JPTM. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2016, 56-61

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

BAB V PEMBAHASAN. 1. Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray. peserta didik 20 dengan rincian 9 perempuan dan 11 laki-laki.

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dalam Pembelajaran Matematika di Kelas VIII SMPN 6 X Koto Singkarak

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENGARUH PENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY (DUA TINGGAL DUA TAMU) TERHADAP PEMAHAMAN FAKULTAS PSIKOLOGI

Penerapan Model Pembelajaran Team Assited Individualization (TAI) Pada Mata Pembelajaran TDO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGANALISIS RANGKAIAN LISTRIK MENGGUNAKAN METODE TWO STAY TWO STRAY DI SMKN 1 BUKITTINGGI

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR K3 DI SMK COKROAMINOTO 2 BANJARNEGARA MENGGUNAKAN METODE TS-TS

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRAK

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

PENGARUH GABUNGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN TANYA JAWAB TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI FAKULTAS EKONOMI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NU GRESIK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Guided Teaching

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TSTS BERBASIS MIND MAPPING PADA MATERI GERAK TUMBUHAN DI SMP

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016,

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH OTOMASI

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE DAN KONVENSIONAL (JURNAL) Oleh : Evi Mivtahul Khoirullah

KONTRIBUSI METODE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Nova Rina Setia Sari Sinaga dan Sehat Simatupang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengelolaan Pembelajaran dengan Menerapkan Model Pembelajaran

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif

PENGGUNAAN MODUL SISTEM PENDINGIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MEMELIHARA SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

Rini Novianti., Edi Hernawan,Drs.M.Pd., Suharsono, M.Pd.

(Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 1 Salopa) Abstract

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

Jln. Kalimantan 37, Jember

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ZAKAT FITRAH DAN MAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

Penerapan Model Pembelajaran Think-Pair-Share (TPS)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBEREDHEADS (SNH) PADA PELAJARAN KDTM DI KELAS XI TPM 2 SMKN 7 SURABAYA

Chandayu et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS...

Alfi Yusuf S1 Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

Fika Yunifa Efrianingrum, Triwahyudianto, Rofi ul Huda Universitas Kanjuruhan Malang

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA SMP NEGERI 10 PADANGSIDIMPUAN.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

Keywords: cooperative of snowball throwing, student activity, teacher activity, learning achievement, and seafood dishes.

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe TSOS, Prestasi Belajar ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW DENGAN TSTS TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI TEORI KINETIK GAS

Nur Anisabitah dan Titin Sunarti Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3 pp September 2013

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Demonstration berbantuan Software PSIM 9.03

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Binti Anisaul Khasanah 1, Siti Khoiriah 2

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization terhadap Minat Belajar Biologi Siswa pada Materi Pteridophyta di SMAN 39 Jakarta

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

BAB III METODE PENELITIAN. experimental research) yaitu metode eksperimen yang tidak memungkinkan peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

Oktaviza Sri Anggraini, Ardi, Diana Susanti. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 6 PADANG

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

Anggun Triana *), Ahmad Hamid, Tarmizi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Unsyiah

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

ABSTRAK

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

Key words : Think Pair Share, Picture Media, Result of Studying

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION

BAB VI PENUTUP. 1. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Barisan dan Deret dengan. penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assited

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP

Anisa Nabilasari, Purwati Kuswarini Suprapto, Diana Hernawati

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3)

Seprotanto Simbolon 1, Sakur 2, Syofni 3 Contact :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VIIIE DI MTSN SAMPUNG

Nanda Dwi Prasepty dan Ratna Tanjung Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Keywords: Student Result learning, cooperative learning mode, kancing gemerincing type, and talking stick type.

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN MEDIA PHYSICROUND PADA MATERI CAHAYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung)

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI KALOR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatra Barat 2)

*

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 025 BAGANSIAPIAPI

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

Transkripsi:

JPTM. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2016, 56-61 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 3 SURABAYA Bayu Dwi Suryo Nugroho S1 Pendidikan Teknik Mesin Produksi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya E-mail: b4yudw19@gmail.com Djoko Suwito Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya E-mail: djoko.suwito@ymail.com Abstrak Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Mekanik. Selain itu, tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas siswa dan respon siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray pada mata pelajaran Teknologi Mekanik. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, rancangan desain penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design karena dalam desain ini untuk kelas eksperimental dan kelas kontrol telah ditentukan. Hasil belajar siswa pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray memiliki kemampuan positif sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Teknologi Mekanik dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran langsung. Aktivitas siswa pada pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray memiliki hasil yang baik dan dapat dikategorikan siswa aktif dalam pembelajaran. Respon siswa pada pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray memiliki respon yang sangat baik. Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif, Two Stay Two Stray, Aktivitas, Respon, dan Hasil Belajar. Abstract The purpose of this research to know the effect of cooperative learning model type Two Stay Two Stray to the learning outcomes of students on the subjects of Mechanical Technology. Moreover, the purpose of this research to know the activity of the students and the students' response to the cooperative learning model type Two Stay Two Stray on the subjects of Mechanical Technology. This research is a descriptive study, a draft design of the study is a quasi experimental design as in this design for the experimental class and the control class has been determined. The results of student learning cooperative learning type Two Stay Two Stray has a positive capability so that it can be concluded that the study of Mechanical Technology by using cooperative learning model type Two Stay Two Stray more effective than using direct learning model. Activities of students in cooperative learning type Two Stay Two Stray have good results and can be categorized students actively in learning. Student responses on cooperative learning type Two Stay Two Stray had a very good response. Keywords: Cooperative Learning, Two Stay Two Stray, Activity, Response, and Learning Outcomes. PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana dalam mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran guru untuk mengubah sikap dan tingkah laku peserta didik menjadi dewasa melalui upaya pengajaran, pelatihan, proses, dan cara perbuatan mendidik. Dalam proses pembelajaran tersebut terdapat beberapa jenis model pembelajaran yang dapat digunakan oleh seorang guru dalam mendidik siswa. Setiap model pembelajaran yang diterapkan oleh guru diharapkan nantinya akan berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar berkaitan dengan kemampuan siswa menyerap dan memahami suatu materi yang dapat diukur dari keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan belajar yang ditentukan. Dari penjelasan tersebut peneliti ingin melakukan penelitian tentang pembelajaran pada SMK Negeri 3 Surabaya. Keterbukaan sekolah menjadi alasan peneliti menjadiakan SMK tersebut sebagai tempat penelitian. Dalam penelitian ini akan dilakukan penelitian pada mata pelajaran Teknologi Mekanik dengan kompetensi dasar mendiskripsikan pengetahuan bahan dalam penelitian. Lebih lanjut berdasarkan hasil wawancara awal pada 13 April 2016 dengan Bu Atik guru mata pelajaran Teknologi Mekanik SMK Negeri 3 Surabaya diperoleh

