DTG 2M3 - ALAT UKUR DAN PENGUKURAN TELEKOMUNIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada bagian ini, akan dibahas sebagian dari rangkaian dasar arus searah, antara lain :

KELOMPOK 4 JEMBATAN DC

JEMBATAN ARUS SEARAH. Rangkaian jembatan digunakan secara luas untuk pengukuran nilai-nilai elemen, seperti :

A. Kompetensi Mengukur beban R, L, C pada sumber tegangan DC dan AC

Modul 1 definisi dan konsep pengukuran hasil pengukuran suatu besaran ralat acak dan ralat sistematis Modul 2 konsep angka penting dan pembulatan

LAPORAN PRAKTIKUM MESIN LISTRIK MENGUKUR RESISTANSI BELITAN MEDAN DAN ROTOR

DTG 2M3 - ALAT UKUR DAN PENGUKURAN TELEKOMUNIKASI

INSTRUMEN PENUNJUK ARUS SEARAH. Lunde Ardhenta ST., MSc.

Metoda Voltmeter-Amperemeter

09. Pengukuran Besaran Listrik JEMBATAN ARUS BOLAK BALIK

PENGUKURAN RESISTANSI

PENGUKURAN INDUKTANSI SALURAN KOAKSIAL

MODUL 8 RESISTOR & HUKUM OHM

Gambar 2.1 Rangkaian Jembatan Wheatstone

Jembatan Arus Searah dan Pemakaiannya

AMPERE DAN VOLT METER

TEKNIK PENGUKURAN LISTRIK

Kunci jawaban Posttest

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II HUKUM OHM

3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

LAPORAN PRAKTIKUM SALURAN TRANSMISI RF PERCOBAAN 1

INDUKTANSI DIRI KELOMPOK : ASEP SAEPUDIN (060347) DEDI HERMAWAN ( ) DENI MOH BUDIMAN (054115)

JEMBATAN SCHERING. Cx C 3 Rx

BAB II ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK

Kemampuan yang dibangun dalam laboratorium inquiry : Mampu menyusun rangkaian jembatan Wheatstone Menjelaskan sifat rangkaian jembatan Wheatstone Mamp

KARTU SOAL BENTUK PILIHAN GANDA

LISTRIK DINAMIS B A B B A B

Pengukuran Arus, Tegangan dan Hambatan

PROBLEM SOLVING INDUKTANSI DIRI

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI FISIKA SOLUSI

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

ANALISIS RANGKAIAN RLC ARUS BOLAK-BALIK

LEMBAR VALIDASI SOAL

INDUKTANSI DIRI OLEH: Riza Riano : Uzi Fauziah : Temperatur Tekanan Sebelum 26,5±0,25 68,69±0,005 Sesudah 26,5±0,25 68,68±0,005

MEMPERSEMBAHKAN. Kelompok. Achmad Ferdiyan R Anne Farida R U ( ) ( )

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II RANGKAIAN RC (RESISTOR DENGAN KAPASITOR)

1 PENGUKURAN DAN KESALAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN - 2 PENGUKURAN INDUKTANSI SALURAN KOAKSIAL

A. Kompetensi Menggunakan rangkaian seri-parallel resistor pada sumber daya tegangan searah.

ALAT UKUR ANALOG ARUS SEARAH

Pengukuran Kapasitansi dan Induktansi

Multimeter sebagai voltmeter dan amperemeter

Analisis Rangkaian Listrik

Laporan Praktikum Fisika Dasar 2

BAB II Listrik Dinamis

LISTRIK DINAMIS. Merlina.pdf. Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. cara mengukur kuat arus pada

E = = (1,80 x 10 5 N/C )( 4π )(0,50 m) 2 = 5,652 x 10 5 Nm 2 /C

SILABUS. - Mendiskusikan manfaat dan cara kerja alat ukur arus listrik. - Merangkum sumber bacaan megenai peralatan alat ukur arus listrik

DTG 2M3 - ALAT UKUR DAN PENGUKURAN TELEKOMUNIKASI

MEMILIH ALAT UKUR LISTRIK

BAB 6 RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Nama Kelompok Nama Anggota Kelompok : 1. ( ) (No. Abs) 2. ( ) 3. ( ) 4. ( ) 5. ( ) 6. ( ) Kelas Tanggal Kegiatan :

LAPORAN HASIL PENGAMATAN LISTRIK DINAMIS KELAS X4

PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER

Breadboard Breadboard digunakan untuk membuat dan menguji rangkaian-rangkaian elektronik secara cepat, sebelum finalisasi desain rangkaian dilakukan.

