BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
2. LANDASAN TEORI. Pada dasarnya, pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk

BAB II LANDASAN TEORI

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

BAB II LANDASAN TEORI

PASAR MODAL INDONESIA

A. HUTANG OBLIGASI perjanjian obligasi Obligasi berjamin dan tanpa jaminan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi keuntungan masa depan, dengan demikian maka pengertian investasi dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jumlah Uang Beredar, Exchange Rate, dan Interest Rate terhadap Indeks JII (Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

ATA 2014/2015 M1/IT /NICKY/ Pasar modal

SUMBER PENDANAAN JANGKA PANJANG. ARI DARMAWAN, Dr. S.AB, M.AB

ANALISIS INVERSTASI DAN PORTOFOLIO

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan

Investasi Saham di Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi bisnis dengan berbagai cara agar investor mendapatkan keuntungan yang

Kosep Dasar: Saham Arum H. Primandari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

Pasar Modal EKO 3 A. PENDAHULUAN B. PRODUK PASAR MODAL PASAR MODAL. materi78.co.nr

MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

MAKALAH TINGKAT BUNGA DAN NILAI OBLIGASI

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal merupakan tempat

PENGARUH CURRENT RATIO

Pokok Bahasan 10/1/2011. Pengertian Pasar Modal Pasar Perdana Pasar Sekunder. Lecture Note:

OBLIGASI, SAHAM, RISK & RETURN

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia merupakan Self Regulatory Organization (SRO)

II. LANDASAN TEORI. lainnya. Laporan neraca dapat menggambarkan posisi keuangan suatu

OVERVIEW investasi obligasi. 1/51

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah alat bagi seorang investor untuk meningkatkan nilai aset

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti

Kosep Dasar: Saham Aru A m ru H. H Prim Pri andar m i andar

Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang membeli obligasi disebut pemegang obligasi (bondholder) yang akan menerima

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

BAB II LANDASAN TEORI

Investasi. Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

Pertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL

Utang Jangka Panjang (Long Term Liabilities)

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu wadah yang memfasilitasi kegiatan investasi tersebut adalah

I. PENDAHULUAN. Berinvestasi saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian orang yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012)

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan sebuah komitmen, yang dapat berupa uang atau resources. a. Kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang.

2015 PENGARUH FAKTOR FUND AMENTAL TERHAD AP HARGA SAHAM PAD A EMITEN SEKTOR PROPERTI D AN REAL ESTATE D I BURSA EFEK IND ONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan investasi di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

(MODAL SAHAM) Sulit berkembang krn terbatasnya kemampuan utk mengakumulasikan modal & dana untuk memperluas operasi. Perusahaan Perseroan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pasar modal yang pesat memiliki peran penting dalam

PASAR MODAL JENIS JENIS INSTRUMEN PASAR MODAL BUKTI RIGHT DAN WARAN. Disusun oleh : KELOMPOK DUA S1 AKUNTANSI A. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

VALUATION O L E H D U D I H E R P E N D I E D I S O N L E O N I S A I N T A N P R A T I W I R A H M A T D I A N A Z I R I

I. PENDAHULUAN. banyak industri yang mengalami kebangkrutan karena inflasi yang tinggi. Di

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin pesat pula. Perkembangan tersebut juga dibarengi dengan

yang efisien selama periode waktu tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut maka

BAB 1 PENDAHULUAN. pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan

STIE DEWANTARA Pasar Modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) adalah suatu pasar dimana dana-dana jangka

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang aktif

BAB I PENDAHULUAN. perbelanjaan, hanya saja yang membedakan pasar modal adalah barang barang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 2 GAMBARAN UMUM OBYEK. Saham-saham yang tercatat di BEJ dikelompokan kedalam 9 sektor menurut

menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham.

