BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

Bagan 3.1 Desain Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, diperlukan suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif,

Gambar 3.3 Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mengonseptualisasikan dan menafsirkan dunia yang melingkupinya. Pada saat kita

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah tertentu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Diajukan oleh: Agatha Rebecca Rajagukguk

WACANA PENCITRAAN KINERJA ANGGOTA DPR PADA SURAT KABAR PIKIRAN RAKYAT (Analisis Wacana Kritis)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. disebut: Science Research Method. Metodologi berasal dari kata methodogy,

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode analisis wacana kritis atau juga disebut dengan critical

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. berkaitan dengan hasil penelitian struktur teks van Dijk.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik. bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap permasalahan yang ada. Metode penelitian bermakna seperangkat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sany Rohendi Apriadi, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah alat yang dekat dan mampu berinteraksi secara eksplisit dan implisit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Adanya komunikasi dalam kehidupan manusia sangatlah penting. Setiap hari

BAB III METODE PENELITIAN. latar dan individu secara holistic yang disebut dengan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. suatu kebenaran yang sesuai dengan target dan tujuan. Seorang peneliti perlu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bandung Lautan Api untuk nama Stadion Utama Sepakbola (SUS) Gedebage,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis penelitian

PEMBERITAAN PILGUB JABAR 2013 DALAM HARIAN UMUM PIKIRAN RAKYAT DAN INILAH KORAN (SUATU ANALISIS WACANA KRITIS)

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.

BAB III. Metode Penelitian. Seperti halnya ilmu-ilmu sosial yang menjadi induk, ilmu dan penelitian

KONSTRUKSI WACANA TEKS PEMBERITAAN KEKERASAN PEREMPUAN PADA PROGRAM TALKSHOW SUDUT PANDANG DI METRO TV EPISODE KETIKA RUMAH TAK LAGI AMAN SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan

BAB I PENDAHULUAN. penyampaiannyalah yang berbeda (Djuroto, 2002:9). Masing-masing mempunyai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendalam. Dalam bab ini peneliti akan menggunakan Analisis Wacana yaitu

Bab III Metodologi Penelitian

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Qacan Kritis Teks Jurnalistik Pada Surat Kabar Online Le Monde

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi dan informasi berkembang pesat di era global. Imbasnya,

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1

PEMBERITAAN PILGUB JABAR 2013 DALAM HARIAN UMUM PIKIRAN RAKYAT DAN INILAH KORAN (SUATU ANALISIS WACANA KRITIS)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdemokrasi seperti saat ini. William L. Rivers menempatkan media massa

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa masjid di Surabaya, sebagaimana seseorang peneliti dalam kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUA A. Latar Belakang Penelitian Bayu Hendrawan, 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

METODE PENELITIAN. deskriptif dan dengan pendekatan analisis wacana. Dalam melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anita Indriana, 2014 Wacana Polemik Pemberitaan Rokok dalam Harian Umum Kompas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Apriyanti Rahayu FAuziah, 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dan Gubernur DKI Jakarta terkait APBD DKI Jakarta tahun 2015 pada surat kabar

ANALISIS WACANA KRITIS TENTANG PEMBERITAAN SUPORTER PERSIB DAN PERSIJA DALAM MEDIA PIKIRAN RAKYAT ONLINE DAN RAKYAT MERDEKA ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Media massa merupakan salah satu wadah atau ruang yang berisi berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa, seperti dikemukakan oleh para ahli, memiliki bermacam fungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak.

BAB III METODE PENELITIAN. konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan

BAB I PENDAHULUAN. LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), kemudian berubah nama menjadi PT Bank

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan referensi oleh masyarakat untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. dan membentuk opini public (Hamad, 2004: 15).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berfungsi secara efektif sebagai salah satu alat penyebar informasi kepada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pidato sebagai Media Penyampaian Makna Komunikasi. kebersamaan atau kesamaan makna.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi berasal dari kata Yunani 'methodologia' yang berarti teknik

IMPERIALISME BUDAYA DALAM KOMIK JEPANG (Analisis Wacana tentang Bentuk Imperialisme Budaya dalam Komik Jepang)

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu. model tersebut biasanya dikenal dengan paradigma-paradigma

