PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

WORKSHOP INSTRUMENTASI MODUL PRAKTIKUM PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

BAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun

Bab VI : Contoh-contoh Aplikasi ZEN

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP

APLIKASI ZELIO SOFT 2 PADA SISTEM KEAMANAN SMART ROOM DENGAN MENGGUNAKAN SMART RELAY

Semua Timer diatas menggunakan jenis timer OnDellay. Untuk jenis-jenis timer bisa dilihat sebagai berikut:

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC)

BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI

BAB II LANDASAN TEORI. Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun

TIMER DAN COUNTER. ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012

Bab 2 Relay Prinsip dan Aplikasi

BAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1

BAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL)

Industrial Informatics and Automation laboratory Electrical Engineering Department Industrial Technology Faculty Institut Teknologi Sepuluh Nopember

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUJUAN

I. PENDAHULUAN. Teknologi yang sangat membantu dalam kehidupan manusia adalah sistem

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan

Gambar 2.1. Diagram pewaktuan Timer dengan ON-delay Ladder Diagram dari fungsi pewaktuan (on-delay) ditunjukkan dalam gambar 2.2. berikut ini.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Pemrogaman HMI Dengan Menggunakan Easy Builder Human Machine Interface yang digunakan penulis untuk

Lembaran Laporan Sementara Praktikum PLC (V2.75)

Abstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1

SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX

BAB III TEORI DASAR. o Lebih mudah untuk menemukan kesalahan dan kerusakan karena PLC memiliki fasilitas self diagnosis.

TE Programmable Logic Controller Petunjuk Praktikum PLC

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A

Penggunaan PLC di industri dimaksudkan untuk menggantikan penggunaan rangkaian relay dan timer. Keuntungan penggunaan PLC antara lain :

Bab 3 PLC s Hardware

KEGIATAN. Tes tertulis Pengamatan Wawancara Laporan. Menjelaskan pengetahuan dasar kendali elektronik

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan penerapannya yang semakin luas pada alat-alat elektronik dari segi audio dan

Modul Training PLC untuk Semua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia

PENGERTIAN PLC UNY-PLC-THT 2

BAB V PERSIAPAN PEMPROGRAMAN

ZELIO LOGIC. Smart Relay

BAB II LANDASAN TEORI. a. Sistemnya dapat berperan sebagai manual ataupun otomatis. d. Mampu menangani kondisi-kondisi industri yang sulit.

Pengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Sementara Praktikum PLC Percobaan 1 Kelas: Kelompok: d.1. Sketsa Tata Letak Konfigurasi PLC yang digunakan untuk Praktikum:

BAB I Pendahuluan. Praktikum Programmable Logic Controler

II. TINJAUAN PUSTAKA. Programmable Logic Controller (PLC) adalah suatu peralatan elektronika yang

Sudarmaji SISTEM KERJA PENGENDALI OTOMATIS LAMPU TRAFFIC LIGHT PADA PERSIMPANGAN 4 (EMPAT) JALAN RAYA MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)

Materi. Siswa Mampu :

Pertemuan ke. Tujuan pembelajaran khusus (performansi/ indikator) Pokok bahasan dan rincian materi 1 Mahasiswa dapat 1.

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

Yudha Bhara P

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI KENDALI TRAFFIC LIGHT 4 JALUR DENGAN PLC DISUSUN OLEH:??????????????????????????????????

BAB I LANDASAN TEORI

WORKSHOP PLC & PNEUMATIK MODUL PRAKTIKUM WORKSOP PLC & PNEUMATIK

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Implementasi Automatic Transfer Switch Berbasis PLC pada Laboratorium Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung

BAB III LANDASAN TEORI

Implementasi Pengendali PLC Pada Sistem Motor Tiga Phasa Untuk Star Y/

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. Pada tugas akhir ini akan dibuat sebuah perangkat keras PLC dengan fasilitas

Daftar Isi. Judul 1. Daftar Isi 2. Bab1 Pendahulua Instruksi-instruksi Dasar 4

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat

Setelah Selesai pembelajaran diharapkan mahasiswa dapat membuktikan fungsi-fungsi khusus dalam pemrograman Programmable Logic Controller (PLC)

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB IV INSTRUKSI INSTRUKSI DASAR PLC

Mekatronika Modul 14 PLC dan Praktikum PLC

BASIC PLC TWIDO BASIC INSTRUCTION SET TIMER COUNTER

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan 2.2 Sensor Clamp Putaran Mesin

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

TE Otomasi Sistem dengan PLC (Prak. PLC) Petunjuk Praktikum PLC

PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC

PENDAHULUAN. Traffic Light adalah suatu lampu indikator pemberi sinyal yang di tempatkan di

BAB IV BAHASA PROGRAM PLC

PLC UNTUK PENGENDALI LIFT

MODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan.