BAB II URAIAN TEORITIS

I. PENDAHULUAN. Investasi menurut Bodie (2005) adalah suatu komitmen terhadap dana

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

MATERI 7. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO

BAB I PENDAHULUAN. surat berharga di pasar modal. Surat berharga yang baru dikeluarkan oleh

PERTEMUAN MINGGU EMPAT BELAS PASAR MODAL

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi mengenai investasi dan deregulasi pemerintah sehingga meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. di masa yang akan datang (Tandelilin, 2000). Kegiatan investasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peran penting bagi perekonomian negara. Pasar modal

OVERVIEW 1/51. Konsep pengertian obligasi. Karakteristik dan jenis obligasi. Hasil-hasil (yields) yang diperoleh dari investasi obligasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Walaupun ruang linkupnya

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan ini mendorong para pelaku bisnis untuk mencari solusi yang lebih baik

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah liberalisasi sektor keuangan di Indonesia bisa dilacak ke belakang,

PENGANTAR BISNIS CHAPTER 19 PASAR MODAL (SECURITIES MARKET)

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana (WAPERD)

BAB I PENDAHULUAN. Konsumtifnya masyarakat Indonesia terlihat dari pertumbuhan ekonomi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) dan sarana untuk

Handout Manajemen Keuangan 2

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada

RETURN DAN RESIKO AKTIVA TUNGGAL

Fungsi Pasar Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. penawaran asset keuangan jangka panjang (Long-term financial asset).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

S A H A M. Pertemuan 3

BAB I PENDAHULUAN. tentang Otoritas Jasa Keuangan. Didalam UU No.21 tahun 2011, OJK adalah lembaga

Transkripsi:

7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pasar Modal Pasar Modal dijumpai di banyak negara karena pasar modal menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan. Dalam melaksanakan fungsi ekonominya, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender (pihak yang mempunyai kelebihan dana) kepada borrower (pihak yang memerlukan dana). Dari sisi lender mengharapkan akan memperoleh imbalan dari dana yang ditempatkan, sedangkan dari sisi borrower yang memperoleh dana dapat digunakan untuk meningkatkan produksi yang pada gilirannya dapat meningkatkan keuntungan. Fungsi keuangan dilakukan dengan menyediakan dana yang diperlukan oleh para borrowers, dan para lenders menyediakan dana tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk investasi tersebut. Meskipun harus diakui perbedaan fungsi ekonomi dan keuangan ini sering tidak jelas. (Husnan, 2001, p4) Di dalam Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pengertian pasar modal dijelaskan lebih spesifik sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan Perdagangan Efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek.

8 Pasar Modal dalam arti sempit adalah suatu tempat dalam pengertian fisik yang terorganisasi di mana efek-efek diperdagangkan yang disebut bursa efek. Pengertian bursa efek atau stock exchange adalah suatu sistem yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung maupun dengan wakil-wakilnya. Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar konkrit atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas dengan pihak yang memiliki kelebihan dana (investor). Dengan adanya pasar modal maka perusahaan publik dapat memperoleh dana segar masyarakat melalui penjualan Efek saham melalui prosedur IPO atau efek utang (obligasi). Jadi diharapkan dengan adanya pasar modal aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan pada akhirnya memberikan kemakmuran bagi masyarakat yang lebih luas. Menurut Syahrir, pasar modal sangat sulit atau tidak mungkin berkembang pesat jika dalam suatu negara berlangsung perekonomian makro sebagai berikut : 1. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang negatif/stagnan. 2. Tingkat inflasi dengan dua digit atau sampai dengan hyperinflation. 3. Cadangan devisa yang amat tipis yang disertai defisit neraca transaksi berjalan sangat tinggi.

