EVALUASI PENERAPAN AKUNTANSI KAS KECIL PADA PT.SINAR PURE FOODS BITUNG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA. dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MANAKARRA ELISABETH RIUPASSA POLITEKNIK NEGERI AMBON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TELAAH IMPLEMENTASI PETTY CASH (STUDI KASUS PADA UMKM DI KOTA MAKASSAR) HARRY YULIANTO STIE YPUP MAKASSAR ABSTRACT

BAB 2 LANDASAN TEORI. tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni:

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dan biasanya disebut Petty Cash (kas kecil). Petty cash atau kas kecil

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN KAS PADA UD. SUMBER MAKIAH LOKTABAT BANJARBARU

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG USAHA TERHADAP HUTANG USAHA PADA PT. BINTANG AGROKIMIA UTAMA MEDAN

SAK Alat pembayaran yang bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN MENURUT PSAK NO. 5 PADA PT BUMI SERPONG DAMAI, Tbk DAN ENTITAS ANAK

BAB II LANDASAN TEORI

MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI KAS KECIL PADA PT. ANDROMEDA GRAHA PALEMBANG

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENGELOLAAN ADMINISTRASI DANA KAS KECIL. 1. Kas berarti tempat menyimpan uang. 2. Kas berarti uang ( uang tunai )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Keadaan dunia usaha yang berkembang pesat mempunyai dampak yang

BAB ANALISA LAPORAN KEUANGAN. Menurut PSAK No.1, laporan keuangan bertujuan untuk : besar pemakai dalam pengambilan keputusan.

Pengantar Akuntansi 2 PENGENDALIAN INTERNAL DAN AKUNTANSI KAS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

Pengertian Kas PENGERTIAN KAS

PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG DAGANG (PSAK NO.09) PADA LAPORAN KEUANGAN PT. KEBAYORAN PHARMA SAMARINDA

Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan pada PT Kalbe Farma Tbk

BAB II KAJIAN TEORITIS. sudah dilaksanakan dengan kriteria, norma norma, standar atau rencana rencana yang

Pengendalian Kas Sistem pengendalian intern terhadap kas pada umumnya memisahkan fungsi-fungsi : - Penyimpanan - Pelaksana - Pencatatan

Materi: 4 PERSAMAAN AKUNTANSI

ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN PADA PT. PALEM BAJA PALEMBANG

BAB II LANDASAN TEORI

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT MULIA INDUSTRINDO, Tbk.

EVALUASI PENERAPAN AKUNTANSI KAS KECIL PADA PT. PAIAN GLOBAL PERKASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PERUM BULOG SURABAYA UTARA

BAB II LANDASAN TEORI. (2012:4) akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS ( METODE LANGSUNG) PADA PT. WIJAYA KARYA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Pengertian Kas Kecil atau Definisi Petty Cash

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

KAS (CASH) A. PENGERTIAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANALISIS RASIO SEBAGAI DASAR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Kas merupakan suatu aktiva lancar (Current Assets) yang meliputi uang logam, uang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut. Oleh karena itu, setiap perusahaan baik itu swasta maupun pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Kas merupakan harta yang paling lancar yang dimiliki dan digunakan pada

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK ENDANG ANALISIS PENERAPAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN N0. 21 (Pengganti PSAK No.44) PADA PT. CIPTA KAWALAN RAJA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. yang membutuhkannya. Disamping itu bank dikenal sebagai tempat untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

Volume 1 No 1 Juli 2017

ANALISIS METODE PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT. CAHAYA SURYA PERSADA DI MAKASSAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB II LANDASAN TEORI

PELAPORAN ARUS KAS PADA PT. KEDUNGMADU TROPICAL WOOD DI SAMARINDA

ANALISIS COST OF CAPITAL

KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z- SCORE UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PT APAC CITRA CENTERTEX, Tbk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Evaluasi Kinerja Keuangan Perusahaan PT.Cahaya Energi Mandiri. Muhammad Hariyanto NPM

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PENDAPATAN DAN BEBAN DALAM KAITANNYA DENGAN MATCHING PRINCIPLE PADA PG WATOETOELIS-SIDOARJO

Analisis Cost Of Capital dan Pengaruhnya Terhadap Laba Pada PT Bumi Jasa Utama-Kalla Rent Makassar

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi yang semakin pesat saat ini menuntut berbagai

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT JAPFA COMFEED INDONESIA, Tbk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pada PT. BPR PMU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kualitas laporan keuangan yang dihasilkan, maka diperlukan suatu. dengan prisip akuntansi yang berlaku umum.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

Analisis Piutang Pada PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Dan Jaringan Bandung

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

Materi: 4 PERSAMAAN AKUNTANSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

ANALISIS RASIO KEUANGAN PERBANKAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN BANK (Studi Kasus PD. BPR Bank Daerah Lamongan Periode )

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB 1 KAS DAN INVESTASI PADA EFEK TERTENTU