Prinsip Pengukuran Besaran Listrik

Listrik dinamis( pilih satu jawaban yang tepat)

ELEKTRONIKA. Bab 1. Pengantar

ALAT UKUR BESARAN LISTRIK. Jenis dan Prinsip Kerjanya

Gambar Rangkaian seri dengan 2 buah resistor

Perkuliahan Fisika Dasar II FI-331. Oleh Endi Suhendi 1

POKOK BAHASAN HUKUM OHM UNTUK KELAS X 4 KELAS PRAKTIKUM VIRTUAL LEMBAR KERJA SISWA

APLIKASI TEKNOLOGI MICROSTRIP PADA ALAT UKUR KOEFISIEN PANTUL

Lembar Kerja Peserta Didik 1 Alat Ukur Listrik dan Rangkaian Sederhana

III. TEORI PRAKTIKUM FISIKA - LISTRIK PERCOBAAN L1 RANGKAIAN LISTRIK SEDERHANA

JEMBATAN WHEATSTONE. I. TUJUAN Menentukan besarnya suatu hambatan dengan metode jembatan Wheatstone.

INSTRUMEN ELEKTROMEKANIS

1.KONSEP SEGITIGA DAYA

Uji kemampuan pertemuan 1 No Soal Jawaban 1 Tuliskan fungsi alat ukur amperemeter dan voltmeter!

Kegiatan 2 : STARTING MOTOR ARUS SEARAH DENGAN MENGGUNAKAN TAHANAN

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM. Bab ini menjelaskan tentang pengujian program yang telah direalisasi.

b. Jika pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya tidak menunjukkan hubungan sebab akibat

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

BAB I PENDAHULUAN Satuan dan Standar A. Sistem Satuan C.G.S. dan Satuan Praktis B. Sistem Satuan M.K.S.

KAPASITOR : ANTARA MODEL DAN REALITA oleh : Sugata Pikatan

Latihan soal-soal PENGHANTAR

TOPIK 5 PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

MODUL PERCOBAAN PENGUKURAN O ALAT UKUR LlSTRlK

IMPEDANSI KARAKTERISTIK SALURAN DUA KAWAT

Implementasi Murray-Varley Bridge Berbasis Mikrokontroler untuk Mendeteksi Letak Hubung Singkat (Short Circuit) Kabel Listrik

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI RANGKAIAN PENGUAT JEMBATAN Dosen Pengampu: Bekti Wulandari M.Pd

BAB III KONSEP RANCANGAN

BAB II. Dasar Teori. = muatan elektron dalam C (coulombs) = nilai kapasitansi dalam F (farad) = besar tegangan dalam V (volt)

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

Lampiran 5 POKOK BAHASAN HUKUM OHM UNTUK KELAS X 5 KELAS PRAKTIKUM REAL LEMBAR KERJA SISWA

TUJUAN Setelah menyelesaikan perkuliahan ini peserta mampu:

Diktat ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran serta kritik yang membangun akan penulis terima dengan sengan hati.

EKSPERIMEN FISIKA DASAR 2. Rangkaian RC PENGISIAN KAPASITOR

Instrumentasi Sistem Pengaturan

JOB SHEET MESIN LISTRIK 2. Percobaan Paralel Trafo

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika

Fisika Dasar II. : Sutrisno, Saeful Karim, Endi Suhendi

PRINSIP KERJA ALAT UKUR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

PENGANTAR ALAT UKUR. Bab PENDAHULUAN

RANGKAIAN ARUS SEARAH

LVDT (Linear Variable Differensial Transformer)

LKPD PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

LISTRIK DINAMIS RANGKAIAN LISTRIK. GAMBAR 1A. RANGKAIAN LISTRIK TERBUKA. GAMBAR 1B. RANGKAIAN LISTRIK TERTUTUP

Transkripsi:

DTG 2M3 - ALAT UKUR DAN PENGUKURAN TELEKOMUNIKASI By : Dwi Andi Nurmantris PENGUKURAN R-L-C

POKOK BAHASAN PENGUKURAN RESISTANSI (R) PENGUKURAN INDUKTANSI (L) PENGUKURAN KAPASITANSI (C)

Pengukuran Resistansi Klasifikasi Tahanan Tahanan Kecil (< 1 Ω) Tahanan Sedang (1 100 k Ω) Tahanan Besar (>100 kω) Contoh tahanan kecil terdapat pada : a. Tahanan Shunt Amperemeter b. Tahanan armature mesin DC c. Tahanan kontak elektrik Metoda Pengukuran : a. Metoda Voltmeter- Amperemeter b. Metoda Potensiometer Semakin kecil tahanan yang akan diukur maka dibutuhkan peralatan yang lebih teliti

Metoda Voltmeter Ampermeter Pengukuran Resistansi Pengukuran Tahanan Kecil Metoda ini paling sederhana dan tingkat akurasi 1%. V V Ir Iv R Rv Tahanan hasil Pengukuran : Rp V I V Ir Iv V R R Rp 1 V I V Rv Rp Rv Ir Iv RRv Rv R