9 4. Perolehan ekspor yang rendah dan kebutuhan impor yang tidak bisa dipenuhi lagi karena terbatasnya devisa yang tersedia. (Dwiyanti,1999,p46). 2.2 Instrumen Pasar Modal Instrumen pasar modal terdiri dari 2 kelompok besar, yaitu instrumen kepemilikan atau penyertaan (equity) seperti saham dan instrumen hutang (bond) seperti obligasi. Investasi melalui pembelian saham bermaksud untuk mendapatkan keuntungan melalui dividen yang dibagikan oleh perusahaan di samping keuntungan capital gain dari saham yang dimiliki oleh investor. Sedangkan investasi langsung dalam pendirian perusahaan, yaitu penyertaan modal dalam perusahaan tersebut dengan kepentingan untuk ikut serta menjalankan ataupun untuk ikut mengawasi dan mengendalikan perjalanan usahanya. Sedangkan investasi melalui pembelian obligasi dimaksudkan untuk memperoleh capital gain selain juga kupon bunga obligasi. Instrumen obligasi menjanjikan bunga obligasi selama jangka waktu obligasi. Instrumen pasar modal yang diperdagangkan di bursa efek dapat berupa : 1. Hutang berjangka (jangka pendek/jangka panjang) Hutang berjangka merupakan salah satu bentuk pendanaan dalam suatu entitas (badan usaha) yang dilakukan dengan menerbitkan surat berharga dan dijual

10 kepada pemilik dana ataupun kepada investor. Dalam rangka pendanaan hutang jangka panjang dikenal dua macam surat berharga, yaitu : a) Surat obligasi Obligasi adalah surat utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun dan bersuku bunga tertentu yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana dari masyarakat, guna pembiayaan perusahaan atau oleh pemerintah untuk keperluan anggaran belanja. Beberapa jenis obligasi antara lain : Secured dan Unsecured Bond Beberapa obligasi dijamin oleh aset tertentu, yang disebut sebagai Secure Bond misalnya, obligasi hipotek dijamin oleh suatu klaim tertentu atas real estate. Sementara Unsecure Bond tidak dijamin dengan suatu klaim aset tertentu. Term Bond, Serial Bond dan Callable Bond Term Bond adalah obligasi yang jatuh tempo pada satu tanggal tertentu sedangkan serial bond jatuh tempo dan melakukan pembayaran kembali prinsipalnya beberapa kali. Sementara callable bond adalah obligasi yang memberikan kepada penerbitnya hak untuk menebus dan menarik obligasi sebelum jatuh tempo. Convertible Bond Jika suatu obligasi dapat dikonversi menjadi surat berharga lainnya, obligasi ini disebut dengan convertible bond Registered dan Bearer Bond

11 Obligasi yang diterbitkan atas nama pemilik disebut dengan registered bond, sedangkan obligasi yang tidak dicatat atas nama pemilik dan dapat ditransfer dari satu pemilik kepada pemilik yang lain tanpa harus menerbitkan sertifikat baru dinamakan bearer bond. Revenue Bond dan Income Bond Revenue Bond adalah obligasi yang pembayaran berdasarkan pendapatan penerbit. Sedangkan jenis income bond adalah obligasi yang dapat menunda pembayaran kupon bunga sesuai kondisi perusahaan. Zero-Coupon Bond Umumnya obligasi membayarkan kupon bunga secara periodik. Obligasi yang tidak membayarkan kupon bunga disebut sebagai Zero-Coupon Bond. Obligasi ini dijual dengan harga diskon. b) Sekuritas lainnya Terdiri dari berbagai jenis sekuritas yang biasa disebut sekuritas kredit, misalnya: right, warrant, option, future. Sekuritas kredit mempunyai hari jatuh tempo relatif pendek, yang disebut jangka menengah antara satu sampai dengan tiga tahun. 2. Kepemilikan / Penyertaan Penyertaan merupakan salah satu bentuk penanaman modal pada suatu entitas (badan usaha) yang dilakukan dengan menyertakan sejumlah dana tertentu dengan tujuan untuk menguasai sebagian hak kepemilikan atas perusahaan tersebut.