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pers mempunyai beberapa fungsi yang saling berhubungan satu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Perancis bertujuan agar peserta didik memiliki

BAB III ANALISIS WACANA. analisis teks media diantaranya analisis wacana (discourse analysis), analisis

BAB V ANALISIS & PEMBAHASAN

BAB IV PENUTUP. sebuah realitas media yang dianggap benar oleh khalayak. Masyarakat percaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI VISI DAN MISI TELEVISI LOKAL DI KOTA MEDAN (Studi Analisis Isi DAAI TV Medan Dalam Program Siaran Lokal) ABSTRAK

REPRESENTASI ETNIS TIONGHOA DALAM NOVEL DIMSUM TERAKHIR. Diajukan Oleh : YOHANNA ILMU KOMUNIKASI

Transkripsi:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Seperti yang dikatakan oleh Syamsuddin dan Damaianti (2007:74) penelitian kualitatif menggambarkan, mempelajari, dan menjelaskan suatu fenomena. Pemahaman fenomena ini dapat diperoleh dengan cara mendeskripsikan dan mengeksplorasi dalam sebuah narasi. Nazir (1988:64) mengatakan bahwa kerja peneliti bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena tetapi juga menerangkan hubungan, menguji hipotesahipotesa, membuat prediksi serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan. Fenomena dalam penelitian ini adalah pemberitaan kasus KPK dan POLRI. Penelitian ini berusaha mendeskripsikan suatu data bahasa atau objek analisisnya berupa bahasa yang dipakai dalam pemberitaan kasus tersebut pada harian umum Kompas dan Republika. Peneliti mendeskripsikan pemberitaan kasus KPK dan POLRI dengan menggunakan pendekatan analisis wacana kritis atau CDA (Critical Discourse Analysis), paradigm kritis dengan model analisis Teun A. van Dijk. Paradigma kritis lebih kepenafsiran karena dengan penafsiran kita dapatkan dunia dalam, masuk menyelami teks dan menyingkap makna yang ada di baliknya (Eriyanto, 2008:61). Analisis wacana yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah sebagai upaya pengungkapan maksud tersembunyi dari penulis yang mengemukakan suatu 42

43 pernyataan. Pengungkapan dilakukan dengan menempatkan diri pada posisi sang penulis dengan mengikuti struktur makna dari sang penulis sehingga bentuk distribusi dan produksi ideologi yang disamarkan dalam wacana dapat diketahui. Wacana dilihat dari bentuk hubungan kekuasaan terutama dalam pembentukan subjek dan berbagai tindakan representasi (Eriyanto, 2008:5-6). Dalam teori yang dikemukakan oleh Teun A. van Dijk disebut pula kognisi sosial ini melihat wacana mempunyai tiga dimensi yaitu teks, kognisi sosial, dan konteks. Dalam penelitian ini peneliti hanya sebatas pada tataran teks saja, tanpa sampai pada kognisi dan konteks wacana. Dalam penelitian kritis, tidak bisa dihindari unsur subjektivitas, sehingga dalam menafsirkan suatu teks, latar belakang, pengalaman, pendidikan, afiliasi politik bahkan keberpihakan peneliti mempengaruhi hasil interpretasi. Dengan kata lain, hasil analisis sangat tergantung pada kemampuan peneliti dalam menafsirkan objek penelitian. 3.2 Sumber Data dan Korpus 3.2.1 Sumber Data Sumber data penelitian ini adalah teks pemberitaan kasus KPK Vs POLRI pada harian umum Kompas dan Republika, edisi bulan November 2009. Pemberitaan tersebut adalah: 1) Pita Hitam Wujud untuk Matinya Keadilan Kompas edisi 3 November 2009. 2) Dagelan Hukum di Mahkamah Konstitusi Kompas edisi 4 November 2009.