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA PADA PT. PLN (PERSERO) AREA SURABAYA SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan kemajuan yang secara periodik dilakukan pihak manajemen perusahaan yang

Transkripsi:

EVALUASI PENERAPAN AKUNTANSI KAS KECIL PADA PT.SINAR PURE FOODS BITUNG EVALUATION OF APPLICATION OF ACCOUNTING FOR SMALL CASH IN. SINAR PURE FOODS BITUNG Fird Pangkey 1, Jantje Tinangon 2, Harijanto Sabijono 3 ¹²³Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sam Ratulangi,Manado 95115, Indonesia Email : fird.pangkey@yahoo.com ABSTRAK Kas kecil memiliki peranan penting dalam kegiatan operasional perusahaan. Biasanya digunakan dalam transaksi kecil yang terjadi setiap hari mulai dari jam operasional perusahaan sampai akhir jam operasional. Objek dalam penelitian ini yaitu PT. Sinar Pure Foods Bitung. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana penerapan akuntansi kas kecil pada perusahaan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu membahas masalah dengan cara mengumpulkan, menguraikan, menghitung, dan membandingkan suatu keadaan serta menjelaskan suatu keadaan sehingga dapat ditarik kesimpulan yang meliputi penerapan akuntansi kas kecil pada perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode yang digunakan dalam penyelesaian dana kas kecil, oleh PT. Sinar Pure Foods Bitung yaitu metode fluktuasi, dimana dalam metode ini saldo rekening kas kecil tidak tetap berfluktuasi sesuai dengan jumlah pengisian kembali dan pengeluaran-pengeluaran kas kecil. Kata kunci:akuntansi, Kas Kecil ABSTRACT Petty cash has an important role in the company's operations. Usually used in small transactions that take place every day starting at the company's operations until the end of operating hours. The object of this research is PT. Sinar Pure Foods Bitung. The purpose of this study is to determine how the application of accounting at the company's petty cash. Data analysis method used in this research is descriptive method, which addresses the issue by collecting, describing, counting, and comparing a situation and describes a state so that it can be deduced that include the application of accounting at the company's petty cash. The results showed that the method used in the completion of the petty cash fund, by PT. Sinar Pure Foods Bitung ie fluctuation method, which in this method petty cash account balances do not keep fluctuating according to the amount of replenishment and petty cash expenditures. Keywords: Accounting, Petty Cash Fird Pangkey: Evaluasi Penerapan Akuntansi KasKecil.. 288

1. LATAR BELAKANG Berkembangnya suatu usaha dari tingkat sederhana ke tingkat yang lebih luas dan maju tidak lepas dari kualitas kerja perusahaan. Kualitas laporan keuangan yang baik tidak mungkin dapat terwujud tanpa sistem penjagaan dan pengawasan serta prosedur kerja yang memadai. Dalam perkembangan dunia usaha sendiri, diperlukan sikap profesionalis dari setiap elemen yang ada dalam perusahan serta suatu control agar semua kegiatan berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini sangat penting agar perusahaan dapat menjaga kelangsungan hidupnya. Sikap professional tersebut dapat tercermin dari kemampuan perusahaan untuk bersaing dipasar, yaitu strategi dimana perusahaan dapat memanfaatkan semua peluang dan kekuatan yang ada dan mampu menutup kelemahan serta menetralisir hambatan, strategi dalam dinamika bisnis yang dihadapi. Semua itu bisa dilakukan apabila manajemen mampu mengambil keputusan yang didasarkan pada masukan obyektif. Dalam pengambilan keputusan banyak faktor yang menjadi masukan manajer, salah satunya aspek yang paling penting dalam sistem informasi akuntansi adalah sistem tersebut berjalan dalam sruktur pengendalian intern perusahaan. Penegendalian serta pengelolaan manajemen dengan kebijakan dan pengarahan manajemen yang baik dan cukup memadai sehingga kegiatan perusahaan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Pengelolaan keuangan dalam perusahaan merupakan kunci utama kegiatan operasional perusahaan dan tidak akan terlepas dari kegiatan yang berhubungan dengan kas. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, salah satu sistem yang diharapkan dapat menunjang keberhasilan perusahaan adalah sistem pengendalian maupun pengawasan terhadap kas dan pembentukan serta pengelolaan kas kecil. Sistem ini memerlukan perhatian khusus karena berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam mengelola kekayaan yang dimiliki. Kas merupakan jenis aktiva yang mempunyai risiko tinggi untuk dijadikan sasaran kecurangan, karena kas sendiri merupakan aktiva perusahaan yang paling liquid mudah digelapkan dan diselewengkan. Dalam hal-hal tertentu tidaklah praktis untuk menggunakan cek/giro bilyet sebagai alat pembayaran seperti untuk pembelian alat tulis kantor dan berbagai macam pembayaran lainnya yang jumlahnya relatif kecil. Kuantitas transaksi ini relatif besar dan sifatnya segera. Perusahaan mengalokasikan sejumlah kas dalam jumlah tertentu yang disediakan untuk keperluan-keperluan pembayaran yang tidak mungkin dilakukan dengan menggunakan cek/giro bilyet yang biasa disebut Kas Kecil. Pembentukan kas kecil adalah menyisihkan sejumlah dana untuk keperluan khusus, dengan mentransfer atau memindahbukukan sejumlah dana dari rekening kas yang ada di bank. Rumusan Masalah Berdasar latar belakang dari uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah penerapan akuntansi kas kecil pada PT. Sinar Pure Foods Bitung? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana penerapan akuntansi kas kecil pada PT. Sinar Pure Foods Bitung. Manfaat Penelitian Manfaat dalam penelitian ini yaitu : Fird Pangkey: Evaluasi Penerapan Akuntansi KasKecil.. 289

