I. PENDAHULUAN. Konsumen akan memilih produk yang sesuai dengan kriteria yang di ingikan. Di

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Era globalisasi dan pasar bebas membuat kemajuan teknologi berkembang cepat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan di dalam bidang pemasaran produk begitu ketatnya,

BAB I PENDAHULUAN. deodoran, atau antiperspirant untuk menjaga agar aroma tubuh lebih segar.

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju masa

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun ini bisnis di bidang usaha makanan mengalami perkembangan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemasaran merupakan ujung tombak bagi suatu perusahaan untuk tetap dapat

BAB I PENDAHULUAN. salah satu negara dengan penduduk yang padat. Jumlah keseluruhan penduduk

manusia serta berkembangnya arus globalisasi menimbulkan adanya pergeseran nilai budaya dari masyarakat sosial menjadi cenderung lebih individual.

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan tersebut menyebabkan perusahaan pada umumnya berusaha untuk. merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari

BAB II LANDASAN TEORI. empiris. Konsep adalah istilah atau simbol yang menunjuk pada suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran memegang peranan penting di dalam dunia usaha karena. pemasaran berhubungan dengan kegiatan untuk memperkirakan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis yang dihadapi perusahaanperusahaan

BAB II Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran terdapat berbagai permasalahan yang penting dan harus segera diselesaikan,

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada

I. PENDAHULUAN. sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat mendorong

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Di dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia memiliki kebutuhan yang

I. PENDAHULUAN. dan gaya hidup masyarakat, khususnya masyarakat perkotaan yang. menginginkan kepraktisan dalam mengonsumsi makanan dan minuman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Apalagi tuntutan konsumen untuk dipuaskan semakin besar.

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Namun seiring

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh masyarakat, dengan sistem perkeretaapian di Indonesia. ini terlihat dari pengembangan-pengembangan yang terus

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. dalam memilih tempat untuk berbelanja, sedangkan bagi perusahaan retail

I. PENDAHULUAN. peningkatan permintaan terhadap berbagai barang dan jasa. yang sama, laju pertumbuhan ekonomi untuk Kota Bandar Lampung jauh

I. PENDAHULUAN. kebutuhan manusia yang semakin kompleks, kebutuhan-kebutuhan tersebut

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. jasa untuk memperoleh laba agar dapat terus hidup dan berkembang. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang

I. PENDAHULUAN. usaha-usaha yang baru yang menawarkan berbagai keunggulan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian yang terus meningkat mengakibatkan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pada kondisi pasar seperti sekarang ini, kosumen memiliki. berbagai alasan memilih suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat ini, konsumen untuk mengkonsumsi produk mereka (Lasty, 2014).

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Keputusan Pembelian Konsumen. Menurut Setiadi (2008:415) berpendapat bahwa pengambilan keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Sehingga menimbulkan persaingan-persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan pelanggan atau ketidakpuasan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan. Persoalan tersebut menuntut manajemen untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN. secara tidak langsung mempengaruhi tingkat globalisasi yang terus berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhannya. Perkembangan ini menciptakan suatu persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dewasa ini telah memasuki era baru, di mana perusahaan lebih UKDW

14FEB. Kewirausahaan 1. Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.2. Perilaku Konsumen dan Proses Keputusan Pembelian

BAB I PENDAHULUAN. tantangan bagi pengusaha untuk tetap berada dalam persaingan industri.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. alat pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran(marketing mix). Marketing

BAB II LANDASAN TEORI. adalah Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan

BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

BAB I. sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan UKDW

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah:

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepatnya perubahan dan perkembangan teknologi dan informasi

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Adanya berbagai macam masalah kulit pada wajah, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. diharapkan agar perusahaan mampu memperoleh pasar yang lebih luas.

SKRIPSI. Diajukan Oleh: TUNJUNG ANGGRAINI A

BAB I PENDAHULUAN. pula pada kemampuan pengusaha untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi. tersebut agar usaha perusahaan dapat berjalan lancar.

