PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MELALUI PEMBELAJARAN TGT PMRI KONSERVASI BUDAYA PERMAINAN TRADISIONAL DAERAH

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBELAJARAN TGT MELALUI PENDEKATAN PMRI BERBANTUAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

2015/2016. Kata kunci : Prestasi Belajar, Pendekatan Matematika Realistik,Ekspositori

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN TAI DAN TSTS MATERI GEOMETRI SMP

PROSIDING ISBN :

AYUNI DIANA Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENGEMBANGAN E-MODULE DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK BERBANTUAN FLIPBOOK MAKER PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMP

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TAI

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBASIS KOMPUTER PADA SISWA SMP KELAS VIII

Heri Prayitno, Suyono Wiryoatmojo, dan Achmad Buchori. Pendidikan Matematika Universitas PGRI Semarang

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret 2) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

Charlina Ribut Dwi Anggraini

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD

BAB III METODE PENELITIAN

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SQUARE DAN QUANTUM TEACHING BERNUANSA KONTEKSTUAL TERHADAP PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH. Info Artikel. Abstra

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN TGT MATERI OPERASI HIMPUNAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam membina kehidupan

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni

PENERAPAN MODEL TEAM GAME TOURNAMENT

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Journal of Mechanical Engineering Learning

Pujilestari Dosen Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL SNOWBALL THROWING DAN TGT TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII

BAB III METODE PENELITIAN. dapat sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang. mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. dengan setting pembelajaran kooperatif dan ditinjau berdasarkan jenis

EKSPERIMENTASI METODE PEMBELAJARAN QSH DAN MODEL PEMBELAJARAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING BERBASIS ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

PENERAPAN PENDEKATAN ACTIVE LEARNING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN NHT TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

PENERAPAN MODEL TGT DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia, karena

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A 2012/2013

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE TEAM QUIZ DAN LEARNING CELL DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PEMECAHAN MASALAH MENURUT POLYA UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

EKSPERIMEN MODEL PEMBELAJARAN KOMBINASI TGT-STAD DAN GI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

EKSPERIMENTASI METODE PEMBELAJARAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION (CAI) JENIS TUTORIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI TRIGONOMETRI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT UNTUK MENINGKATAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI SIMPLEX

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TPS PADA POKOK BAHASAN RELASI DAN FUNGSI

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TGT DENGAN MODEL DISKUSI DALAM KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta 2)3)

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

EKPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SETTING KOOPERATIF (RESIK) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN MINAT BELAJAR

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha untuk menumbuhkembangkan potensi SDM melalui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan kehidupan masyarakat dalam suatu negara sangat dipengaruhi

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

SKRIPSI OLEH NURUL FITRI A1D PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

Jl. Sidodadi Timur No. 24 Semarang

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN INVESTIGASI MATEMATIKA SISWA

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNEMENTS (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA

Perbedaan Kemampuan Representasi Matematis Siswa Menggunakan Pembelajaran Tipe NHT dan Tipe TPS Pada Materi Pecahan

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VIII PADA PEMBELAJARAN REALISTIK BERBANTUAN EDMODO

Kata Kunci : Pendekatan PMRI, hasil belajar

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN PENDEKATAN PMRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

STUDI KOMPARASI PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA MATERI BANGUN DATAR SEGITIGA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TGT (Team Games Tournament) YANG DILENGKAPI DENGAN MEDIA POWER POINT DAN DESTINASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Efektivitas Pendekatan Matematika Realistik Ditinjau Dari Sikap Dan Pemahaman Konsep Matematis Siswa

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

DAFTAR PUSTAKA. Azwar, S Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS BERBANTUAN KARTU DOMINO DENGAN MELIHAT KEMAMPUAN AWAL SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

Fitri Agustina Lubis. Abstact. Kata Kunci : Model Pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS), Aktivitas, Sistem Pencernaan Pada Manusia.

