KONDISI PEREKONOMIAN KAB.SUBANG

dokumen-dokumen yang mirip
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN BOJONEGORO ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA (JUTA RUPIAH),

PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2015 KABUPATEN BANGKA SELATAN


BAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB.SUBANG TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SERDANG BEDAGAI TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN III-2015

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2014

Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo Triwulan III-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN I Ekonomi Gorontalo Triwulan I-2015 Tumbuh 4,69 Persen Melambat Dibanding Triwulan I-2014

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN III-2016 Ekonomi Gorontalo Triwulan III-2016 Tumbuh 6,98 Persen Meningkat Dibanding dengan Triwulan II-2016

BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

BPS KABUPATEN BATU BARA

BPS KABUPATEN MALINAU

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2015

BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA BARAT TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN III/2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA SELATAN TAHUN 2014

BAB. IV KONDISI PEREKONOMIAN KAB. SUBANG TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI LABUHANBATU TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN 2016 Ekonomi Gorontalo Tahun 2016 Tumbuh 6,52 Persen

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA BARAT TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN I-2017


PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DAIRI TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA BARAT TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI NTT TRIWULAN II-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI MALUKU UTARA TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA BARAT TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI NTT TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN III-2015 Ekonomi Gorontalo Triwulan III-2015 Tumbuh 5,74 Persen Lebih Cepat Dibanding Triwulan II-2015

Lainnya. Infokom. konstruksi. Perdagangan. Industri PDRB. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan IV-2015 (q-to-q) Pertanian

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI TAPANULI SELATAN TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB Lapangan Usaha TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN II-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI NTT TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI NTT TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA BARAT TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN SEMESTER I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA UTARA SEMESTER I TAHUN 2016

Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tenggara Triwulan III-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TRIWULAN II-2017

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN I/2016

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI NTT TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN III TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN II-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TRIWULAN II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA BARAT TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI MALUKU UTARA TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI MALUKU UTARA TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I-2015

BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN II/2016

Transkripsi:

IV. KONDISI PEREKONOMIAN KAB.SUBANG 4.1. Struktur Ekonomi Struktur perekonomian Kabupaten Subang pada tahun 2014 ini didominasi oleh kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Motor, kategori Pertambangan dan Penggalian, kategori Industri, kemudian kategori Konstruksi, hal ini terlihat dari besarnya peranan kategori tersebut dalam pembentukan PDRB Kabupaten Subang pada tabel 4.1. Sumbangan terbesar pertama pada tahun 2014 adalah kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, kemudian kedua terbesar oleh kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Motor, terbesar ketiga kategori Pertambangan dan Penggalian, selanjutnya kategori Industri peringkat keempat, dan disusul kategori Konstruksi sebagai peringkat kelima. Sementara peranan kategori lainnya di bawah 5 persen. Tabel 4.1. Peranan PDRB Menurut Lapangan Usaha (persen), 2012 2014 A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 28,26 27,94 27,15 B Pertambangan dan Penggalian 15,67 14,16 13,85 C Industri Pengolahan 11,18 11,60 11,97 D Pengadaan Listrik dan Gas 0,06 0,05 0,05 E Pengadaan Air, Pengelolaan 0,09 0,08 0,08 Sampah, Limbah dan Daur Ulang F Konstruksi 7,31 7,49 7,36 G Perdagangan Besar dan Eceran; 14,04 14,67 15,18 Reparasi Mobil dan Sepeda Motor H Transportasi dan Pergudangan 3,41 3,39 3,31 I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 3,46 3,45 3,45 Indikator Makro Kabupaten Subang 2015 64

J Informasi dan Komunikasi 2,31 2,25 2,32 K Jasa Keuangan dan Asuransi 3,81 4,11 4,14 L Real Estat 1,03 1,04 1,00 M,N Jasa Perusahaan 0,04 0,05 0,04 O Administrasi Pemerintahan, 4,26 4,31 4,38 Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib P Jasa Pendidikan 2,44 2,75 3,04 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,59 0,61 0,64 R,S,T,U Jasa lainnya 2,02 2,02 2,04 Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 Jika dibandingkan dengan tahun 2013, peranan kategori Industri mengalami sedikit peningkatan terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Subang Tahun 2014, hal ini salah satunya disebabkan karena industri didaerah Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Karawang sudah mulai merambah ke wilayah Kabupaten Subang. 4.2. Pertumbuhan Ekonomi Perekonomian Subang pada tahun 2014 mengalami peningkatan dibandingkan pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan PDRB Subang tahun 2014 mencapai 5,02 persen, sedangkan tahun 2013 sebesar 4,05 persen. Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh kategorijasa Pendidikan 17,56 persen. Sedangkan seluruh kategori ekonomi PDRB yang lain selain Kategori Jasa Perusahaan pada tahun 2014 mencatat pertumbuhan yang positif. Indikator Makro Kabupaten Subang 2015 65