Apa Itu PLC? Gambar 1.1 Penggunaan PLC di industri

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA

Dasar-Dasar PLC Programmable Logic Controller (PLC)

TM PLC & Otomasi (Praktikum PLC) Petunjuk Praktikum PLC

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN SIMULATOR LIFT 3 LANTAI MENGGUNAKAN SMART RELAY ZELIO SR2B201BD

Praktikum 2 Pembuatan Program PLC

Teknik Otomasi [PengenalanPLC]

SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL SYSTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Pertemuan PLC Addressing & Basic Instruction (Omron, Siemens, Schneider) Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN

BAB III METODE DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah

RANCANG BANGUN SISTEM PENCAHAYAAN OTOMATIS BERBASIS PEMROGRAMAN LADDER PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) ZELIO

BAB VIII REGISTER DAN COUNTER

PC-Link. 1x Komputer / Laptop dengan OS Windows 2000, Windows XP atau yang lebih tinggi. Gambar 1 Blok Diagram AN200

Transkripsi:

PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC II. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mahasiswa memahami dasar-dasar pemrograman pada PLC 2. Mahasiswa mampu membuat dan menganalisa suatu program PLC 3. Mahasiswa memahami fungsi-fungsi dasar dalam PLC 4. Mahasiswa mampu membuat dan menganalisa suatu program dan fungsifungsi tertentu. III. TEORI DASAR Perkembangan industri dewasa ini, khususnya dunia industri di negara kita berjalan amat pesat dengan meluasnya jenis produk-produk industri. Kompleksitas proses bahan mentah menjadi bahan baku, yang berproses baik secara fisika maupun secara kimia telah memacu manusia untuk selalu meningkatkan dan memperbaiki unjuk kerja sistem yang mendukung proses tersebut agar semakin produktif dan efisien. Salah satu yang menjadi perhatian utama dalam hal ini adalah penggunaan sistem pengendalian proses industri (sistem kendali industri). Salah satu sistem kendali yang amat luas pemakaiannya adalah Programmable Logic Controller (PLC). Penerapannya meliputi berbagai jenis produksi mulai dari industri rokok, otomotif, petrokimia, dll. Kemudahan transisi dari sistem kendali sebelumnya (sistem kendali berbasis relay mekanis) dan kemudahan troubleshooting dalam konfigurasi sistem merupakan dua faktor utama yang mendorong populernya PLC. NEMA (The National Electrical Manufactures Association) mendefinisikan PLC sebagai piranti elektronik digital yang menggunakan memori yang bisa diprogram sebagai penyimpan internal dari sekumpulan instruksi dengan mengimplementasikan fungsi-fungsi tertentu seperti logika, sequensial, pewaktu,

perhitungan dan aritmatika untuk mengendalikan berbagai jenis mesin ataupun proses melalui modul I/O digital atau analog. Pada dasarnya sebuah PLC menerima masukan berupa logika 0 dan 1, dan sinyal analog berkisar antara 0 sampai dengan 10 volt. Program PLC berupa instruksi-instruksi yang tergantung pada jenis PLC yang digunakan. Instruksi-instruksi yang tersedia biasanya untuk keperluan : operasi logika (logic operation), penyimpanan data (storing), waktu tunda (delaying), pencacahan (counting), pembandingan (comparing), transfer data (transferring), dan lainnya. Praktikum ini akan menggunakan PLC jenis OMRON, dimana pada pemrogramannya akan digunakan ladder diagram (diagram tangga), yang akan mengikuti kaidah dari logika-logika digital. Pada PLC digunakan logika-logika digital yang ada. Logika AND I1 I2 Out 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 Logika OR I1 I2 Out 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1

Logika NOT I NOT I 0 1 1 0 Pemrograman pada PLC disini menggunakan ZEN support software, yaitu yang digunakan pada PLC OMRON ZEN. Sebagai contoh, apabila kita ingin suatu output (misalnya lampu), akan aktif apabila dua buah tombol masukan diaktifkan. Bila salah satu tombol masukan tidak diaktifkan, maka lampu tidak akan aktif. Zen menggunakan program ladder yang mirip dengan diagram rangkaian relai. Relay Circuit Ladder Program SW1 SW2 Ry Konfigurasi Dasar Program Ladder Zen mampu mengerjakan hingga 96 baris program, dengan setiap barisnya terdiri dari 3 masukan dan 1 keluaran. Keluaran hanya dapat ditentukan/digambarkan di bagian kanan baris saja. tidak bisa digambarkan setelah keluaran. Perhatikan gambar berikut: 3 1 Keluaran Pertama Kedua Ketiga Bit Keluaran

