disusun oleh: Willyan Djaja

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS BAHAYA dan KONTROL TITIK KRITIS

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Menurut Blakely dan Bade (1992), bangsa sapi perah mempunyai

KAJIAN KEPUSTAKAAN. kebutuhan konsumsi bagi manusia. Sapi Friesien Holstein (FH) berasal dari

Tatap muka ke : 10 POKOK BAHASAN VII VII. SISTEM PRODUKSI TERNAK KERBAU

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Konsumsi Pakan

PEMELIHARAAN PEDET SAM PERAH

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Peternakan Sapi Perah di Indonesia

PEMBERIAN PAKAN PADA PENGGEMUKAN SAPI

disusun oleh: Willyan Djaja

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur

KLASIFIKASI PENGGEMUKAN KOMODITAS TERNAK SAPI Oleh, Suhardi, S.Pt.,MP

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. karena karakteristiknya, seperti tingkat pertumbuhan cepat dan kualitas daging cukup

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Peternakan Sapi Perah

TINJAUAN PUSTAKA Peternakan Sapi Perah Sapi Friesian Holstein (FH)

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Sapi Friesian Holstein (FH) Produktivitas Sapi Perah

disusun oleh: Willyan Djaja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan, yang merupakan hasil persilangan

Evaluasi Penerapan Aspek Teknis Peternakan pada Usaha Peternakan Sapi Perah Sistem Individu dan Kelompok di Rejang Lebong

FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN

V. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING. responden memberikan gambaran secara umum tentang keadaan dan latar

TINJAUAN PUSTAKA Usaha Peternakan Sapi Perah Iklim dan Cuaca Pengaruh Iklim terhadap Produktivitas Sapi Perah

PEMOTONGAN EKOR, IDENTIFIKASI, KASTRASI, DAN PEMBERIAN Fe PADA ANAK BABI LOU AYY ALZAMAKHSYARI D

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Sapi perah termasuk kedalam famili Bovidae dan ruminansia yang

HASIL DAN PEMBAHASAN. (BBPTU-HPT) Baturraden merupakan pusat pembibitan sapi perah nasional yang

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Friesian Holstein Peternakan Sapi Perah

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Ternak perah merupakan ternak yang mempunyai fungsi sebagai penghasil

PENDAHULUAN. kebutuhan susu nasional mengalami peningkatan setiap tahunnya.

TINJAUAN PUSTAKA. Pemeliharaan Sapi Pedet

HASIL DAN PEMBAHASAN Produksi Susu

TERNAK KAMBING 1. PENDAHULUAN 2. BIBIT

VIII. PRODUKTIVITAS TERNAK BABI DI INDONESIA

TINJAUAN PUSTAKA. menurut Pane (1991) meliputi bobot badan kg, panjang badan

TERNAK KELINCI. Jenis kelinci budidaya

HASIL DAN PEMBAHASAN. Rancabolang, Bandung. Tempat pemotongan milik Bapak Saepudin ini

PENDAHULUAN. pangan hewani. Sapi perah merupakan salah satu penghasil pangan hewani, yang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang terus

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

PERFORMANS PERTUMBUHAN DAN BOBOT BADAN SAPI PERAH BETINA FRIES HOLLAND UMUR 0-18 Bulan

BAB III HANDLING TERNAK RIMINANSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. besar dipelihara setiap negara sebagai sapi perahan (Muljana, 2010). Sapi FH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Susilorini, dkk (2010) sapi Bali memiliki taksonomi

PENDAHULUAN. produksi yang dihasilkan oleh peternak rakyat rendah. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012), produksi susu dalam negeri hanya

PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan manusia pada protein hewani semakin. meningkat, yang dapat dilihat dari semakin banyaknya permintaan akan

Pengaruh Waktu Pemerahan dan Tingkat Laktasi terhadap Kualitas Susu Sapi Perah Peranakan Fries Holstein

TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari pulau Bali. Asal usul sapi Bali ini adalah banteng ( Bos

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Domba merupakan salah satu jenis ternak ruminansia yang banyak

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dengan kemajuan teknologi membawa pengaruh pada