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MELALUI PEMBELAJARAN TGT PMRI KONSERVASI BUDAYA PERMAINAN TRADISIONAL DAERAH Wardono dan Dheny Wawan Febrian Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang email: wardono.unnes@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif melalui model pembelajaran TGT pendekatan PMRI konservasi budaya permainan tradisional daerah ditandai dengan jawaban pertaanyaan (1) Apakah hasil belajar kemampuan berpikir kreatif dengan pembelajaran TGT pendekatan PMRI konservasi budaya permainan tradisional daerah mencapai KKM (2) Apakah rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa yang memperoleh pembelajaran TGT pendekatan PMRI konservasi budaya permainan tradisional daerah lebih baik daripada kemampuan berpikir kreatif siswa dengan model pembelajaran ekspositori,(3) Apakah rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa dengan pembelajaran TGT pendekatan PMRI konservasi budaya permainan tradisional daerah dapat dikategorikan dalam kategori berpikir kreatif tingkat tinggi, (4) Apakah kualitas pembelajaran pada pembelajaran TGT pendekatan PMRI konservasi budaya permainan tradisional daerah dalam kategori baik. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII SMPN1 Karangawen. Pemilihan sampel dengan teknik random sampling sehingga terpilih 36 siswa pada kelas eksperimen dengan pembelajaran TGT pendekatan PMRI konservasi budaya permainan tradisional daerah dan 36 siswa pada kelas kontrol dengan pembelajaran ekspositori. Analisis data yang digunakan adalah analisis uji proporsi serta uji beda rata-rata dan statistik deskriftif. Berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir kreatif pada kedua sampel penelitian diperoleh hasil belajar siswa pada kelas eksperimen memenuhi KKM klasikal, rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa kelas kontrol, kemampuan berpikir kreatif siswa kelas eksperimen dalam kategori tinggi, serta kualitas pembelajaran yang berlangsung dalam kategori baik sehingga disimpulkan terjadi peningkatan kemampuan berpikir kreatif. Kata Kunci: berpikir kreatif, TGT, PMRI, konservasi, permainan tradisional. PENDAHULUAN Data kualitas pendidikan Indonesia saat ini masih rendah dibandingkan negara-negara lain sbb.: (1) Hasil survei Trends in International Mathematics and Sciences Study (TIMSS) Indonesia pada posisi ke-34 untuk bidang Matematika dari 45 negara yang disurvei (Rivai dan Murni; 2009: 49); (2) Mutu akademik antar bangsa melalui Programme for International Student Assessment (PISA) di bidang Matematika pada tahun 2003 menempatkan siswa Indonesia pada peringkat ke-39 dari 40 negara sampel, yaitu hanya satu peringkat lebih tinggi dari Tunisia, hasil PISA tahun 2006 Indonesia ranking ke-38 dari 41 negara, hasil PISA 2009 Indonesia ranking ke-61 dari 65 negara (Kunandar; 2007: 2) dan PISA terbaru 2012 semakin melengkapi rendahnya kemampuan siswa-siswa Indonesia 39

