TESIS. Disusun Oleh : Much. Nur Daim. NIM : Q Program Studi : Magister Manajemen Pendidikan Konsentrasi : Manajemen Sistem Pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
PELAKSANAAN MODEL MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR KOTA SURAKARTA

PENGELOLAAN SEKOLAH BERDASARKAN SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN) (Studi Kasus Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Cepu) TESIS.

UNJUK KERJA KOMITE SEKOLAH DI SMA NEGERI 3 SEMARANG TESIS

MANAJEMEN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI JUMAPOLO TESIS

PENGARUH KEMAMPUAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN, SUPERVISI, DAN LINGKUNGAN KERJA KEPALA SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI MBS PADA SMP DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Tatanan kehidupan masyarakat yang semrawut merupakan akibat dari sistem

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN DI PERUSDA PERCETAKAN KLATEN

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pemerintahan di Indonesia semakin pesat dengan adanya era

PENINGKATAN EFEKTIVITAS SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

ANALISIS DAMPAK AKREDITASI SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus Di SD Negeri Donohudan 3 Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali)

BAB I PENDAHULUAN. fenomena dari era reformasi yang sangat menarik untuk dikaji oleh berbagai kalangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang bersifat universal. Di

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya penyelenggaraan Otonomi Daerah menyebabkan terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang memberi keleluasaan kepada sekolah untuk mengatur dan

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di sekolah sehingga apa yang menjadi kelebihan sekolah dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Dampak diberlakukannya Undang Undang tentang otonomi daerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan

ANALISIS VALUE FOR MONEY PROGRAM PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN ANGGARAN 2007

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Otonomi daerah adalah suatu pemberian hak dan kewajiban kepada daerah

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN PERENCANAAN DAERAH (BAPEDA) KOTA SURAKARTA TESIS

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Perubahan di bidang ekonomi, sosial dan politik dalam era reformasi ini,

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PROGRAM AKSELERASI DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus di SMP Negeri 9 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. investasi. Dengan demikian nilai modal ( human capital ) suatu bangsa tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. yang mengutamakan perluasan pengetahuan. Diharapkan pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. kepada daerah. Di samping sebagai strategi untuk menghadapi era globalisasi,

PENGARUH PROFESIONALISME KEPALA SEKOLAH, PROFESIONALISME GURU DAN SUPERVISI PENGAWAS SEKOLAH TERHADAP MUTU PENDIDIKAN DI SMP SEKABUPATEN BOYOLALI

ANALISIS PERKEMBANGAN KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH. (Studi Kasus Kabupaten Klaten Tahun Anggaran )

B A B I PENDAHULUAN. Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, yang berlaku

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PADA SMA NEGERI 1 SRAGEN DAN SMA NEGERI 1 GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN TESIS. Disusun oleh : AGUS SUHONO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PADA BAGIAN UMUM DAN PROTOKOL PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN NGAWI

BAB I PENDAHULUAN. A. latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diamanatkan dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang merupakan tempat dimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu permasalahan pendidikan di Indonesia adalah kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan baru dari pemerintah Republik Indonesia yang mereformasi

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ketimpangan ekonomi. Adanya ketimpangan ekonomi tersebut membawa. pemerintahan merupakan salah satu aspek reformasi yang dominan.

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

AS ADI NIM. Q

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Strategi Pengembangan Sekolah Efektif untuk Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN WONOGIRI DAN KABUPATEN KARANGANYAR DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. penting yang dilakukan yaitu penggantian sistem sentralisasi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. mengatur tentang otonomi daerah dan desentralisasi fiskal. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan UU No. 25 Tahun 1999

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia kini telah menerapkan otonomi daerah dengan tujuan demi

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi membawa banyak perubahan dalam kehidupan berbangsa dan

EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (Studi Kasus : SMA AL-ISLAM 2 SURAKARTA) TESIS. Oleh MAHMUDAH : Q

ESENSI HUKUMAN DISIPLIN BAGI PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KABUPATEN WONOGIRI T E S I S

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Penelitian. Dalam penyelengaraan otonomi daerah, pemerintah diberikan

