PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING

Pembelajaran Melalui Strategi REACT Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Sekolah Menengah Kejuruan

Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMA

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN INSTRUMENTAL DAN RELASIONAL SISWA SMP.

Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis melalui Pembelajaran berbasis Masalah

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

PENERAPAN PENDEKATAN MODEL ELICITING ACTIVITIES (MEAS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP

Darussalam 23111, Banda Aceh. ABSTRAK. Kata Kunci: Kooperatif Tipe Jigsaw, Pencemaran Lingkungan, Berpikir Kritis.

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY AND SOCIETY (SETS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS PADA MATERI TRIGONOMETRI

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA

Beny Yosefa dan Wiwin Hesvi Universitas Pasundan Bandung

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 1, hal. 7-12, September 2015

Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Disposisi Matematis Siswa SMA

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMES- TOURNAMENTS

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN LOGIS MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN DISCOVERY METHODS DI KELAS X SMA NEGERI 2 SIGLI. Fithri Angelia Permana

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA SMK MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING

PENINGKATAN KECAKAPAN AKADEMIK SISWA SMA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING

PENGARUH PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBANTUAN SOFTWARE FOCUSKY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN DISPOSISI MATEMATIS

Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 4, Maret 2017

Jaya Dwi Putra. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau Kepulauan Batam Korespondensi:

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING

RADEN RARA VIVY KUSUMA ARDHANI

ABSTRACT. Keyword : Student s Learning Outcome, Cooperative Learning, Group Investigation

PENGARUH PEMBELAJARAN STRATEGI REACT TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MAHASISWA PGSD TENTANG KONEKSI MATEMATIS

InfinityJurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 1, No.2, September 2012

PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH WANKAT-OREOVOCZ DAN PEMBELAJARAN TEKNIK PROBING TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS SISWA SMP

Didaktik : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, ISSN : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Subang Volume I Nomor 1, Desember 2015

JURNAL OLEH: ADRIYAN MUTMAYANI E1M

1 Antologi UPI Volume No. Edisi Juni 2015

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA SMP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA

PENERAPAN STRATEGI REACT DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 1 BATANG ANAI

Anggraini, Jufri, & Juliati p-issn: ; e-issn: Padang, Sumatera Barat, Indonesia

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMP KELAS VIII

Yosico Indagiarmi 1 and Abd Hakim S 2

Nego Linuhung Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstract

Jurnal SAP Vol. 1 No. 3 April 2017 p-issn: X e-issn: PENERAPAN MODEL ADVANCE ORGANIZER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN SISWA

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMK DI KOTA CIMAHI

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL

MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING

PENDEKATAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA

PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA ANTARA YANG MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN INSIDE-OUTSIDE- CIRCLE DENGAN KONVENSIONAL

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ)

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI MODEL ALBERTA

PERBANDINGAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DAN TTW

Asmaul Husna. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNRIKA Batam Korespondensi: ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SMP

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP TUNAS BARU JIN-SEUNG BATAM TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE BELAJAR BERAWAL DARI PERTANYAAN TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

Jurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan Vol. 1 No.2 November 2015

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurningsih, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN INDUKTIF SISWA SMK DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE THREE STEP INTERVIEW

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP

PENERAPAN MODEL TREFFINGER PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ROTASI REFLEKSI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 22 PADANG

Fajrul Wahdi Ginting dan Nurdin Bukit Jurusan Pendidikan Fisika Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMA. Thesa Kandaga Universitas Pasundan

KORELASI ANTARA KEMAMPUAN KONEKSI DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Nurul Fajri 1

Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Self-Efficacy Siswa SMP dengan Menggunakan Pendekatan Diskursif

PENERAPAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 PADANG

Jurnal Saintech Vol No.04-Desember 2014 ISSN No

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK PROBING-PROMPTING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA, VOLUME 2, NOMOR 2, JULI 2011

PENGARUH PELAKSANAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MURID SEKOLAH DASAR

Banda Aceh. Kata Kunci: Kemampuan Koneksi, kemampuan komunikasi, pendekatan CTL

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X MA Negeri 1 Bandar Lampung

