GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI JAMBI

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAMBI

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 46 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 31 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAMBI BERNUR JAMB PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2015

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR : 01 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2010 T E N T A N G

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2013 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 77 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH

PEMERINTAH PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2010 GUBERNUR JAMBI,

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN,

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 09 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG

2. Sub Bidang Pengembangan SDM Penyuluh. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG,

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 25 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PROVINSI RIAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 4 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 39 TAHUN 2007

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 133 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANAHAN ACEH

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 120 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH

(2) Dalam melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 5 TAHUN 2010

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 43 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

Walikota Tasikmalaya

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2008

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 18 TAHUN 2013 T E N T A N G

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 126 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BAPPEDA DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN SIAK

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 75 Tahun : 2016

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 12 TAHUN 2008

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT PROVINSI

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN PROVINSI BALI

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BAPPEDA DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN SIAK

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE UTARA NOMOR 3 TAHUN 2011 T E N T A N G PEMBENTUKAN BADAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN KONAWE UTARA

LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 08 TAHUN 2008 SERI D NOMOR 02 PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 8 TAHUN 2008

Transkripsi:

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, BAPPEDA dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jambi, dan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain Provinsi Jambi, maka dipandang perlu merubah Peraturan Gubernur Jambi Nomor 31 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat, BAPPEDA, dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jambi; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Jambi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Darurat Tahun 1957 tentang Pembentuk Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1957 Nomor 75) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Nomor 19 Darurat Tahun 1957 menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1646); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008

tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. 6. 7. 8. 9. 10. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan Dan Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4252); Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah, Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008, tentang Urusan yang menjadi Kewenangan Pemerintah Provinsi Jambi. (Lembaran Daerah Pemerintah Provinsi Jambi Tahun 2008 Nomor 7); Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 6 Tahun 2010, tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jambi; Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 7 Tahun 2010, tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tatakerja Lembaga Lain sebagai bagian dari Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Jambi. MEMUTUSKAN, Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN PROVINSI JAMBI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubenur ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Provinsi Jambi; 2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Provinsi Jambi; 3. Gubernur adalah Gubernur Jambi; 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Jambi; 5. Perangkat Daerah adalah lembaga yang membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 6. Lembaga Lain adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagai bagian dari Perangkat Daerah Provinsi Jambi; 7. Badan Koordinasi Penyuluhan yang selanjutnya disebut BAKORLUH adalah Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Jambi; 8. Ketua Badan Koordinasi Penyuluhan yang selanjutnya disebut Ketua BAKORLUH adalah Ketua Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Jambi; 9. Sekretariat... 2

9. Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan yang selanjutnya disebut Sekretariat BAKORLUH adalah Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Jambi; 10. Penyuluhan adalah penyuluhan pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan; dan 11. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberi hak dan kewenangan secara penuh oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan keahliannya, di luar jabatan struktural. BAB II SEKRETARIAT BAKORLUH Bagian Kesatu TUGAS, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 (1) Sekretariat Bakorluh mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada Ketua Bakorluh dalam menyelenggarakan tugas, fungsi dan kewenangannya dibidang koordinasi, pengkajian, analisis, dan perumusan kebijakan dalam upaya pemantapan penyelenggaraan penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan, serta melaksanakan tugas ketatausahaan, administrasi umum dan tatalaksana, perencanaan, pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian, hukum, pepustakaan dan statistik. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sekretariat Bakorluh mempunyai fungsi: a. perumusan kebijakan dan programa pemerintah daerah dalam bidang penyuluhan yang sejalan dengan kebijakan dan programa penyuluhan nasional; b. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi lintas sektor; c. peningkatan optimalisasi partisipasi masyarakat dalam penyuluhan d. pelaksanaan advokasi masyarakat dalam penyuluhan dengan melibatkan unsur pakar, dunia usaha, institusi terkait, perguruan tinggi dan sasaran penyuluhan; e. pelaksanaan penyuluhan wilayah provinsi; f. pelaksanaan monitoring, analisis dan evaluasi kegiatan penyuluhan; g. pengembangan manajemen perstatistikan dan penyusunan statistik penyuluhan; h. peningkatan kapasitas penyuluh Pegawai Negeri Sipil, Swadaya dan Swasta; i. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan penyuluhan pada Kabupaten/Kota; j. penyusunan dan pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga dan ketatausahaan di lingkungan Sekretariat Bakorluh; k. pelaksanaan fasilitasi pembentukan Bakorluh; dan l. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Sekretariat Bakorluh terdiri dari: a. Bagian Tata Usaha; b. Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia; c. Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan; dan d. Kelompok Jabatan Fungsional. (4) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, masing-masing Bagian dan Bidang di pimpin oleh seorang Kepala Bagian dan Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertangung jawab kepada Sekretaris. Sekretariat Bakorluh mempunyai tugas : Bagian Kedua SEKRETARIAT Pasal 3 a. melaksanakan ketentuan sebagai mana di maksud dalam Pasal 2; dan b. memimpin dan mengoordinasikan seluruh kegiatan Sekretariat, Bagian, Bidang dan Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian... 3