44 3) Polri Jamin Tak Ada Rekayasa Kompas edisi 6 November 2009. 4) Pita Hitam Wujud keprihatinan Massal Republika edisi 3 November 2009. 5) Sejarah Penting Penegakan Hukum Republika edisi 4 November 2009. 6) Robohnya Kredibilitas Aparat Republika edisi 6 November 2009. 3.2.2 Korpus Data penelitian ini berupa bahasa pada teks pemberitaan kasus KPK Vs POLRI di atas, yang dikaji adalah kalimat-kalimat yang mengandung elemen topik, skema, latar, detil, maksud, praanggapan, nominalisasi, bentuk kalimat, koherensi, kata ganti, leksikon, grafis, metafora, dan ekspresi (struktur makro, mikro, dan superstruktur) sebagaimana yang dinyatakan Teun A. van Dijk (Eriyanto, 2008:221-229). 3.3 Teknik Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data dilakukan teknik dokumentasi yaitu mengumpulkan data yang sumbernya dari nonmanusia istilah yang dipakai oleh Syamsuddin dan Damaianti (2007:108) yaitu berupa teks berita dari harian umum Kompas dan Republika mengenai pemberitaan kasus KPK Vs POLRI. Data dalam penelitian ini termasuk dokumen resmi eksternal karena datanya merupakan bahan-bahan informasi yang dihasilkan oleh lembaga sosial berupa berita dari media massa (Syamsuddin dan Damaianti, 2007:109). Pengumpulan data

45 dilakukan pada saat rekaman rekayasa kasus KPK diperdengarkan di Mahkamah Konstitusi yaitu bulan November 2009. 3.4 Teknik Pengolahan Data Setelah data terkumpul kemudian diolah dengan kerangka langkah analisis di bawah ini: Bagan 3.1 Kerangka Analisis Pengolahan Data Faktor internal: Ideologi dan idealis Pemberitaan kasus KPK Vs POLRI pada harian umum Kompas dan Republika Analisis Wacana Kritis (CDA) model Teun A. van Dijk Hasil: Sikap Kompas dan Republika dalam pemberitaan KPK Vs POLRI Faktor eksternal: Pasar dan politik Adapun rincian pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) setelah data terkumpul, dengan dasar teori Teun A. van Dijk peneliti menemukan dan memberi tanda elemen-elemen wacana pada data. Elemenelemen wacana tersebut berupa topik, skema, latar, detil, maksud, praanggapan, nominalisasi, bentuk kalimat, koherensi, kata ganti, leksikon, grafis, metafora, dan ekspresi pada struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro teks berita pemberitaan kasus KPK Vs POLRI;

46 2) menganalisis dan mendeskripsikan semua elemen-elemen wacana yang terdapat pada struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro teks pemberitaan kasus KPK Vs POLRI; 3) menganalisis perbandingan kedua media massa (Republika dan Kompas) dalam menyajikan pemberitaan tersebut; 4) menyimpulkan hasil penelitian. 3.5 Instrumen Penelitian Instrument utama dalam penelitian ini adalah peneliti, karena dilibatkan dalam situasi, fenomena yang sedang dipelajari (Syamsuddin dan Damaianti, 2007:90). Sebagai pendukung digunakan juga kartu data dari kerangka analisis Teun A. van Dijk, sebagaimana dalam tabel berikut ini: Judul : Harian Umum : Edisi : KARTU DATA 1 Analisis Struktur Data 1 No. Elemen wacana Uraian 1. Struktur Makro (Tematik) a. Topik b. Sub topik c. fakta 2. Superstruktur (Skematik) a. Summary 1. Judul 2. lead b. story 1. situasi 2. komentar

47 3. Struktur Mikro a. Semantik 1. Latar 2. Detail 3. Maksud b. Sintaksis 1. Bentuk kalimat 2. Koherensi 3. Kata ganti c. Stilistika leksikon d. Retoris 1. Grafis 2. metafora Contoh Analisis: Judul Harian Umum : Pita Hitam Wujud untuk Matinya Keadilan : Kompas Edisi : 3 November 2009 No. Elemen wacana Uraian 1. Struktur Makro (Tematik) d. Topik Wujud keprihatinan rakyat terhadap matinya keadilan. e. Sub topik f. fakta Paragraf 8, kalimat 1: Selain di Jakarta, gerakan pita hitam, yang merupakan episode lanjut dari pertarungan cicak melawan buaya (istilah yang dipakai seorang petinggi Polri untuk instansinya), mulai menyebar di beberapa daerah. Paragraf 7, kalimat 1-2: Siang itu Bundaran Hotel Indonesia (HI) ramai oleh massa berpita hitam. Tak hanya di HI, di beberapa kantor, karyawan juga memakai pita hitam atau baju hitam. Paragraf 9: Di dunia maya, dukungan kian menggelembung. Hingga pukul 21.00, hampir setengah juta facebookers menyatakan dukungan terhadap Bibit