PERSENTASE KARKAS, TEBAL LEMAK PUNGGUNG DAN INDEKS PERDAGINGAN SAPI BALI, PERANAKAN ONGOLE DAN AUSTRALIAN COMMERCIAL CROSS

PENDAHULUAN. memadai, ditambah dengan diberlakukannya pasar bebas. Membanjirnya susu

BAB I PENDAHULUAN. Susu merupakan salah satu produk peternakan yang berperan dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pengaruh perlakuan terhadap Konsumsi Bahan Kering dan Konsumsi Protein Ransum

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Sapi potong merupakan salah satu komoditas ternak yang potensial dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Domba Ekor Gemuk yang secara turun-temurun dikembangkan masyarakat di

TEKNIS BUDIDAYA SAPI POTONG

DEPARTEMEN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ternak perah adalah ternak yang diusahakan untuk menghasikan susu

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan

KAJIAN PUSTAKA. (Ovis amon) yang berasal dari Asia Tenggara, serta Urial (Ovis vignei) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK) Sapi Perah berada di Kecamatan

Seminar Nosional Peternakan dan lieteriner 199- TATIT S., E. WrNA, B. TANGENIAYA dall I. W. MATHIUS

KAWIN SUNTIK/INSEMINASI BUATAN (IB) SAPI

KAJIAN KEPUSTAKAAN. berkuku genap dan termasuk sub-famili Caprinae dari famili Bovidae. Semua

PENDAHULUAN. Tujuan utama dari usaha peternakan sapi potong (beef cattle) adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tepatnya dari pulau Madura. Sapi Madura merupakan ternak yang dikembangkan

ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga

FAKTOR-FAKTOR DALAM PENGGEMUKAN SAPI POTONG

Moch. Makin, dan Dwi Suharwanto Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. Indonesia masih sangat jarang. Secara umum, ada beberapa rumpun domba yang

PENDAHULUAN. rendah adalah masalah yang krusial dialami Indonesia saat ini. Catatan Direktorat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai hasil domestikasi (penjinakan) dari banteng liar. Sebagian ahli yakin

Gambar 1. Grafik Populasi Sapi Perah Nasional Sumber: Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (2011)

TINJAUAN PUSTAKA. Lemak (%)

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Sapi Perah Produksi Susu Sapi Perah

I. PENDAHULUAN. Peternakan di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, sehingga

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Populasi Sapi Pejantan Berdasarkan Bangsa pada Tahun 2009 dan 2010

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :......

Reny Debora Tambunan, Reli Hevrizen dan Akhmad Prabowo. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Peranakan Ettawa (PE) merupakan hasil perkawinan antara kambing

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA POUCOWPANTS TEMAN SETIA PENELITI ILMU NUTRISI DALAM PENGUMPULAN FESES BIDANG KEGIATAN : PKM-KARSA CIPTA

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Berasal dari Belanda dan mulai dikembangkan sejak tahun 1625 (Makin, 2011). Sapi FH memiliki karakteristik sebagai berikut :

penampungan [ilustrasi :1], penilaian, pengenceran, penyimpanan atau pengawetan (pendinginan dan pembekuan) dan pengangkutan semen, inseminasi, pencat

I PENDAHULUAN. beberapa tahun terakhir ini mengalami peningkatan. Keadaan ini disebabkan oleh

BAB I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan

Hubungan Antara Umur dan Bobot Badan...Firdha Cryptana Morga

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat menuntut produksi lebih dan menjangkau banyak konsumen di. sehat, utuh dan halal saat dikonsumsi (Cicilia, 2008).