Adapun kategori-kategori lainnya berturut-turut mencatat pertumbuhan yang positif, di antaranya kategori Jasa Pendidikan mencatat sebesar 17,56 persen; kategori Informasi dan Komunikasi sebesar 15,30 persen; kategori Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 13,80 persen;kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 8,35 persen; kategori Jasa Lainnya sebesar 7,49 persen; kategori Konstruksi 6,25 persen ; kategori Pertambangan dan Penggalian sebesar 6,04 persen; kategori Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 5,32 persen;kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 4,23 persen;kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 4,12 persen ; kategori Industri Pengolahan sebesar 4,07 persen;kategori Transportasi dan Pergudangan sebesar 3,39 persen;kategori Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 2,79 persen;kategori Real Estat sebesar 2,73 persen; kategori Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulangsebesar 1,43 persen;dan kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanansebesar 1,08 persen. Tabel 4.2. Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menurut Lapangan Usaha (persen), 2012 2014 A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (0,47) 0,96 1,08 B Pertambangan dan Penggalian (26,01) 0,67 6,04 C Industri Pengolahan 7,23 5,71 4,07 D Pengadaan Listrik dan Gas 5,28 5,22 5,32 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 2,35 2,73 1,43 F Konstruksi 23,75 6,28 6,25 G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 9,58 7,64 8,35 H Transportasi dan Pergudangan 4,43 3,41 3,39 Indikator Makro Kabupaten Subang 2015 66

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 5,80 3,25 4,23 J Informasi dan Komunikasi 7,57 6,32 15,30 K Jasa Keuangan dan Asuransi 7,92 9,39 2,79 L Real Estat 3,57 1,68 2,73 M,N Jasa Perusahaan 2,87 7,42 (1,94) O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 6,34 (0,93) 4,12 P Jasa Pendidikan 16,11 19,60 17,56 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6,52 7,23 13,80 R,S,T,U Jasa lainnya 6,90 5,97 7,49 Produk Domestik Regional Bruto 0,60 4,05 5,02 4.3. PDRB Perkapita Pendapatan perkapita merefleksikan PDRB per kapita. Angka PDRB per kapita diperoleh dengan cara membagi PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Tabel 4.3. PDRB Per kapita Kabupaten Subang Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2012 2014 (Rupiah) Tahun PDRB dengan Migas PDRB Tanpa Migas (1) (2) (3) 2012 15.568.663 13.131.946 2013 16.479.822 14.148.788 2014 17.657.774 15.215.407 Indikator Makro Kabupaten Subang 2015 67

Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat bahwa secara umum PDRB perkapita yang diterima penduduk Kabupaten Subang baik PDRB perkapita dengan migas maupun tanpa migas mengalami peningkatan sehingga menggambarkan tingkat kesejahteraan penduduknya mengalami peningkatan. Pada tahun 2014 PDRB per kapita dengan migas sebesar Rp. 17.657.774, nilai ini memiliki asumsi bahwa setiap penduduk di Kabupaten Subang memiliki pendapatan per tahun rata-rata sekitar 17 jutaan. 4.4. Kategori Ekonomi Yang Dominan Peranan/kontribusi kategori ekonomi yang dominan di suatu wilayah menunjukkan bahwa sektor tersebut menjadi penggerak perekonomian di wilayah itu. Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan masih menjadi kategori yang paling dominan. Melekatnya Subang sebagai salah satu lumbung padinya Jawa Barat dan sebagai daerah penghasil buah-buahan seperti nanas dan rambutan menjadikan gambaran bahwa kategori pertanian masih menjadi andalan sebagai penggerak perekonomian di Kabupaten Subang. Kategori dominan yang kedua dalam perekonomian Kabupaten Subang adalah kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor. Sedangkan Kategori Pertambangan dan Penggalian menjadi kontributor ketiga dalam struktur perekonomian di Kabupaten Subang. Industri Pengolahan merupakan penyumbang terbesar keempat dalam perekonomian di Kabupaten Subang. Hal ini ditunjukkan pada tabel 3.4. Tabel 4.4. Kontribusi Kategori Terhadap PDRB Kabupaten Subang (persen), 2012 2014 A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 28,26 27,94 27,15 B Pertambangan dan Penggalian 15,67 14,16 13,85 Indikator Makro Kabupaten Subang 2015 68

