BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui bahasa. Chaer (2010:14)

dokumen-dokumen yang mirip
TINDAK TUTUR PUJIAN DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI PKBM AL-ISLAMIYAH DESA AWAR-AWAR KECAMATAN ASEMBAGUS KABUPATEN SITUBONDO SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peristiwa tutur merupakan gejala sosial, sedangkan tindak tutur

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki fungsi yang terpenting yaitu sebagai alat komunikasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin

BAB II KAJIAN TEORI. keakuratan data. Teori-teori tersebut adalah teori pragmatik, aspek-aspek situasi

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pragmatik pertama kali diperkenalkan oleh seorang filsuf yang bernama

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Istilah dan teori tentang tindak tutur mula-mula diperkenalkan oleh J. L.

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia, karena melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini membahas strategi komunikasi guru BK (konselor) dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama.

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

BAB V PENUTUP. hasil evaluasi peneliti dari penelitian ini. menyimpulkan, yang pertama, jenis- jenis dan fungsi tindak tutur yang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa tulis salah satu fungsinya adalah untuk berkomunikasi. Bahasa tulis dapat

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia karena bahasa adalah milik

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tindak tutur dapat dikatakan sebagai suatu tuturan saat seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan kunci utama dalam berkomunikasi. Tanpa bahasa

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antarpesona dan memelihara hubungan sosial. Tujuan percakapan bukan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, harapan, pesan-pesan, dan sebagainya. Bahasa adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. langsung. Hubungan langsung akan terjadi sebuah percakapan antarindividu

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, sidang di pengadilan, seminar proposal dan sebagainya.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. (Alwi, dkk. 203:588). Sesuai dengan topik dalam tulisan ini digunakan beberapa

BAB I PENDAHULUAN. dalam bertransaksi yaitu ada barang yang akan diperdagangkan, kesepakatan yang tidak dipaksa oleh pihak manapun.

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi mereka membentuk sebuah komunikasi yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik

BAB I PENDAHULUAN. lain, alat yang digunakan berkomunikasi tersebut adalah bahasa. Chaer

BAB I PENDAHULUAN. Menurut pendapat Austin (1962) yang kemudian dikembangkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Penggunaan bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Frinawaty Lestarina Barus, 2014 Realisasi kesantunan berbahasa politisi dalam indonesia lawyers club

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kajian tentang tindak tutur belum begitu banyak dilakukan oleh mahasiswa di

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan tulisanya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial antara orang satu dengan yang lainnya. Dalam. komunikasi dibutuhkan alat komunikasi agar hubungan antarmanusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang dipergunakan oleh manusia. untuk berinteraksi sosial. Setiap manusia menggunakan bahasa untuk

I. PENDAHULUAN. Bagian pendahuluan dalam tesis ini terdiri dari, latar belakang yang berisi hal-hal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. kota Melbourne bertujuan untuk menelaah jenis, bentuk, fungsi,dan faktor-faktor

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Tindak tutur (speech art) merupakan unsur pragmatik yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. tindakan dan penyimpangan terhadap kaidah di dalam interaksi lingual itu.

BAB I PENDAHULUAN. karena bahasa merupakan sistem suara, kata-kata serta pola yang digunakan oleh

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai

BAB I PENDAHULUAN. ide, gagasan, isi pikiran, maksud, realitas dan sebagainya. mengingat jumlah bahasa atau variabel bahasa yang digunakan.

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Peristiwa Tutur Peristiwa tutur (speech event) adalah terjadinya atau berlangsungnya interaksi

I. PENDAHULUAN. satu potensi mereka yang berkembang ialah kemampuan berbahasanya. Anak dapat

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Suatu kenyataan bahwa manusia mempergunakan bahasa sebagai sarana

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. hubungan-hubungan antara bahasa dan konteksnya yang tergramatikalisasi atau

BAB I PENDAHULUAN. tulis dalam berkomunikasi. Menurut Arifin (2000: 3), dalam wacana lisan,

BAB I PENDAHULUAN. gejala individual yang bersifat psikologis dan keberlangsungan ditentukan oleh

TUTUR PUJIAN GURU DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI KELAS

BAB I PENDAHULUAN. tindakan dalam tuturannya (Chaer dan Leoni. 1995:65).

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka adalah langkah yang

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM PEMBELAJARAN OLAHRAGA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. dengan usia pada tiap-tiap tingkatnya. Siswa usia TK diajarkan mengenal

SKRIPSI. Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh Aditya Nugraha NIM

BAB I PENDAHULUAN. yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa lisan dan bahasa tulis salah satu

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan

BAB 5. KESIMPULAN dan SARAN. pemakaiannya. Bahasa juga kerap dijadikan media dalam mengungkapkan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ada empat, yaitu tuturan,

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan dari mitra tutur. Hal ini yang menjadikan bahasa amat berguna dalam

TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya kepentingan untuk menjalin hubungan interaksi sosial.