dibandingkan negara-negara lain karena Indonesia ranking 64 dari 65 negara. Hal ini berarti bahwa kemampuan siswa Indonesia dalam menyelesaikan soal-soal yang menuntut kemampuan untuk menelaah, memberi alasan, dan mengkomunikasikannya secara efektif, serta memecahkan dan menginterpretasikan permasalahan yang membutuhkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam berbagai situasi masih sangat rendah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh tenaga pendidik untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa dalam memecahkan suatu masalah adalah melakukan inovasi pembelajaran matematika dan mengembangkan instrumen penilaian pembelajaran. Sebagaimana disarankan oleh Ausebel (Russefendi, 2006), bahwa sebaiknya pembelajaran matematika menggunakan metode pemecahan masalah, inkuiri, dan metode belajar yang dapat menumbuhkan berpikir kreatif dan kritis, sehingga siswa mampu mengaitkan dan memecahkan masalah antara masalah matematika, pelajaran lain, atau masalah yang berkaitan dengan kehidupan nyata. Inovasi pembelajaran matematika dilakukan dengan cara memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan materi dan karakteristik siswa dan dapat membangun karakter siswa sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar matematika. Salah satu pembelajaran matematika yang dapat menimbulkan dampak positif terhadap kemampuan kreatif siswa dalam pemecahan masalah dan dapat membangun karakter siswa adalah Pembelajaran TGT(Tim Game Tournament) dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) yang melestarikan(konservasi) budaya permainan tradisional daerah. Matematika merupakan ilmu utama yang mendasari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, matematika mempunyai peranan penting dalam mengembangkan daya pikir manusia. Penguasaan matematika yang kuat akan melandasi perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi yang pesat di masa depan. Hasil belajar mata pelajaran matematika termasuk kemampuan berpikir kreatif harus terus ditingkatkan melalui berbagai usaha diantaranya melalui model pembelajaran inonatif TGT dengan pendekatan matematika realistik dengan konservasi budaya permainan tradisional daerah yang ada di Indonesia. Tujuan pembelajaran matematika bilangan bulat kelas 7 Sekolah Menengah Pertama (SMP) yaitu agar siswa mempunyai pemahaman dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan kreatif dalam mengelola permasalahan yang ada disekitar yang berhubungan dengan materi tersebut. Materi bilangan bulat merupakan materi dasar yang menjadi dasar dalam aplikasi ilmu matematika yang banyak digunakan dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai tujuan tersebut tentunya dibutuhkan penguasaan materi yang baik serta dengan kemampuan kreativitas siswa yang baik. Setelah peneliti melakukan wawancara dengan salah seorang guru matematika pada SMP Negeri 1 Karangawen, peneliti mengetahui bahwa dalam pembelajaran matematika yang dilakukan selama ini di SMP tersebut menggunakan model pembelajaran ekspositori. Model pembelajaran tersebut menempatkan guru sebagai sumber informasi utama yang berperan dominan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas, untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematika siswa diperlukan suatu kreativitas guru dan siswa dalam pembelajaran. Salah satu bentuk kreativitas tersebut adalah guru menggunakan suatu model dan pendekatan pembelajaran yang disesuaikan dengan keadaan siswa dalam proses pembelajaran. Pada penelitian ini pendekatan pembelajaran yang dipakai yaitu Pendidikan Matematika Realistik Indonesia(PMRI), yaitu pendidikan matematika sebagai hasil adopsi serta adaptasi dari Realistic Mathematics Education (RME) yang telah diselaraskan dengan kondisi budaya, geografis, dan kehidupan masyarakat Indonesia(Suryanto, 2010: 37). Hasil penelitian Wardono(2012) menunjukkan bahwa pembelajaran inovatif PMRI bermuatan pendidikan karakter dapat meningkatkan kompetensi keprofesionalan guru matematika 40

SMP yang selanjutnya dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa termasuk kemampuan berfikir kreatif. Hasil penelitian Wardono (2013) juga menunjukkan bahwa model pembelajaran inovatif PMRI bermuatan pendidikan karakter berpenilaian PISA dapat meningkatkan literasi matematika SMP termasuk di dalamnya kemampuan kreatifitas siswa SMP dalam menyelesaikan pemecahan masalah. Dalam wawancara yang peneliti lakukan dengan guru, juga diutarakan bahwa dalam pembelajaran matematika, siswa senang dan antusias jika diberikan sebuah pembelajaran yang didalamnya terkandung salah satu permainan. Karena sesuai dengan perkembangan siswa pada usia tersebut, siswa tersebut masih dalam fase anak-anak yang suka bermain. Kesukaan terhadap permainan tersebut tentunya akan lebih baik jika permainan tersebut dapat diarahkan dalam sebuah pembelajaran yang dilakukan anak tersebut di sekolah. Pemilihan permainan yang akan dilakukan harus sesuai dengan materi yang akan diajarkan dan hendaknya permainan tersebut mengandung nilai pengembangan karakter siswa (Dheny,2013). Pada penelitian ini permainan tradisional budaya daerah yang dipakai dalam pembelajaran yaitu permainan kelereng/gundu, permainan patil lele/benthik dan permainan dakon.menurut Wijaya(2012) permainan gundu/kelereng dan permainan patil lele dapat mengembangkan sosiomatematik yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa. Berdasar hal tersebut tentunya diperlukan juga kreatifitas guru dalam penerapan model pembelajaran. Model pembelajaran yang diterapkan pada penelitian ini yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT). Salah satu karakter yang bisa dikembangkan dari permainan yang dilakukan siswa dalam pembelajaran adalah karakter cinta tanah air, cinta terhadap kebudayaan daerah dengan cara konservasi (melestarikan) budaya daerah berupa permainan tradisional yang berkaitan dengan materi bilangan. Studi pendahuluan yang relevan dengan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu penelitian oleh Sugiman dan Kusumah (2010). Sugiman dan Kusumah (2010) meneliti ada dampak positif PMRI terhadap peningkatan kemampuan literasi pemecahanan masalah siswa SMP. Penelitian yang dilaksanakan di Kota Yogyakarta ini, memperoleh hasil bahwa dengan PMRI kemampuan pemecahan masalah siswa SMP dapat meningkat disemua level sekolah dan tidak ada interaksi antara pembelajaran dengan level sekolah dalam peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa SMP. Materi kurikulum RME(PMRI) merupakan komponen pendukung perkembangan dan kesuksesan PMRI, yang mendukung guru dan siswa pada suatu aktivitas dasar pembelajaran matematika (Sembiring, 2008). Pentingnya pelestarian budaya serta penanaman cinta akan kebudayaan daerah ini juga tidak lepas dari semakin berkembangnya ilmu pengetahuan serta tehnologi sehingga dikhawatirkan dapat melunturkan nilai-nilai kebudayaan daerah yang selama ini telah ada. Sebagai sasaran utama yaitu siswa SMP. Hal itu dapat di siasati dengan penyertaan pembelajaran yang berbasis pada penanaman karakter cinta kebudayaan daerah. Salah satunya yaitu dengan menggunakan permainan tradisional. Dengan penggunaan permainan tradisional ini diharapkan akan tercipta sebuah pembelajaran yang menyenangkan, juga di dalam prosesnya akan menanamkan karakter peduli terhadap pelestarian kebudayaan daerah serta dapat mencapai tujuan dari pembelajaran itu sendiri. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan pendekatan PMRI berbasis konservasi budaya permainan tradisional daerah yaitu permainan gundu/kelereng, permainan dakon dan patil lele diharapkan akan mewujudkan terciptanya sebuah kegiatan pembelajaran matematika yang efektif yang diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran yaitu meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. 41