1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan bagi manajemen perusahaan mengenai penerapan akuntansi kas kecil yang diterapkan perusahaan saat ini sehingga dapat meminimalkan kecurangan atau penyelewengan dana. 2. Manfaat Praktis Sebagai bahan masukan dan bahan referensi sehingga dapat menerapkan perpaduan yang tepat antara praktik dan keadaan teoritis yang diperoleh dari bangku kuliah khususnya bidang penerapan akuntansi kas kecil Konsep Keuangan Pengertian Laporan Keuangan Pada awalnya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai suatu alat penguji dan pekerjaan bagi pembukuan. Akan tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan tidak hanya sebagai penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk menentukan dan menilai posisi keuangan suatu perusahaan, dimana hasil analisis tersebut pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengambil suatu keputusan. Laporan keuangan juga sering dinyatakan sebagai produk akhir dari suatu proses akuntansi. Laporan keuangan berisikan data-data yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan dapat mengetahui keadaan keuangan dan posisi keuangan perusahaan dari laporan keuangan yang disusun dan disajikan oleh perusahaan. Menurut Munawir (2010:5), pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan laba-rugi serta laporan perubahan ekuitas. Neraca menunjukkan/menggambarkan jumlah aset, kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Sedangkan perhitungan (laporan) laba-rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta beban yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan perubahan ekuitas menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan ekuitas perusahaan. Harahap (2010:11) mengatakan bahwa Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Budi Rahardjo (2007:12) mendefinisikan Lap oran keuangan adalah laporan pertanggungjawaban manager atau pimpinan perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya, kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) terhadap perusahaan, yaitu pemilik perusahaan (pemegang saham), pemerintah (instansi pajak), kreditor (bank atau lembaga keuangan), maupun pihak yang berkepentingan lainnya. Jumingan (2011:10) berpendapat bahwa Laporan keuangan merupakan hasil tindakan pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan. Laporan keuangan ini disusun dan ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan pihak lain yang menaruh perhatian atau mempunyai kepentingan dengan data keuangan perusahaan. Tujuan Laporan Keuangan IAI (2009:5) mengemukakan bahwa Tujuan umum dari laporan keuangan ini untuk kepentingan umum adalah penyajian informasi mengenai posisi keuangan (financial position), kinerja keuangan(financial performance), dan arus kas (cash flow), dari entitas yang sangat berguna untuk membuat keputusan ekonomis bagi para penggunanya. Untuk mencapai tujuan ini, laporan keuangan menyediakan informasi mengenai elemen dari entitas yang terdiri dari asset, Fird Pangkey: Evaluasi Penerapan Akuntansi KasKecil.. 290

kewajiban, beban, dan pendapatan, perubahan ekuitas dan arus kas. Informasi tersebut diikuti dengan catatan, akan membantu pengguna untuk memprediksi arus kas masa depan. PSAK no. 1 paragraf ke 7 (Revisi 2009), menyatakan Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi : (a). asset, (b). liabilitas, (c). ekuitas, (d), pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian, (e). kont ribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, dan (f). arus kas. Tujuan Laporan Keuangan menurut Fraser (2008:12) sebagai berikut : Laporan keuangan memiliki kemampuan untuk menyajikan secara jelas kesehatan keuangan perusahaan guna memberikan keputusan bisnis yang informativ. Deanta (2010:14) berpendapat bahwa tujuan laporan keuangan adalah: 1. Laporan keuangan menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. 2. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya, yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan kinerja masa lalu. 3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Bagi pengelola perusahaan atau manajemen perusahaan untuk mengetahui kondisi keuangan periode yang lalu akan dapat dijadikan pedoman untuk mengambil keputusankeputusan dan tindakan-tindakan serta kebijakan untuk kemajuan perusahaan di masa yang akan datang. Jenis-jenis / Komponen Laporan Keuangan Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Bagi para analis, laporan keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia, komponen laporan keuangan yang lengkap terdiri dari : 1. Neraca; 2. Laporan laba rugi; 3. Laporan perubahan ekuitas; 4. Laporan arus kas; 5. Catatan atas laporan keuangan. PSAK no. 1 Paragraf 49 (Revisi 2009) menyatakan bahwa komponen laporan keuangan yang lengkap terdiri dari : 1. Neraca 2. Laporan Laba Rugi 3. Laporan Perubahan Ekuitas 4. Laporan Arus Kas 5. Catatan Atas Laporan Keuangan Fird Pangkey: Evaluasi Penerapan Akuntansi KasKecil.. 291