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DASAR DAN BUDAYA MUTU TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN BANJARSARI TESIS

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TOEIC (Studi Situs SMKN 1 Blora)

EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH. ( Studi Situs SD Negeri Bekonang 02 Kecamatan Mojolaban Sukoharjo) TESIS

ANALISIS KINERJA ANGGARAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH DI KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, serta efisiensi manajemen pendidikan dalam menghadapi tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. Di era persaingan global, Indonesia memerlukan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. sektor publik yang nantinya diharapkan dapat mendongkrak perekonomian rakyat

BAB I PENDAHULUAN. perubahan regulasi dari waktu ke waktu. Perubahan tersebut dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. kita saat ini adalah peningkatan mutu pendidikan. Mengingat dalam konteks

Kinerja Dewan Pendidikan di Kota Salatiga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sejak tahun 1998 merupakan era transisi dengan tumbuhnya

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMP NEGERI 2 KISMANTORO KABUPATEN WONOGIRI TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai unit pelaksana otonomi daerah. Otonomi daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus

BAB I PENDAHULUAN. mencatat desentralisasi di Indonesia mengalami pasang naik dan surut seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam konteks pembangunan, bangsa Indonesia sejak lama telah

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR - UMB DADAN ANUGRAH S.SOS, MSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa dan Negara yang otentik

BAB I PENDAHULUAN. melalui penyerahan pengelolaan wilayahnya sendiri. Undang-Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya desentralisasi atau pemberian kewenangan. pusat kepada pemerintah daerah untuk mengurus sendiri daerahnya merupakan

I. PENDAHULUAN. sebagian masyarakat Indonesia mendukung dengan adanya berbagai tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan-tujuan. Kinerja terbagi dua jenis yaitu kinerja tugas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, maupun kemasyarakatan maupun tugas-tugas pembantuan yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Pendidikan yang bermutu akan diperoleh pada sekolah yang

EVALUASI PELAKSANAAN MBS DI SEKOLAH DASAR. Siswo Utomo

I. PENDAHULUAN. Belanja Daerah (APBD). Dampak dari sistem Orde Baru menyebabkan. pemerintah daerah tidak responsif dan kurang peka terhadap aspirasi

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah telah ditetapkan di Indonesia sebagaimana yang telah

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan

ABSTRAKSI PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2004

BAB I PENDAHULUAN. Madrasah sebagai salah satu sarana untuk mencetak generasi yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaksanaan pelayanan publik. Dokumen anggaran daerah disebut juga

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di Indonesia pasca reformasi tahun 1998 telah menimbulkan tuntutan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan saling mengisi. Peran kepala sekolah adalah sangat penting dalam melakukan. penting guna meningkatkan kualitas pengajaran.

EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (STUDI KASUS DI SD NEGERI SRONDOL 02 SEMARANG) RINGKASAN TESIS. Oleh: UTIK SETYARTI Q

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sistem pemerintahan dari yang semula terpusat menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tuntutan reformasi disegala bidang membawa dampak terhadap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sumarma, SH R

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH (MPMBS) DI MADRASAH IBTIDA IYAH NEGERI BANYUANYAR KEC. BANJARSARI KOTA SURAKARTA TESIS Disusun Oleh : Much. Nur Daim NIM : Q. 100 040 129 Program Studi : Magister Manajemen Pendidikan Konsentrasi : Manajemen Sistem Pendidikan PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi tujuan-tujuan dan program-program pendidikan dituntut untuk secara dinamik menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang sangat cepat bahkan terlalu cepat untuk diikuti. Hal ini sejalan dengan seperti yang dikatakan oleh Arcaro (Arcaro, Terj. 2005: 5) bahwa salah satu ciri dunia modern adalah terjadinya perubahan yang konstan. Perubahan merupakan hal yang penting, sehingga pendidikan harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan dengan cara yang positif dan konstruktif. Dalam kaitan ini, tujuan-tujuan pendidikan nasional perlu dirumuskan dalam jangka menengah. Hal ini perlu dilakukan karena keampuhan kinerja dari suatu sistem pendidikan terbatas dan harus secara cepat mampu merubah orientasinya sesuai dengan tuntutan perubahan yang ada (www.diknas.go.id). Seiring dengan diberlakukannya UU No. 22 tentang Pemerintahan Daerah yang memberikan keleluasaan pada Pemerintah Daerah untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan prakarsa masingmasing, maka sebagai konsekwensinya pembiayaan beralih dari pusat ke daerah. Hal ini tertuang dalam pasal 8 UU No. 22 tahun 1999. Untuk mengatur pembiayaan ini selanjutnya dikeluarkan Undang Undang No. 25 tahun 1999 1