METODE PENELITIAN Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Karangawen pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013, yang terdiri dari 8 kelas.. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling.. Pada penelitian ini, terpilih dua kelas yaitu kelas VII-A sebagai kelas eksperimen, akan diberikan perlakuan berupa pembelajaran TGT melalui pendekatan PMRI berbantuan permainan tradisional, sedangkan kelas VII-C sebagai kelas kontrol akan diberikan pembelajaran ekspositori Sebelum pelaksanaan penelitian dilakukan uji normalitas dan homogenitas pada populasi terlebih dahulu.perlakuan dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran TGT dengan pendekatan PMRI konservasi budaya permainan tradisional dan model pembelajaran ekspositori. Variabel utama penelitian ini yaitu kemampuan berpikir kreatif siswa SMP. Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data yaitu dokumentasi digunakan untuk untuk memperoleh data mengenai nama-nama siswa anggota sampel penelitian, daftar nama siswa yang akan menjadi responden dalam uji coba instrumen, kriteria ketuntasan minimal nilai matematika; observasi digunakan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa, kinerja guru, serta kualitas pembelajaran serta tes kemampuan berpikir kreatif digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa SMP. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis data menunjukkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Tahap Akhir Kelas Kriteria VII A 7,729 11,07 Normal VII C 7,565 11,07 Normal Hasil analisis data menunjukkan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. Data Tabel 2. Hasil Uji Homogenitas Tahap Akhir Kriteria Hasil belajar siswa kelas VIIAdanVIIC 1,67 1,79 Homogen Selanjutnya peneliti melakukan uji proporsi untuk uji hipotesis 1. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut H 0 : H 1 : 0,795(kurangdari 80%siswamendapatnilaiminimal75) 0,795(lebihdari atausamadengan80%siswamendapatnilaiminimal75) Kriteria pengujiannya yaitu H 0 ditolak jika z hitung. Nilai didapat dari daftar normal baku dengan peluang (0,5 - ) dengan = 0,05. Nilai dengan atau = 42