Program ladder untuk masukan dan keluaran tersebut ditunjukkan pada program Zen Support Software seperti berikut: Pertama Kedua Ketiga Keempat 3 1 Keluaran Bit-Bit I/O Bit-bit I/O dalam tabel berikut dapat digunakan dalam program ladder Zen: Simbol I X Nama Bit-bit masukan Unit CPU Bit-bit masukan unit Ekspansi I/O Nomor bit (lihat cat. 1) Dapat digunakan untuk kondisi masukan (lihat catatan 2) Dapat digunakan sbg keluaran Fungsi 0 5 Ya Tidak Berkaitan dengan 0 6 (lihat cat.3) Ya Tidak terminal-terminal masukan unit CPU dan Ekspansi I/O B A P @ Saklar-saklar tombol Bit-bit pembanding Analog Bit-bit pembanding pewaktu/pencacah pewaktu mingguan (lihat cat.5) 0 3 Ya Tidak ON/OFF saat tombol ditekan pada unit CPU selama ZEN beroperasi 0 3 Ya Tidak Membandingkan (, ) I4 dan I5, I4 dan suatu nilai serta I5 dan suatu nilai. Nilai tersebut: 0,0 hingga 10,5 (3 angka desimal) 0 f Ya Tidak Membandingkan nilia pewaktu/pencacah saat itu dengan setingnya 0 7 Ya Tidak Pengaturan: ON/OFF antara hari-hari dan waktu-waktu yang ditentukan

* pewaktu kalender 0 7 Ya Tidak Pengaturan: ON/OFF antara tanggal-tanggal yang ditentukan Q Y Bit-bit keluaran unit CPU Bit-bit keluaran ekspansi I/O 0 3 0 b (lihat cat.3) Ya Ya Ya Ya Q dan Y berkaitan dengan terminalterminal keluaran Fungsi: dapat M Bit-bit kerja 0 f Ya Ya ditentukan keluaran H Bit-bit Tahan 0 f Ya Ya normal (I), set (S), (holding, lihat reset (R) atau alternatif cat.6) (A) T Pewaktu 0 7 Ya Ya Fungsi: dapat # Pewaktu tahan 0 3 Ya Ya (holding timers, lihat cat.6) menentukan tundaan ON (x), OFF ( ), pulsa oneshot (o) atau pulsa berkedip (F) Pengaturan: 00 det 010 mdetik 99 det 990 mdetik 00 menit 01 detik 99 menit 59 detik 00 jam 01 menit 00 jam 59 menit C Pencacah 0 7 Ya Ya Fungsi: pencacah naik atau turun D Bit-bit penampil 0 7 Tidak Ya Fungsi:menampilkan string, tanggal, jam, nilai pewaktu, nilai pencacah atau nilai konversi analog pada tampilan LCD unit D Bit-bit penampil CPU. 0 7 Tidak Ya Fungsi: menampilkan string, tanggal, jam, nilai pewaktu, nilai pencacah atau nilai konversi analog pada tampilan Catatan: 1. Nomor-nomor bit disajikan dalam format heksadesimal (0, 1, 2,..., 9, a, b,...f). 2. Bit-bit yang digunakan sebagai kondisi masukan dapat digunakan sebagai kondisi normally open atau normally closed. 3. Jumlah bit yang dapat digunakan tergantung pada konfigurasi koneksi Unit Ekspansi I/O. 4. Bit-bit pembanding analog dapat digunakan pada unit CPU dengan catu daya DC (ZEN-10C1DR-D dan ZEN-10C2DR-D).

5. Pewaktu mingguan (weekly) dan kalender dapat digunakan pada unit CPU yang memiliki fungsi kalender dan jam (ZEN-10C1AR dan ZEN-10C1DR- D). 6. Jika catu daya dimatikan, pewaktu tahan (holding timer) akan menyimpan status ON/OFF dan nilai sebelum catu daya mati. Dalam hal dipakai logika AND, dengan input adalah I1 dan I2, dan output Q0. I1 I2 Out 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 Diagram tangga pada pemograman PLC nya. Untuk contoh selanjutnya, bila kita ingin lampu aktif apabila salah satu dari tombol dua buah tombol masukan diaktifkan. Bila salah satu tombol masukan tidak diaktifkan, dan yang lain aktif, maka lampu akan menyala. Dalam hal dipakai logika OR dengan input adalah I1 da I2, dan output Q0. I1 I2 Out 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1

Diagram tangga pada pemograman PLC nya Logika NOT pada PLC berarti dalam keadaan normally close. Hal ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Beberapa fungsi akan dibahas disini, yaitu timer, counter, dan komparator. Penggunaan fungsi-fungsi timers Timers (T). Ada 4 jenis operasi pada timers, yaitu; 1. ON delay timers: timers akan aktif jika hitungan timers terpenuhi setelah trigger masukan diaktifkan. 2. OFF delay timers: timers tetap aktif ketika trigger masukan aktif, setelah trigger masukan tidak aktif dan setelah perhitungan terpenuhi, maka timers tidak aktif lagi. 3. One-Shoot pulse timers: hitungan tetap berlangsung ketika trigger masukan aktif. 4. Flashing pulse timers: selama masukan trigger aktif, maka timers akan aktif dan tidak aktif secara berulang-ulang sesuai dengan set hitungan.