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING

AlphaMath ABSTRACT: Keyword: Differentiated Instruction Approach, Mathematical Problem Solving Ability PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peserta didik merupakan generasi penerus bangsa yang perlu

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

keywords: students understanding of mathematical concepts, technique kancing gemerincing, quiz

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperbandingkan kedua model pembelajaran tersebut untuk mengetahui model

Ramadhani. Universitas Muslim Nusantara Al-Wasliyah Medan Abstrak

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING

Transkripsi:

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP Usep Suwanjal SMK Negeri 1 Menggala Tulang Bawang Email : usep.suwanjal@gmail.com Abstract Critical thinking skills of mathematics mastered by students is very important, especially in the competition of globalitation era. An approach that can improve both of them is contextual approach in learning. This research aims are to determine: The Improvement of students' critical thinking skills between the class which used contextual approach in learning and the one which used conventional learning. Quasi-experiment methods was used in the research and the design was "pretest-posttest non equivalent control group". Population of this research was the students of SMP Negeri 3 Menggala and class VIII C and VIII D as the research sample, technique of samples used purposive sampling. Data collected by the instrument test critical thinking of mathematics. The improvement of critical thinking skills data analysed by using the t- test. The findings of this study indicated: The Improvement of students' critical thinking skills between the class which used contextual approach in learning was better than which used conventional learning. In table t-test indicated sig < α is 0.001 < 0.05 Keywords : contextual approach, critical thinking skills of mathematics PENDAHULUAN Pada masa sekarang ini, perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau IPTEK membawa perubahan pada setiap bagian kehidupan manusia dan berbagai macam permasalahan yang timbul dari perubahan tersebut hanya dapat dipecahkan dengan penguasaan IPTEK. Maka dari itu diperlukan kemampuan untuk mendapatkan, mengelola dan memanfaatkan IPTEK sebagai upaya untuk bertahan pada keadaan yang selalu berubah ini. Kemampuan tersebut hendaknya mengembangkan kemampuan berpikir kritis, logis, sistematis, dan kemampuan ini dapat dikembangkan dalam pembelajaran matematika. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peranan penting dalam ilmu pengetahuan, sehingga mata pelajaran ini diajarkan dari jenjang pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Pembelajaran matematika Aksioma 61

akan terlaksana dengan baik apabila setiap siswa memiliki kemampuan matematis. Dalam National Council of Teachers of Matematics atau NCTM (2000), dirumuskan lima kemampuan matematis yang harus dikuasai oleh siswa diantaranya kemampuan komunikasi, penalaran, pemecahan masalah, koneksi dan sikap positif terhadap matematika. Sejalan dengan NCTM itu, dalam KTSP (Depdiknas, 2006) juga dirumuskan lima kemampuan matematis yang harus dimiliki siswa yaitu pemahaman konsep, penalaran, komunikasi, pemecahan masalah dan representasi matematis. Sesuai dengan rumusan standar di atas salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa yaitu kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis dan kreatif yang dikuasai siswa merupakan hal yang sangat penting, karena permasalahan yang terjadi juga semakin kompleks. Berpikir kritis adalah kemampuan menafsirkan, menganalisis terhadap informasi yang diterima, diperiksa kebenarannya sehingga seseorang tersebut mampu memberikan kesimpulan terhadap informasi tersebut dengan alasan yang tepat. Berkaitan dengan berpikir kritis, kenyataan yang tidak dapat dihindari adalah masih banyak siswa yang menganggap matematika adalah mata pelajaran yang sulit dan susah untuk dipahami. Rendahnya kemampuan berpikir kritis terungkap dari hasil penelitian Syahbana (2012: 46) bahwa sekolah justru mendorong siswa memberi jawaban yang benar daripada mendorong mereka memunculkan ide-ide baru atau memikirkan ulang kesimpulankesimpulan yang sudah ada. Dari hal tersebut mengakibatkan lulusan siswa sekolah hanya memiliki kemampuan yang tidak mendalam terhadap ilmu pengetahuan. Berdasarkan hasil temuan tersebut, kegiatan di atas sesuai dengan kebiasaan pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran konvensional kegiatan pembelajaran guru selalu menjelaskan, memberi contoh soal, memberikan latihan, dan seluruh kegiatan berpusat kepada guru. Siswa hanya menerima informasi satu arah, hanya dari guru saja sehingga ide siswa tidak muncul, mengakibatkan kemampuan berpikir kritis siswa tidak mengalami peningkatan. Dalam proses belajar guru harus merangsang siswanya untuk belajar aktif, sehingga siswa dapat menggali, mengembangkan kemampuan yang telah dimiliki dan dapat memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dengan bantuan guru sebagai fasilitator. Menurut Vygotsky (dalam Sutawidjaja dan Afgani, 2011: 1.4) berpendapat bahwa proses belajar akan terjadi secara 62 Aksioma