12 Badan usaha yang membutuhkan pendanaan menerbitkan surat berharga dan dijual kepada investor yang mengakibatkan para investor tersebut dapat memiliki sebagian perusahaan sebesar jumlah surat berharga yang dikuasainya. Surat berharga semacam ini umumnya disebut saham. Saham adalah surat bukti pemilikan bagian modal perseroan yang memberikan berbagai hak menurut ketentuan undang-undang. Juli Irmayanto, dkk (1998) menguraikan berbagai jenis saham antara lain: Common Stock dan Preferred Stock Common Stock atau saham biasa adalah saham tanpa hak istimewa, misalnya atas dividen, dan sisa harta perusahaan dalam hal terjadi likuidasi. Pemegang saham ini mempunyai hak suara dan menerima dividen secara proporsional sesuai kepemilikannya. Di lain pihak, karena adanya keinginan untuk menarik investor, maka diterbitkanlah preferred stock. Saham ini memiliki hak khusus dan keistimewaan tertentu yang meliputi prioritas dalam menerima dividen, memperoleh laba dan menerima hak-hak jika perusahaan mengalami likuidasi, namun tidak mempunyai hak suara. Stock with Par, No-Par-Stated Value, No Par No Stated Value Ketiga jenis saham di atas berkenaan dengan jenis saham yang dikaitkan dengan mekanisme penerbitannya. Meskipun tidak ada hubungannya dengan nilai pasar, saham biasanya diterbitkan dengan nilai nominal tertentu misalnya Rp. 1000. Tetapi untuk menghindari munculnya contigent liability jika saham dengan nilai

13 par diterbitkan dengan disagio, muncullah saham tanpa nilai par. Alasan lain yang sering digunakan adalah menghindari pertanyaan seputar hubungan nilai par dan nilai pasar. Dalam beberapa hal muncul kritik atas penerbitan saham tanpa nilai par tersebut sehingga dirasa perlu untuk menetapkan besaran minimum dimana saham tidak dapat diterbitkan di bawah nilai tersebut. Saham ini disebut juga dengan istilah No Par Stock tetapi dengan stated value tertentu. Menurut William H. Pike, Saham didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Selembar saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik(berapapun porsinya) dari suatu perusahaan yang menerbitkan kertas (saham) tersebut, sesuai porsi kepemilikannya yang tertera pada saham. (Dwiyanti,1999,p11) 2.3 Pengertian Indeks Harga Saham Indeks harga saham merupakan indikator utama yang menggambarkan pergerakan harga saham. Di pasar modal sebuah indeks diharapkan memiliki lima fungsi yaitu: 1.sebagai indikator tren pasar 2.sebagai indikator tingkat keuntungan 3.sebagai tolak ukur (benchmark) kinerja suatu portofolio 4.memfasilitasi berkembangnya produk derivatif

14 Ada beberapa macam pendekatan atau metode penghitungan yang digunakan untuk menghitung indeks, yaitu : 1. Menghitung rata-rata (arithmatic mean) harga saham yang masuk dalam anggota indeks, 2. Menghitung geometric mean dari indeks individual saham yang masuk anggota bursa, 3. Menghitung rata-rata tertimbang nilai pasar. Umumnya semua indeks harga saham gabungan (composite) menggunakan metode rata-rata tertimbang termasuk di Bursa Efek Jakarta. Di Bursa Efek Jakarta terdapat lima indeks, antara lain : 1. Indeks Individual, menggunakan indeks harga masing-masing saham terhadap harga dasarnya. Perhitungan indeks ini menggunakan prinsip yang sama dengan IHSG, yaitu : Harga Pasar / Harga Dasar x 100. BEJ memberi angka dasar IHSI 100 ketika saham diluncurkan pada pasar perdana dan berubah sesuai dengan perubahan pasar. 2. Indeks Harga saham sektoral, menggunakan semua saham yang termasuk dalam masing-masing sektor. Perhitungan harga dasar masing-masing sektor didasarkan pada kurs / harga akhir setiap

15 saham tanggal 28 Desember 1995. Indeks ini mulai diberlakukan tanggal 2 Januari 1996. Di BEJ indeks sektoral terbagi atas 10 sektor, yaitu : A. Sektor-sektor Primer (ekstraktif) 1.Pertanian 2.Pertambangan B. Sektor-sektor Sekunder (industri manufuktur) 1.Industri dasar dan kimia 2.Aneka Industri 3.Industri Barang Konsumsi 4.Manufuktur C. Sektor-sektor Tersier (Jasa) 1.Properti dan real estate 2.Infrastruktur dan Transportasi 3.Keuangan 4.Perdagangan, Jasa dan Investasi 3. Indeks LQ 45 menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam bulan

