Press Release Rapat Koordinasi Nasional Pembangunan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Tahun 2010

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUSUTAMAAN GENDER MELALUI PPRG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

1) Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13 tahun 2006 jo No. 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Keuangan di Daerah

BAB 12 PENINGKATAN KUALITAS KEHIDUPAN

KESEPAHAMAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

Peningkatan Kualitas dan Peran Perempuan, serta Kesetaraan Gender

POINTERS PESAN MENTERI PADA RAPAT KOORDINASI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK TAHUN 2016 Nusa Tenggara Timur, 28 April 2016

PEMBANGUNAN NASIONAL BERWAWASAN GENDER

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KEMENTERIAN PERTANIAN

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA DAN KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

GENDER BUDGET STATEMENT. (Pernyataan Anggaran Gender) : Kedeputian Bidang SDM dan Kebudayaan. Perlindungan Anak

Jakarta, Maret Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Ttd. Linda Amalia Sari, S.IP

"Pemantapan Implementasi Pembangunan Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak"

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA DENGAN

PEREMPUAN &PEMBANGUNAN DIAN KARTIKASARI KOALISI PEREMPUAN INDONESIA

PENGARUSUTAMAAN GENDER DI INDONESIA

PERATURAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 9 TAHUN 2015 TENTANG

Jakarta, 4 Maret Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Linda Amalia Sari, S.IP

Nomor : 09 /MPP-PA/02/2011. Nomor : 03 /MEN LH/02/2011

BAB I PENDAHULUAN. Tulisan ini berupaya mengkaji tentang adanya kebijakan kuota 30% Daerah Kota Kendari tahun anggaran

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

BAB 12 PENINGKATAN KUALITAS KEHIDUPAN DAN PERAN PEREMPUAN SERTA KESEJAHTERAAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

BAB 11 PENINGKATAN KUALITAS KEHIDUPAN DAN PERAN PEREMPUAN SERTA KESEJAHTERAAN DAN PERLINDUNGAN ANAK A. KONDISI UMUM

POLICY BRIEF NO. 005/DKK.PB/2017

TINDAK LANJUT STRATEGI NASIONAL PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN YANG RESPONSIF GENDER (PPRG) DEPUTI SUMBER DAYA MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA,

STRATEGI PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI DALAM NEGERI PADA

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PENERAPAN PUG DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

IV.B.14. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF TENTANG

SAMBUTAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

PERAN DAN FUNGSI LEGISLATIF DALAM MENDORONG PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN ABAD MILENIUN/MDGs. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

KONSEP GENDER PENGARUSUTAMAAN GENDER Dan ANGGARAN RESPONSIF GENDER

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DI BIDANG POLITIK MENYONGSONG PEMILU 2009

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

Penilaian Pencapaian MDGs di Provinsi DIY Oleh Dyna Herlina Suwarto, SE, SIP

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

POINTERS KEYNOTE SPEAKER PADA FESTIVAL KARTINI KE-IV TAHUN 2016 Jepara, 16 April 2016

Peran Pemerintah Dalam Strategi Peningkatan Keterwakilan Perempuan

memperoleh gambaran tentang hasil pembangunan yang telah dilakukan oleh Kementerian PP dan PA selama Tahun 2010.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

BRIEFING NOTE RELFEKSI PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOAL (MDG) DI INDONESIA

EVALUASI DAN SEMILOKA PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN PUG BIDANG PENDIDIKAN

PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN MALANG. BAB I KETENTUAN UMUM

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI & KEWENANGAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK UU NO. 39 TAHUN 2008 TENTANG KEMENTERIAN NEGARA

Sulit menciptakan keadilan dan kesetaraan gender jika negara terus menerus memproduksi kebijakan yang bias gender. Genderisasi kebijakan publik telah

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NOMOR : 27 /KEP /MEN.PP /IV /2005 TENTANG

(Sakernas), Proyeksi Penduduk Indonesia, hasil Sensus Penduduk (SP), Pendataan Potensi Desa/Kelurahan, Survei Industri Mikro dan Kecil serta sumber

PENYELENGGARAAN SISTEM DATA GENDER DAN ANAK DALAM MENDUKUNG CAPAIAN PEMBANGUNAN DI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Pada September 2000 sebanyak 189 negara anggota PBB termasuk

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA KINERJA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

KERANGKA ACUAN ADVOKASI PELAKSANAAN STRATEGI PUG KEPADA DPRD KABUPATEN/KOTA TAHUN 2017

KATA PENGANTAR. Salah satu dari keempat NSPK yang diterbitkan dalam bentuk pedoman ini adalah Pedoman Pelaksanaan Perlindungan Anak.