efisien dan efektif apabila anak belajar secara kerjasama dengan anak-anak lain dalam suasana dan lingkungan yang mendukung, dalam bimbingan seseorang yang lebih mampu, guru atau orang dewasa. Berdasarkan teori belajar di atas, agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik, maka diperlukan beberapa aspek untuk mendukung pembelajaran tersebut. Oleh karena itu untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa diperlukan pendekatan yang mampu mengebangkan kemampuan tersebut. Salah satu pendekatan dalam proses pembelajaran yang dapat digunakan adalah pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian adalah apakah peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan kontekstual lebih baik dari pada siswa yang mendapatkan pembelajaran secara konvensional?. METODE PENELITIAN Metode penelitian kuasi eksperimen dengan menggunakan desain penelitian berbentuk pretest-postest non equivalent control group. Sebelum mendapatkan perlakuan, diberikan pretes dan setelah mendapatkan perlakuan diberikan postes. Juandi & Sugilar (2011: 9.10) memberikan bentuk desain pada penelitian ini sebagai berikut. Pretest-Postest Non Equivalent Control Group O 1 X 1 O 2 O 1 X 2 O 2 Keterangan X 1 : Pendekatan kontekstual. X 2 : Pembelajaran konvensional. O 1 : Pretes kemampuan berpikir kritis O 2 : Postes kemampuan berpikir kritis Gambar 1 Desain Penelitian Aksioma 63

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa Sekolah Menengah Pertama. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 3 Menggala dengan sampel penelitian adalah siswa kelas VIII. Teknik sampel yang digunakan purposive sampling, terpilih kelas VIII C sebagai kelas eksperimen dan VIII D sebagai kelas kontrol. Tes kemampuan berpikir kritis yang digunakan berbentuk uraian. Dalam penyusunan tes, diawali dengan penyusunan kisikisi yang mencakup kompetensi dasar, indikator, aspek yang diukur beserta penilaiannya dan nomor butir soal. Jumlah soal yang digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa berjumlah 5 soal pretes dan postes. Setelah data kemampuan berpikir kritis matematis siswa pretes, postes dan gain ternormalisasi (N-Gain) terkumpul, maka akan dilakukan analisis statistik dengan bantuan program SPSS for Windows. Interpretasi gain ternormalisasi menurut Meltzer (dalam Wiliyati, 2012) sebagai berikut: 0 < g 0,3 rendah, 0,3 g < 0,7 sedang, 1 g > 0,7 tinggi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berikut ini disajikan Tabel 1 yang berisikan data skor pretes, postes, dan gain ternormalisasi (N- Gain) kemampuan berpikir kritis yang terdiri dari skor tertinggi, skor terendah, skor rata-rata dan standar deviasi. Tes N Tabel 1. Statistik Deskriptif Skor Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen Kelas Kontrol X X max X S N X min X max X S min Pretes 26 2 13 6,92 3,071 26 3 14 8,08 2,682 Postes 26 2 15 10,50 2,534 26 5 15 9,85 2,493 N-Gain - - - 0,456 - - - - 0,244 - Tabel 1 memperlihatkan rerata gain ternormalisasi kelas eksperimen sebesar 0,456 lebih tinggi daripada rerara gain ternormalisasi kelas kontrol sebesar 0,244 dengan perbedaan sebesar 0,212. Secara umum, seperti diperlihatkan pada Tabel 1 bahwa rataan skor kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen menunjukkan kenaikan sebesar 3,58 lebih besar dari kelas kontrol yang hanya sebesar 1,77. Dari uji perbedaan rata-rata diperoleh Sig rerata kemampuan berpikir kritis matematis siswa eksperimen dan siswa kelas 64 Aksioma