BAB I PENDAHULUAN. selalu bersaing dalam menarik konsumen. Para pengusaha sebagai produsen harus saling

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis akan menjadi sangat ketat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dasar bagi penyusunan strategi pemasaran pada perusahaan. dalam keputusan pembelian yang dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Minum teh sudah merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia semenjak

UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

Bab I PENDAHULUAN UKDW. percaya diri ketika akan memasuki dunia kerja.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang kebutuhan manusia selalu bertambah, baik kebutuhan pangan,

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah mencatat

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Gaya hidup modern yang cenderung

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kondisi persaingan dunia bisnis yang semakin ketat

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini, masyarakat Indonesia sudah mulai terpengaruh dan mengadaptasi

PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB 1 PENDAHULUAN. manajemen di masing-masing perusahaan juga dituntut agar dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. termasuk diantaranya rumah sakit. Rumah sakit merupakan satu jenis bisnis yang

BAB II KERANGKA TEORITIS. Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi persaingan di dalam bidang pemasaran produk begitu ketat nya, guna mendapatkan pangsa pasar yang tinggi. Persaingan tersebut di tambah dengan semakin kritisnya konsumen dalam menentukan produk yang akan di beli nya. Konsumen akan memilih produk yang sesuai dengan kriteria yang di ingikan. Di zaman sekarang aktivitas manusia sebagai konsumen sudah semakin meningkat, aktifitas biasanya dimulai dari pagi hari sampai malam hari, dan terkadang aktifitas yang padat membuat orang sering melupakan kondisi badan dan terutama kebersihan badan. Kebersihan badan menjadi faktor utama dalam kenyamanan melakukan aktifitas sehari-hari, badan yang bersih juga menjadi faktor kepercayaan diri seseorang dalam menjalani aktifitasnya sehari-hari, confidence is number one menjadi motto utama bagi sebagian orang. Manusia adalah salah satu makhluk hidup yang paling banyak menghasilkan keringat. Keringat berlebih yang berasal dari kelenjar apokrin dapat mengakibatkan bau badan karena kelenjar apokrin mengandung lemak tinggi yang disukai oleh bakteri penyebab bau badan. Sebenarnya ada beberapa cara untuk mengurangi keringat berlebih, antara lain mengangkat kelenjar keringat di ketiak melalui operasi, memakan obat hormonal, suntik botulinum toksin-a (BOTOX-A),dan

2 teknik iontophoresis. Apabila menginginkan cara yang lebih praktis dan aman, gunakan saja deodorant. Ada dua alasan utama mengapa manusia berkeringat, salah satunya adalah karena panas yang disebabkan oleh suhu atau kegiatan fisik. Alasan lain adalah ketika merasa tertekan, takut, atau cemas membuat berkeringat meskipun cuaca dingin, Sesungguhnya keringat tidak berbau, yang menimbulkan bau adalah jutaan bakteri yang ada di kulit yang menyerap keringat. Deodoran seperti Rexona menghentikan keringat berlebih, mengurangi jumlah bakteri penyebab bau badan, dan melindungi dari bau badan tak sedap (Sumber PT Unilever). Sesuai dengan tujuan utama perusahaan yang ingin terus berkembang, mendapatkan nilai laba yang maksimal dan selalu berorientasi pada peningkatan nilai perusahaan. Suatu strategi pemasaran yang tepat dan terpadu merupakan suatu rencana keseluruhan yang di utamakan untuk mencapai tujuan yaitu meningkatnya volume penjualan perusahaan. Strategi pemasaran merupakan pendorong utama bagi perusahaan untuk mencapai sasaran dan menghadapi pesaing. Tugas seorang pemasar tidak berhenti ketika produk yang ditawarkannya dibeli oleh konsumen karena konsumen akan mengevaluasi alternatif pasca pembelian seperti halnya sebelum pembelian dilakukan. Hal yang paling menentukan pembeli merasa puas atau tidak puas dengan suatu pembeli adalah hubungan antara harapan konsumen dan prestasi yang diterima dari produk, Jika produk tersebut tidak memenuhi harapan,konsumen merasa tidak puas, dan jika memenuhi harapan, konsumen merasa puas, jika melebihi harapan, konsumen akan merasa sangat puas. Pelanggan yang amat puas

