INTISARI GAMBARAN KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS PROGRAM RUJUK BALIK DI APOTEK HANI PELAIHARI SETELAH DI BERIKAN PESAN PENGINGAT (REMINDER MESSAGE) Sri Harini Oktavia 1 ; Amaliyah Wahyuni 2 ; Ani Hairiah 3 Diabetes mellitus adalah salah satu penyakit degeneratif, yang merupakan salah satu penyakit di dalam sepuluh besar penyakit di Indonesia. Dari data International Diabetes Federation 2014 menunjukkan bahwa Indonesia menempati posisi ke-5, negara dengan jumlah diabetes mellitus tertinggi yakni mencapai 9.1 juta jiwa. Diabetes mellitus merupakan penyakit no 2 setelah penyakit hypertensi untuk pasien PRB( Program Rujuk Balik) di Apotek Hani yang pada saat ini peneliti melakukan Praktek Kerja Lapangan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Gambaran Kepatuhan Pasien Diabetes Mellitus Program Rujuk Balik Di Apotek Hani Pelaihari Setelah Di Berikan Pesan Pengingat(Reminder Message). Populasi pada penelitian ini sebanyak 60 orang responden, penelitian ini dilakukan berdasarkan metode deskriptif. Metode deskriptif dilakukan yaitu dengan tujuan utama untuk mengetahui gambaran kepatuhan. Parameter penelitian ini dengan metode Pill Count pada 60 responden yang mengambil obat di Apotek Hani Pelaihari. Hasil dari penelitian Gambaran Kepatuhan Pasien Diabetes Mellitus Program Rujuk Balik Di Apotek Hani Pelaihari Setelah Di Berikan Pesan Pengingat ( Reminder Message) dapat disimpulkan dari 60 responden yang di teliti kepatuhannya yaitu patuh 49 orang dengan persentase 81,66%, responden tidak patuh sebanyak 11 orang dengan persentase 18,33%. Kata Kunci : Gambaran Kepatuhan, Diabetes Mellitus, Layanan pesan Pengingat, Apotek Hani Pelaihari. 1,2 Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin 3 Apotek Hani Pelaihari
ABSTRACT OVERVIEW OF DIABETES MELLITUS PATIENTS ADHERENCE TO REFER BACK PROGRAM IN PHARMACY HANI PELAIHARI AFTER BEING GIVEN THE MESSAGE REMINDERS Sri Harini Oktavia 1 ; Amaliyah Wahyuni 2 ;Ani Hairiah 3 Diabetes mellitus is one of the degenerative disease, which is one disease in the top ten diseases in Indonesia. Diabetes Federation of International data in 2014 showed that Indonesia occupies position 5, the state with the highest number of diabetes mellitus reaching 9.1 million people.number 2 diabetes mellitus is a disease after hypertension disease for patients in pharmacies behind the reconciliation program in pharmacy Hani that at this point the researcher doing field work practice. The purpose of this study was to determine the compliance of patients with diabetes mellitus overview reconciliation program in pharmacy behind Hani Pelaihari after being given the message reminders. Population in this study were 60 respondents, the study was conducted based on the descriptive methode. Deskriptif Metode done that with the main objective to find a picture of this research adherence. Parameter by Pill Count method in 60 respondents who took the drug in pharmacies Hani Pelaihari. Research result overview of diabetes mellitus patients adherence to refer back program in pharmacy Hani Pelaihari after being given the reminder messages can be inferred from the 60 respondent surveyed 49 compliance is abiding by the percentage 81,66% of respondents do not obey as many as 11 people with a percentage of 18,33%. Key word : An Overview Of Compliance, Diabetes Mellitus,Message Service Reminder, Hani Pharmacy Pelaihari. 1,2 Pharmaceutical academy ISFI Banjarmasin 3 Hani Pharmacy Pelaihari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes mellitus atau dapat disebut dengan kencing manis atau penyakit gula darah. Salah satu jenis penyakit kronis yang mempunyai tanda awal berupa meningkatnya kadar gula di dalam darah akibat adanya gangguan sistem metabolisme di dalam tubuh dan kurangnya insulin. Pada tahun 2012 jumlah penderita diabetes Mellitus sebanyak 7,1 juta jiwa dan pada tahun 2013 sudah mencapai 8,5 juta jiwa menurut peta dari Internasional Diabetes Forum. Belum 1 tahun, dari data International Diabetes Federation 2014 menunjukkan bahwa Indonesia menempati posisi ke-5, negara dengan jumlah diabetes mellitus tertinggi yakni mencapai 9.1 juta jiwa. Hanya dalam satu tahun, jumlah penderita diabetes mellitus di Indonesia