C Industri Pengolahan 11,18 11,60 11,97 D Pengadaan Listrik dan Gas 0,06 0,05 0,05 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,09 0,08 0,08 F Konstruksi 7,31 7,49 7,36 G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 14,04 14,67 15,18 H Transportasi dan Pergudangan 3,41 3,39 3,31 I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 3,46 3,45 3,45 J Informasi dan Komunikasi 2,31 2,25 2,32 K Jasa Keuangan dan Asuransi 3,81 4,11 4,14 L Real Estat 1,03 1,04 1,00 M,N Jasa Perusahaan 0,04 0,05 0,04 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 4,26 4,31 4,38 P Jasa Pendidikan 2,44 2,75 3,04 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,59 0,61 0,64 R,S,T,U Jasa lainnya 2,02 2,02 2,04 Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 4.4.1. Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Salah satu pendukung utama perekonomian Kabupaten Subang adalah sektor pertanian. Dominasi sektor pertanian ditandai dengan sumbangannya yang cukup besar terhadap PDRB. Indikator Makro Kabupaten Subang 2015 69

Tabel 4.5. Kontribusi Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Terhadap PDRBKabupaten Subang (persen), 2012 2014 A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 28,26 27,94 27,15 Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 Pada tabel 4.5 memperlihatkan bahwa kontribusi Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dalam PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun 2014 sebesar 27,15 persen. Peranan kategori ini mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 27,94 persen. Penurunan ini mungkin disebabkan dengan makin berkembangnya KategoriIndustri Pengolahan di Kabupaten Subang. Selain itu alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan bukan pertanian menjadi penyebab makin berkurangnya produksi hasil pertanian yang menjadi dominasi kategori lapangan usaha di Kabupaten Subang. Tabel 4.6. NTB Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Kabupaten Subang Atas Dasar Harga Berlaku (juta rupiah), 2012 2014 A Pertanian, Kehutanan, dan 6.514.657,9 6.893.124,3 7.253.213,1 Produk Domestik Regional Bruto Produk Domestik Regional Bruto Bruto Tanpa Migas ** Angka sangat 23.052.644,3 24.668.415,0 26.717.853,9 19.444.578,1 21.179.123,3 23.022.325,3 Nilai Tambah Bruto (NTB) KategoriPertanian, Kehutanan, dan Perikanan tahun 2014 mencapai Rp. 7.253.213,1 juta meningkat sebesar Rp. Indikator Makro Kabupaten Subang 2015 70

360.088,8juta dari tahun 2013, ini terlihat pada tabel 4.6 dan juga perkembangannya pada gambar 4.1. Gambar 4.1 Perkembangan NTB Kategori Pertanian, Kehutanan, dan 8000000,000 Perikanan Tahun 2010 2014 (juta rupiah) 7500000,000 7000000,000 6893124,3000 7253213,1000 6500000,000 6000000,000 5500000,000 5925573,2000 6357445,6000 6514657,9000 5000000,000 2010 2011 2012 2013* 2014** 4.4.2. Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Tahun 2014, secara riil Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor mempunyai kontribusi sebesar 15,18 persen dalam pembentukan PDRB Kabupaten Subang. Kontribusi kategori ini mengalami peningkatan dari tahun 2013 yang memiliki kontribusi sebesar 14,67 persen. Tabel 4.7. Kontribusi Kategori Perdagangan Besar dan Eceran TerhadapPDRB Kabupaten Subang (persen), 2012 2014 G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 14,04 14,67 15,18 Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 Indikator Makro Kabupaten Subang 2015 71

Nilai Tambah Bruto (NTB) Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor tahun 2014 mencapai Rp.4.056.395,8 juta, meningkat dari tahun 2013 yang mencapai Rp. 3.619.838,6 juta. Tabel 4.8. NTB Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Kabupaten Subang Atas Dasar Harga Berlaku (juta rupiah), 2012 2014 G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 3.236.653,4 3.619.838,6 4.056.395,8 Produk Domestik Regional Bruto 23.052.644,3 24.668.415,0 26.717.853,9 Produk Domestik Regional Bruto Bruto Tanpa Migas 19.444.578,1 21.179.123,3 23.022.325,3 Gambar 4.2 Perkembangan NTB Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Tahun 2010 2014 (juta rupiah) 4000000,000 3500000,000 3619838,6000 4056395,8000 3000000,000 2834803,000 3236653,4000 2500000,000 2558944,6000 2000000,000 2010 2011 2012 2013* 2014** Indikator Makro Kabupaten Subang 2015 72