BAB I PENDAHULUAN. berupasistemlambangbunyiujaranyang kompleks dan aktif. Kompleks,

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat adalah penerima informasi atau berita dari segala informasi

Bentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia dalam Interaksi Guru-Siswa di SMP Negeri 1 Sumenep

I. PENDAHULUAN. lain, sehingga orang lain mengetahui informasi untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Menurut Chaer (2007) tuturan dapat diekspresikan melalui dua

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi menggunakan simbol-simbol vokal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar

BAB I PENDAHULUAN. tidur sampai tidur lagi, bahkan bermimpi pun manusia berbahasa pula.

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada Bab 5 ini akan disajikan simpulan dan saran berdasarkan hasil temuan

BAB I PENDAHULUAN. misalnya di rumah, di jalan, di sekolah, maupundi tempat lainnya.

TINDAK TUTUR DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR PADA TAMAN KANAK-KANAK DHARMA WANITA KELURAHAN WAPUNTO KECAMATAN DURUKA KABUPATEN MUNA (KAJIAN PRAGMATIK)

BAB I PENDAHULUAN. Levinson (1987: 60) disebut dengan FTA (Face Threatening Act). Menurut Yule

BAB I PENDAHULUAN. bahasa tulis dan bahasa lisan. Variasi bahasa tulis tidak sedinamis variasi bahasa

BAB I PENDAHULUAN. negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dwi Wahyuni, 2013

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat menjalin hubungan dengan manusia lain dalam lingkungan masyarakat. Komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui bahasa. Chaer (2010:14) menyatakan bahwa bahasa adalah sebuah sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer yang digunakan manusia sebagai alat komunikasi atau alat interaksi sosial. Hal ini sejalan dengan pendapat Keraf (2001:1) yang menyatakan bahwa bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan sistem lambang arbitrer yang dipergunakan suatu masyarakat untuk mengadakan hubungan dengan orang lain. Menurut Trudil (dalam Pattiasina, 2005:1), bahasa bukanlah semata-mata untuk mengkomunikasikan informasi, tetapi juga merupakan alat yang sangat penting untuk memantapkan dan mempertahankan hubungan dengan orang lain. Hubungan antara seseorang dengan orang lainnya dapat bertambah erat karena pemakaian bahasa yang tepat dan memiliki kesantunan. Sebaliknya, hubungan menjadi renggang atau bahkan terputus sama sekali disebabkan oleh pemakaian bahasa yang tidak sesuai dengan situasi atau tidak tepat konteksnya. Ketika seseorang melakukan sesuatu dengan kata-kata bersama orang lain, terjadilah tindak berbahasa. Kegiatan tersebut mengakibatkan terjadinya 1

2 pertukaran informasi antara penutur dan mitra tutur, dalam proses pertukaran informasi itu terjadilah percakapan. Tindak tutur merupakan suatu bentuk tindakan dalam konteks situasi tutur. Peristiwa tutur merupakan gejala sosial, sedangkan tindak tutur merupakan gejala individual, dan keberlangsungannya ditentukan oleh kemampuan berbahasa si penutur dalam menghadapi situasi tertentu. Dalam peristiwa tutur banyak dilihat pada tujuan peristiwanya dan pada tindak tutur dilihat pada makna atau arti tindakan dalam tuturannya. Tindak tutur dan peristiwa tutur ini menjadi dua gejala yang terdapat pada satu proses, yakni proses komunikasi. Tindak tutur sebagai wujud peristiwa komunikasi bukanlah peristiwa yang terjadi dengan sendirinya, tetapi mempunyai fungsi, mengandung maksud, dan tujuan tertentu serta dapat menimbulkan pengaruh atau akibat pada mitra tutur ata lawan bicara. Wujud-wujud tuturan yang dilontarkan oleh penutur didasari oleh maksud dan tujuan tertentu. Tujuan tuturan tidak lain adalah maksud penutur mengucapkan sesuatu atau makna yang dimaksud penutur dengan mengucapkan sesuatu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak mungkin ada tuturan yang tidak mengungkapkan suatu tujuan. Secara pragmatis setidaknya ada tiga jenis tindakan yang dapat diwujudkan oleh seorang penutur, yakni tindak lokusi (locutionary act), tindak ilokusi (ilocutionary act), dan tindak perlokusi (perlocutionary act). Tindak lokusi adalah tindak tutur untuk menyatakan sesuatu. Tindak ilokusi adalah sebuah tuturan selain berfungsi untuk mengatakan atau menginformasikan sesuatu, dapat juga dipergunakan untuk melakukan sesuatu. Tindak perlokusi adalah tindak tutur