3 kemungkinan besar akan mengulang kembali pembeliannya serta akan memuji produk dan perusahaan penjualannya. Tabel 1. Penjualan Rexona di Bandar Lampung Pertahun 2010 No Jenis Total 1 Rexona ro fun spirit 25ml/36 390 Unit 2 Rexona ro air petals 25ml/36 206 Unit 3 Rexona ro trop energy 25ml/36 850 Unit 4 Rexona aero airpetals 102ml/12 296 Unit 5 Rexona aero funspirit 102ml/12 236 Unit 6 Rexona aerotropenergy 102ml/12 152 Unit 7 Rex wmn ro skin light 40ml/24 2.483 Unit 8 Rex wmn roll on oxygen 40ml/24 1.296 Unit 9 Rex men roll on power 40ml/24 1.283 Unit 10 Rex men ap stck quantum 20g/36 94 Unit 11 Rex wmn ro free spirit 40ml/24 1.645 Unit 12 Rexona men ro ice cool 40ml/24 2.480 Unit 13 Rexona men roll quantum 40m/24 1.178 Unit 14 Rex wmn rp passion 40m/24 1.083 Unit 15 Rex wm ap stck fr spirit 20/36 369 Unit 16 Rex men ap stck ice cool 20/36 308 Unit 17 Rex wm ap stk skin light 20/36 430 Unit 18 Rex men ap stick power 20gr/36 169 Unit 19 Rex ten aer funspirit 102ml/12 144 Unit 20 Rex ten aer tropenrgy 102ml/12 129 Unit 21 Rex ten aer musicfan 102ml/12 147 Unit 22 Rex ten ro funspirit 25ml/36 254 Unit 23 Rex ten ro tropenergy 25ml/36 411 Unit 24 Rex ten ro musicfan 25ml/36 291 Unit 25 Rexona men ro ferrari v8 24x40ml 296 Unit Total 16.620Unit Sumber : PT Unilever 2011 Berdasarkan data penjualan PT Unilver 2010 persaingan segala produk terus meningkat dan pesaing utama dari produk Rexona Deodorant sendiri adalah Deodorant Imperial Leather yang di keluarkan oleh PT Jhonson and Jhonson Tabel 2 Penjualan Imperial Leather Deodorant Bandar Lampung pertahun 2010

4 no JENIS TOTAL 1 Imperial Leather Encriched Pink 1620 Unit 2 Imperial Leather Extracare Blue 806 Unit 3 Imperial Leather Active Green 460 Unit 4 Imperial Leather Elegance Violet 746 Unit total 3632 Unit Sumber : PT Jhonson n Jhonson Bandar Lampung 2011 Berdasarkan data penjualan Rexona di Bandar Lampung pada tahun 2009 penjualan Rexona telah mencapai 16.620 Unit, dari total penjualan 2009 yang merupakan angka penjualan tertinggi di bandingkan dengan Rexona jenis lain adalah Rexona Women roll on Skin Light 40 ML, sedangkan produk pesaingnya yaitu Imperial Leather yang segmentasinya memiliki angka penjualan sebanyak 3632 unit. Saat ini Rexona Deodorant masih peringkat teratas untuk di penjualan di pasaran, di bandingkan dengan produk Deodorant dari perusahaan lain, hal ini berdasarkan data penjualan PT Jhonson n Jhonson 2011, dan produsen Rexona Deodorant masih menginovasi dan mengembangkan produk menjadi lebih baik serta mengadakan promosi dengan segmentasi yang tepat untuk mempertahankan pringkat penjualan teratas di pasaran. Ketertarikan pemilihan merek Rexona tersebut semakin diminati tidak hanya dikalangan wanita tetapi juga dipakai oleh pria, maka dari itu Rexona selalu mengeluarkan prodak terbaru dan lebih berinovasi. Perusahaan PT Unilever memfokuskan produksi nya untuk memenuhi permintaan pasar konsumen, yaitu pasar yang membeli barang dan jasa untuk kepentingan pribadi. Perusahaan membagi segmentasi pasar untuk produk nya menjadi tiga, berdasarkan harga. adalah segmentasi untuk pasar yang mementingkan harga terjangkau. Mainstream