Lakukan simulasi sesuai dengan ladder diagram dibawah ini untuk memahami jenis-jenis operasi pada timers. Holding timers (#). Pada holding timers, nilai hitungan sekarang akan tetap ditahan (hold) saat operasi PLC berhenti atau catu daya mati. Hitungan akan aktif kembali saat trigger masukan aktif kembali. Status bit timers tetap aktif dan juga ditahan aktif setelah hitungan selesai. Weekly timers (@). Weekly timers adalah timers yang aktif pada waktu yang telah ditetapkan pada hari-hari yang ada dalam seminggu. Calendar timers (*). Timers ini akan aktif sesuai dengan tanggal yang telah diset pada program di PLC. Penggunaan fungsi Counter (C). Counter (pencacah) digunakan untuk melakukan berbagai perhitungan, dapat digunakan dalam mode penambahan (incremental) atau mode pengurangan (decremental). Nilai pada counter dan status bit counter (ON/OFF) tetap ditahan ketika mode operasi berubah atau saat ada interupsi power. Jenis-jenis counter antara lain: 1. Counter up: yaitu counter yang melakukan pencacahan naik (incremental). 2. Counter down: melakukan pencacahan secara menurun (decremental). 3. Counter set: counter yang setelah aktif maka akan memerintahkan set operasi. 4. Counter reset: counter yang melakukan operasi reset.

Contoh ladder diagram dibawah ini adalah contoh penggunaan counter. Keterangan: Misalkan nilai set counter C0 = 10, dan T0 = 0,2 ms. I0 akan menambah hitungan nilai counter sedangkan masukan nilai I1 akan mengaktifkan trigger timers. Setelah timers aktif, maka hitungan counter akan berkurang. I2 berfungsi untuk mereset nilai counter, setelah nilai counter mencapai 10, maka Q0 akan aktif. Penggunaan fungsi Comparator (P). Comparator (P) digunakan untuk membandingkan nilai timers, holding timers dan nilai counter dengan nilai set timers, holding timers dan counter atau dengan bit timers, holding timers dan counter lainnya yang sejenis atau dengan suatu konstanta. Ada 2 jenis operator pada komparator, yaitu >= (lebih besar atau sama dengan) dan <= (lebih kecil atau sama dengan).

Contoh penggunaan komparator. Gunakan komparator untuk membandingkan holding timer dengan suatu konstanta, misalnya jika nilai holding timer #0 20 s aktif maka Q0 akan aktif dan jika holding timer #0 10 s maka Q1 aktif. IV. RANGKAIAN PERCOBAAN Percobaan 1. Buatlah logika ladder diagram dari permasalahan berikut - Seorang ingin membuat ruangan kamarnya dengan dua buah saklar. Fungsinya adalah agar seseorang dapat mengaktifkan/menonaktifkan lampu dari salah satu saklar. - Ketika seseorang mengaktifkan lampu dari saklar 1 maka ia dapat menonaktifkan dengan saklar 2, juga sebaliknya sesorang dapat menghidupkan kembali lampu dari saklar 2 dan menonaktifkan lampu dengan menggunakan saklar1. P I N T U SAKLAR 1 KAMAR LAMPU SAKLAR TEMPAT TIDUR

Percobaan 2. Buatlah suatu rangkaian ladder diagram untuk permasalahan dibawah ini. 1. Merupakan program yang dapat mendeteksi tentang keadaan parkir dan menyatakan dengan 3 buah output. 2. Kapasitas tempat parkir adalah 10 mobil (mobil pribadi). 3. Output pertama menyatakan parkir dalam keadaan kosong. 4. Output kedua menyatakan keadaan terisi, namun belum penuh. 5. Output ketiga menyatakan bahwa tempat parkir hampir/telah penuh. 6. Hanya 1 keadaan output yang boleh aktif. 7. I0 untuk mendeteksi mobil yang masuk 8. I1 untuk mendeteksi mobil yang keluar. 9. I2 adalah tombol reset. V. ALAT DAN BAHAN 1. Sebuah PC 2. Software ZEN support software. VI. PROSEDUR PERCOBAAN 1. Jalankan program OMRON/ZEN support software 2. pilih create new program, dan tekan tombol OK 3. pada layar monitor akan tampak property setting, masukkan model konfigurasi ZEN, isi project name and comment, kemudian tekan OK 4. ZEN support software siap dimulai.