3 yang mempunyai daya pengaruh (perlocutionary force) atau efek bagi yang mendengarkannya. Tindak tutur ilokusi dalam komunikasi pada suatu penelitian penting untuk diperhatikan. Tindak ilokusi memberikan tantangan dalam penelitian kebahasaan, sebab tindak ilokusi sulit diidentifikasi karena terlebih dahulu harus mempertimbangkan siapa penutur dan lawan tutur, kapan dan di mana tindak tutur itu terjadi, dan sebagainya. Dengan demikian, tindak ilokusi merupakan bagian sentral untuk memahami tindak tutur. Hymes (dalam Chaer dan Agustina, 2010: 48) bahwa suatu peristiwa tutur harus memenuhi delapan komponen, yaitu setting and scene, participant, ends, act sequences, key, instrumentalities, norm of interaction and interpretation, dan gendres. Jika huruf-huruf pertamanya dirangkai lazim disingkat SPEAKING. Pujian merupakan salah satu bagian dari tindak ilokusi ekspresif. Tindak ini mengungkapkan keadaan psikologis seseorang penutur kepada mitra tutur lewat tuturannya. Jenis tindak ini cendurung menyenangkan dan membuat penutur atau mitra tutur merasa dihargai, bahkan kadangkala timbul perasaan menyenangkan yang berlebih-lebihan. Fenomena seperti tindak bahasa sangat sering ditemui dalam pergaulan sehari-hari di berbagai kalangan kelompok masyarakat termasuk kelompok masyarakat Situbondo yang berinteraksi dalam Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Al-Islamiyah di Desa Awar-awar Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo tempat penelitian ini difokuskan. Suatu penelaah lebih mendalam tentang penggunaan tindak tutur pujian membuktikan bahwa bentuk

4 tuturan itu muncul sesuai dengan konvensi atau aturan yang tidak tertulis namun dipahami, disepakati, dan dipergunakan oleh anggota masyarakat. Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) adalah program lanjutan dari pemberantasan buta huruf yang diselenggarakan oleh PKBM Al Islamiyah Situbondo. Al Islamiyah 11 dan 12 adalah PKBM yang ada di Desa Awar-awar Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo dan sekaligus menjadi tempat penelitian ini. Pembelajaran dilakukan di salah satu rumah murid tersebut. Kriteria pengajar di PKBM Al Islamiyah adalah seseorang yang memiliki profesi pendidikan di bidang keguruan sehingga berpengalaman dalam bidang pengajaran. Keaksaraan Usaha Mandiri itu sendiri setara dengan SMP tetapi bukan program penyetaraan paket A, B, atau C. Tetapi, Keaksaraan Usaha Mandiri merupakan program untuk menggali kreativitas dalam berwirausaha masyarakat dan lain sebagainya. Selama berlangsungnya pembelajaran Keaksaraan Usaha Mandiri tersebut, bahasa yang digunakan yaitu bahasa Madura dan dicampur dengan bahasa Indonesia karena para murid tersebut tidak banyak mengerti tentang bahasa Indonesia, bahkan tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Untuk itulah tuturan dalam bahasa Madura lebih dominan digunakan dalam pembelajaran ini. Pembelajaran yang diteliti adalah semua mata pelajaran karena dalam satu mata pelajaran hanya berkisar satu kali pertemuan. Pelajaran yang dipelajari dalam sekolah ini lebih condong pada kehidupan nyata masyarakat sekitar. Misalnya, bercocok tanam atau pun hidup sehat. Tidak hanya dari segi teori, tetapi