kontrol adalah 0,001 < 0,05 = α, maka hipotesis H 0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rerata peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan kontekstual lebih baik daripada rerata peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Analisis data hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa dengan pembelajaran kontekstual lebih baik daripada pembelajaran konvensional. Secara umum, seperti diperlihatkan pada Tabel 1 bahwa rataan skor kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen menunjukkan kenaikan sebesar 3,58 lebih besar dari kelas kontrol yang hanya sebesar 1,77. Dan hasil dari gain ternormalisasi (N-Gain) kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen menunjukkan hasil sebesar 0,456, menurut interpretasi nilai tersebut berarti mengalami peningkatan sedang. Sedangkan hasil dari gain ternormalisasi (N- Gain) kemampuan berpikir kritis kelas kontrol menunjukkan hasil sebesar 0,244, yang berarti mengalami peningkatan rendah. Hasil temuan tersebut mengidentifikasi bahwa belajar matematika dengan pembelajaran kontekstual memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Peningkatan kemampuan berpikir kritis dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor pembelajaran yang digunakan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan faktor dari diri siswa. Peningkatan kemampuan berpikir kritis terjadi tidak hanya pada siswa yang memperoleh pembelajaran kontekstual tetapi peningkatan tersebut juga terjadi pada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Peningkatan kemampuan berpikir kritis melalui pendekatan kontekstual lebih baik daripada pembelajaran konvensional, dikarenakan siswa yang belajar dengan pendekatan kontekstual menjadikan pengalaman lebih bermakna bagi mereka dalam membangun pengetahuan yang akan mereka terapkan dalam pembelajaran sehari-hari. Dan guru mendesain pembelajaran sebagai sebuah sistem mengajar, didasarkan pemikiran bahwa kebermaknaan belajar yang muncul sebagai akibat dari hubungan antara isi dengan konteksnya. Semakin banyak keterkaitan dalam konteks yang luas maka semakin bermaknalah isi pemikiran siswa. Sehingga dengan pembelajaran kontekstual siswa terarah untuk melakukan proses berpikir kritis. Berdasarkan uraian diatas, peningkatan kemampuan berpikir kritis didukung oleh beberapa komponen pembelajaran Aksioma 65

kontekstual yang dalam penerapannya dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru diantaranya Kontruktivisme (contructivism) yaitu pengetahuan dibangun oleh siswa itu sendiri melalui keterlibatan aktif dalam proses belajar, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang lebih sederhana. Bertanya (questioning) pada saat proses bertanya guru membimbing, mendorong dan menilai kemampuan berpikir siswa dalam menyerap pengetahuan. Dan inkuiri guru membimbing siswa dalam menemukan dengan cara mengamati, melalukan observasi, bertanya, mengajukan dugaan, mengumpulkan data dan pada akhirnya menyimpulkan hasil temuan. KESIMPULAN DAN SARAN Peningkatan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan kontekstual lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran secara konvensional. Untuk menerapkan pembelajaran kontekstual, sebaiknya guru telah membuat sebuah skenario dan perencanaan yang tepat sesuai dengan karekteristik pembelajaran kontekstual, sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan tujuan yang diharapkan yaitu peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Sebaiknya guru dalam proses kegiatan belajar mengajar perlu mempertimbangkan antara lain pemilihan pokok bahasan yang relevan dengan konteks sehari-hari atau berkaitan dengan hal-hal dalam dunia nyata mereka. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2006. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Pendidikan Nasional. Jakarta Juandi, D. & Sugilar. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka NCTM. 2000. Principles and Standarts for School Mathematics.Reaston,VA: NCTM. Sutawidjaja, A. & Afgani, J. 2011. Pembelajaran Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka. Syahbana, A. 2012. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning. Edumatica Volume 02 Nomor 01, April 2012. 66 Aksioma

Wiliyati, B. 2012. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Self-Efficacy Matematis Siswa SMA Dengan Menggunakan Pendekatan Investigasi. Tesis Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Aksioma 67