PENDAHULUAN. potensi besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi manusia, dan

Faktor Koreksi Lama Laktasi Untuk Standarisasi Produksi Susu Sapi Perah

PENDAHULUAN. dan dikenal sebagai ayam petarung. Ayam Bangkok mempunyai kelebihan pada

TINJAUAN PUSTAKA Kelinci Pertumbuhan Kelinci

PENDAHULUAN. Indonesia, ayam kampung sudah bukan hal asing. Istilah "Ayam kampung" semula

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia. Sebagai ternak potong, pertumbuhan sapi Bali tergantung pada kualitas

TINJAUAN PUSTAKA Kambing Kambing Perah

TINJAUAN PUSTAKA Pembagian Skala Usahaternak Sapi Perah

Gambar 2. Domba didalam Kandang Individu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Organisasi merupakan suatu gabungan dari orang-orang yang bekerja sama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi Madura merupakan hasil persilangan antara sapi Bali (Bos sondaicus)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATERI DAN METODE. Materi

Transkripsi:

disusun oleh: Willyan Djaja 32

I. PENDAHULUAN Potensi terbaik untuk mengembangkan mutu genetic sapi yaitu dengan menggunakan pejantan atau semennya. Jika peternak secara tepat dapat menentukan pejantan yang akan digunakan dalam kelompok ternaknya ia akan mendapat banyak tambahan pendapatan. Akan tetapi, jika ia tidak memiliki pengetahuan atau pengertian tentang seleksi maka ia akan kehilangan sebagian atau seluruh potensi ini dan menderita kegagalan usaha. Untuk menentukan produksi seekor pejantan tidak dapat menggunakan fenotifnya. Perbedaan antar pejantan dan betina dalam potensi progeny, yaitu terutama informasi yang dapat digunakan untuk menaksir nilai pemuliaan kedua jenis kelamin ini. Pada umumnya sapi betina memberikan 3 atau 4 keturunan dan maksimum prolific 12. jantan dapat menghasilkan berpuluh-puluh hingga beberapa ratus keturunan. Karena itu, uji zuriat seekor pejantan sangatlah penting. Membeli pejantan yang telah jadi merupakan usaha yang mahal. Maka dari itu memelihara sejak dari jantan muda yang telah dipilih dengan baik. II. PEMELIHARAAN SAPI JANTAN Gerak Latih (Exercise) Umumnya jantan yang lambat dewasa atau bahkan steril penyebabnya adalah aktivitas. Pejantan memerlukan gerak latih agar tubuh sehat serta memiliki kaki dan kuku yang baik. Cara terbaik untuk gerak latih yaitu dengan menyediakan lapangan yang cukup luas sekitar 4 kali 4,5 m setiap pejantan di halaman kandang. Di halaman tersebut berjalan dan beristirahat pada radius palang berputar tersebut. Pemeliharan Kuku Jantan yang dipelihara pada tempat terbatas akan mempunyai kuku dengan pertumbuhan yang tidak terkontrol. Kuku menjadi panjang dan tidak beraturan.kuku yang jelek akan mempengaruhi kaki sapi sehingga keadaan tubuh sapi terganggu. Pemotongan kuku sapi pejantan sama halnya dengan sapi betina. Pemotongan kuku dapat menggunakan istal khusus atau node stall. Cara lain memotong kuku sapi adalah memakai ban penggantung dan kerekan. Peternak dapat memotong kuku dengan cara menjatuhkan sapi. Hanya saja pekerja harus memperhatikan agar tali tidak menekan testis. Setelah sapi diam dan dapat dikendalikan baru kuku dipotong. Pejantan yang sukar dikendalikan dan sangat berbahaya sebaiknya ditangani dengan penyuntikan obat bius. Setelah pingsan barulah dilakukan pemotongan dan pembersihan kuku. Agar kuku tidak mudah rusak sebaiknya kandang pejantan menggunakan lantai kayuatau papan setebal 2 5 cm. 33