Sofyan Harahap (2013:4) mengatakan bahwa Jenis-jenis laporan keuangan adalah Daftar Neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada satu tanggal tertentu, Perhitungan Laba Rugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya, laba/rugi perusahaan pada suatu periode tertentu, Laporan dan Sumber Penggunaan Dana, Laporan Arus Kas. Penulisan skripsi ini, penulis hanya menjelaskan mengenai neraca dan laporan laba rugi karena dalam skripsi ini rasio keuangan yang digunakan berasal dari neraca dan laporan keuangan. a. Neraca Kasmir, (2012:30) mengatakan bahwa neraca adalah ringkasan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu yang menunjukkan total aktiva dengan total kewajiban ditambah total ekuitas pemilik. Neraca juga menunjukan posisi keuangan berupa aktiva (harta), kewajiban (utang), dan modal perusahaan (ekuitas) pada saat tertentu, artinya neraca dapat dibuat untuk mengetahui kondisi (jumlah dan jenis) harta, hutang, dan modal perusahaan. Sofyan Syafri Harahap (2013:107) mengatakan bahwa laporan Neraca atau daftar neraca disebut juga laporan posisi keuangan perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi aktiva, kewajiban, dan modal pada saat tertentu. Laporan ini bisa disusun setiap saat dan merupakan opname situasi posisi keuangan pada saat itu. Jumingan (2011:13) mendefinisikan neraca adalah suatu laporan sistematis tentang aktiva (assets), utang (liabilities), dan modal sendiri (owners equity) dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Neraca adalah laporan keuangan yang secara sistematis menyajikan posisi laporan keuangan perusahaan (asset, kewajiban dan ekuitas) pada suatu tanggal tertentu (Slamet Sodikin dan Bogat Riyono, 2012:15). Neraca disebut juga posisi laporan keuangan, laporan ini dibuat untuk menyajikan informasi keuangan yang relevan dan dapat dipercaya mengenai asset, kewajiban dan ekuitas perusahaan. Komponen atau isi yang terkadung dalam suatu aktiva dibagi ke dalam tiga yaitu : aktiva lancar, aktiva tetap, dan aktiva lainnya. Kemudian kewajiban dibagi ke dalam dua jenis, yaitu : kewajiban lancar (utang jangka pendek) dan utang jangka panjang. Komponen modal terdiri dari : modal setor dan laba yang ditahan. b. Laporan Laba Rugi Kasmir, (2012:30) mengatakan bahwa Laba rugi adalah ringkasan pendapatan dan biaya perusahaan selama periode tertentu diakhiri dengan laba atau rugi pada periode tertentu. Laba rugi terdiri dari penghasilan dan biaya perusahaan pada periode tertentu, biasanya untuk satu tahun atau tiap semester enam bulan atau tiga bulan. Kas sering diidentikkan dengan uang, namun sebenarnya kas memiliki pengertian yang luas. The cash account is a record of the cash effects of a business transactions. Cash includes money and any medium of exchanges that a bank accepts at face value, such as Bank Account Balances, Paper currecy, coins, certificates of deposit, and check (Horngren / Harrison / Bamber, 2010 : 11) Kas Kecil (Petty Cash) Kas kecil (petty cash) adalah dana kas yang dipakai untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang nilainya relatif kecil. (Henry Simamora, 2010 : 213). Fird Pangkey: Evaluasi Penerapan Akuntansi KasKecil.. 292

