LATAR BELAKANG LAHIRNYA DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959

dokumen-dokumen yang mirip
KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

A. Pengertian Orde Lama

sherila putri melinda

INDONESIA PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL ( )

LATIHAN SOAL TATA NEGARA ( waktu : 36 menit )

BAB 4 PERKEMBANGAN POLITIK DAN EKONOMI KEDAULATAN. Kata Kunci

Kelompok 10. Nama :- Maria Yuni Artha (197) - Neni Lastanti (209) - Sutarni (185) Kelas : A5-14

Masa Pemerintahan Orde Lama. Masa Pemerintahan Orde Baru

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH KELAS XI IPA 2011

I. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun

SISTEM DAN KONSTELASI POLITIK INDONESIA PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN TAHUN SKRIPSI. Oleh : Sahru Romadloni NIM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka,

SISTEM PRESIDENSIIL TAHUN

BAB 4 PERKEMBANGAN POLITIK, EKONOMI DAN PERUBAHAN MASYARAKAT DI INDONESIA PADA TAHUN

Memahami usaha mempertahankan Kemerdekaan. Mendeskripsikan peristiwa peristiwa politik dan ekonomi. Indonesia pasca pengakuan kedaulatan

A. Kehidupan Politik Indonesia di Masa Demokrasi Parlementer B. Kehidupan Ekonomi Indonesia di Masa Demokrasi Parlementer C.

BAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis

Pemilu Belum siapnya pemerintah baru, termasuk dalam penyusunan perangkat UU Pemilu;

SEMESTER 1 KELAS XII SMA/MA/SMK/MAK KTSP

II. TINJAUAN PUSTAKA. diartikan sebagai rancangan atau buram surat, ide (usul) atau pengertian yang

7. Kabinet Karya/Juanda (31 Jul Agt 1955), dibentuk pada saat negara dalam situasi memprihatinkan, dan tidak berdasar atas dukungan dari

PENGARUH DEMOKRASI LIBERAL DI INDONESIA

SEMESTER 1 KELAS XII SMA/MA/SMK/MAK KTSP

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dinamika hubungan sipil dan militer pada masa Demokrasi Liberal (1950-

1. Pembentukan Badan Perencana Pembangunan Nasional

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

SILABUS MATA KULIAH. : Didin Saripudin, Ph.D. Farida Sarimaya, M.Si. Prof. dr. H. Ismaun, M.Pd.

Kelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia

Lampiran 1: Rumusan Kebijakan Bantuan Luar Negeri dalam Ketetapan-ketetapan MPRS/MPR. (Ditetapkan di Bandung 19 November 1960)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1959 TENTANG FRONT NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LATIHAN SOAL BAB 3 DEMOKRASI LIBERAL

BAB II GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan mengenai dinamika Partai

UUD Pasca Dekrit Presiden 5 Juli 1959

S a o l a CP C N P S W w a a w s a a s n a Ke K b e a b n a g n s g a s a a n

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-2 Dinamika Penerapan Demokrasi

Antiremed Sejarah. Persiapan UAS 1 - Sejarah Kelas 12

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gagalnya Konstituante dalam menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) dan

Menawarkan Pancasila Menjadi Ideologi Dunia

SEJARAH PERKEMBANGAN UUD

PENETAPAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1960 TENTANG DEWAN PERWAKILAN RAKYAT GOTONG ROYONG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENGARUH LIMA ALIRAN TERHADAP KEPEMIMPINAN DI INDONESIA. Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara etimologi konsep tinjauan historis terdiri dari dua kata yakni tinjauan dan

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEJARAH INDONESIA SMK NEGERI 3 JEPARA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Presiden Seumur Hidup

BAB I PENDAHULUAN. The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959)

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

MODUL KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMA MATERI : KEHIDUPAN POLITIK MASA AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMA

ASSALAMU'ALAIKUM WR.WB

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya

e. Senat diharuskan ada, sedangkan DPR akan terdiri dari gabungan DPR RIS dan Badan Pekerja KNIP;

PEMETAAN STANDAR ISI

Berilah tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang paling tepat!

PENDIDIKAN PANCASILA

KISI-KISI PEDAGOGIK UKG 2015 SEJARAH STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK

Manifesto Aidit dalam Peranan Koperasi Dewasa Ini

BAB II PEMBERLAKUAN ASAS TUNGGAL PANCASILA DI INDONESIA PADA ORDE BARU. pemerintahan sebelumnya yakni Demokrasi Parlementer.