Metoda Potensio Meter Pengukuran Resistansi Pengukuran Tahanan Kecil Tahanan yang akan diukur/tidak diketahui dibandingkan dengan tahanan standar yang telah diketahui. Kedua tahanan dihubungkan seri dengan sumber tegangan pada tahanan standar dan drop tegangan pada tahanan yang diukur. Rx Vu Rv Tahanan yang diukur Drop tegangan pada R yang diukur Tahananstandar Drop tegangan pada R standar E Ry Vy Rv Potensiometer memiliki ketelitian yang baik karena meniadakan efek pembebanan dan memiliki resolusi hingga lebih kecil dari 0,1 mv

Pengukuran Resistansi Klasifikasi Tahanan Tahanan Kecil (< 1 Ω) Tahanan Sedang (1 100 k Ω) Tahanan Besar (>100 kω) 1. Metode Voltmeter-Amperemeter 2. Metode Substitusi 3. Metode jembatan wheatstone

Metoda Voltmeter-Amperemeter Pengukuran Resistansi Pengukuran Tahanan Sedang Va A A V v R Vr V Ir v R Alternative 1 Alternative 2 Dari keduaalternative rangkaian tersebut, R yang terukur dengan kedua alat ukur tersebut, selalu ada Error (kesalahan) dengan adanya efek pembebanan

Metoda Substitusi Pengukuran Resistansi Pengukuran Tahanan Sedang Langkah : saklar K pada posisi 1(pada R), Amperemeter menunjuk skala tertentu. A 1 2 R S saklar K pada posisi 2 (pada S), atur tahanan standar S sehingga arus pada amperemeter sama dengan pada saat K pada posisi 1, artinya R=S Tahanan variable yang bukan standar digunakan sebagai pembatas arus agar arusnya tidak melewati batas kemampuan alat ukur dan komponenkomponen yang terangkai.

Metoda Jembatan Wheatstone Pengukuran Resistansi Pengukuran Tahanan Sedang G Dalam keadaan seimbang I G = 0 R 1 R 4 = R 2 R 3 dimana Rx = tahanan yang tidak diketahui G = untuk mendeteksi keseimbangan (biasanya berupa Galvanometer)

Pengukuran Resistansi Klasifikasi Tahanan Tahanan Kecil (< 1 Ω) Tahanan Sedang (1 100 k Ω) Tahanan Besar (>100 kω) Metoda yang dapat digunakan antara lain: 1. Metoda defleksi (voltmeter Ampermeter) 2. Metoda pelepasan muatan 3. Jembatan mega ohm Pengukuran tahanan besar biasanya diperlukan untuk mengetahui tahanan isolasi suatu isolator atau kabel. Arus yang dihasilkan sangatlah kecil sehingga arus bocor yang kecil sangat berpengaruh dalam pengukuran

Pengukuran Induktansi Jenis Induktansi Induktansi sendiri Induktansi bersama Metoda Pengukuran : a. jembatan induktansi maxwell b. Jembatan induksikapasitansi Maxwell c. Jembatan Hay d. Jembatan Owen Dalam keadaan setimbang: Z 1 Z 4 = Z 2 Z 3

Pengukuran Induktansi Pengukuran Induktansi Sendiri Metoda Jembatan Induktansi Maxwell Dalam keadaan setimbang: Z 1 Z 4 = Z 2 Z 3 L 1 = induktansi yang diukur dengan tahanan dalam r 1 L 2 = induktansi variabel dengan tahanan dalam r 2. R 2 = tahanan cariabel R 3 dan R 4 = tahanan murni

Pengukuran Induktansi Pengukuran Induktansi Sendiri Metoda Jembatan Induksi-kapasistansi Maxwell L 1 = induktansi yang diukur r 1 = tahanan dalam L 1 R 2,R 3,R 4 = tahanan murni C 4 = kapasitor standar

Metoda Jembatan Hay Pengukuran Induktansi Pengukuran Induktansi Sendiri

Metoda Owen Pengukuran Induktansi Pengukuran Induktansi Sendiri

Pengukuran Kapasitansi Metode Pengukuran Kapasitansi Jembatan sauty Metoda Modifikasi Sauty Jembatan Schering C1 = kapasitor yang diukur C2 = kapasitor standar R3,R4 = tahanan murni

Pengukuran Kapasitansi Metode Pengukuran Kapasitansi Jembatan sauty Metoda Modifikasi Sauty Jembatan Schering R1 = tahanan seri dengan C1 R2 = tahanan seri dengan C2 r1 = tahanan rugi-rugi C1 r2 = tahanan rugi-rugi C2 r1, r2 = diaelektrik R 3,R 4 = tahanan murni

Pengukuran Kapasitansi Metode Pengukuran Kapasitansi Jembatan sauty Metoda Modifikasi Sauty Jembatan Schering C1 = kapasitansi yang diukur r1 = tahanan rugi-rugi dielektrik L1 C2 = kapasitas standar (terbuat dari dielektrik medium gas/udara) agar tidak ada rugi-rugi dielektrik. R3, R4 = tahanan murni C4 = kapasitansi variable

QUESTION??