PERATURAN WALIKOTA SABANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER DALAM PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA, DAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR TABEL. Tabel IV.1 Data Jumlah Penduduk Kota Medan berdasarkan Kecamatan Tabel IV.2 Komposisi pegawai berdasarkan jabatan/eselon...

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENEG PP. Layak Anak. Kabupaten. Kota. Kebijakan. Pelaksanaan.

STRATEGI NASIONAL PERCEPATAN PUG MELALUI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

C KONSEP PENGURUSUTAMAAN/ MAINSTREAMING GENDER

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN

KLA DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN DAN PERWUJUDAN HAK ANAK

dalam Pembangunan Nasional;

GAMBARAN UMUM PENGARUSUTAMAAN GENDER DAN ANAK

-2- Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3277); 2. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 t

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ IP)

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA DAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

ANGGARAN RESPONSIF GENDER Anggaran Responsif Gender (ARG) DAN PENYUSUNAN GENDER BUDGET STATEMENT

MATRIK RENSTRA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh program pembangunan nasional ( Propenas ) yakni di

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

2017, No Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235), sebagaimana telah beberapa kali diubah, tera

Nomor : 18 / MPP-PA / D.II / 05 /2011 Nomor : M.HH.04-HM Tahun 2011

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

POINTERS RAPAT KOORDINASI NASIONAL PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK TAJUN

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 119 TAHUN 2015 TENTANG

SAMBUTAN PADA KEGIATAN PENINGKATAN PERAN SERTA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMERINTAH Serpong, 27 April 2016

Pengarusutamaan Gender di Sulawesi Tenggara Percepatan Pengarusutamaan Gender Dengan Kerjasama Multipihak

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 21 TAHUN TAHUN 2013

Lembaga Akademik dan Advokasi Kebijakan dalam Perlindungan Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender Margaretha Hanita

GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN GUBERNUR PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR : 62 TAHUN 2011 TENTANG

BAB 12 PENINGKATAN KUALITAS KEHIDUPAN DAN PERAN PEREMPUAN SERTA KESEJAHTERAAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENEG PP. Perdagangan Orang. Saksi. Korban. Pelayanan. Minimal. Terpadu. Standar.

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Pe

DATA TERPILAH DALAM PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Propinsi sebagai Daerah

Sambutan Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial RI

MENGENALI DAN MEMAHAMI PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DALAM PEMBANGUNAN YURNI SATRIA

Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KESETARAAN DAN KEADILAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Deputi Bidang Pengarusutamaan Gender Bidang Politik, Sosial dan Hukum Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 3 KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN DAN LINTAS BIDANG

Transkripsi:

RAKORNAS PP DAN PA 2010 Jakarta, 29 Juni 2010 Jakarta, KLA.Org - Press Release Rapat Koordinasi Nasional Pembangunan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Tahun 2010 Rakornas PP dan PA Tahun 2010 mengangkat tema Harmonisasi Dan Sinkronisasi Pelaksanaan Pembangunan Gender Dan Perlindungan Anak Di Pusat Dan Daerah dengan tujuan meningkatkan efektifitas, harmonisasi dan sinergisitas pelaksanaan Pengarus Utamaan Gender (PUG) dan Perlindungan & Pemenuhan Hak Anak Pusat dan Daerah. Rakornas dilaksanakan selama 3 (tiga) hari dari tanggal 14 s/d 16 Juni 2010 di Hotel Horison Bekasi dan diikuti oleh 250 peserta yang berasal dari: Peserta dari 33 Provinsi yang terdiri dari Wakil Gubernur, Ketua Komisi E, atau Komisi IV DPRD, Kepala Bappeda Provinsi, Kepala Badan/Bagian Pemberdayaan Perempuan dan KB dan para Pimpinan Kementerian/Lembaga di Pusat. Secara khusus juga bertujuan untuk: (a) Melakukan harmonisasi kebijakan dan program pusat dan daerah; (b) menetapkan langkah-langkah percepatan/pencapaian target kinerja Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2010 dan 2011; (c) melakukan identifikasi proses yang sudah dibangun untuk PP dan PA di Provinsi, dan kebutuhan untuk mempercepat target kinerja Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2010 dan 2011; dan (d) Mengidentifikasi penghambat dan pendorong dalam upaya pencapaian target kinerja Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2010 dan 2011. 1 / 5