RANGKUMAN KN DEMOS KRATOS DEMOKRASI RAKYAT ARTI : RAKYAT MEMERINTAH PEMERINTAHAN. a) SEJARAH DEMOKRASI. b) PRINSIP DEMOKRASI

Latihan Soal UM Unair 2015 IPS MATEMATIKA

TUGAS FINAL PEMILU INDONESIA

Rangkuman Materi Ajar PKn Kelas 6 MATERI AJAR

KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1

SOAL CPNS SEJARAH.

Demokrasi Parlementer (Liberal)

Demokrasi: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Antara Teori dan Pelaksanaanya di Indonesia. Rizky Dwi Pradana, M.Si. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan kajian yang penulis lakukan mengenai Politik Luar Negeri

Pembahasan Latihan Soal UM Unair 2015 IPS MATEMATIKA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Terdapat beberapa hal yang penulis simpulkan berdasarkan permasalahan yang

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

d. Mendeskripsikan perkembangan politik sejak proklamasi kemerdekaan.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERTAMA Ir. SOEKARNO

CONTOH SOAL DAN JAWABAN UKG PKN SMP Berikut ini contoh soal beserta jawaban Uji Kompetensi Guru PKn SMP

PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 37 SEMARANG

PEMANTAPAN MATERI PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI INTERNASIONAL

PENGUATAN SISTEM DEMOKRASI PANCASILA MELALUI INSTITUSIONALISASI PARTAI POLITIK Oleh: Muchamad Ali Safa at (Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya)

BAB I PENDAHULUAN. didalam Undang-Undang Dasar 1945 Pembukaan alinea pertama Bahwa sesungguhnya

Ulangan Formatif Keempat

: SARJANA/DIPLOMA. PETUNJUK KHUSUS Pilihlah salah satu jawaban yang saudara anggap paling tepat diantara 5 pilihan yang tersedia

Bung Karno dan Nasakom

1. Menjelaskaan kekuasaan dalam pelaksanaan konsitusi.

PELAKSANAAN UUD 1945 PADA MASA ORDE LAMA DAN ORDE BARU FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011

SOAL UKK SEJARAH XI IPA

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA. Standar Kompetensi Guru (SKG) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD)

BAB II KONDISI POLITIK SEBELUM PEMILIHAN UMUM Indonesia melaksanakan demokrasi parlementer sejak tahun 1950 yang

BAB V KESIMPULAN. pemikiran dua tokoh tersebut, tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan masa lalunya yang

Bab II. Tinjauan Pustaka

Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Perkembangan Pasca UU MD3/2014. Herlambang P. Wiratraman Unair

Globalisasi. 1. Pengertian Globalisasi

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

BAB III KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MASA DEMOKRRASI TERPIMPIN. A. Latar Belakang Lahirnya Masa Demokrasi Terpimpin

BAB III Sistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi Terpimpin ( )

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Latar Belakang Masalah

ANALISIS POLITIK LUAR NEGERI. Oleh : Agus Subagyo, S.IP.,M.SI FISIP UNJANI

SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA SHINTA HAPPY YUSTIARI, S.AP, MPA

Sejarah Lahirnya Demokrasi

Transkripsi:

LATAR BELAKANG LAHIRNYA DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959 A. Latar Belakang 1. Kehidupan politik yang lebih sering dikarenakan sering jatuh bangunnya kabinet dan persaingan partai politik yang semakin menajam. 2. Kegagalan konstituante dalam menyusun Undang-undang dasar 3. Terjadinya gangguan keamanan berupa pemberontakan bersenjata di daerah-daerah B. Konsepsi Konsepsi Demokrasi terpimpin Presiden Soekarno yang disampaikan pada tanggal 21 Februari I957 berisi: 1. Bahwa Demokrasi Liberal secara barat tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia karena itu harus diganti dengan Demokrasi Terpimpin 2. Dibentuknya kabinet gotong royong yang terdiri dari wakil-wakil dari partai-partai ditambah dengan golongan fungsional. 3. Dibentuknya Dewan Nasional yang beranggotakan wakil-wakil partai dan golongan fungsional dari masyarakat C. Keluarnya Dekrit Dekrit Presiden 5 Juli 1959, terdiri dari: 1. Tidak berlakunya UUDS 1950 dan berlakunya kembali UUD 1945. 2. Pembubaran Badan Konstitusional 3. Membentuk DPR sementara dan DPA sementara D. Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin 1. Bentuk pemerintahan Presidensial Ir. Soekamo sebagai Presiden dan Perdana menteri dengan kabinetnya dinamakan Kabinet Kerja. 2. Pembentukkan MPR sementara dengan penetapan Presiden No. 2 tahun 1959. Keanggotaan MPRS terdiri dari 583 anggota DPR ditambah dengan utusan-utusan daerah dan 200 wakil-wakil golongan.