Petty cash is found containing a small amount of cash that is used to pay for minor expenditures.(horngren/harrison/bamber, 2010 : 285) Besarnya dana kas kecil tergantung pada jumlah, besaran dan frekwensi pengeluaran lain-lain. Tentu saja, dana kas kecil perusahaan multinasional akan jauh lebih besar ketimbang dana kas kecil perusahaan menengah. Perusahaan menghendaki kas kecil yang lumayan besar sehingga tidak perlu sering diisi ulang, namun juga tidak terlalu besar sehingga menggoda tindakan penyelewengan. Dana kas kecil dikelola oleh seorang petugas yang disebut pemegang kas kecil. Pemegang kas kecil biasanya menyimpan kas dalam peti penyimpan uang yang dilengkapi dengan kunci pengaman. Pemegang kas kecil inilah yang bertanggung jawab atas penyimpanan dan pemakaian kas kecil. Apabila kas kecil akan digunakan, maka sebelumnya perlu dibuat dokumen yang disebut bukti pengeluaran kas kecil. Dokumen ini harus ditandatangani oleh orang yang menerima kas kecil, dan disimpan oleh pemegang kas dalam peti uang. Dengan cara ini, jumlah pemakaian kas menurut bukti pengambilan kas ditambah dengan sisa kas yang ada dalam peti uang, harus sama dengan jumlah dana kas kecil yang ditetapkan perusahaan. Setiap pemakaian kas kecil akan mengurangi jumlah uang dan menambah jumlah bukti pengeluaran kas kecil. Apabila kas kecil hampir habis, maka kas kecil harus diisi kembali. Untuk melakukan pengisian kembali, pemegang kas kecil harus menunjukkan bukti-bukti pengembilan kas kecil dari periode sebelumnya kepada kasir perusahaan. Kasir akan membutuhkan cap telah dibayar pada setiap bukti pengambilan kas kecil, agar bukti tersebut tidak dapat digunakan kembali. Selanjutnya kasir menarik cek sebesar total pengeluaran kas kecil. Jika cek ini telah diuangkan, maka jumlah uang dalam peti uang akan kembalikan seperti semula, dan siap digunakan untuk pemakaian pada periode berikutnya. 2. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian deskriptif, yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi. Data merupakan keterangan keterangan yang diperoleh dari penelitian atau melalui referensi referensi untuk mengetahui Penerapan Akuntansi Kas Kecil pada PT. Sinar Pure Foods Bitung Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Sinar Pure Foods Bitung dengan waktu penelitian bulan Maret 2015 Mei 2015 Prosedur Penelitian Tahap-tahap yang dilakukan untuk menganalisa data yang ada, adalah sebagai berikut : 1. Mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan penelitian yaitu buku kas kecil 2. Menganalisis pembentukan dan pencatatan kas kecil 3. Membandingkan penerapan akuntansi kas kecil pada perusahaan dengan prinsip akuntansi berlaku umum 4. Menarik kesimpulan dan memberikan saran. Sumber data Sumber data dalam penelitian ini, yaitu : Fird Pangkey: Evaluasi Penerapan Akuntansi KasKecil.. 293

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung oleh penulis dari objek penelitian dengan cara wawancara, dan data yang diambil dari perusahaan seperti buku kas umum dan buku kas kecil 2. Data Sekunder, yaitu data yang berasal dari sumber atau pengamatan lain. Contohnya: bukubuku literatur yang digunakan sebagai acuan, jurnal penelitian yang berkaitan dengan akuntansi kas kecil Dalam penelitian ini, metode yang dilakukan dalam usaha mengumpulkan data dan informasi yaitu : 1. Penelitian lapangan ( Field Researd Method). Dalam melakukan riset lapangan, penulis mengambil data-data langsung dari sumber data, sebagai pembanding untuk memproses keterangan dan kenyataan yang sebenarnya. Penelitian lapangan dilakukan dengan cara : a. Pengamatan (Observasi), yaitu dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian yang merupakan sumber data, sehingga data yang diperoleh benar-benar bersifat objektif. b. Wawancara (Interview), yaitu dengan cara mewawancarai pimpinan dan pegawai yang ada guna mendapatkan yang benar dan jelas. 2. Penelitian kepustakaan ( Litbang Researd Method). Dalam melakukan riset menggunakan data-data kepustakaan yaitu buku-buku cetak yang berkaitan dengan penerapan akuntansi kas kecil dan jurnal-jurnal, guna menyempurnakan penelitian. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan Dengan berkembangnya dunia usaha itu pula banyak bermunculan perusahaan-perusahaan dagang yang memproduksikan produk-produk kebutuhan masyarakat sehari-hari. PT. Sinar Pure Foods Bitung merupakan salah satu perusahaan diantara banyak perusahaan yang berada di kota Bitung ini. Perusahaan ini didirikan dengan berbentuk badan hukum PT. atau Perseroan Terbatas. Adapun perusahaan ini didirikan pada tanggal 10 Januari 1983 dengan Nomor TDP 180615101460 dengan notaris Tommy Lasut, SH. Dalam pendirian tersebut disebutkan bahwa perseroan ini didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas. Sebagai wajib pajak yang baik, PT. Sinar Pure Foods Bitung tidak lepas dari tanggung jawab untuk memenuhi kewajiban kepada negara dengan membayar pajak. Adapun Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang digunakan untuk memenuhi kewajiban perusaha an adalah 1.682.572.1-609. Hasil Penelitian Kas merupakan suatu pos yang penting dalam laporan keuangan. Kas paling banyak terlibat transaksi-transaksi perusahaan. Ini disebabkan oleh sifat transaksi-transaksi perusahaan, yang mencakup harga dan kondisi yang memerlukan penyelesaian dalam bahasa media tukar. Media tukar standar adalah kas, kendatipun kas tidak secara langsung terlibat dalam suatu transaksi tetapi memberikan dasar pengukuran dan akuntansi untuk semua pos lainnya. Ringkasannya, kas merupakan suatu harta lancar yang meliputi uang logam, uang kertas, dan pos-pos lain yang dapat dipergunakan sebagai media tukar dan mempunyai dasar pengukuran akuntansi. Fird Pangkey: Evaluasi Penerapan Akuntansi KasKecil.. 294