Bagian Ketiga BAGIAN TATA USAHA Pasal 4 (1) Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengoordinasian, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang Perencanaan dan Evaluasi, keuangan, umum dan kepegawaian. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi: a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengoordinasian, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang perencanaan dan evaluasi; b. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengoordinasian, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang keuangan dan asset; c. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengoordinasian, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian; dan d. melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. (3) Bagian Tata Usaha, terdiri dari : a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan; dan c. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi. (4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian. Paragraf 1 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Pasal 5 (1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengoordinasian, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian, meliputi : pengelolaan administrasi kepegawaian, hukum, humas, organisasi dan tatalaksana, ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan di lingkungan Sekretariat BAKORLUH. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi : a. melakukan pengelolaan urusan ketatausahaan dan ketatalaksanaan; b. melakukan pengelolaan urusan kepegawaian; c. melakukan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan; d. melakukan pengelolaan urusan hukum; e. melakukan pengelolaan urusan kehumasan; f. menyiapkan bahan dan ketentuan penilaian, pelaksanaan penilaian angka kredit penyuluh; g. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Umum dan Kepegawaian; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Paragraf 2 Sub Bagian Keuangan Pasal 6 (1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengoordinasian, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang keuangan, meliputi : pengelolaan keuangan, verifikasi, pembukuan dan akuntansi di lingkungan Sekretariat BAKORLUH. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1), Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi : a. mengumpulkan... 4

a. mengumpulkan/mengolah data keuangan untuk bahan penyusunan laporan keuangan; b. menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran belanja pelaksanaan Sekretariat Bakorluh; c. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyelenggaraan administrasi keuangan dan pembendaharaan; d. merencanakan kebutuhan anggaran; e. memonitor jalannya pelaksanaan anggaran; f. mencatat dan mengklarifikasi laporan hasil pemeriksaan serta penyiapan tindak lanjut; g. melaksankan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Keuangan; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Paragraf 3 Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi Pasal 7 (1) Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi Subbagian Perencanaan dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengoordinasian, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang program, meliputi : koordinasi penyusunan perencanaan, pemantauan/memonitor, mengendalikan dan mengevaluasi program, kegiatan dan anggaran dan pelaporan di Bidang Penyuluhan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1), Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi mempunyai fungsi : a. menyusun rencana dan program kerja tahunan Sekretariat Bakorluh; b. mengoordinasikan penyusunan dokumen program dan rencana kegiatan penyuluhan; c. menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan; d. menyiapkan bahan koordinasi penyerasian program kegiatan; e. menyiapkan bahan penyusunan program; f. mengumpulkan dan menganalisis data pelaksanaan program kegiatan; g. menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan program kegiatan; h. menyusun laporan, monitoring dan evaluasi jalannya program/kegiatan penyuluhan; i. mempersiapkan bahan koordinasi penyusunan kebijakan program penyuluhan; j. mengoordinasikan penyusunan statistik penyuluhan; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Keempat BIDANG KELEMBAGAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Pasal 8 (1) Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pelayanan teknis dan administratif, perencanaan, pembinaan dan pengembangan di bidang Kelembagaan dan pengembangan sumber daya manusia penyuluh, pelaku utama dan pelaku usaha. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1), Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia mempunyai fungsi: a. menyusun materi pembinaan kelembagaan, SDM Penyuluh, Pelaku Utama dan Pelaku Usaha. b. melaksanakan koordinasi pembinaan kelembagaan, pengembangan SDM Penyuluh, Pelaku Utama dan Pelaku Usaha dengan Instansi terkait serta Kabupaten/Kota. c. melaksanakan pembinaan kelembagaan, SDM penyuluh, pelaku utama dan pelaku usaha. d. menyiapkan bahan pelayanan teknis dan administratif di bidang Kelembagaan dan pengembangan sumber daya manusia penyuluh, pelaku utama dan pelaku usaha; e. memonitoring, mengevaluasi dan membuat laporan pelaksanaan kegiatan pembinaan kelembagaan, pengembangan SDM penyuluh, pelaku utama dan pelaku usaha; dan f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. (3) Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, terdiri dari : a. Sub Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Penyuluh; dan b. Sub Bidang Pengembangan Pelaku Utama Dan Pelaku Usaha. (4) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Paragraf... 5