48 2. Superstruktur (Skematik) c. Summary 3. Judul 4. lead d. story 3. situasi 4. komentar dan Chandra. Paragraf 17: Malam itu, setelah lelah berpanas di HI, Irma Hidayana, anggota Komunitas Cicak, sibuk di studio rekaman. Sejumlah artis yang mendukung KPK tengah membuat ringtone untuk telepon genggam. Mereka adalah Fariz RM, Once, Jimo KJP, dan Cholil ERK. Besok ringtone ini mulai beredar di seluruh Indonesia. Gratis, katanya. Pita Hitam Wujud untuk Matinya Keadilan - Paragraf 7, kalimat 1-2: Siang itu Bundaran Hotel Indonesia (HI) ramai oleh massa berpita hitam. Tak hanya di HI, di beberapa kantor, karyawan juga memakai pita hitam atau baju hitam. Paragraf 8, kalimat 1-2: Selain di Jakarta, gerakan pita hitam, yang merupakan episode lanjut dari pertarungan cicak melawan buaya (istilah yang dipakai seorang petinggi Polri untuk instansinya), mulai menyebar di beberapa daerah. Pada hari yang sama, unjuk rasa terjadi di beberapa daerah. Unjuk rasa itu dipicu penahanan Wakil Ketua (nonaktif) KPK Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah. Paragraf 2, kalimat 4: Masyarakat maunya sederhana, yang benar didukung dan yang korup diberantas, kata Dwi. Paragraf 5, kalimat 2: Presiden berganti, pemerintahan berganti, tetapi mengapa rakyat tetap miskin? Ini karena korupsi tetap merajalela, katanya. Paragraf 6, kalimat 2: Saya tak rela reformasi hanya melahirkan penguasa yang tak mau berpihak kepada rakyat, katanya. Paragraf 7, kalimat 3: Ini bukan karena ikut-ikutan, tetapi kami secara sadar mendukung gerakan melawan korupsi, kata Susi Afianti (26), karyawati salah satu bank swasta di kawasan Sudirman. Paragraf 10, kalimat 1-2:

49 3. Struktur Mikro e. Semantik 4. Latar 5. Detail panjang Gerakan ini berasal dari kesadaran terdalam rakyat yang muak dengan korupsi dan retorika penguasa. Walau tanpa dukungan dari partai oposisi, gerakan ini bisa menjadi kekuatan rakyat, ujarnya. Paragraf 6: Suasana siang itu mengingatkan Anwar pada 11 tahun silam menjelang era reformasi. Saya tak rela reformasi hanya melahirkan penguasa yang tak mau berpihak kepada rakyat, katanya. Paragraf 12: Tahun 1986, kata Hikmahanto, kekuatan rakyat di Filipina mampu melengserkan Ferdinand Marcos dari kekuasaannya. Demikian pula di Indonesia tahun 1998 kekuatan rakyat bisa melengserkan Soeharto. Dari berbagai pengalaman, kekuatan rakyat tidak mungkin dihadapi dengan kekuasaan, ujarnya Paragraf 1-5: Dwi Deni (25), Senin (2/11) siang itu, sengaja meminta izin dari kantornya, konsultan swasta untuk Departemen Pekerjaan Umum. Izinnya, Ada keperluan pribadi. Namun, sebenarnya ia melakukan sesuatu yang disebutnya, Demi kepentingan bangsa. (Paragraf 1) Siang itu, matahari terik membakar. Dwi berbaur dengan massa Cintai Indonesia Cintai KPK (Cicak) di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Pita hitam melingkar di lengan kirinya. Masyarakat maunya sederhana, yang benar didukung dan yang korup diberantas, kata Dwi. (Paragraf 2) Rakyat, papar Dwi, lelah dengan janji-janji. Janji Presiden untuk memberantas korupsi, tetapi terlihat berpihak kepada polisi yang justru ingin melemahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (Paragraf 3) Semangat yang sama juga menggerakkan Anwar Umar (80) untuk mengikuti aksi itu. Sama seperti Dwi, pita hitam erat melingkar di lengan kirinya. Pita hitam yang menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan dan korupsi. (Paragraf 4) Dengan langkah berat dan lelah, serta suara yang bergetar, Anwar masih bersemangat. Presiden berganti, pemerintahan berganti, tetapi mengapa rakyat tetap miskin? Ini karena korupsi tetap merajalela, katanya. (Paragraf 5)

