah teknis yang dimaksud diantaranya disebabkan oleh: 1) Ukuran Pasar Ukuran pasar memberikan pengaruh yang sangat penting dalam menentukan angka konsentrasi. Dalam pasar yang luas (diukur berdasarkan volume bisnis ataupun jumlah pembeli) akan memberikan kesempatan yang lebih besar sehingga jumlah penjual akan lebih banyak bila dibandingkan dengan pasar yang lebih kecil. Sebagai contoh pada pasar pertama terdapat 1000 orang pembeli, sedangkan pada pasar kedua terdapat 500 orang pembeli. Pada pasar kedua inilah memungkinkan perusahaan untuk masuk dalam industri daripada pasar yang pertama. 2) Skala Ekonomis Faktor skala ekonomi menentukan pula kemampuan produksi dalam upaya memenuhi permintaan pasar. Perusahaan yang semakin besar, secara teoritik mempunyai kesempatan mendapatkan efisiensi yang lebih tinggi, seperti membeli bahan baku yang lebih besar jumlahnya.

14 Begitu pula dalam mengangkut bahan baku atau hasil produksinya, ongkos angkut persatuan akan relatif lebih rendah. Ukuran pasar saja tidak cukup untuk mendapatkan pangsa pasar yang besar, selain itu diperlukan sebuah efisiensi. Dimana perusahaan yang lebih efisien cenderung untuk dapat memperbesar pangsa pasarnya sehingga pasar akan cenderung lebih terkonsentrasi. 3) Kelangkaan Sumber Daya Kelangkaan sumber daya dapat menjadi salah satu hambatan masuk. Sehingga industri dengan sumber daya yang terbatas akan memiliki konsentrasi yang lebih rendah. Kelangkaan sumber daya ekonomi secara nyata sumber daya menjadi langka, padahal jumlah sumber daya yang ada cukup banyak, tetapi menjadi sulit untuk mendapatkannya, ini terjadi karena adanya hambatan dari pihak saingan ataupun dari regulasi pemerintah. 4) Pertumbuhan Permintaan Pasar Pertumbuhan permintaan pasar yang cukup besar akan mengurangi konsentrasi karena jika sebuah pasar tumbuh maka perusahaan yang sudah ada di dalamnya akan berada dalam kedudukan yang sama sedangkan di sekitarnya muncul pendatang baru. Jika pertumbuhan pasar semakin tinggi, maka upaya perluasan kapasitas dapat dilakukan. Kesempatan ini tentunya dapat juga digunakan oleh perusahaan yang akan masuk. Tetapi jika hambatan masuk relatif tinggi, maka perluasan pada pabrik-pabrik yang telah ada akan memperbesar andil perusahaan itu dalam pasar.

15 2.2.2.2.2 Kebijakan Pemerintah Bentuk kebijakan pemerintah antara lain adalah undang-undang persaingan usaha, hak paten, lisensi, tarif dan kuota. Dalam sebuah industri, hal tersebut dapat meningkatkan hambatan masuk bagi para pendatang baru sehingga secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi tingkat konsentrasi. Kebijakan pemerintah berkaitan dengan tujuan suatu negara dalam menguasai kekayaan bangsa dan memanfaatkannya untuk kepantingan rakyat. 2.2.2.2.3 Kebijakan Bisnis Faktor ini merupakan hubungan terbalik antara struktur dan perilaku, dimana perilaku itu sendiri yang akan mempengaruhi struktur. Seperti contohnya ketika beberapa perusahaan memutuskan untuk melakukan merger, maka akan meningkatkan konsentrasi dalam industri tersebut. (Hasibuan, 1993: 123-27) 2.2.3 Hambatan Masuk (Barriers to Entry) Hambatan masuk merupakan segala sesuatu yang memungkinkan terjadinya penurunan, kesempatan atau kecepatan masuknya pesaing baru. Hambatan-hambatan ini mencakup seluruh cara dengan menggunakan perangkat tertentu yang sah (seperti paten, hak mineral dan franchise), seperti kebanyakan hambatan-hambatan ekonomi umum lainnya. Bain (1956) mendefinisikan hambatan masuk ke pasar merupakan keuntungan bagi suatu perusahaan yang telah ada terlebih dahulu dalam industri untuk mengendalikan harga, sehingga perusahaan baru akan mengalami kesulitan