Pembayaran kas yang mesti dilakukan dengan cepat dan pembayaran-pembayaran yang terlalu kecil untuk dibuatkan cek dapat dilakukan dari suatu dana kas kecil. Hal ini untuk mempermudah dilakukannya pembayaran. Dana kas kecil (petty cash) biasanya tersedia disetiap perusahaan, hal ini dikarenakan banyak kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya kecil yang tidak praktis jika dibayar dengan menggunakan cek. Begitu juga dengan PT. Sinar Pure Foods Bitung, perusahaan ini menyediakan dana kas kecil untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang sifatnya kecil. PT. Sinar Pure Foods menggunakan metode fluktuasi, yaitu setiap terjadi pengeluaran uang dari kas kecil langsung dicatat. Pengeluaran-pengeluaran yang biasanya dibayar dengan menggunakan dana kas kecil seperti pembelian kerta, pembelian tinta komputer, uang transportasi, pembayaran rekening listrik, air, telepon dan lain-lain. Dalam pembentukan dana kas kecil, itulah uang yang diserahkan kepada pemegang kas kecil (dalam hal ini dipegang langsung oleh kasir) tidak tetap dan waktu pengisiannya juga tidak ditentukan. Seringkali dana kas kecil yang dipegang oleh kasir kosong dan tidak segera diisi kembali atau jumlahnya terlalu sedikit dan tidak mencukupi untuk membayar pengeluaran dan tagihan. Kasir pemegang dana kas kecil mengeluarkan uang dari kas kecil setelah menerima nota pembelian barang atau tagihan dari bagian umum atau karyawan perusahaan dan tidak menggunakan bukti / slip penerimaan atau pengeluaran kas kecil. Adapun batasan jumlah dana yang disediakan untuk pembentukan kas kecil oleh PT. Sinar Pure Foods Bitung maksimal Rp. 8.000.000,- Pencatatan jurnal yang dilakukan oleh kasir adalah sebagai berikut : Kas Kecil Rp. 8.000.000,- Kas Rp. 8.000.000,- Transaksi-transaksi pengeluaran kas kecil : 11 Mei 2014 : Membayar tagihan rekening listrik, air dan telepon sebesar Rp. 4.000.000,- Biaya Listrik, Air, Telepon Rp. 4.000.000,- Kas Kecil Rp. 4.000.000,- 13 Mei 2014 : Membeli tinta komputer dan kertas sebesar Rp.2.800.000,- Biaya Supplies Kantor Rp. 2.800.000,- Kas Kecil Rp. 2.800.000,- 17 Mei 2014 : Membayar biaya transportasi sebesar Rp.500.000,- Biaya Transportasi Rp. 500.000,- Kas Kecil Rp. 500.000,- 20 Mei 2014 : Dana kas kecil diisi kembali sebesar Rp7.000.000,- Kas Kecil Rp. 7.000.000,- Kas Rp. 7.000.000,- Dalam hal pembentukan dana kas kecil ada dua langkah yang harus ditempuh oleh perusahaan yaitu, (1) menunjuk orang yang akan menyimpan kas kecil, yang disebut kasir kas Fird Pangkey: Evaluasi Penerapan Akuntansi KasKecil.. 295

kecil, (2) menentukan besarnya dana kas kecil tersebut. Dana kas kecil dibentuk dengan menaksir terlebih dahulu banyak kas yang dibutuhkan untuk pembayaran-pembayaran dari dana tersebut selama satu periode, misalnya untuk satu minggu atau satu bulan kemudian cek diserahkan kepada kasir kas kecil dan diuangkan di bank. Kasir menyimpan dalam kotak laci dana kas kecil. Dalam hal pengeluaran atau pembayaran kas kecil, harus menggunakan bukti atau slip pengeluaran agar supaya setiap pengeluaran uang dapat dikontrol dengan baik dan dapat mencegah terjadinya kebocoran dana kas kecil. Dan jika dana kas kecil sudah mencapai titik minimum maka harus segera diisi kembali supaya tidak menghambat pembelian kebutuhan-kebutuhan perusahaan dan dalam pembayaran tagihan. Transaksi-transaksi yang terjadi misalnya : Pada tanggal 1 Agustus 2014 PT. Sinar Pure Foods membentuk dana kas kecil sebesar Rp. 1.000.000,- jurnal untuk mencatat pembentukan dana kas kecil, 17 Mei 2014 : Kas Kecil Rp. 1.000.000,- Kas Rp. 1.000.000,- Pada tanggal 3 Agustus 1983 membayar tagihan listrik dan telepon sebesar Rp. 750.000,- jurnal untuk mencatat transaksi pengeluaran kas kecil : 3 Agustus 2014 : Biaya listrik & Telp. Rp. 750.000,- Kas Kecil Rp. 750.000,- Pada tanggal 8 Agustus 2014 dana kas kecil diisi kembali sebesar Rp. 1.500.000,- jurnal untuk mencatat pengisian kembali dana kas kecil adalah : 8 Agustus 2014 : Biaya listrik & Telp. Rp. 1.500.000,- Kas KecilRp. 1.500.000,- Apabila dibukukan dalam rekening kas kecil nampak sebagai berikut : Agustus 1 1.000.000,- Agustus, 3 Rp. 750.000,- 8 1.500.000,- Setelah melihat hasil penelitian diatas, PT. Sinar Pure Foods sudah melakukan pencatatan dana kas kecil sesuai dengan metode yang digunakan yaitu metode flutuasi, tetapi perusahaan tidak mengadakan pemisahan tugas antara kasir selaku pengelola seluruh kegiatan keuangan perusahaan dengan petugas yang memegang dana kas kecil, selain itu pemegang dana kas kecil dalam hal ini kasir tidak menggunakan bukti slip pembayaran dana kas kecil dalam melakukan pengeluaran uang, hal ini menyebabkan terjadinya penyelewengan dana kas kecil. Fird Pangkey: Evaluasi Penerapan Akuntansi KasKecil.. 296