3. Pembentukkan DPR sementara berdasarkan penetapan Presiden No.3 tahun 1959 yang diketuai oleh Prcsiden dengan 45 orang anggotanya. 4. Pembentukkan Front Nasional melalui penetapan Prcsiden No.13 tahun 1959. tertanggal 31 Desember 1959. Tujuan Front Nasional adalah: a. Menyelesaikan Revolusi Nasional b. Melaksanakan pembangunan semesta nasional c. Mengembalikan Irian Barat dalam wilayah RI. Front Nasional banyak dimanfaatkan oleh PKI dan simpatisannya sebagai alat untuk mencapai tujuan politiknya. 5. Pembentukkan DPRGR Presiden Soekarno pada 5 Maret 1959 melalui penetapan Presiden No.3 tahun 1959 membubarkan DPR hasil Pemilu sebagai gantinya melalui penetapan Presiden No.4 tahun I960 Presiden membentuk DPRGR yang keanggotaannya ditunjuk oleh Soekarno. 6. Manipol USDEK Manifesto politik Republik Indonesia (Manipol) adalah isi pidato Presiden Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1959. Atas usul DPA Manipol dijadikan GNHN dengan Ketetapan MNPRS No. 1 MPRS/I960, Menurut Presiden Soekano intisari dari Manipol ada lima yaitu : UUD 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin dan Kepribadian Indonesia. Disingkat menjadi USADEK. Berkembang pula ajaran Presiden Soekano yang dikenal dengan NASAKOM (Nasionalisme, Agama dan Komunis). 7. Berdasarkan Keputusan Presiden No.200 dan 201 tahun 1960 Presiden membubarkan Partai Masyumi dan PSI dengan alasan parea pemimpin partai tersebut mendukung pemberontakan PRRI/Permesta. E. Keadaan Ekonomi Mengalami Krisis, terjadi kegagalan produksi hampir di semua sector. Pada tahun 1965 inflasi mencapai 65 %, kenaikan harga-harga antara 200-300 %. Hal ini disebabkan oleh a). penanganan dan penyelesaian masalah ekonomi yang tidak rasional, lebih bersifat politis dan tidak terkontro. b). adanya proyek merealisasikan dan kontroversi.

F. Politik Luar Negeri 1. Indonesia berpartisipasi aktif dalam mcrintis pendirian Gerakan Non Blok sehingga terlaksana KTT Non Blok 1 di Beograd Yugoslavia pada tahun 1961. 2. Pelaksanaan politik luar negeri NEFO (New Emerging Forces). Politik NEFO-OLDEFO ditempuh Presiden Soekarno dengan Menlu Dr. Soebadrio bertujuan melakukan konfrontasi terhadap OLDEFO (Old Established Forces). Indonesia dan Negara-negara komunis termasuk Blok NEFO berhadapan dengan Negara-negara Eropa Barat dan Amerika yang termasuk Blok OLDEFO. 3. Konfrontasi dengan Malaysia, Presiden Soekarno mengumandangkan Dwi Komando Rakyat pada 3 Mei 1934 yang isinya : (1) Perhebat Ketahanan Revolusi Indonesia (2) Bantu perjuangan rakyat Malaysia membebaskan diri dari Nekolim Malaysia. Akibat Konfrontasi dengan Malaysia Indonesia menyatakan diri keluar dari PBB pada 7 Januari 1965. PEMILU PERTAMA 1. Pemilihan Umum (Pemilu) yang semula telah direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Januari 1946 belum terlaksana terus karena setelah Indonesia merdeka negara dihadapkan pada ancaman baik dari NICA maupun gangguan dari dalam negeri. Setelah kita berdaulat secara penuhpun Pemilu belum juga dapal dilaksanakan karena mengalami kesulitan untuk melaksanakanya akibat sering berganti-gantinya cabinet. Baru pada masa pemerintahan kabinet Burhanudin Harahap Pemilu dapat dilaksanakan. 2. Sistem yang dipergunakan menurut UU No. 7 tahun 1953 adalah sistem proporsional dasar pemikirannya adalah untuk memberikan kesempatan kcpada partai-partai politik yang ada terutama partai politik kecil untuk memperoleh kursi di DPR dan Konstituante. 3. Dalam Pemilu I dilakukan dua kali pemungutan suara yakni : a). untuk memilih anggota DPR dan b). memilih Konstituante yang bertugas untuk menyusun Undang-Undang Dasar.

