BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI DAN KETERBATASAN. strategik antara prinsipal dan agen melalui sudut pandang Game Theory. Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. pihak untuk menilai kinerja perusahaan. Pelaporan akuntansi yang disusun oleh pihak

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dalam laporan tahunan harus disertai pengungkapan yang penuh

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah sebuah unit kegiatan produksi yang mengolah sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. Teori kontrakting atau bisa disebut juga teori keagenan (agency

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan dengan perusahaan lain sehingga dapat menilai apakah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan selama periode tertentu yang memuat informasi-informasi keuangan

Peran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Meckling (1976) menjelaskan hubungan keagenan didalam teori agensi bahwa

SEMINAR AKUNTANSI. Teori Agensi (AgenCy Theory)

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang berkembang saat ini dapat memberikan peluang

BAB 1 PENDAHULUAN. pemangku kepentingan (stakeholders) melalui laporan keuangan. Laporan keuangan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Nilai perusahaan merupakan salah satu tolak ukur bagi investor dan

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Good Corporate Governance oleh perusahaan-perusahaan yang

ANALISIS PERBEDAAN PENGATURAN LABA (EARNINGS MANAGEMENT) PADA KONDISI LABA DAN RUGI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC DI INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. yang diambil dalam rangka proses penyusunan laporan keuangan akan. mempengaruhi penilaian kinerja perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan adalah suatu industri yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. manajemen atas pengelolaan sumberdaya perusahaan kepada pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 1,

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN PENELITIAN. penelitian. Bagian ini diakhiri dengan menyajikan keterbatasan penelitian dan

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami krisis yang berkepanjangan karena lemahnya praktik corporate

LAPORAN AKHIR PENELITIAN FUNDAMENTAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Informasi tersebut berisikan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. dalam praktik akuntansi. Sebagaimana dikatakan Lasdi (2008), meskipun. melaporkan laporan keuangan secara konservatif.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham adalah suatu nilai dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu

Bab 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan. Manajer dapat dikatakan sebagai agent dan pemegang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibedakan menjadi dua yaitu pihak eksternal dan pihak internal.

RINGKASAN MATERI KULIAH EARNING MANAGEMENT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perusahaan umumnya memiliki tujuan untuk memaksimalkan kemakmuran

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. oleh pemegang saham dan calon investor untuk mengambil keputusan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam menjalankan usahanya perusahaan dihadapkan pada kebutuhan dana, baik untuk

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan yang dapat memberikan informasi bagi pemakainya. Laporan keuangan

TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI DI INDONESIA DAN HUBUNGANNYA DENGAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE

BAB 1 PENDAHULUAN. harus berupaya secara efisien dan efektif untuk mengelola perusahaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. satunya dengan melakukan pendanaan terhadap proyek investasi (capital

BAB VI KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam teori keagenan (agency theory), adanya pemisahan antara. kepemilikan dan pengelolaan perusahaan dapat menimbulkan konflik.

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawabannya kepada pihak penyedia dana. Dana dibutuhkan

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

An Analysis of Conflict

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain. Untuk dapat melakukan aktivitasnya dan dapat bersaing dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori keagenan adalah teori yang timbul dari adanya suatu hubungan

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI dan UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA

Scott (2006): Chapter 11 EARNINGS MANAGEMENT (EM)

BAB I PENDAHULUAN. laba dan komponennya. Laba dapat menggambarkan kinerja perusahaan selama

BAB I PENDAHULUAN. Pemisahan kepemilikan dan kontrol dalam perusahaan merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan suatu media penghubung dan penyalur

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. kinerja atau pertanggung jawaban manajemen perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi untuk memperoleh laba yang maksimal demi memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. saham, kreditor, serta stakeholders lainnya dan laporan keuangan fiskal

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa kasus praktik income smoothing (perataan laba) yang pernah terjadi,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Bagi perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan agensi antara manajemen (agent) dengan pemilik (principal) menimbulkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Oleh : HARTAWAN HARI MAYASTO B

BAB I PENDAHULUAN. yang dipimpinnya, karena baik buruknya performa perusahaan akan. minat investor untuk menanam atau menarik investasinya dari sebuah

BAB II. Rerangka Teori dan Hipotesis. Perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan dan pengelolaan perusahaan dapat menimbulkan konflik.terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya membuat dunia usaha dijalankan secara profesional justru menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. website perusahaan biasanya adalah produk atau jasa yang diberikan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN. Hasil penelitian ini memberikan simpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar pengambilan keputusan investasi. Selain itu, laba juga. dilakukan adalah manajemen laba.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan menyusun dan menerbitkan laporan keuangan untuk

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing perusahaan dengan mengungkapkan kondisi keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. karena laporan keuangan memperlihatkan kondisi perusahaan pada tahun bersangkutan. Laporan

