BAB III TUJUAN, SASARAN, DAN KEGIATAN 3.1 TELAAHAN TERHADAP KEBIJAKAN NASIONAL DAN PROVINSI Rencana program dan kegiatan prioritas akan menentukan keberhasilan pembangunan dengan mempertimbangkan seluruh potensi sumber daya yang tersedia. Rencana program dan kegiatan prioritas tersebut berisikan program kegiatan, indikator kinerja, target, satuan, pagu indikatif, lokasi, Penanggungjawab kegiatan dan keterkaitan dengan prioritas dan sasaran pembangunan yang ditetapkan pada tahun 2016. Keberhasilan pembangunan di Kabupaten Majalengka merupakan bagian integral dari keberhasilan pencapaian visi nasional dan visi regional Provinsi Jawa Barat. Oleh karena itu, sangat perlu dilakukan pemaduserasian, penyelarasan, pengintegrasian dan sinergitas perencanaan dan pelaksanaan rencana pembangunan daerah Kabupaten dengan provinsi dan pembangunan nasional. Penyelasaran dimaksud antara lain dalam penetapan prioritas pembangunan, sasaran, rencana program dan kegiatan pembangunan dengan tetap memperhatikan kondisi dan potensi daerah. Berdasarkan Peraturan Presiden R.I Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010 2014 telah diamanatkan bahwa, visi nasional adalah Indonesia Yang Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan dengan menetapkan 11 prioritas nasional, yaitu (1) Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola, (2) Pendidikan, (3) Kesehatan, (4) Penanggulangan Kemiskinan, (5) Ketahanan Pangan, (6) Infrastruktur, (7) Iklim Investasi dan Iklim Usaha, (8) Energi, (9) Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana, (10) Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Pasca-Konflik, (11) Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi. Selanjutnya, visi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat sebagaimana diamanatkan dalam RPJMD Provinsi Jawa Barat 2013 2018 adalah JAWA BARAT MAJU DAN SEJAHTERA UNTUK SEMUA, dengan 10 rencana kerja prioritas pembangunan, yaitu: (1) Meningkatkan Aksesibilitas dan Mutu Pendidikan,(2) Meningkatkan Aksesibilitas dan Kualitas Layanan Kesehatan, (3) Mengembangkan Infrastruktur Wilayah, Energi dan Air Baku, (4) Meningkatkan Ekonomi Pertanian, (5) Meningkatkan Ekonomi Non Pertanian, (6) Meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup dan kebencanaan, (7) Meningkatkan pengelolaan seni, budaya dan wisata serta kepemudaan, (8) Meningkatkan ketahanan keluarga dan kependudukan, (9) Menanggulangi kemiskinan, Penyandang Masalah kesejahteraan Sosial dan Keamanan, BAB III Page 23
(10) Tata Kelola Pemerintahan : Meningkatkan kinerja aparatur serta Birokrasi dengan penerapan IPTEK. Sedangkan visi Kabupaten Majalengka 2014 2018 bertekad untuk mewujudkan Majalengka MAKMUR, yang setiap tahun anggaran menetapkan prioritas pembangunan dengan mengacu kepada prioritas nasional dan prioritas provinsi Jawa Barat serta potensi dan masalah daerah. Adapun isu-isu strategis Kabupaten Majalengka yang perlu mendapat prioritas penanganan dan perhatian pada tahun 2016 adalah sebagai berikut: 1. Perwujudan Pendidikan Gratis dalam rangka penuntasan pendidikan dua belas tahun (Pendidikan Universal) 2. Kebijakan otonomi satuan pendidikan dilandasi bahwa sekolah ebagai lembaga profesional yang bertanggung jawab terhadap klien yang diwakili oleh komite sekolah dan dewan pendidikan 3. Peningkatan Tatakelola Pemerintah yang baik (God Governance) 4. Merupakan suatu kebutuhan dan harapan dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi yaitu terwujudnya penyelenggaraan peerintahan yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepo Tisme dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP); terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat dengan predikat Sangat Baik; Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Majalengka minimal memperoleh katagori CC. 5. Penguatan keahlian dan alih profesi ketenagakerjaan disekitar wilayah BIJB dan kawasan industri 6. Relokasi dan pengembangan sarana kesehatan pelayanan dasar (Puskesmas Sukamulya) di sekitar kawasan BIJB yang akan dikembangkan sebagai Puskesmas Modern dengan pelayanan plus 7. Pengembangan RSUD Cideres menjadi pusat rujukan dengan keunggulan pelayanan kegawatdaruratan (emergency)/traumatic 8. Pengembangan RSUD Majalengka menjadi pusat rujukan dengan keunggulan dalam pelayanan KIA/Obstetri Ginekologi dan pelayanan pengobatan infeksi 9. Tingginya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian 10. Ketahanan pangan 11. Mitigasi bencana BAB III Page 24