50 Detail pendek 6. Maksud 7. Praanggapan 8. Nominalisasi f. Sintaksis 4. Bentuk kalimat Paragraf 15 kalimat 1: Namun, pada akhirnya, menurut Hikmahanto, Presiden mulai mendengar suara kritis dengan membentuk Tim Independen Verifikasi Proses Hukum terhadap Bibit dan Chandra Paragraf 13: Dalam konteks kisruh KPK dan Polri, pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 30 Oktober lalu ternyata tidak mampu menyurutkan dukungan masyarakat terhadap Bibit dan Chandra. - Paragraf 4 kalimat 3: Pita hitam yang menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan dan korupsi. Paragraf 8 kalimat 1: Selain di Jakarta, gerakan pita hitam, yang merupakan episode lanjut dari pertarungan cicak melawan buaya (istilah yang dipakai seorang petinggi Polri untuk instansinya), mulai menyebar di beberapa daerah. Paragraf 8 kalimat 3: Unjuk rasa itu dipicu penahanan Wakil Ketua (nonaktif) KPK Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah. Teks berita ini berjumlah 49 kalimat terdiri atas 43 kalimat aktif dan 6 kalimat pasif. Contoh kalimat aktif: Paragraf 2 kalimat 2: Dwi berbaur dengan massa Cintai Indonesia Cintai KPK (Cicak) di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Paragraf 3 kalimat 1: Rakyat, papar Dwi, lelah dengan janji-janji. Paragraf 11 kalimat 1: Guru besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana mengimbau agar pemerintah tak meremehkan kekuatan rakyat. Contoh kalimat pasif: Paragraf 14 kalimat 1: Bibit dan Chandra, kata Hikmahanto, telah dijadikan simbol oleh rakyat. Paragraf 8 kalimat 3: Unjuk rasa itu dipicu penahanan Wakil Ketua

51 (nonaktif) KPK Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah. 5. Koherensi Pengingkaran kondisional 6. Kata ganti g. Stilistika Leksikon h. Retoris 3. Grafis 4. metafora Paragraf 3 kalimat 2: Janji Presiden untuk memberantas korupsi, tetapi terlihat berpihak kepada polisi yang justru ingin melemahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Paragraf 5 kalimat 2: Presiden berganti, pemerintahan berganti, tetapi mengapa rakyat tetap miskin? Ini karena korupsi tetap merajalela, katanya. Paragraf 8 kalimat 1 Selain di Jakarta, gerakan pita hitam, yang merupakan episode lanjut dari pertarungan cicak melawan buaya (istilah yang dipakai seorang petinggi Polri untuk instansinya), mulai menyebar di beberapa daerah. Paragraf 10 kalimat 1 Ketua Forum Rektor Indonesia Edy Suandi Hamid mengatakan, gerakan ini berasal dari kesadaran terdalam rakyat yang muak dengan korupsi dan retorika penguasa. Menggunakan orang ketiga (nama). Pita hitam (paragraf 2), baju hitam (paragraf 7), lelah dengan janji-janji (paragraf 3), melemahkan KPK (paragraf 3), kekuatan rakyat (paragraf 10 dan 11). Gambar Tim Independen Klarifikasi Fakta dan Proses Hukum Kasus Bibit-Chandra sedang memberikan keterangan kepada wartawan seusai mengadakan pertemuan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden. Ukuran huruf judul yang lebih besar Paragraf 6 kalimat 2: Saya tak rela reformasi hanya melahirkan penguasa yang tak mau berpihak kepada rakyat, katanya.