2 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Mulyasa, 2002: 5). Ketentuan tentang otonomi daerah sebagaimana dilandasi oleh Undang Undang No. 22 dan Nomor 25 tahun 1999 membawa perubahan dalam pendidikan. Sebelum diberlakukannya UU tentang otonomi daerah, pendidikan masih tersentralisasi dan menjadi kewenangan pemerintah pusat. Setelah terbitnya Undang Undang tersebut, kewenangan bergeser dari pusat ke daerah. Konsep otonomi berperan untuk mewujudkan kemandirian dan profesionalisme manajemen pendidikan nasional yang pada gilirannya akan dapat meningkatkan mutu dan efisiensi pendidikan. Kesenjangan mutu dan efisiensi pendidikan saat ini salah satunya dipengaruhi oleh pengelolaan pendidikan yang terpusat. Span of control yang terlalu jauh di mana pemerintah pusat tidak pernah memahami setiap daerah atau lembaga pendidikan. Dalam kerangka otonomi pendidikan, pemerintah pusat perlu lebih berperan dalam menghasilkan kebijaksanaan mendasar yang bertujuan memberikan kemudahan dan perlindungan. Selebihnya pengelolaan pendidikan yang terkait dengan variasi keadaan daerah dan pelaksanaan teknis pendidikan didelegasikan kepada pejabat daerah bahkan lembaga pendidikan itu sendiri. Peranan daerah yang perlu diperbesar tidak hanya menyangkut tugastugas dekonsetrasi dan perbantuan tetapi bahkan harus menyangkut wewenang dan kebijaksanaan untuk mengatur dan mengurus sistem pendidikan yang efisien dan bermutu sesuai dengan keadaan dan permasalahan masing-masing. Terkait

3 dengan hal ini telah diberlakukan suatu sistem pendidikan berbasis sekolah yang bertujuan untuk lebih mengefektifkan kegiatan pembelajaran dengan disesuaikan kebutuhan masing-masing daerah. Di kota Surakarta, pelaksanaan MBS sudah mulai berjalan sejak tahun 2002. Pelaksanaan program MBS ini dimulai di SD Negeri di Kecamatan Banjarsari. Salah satu sekolah yang telah melaksanakan MBS adalah Madrasah Ibtida iyah Negeri Banyuanyar Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta. Sekolah ini menjadi salah satu sekolah percontohan implementasi MBS di Kota Surakarta. MIN yang diteliti akan berfungsi dalam konteks Nasional yang meliputi reformasi pendidikan sebagai upaya untuk merubah masukan (input) pendidikan menjadi (outcome) suatu pendidikan yang bermutu. Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai implementasi MBS dengan judul: Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah di Madrasah Ibtida iyah Negeri Banyuanyar Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta. B. Identifikasi Masalah Sesuai survei yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini, diperoleh banyak informasi tentang masalah dalam penerapan manajemen berbasis sekolah, di antara masalah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Manajemen berbasis sekolah bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtida iyah dalam rangka implementasi otonomi penyelenggaraan pendidikan belum sesuai dengan yang diharapkan.