Paragraf 1 Sub Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Penyuluhan Pasal 9 (1) Sub Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Penyuluhan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelayanan teknis dan administratif di bidang Kelembagaan dan pengembangan penyuluh, meliputi : pelaksanaan koordinasi, pelayanan administrasi dan fasilitasi pengembangan kelembagaan penyuluh PNS, swasta dan swadaya serta penyusunan bahan materi akreditasi penyuluh swasta dan swadaya, pelaksanaan koordinasi dan pelayanan administrasi bidang pengembangan sumber daya manusia penyuluh. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Penyuluhan mempunyai fungsi: a. menyusun dan memfasilitasi pemantapan kelembagaan dan pengembangan kegiatan penyuluhan; b. melaksanakan pembinaan kelembagaan dan pengembangan penyuluhan; c. menginventarisasi, merencanakan dan menyusun kebutuhan saran dan prasarana kelembagaan dan penyuluhan; d. menyiapkan bahan pelayanan teknis dan administratif di Sub bidang Kelembagaan dan pengembangan penyuluhan; e. melaksanakan penilaian angka kredit penyuluh; f. meryiapkan bahan/materi peningkatan penyuluhan; g. melaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan pengembangan kelembagaan dan penyuluhan; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan biadang tugasnya. Paragraf 2 Sub Bidang Pengembangan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha Pasal 10 (1) Subbidang Pengembangan Pelaku Utama Dan Pelaku Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelayanan teknis dan administratif di bidang pengembangan sumber daya manusia pelaku utama dan pelaku usaha, meliputi : fasilitasi koordinasi dalam penyusunan bahan penilaian kelas kelompok pelaku utama, pelaksanaan koordinasi dan pelayan-an administrasi pengembangan sumber daya manusia pelaku utama dan pelaku usaha. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub bidang Pengembangan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha mempunyai fungsi: a. menginventarisasi kelembagaan, pelaku utama dan pelaku usaha serta lembaga penunjang lainnya; b. menyusun rencana kegiatan pengembangan pelaku utama dan pelaku usaha; c. mengoordinasikan pengembangan pelaku utama dan pelaku usaha dengan Instansi terkait serta Kabupaten/Kota; d. menyiapkan bahan/materi pengembangan pelaku utama dan pelaku usaha; e. menghimpun, dan mempersiapkan peraturan perundang-undangan tentang pengembangan pelaku utama dan pelaku usaha; f. menyiapkan bahan pelayanan teknis dan administratif di Sub bidang pengembangan pelaku utama dan pelaku usaha; g. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan h. melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasya. Bagian Kelima BIDANG PENYELENGGARAAN PENYULUHAN Pasal 11 (1) Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pelayanan teknis dan administratif di bidang programa dan pengembangan metode, dan pengembangan materi penyuluhan dan kemitraan usaha, serta Publikasi. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan mempunyai fungsi: a. mengoordinasikan dan melaksanakan kerjasama pengembangan metode dan materi penyuluhan; b. menghimpun dan mempelajari perangkat peraturan, pedoman dan petunjuk teknis penyelenggaraan penyuluhan. c. menyiapkan... 6