BAB II LANDASAN TEORI. Teori agensi didasarkan pada pandangan bahwa perusahaan sebagai sekumpulan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak agen, yaitu manajer sebagai pengelola keuangan peruahaan. Untuk. opini audit yang berkualitas bagi masyarakat luas.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan cerminan dari kondisi yang sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan didirikannya perusahaan adalah untuk memperoleh laba semaksimal

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate governance telah menjadi topik bahasan utama dalam. bisnis global seiring dengan meningkatnya kompleksitas dan tekanan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Informasi laba sebagai bagian dari laporan keuangan, sering menjadi target

BAB I PENDAHULUAN. diteliti oleh para peneliti di bidang akuntansi keuangan. Menurut Andika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teori ini pertama kali dicetuskan oleh Jensen dan Meckling (1976) yang

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan instrumen pengukur kinerja operasional perusahaan. Informasi laba

PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN KECERDASAN INVESTOR SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BABl PENDAHULUAN. Laporan keuangan perusahaan diharapkan dapat memberi informasi bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangannya dalam bentuk ikhtisar keuangan atau laporan keuangan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Income statement perusahaan merupakan komponen penting yang

BAB I PENDAHULUAN. manajer (agen). Manajemen ditunjuk sebagai pengelola perusahaan oleh pihak

BAB II LANDASAN TEORI. laporan keuangan yang telah diperiksa oleh akuntan publik dan didalamnya terdapat laporan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. merupakan sebuah kontrak, dimana pemilik perusahaan (principal) tidak mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan tentunya dapat mengurangi kualitas keputusan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha pada mulanya merupakan perusahaan perseorangan atau

BAB I PENDAHULUAN. manajemen laba muncul sebagai konsekuensi langsung dari upaya-upaya manajer

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Indonesia (IAI). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) memberikan kebebasan

Transkripsi:

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI DAN KETERBATASAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini menganalisis managemen laba sebagai proses interaksi strategik antara prinsipal dan agen melalui sudut pandang Game Theory. Penelitian ini melakukan proses pembangunan model berbentuk ekstensif dengan menganalisis faktor pensaatan informasi skema remunerasi, jenis usaha manager serta jenis skema remunerasi terkait dengan laba untuk mengetahui probabilitas terjadinya managemen dan apakah managemen laba dilakukan dalam perspektif oportunistik dan efisien. Penelitian ini memandang manager sebagai komponen penting dalam managemen laba dan akan memperoleh manfaat dari dilakukannya managemen laba. Di sisi lain pemegang saham seringkali menjadi korban langsung dari managemen laba jika dilakukan dalam perspektif oportunistik. Dalam operasi perusahaan tidak peduli apapun motif yang dimiliki oleh manager, pilihan atas perilaku managemen laba akan mengikuti prinsip maksimisasi payoff ekspektasian. Dengan demikian maka ada dua cara untuk mereduksi perilaku managemen laba, yaitu dengan mereduksi manfaat yang bisa diperoleh manager atas managemen laba dan meningkatkan biaya yang harus ditanggung atas dilakukannya managemen laba. 349

Penelitian ini menyimpulkan bahwa fenomena managemen laba bisa dimodelkan melalui Game Theory yang menggambarkan fenomena managemen laba dan menjelaskan tendensi terjadinya managemen laba dalam perspektif oportunis dan efisien. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini memodelkan Game of Earnings Management melalui pembangunan model dengan bentuk ekstensif yang menggambarkan berbagai alternatif strategi yang bisa dilakukan oleh agen dan prinsipal dalam peristiwa managemen laba. 2. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan model jika kompensasi diketahui di awal dan di akhir periode. Kompensasi yang diketahui di awal periode akan lebih mendorong managemen untuk melakukan managemen laba untuk mencapai payoffs terbaik bagi prinsipal dan agen dibandingkan apabila skema remunerasi diketahui di akhir periode. 3. Skema renumerasi berbasis laba akan mengarahkan managemen laba dilakukan pada perspektif efisien dibandingkan dengan remunerasi yang tidak berbasis laba. 4. Managemen yang melakukan high effort akan cenderung melakukan managemen laba dalam perspektif efisien dibandingkan manager yang melakukan low effort. 5. Proposisi-proposisi yang diperoleh dari hasil pembangunan model dan analisis adalah sebagai berikut: 350