PENERAPAN KAS KECIL DENGAN MENGGUNAKAN METODE FLUKTUASI MENURUT TEORI AKUNTANSI DAN PT. SINAR PURE FOODS Teori Akuntansi PT. Sinar Pure Foods Ket N. Dana kas kecil disediakan untuk Perusahaan menggunakan dana kas kecil Sesuai 1. membayar pengeluaran yang jumlahnya relatif untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang dengan teori kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan kecil dimana tidak praktis jika dibayar dengan cek cek 2. Dana kas kecil dipegang oleh petugas atau karyawan yang khusus menangani pengeluaran-pengeluaran yang berhubungan dengan kas kecil, yang disebut kasir kas kecil. 3. Ada 2 metode yang berhubungan dengan kas kecil yaitu metode imperesi dan metode fluktuasi 4. Dalam metode fluktuasi setiap terjadi pengeluaran uang dari kas kecil langsung dilakukan pencatatan 5. Jumlah dan waktu pengisian dana kas kecil ditetapkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan 6. Setiap dilakukan pembayaran kas kecil harus disertai slip akan bukti 7. Pembentukan dana kas kecil Rp. 5.000.000,- dicatat dengan jurnal Kas Kecil Rp. 5.000.000,- Kas Rp. 5.000.000 8. Transaksi pengeluaran kas kecil, misalnya untuk membayar rekening listrik Rp. 2.000.000,- dicatat di jurnal : Biaya listrik Rp. 2.000.000,- Kas Kecil Rp. 2.000.000,- Dana kas kecil diisi kembali Rp. 9. 300.000,- dicatat dengan jurnal Kas kecil Rp. 3.000.000,- Kas Rp. 3.000.000,- Dana kas kecil dipegang oleh kasir yang merangkap seluruh kegiatan keuangan perusahaan Perusahaan menggunakan metode fluktuasi Kasir langsung mencatat jika terjadi pengeluaran kas kecil Jumlah dan waktu pengisian dana kas kecil tidak ditentukan, sehingga terjadi kekosongan dana kas kecil Perusahaan tidak menyediakan slip atau bukti pengeluaran kas kecil Perusahaan membentuk dana kas kecil Rp. 5.000.000,- dicatat dengan jurnal : Kas Kecil Rp. 5.000.000,- Kas Rp. 5.000.000,- Perusahaan mencatat pengeluaran untuk membayar rekening listrik Rp. 2.000.000,- dicatat dengan jurnal : Biaya listrik Rp. 2.000.000,- Kas kecil Rp. 2.000.000,- Perusahaan mengisi kembali dana kas kecil Rp. 3.000.000,- dicatat dengan jurnal : Kas kecil Rp. 3.000.000,- Kas Rp. 3.000.000,- Tidak sesuai dengan teori Sesuai dengan teori Sesuai dengan teori Tidak sesuai dengan teori Tidak sesuai dengan teori Sesuai dengan teori Sesuai dengan teori Sesuai dengan teori Berdasarkan tabel diatas, bisa dilihat penerapan kas kecil dengan menggunakan metode fluktuasi menurut teori akuntansi dan PT. Sinar Pure Foods Bitung. Dimana dalam penerapan metode fluktuasi di perusahaan, belum secara keseluruhan sesuai dengan teori akuntansi. Ada beberapa hal yang belum digunakan perusahaan seperti pemegang kas kecil perusahaan masih menggunakan jasa kasir dalam memegang kas kecil, pengisian dana kas kecil tidak ditentukan jumlah dan waktu pengisiannya. Di dalam pembayaran kas kecil perusahaan tidak menyertai bukti atau slip pengeluaran kas kecil, hal ini bisa menyebabkan terjadinya kecurangan ataupun penyelewengan kas. 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan serta evaluasi berdasarkan landasan teori dari studi kepustakaan maka dapat ditarik kesimpulan sesuai dengan perumusan masalah Evaluasi Pengelolaan dan Pencatatan Akuntansi Kas Kecil (Petty Cash) pada PT. Sinar Pure Foods Bitung sebagai berikut : 1. Bahwa dana kas kecil yang dibentuk oleh perusahaan khusus disiapkan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang bersifat kecil dan tidak praktis jika dibayar dengan menggunakan cek, serta pengeluaran atau pembayaran dana kas kecil dicatat atau dibuatkan jurnal setelah uang dikeluarkan. 2. Adapun metode yang digunakan dalam penyelesaian dana kas kecil, oleh PT. Sinar Pure Foods Bitung yaitu metode fluktuasi, dimana dalam metode ini saldo rekening kas kecil tidak Fird Pangkey: Evaluasi Penerapan Akuntansi KasKecil.. 297