Dalam Rakornas PP dan PA 2010 ini akan dilaksanakan Penandatanganan Kesepakatan Bersama/Memory of Understanding (MoU) antara Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan pemerintah daerah dalam hal ini diwakili Gubernur dan Wakil Gubernur dari 32 provinsi sebagai bentuk pengukuhan atas komitmen pencapaian kinerja. Hasil harmonisasi dan sinkronisasi kesepakatan bersama pencapaian kinerja pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak berfokus pada indikator dan target pencapaian pelaksanaan RPJMN, Rencana Startegis, Prioritas Pembangunan Nasional sesuai Instruksi Presiden No.1 dan No.3 Tahun 2010, termasuk didalamnya pelaksanaan Mellinium Development Goals (MDGs). Seperti kita ketahui bersama bahwa Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak pada pelaksanaan RPJMN 2004-2009 telah banyak mencapai kemajuan yang signifikan, kemajuan ini ditunjukkan dengan kenaikan Indeks Pembangunan Gender (GDI) dan Indeks Pemberdayaan Gender (GEM). Pada tahun 2004 GDI Nasional 63,9 meningkat menjadi 66,38 pada tahun 2008. Kemudian GEM pada tahun 2004 sebesar 59,7 meningkat menjadi 62,27 pada tahun 2008. Kemajuan lain juga ditunjukan pada telah diterbitkannya beberapa peraturan perundangan dan kebijakan nasional yang responsif gender dan peduli anak yang secara signifikan telah dirasakan dampaknya. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga telah berhasil mendorong Pelaksanaan Strategi Pengarusutamaan Gender pada 8 (delapan) Kementerian/Lembaga dengan diterbitkannya pedoman pelaksanaan pembangunan yang responsif gender di Kementerian/Lembaga masing-masing, serta telah berhasil mendorong 6 (enam) Kementerian melaksanakan Anggaran Responsif Gender (ARG) yaitu: Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, Kementerian PU, Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian Keuangan. 2 / 5

Disampaikan pula bahwa terkait dengan pelaksanaan Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah menyusun Norma Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) sebagai pedoman penyelenggaraan Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Provinsi dan Kabupaten/kota. NSPK tersebut meliputi: Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan, Perlindungan Perempuan, Perlindungan Anak, Peran Serta Lembaga Masyarakat Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; dan Penyelenggaraan Data Gender dan Anak. Kemudian terkait dengan pelaksanaan Peraturan Pemerintah No.65 Tahun 2005 tentang Penyusunan Pedoman dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah berhasil menyusun 2 (dua) Standar Pelayanan Minimal tentang Layanan Terpadu Bagi Perempuan Dan Anak Korban Kekerasan, dan Pelaksanaan Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PTPPO). Instrumen-instrumen tersebut diharapkan dapat memberikan acuan penyelenggaraan pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di provinsi dan kabupaten/kota. Namun demikian beberapa hal yang masih perlu mendapatkan perhatian. Secara umum permasalahan mendasar adalah masih rendahnya partisipasi perempuan dalam pembangunan yang antara lain disebabkan oleh masih adanya berbagai praktik diskriminasi terhadap perempuan. Permasalahan mendasar lainnya adalah kesenjangan partisipasi perempuan dibidang politik dan jabatan publik. Secara rinci dapat ditunjukkan beberapa permasalan yang ada pada masing-masing bidang sebagai berikut: a. Bidang Pendidikan: Masih terjadi disparitas partisipasi sekolah antar wilayah terutama Sulawesi Barat, Gorontalo dan Papua. Isu yang lain adalah buta aksara pada usia 15-24 tahun terutama daerah Papua, Papua Barat, NTB, NTT dan Sulawesi Barat. 3 / 5