c. menyiapkan bahan pelayanan teknis dan administratif di bidang programa, pengembangan metode dan Publikasi; d. menyiapkan bahan pelayanan teknis dan administratif di bidang pengembangan materi penyuluhan dan kemitraan usaha; e. menginventarisir, mengidentifikasi dan mempublikasikan perkembangan teknologi penyelenggaraan penyuluhan; f. melaksanakan pembinaan penyelenggaraan penyuluhan; g. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. (3) Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan, terdiri dari : a. Sub Bidang Programa, Pengembangan Metode dan Publikasi; b. Sub Bidang Pengembangan Materi Penyuluhan Dan Kemitraan Usaha. (4) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Paragraf 1 Sub Bidang Programa, Pengembangan Metode dan Publikasi Pasal 12 (1) Sub Bidang Programa, Pengembangan Metode dan Publikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelayanan teknis dan administratif di bidang programa, pengembangan metode dan Publikasi, meliputi : sinkronisasi penyusunan program dan programa penyuluhan, pelaksanaan koordinasi bidang programa, pengembangan metoda penyuluhan dan Publikasi penyuluhan. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Sub Bidang Programa, Pengembangan Metode dan Publikasi mempunyai fungsi: a. melaksanakan fasilitasi penyusunan programa penyuluhan Provinsi; b. menginventarisasi, mengidentifikasi dan merumuskan kebutuhan informasi teknologi penyuluhan spesifik lokalita. c. melaksanakan pembinaan, monitoring dan evaluasi penyusunan programa dan pengembangan metode penyuluhan; d. melaksanakan kegiatan penyebaran informasi melalui media cetak dan elektronik. e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Paragraf 2 Sub Bidang Pngembangan Materi Penyuluhan dan Kemitraan Usaha Pasal 13 (1) Sub Bidang Pengembangan Materi Penyuluhan dan Kemitraan Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelayanan teknis dan administratif di bidang pengembangan materi penyuluhan dan kemitraan usaha, meliputi : koordinasi dan sinkronisasi bidang pengembangan materi dan kemitraan usaha. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Sub Bidang Pengembangan Materi Penyuluhan dan Kemitraan Usaha mempunyai fungsi: a. menginventarisasi, dan mengindentifikasi materi penyelenggaraan penyuluhan; b. menganalisa, dan pengkajian kelayakan materi penyuluhan; c. menyusun dan mengembangkan kebutuhan materi penyuluhan; d. melaksanakan temu kemitraan penyelenggaraan penyuluhan. e. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. BAB III KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 14 Dilingkungan Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan dapat ditetapkan Jabatan Fungsional tertentu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 15... 7

Pasal 15 (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya; (2) Setiap kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior; dan (3) Jenis, jenjang dan jumlah jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan kebutuhan dan beban kerja sesuai Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. BAB IV TATA KERJA Pasal 16 (1) Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris, Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Sub Bidang dan Kelompok Jabatan Fungsional harus menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi baik dalam lingkungan Organisasi maupun dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah lainnya. (2) Setiap Pimpinan wajib melaksanakan pengawasan melekat pada bawahan yang dipimpin dan apabila terjadi penyimpangan segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (3) Dalam melaksanakan tugasnya satuan organisasi menerapkan petunjuk dan menyampaikan laporan kepada pimpinan masing-masing dengan memperhatikan petunjuk teknis dan ketentuan yang berlaku. BAB V KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 17 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Gubernur ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur oleh Sekretaris BAKORLUH. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 18 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan menempatkan dalam Berita Daerah Provinsi Jambi. Ditetapkan di Jambi pada tanggal 19 Februari 2011 GUBERNUR JAMBI dto H. HASAN BASRI AGUS Diundangkan di Jambi pada tanggal 19 Februari 2011 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAMBI dto A. MAKDAMI FIRDAUS BERITA DAERAH PROVINSI JAMBI TAHUN 2011 NOMOR 5 8

9