1,74.Karena z hitung = 3,09 > = 1,74 maka H 0 ditolak. Artinya kelas eksperimen yang dikenai pembelajaran TGT dengan pendekatan PMRI konservasi budaya permainan tradisional telah mencapai ketuntasan belajar klasikal Untuk pengujian hipotesis 2, peneliti melakukan uji perbedaan rata-rata, Uji perbedaan dua rata-rata dimaksudkan untuk mengetahui apakah rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dari rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelas kontrol. Dalam hal ini digunakan uji t yaitu untuk menguji dua sampel yang datanya berdistribusi normal. Hipotesis yang diajukan sebagai berikut. H 0 : H 1 : (Rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelas eksperimen kurang dari atau sama dengan rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelas kontrol.) (Rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelas eksperimen lebih dari ratarata kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelas kontrol.) Kriteria uji yang dilakukan yaitu H 0 ditolak jika, didapat dari daftar distribusitdengandk=( ),tarafsignifikan5%danpeluang( ). Darihasilperhitungan diperoleh = 2,563 Nilai pada = 5%dan dk=36 +36 2 = 70 diperoleh nilai = 1,669. Karena > maka H 0 ditolak, artinya rata-rata hasil belajar kelas eksperimen yang dikenai model pembelajaran TGT pendekatan PMRI konservasi budaya permainan tradisional lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar kelas kontrol yang dikenai pembelajaran ekspositori. Dalam pengujian hipotesis 3, peneliti menggunakan uji proporsi untuk mengukur kategori tingkat berpikir kreatif siswa. Peneliti mengajukan hipotesis bahwa kelas dengan kemampuan berpikir kreatif tinggi jika lebih dari atau sama dengan 80% siswa dalam suatu kelas memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 80 dalam tes kemampuan berpikir kreatif. H 0 : H 1 : 0,795(kurangdari 80%siswamendapatnilai minimal80) 0,795(lebihdariatausamadengan80%siswamendapatnilai minimal80) Kriteria pengujiannya yaitu H 0 ditolak jika z hitung. Nilai didapat dari daftar normal baku dengan peluang (0,5 - ) dengan = 0,05. Karena z hitung = 2,037 > = 1,64 maka H 0 ditolak. Artinya siswa kelas eksperimen yang model pembelajaran TGT dengan pendekatan PMRI konservasi budaya permainan tradisional memenuhi kriteria kemampuan berpikir kreatif tingkat tinggi. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, diperoleh data sebagai berikut. 43

Tabel 3. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Persentase Kriteria I 65,48% Cukup Aktif II 71,43% Aktif III 79,76% Aktif Dengan statistik deskriftif dari hasil pengamatan terlihat bahwa persentase keaktifan siswa meningkat dari pertemuan satu ke pertemuan berikutnya, yang berarti bahwa siswa semakin aktif dalam mengikuti pembelajaran. Rata-rata persentase keaktifan siswa sebesar 72,23%, sehingga siswa kelas tersebut tergolong siswa yang aktif Berdasarkan hasil observasi karakter siswa selama proses pembelajaran berlangsung, diperoleh data sebagai berikut. Tabel 4. Hasil Observasi Karakter Siswa Pertemuan Persentase Kriteria I 69,64% Cukup Baik II 76,79% Baik III 83,93% Baik Dari hasil pengamatan tampak bahwa persentase karakter siswa meningkat dari pertemuan satu ke pertemuan berikutnya, yang berarti bahwa karakter siswa semakin baik. Rata-rata persentase karakter siswa sebesar 76,78%, sehingga karakter siswa kelas eksperimen tergolong baik Berdasarkan hasil observasi kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung, diperoleh data sebagai berikut. Tabel 5. Hasil Observasi Kinerja Guru Pertemuan Persentase Kriteria I 76,31% Baik II 81,58% Baik III 84,1% Baik Dari hasil pengamatan tampak bahwa persentase kinerja guru meningkat dari pertemuan satu ke pertemuan berikutnya, yang berarti bahwa kinerja guru semakin membaik. Rata-rata persentase kinerja guru sebesar 80,67%, sehingga kinerja guru tergolong baik Berdasarkan hasil pengamatan selama pembelajaran pada kelas eksperimen berlangsung, pada akhir pembelajaran observer mengisi sebuah lembar pengamatan untuk mengetahui kualitas pembelajaran yang telah berlangsung selama tiga kali. Lembar pengamatan tersebut telah disusun sesuai dengan pengembangan indikator kualitas pembelajaran. Sesuai dengan yang dikemukakan Arifin (2011) bahwa dalam penilaian lembar pengamatan dilakukan dengan cara mengubah skor menjadi nilai dengan interval 0 100. Sesuai dengan perhitungan yang telah peneliti kemukakan pada bab sebelumnya maka diperoleh perhitungan hasil pengamatan menunjukkan bahwa persentase kualitas pembelajaran adalah sebesar 74,81%, yang artinya kualitas pembelajaran yang telah berlangsung selama tiga pertemuan di kelas eksperimen tergolong baik Berdasarkan uji hipotesis 1 dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dalam kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelas eksperimen yang dikenai pembelajaran TGT pendekatan PMRI 44