5 adalah segmentasi untuk pasar yang berisi pelaku bisnis yang membutuhkan tampilan yang mewah. Premium adalah segmentasi untuk pasar yang menggunakan produk Rexona untuk mendukung gaya hidup bersih. Penggunaan dan kegiatan pengonsumsian produk Rexona yang semakin meningkat dari waktu ke waktu sangat memberikan keuntungan kepada perusahaan, dan pada dasarnya yang dilakukan oleh perusahaan PT Unilever ini adalah kegiatan pokok yang dilakukan oleh setiap perusahaan dalam usaha mencari keuntungan demi untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, yaitu pemasaran. Jika aktivitas pemasaran ini dapat dilaksanakan dengan baik oleh perusahaan, maka tujuan dari perusahaan itu dapat tercapai, dengan begitu perusahaan terus menerus mengembangkan dan menginovasi produk menjadi lebih variatif dan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Dalam penelitian ini di fokuskan kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi di karena kan sebagian besar mahasiswa Fakultas Ekonomi berusia remaja, dan pada usia remaja tubuh semakin banyak mengeluarkan keringat lebih banyak, untuk itu di perlukan Deodorant untuk mengatasi bau badan yang di akibatkan oleh keringat. Perilaku konsumen (customer behaviour) memberikan wawasan dan pengetahuan tentang apa yang menjadi kebutuhan dasar konsumen, mengapa konsumen membeli, dimana konsumen itu suka berbelanja, siapa yang berperan dalam pembelian, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dan proses pengambilan keputusannya dalam pembelian suatu barang. Proses pengambilan keputusan pembelian memiliki lima tahap sebagaimana yang dikemukakan oleh Philip Kotler (2000:204) yaitu: tahap pengenalan masalah atau

6 kebutuhan, tahap pencarian informasi, tahap evaluasi altematif, tahap keputusan pembelian, dan tahap perilaku pasca pembelian. Keberhasilan kegiatan pemasaran suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam memenuhi dan melayani kebutuhan dan keinginan konsumen serta peran serta seluruh karyawan perusahaan. Dengan perkembangan teknologi yang ada dan juga kebutuhan dalam gaya hidup akan penggunaan deodorant dikalangan mahasiswa meningkat karena gaya hidup yang selalu ingin menjaga tubuh agar tetap beraroma segar. Hal ini sangat penting bagi produsen untuk memahami dan mengerti mengapa dan bagaimana konsumen itu memilih dan pada akhirnya membeli suatu produk. Hal itu lah yang membuat perusahaan dengan jenis produk yang sama terus bersaing dengan perusahaan lain yang memproduksi produk yang sama seperti Imperial Leather, dengan inovasi dan terus menerus menghasilkan variasi yang berbeda dalam menghasilkan produk, hal ini menjadi alasan produsen melihat besar nya antusias konsumen yang sangat mempedulikan kesehatan badan dengan menjaga aroma tubuh yang tetap segar dan merasa sangat nyaman di segala aktifitas, penggunaan produk deodorant dengan berbagai jenis dan merek pun terus menerus menjadi gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari bagi konsumen. Perilaku pembelian terdiri dari faktor budaya (kultur, Sub-kultur, dan kelas sosial), faktor sosial (kelompok acuan, keluarga, peranan dan status), faktor pribadi (usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup dan kepribadian), faktor kejiwaan (motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan

7 pendirian).pada penelitian ini memfokuskan kepada faktor pribadi yaitu usia dan tahap siklus hidup, keadaan ekonomi, gaya hidup dan kepribadian. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan di atas dapat dilihat kebutuhan konsumen yang semakin meningkat, PT Unilever terus mengembangkan produknya. Rexona memberikan inovasi kepada konsumen dengan mengembangkan produk yang beragam sesuai dengan kebutuhan konsumen. Kebutuhan konsumen akan kebersihan badan sudah menjadi sangat penting baik remaja atau pun dewasa yang tinggal di lingkungan yang di harus kan untuk menjaga kebersih dan kesegaran tubuh selain itu juga sudah menjadi gaya hidup untuk sehari-hari dengan menjaga kesegaran tubuh atas aktifitas seharian, banyak pilihan-pilihan berbagai merek dan jenis yang bisa di dapat dengan harga yang terjangkau, dan tentu nya mempermudah konsumen untuk membeli Rexona, hal ini di lakukan produsen Rexona Deodorant untuk tetap dapat mempertahankan eksistensi di industri pasar yang semakin hari semakin banyak persaingan di produsen Deodorant di perusahaan lain yang terus mengembangkan produk nya. Penelitian di lakukan di kalangan mahasiswa karena sebagian besar mahasiswa Ekonomi Unila sebagian besar adalah remaja yang yang beraktifitas seharian sehingga berakibat menimbulkan keringat yang dapat menyebabkan bau badan sehingga membutuhkan Deodorant untuk mengatasi masalah tersebut. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu:

8 Apakah faktor usia dan tahap siklus hidup, keadaan ekonomi, gaya hidup dan kepribadian berpengaruh terhadap keputusan pembelian Rexona pada Mahasiswa Ekonomi Universitas Lampung. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui pengaruh faktor usia dan tahap siklus hidup, keadaan ekonomi, gaya hidup dan kepribadian berpengaruh terhadap keputusan pembelian Rexona pada Mahasiswa Ekonomi Universitas Lampung. 1.4 Kegunaan Penelitian a. Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu khususnya perilaku konsumen. b. Penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi penelitian-penelitian sejenis di masa mendatang. 1.5 Kerangka Pemikiran Keberhasilan kegiatan pemasaran suatu perusahaan di dasarkan pada pemahaman atas konsep pemasaran oleh perusahaan itu sendiri. Pada dasarnya konsep pemasaran didukung oleh usaha pemasaran terpadu yang di arahkan untuk menghasilkan kepuasan konsumen sebagai kunci untuk meraih tujuan perusahaan. Salah satu cara agar perusahaan tersebut dapat tercapai adalah dengan melakukan penelitian tentang konsumen,untuk mengukur, menafsir dan menilai keinginan, tanggapan, serta faktor faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen tersebut dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk.

9 Konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen harus mampu menentukan kebutuhan konsumen harus mampu menentukan kebutuhan dari pembeli yang akan dilayani,menentukan kelompok pembeli yang akan di jadikan sasaran penjualan,menentukan produk dan program pemasaran yang paling baik. Stategi pemasaran diwujudkan melalui peningkatan kinerja seluruh dimensi kegiatan pemasaran produk yang menggunakan strategi dari kombinasi marketing mix 7P yaitu : Kebijakan produk (Product), harga (price), kebijakan promosi (Promotion), kebijakan saluran distribusi (Place), kebijakan sumber daya manusia (People), kebijakan wujud fisik (Physical Evidance) dan kebijakan proses(process) Menurut Engel (1994:48). Perilaku Konsumen, berfokus pada faktor-faktor yang mendasari proses keputusan pembelian. Faktor-faktor tersebut adalah: 1. Pengaruh lingkungan (eksternal) Pengaruh lingkungan terdiri atas adanya pengaruh Budaya, Kelas sosial, pengaruh pribadi, dan pengaruh keluarga. 2. Pengaruh Individual (internal) Pengaruh individual terdiri atas pengaruh demografis,psikografis, motivasi konsumen, pembelajaran, sikap dan kepercayaan konsumen. Dengan dibelinya merek produk tertentu, proses evaluasi belum berakhir karena konsumen akan melakukan evaluasi pasca pembelian, Dalam perilaku konsumen, memahami karakteristik pribadi konsumen akan sangat bernilai bagi pemasar, bila seorang pemasar mengetahui perilaku konsumen yang bersifat lebih permanen maka dia dapat menjadikan hal tersebut menjadi peluang bisnis, karena