16 (setiap awal bulan Februari dan Agustus). Dengan demikian saham yang terdapat dalam indeks tersebut akan selalu berubah. 4. Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ( composite share price index), menggunakan semua saham yang tercatat sebagai komponen perhitungan indeks. Tanggal 10 Agustus 1982 ditetapkan sebagai gari dasar ( nilai indeks = 100 ). IHSG = Nilai Pasar ( Jumlah saham tercatat x harga terakhir) x 100 Nilai Dasar ( Jumlah saham tercatat x harga perdana) 5. Indeks Syariah atau JII ( Jakarta Islamic Index ). JII merupakan indeks terakhir yang dikembangkan oleh BEJ bekerja sama dengan Danareksa Investment Management. Indeks ini merupakan indeks yang mengakomodasi syariat investasi dalam Islam atau indeks yang berdasarkan syariah Islam. 2.4 Pengertian Inflasi Inflasi adalah suatu keadaan di mana secara umum harga-harga melambung tinggi dan nilai dari uang tersebut mengalami penurunan. (McTaggart,2003,p664)

17 Inflation is computed as the percentage rate of change in the price index over a given period. Consumer Price Index (CPI) measures the retail prices of a fixed market basket of several thousand goods and services purchased by households. (Froyen,1999,p5) Dilihat dari penyebabnya, maka inflasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : (McTaggart,2003,p664) 1. Demand-pull inflation Inflasi ini disebabkan oleh kenaikan dari pengumpulan permintaan (aggregate demand). Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya inflasi seperti ini adalah : peningkatan persediaan uang yang beredar, peningkatan pembelanjaan negara, peningkatan harga barang dalam negeri terhadap barang impor. 2. Cost-push inflation Inflasi ini disebabkan oleh meningkatnya biaya. Ada dua hal yang dapat menyebabkan inflasi seperti ini, yaitu : peningkatan kenaikan upah dan peningkatan harga barang baku produksi. 2.5 Pengertian Nilai Tukar Mata Uang (Kurs) Nilai tukar mata uang merupakan ukuran nilai dari mata uang suatu negara dalam unit terhadap mata uang negara lainnya. Nilai tukar uang negara Indonesia

18 akan berubah sesuai dengan permintaan dan penawaran. Hal ini dikarenakan Indonesia menganut sistem bebas mengambang (floating exchange rate). Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang adalah : (Madura,2006,p103) 1. Tingkat inflasi Perubahan tingkat inflasi dapat mempengaruhi aktivitas perdagangan internasional, yang mana akan mempengaruhi jumlah permintaan dan penawaran untuk mata uang tertentu. Oleh karena itu akan mempengaruhi nilai tukar mata uang. 2. Tingkat suku bunga Perubahan tingkat suku bunga dapat mempengaruhi investasi dalam bentuk sekuritas asing yang masuk, yang mana akan mempengaruhi jumlah permintaan dan penawaran untuk mata uang tertentu. Oleh karena itu akan mempengaruhi nilai tukar mata uang. 3. Tingkat pendapatan Tingkat pendapatan dapat mempengaruhi jumlah permintaan impor suatu negara. Oleh karena itu dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang. 4. Kebijakan pemerintah Pemerintah negara lain dapat mempengaruhi ekuilibrium nilai tukar mata uang dengan berbagai cara, misalnya dengan mengubah kebijakan perdagangan

19 negara lain, melakukan intervensi di pasar mata uang, atau mengubah variable makroekonomi seperti inflasi, suku bunga, dan tingkat pendapatan. 5. Ekspektasi Seperti pasar finansial lainnya, maka pasar mata uang akan bereaksi terhadap adanya berita yang mempunyai pengaruh ke masa depan. Misalnya saja, berita yang menerpa tingkat inflasi di AS akan mendorong para investor mata uang untuk menjual dollar, untuk mengantisipasi penurunan nilai mata uang tersebut di masa yang datang.