4. Kampanye Pemilu 1955 sudah dilakukan sejak kabinet Ali Sastroamidjojo 1 berkuasa atau dua tahun sebelum Pemilu dilaksanakan. Tema kampanye yang diketengahkan didominasi oleh perdebatan antara partai pemerintah dengan partai-partai oposisi dan persoalan-persoalan mengenai ideology kepartaian. 5. Pada 29 September 1955 diselenggarakan Pemilu untuk memilih anggota DPR untuk diperebutkan 272 Kursi. Dengan perhitungan bahwa satu orang anggota DPR mewakili 300.000 orang penduduk. Pada tanggal 15 Desember 1955 diadakan Pemilu untuk memilih anggota Konstituante yang berjumlah 542 orang. 6. Dalam Pemilu 1 ini muncul empat partai politik yang meraih suara terbanyak yaitu : Nama Partai Jumlah Kursi DPR Konstituante PNI 57 119 Masyumi 56 112 NU 45 91 PKI 45 80 Konferensi Pendahuluan KONFRENSI ASIA AFRIKA 1. Konferensi Kolombo dilaksanakan pada 28 April 20 Mei 1954. Membicarakan perjuangan rakyat Vietnam melawan penjajahan Perancis. 2. Konferensi Bogor, dilaksanakan pada 28-29 Desember 1954. Tercapai kesatuan pandangan untuk mengadakan Konferensi bangsa-bangsa Asia Afrika di Bandung. Latar Belakang KAA 1. Terjadinya Perang Dingin antara Blok Barat dengan Blok Timur 2. Masih banyaknya Negara-negara di kawasan Asia Afrika yang belum merdeka 3. Lemahnya persatuan dan solidaritas antar negara-negara yang berkembang

Pelaksanaan KAA 1. Dilaksanakan dari tanggal 18-25 April 1955 di Bandung 2. Pembukaan KAA dimulai pukul 09.00 WIB tanggal I8 April 1955 di Gedung Merdeka Bandung oleh Presiden Soekarno. 3. Sidang-sidang selanjutnya dipimpin oleh Ketua Konferensi yakni Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo. 4. Peserta yang diundang sebanyak 30 negara yang hadir sebanyak 29 negara dari kawasan Asia Afrika. 5. Menghasilkan piagam yang disebut Dasa Sila Bandung (Bandung Declaration) Pengaruh KAA 1. Mengilhami Negara-negara yang masih terjajah untuk memperjuangkan kemerdekaannya dan mempengaruhi pendapat internasional di PBB. 2. Meningikatnya kerjasama dan semangat solidaritas di kalangan bangsa-bangsa Asia Afrika 3. Medasari terbentuknya Gerakan Non Blok PROGRAM BENTENG 1. Pembatasan Impor dan pemberian lisensi bagi importir Indonesia 2. Pemberian kredit bagi importir Indonesia 3. Perusahaan Benteng harus memiliki modal minima 70% dari pengusaha pribumi 4. Import Benteng diseleksi melalui menteri perekonomian : - Pengusaha Baru di sektor impor - Mempunyai status hokum - Modal minimal Rp.100 000 menjadi Rp.250.000 (1953) - Mempunyai kantor dan pegawai yang memadai

Dua Fase Program Benteng Fase pertama, masa kekuasaan tiga kabinet pertama yang terdiri dari golongan moderat (Masyumi, PNI danpsi) 1. Rasionalitas dan Realitas dalam merencanakan kebijakan 2. Efisiensi memperkecil pengeluaran dan anggaran belanja secara realitas 3. Konsolidasi Bank dan menggalakkan Koperasi 4. Pembangunan industri-impor Fase kedua, terbentuknya kabinet yang didominasi oleh sayap nasionalis radikal dari PNl (Kabinet Ali Sastroamidjojo) 1. Menaikkan posisi Indonesia 2. Indonesiasi yang lebih tegas dengan menaikkan alokasi impor 80-90% dari hanya 37,9%. 3. Munculnya Model Ali Baba Korupsi. 4. Pengangkatan pegawai negeri dari Jawa ditempatkan di luar Jawa. 5. Pcngusaha Benteng hanya 700 pada masa Kabinet Natsir Mulai tahun 1954 Infalasi meningkat tinggi, mata uang Indonesia mengalami peningkatan jumlah yang tidak proposional. Nilai di pasar bebas merosot tajam, laju inflasi rata-rata Rp. 1140 terhadap Dolar AS menjadi Rp. 2350 pada bulan Juni 1953, Rp.2700 pada bulan Juni 1954 dan Rp.4600 pada bulan Juni 1955. Indeks harga dari 44 jenis barang impor di Jakarta meningkat sekitar 59,5%. Harga beras melonjak 42,3% antara bulan Agustus 1953-Juni 1955. Selain itu juga harga komoditi ekspor utama yaitu karet dan minyak. Banyaknya pasar gelap dan pembiayaan Operasi Militer.