Pemotongan Tanduk Pemotongan tanduk dilakukan agar tidak membahayakan peternak, merusak peralatan, dan menyakiti sapi lain. Cara ini dilakukan sebagaimana ahalnya pada sapi betina. Pemasangan Cincin Hidung Pemasangan cincin hidung sebaiknya dilakukan sedini mungkin untuk lebih memudahkan penanganan. Cincin hidung harus sudah dipasang sejak umur enam bulan. Besar cincin hidung yang sesuai bagi pejantan muda kira-kira berdiameter 2,75 cm. cincin hidung diganti dsengan yang agak besar bila sapi telah berumur 10 12 bulan, mengunakan cincin hidung kira-kira 7,5 cm. Cincin hidung dipasang dengam melubangi sekat hidung yang paling tipis. Bahan cincin hidung harus kuat, ringan, dan anti karat. Biasanya dibuat dari tembaga. Penanganan Sapi Pejantan Setiap pejantan hendaknya diwaspadai dapat membahayakan, walaupun kelihatannya lemah. Oleh karena itu peternak harus sejak dini sering memegang pejantan tersebut agar mudah menjadi jinak. Penanganan agar tidak membahayakan pekerja ialah denngan menggunakan tongkat berkait atau stuffs. Tongkat ini dikaitkan pada cincin hidung sehingga sapi mudah dituntun sedemikian rupa dengan jarak pemegang dan sapi tetap terjaga. Dengan demikian pekerja dapat dengan mudah segera menghindar apabila sapi menanduk atau menubruk. Pemberian Pakan Sampai dengan umur enam bulan pemeliharaan pedet jantan sama halnya dengan pemeliharaan pada pedet betina. Setelah umur enam bulan pemeliharaan anak sapi jantan harus dibedakan dari pedet betina. Pedet jantan dikandangkan dan diberi pakan terpisah dari pedet betina. Sapi jantan akan tumbuh dan dewasa kelamin lebih cepat daripada sapi dara. Akibatnya sapi jantan membutuhkan zat makanan yang lebih banyak, terutama energi dalam bentuk makanan penguat. Kebutuhan akan zat gizi maskanan per ekor sapi setiap harinya dapat dilihat pada table kebutuhan sapi yang sedang tumbuh. Jumlah rumput yang dikonsumsi stiap hari bervarias tergantung dari ukuranberat badan dan umur. Pejantan dewasa sebaiknya diberikan makanan yang sama dengan betina laktasi. Makanan penguat terus diberikan dalam jumlah yang tergantung dari kualitas hiajauan yang dimakannya agar kondisi tubuh tetap baik dantidak membentuk lemak tubuh. Campuran makanan penguat dengan 12 persen protein kasar adalah cukup untuk sapi pejantan apabila diberikan bersama hijauan berkualitas baik. Sapi jantan yang kegemukan dapat menurunkan nafsu seks, stress, serta kesalahan urat pada kaki dan pahanya. Kalsium yang berlebihan dalam ransom juga menyebabkan masalah pada sapi jantan tua. Bila legume diberikan, maka makanan penguat tidak boleh 34