16 dalam tahap-tahap awal masuk ke dalam industri. Menurut Bain, ada dua jenis hambatan masuk (Bambang Sumarno dan Kuncoro 2001: 8), yaitu: 2.2.3.1 Hambatan Struktural Hambatan struktural yang cenderung statis ini dikelompokkan menjadi empat faktor, yaitu differensiasi produk, keuntungan biaya absolut (absolute advantage Cost), skala ekonomi (economies of scale), dan biaya modal dan investasi (capital cost requirement) 2.2.3.2 Hambatan Strategis Hambatan strategis biasanya terjadi dalam industri yang memiliki jumlah penjual dan pembeli yang relatif sedikit. Hal ini juga dapat digolongkan ke dalam hambatan masuk sebagai akibat dari perilaku perusahaan. Perilaku perusahaan tersebut dapat berupa cooperative strategic behaviour maupun non cooperative strategic behaviour. Cooperative strategic behaviour contohnya kolusi yang dilakukan oleh beberapa perusahaan akan meningkatkan hambatan masuk bagi pendatang baru. Dan non cooperative strategic behaviour dapat berupa penentuan harga (price) maupun non price predation. 2.3 Perilaku Pasar (Conduct) Conduct adalah perilaku yang dilakukan oleh perusahaan yang berkaitan dengan produk yang dihasilkan, harga produk tersebut, tingkat produksi, promosi, dan beberapa variabel operasi lainnya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,

17 bahwa struktur pasar akan mempengaruhi perilaku perusahaan dan sebaliknya (Jaya, 1993: 118). Dalam melihat struktur perilaku dan kinerja dalam industri, fokus hubungan yang terjadi adalah pengaruh struktur terhadap perilaku, dimana perusahaan yang memiliki kekuasaan pasar kemungkinan akan memanfaatkan kemampuan tersebut dengan meningkatkan harga diatas harga kompetitif. Hubungan yang sebaliknya (pengaruh perilaku terhadap struktur) digambarkan dengan dimanfaatkannya kemampuan tersebut sehingga lawan atau pesaing akan melemah dan kemudian akan terbentuk struktur baru dalam industri tersebut. Bentuk perilaku tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu: 2.3.1 Perilaku untuk Mendapatkan Kekuasaan Pasar Perusahaan akan mengorbankan profit jangka pendek dalam rangka mendapatkan kekuasaan pasar. Hal tersebut dilakukan karena perilaku tersebut akan menyebabkan biaya yang lebih tinggi atau pendapatan yang lebih rendah pada jangka pendek. Hasilnya dapat dirasakan pada jangka panjang, dimana profit akan meningkat ketika kekuasaan pasar sudah didapatkan. Maka profit yang diperoleh diharapkan akan lebih besar dari pengorbanan yang dilakukan dalam jangka pendek tersebut. Perilaku ini disebut juga dengan non cooperative strategic behaviour, dimana menempatkan posisi perusahaan untuk menghalangi aksi dan reaksi dari pesaingnya, yang kemudian akan menggagalkan tujuan para pesaingnya. Contoh dari non cooperative strategic behaviour adalah predatory pricing, entry limit pricing, iklan, dan lain-lain.

18 2.3.2 Perilaku untuk Mempertahankan Kekuasaan Pasar Salah satu perilaku untuk mempertahankan kekuasaan pasar adalah perilaku dari perusahaan monopoli untuk meningkatkan harga dan membatasi output dalam rangka untuk memaksimalkan profit. Memanfaatkan kekuasaan pasar dengan cara seperti ini memberikan gambaran yang jelas mengenai hubungan yang terjadi antara struktur dan perilaku, dimana struktur monopoli akan menghasilkan perilaku monopoli. Namun, perilaku untuk mempertahankan kekuasaan pasar tidak selalu dikaitkan dengan harga, tetapi juga dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu meningkatkan kualitas produk, melakukan berbagai inovasi dengan seringnya melakukan research and development (R&D). 2.3.3 Perilaku Kombinasi Keduanya Perusahaan dapat melakukan kedua perilaku diatas. Melakukan strategic behaviour yang akan meningkatkan profit tinggi tidak hanya dalam jangka panjang tetapi juga jangka pendek. Hal ini dilakukan dengan cara mempengaruhi biaya perusahaan pesaing dan mengubah keyakinan mereka untuk dapat bertahan dalam pasar. Perilaku kombinasi ini lebih mirip dengan perilaku untuk mendapatkan kekuasaan pasar. Seperti contohnya adalah dengan melakukan paten atau kolusi dengan supplier tunggal sehingga biaya untuk pesaing menjadi lebih mahal.