b. Bidang Ketenagakerjaan: Masih terjadi kesenjangan pada tingkat Partisipasi Angkatan kerja, Tingkat upah yang diterima, kekerasan terhadap tenaga kerja perempuan yang bekerja diluar negeri, pekerja tak dibayar dan pekerja informal. Pekerjaan perempuan disektor informal biasanya kurang memberikan jaminan perlindungan secara hukum dan jaminan kesejahateraan yang memadai. c. Bidang Kesehatan: Kondisi dan status kesehatan perempuan Indonesia masih rendah hal ini terlihat dari beberapa indikator Angka Kematian Ibu (AKI) saat ini masih tertinggi dibanding negara-negara lain di ASEAN. Permasalahan tersebut disebabkan oleh permasalahan seperti status kesehatan reproduksi, status gizi ibu sebelum dan selama kehamilan, pendidikan, tingkat ekonomi keluarga yang rendah serta status dan kedudukan perempuan yang rendah dalam keluarga dan masyarakat. Isu lain adalah rentannya perempuan terhadap Penyakit menular ( HIV/AIDS) terutama daerah padat penduduk, perbatasan dan daerah wisata karena kurangnya pengetahuan HIV/AIDS dan kurangnya akses pelayanan pencegahan dan Kekerasan Terhadap Perempuan. d. Bidang pengambilan keputusan dan politik: meskipun angka keterwakilan perempuan di legislatif meningkat, namun angka keterwakilan perempuan masih dibawah 30 persen. Berdasarkan data hasil pemilu 2009 keterwakilan perempuan meningkat dari 10,7 persen (2004) menjadi 17,6 persen (2009). Sementara keterwakilan perempuan di eksekutif (PNS) yang menduduki jabatan struktural tahun 2008 laki-laki 78,6 persen dan perempuan 21,4 persen. Semakin tinggi eselon semakin senjang perbedaan komposisi perempuan dan laki-laki. e. Kelembagaan: Terkait dengan terbitnya UU No.52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, yang secara tidak langsung akan berdampak pada eksistensi Kelembagaan PP dan PA di daerah, dan kapasitas SDM daerah yang relatif masih baru-baru karena kebijakan perputaran SDM antara bagian di provinsi dan Kabupaten/kota. 4 / 5

f. Penyelenggaraan Data Terpilah: Kebutuhan data terpilah belum menjadi kesadaran Kementerian /Lembaga dan Pemerintah daerah, untuk masih perlu upaya pengintegrasian data terpilah dalam statistik yang relevan dan pelaporan nasional. g. Perlindungan Anak: Permasalahan dalam upaya pemenuhan dan perlindungan hak anak yang berhadapan dengan hukum di Lapas dan Rutan, belum semua provinsi mempunyai sarana dan prasarana yang memadai sebagai tempat pembinaan dalam upaya pemenuhan dan perlindungan anak. Masih kurangnya pemahaman para penegak hukum mengenai UU No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Diharapkan dalam RAKORNAS Tahun 2010 dapat dihasilkan kesepakatan kesepakatan antara lain : (1). Teridentifikasinya faktor-faktor penghambat dan pendorong yang mempengaruhi pencapaian target RPJMN dan Renstra KPP dan PA 2010 dan 2011; (2). Tersusunnya langkah-langkah percepatan/pencapaian target kinerja Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2010 dan 2011; dan (3). Tersusunnya Rencana Sinergisitas Pelaksanaan PUG dan Perlindungan & Pemenuhan Hak Anak, sebagai dasar pelaksanaan Program/ Kebijakan/Kegiatan PUG dan pemenuhan Hak Anak Tahun 2010-2011 di Provinsi dan Kabupaten/ Kota. Sumber : http://www.menegpp.go.id/ (dbc) 5 / 5