melonjak 500 ribu orang. Dengan kata lain satu dari sepuluh orang menderita penyakit diabetes mellitus. Menurut data statistik jumlahnya di dunia versi WHO pada tahun 2000 dan proyeksi jumlah penderita diabetes mellitus dunia pada tahun 2030 dengan pertumbuhan sebesar 152%. Indonesia menduduki tempat ke 4 terbesar dengan pertumbuhan dari 8.426.000 orang pada tahun 2.000 menjadi 21.257.000 orang di tahun 2030 (versi WHO 2012). Hasil terapi tidak akan mencapai tingkat optimal tanpa adanya kesadaran dari pasien sendiri, bahkan bisa menyebabkan kegagalan terapi dan menimbulkan komplikasi yang merugikan dan akhirnya berakibat fatal (Hussar, 1995)
Kepatuhan pasien sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan terapi, terutama pada terapi penyakit tidak menular. seperti diabetes mellitus. Upaya pengendaliannya menjadi tujuan utama yang sangat penting dalam mengendalikan dampak komplikasi yang menyebabkan beban yang sangat berat bagi individu maupun keluarga dan pemerintah.menurut Korcsh dan Negrete (dalam Niven, 2002: 194). Kualitas interaksi antara petugas kesehatan dan pasien merupakan bagian yang penting dalam menentukan derajat kepatuhan. Pada penyakit Diabetes mellitusbisa menyebabkan komplikasi meliputi kerusakan jangka panjang, disfungsi, dan kegagalan berbagai macam organ (WHO, 1999).Dan komplikasiseriusseperti stroke,jantung,disfungsi ereksi dan kerusakan sistemsyaraf (Syafei, 2006). Maka perlu untuk mencegah timbulnya komplikasi, sehingga perlunya mendidik serta memotivasi penderita agar dapat merawat dirinya sendiri dari penyakit tersebut (Lanywati, 2001). Motivasi dapat menjadikan individu taat dan patuh. Patuh dalam kamus ilmiah populer diartikan, sebagai tindakan taat, turut perintah, setia dan loyal akibat motifmotif internal individu (Culsum, 2006: 577). Sacket (dalam Niven, 2002) juga menambahkan, kepatuhan pasien adalah bentuk sejauh mana perilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh petugas kesehatan. Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya, misalnya penelitian Schaffer, dkk.(2004), Malbasa, dkk.(2007), Hayers, dkk.(2009) menunjukkan bahwa pada berbagai penyakit kronis, pasien yang tergolong tidak patuh dalam mengkonsumsi obat lebih dari 50 %, bahkan dalam penelitian Jarbose (2002) menunjukkan bahwa pasien yang tidak patuh pada khirnya akan diikuti dengan berhentinya pasien untuk mengkonsumsi obat. Ketidakpatuhan minum obat dapat dilihat terkait dengan dosis, cara minum obat, waktu minum obat dan periode minum obat yang tidak sesuai dengan aturan. Untuk meningkatkan terjadi perubahan kepatuhan pasien maka tenaga farmasi bisa melakukan intervensi agar kepatuhan pasien minum obat terjadi. Sehingga tenaga kesehatan
dianjurkan memberikan layanan pengingat melalui sms (layanan pesan singkat atau surat masa singkat (bahasa Inggris Short Message Service disingkat SMS) adalah sebuah layanan yang dilaksanakan dengan sebuah telepon genggam untuk mengirim atau menerima pesanpesan pendek tentang kesehatan, yaitu mengingatkan pasien agar patuh dalam mengkonsumsi obat. Apotek Hani Pelaihari adalah merupakan apotek satu-satunya yang ditunjuk oleh pihak BPJS Banjarmasin sebagai tempat pengambilan obat pasien BPJS. Terdiri dari dua kelompok yaitu pasien BPJS dan pasien Program Rujuk Balik BPJS dokter keluarga dan puskesmas. Sepanjang tahun 2013 sampai 2014 jumlah resep yang masuk di apotek Hani terjadi peningkatan sehingga menduduki peringkat ke -2 dari 10 besar penyakit pasien di apotek Hani.Sedangkan untuk pasien diabetes mellitus yang mengambil obat di Apotek Hani Pelaihari untuk pasien BPJS Program Rujuk Balik sebanyak 60 orang dan semuanya penderita diabetes mellitus. Berdasarkan observasi data sebelumnya rata-rata pasien tidak patuh dalam mengkonsumsi obat oral, karena minimnya informasi dari tenaga kesehatan. Ketidakpatuhan minum obat dapat dilihat terkait dengan dosis, cara minum obat, waktu minum obat dan periode minum obat yang tidak sesuai dengan aturan dan adanya penyakit penyerta lainnya.. Berdasarkan data di atas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Gambaran kepatuhan pasien diabetes mellitus program rujuk balik di apotek Hani pelaihari setelah diberikan pesan pengingat (Reminder message).