12. Pembentukan lahan sawah berkelanjutan 13. Pengelolaan kawasan lindung dalam rangka mendukung Jawa Barat Green Province 14. Tingginya harga pakan ikan 15. Bioteknologi pertanian 16. Pembangunan Waduk Kadu Malik dan Pasir Kuda 17. Pembangunan kawasan agropolitan/minapolitan Memperhatikan potensi yang dimiliki Kabupaten Majalengka, isu strategis dan permasalahan pembangunan, tantangan pembangunan tahun 2016, serta sinergi perencanaan pembangunan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, maka Kabupaten Majalengka mengusung tema pembangunan tahun 2016 yaitu Pemantapan Pembangunan Untuk Mempercepat Terwujudnya Masyarakat Majalengka Remaja. Prioritas pembangunan Kabupaten Majalengka tahun 2016 disusun bersinergi dengan kebijakan nasional untuk tahun rencana (prioritas pembangunan nasional), kebijakan provinsi untuk tahun rencana (prioritas pembangunan provinsi Jawa Barat), telaahan hasil perumusan permasalahan pembangunan daerah, dan telaahan hasil review evaluasi RKPD tahun lalu. Berikut gambaran terkait prioritas Nasional, prioritas Provinsi, dan MDGs (prioritas dunia). Tabel 3.1. Prioritas Nasional, Prioritas Provinsi, dan MDGs NO. PRIORITAS NASIONAL PRIORITAS PROVINSI 1. Reformasi 1. Peningkatan kualitas Birokrasi dan pendidikan Tata Kelola 2. Pendidikan 2. Peningkatan kualitas kesehatan 3. Kesehatan 3. Peningkatan daya beli masyarakat 4. Penanggulangan Kemiskinan MDGs 1. Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan 2. Mencapai Pendidikan Dasar Untuk Semua 3. Mendorong Kesejahteraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan 4. Kemandirian pangan 4. Menurunkan Angka Kematian Anak BAB III Page 25
5. Ketahanan Pangan 5. Peningkatan kinerja aparatur 6. Infrastruktur 6. Pengembangan infrastruktur wilayah 7. Iklim Investasi dan Iklim Usaha 7. Kemandirian energi dan kecukupan air baku 8. Energi 8. Penanganan bencana dan pengendalian lingkungan hidup 9. Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana 10. Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Pasca-Konflik 11. Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi. 9. Pembangunan perdesaan 10. Pemberdayaan budaya lokal dan destinasi wisata. KEWILAYAHAN WKPP III 1. Pengembangan agribisnis mangga 2. Pengembangan sistem perdagangan komoditi beras dan palawija 3. Pengembangan destinasi wisata pilgrimage (ziarah) dan cagar budaya 4. Pengembangan Taman Hutan Raya Ciremai 5. Pengembangan batik, industry makanan dan minuman olahan 5. Meningkatkan Kesehatan Ibu 6. Memerangi HIV/AIDS, Malaria, dan Penyakit Menular Lainnya 7. Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup 8. Membangun Kemitraan Global untuk Pembangunan Memperhatikan prioritas pembangunan nasional, provinsi, dan MDGs maka prioritas Pembangunan Kabupaten Majalengka juga merupakan penyokong capaian target pembangunan 5 tahunan yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2018. Memperhatikan isu-isu strategis yang merupakan hasil pengkajian terhadap masalah-masalah pembangun yang mendesak yang perlu mendapat prioritas penangan BAB III Page 26
dan perhatian pada tahun 2016, serta mempedomani prioritas pembangunan dalam RPJMD Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2018, maka ditetapkan 12 Joint Target (12 Target Bersama) sebagai Prioritas Pembangunan Tahun 2016. Joint target tersebut kemudian harus dijadikan acuan bersama Pemerintah Kabupaten Majalengka dan seluruh stakeholder pembangunan dalam agenda pembangunan tahun 2016. 12 Joint target tersebut adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan Kualitas Kesehatan 2. Peningkatan Kualitas Pendidikan 3. Peningkatan Daya Beli Masyarakat 4. Pemantapan Ketahanan Pangan 5. Pengembangan Investasi, Pariwisata, dan Energi 6. Pengembangan infrastruktur 7. Peningkatan Kualitas Kinerja Apartur 8. Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Penanganan Kebencanaan 9. Optimalisasi Pelaksanaaan Penataan Ruang 10. Penanggulangan Kemiskinan 11. Peningkatan Kapasitas Desa; dan 12. Peningkatan Kualitas Umat Beragama Selain itu program/kegiatan pada tahun 2016 mengadopsi/mengacu pada program unggulan Bupati dn Wakil Bupati, yaitu: 1. Wajib Belajar 12 Tahun 2. Eningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Gratis di Puskesmas dan Terbangunnya PONED di seluruh Puskesmas di Kabupaten Majalengka 3. Penuntasan Program Rutilahu 4. Peningkatan PUAP dan PKH ke dalam UKM, Kperasi tau Lembaga sejenis lainnya 5. Meningkatkan program TNI Manunggal Sindangkasih, Bhakti Siliwangi Manunggal Satata Sariksa dan TNI Manunggal Desa 6. Pengembangan Sekolah Lapangan Pertanian atau sejenisnya untuk Peningkatan Produksi Pangan 7. Pemberdayaan Ekonomi Pondok Pesantren dan Mejelis-majelis Taklim 8. Menumbuhkembangkan Perdangan dn Industri di Kabupaten Majalengka 9. Mewujudkan Desa Mandiri BAB III Page 27
Alur pikir dalam penetapan prioritas pembangunan RSUD Majalengka Tahun 2016 adalah sebagai berikut : 1. Dilakukannya evaluasi Pembangunan di RSUD Majalengka tahun 2014 yaitu dengan mengevaluasi capaian kinerja tahun 2014 dan perkiraan pencapaian kinerja tahun 2016. 2. Berdasarkan evaluasi pembangunan di RSUD Majalengka tahun 2016, maka ditemukan fokus-fokus permasalahan yang selanjutnya menjadi isu pokok yang mendesak untuk segera diselesaikan. 3. Selain isu internal juga mempertimbangkan isu eksternal yang mempengaruhi pembangunan di RSUD Majalengka yaitu terdiri atas perkembangan indikator pelayanan serta rencana pembangunan yang mempengaruhi pembangunan RSUD Majalengka. 4. Berdasarkan isu internal dan eksternal serta mengacu pada RPJMD Kabupaten Majalengka Tahun 2014 2018 dan sinergitas dengan RKPD Provinsi Jawa Barat dan RKP Nasional Tahun 2016, selanjutnya ditentukan prioritas pembangunan yang dijabarkan dalam sasaran, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan Tahun 2016 di RSUD Majalengka. 3.2 TUJUAN DAN SASARAN RENJA RSUD MAJALENGKA 3.2.1 Tujuan 1. Mengevaluasi kinerja RSUD Majalengka tahun 2014 dan menganalisis prospek RENJA tahun 2016 dengan memperhatikan kondisi pembangunan daerah. 2. Mengarahkan pencapaian visi dan misi RSUD Majalengka Tahun 2014-2018 ke dalam suatu strategi pembangunan yang akan dilaksanakan tahun 2016. 3. Menyusun kebijakan pembangunan RSUD Majalengka yang dituangkan dalam susunan prioritas pembangunan, fokus setiap prioritas, sasaran prioritas, program dan kegiatan tahun 2016. 4. Mewujudkan sinergitas program dan kegiatan RSUD Majalengka dalam perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan dari seluruh sektor pembangunan serta mewujudkan efisiensi alokasi sumber daya pembangunan. BAB III Page 28
5. Menyusun kaidah-kaidah pelaksanaan aspek-aspek pembangunan dan penganggaran. 3.2.2 Sasaran Berdasarkan isu strategis yang telah diidentifikasi berdasarkan pencapaian indikator makro sosial ekonomi Kabupaten Majalengka Tahun 2014, dan perkiraan capaian indikator makro ekonomi tahun 2016, serta memperhatikan keselarasannya dengan prioritas pembangunan Nasional dan Regional Jawa Barat, maka untuk mensinergikan pembangunan daerah tahun 2016 ditetapkan Tema Mewujudkan Sinergitas Pembangunan Menuju Masyarakat Yang Religius, Maju Dan Sejahtera. Salah satu priorotas Pembangunan Kabupaten Majalengka Tahun 2016 Peningkatan Kulitas Kesehatan. Prioritas ini yang menjadi acuan pembangunan RSUD Majalengka Tahun 2016 dengan rincian fokus dan sasaran prioritas adalah: Berdasarkan prioritas pembangunan Kabupaten Majalengka tahun 2016, Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka menitikberatkan pada prioritas peningkatan kualitas kesehatan. Adapun rincian fokus dan sasaran prioritas peningkatan kualitas kesehatan pada pembangunan daerah tahun 2016 adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan Kualitas Kesehatan Fokus : Peningkatan akses dan mutu sarana dan prasarana Kesehatan pada seluruh Kabupaten Majalengka, Peningkatan Kualitas dan Kualitas SDM Kesehatan serta Peningkatan Promosi dan Preventif Kesehatan Masyarakat. Sasaran prioritas ini sebagai berikut : b. Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu per satuan penduduk, sbebesar.108.000, Rasio Rumah Sakit per satuan Penduduk, sebesar 0,0027; c. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin, sebesar 100%; d. Pendidikan formal bagi dokter spesialis, sebanyak 3 dokter, Dokter yang telah mengikuti pelatihan/bimbingan teknis, sebanyak 8 dokter; e. Rasio dokter/medis per satuan penduduk, sebesar 0,1 dan rasio tenaga para medis per satuan penduduk 0,099949; f. Cakupan Desa Siaga aktif, sbebesar 99,85%, Rasio Posyandu per satuan balita 1: 65 kelompok; g. Cakupan PHBS Tatanan Rumah Tangga sebesar 57% BAB III Page 29
Fokus : peningkatan kualitas sarana, SDM kesehatan, dan partisipasi masyarakat yang ditandai dengan meningkatnya usia harapan hidup, menurunnya angka kematian ibu, bayi dan balita, serta menurunnya prevalensi gizi buruk dan gizi kurang pada bayi. Sasaran prioritas : a. Pengembangan Kualitas dan Kuantitas SDM Kesehatan pada Rumah Sakit; b. Pengembangan sarana dan prasarana pada Rumah Sakit; c. Meningkatnya cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 100%; d. Meningkatnya cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 95%; Tugas pokok RSUD Majalengka sebagai institusi pelayanan kesehatan rujukan adalah melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilakukan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan, melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar pelayanan Rumah Sakit. Untuk menunjang pelayanan kesehatan rujukan diatas, diperlukan pencapaian sasaran pengembangan kuantitas dan kulaitas SDM serta pengembangan sarana dan prasarana rumah sakit yang diharapkan dapat meningkatan cakupan komplikasi kebidanan dan pertolongan persalinan yang akhirnya apat meningkatkan derjatn kesehatan masyarakat melalui penurunan angka kematian ibu, bayi dan balita. 3.3 PROGRAM DAN KEGIATAN Dalam upaya mencapai target indikator makro pembangunan daerah sekaligus mengantisipasi permasalahan yang menjadi isu strategis serta mewujudkan prioritas pembangunan Kabupaten Majalengka tahun 2016, maka program dan kegiatan RSUD Majalengka dikelompokkan lima (5) kegiatan sesuai dengan sumber dana, yaitu terdiri atas : 1. Program/Kegiatan Reguler Bersumber Pendapatan Fungsional (BLUD) dan APBD Kabupaten Majalengka Program/Kegiatan Reguler adalah kegiatan yang pelaksanaan dan penyelenggaraanya bersifat rutin berulang setiap tahun. Pada Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka, program/kegiatan ini merupakan program/kegiatan dasar dan BAB III Page 30
pokok yang berisi kegiatan untuk memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat berupa pelayanan kesehatan. Selain itu, Program/Kegiatan yang merupakan kegiatan reguler adalah kegiatan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Kesehatan dan kegiatan bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCHT). 2. Program/Kegiatan Bersumber Dana Alokasi Khusus (DAK) Program/Kegiatan yang bersumber dari APBD dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Kesehatan ditujukan untuk kegiatan peningkatan sarana/prasarana seperti pembangunan gedung, pengadaan alat kesehatan, dan lain-lain. 3. Program/kegiatan bersumber Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Program/kegiatan ini bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCHT) yang ditujukan untuk program pembinaan lingkungan sosial berupa kegiatan Pengadaan Peralatan Kesehatan Ruang Perawatan bagi penderita akibat dampak asap rokok dan Pengadaan Peralatan alat penunjang diagnosis Penyakit bagi penderita akibat dampak asap rokok (Peralataan Radiologi dll) 4. Program/kegiatan bersumber Dana dari Pajak Rokok. Program/kegiatan ini bersumber dari Dana Pajak Rokok yang ditujukan untuk program peningkatan sarana dan prasarana Rumah Sakit seperti pembangunan gedung dan pengadaan alat kesehatan. Program/kegiatan selengkapnya terlampir BAB III Page 31