10 karakteristik pribadi dapat dijadikan dasar untuk memposisikan produknya dipasar. Untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari karakteristik produk baik mengenai penampilan, gaya, mutu dan harga dari produk tersebut. Penetapan harga oleh penjual akan berpengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen, sebab harga yang dapat dijangkau oleh konsumen akan cenderung membuat konsumen melakukan pembelian terhadap produk tersebut Philip Kotler (2002:196) mengatakan pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama yaitu (Usia dan Tahap Siklus Hidup, Keadaan Ekonomi, Gaya Hidup dan Kepribadian). Karakteristik yang mempengaruhi perilaku pembelian: 1. Usia dan Tahap Siklus Hidup Dalam penelitian ini faktor usia dan tahap siklus hidup relevan untuk digunakan karena setiap orang akan mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang kehidupan nya. Kebutuhan dan selera seseorang akan berubah sesuai dengan usia, jadi faktor usia dan tahap siklus hidup relevan untuk digunakan dalam penelitian ini. 2. Keadaan ekonomi Keadaan ekonomi madalah terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya dan pola nya), tabungan dan hartanya (termasuk persentase yang mudah di jadikan uang), kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan menabung. Keadaan ekonomi sangat mempengaruhi pilihan produk. Pemasar yang produknya peka terhadap pendapatan dapat dengan seksama memperhatikan kecendrungan dalam pendapatan pribadi, tabungan, dan tingkat bunga. Jadi jika indikator-indikator

11 ekonomi tersebut menunjukan adanya resesi, pemasar dapat mencari jalan untuk menetapkan posisi produknya. Jadi faktor keadaan ekonomi relevan untuk di gunakan pada penelitian ini. 3. Gaya hidup Orang yang berasal dari subkultur, kelas sosial dan pekerjaan yang sama dapat mempunyai gaya hidup yang berbeda, gaya hidup seseorang menunjukan pola kehidupan orang yang bersangkuatn yang tercermin dalam kegiatan, minat dan pendapatnya. Konsep gaya hidup apabila digunakan oleh pemasar secara cermat, dapat membantu untuk memahami nilai-nilai konsumen yang terus berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi perilaku konsumen. Menurut Ujang Sumarwan (2003:58) mengatakan bahwa faktor gaya hidup lebih menggambarkan perilaku seseorang, yaitu bagaimana ia hidup, menggunakan uangnya dan memanfaatkan waktu yang dimiliki dalam aktifitas (activity), minat (interst), dan opininya (opinion). Jadi faktor gaya hidup relevan untuk digunakan pada penelitian ini. 4. Kepribadian Kepribadian sangat bermanfaat untuk menganalisis perilaku konsumen bagi beberapa pilihan produk atau merek. Menurut Ujang Sumarwan (2003:47) faktor kepribadian berkaitan dengan adanya perbedaan karakteristik yang paling dalam pada diri (inner psychological characteristic) manusia yang menggambarkan ciri unik dari masing-masing individu dan mempengaruhi respon individu terhadap lingkungannya secara konsisten. Jadi faktor kepribadian relevan untuk digunakan pada penelitian ini.

12 Pada penelitian ini penulis ingin melihat apakah faktor usia dan tahap siklus hidup, keadaan ekonomi, gaya hidup dan kepribadian mempengaruhi keputusan pembelian Rexona pada Mahasiswa Ekonomi Universitas Lampung. Berikut kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1 Gambar 1. Kerangka Pemikiran Variable (X) Usia dan Siklus Hidup (X1) Keadaan ekonomi (X2) Gaya hidup (X3) Variabel (Y) Keputusan Pembelian Kepribadian (X4) 1.6 Hipotesis Berdasarkan uraian latar belakang, permasalahan dan kerangka pikir maka hipotesis yang dirumuskan adalah : Faktor Usia dan Tahap Siklus Hidup, Keadaan ekonomi, Gaya hidup, Kepribadian berpengaruh terhadap keputusan pembelian Rexona pada Mahasiswa Ekonomi Universitas Lampung.