5.1. Pada kondisi dimana paket remunerasi diketahui di awal periode kontrak, maka dari pemodelan dan proses analisis, diturunkan proposisi-proposisi sebagai berikut: 1. Probabilitas Manager akan melakukan managemen laba secara efisien jika remunerasi diketahui di awal periode kontrak akan berkorelasi positif dengan probabilitas peningkatan jumlah bonus 2. Probabilitas manager akan melakukan managemen laba secara efisien jika remunerasi diketahui di awal periode kontrak akan berkorelasi positif dengan probabilitas peningkatan reputasi manager karena level usaha yang tinggi, 3. Probabilitas manager akan melakukan managemen laba secara efisien jika remunerasi diketahui di awal periode kontrak akan berkorelasi positif dengan probabilitas peningkatan reputasi manager karena tingkat laba yang tinggi, 4. Probabilitas manager akan melakukan managemen laba secara efisien jika remunerasi diketahui di awal periode kontrak akan berkorelasi negatif dengan peningkatan biaya untuk melakukan managemen laba, 5. Probabilitas manager akan melakkan managemen laba secara efisien jika remunerasi diketahui di awal periode kontrak akan berkorelasi positif dengan probabilitas peningkatan nilai perusahaan, 351

6. Probabilitas manager akan melakukan managemen laba secara efisien jika remunerasi diketahui di awal periode kontrak akan berkorelasi positif dengan probabilitas peningkatan laba perusahaan 5.2. Sedangkan pada kondisi di mana paket remunerasi diketahui di akhir periode kontrak, maka dari pemodelan dan proses analisis, diturunkan proposisi-proposisi sebagai berikut: 1. Probabilitas manager akan melakukan managemen laba secara efisien jika remunerasi diketahui di akhir periode kontrak akan berkorelasi positif dengan probabilitas peningkatan cost karena agen melakukan high effort. 2. Probabilitas manager melakukan managemen laba secara efisien jika kompensasi diketahui di akhir kontrak akan berkorelasi positif dengan Peningkatan biaya karena agen melakukan managemen laba, 3. Probabilitas manager melakukan managemen laba secara efisien jika remunerasi diketahui di akhir kontrak akan berkorelasi positif dengan probabilitas peningkatan reputasi manager karena memperoleh laba yang tinggi. 4. Probabilitas manager akan melakukan managemen laba secara efisien jika remunerasi diketahui di akhir kontrak akan berkorelasi positif dengan probabilitas peningkatan reputasi manager karena melakukan high effort. 352

5. Probabilitas manager akan melakukan managemen laba secara efisien akan berkorelasi negatif dengan penurunan utilitas atas perilaku managemen laba karena prinsipal memberikan remunerasi yang independen terhadap laba, 6. Probabilitas manager akan melakukan managemen laba secara efisien jika remunerasi diketahui di akhir periode kontrak akan berkorelasi secara negatif dengan probabilitas disutilitas jika managemen laba terdeteksi. 7. Probabilitas manager akan melakukan managemen laba secara efisien jika remunerasi diketahui di akhir periode kontrak akan berkorelasi secara positif dengan probabilitas peningkatan nilai perusahaan karena peningkatan laba. 8. Probabilitas manager akan melakukan managemen laba secara efisien jika remunerasi diketahui di akhir periode kontrak akan berkorelasi secara positif dengan probabilitas peningkatan laba perusahan, 9. Probabilitas manager akan melakukan managemen laba secara efisien jika remunerasi diketahui di akhir periode berkorelasi negatif dengan probabilitas penurunan utilitas apabila managemen laba terdeteksi. 10. Probabilitas manager akan melakukan managemen laba secara efisien jika remunerasi diketahui di akhir periode akan berkorelasi secara positif 353

dengan peningkatan biaya monitoring karena managemen melakukan managemen laba. Penelitian ini menyimpulkan bahwa analisis terhadap managemen laba yang dilakukan menggunakan Game Theory bisa menjelaskan dan memprediksi kemungkinan femonema managemen dalam perspektif oportunis dan efisien. Penelitian ini memberikan penjelasan bagaimana fenomena managemen laba memiliki kecenderungan untuk menggunakan perspektif efisien dan oportunistik berdasarkan kemungkinan payoff yang akan diterima prinsipal dan manager terhadap strategi yang mereka jalankan. Penelitian ini juga memberikan prediksi bagaimana alternatif strategi yang tersedia bagi manager dan prinsipal bisa memprediksi kemungkinan manager akan melakukan managemen laba dalam perspetif atau perspektif efisien. Hal ini bisa memberikan informasi bagaimana sebaiknya suatu kontrak didisain untuk membatasi managemen untuk membatasi manager tidak melakukan managemen laba dalam perspektif oportunis dan mengarahkan manager untuk melakukan managemen laba dalam perspektif efisien. 5.2. Keterbatasan Penelitian ini menggunakan teknik analitikal berbasis Game Theory. Metode analitikal menggunakan basis logika yang memiliki karakter berbeda dengan metode 354