konservasi budaya permainan tradisionaal daerah mencapai ketuntasan klasikal. Selanjutnya pengujian hipotesis 2 yang telah dilakukan tentang penggunaan metode pembelajaran yang digunakan, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelas eksperimen yang dikenai pembelajaran TGT pendekatan PMRI konservasi budaya permainan tradisional daerah lebih dari kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelas kontrol yang dikenai pembelajaran ekspositori. Untuk pengujian hipotesis 3, dilakukan uji proporsi untuk mengetahui tingkat berpikir kreatif siswa kelas eksperimen. Hasil uji proporsi menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen pada aspek kemampuan berpikir kreatif dapat dikategorikan dalam tingkat tinggi, yaitu siswa yang memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 80 mencapai 80% atau lebih. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat (Wijaya, 2012) bahwa kemampuan berfikir kritis dapat dibangun melalui pendidikan matematika realistik (PMRI) dan bahwa norma sosiomatematik dapat berkembang saat siswa melakukan permainan tradisional budaya daerah.hasil penelitian ini juga sesuai pendapat Slavin (2005) bahwa model pembelajaran TGT dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, memperbaiki self-esteem, mengembangkan keterampilan sosial dan kesetiakawanan, menciptakan keceriaan dan lingkungan yang pro-sosial sehingga akan meningkatkan kemampuan berfikir kreatif. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian penerapan model pembelajaran Team Game Tournament (TGT) dengan pendekatan PMRI pada kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VII SMP Negeri 1 Karangawen tahun pelajaran 2012/2013 diperoleh simpulan sebagai berikut,(1) Kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi operasi bilangan bulat yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TGT pendekatan PMRI konservasi budaya permainan tradisional daerah telah mencapai ketuntasan klasikal, (2) Rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi operasi bilangan bulat yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TGT pendekatan PMRI konservasi budaya permainan tradisional lebih dari kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelompok kontrol yang memperoleh pembelajaran ekspositori, (3) Kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi operasi bilangan bulat yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TGT pendekatan PMRI konservasi budaya permainan tradisional daerah dapat dikategorikan dalam kemampuan berpikir kreatif tingkat tinggi, (4) Kualitas pembelajaran pada pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Team Game Tournament (TGT) pendekatan PMRI konservasi budaya permainan tradisional daerah pada materi bilangan bulat dapat dikategorikan dalam kategori baik.(5) Dari simpulan (1) sampai dengan (4) disimpulkan bahwa model pembelajaran TGT pendekatan PMRI konservasi budaya permainan tradisional daerah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa SMP. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Z. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Dheny, W.F. 2013. Eksperimentasi Pembelajaran TGT Melalui Pendekatan PMRI Berbasis Konservasi Budaya Berbantuan Permainan Tradisional Terhadap Penilaian Kemampuan Berfikir Kreatif. Skripsi Pendidikan Matematika UNNES. Kunandar. 2007. Guru Profesional. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Rivai, V. dan S. Murni. 2009. Education Management. Jakarta: Rajawali Pers. Russefendi, H. E. T. 2006. Pengantar Untuk Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: TarWijayasito. 45

Sembiring, dkk. 2008. Reforming Mathematics Learning in Indonesian Classrooms through RME. ZDM Mathematics Education(2008) 40: 927-939. Slavin, E.2005. Cooperative Learning. Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa media Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiman dan Kusumah, Y. S. 2010. Dampak Pendidikan Matematika Realistik Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP. IndoMS J. M. E Vol. 1 No. 1 Juli 2010 Hal. 41-51. Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. Suryanto, et al. 2010. Sejarah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia. Yogyakarta: Tim PMRI. Wardono. 2012. Peningkatan Keprofesionalan Guru Matematika SMP Melalui Kolaborasi PTK Berbasis Pembelajaran Inovatif PMRI Pendidikan Karakter di Semarang. Laporan Penelitian Dosen Senior. -----------. 2013. Model Pembelajaran Inovatif PMRI Bermuatan Pendidikan Karakter Berpenilaian PISA Untuk Meningkatkan Literasi Siswa SMP. Laporan Penelitian Desentralisasi Tim Pascasarjana. Wijaya, A. 2012. Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif Pendekatan pembelajaran Matematika.Yogyakarta: Graha Ilmu. 46