5 para murid dibekali dengan praktik langsung yaitu praktik makanan sehat misalnya. Praktik tersebut diadakan setiap satu bulan sekali. Penelitian serupa pernah dilakukan oleh Pattiasina (2005) meneliti Bentuk Ekspresif Pujian Bahasa Indonesia dalam Masyarakat Tutur Ambon. Penelitian itu menghasilkan temuan berikut. (1) Wujud verbal bentuk ekspresif pujian yang ditemukan berupa kalimat imperatif, kalimat deklaratif, dan kalimat interogatif. (2) Fungsi bentuk ekspresif pujian bahasa Indonesia dalam masyarakat Ambon, yaitu memperlembut penolakan, meminta, menyetujui, mengagumi, menyanjung, memperlembut kritik, membanggakan, basa-basi, motivasi, memperhalus larangan, memperhalus teguran, dan memperhalus perintah. (3) modus penyampaian bentuk ekspresif pujian bahasa Indonesia dalam masyarakat tutur Ambon yang ditemukan, yaitu modus tuturan langsung dan modus tuturan tidak langsung. Penelitian lain pernah pula dilakukan oleh Muslimah (2011) meneliti Tutur Pujian dalam Pembelajaran di TK Tunas Harapan Desa Sedayu Kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan. Penelitian itu menghasilkan temuan berikut. (1) Bentuk tutur pujian guru dalam pembelajaran di TK Tunas Harapan Desa Sedayu Kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan yang ditemukan berupa tutur pujian langsung dan tutur pujian tidak langsung. (2) Makna tutur pujian dalam pembelajaran di TK Tunas Harapan Desa Sedayu Kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan yang ditemukan berupa makna menguatkan dan makna basa-basi. (3) Fungsi tutur pujian dalam pembelajaran di TK Tunas Harapan Desa Sedayu

6 Kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan yang ditemukan berupa memberi penguatan dan berfungsi sebagai basa-basi. Selain penelitian di atas, penelitian serupa pernah dilakukan oleh Albitar Septian S. (2012) meneliti Analisis Tuturan Guru dalam Interaksi Belajar Mengajar pada Kelas V SDN Sumbersari I. Penelitian itu menghasilkan temuan berikut. (1) Tuturan guru dalam mengawali pelajaran yang ditemukan berupa tindak tutur representatif/asertif, tindak tutur ekspresif, tindak tutur direktif, tindak tutur komisif. (2) Tuturan guru dalam menyampaikan pelajaran yang ditemukan berupa tindak tutur representatif/asertif, tindak tutur direktif, tindak tutur ekspresif. (3) Tuturan guru dalam menutup pelajaran yang ditemukan berupa tindak tutur representatif/asertif, tindak tutur ekspresif, tindak tutur direktif. Lebih lanjut pada penelitian terdahulu juga pernah dilakukan oleh Siska Febri Indriana (2012) meneliti Tuturan Responsif Siswa terhadap Tuturan Direktif Guru dalam Wacana Interaksi Kelas di SMA Negeri 1 Batu. Penelitian tersebut menghasilkan temuan berikut. (1) Bentuk tuturan responsif siswa terhadap tuturan direktif guru dalam wacana interaksi kelas di SMA Negeri 1 Batu yang ditemukan berupa tindak tutur asertif, direktif, dan ekspresif. (2) fungsi tuturan responsif siswa terhadap tuturan direktif guru dalam wacana interaksi kelas di SMA Negeri 1 Batu yang ditemukan berupa tuturan direktif guru. (3) Strategi penyampaian tuturan responsif siswa terhadap tuturan direktif guru dalam wacana interaksi kelas di SMA Negeri 1 Batu yang ditemukan berupa tuturan secara langsung dan tuturan tidak langsung.

7 Penelitian-penelitian tersebut berbeda dengan penelitian yang hendak dilakukan peneliti. Penelitian yang akan dilakukan ini berobjek pada pembelajaran di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat di Al Islamiyah 11 dan 12 yang ada di Desa Awar-awar. Adapun mengenai fungsi verbal ekspresif pujian, yaitu menyanjung, memperlembut penolakan, meminta, menyetujui, mengagumi, dan motivasi. Berdasarkan temuan-temuan dari penelitian terdahulu, dalam penelitian ini peneliti menggunakan data alamiah dengan berbagai jenis latar dan partisipasi yang berbeda. Lebih lanjut pada fungsi-fungsi tersebut akan diungkap berdasarkan konteks pembelajaran yaitu interaksi guru dan murid di PKBM Al Islamiyah Desa Awar-awar Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo. Selain latar belakang di atas, dengan tereksplorasinya penelitian ini diharapkan mampu memberi sumbangsih untuk meningkatkan sumber daya manusia, memberantas buta aksara dan menambah wawasan bagi pengelola. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dipandang perlu dilakukan telaah tentang Tindak Tutur Pujian dalam Interaksi Pembelajaran di PKBM Al Islamiyah Desa Awar-Awar Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo. 1.2 Jangkauan dan Pembatasan Masalah Menurut Austin (dalam Tarigan, 2009:34), tindak tutur terdiri dari tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Tindak tutur ilokusi dapat dibagi berdasarkan beberapa jenis, yaitu asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif. Tindak ilokusi asertif antara lain, yaitu melapor dan mengumumkan. Tindak ilukosi