4 2. Pengembangan produk model manajemen berbasis sekolah yang efektif dilihat dari kesesuaian model dengan kaidah-kaidah pengelolaan sekolah, kelayakan implementasinya oleh staf sekolah dengan sarana pendidikan yang tersedia, dan keampuhannya dalam rangka implementasi otonomi penyelenggaraan pendidikan, belum dapat dilaksanakan di sekolah-sekolah di Surakarta. 3. Belum diketahuinya data tentang kelebihan, kelemahan dan efektivitas manajemen berbasis sekolah bagi Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtida iyah di Kota Surakarta secara jelas. 4. Pengembangan sekolah model yang mengembangkan sistem manajemen berbasis sekolah sebagai percontohan bagi sekolah-sekolah di sekitarnya belum dilaksanakan secara maksimal. 5. Belum diketahuinya profil tentang manajemen sekolah di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtida iyah, yang terkait atau mengarah pada manajemen berbasis sekolah. C. Pembatasan Masalah Agar pembahasan lebih fokus, maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada: 6. Pelaksanaan MBS di Madrasah Ibtida iyah Negeri Banyuanyar Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.

5 7. Pengembangan produk model manajemen berbasis sekolah yang efektif dilihat dari kesesuaian model dengan kaidah-kaidah pengelolaan sekolah, kelayakan implementasinya oleh staf sekolah dengan sarana pendidikan yang tersedia, dan keampuhannya dalam rangka implementasi otonomi penyelenggaraan pendidikan. 8. Pelaksanaan MPMBS dengan empat karakteristik pelaksanaan MBS yang meliputi: partisipasi, akuntabilitas, transparansi, dan sustainability. D. Rumusan Masalah Bertitik tolak pada latar belakang tersebut di atas, maka permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini mengkaji berbagai aspek yang berkaitan dengan implementasi MBS, yaitu pelaksanaan MBS yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi; dan efektivitas pelaksanaan MBS yang meliputi efektivitas pelaksanan, hambatan yang dihadapi dan solusi yang dilakukan. Untuk itu permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 9. Bagaimana implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di Madrasah Ibtida iyah Negeri Banyuanyar Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta dalam rangka otonomi penyelenggaraan pendidikan? 10. Bagaimana efektivitas implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di Madrasah Ibtida iyah Negeri Banyuanyar Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta dan hambatan yang dihadapi serta solusi yang dilakukan?

6 E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan dalam penelitian, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 11. Untuk meneliti pelaksanaan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di Madrasah Ibtida iyah Negeri Banyuanyar Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta dalam rangka otonomi penyelenggaraan pendidikan. Aspekaspek yang diteliti antara lain perencanaan yang meliputi perencanaan pengelolaan keuangan, SDM, dan kurikulum; pelaksanaan yang meliputi pelaksanaan pengelolaan keuangan, SDM, dan kurikulum; dan pengevaluasian yang meliputi evaluasi pelaksanaan pengelolaan keuangan, SDM, dan kurikulum. 12. Untuk mengetahui sejauh mana efektivitas pelaksanaan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di Madrasah Ibtida iyah Negeri Banyuanyar Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta, hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan MBS dan solusi yang dilakukan. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, baik secara teoritis maupun secara praktis. 1. Manfaat Praktis a. Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam mengimplementasikan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah di

7 Madrasah Ibtida iyah Negeri Banyuanyar Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta dan pada umumnya semua Sekolah Dasar di Surakarta b. Sebagai gambaran bagi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Surakarta dalam upaya pengembangan implementasi pelaksanaan program MBS di sekolah-sekolah di Kota Surakarta. c. Sebagai bahan masukan bagi Kepala Sekolah Dasar dan para guru selaku tenaga edukatif untuk meningkatkan pemahaman mereka dalam pelaksanaan program MBS. 2. Manfaat Teoritis Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain: a. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah bahan kajian, khususnya pada Madrasah Ibtida iyah Negeri Banyuanyar Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta dan pada umumnya semua Sekolah Dasar di Surakarta. b. Memberikan sumbangan wawasan bagi penelitian selanjutnya pada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. c. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat dalam menerapkan teori dan mendapatkan gambaran dan pengalaman praktis dalam penelitian survai mengenai manajemen sistem pendidikan.