tetap berfluktuasi sesuai dengan jumlah pengisian kembali dan pengeluaran-pengeluaran kas kecil. 3. Sedangkan buku untuk pengeluaran kas kecil berfungsi sebagai buku jurnal dan menjadi dasar untuk pembukuan ke rekening buku besar. Rekening kas kecil akan dikreditkan sebesar jumlah yang dikeluarkan. 4. Jumlah dan waktu pengisian dana kas kecil ditetapkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan, dimana pada PT. Sinar Pure Foods Bitung telah ditentukan jumlah maksimal dana yang disediakan sebesar Rp. 8.000.000,- Saran Dari kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan penelitian dan pembahasan, maka penulis akan mengajukan beberapa saran yang dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan dalam mengelola dana kas kecil : 1. Dana kas kecil yang dibayarkan atau dikeluarkan sebaiknya menggunakan bukti atau slip pembayaran supaya tidak terjadi kecurangan ataupun penyelewengan. 2. Sudah seharusnya diadakan pemisahan tugas dan tanggung jawab antara kasir selaku pemegang seluruh kegiatan keuangan perusahaan dan petugas yang memegang dana kas kecil. 3. Dalam hal ini pengisian kembali dana kas kecil harus mengadakan pengawasan terhadap saldo kas kecil supaya dapat diketahui jika sudah mencapai minimum dan dapat dilakukan pengisian kembali dana kas kecil, karena keterlambatan pengisian kembali dapat mempersulit pembelian kebutuhan-kebutuhan perusahaan. 4. Sebaiknya perusahaan menyelenggarakan kas kecil dengan sistem imprest karena sistem ini mempergunakan sistem pencatatan dan pengendalian atas kas kecil. DAFTAR PUSTAKA Baridwan Zaki (2010), Intermediate Accounting, Edisi 7. Penerbit BPFE Yogyakarta. Dunia Firdaus (2009), Pengantar Akuntansi I, FE Universitas Indonesia, Jakarta. Harahap Sofyan Syahri (2013), Teori Akuntansi, Edisi Revisi, PT. Grafindo Persada, Jakarta. Haryono Yusus Al (2011), Dasar-dasar Akuntansi, Edisi VI, STIE YPKN, Yogyakarta. Horngren/Harrison/Bamber (2010), Accounting, 5 th, Prentice-Hall, Upper Saddler River, New Jersey. Harnanto (2013), Akuntansi Keuangan Menengah, Liberty, Yogyakarta. Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat Jakarta. 2009. Kleso Dobald (2010), Akuntansi Intermediate, Jilid 1 Edisi 7, terjemahan Herman Wibowo, Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta. Mulyadi (2009), Sistem Akuntansi, Edisi III, STIE YPK Yogyakarta. Niswonger, Fess, Warren (2011), Prinsip-prinsip Akuntansi, Jilid 1 Edisi 14 terjemahan Marianus Sinaga, Penerbit Erlangga, Jakarta. Fird Pangkey: Evaluasi Penerapan Akuntansi KasKecil.. 298

Sawir Agnes (2013), Analisis Kinerja Perusahaan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Simamora Henry (2010), Akuntansi Suatu Pengantar, Salemba Empat, Jakarta. Smith dan Skousen (2009), Akuntansi Intermediate, Terjemahan Nugroho Widjayanto, Edisi VIII, Penerbit Erlangga, Jakarta. Soemarso S.R. (2009), Akuntansi Suatu Pengantar, Jilid 2 Edisi 4, Penerbit Rineka Cipta Jakarta. Sugiri Slamet dan Sumiyana (2011), Akuntansi Keuangan Menengah, Buku I, STIE YPKN, Yogyakarta. Fird Pangkey: Evaluasi Penerapan Akuntansi KasKecil.. 299