8 direktif, yaitu mendorong, mendesak, dan memerintahkan. Tindak ilokusi komisif, yaitu menawarkan dan menjanjikan. Tindak ilokusi ekspresif, yaitu memaafkan, memuji, dan menyatakan terima kasih. Tindak ilokusi ekspresif, salah satunya adalah pujian. Pujian tersebut dapat diterapkan melalui sebuah kalimat tulis maupun lisan. Menurut Richards (dalam Rahardi, 2005:71), kalimat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu berdasarkan bentuknya dan berdasarkan nilai komunikatifnya. Berdasarkan nilai komunikatifnya, yakni terdiri dari kalimat deklaratif, interogatif, imperatif, eksklamatif, dan empatik. Fungsi dari tindak ilokusi ekspresif pujian, yakni memperlembut penolakan, meminta, menyetujui, mengagumi, menyanjung, dan memotivasi. Strategi penyampaian pujian, yaitu berupa tuturan langsung dan tuturan tidak langsung. Dari deskripsi tersebut dapat diperoleh batasan masalah yaitu wujud verbal pujian dapat berupa kalimat imperatif, deklaratif dan interogatif. Deskripsi karakteristik fungsi verbal pujian berupa memperlembut penolakan, meminta, menyetujui, mengagumi, menyanjung, dan lain-lain. Deskripsi karakteristik strategi pujian berupa tuturan langsung dan tidak langsung. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan jangkauan masalah dan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut.

9 1) Bagaimanakah wujud tindak tutur pujian dalam interaksi pembelajaran di PKBM Desa Awar-awar Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo? 2) Bagaimanakah fungsi tindak tutur pujian dalam interaksi pembelajaran di PKBM Desa Awar-awar Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo? 3) Bagaimanakah strategi tindak tutur pujian dalam interaksi pembelajaran di PKBM Desa Awar-awar Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo? 1.4 Tujuan Penelitian Secara umum tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan dan menjelaskan tindak tutur pujian pada guru dan murid di pusat kegiatan belajar masyarakat desa Awar-awar kecamatan Asembagus kabupaten Situbondo. Adapun tujuan secara khusus adalah memperoleh deskripsi tentang: 1) wujud tindak tutur pujian dalam interaksi pembelajaran di PKBM Desa Awar-awar Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo; 2) fungsi tindak tutur pujian dalam interaksi pembelajaran di PKBM Desa Awar-awar Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo; 3) staretegi tindak tutur pujian dalam interaksi pembelajaran di PKBM Desa Awar-awar Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki manfaat secara teoretis maupun praktis. Adapun manfaat tersebut dapat diuraikan sebagai berikut. 1) Manfaat teoretis

10 Secara teoretis, diharapkan penelitian ini dapat memberi informasi untuk memahami wujud, fungsi, dan strategi tindak tutur pujian dalam interaksi pembelajaran di PKBM Desa Awar-awar Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo sehingga dapat dimanfaatkan sebagai rujukan untuk memilih materi yang digunakan untuk menganalisis sebuah masalah yang sepadan dengan penelitian ini. 2) Manfaat praktis Secara praktis, diharapkan penelitian ini dapat memberi manfaat bagi peneliti, guru, dan peneliti lain. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan sarana pengaplikasian secara nyata. Selain itu, peneliti dapat menambah wawasan tentang tindak tutur pujian dalam interaksi pembelajaran di PKBM Desa Awarawar Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo. 1.6 Batasan Istilah Untuk menghindari terjadinya perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti menjelaskan istilah-istilah sebagai berikut. 1) Tindak tutur pujian Tindak tutur pujian merupakan realisasi perwujudan tuturan dalam mengutarakan penghargaan kepada orang lain. 2) Interaksi pembelajaran Interaksi pembelajaran merupakan bentuk hubungan bersama antara guru dan peserta didik.

11 3) Wujud verbal tindak tutur pujian Wujud verbal tindak tutur pujian merupakan representasi bentuk tuturan yang berupa kalimat deklaratif, interogatif, imperatif, eksklamasif, dan empatik. 4) Fungsi verbal tindak tutur pujian Fungsi verbal tindak tutur pujian merupakan peran sebuah tuturan yang dituturkan penutur dan minta tutur dalam berinteraksi bergantung pada konteks. 5) Strategi tindak tutur pujian Strategi tindak tutur pujian merupakan cara mengungkapkan tuturan yang menunjukkan keterlibatan penutur dengan mitra tutur yang disampaikan secara langsung atau tidak langsung. 6) PKBM Al Islamiyah PKBM Al Islamiyah merupakan program yang diselenggarakan oleh pemerintah Kabupaten Situbondo untuk menjadikan masyarakat Situbondo mempunyai pendidikan yang lebih baik lagi.