mengandung suplemen Ca. Sapi jantan tidak mengalami kehilangan Ca dari tubuhnya seperti sapi betina. Kelebihan Ca mengakibatkan tulang punggung dan tulang-tulang lainnya bersatu. Karena itu, pejantan harus diberikan campuran makanan penguat yang berbeda dengan sapi laktasi. Umur Pejantan dapat Dikawinkan Umuymnya pejantan yang baik dikawinka untuk pertama kali pada umur 10 11 bulan sebanyak satu atau dua kali. Jumlah kawin meningkat setelah 12 hingga 13 bulan. Biasanya peternak memilih mengawinkan pejantan dua kali seminggu seminggu. Atau pejantan digunakan secara terus menerus setiap hari selama dua minggu atau dalam satu periode perkawinan selama tiga bulan. Sehingga seekor sapi pejantan sejak umur dua tahun dapat mengawini 50 60 ekor sapi betina setiap tahunnya. Untuk mendapatkan anak yang seragam dalam satu musim perkawinan selama tiga bulan, seekor sapi pejantan dapat mengawini 20 25 ekor betina. Bila digunakan untuk inseminasi buatan seekor pejantan dapat mengawini kira-kira 10.000 ekor betina dalam setahun. Sapi jantan sanggup membuahi betina seiring dengan pertumbuhannya. Kemampuan tertinggi pejantan membuahi betina dicapai saat dewasa tubuh pada umur 5 7 tahun. Pejantan dipertahankan sampai dengan umur 15 tahun, bahkan ada yang lebih. Sapi Jantan sebagai Penghasil Daging Tidak semua sapi jantan yang dipelihara dapat menjadi jantan pemacek sehingga beberapa sapi jantan umur 1 sampai 2 tahun terpaksa dikebiri untuk dijadikan sapi potong yang disebut dengan steer. Bila sapi jantan dewasa (lebih dari dua tahun) dikebiri untuk dijadikan sapi potong yang disebut stag. Dua istilah lain yang perlu diketahui adalah bull dan sire. Bull yaitu sapi jantan dewasa sedangkan sire adalah jantan pemacek. Setengah dari pedet yang dilahirkan diperkirakan jantan. Hanya sejumlah kecil saja dari pedet jantan ini digunakan sebagai pejantan. Beberapa peternak memelihara sapi perah untuk menghasilkan veal. Untuk memproduksi veal ini pedet FH pertumbuhannya lebih cepat dan memberikan keuntungan. Pedet yang tidak terpilih sebagai pemacek ditangani beberapa cara. Ada yang dijual untuk disembelih pada umur beberapa hari yang disebut deacon calves atau bob veal atau veal calves. Selain itu ada juga yang tetap dipelihara untuk kemudian dijual sebagai feeder calves atau ditingkatkan menjadi dairy beef. Bull tumbuh lebih cepat dan efisien disbanding steers atau dara. Namun, dengan bertambahnya umur makin sukar menanganinya bahkan dapat menyerang pemeliharanya. Karena itu kebanyakan pedet jantan dikastrasi bila vase veal telah dilalui. Pemberian Pakan Veal Calves Veal calves adalah pedet sapi perah dengan berat badan 100 kg pada umur 6 sampai 8 minggu. Pedet ini mempunyai karkas berotot dengan lapisan lemak di punggung. Dagingnya diharapkan berwarna merah muda. Pedet selalu mendapatkan ransom susu penuh atau pengganti susu. susu diberikan sebanyak 10 % dari berat badannya. Patokan lain adalah dengan memberikan susu 35

sebanyak 5 kg untuk setiap kg daging yang dihasilkan. Pemberian pengganti susu sebanyak 0,7 kg kering setiap kg daging yang dihasilkan. Pemberian Pakan feeder Calves Pemberian feeder calves berbeda dengan veal calves. Tujuannya untuk memperoleh keuntungan ekonomis. Feeder calves adalah pedet sapi perah yang diberi ransom sebanyak 2,5 kg tiap hari sehingga pedet mencapai berat badan 200 370 kg pada umur 6 bulan. Pemberian Pakan Yearling Steer Sebagian dari veal calves dijual dan disembelih sedangkan sisanya dipelihara hingga berumur satu tahun.pedet yang terakhir ini disebut yearling steer. Yearling steer tiap hari mendapat 1 1,5 kg konsentrat dan hijauaqn tak terbatas. Yearling steer mencapai berat badan 360 kg pada umur satu tahun. Pemberian Pakan Dairy Beef Yarling steer dipelihara lebih lanjut secara ekonomis sehingga dapat disembelih dengan berat 500 kg. Dairy beef dapat menerima hijauan atau silase saja. Penambahan konsentrat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai berat badan 500 kg. hijauan atau silase diberikan secara tidak terbatas. SENARAI Aksi Agraris kanisius. 1985. beternak sapi perah. Cetakan keenam. Penerbit kanisius. Yogyakarta. 49 50. Ensminger, M.E. 1993. dairy Cattle Science. Third Ed., the Interstate Publisher, Inc., Danvile, Illionis. 407 422. Foley, R.C., D.L. Bath, F.N. Dickinson, and H. A. Tucker. 1973. Dairy Cattle: Principles, Practices, Problems, Profits. Lea & Febriger. Philadelphia. 288 289. Ministry of Agriculture and Fisheries (MAF).1985. Modern Dairy Farming in Tropical and subtropical regions. Practicle Training Centre for dairy Cattle and Grassland Management and Agricultural Education Division. The Hague. Netherlands. 59 92. Sudono, A. 1983. pedoman Beternak Sapi Perah. Direktorat Bina Produksi Peternak, Departemen Pertanian. Jakarta. 33 34. 36