4.4.3. Kategori Pertambangan dan Penggalian Pada Tahun 2014, Kategori Pertambangan dan Penggalian mempunyai kontribusi sebesar 13,85 persen dalam pembentukan PDRB Kabupaten Subang. Kontribusi kategori ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang memiliki kontribusi sebesar 14,16 persen di tahun 2013. Tabel 4.9. Kontribusi Kategori Pertambangan dan Penggalian Terhadap PDRB Kabupaten Subang (persen), 2012 2014 B Pertambangan dan Penggalian 15,67 14,16 13,85 Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 Angka Nilai Tambah Bruto padakategori Pertambangan dan Penggaliantahun 2014 mencapai Rp. 3.700.587,8 juta, meningkat sebesar Rp. 206.547,5 jutadaritahun2013 yang mencapai Rp. 3.494.040,3 juta. Tabel 4.10. NTB Kategori Pertambangan dan Penggalian Kabupaten Subang Atas Dasar Harga Berlaku (juta rupiah), 2012 2014 B Pertambangan dan Penggalian 3.612.502,4 3.494.040,3 3.700.587,8 Produk Domestik Regional Bruto 23.052.644,3 24.668.415,0 26.717.853,9 Produk Domestik Regional Bruto Bruto 19.444.578,1 21.179.123,3 23.022.325,3 Indikator Makro Kabupaten Subang 2015 73

Gambar 4.3 Perkembangan NTB Kategori Pertambangan dan Penggalian Tahun 2010 2014 (juta rupiah) 4800000,000 4600000,000 4712234,5000 4400000,000 4200000,000 4000000,000 3800000,000 3600000,000 3400000,000 3677894,5000 3612502,4000 3700587,8000 3494040,3000 2010 2011 2012 2013* 2014** Dari gambar diatas terlihat bahwa pada tahun 2012 terjadi penurunan Nilai Tambah Bruto (NTB) dari Rp. 4.712.234,5 pada tahun 2011 menjadi Rp. 3.612.502,4 pada tahun 2012, ini disebabkan adanya Penurunan Dana Bagi Hasil di sektor pertambangan minyak dan gas (migas) yang semula berdasarkan luas areal pertambangan menjadi berdasarkan lokasi ekplorasi, selain itu, berdasarkan data Dinas Pertambangan dan Energi, saat ini di Kabupaten Subang terdapat 72 titik sumur minyak. Daripuluhantitik itu hanya 6 sumur yang masih produksi. 4.4.4. Kategori Industri Pengolahan Selain Kategori Pertanian, Kategori Perdagangan, dan Kategori Pertambangan, perkembangan struktur perekonomian Kabupaten Subang juga tidak terlepas dari kontribusi Kategori Industri Pengolahan. Kategori ini merupakan kontributor keempat yang dominan terhadap perkembangan perekonomian Kabupaten Subang. Pada Tahun 2014, Kategori Industri Pengolahan mempunyai kontribusi sebesar 11,97 persen dalam pembentukan PDRB Kabupaten Subang. Kontribusi kategori ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang memiliki kontribusi sebesar 11,60 persen di tahun 2013. Indikator Makro Kabupaten Subang 2015 74

Tabel 4.11. Kontribusi Kategori Industri Pengolahan Terhadap PDRB Kabupaten Subang(persen), 2012 2014 C Industri Pengolahan 11,18 11,60 11,97 Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00 100,00 Tabel 4.12. NTB Kategori Industri Pengolahan Kabupaten Subang Atas Dasar Harga Berlaku (juta rupiah), 2012 2014 C Industri Pengolahan 2.578.405,5 2.862.711,5 3.197.009,7 Produk Domestik Regional Bruto Produk Domestik Regional Bruto Bruto Tanpa Migas ** Angka sangat 23.052.644,3 24.668.415,0 26.717.853,9 19.444.578,1 21.179.123,3 23.022.325,3 Pada tabel 4.12 terlihat bahwa Nilai Tambah Bruto (NTB) kategori ini dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dari Rp. 2.038.434 juta di tahun 2010 hingga mencapai Rp. 3.197.009,7 juta di tahun 2014. Keberhasilan pembangunan ekonomi di Kategori Industri Pengolahan tidak terlepas dari unsur-unsur yang menunjangnya. Salah satu unsur tersebut adalah investasi yang ditanamkan pada sektor industri yang diharapkan dapat meningkatkan produksi sektor tersebut. Harapan dengan banyaknya industri di Kecamatan Purwadadi, Cipeundeuy dan Kalijati akan meningkatan produksi/output di sektor tersebut. Indikator Makro Kabupaten Subang 2015 75

Gambar 4.4 Perkembangan NTB Kategori Industri Pengolahan Tahun 2010 2014 (juta rupiah) 3400000,000 3200000,000 3000000,000 2800000,000 2600000,000 2400000,000 2200000,000 2000000,000 3197009,7000 2862711,5000 2578405,5000 2286052,7000 2038434,000 2010 2011 2012 2013* 2014** Indikator Makro Kabupaten Subang 2015 76