empirikal. Ukuran reliabilitas dan validitas tidak bisa ditetapkan melalui standarisasi menggunakan alat bantu statistik. Pembangunan model managemen laba dilakukan melalui observasi atas fenomena managemen laba dengan menggunakan asumi-asumsi tertentu. Pengujian empiris atas proposisi yang ditawarkan dalam penelitian ini bisa dilakukan namun harus mempertimbangkan benang merah yang kuat antara konstruk yang termuat dalam poin poin disagregasi payoffs permainan, dan memilih variabel yang tepat untuk mewakili tiap tiap poin tersebut. 5.3. Implikasi Hasil penelitian ini memberikan implikasi dalam berbagai aspek sebagai berikut: 5.3.1. Kebijakan Meletakkan dasar pemikiran kebijakan bagi pihak-pihak terkait seperti: 1. Otoritas pemerintah terkait dengan regulasi pasar modal. Otoritas sebaiknya mempertimbangkan regulasi untuk tetap mampu menjaga managemen laba dalam perspektif efisien dengan menetapkan kebijakan. 2. Prinsipal. Prinsipal bisa melakukan kontrak yang efisien dalam seting agensi. Hal ini dilakukan supaya managemen dalam menjalankan operasional perusahaan lebih mengedepankan kepentingan pemegang saham dibandingkan kepentingan personalnya. Kondisi ini akan lebih mengarahkan 355

manager untuk melakukan managemen laba dalam perspektif efisien alih-alih dalam perspektif oportunistik. 3. Regulasi atas pengungkapan laporan keuangan. Pengungkapan laporan keuangan dilakukan untuk memproteksi pemegang saham dan pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap laporan keuangan tersebut. Pengungkapan laporan keuangan interim yang reliabel dan bisa dipercaya oleh pihak-pihak yang mempergunakannya sebagai informasi dalam proses pengambilan keputusan merupakan salah satu mekanisme pengendalian terhadap kinerja managemen. Hal ini memampukan prinsipal melakukan monitoring terhadap kemungkinan terjadinya managemen. Peningkatan standar pelaporan keuangan diharapkan akan merestriksi perilaku managemen laba. 5.3.2. Praktik: Penelitian ini diharapakan mampu memberikan wacana praktik untuk yang mengarahkan kontrak antara manager dan prinsipal untuk menerapkan strategi dalam bentuk kebijakan kontrak yang mampu menjaga dan mengarahkan managemen laba untuk berada pada sisi efisiennya dengan cara: 1. Meningkatkan monitoring terhadap perilaku managemen laba 2. Memberikan kontrak yang mengurangi tingkat ketidakpastian terhadap payoffs yang diterima oleh manager. 356

3. Memberikan kontrak berbasis prestasi managemen dalam mencapai kinerja laba 5.3.3. Teoritikal 1. Penggunaan metodologi analitikal dalam bidang akuntansi kurang banyak dieksplorasi dibandingkan dengan metode empirikal. Metode ini diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam bangungan keilmuan dalam hal metode penelitian yang bisa diterapkan di bidang akuntansi. 2. Penelitian ini diharapkan bisa memberikan gambaran bagaimana membangun teori berdasarkan fenomena dengan Game Theory.Adaptasi penggunaan Game Theory di bidang ilmu akuntansi memberikan banyak kemungkinan diaplikasikan. Game Theory yang merupakan alat untuk menganalisis proses interaksi antara konstituen yang terlibat dalam suatu fenomena mampu memberikan penjelasan bagaimana keputusan akan dihasilkan dalam interaksi tersebut. 3. Pembangunan model dalam penelitian ini memberikan wacana alternatif membangun teori dengan mengobservasi fenomena dan menganalisis melalui Game Theory. Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa menjadi dasar pijakan untuk melakukan penelitian empirik dengan menurunkan proposisi yang dihasilkan menjadi hipotesis yang bisa diuji secara empirik. 357

5.4. SARAN 1. Menyederhanakan model fenomena managemen laba dalam format matriks. Hal ini akan membuat kalkulasi payoffs menjadi lebih mudah dilakukan walaupun disisi lain harus diimbangi dengan peletakan asumsi yang lebih rigid dalam membangun model. 2. Melakukan penelitian empirikal untuk menguji proposisi yang ditawarkan dalam penelitian ini sesuai dengan data yang tersedia di lapangan. 3. Memasukkan strategi-strategi lain yang relevan dalam peristiwa managemen laba dalam proses pembangunan model. 4. Membangun model yang melibatkan pemain lain yang memiliki kepentingan terhadap managemen laba, misalnya: regulator dan auditor eksternal. Hal ini diharapkan akan mampu memotret managemen laba dalam konteks yang lebih komprehensif dan melibatkan semua pihak yang memiliki kepentingan dalam femonema managemen laba. 358