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray informasi bahwa sebagian besar guru di SMK Negeri 3 Surabaya pada jurusan teknik pemesinan menggunakan model pembelajaran langsung dengan metode ceramah. Meskipun sudah dianggap sesuai untuk kegiatan pembelajaran khususnya di SMK Negeri 3 Surabaya, model pembelajaran ceramah kurang efektif untuk memotivasi dan mendorong minat siswa dalam kegiatan belajar mengajar karena pembelajaran tersebut menjadikan guru sebagai pusat pembelajaran yang akan membuat siswa bosan, siswa cenderung pasif, dan siswa cenderung tidak bersemangat serta siswa tidak aktif dalam proses pembelajaran sehingga materi sulit diterima. Untuk itu perlu adanya alternatif lain dalam model pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar yang dapat mendorong siswa aktif dan bersemangat dalam kegiatan belajar mengajar sehingga dapat berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Apabila meninjau dari proses pembelajaran yang diharapkan tersebut, maka salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan sehingga berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar adalah pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif ini memiliki beberapa strategi pembelajaran salah satunya adalah strategi Two Stay Two Stray (TSTS). Menurut Spencer Kagan (1990) dalam Huda (2013:207), model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray merupakan sistem pembelajaran berkelompok dengan tujuan agar siswa dapat saling bekerja sama, bertanggung jawab, saling membantu memecahkan masalah, dan saling mendorong satu sama lain untuk berprestasi. Dalam pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray ini siswa bekerjasama dalam kelompok heterogen (terdiri dari siswa yang pandai, sedang, dan kurang pandai) yang terdiri dari 4 siswa pada setiap kelompok. Setelah mempelajari materi yang telah ditentukan, dua orang dari setiap kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu dan mencai informasi hasil diskusi ke kelompok lain sedangkan dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas menyampaikan informasi hasil diskusi kelompoknya kepada kelompok lain yang mendatangi kelompok itu. Selain itu dalam model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray ini setiap siswa bebas mengemukakan dan mengkomunikasikan idenya dengan siswa lain. Dengan mengikutsetakan siswa dalam kegiatan pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa sehingga berpengaruh positif terhadap hasil belajar. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah pertama, ingin mengetahui bagaimanakah aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray. Kedua, mengetahui bagaimana respon siswa dengan adanya model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray. Ketiga, mengetahui bagaimana hasil belajar siswa dengan adanya model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan aktivitas siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray, mendeskripsikan respon siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray, dan mendeskripsikan hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray. Penelitian ini nantinya diharapkan mampu memberikan manfaat bagi peserta didik untuk meningkatkan pemahaman sehingga mampu menyelesaikan suatu masalah dan bagi pengajar sebagai alternatif model pembelajaran yang bisa diterapkan dalam proses belajar mengajar yang lebih bervariasi. METODE Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan rancangan desain penelitian yang digunakan quasi experimental design karena dalam desain ini untuk kelas eksperimental dan kelas kontrol telah ditentukan. Bentuk dari quasi experimental design ini adalah nonquivalent control group design. Bagian dari desain penelitian tersebut adalah sebagai berikut: Eksperimen : O 1 X O 2 Kontrol : O 3 O 4 Gambar 1. Rancangan Penelitian Nonquivalent Control Group Design Keterangan : O 1, O 3 : Pre test (pemberian tes sebelum pengajaran). O 2 : Post test (pemberian tes sesudah diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray). O 4 : Post test (pemberian tes sesudah pembelajaran tanpa diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray). X : Perlakuan pengajaran model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 3 Surabaya. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2016-2017. 57

JPTM. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2016, 56-61 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X TPm2 sebagai kelas kontrol dan kelas X TPm3 sebagai kelas eksperimen. Prosedur Penelitian Dalam tahap penelitian ini terdiri atas beberapa tahapan yakni tahap pra penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, tahap analisis data, dan penulisan laporan. Tahap Pra Penelitian Sebelum peneliti mengadakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti meminta izin kepada pihak sekolah dan melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran Teknologi Mekanik kelas X di SMK Negeri 3 Surabaya. Kegiatan selanjutnya adalah mempersiapakan segala sesuatu yang digunakan dalam penelitian seperti menyiapkan RPP, Lembar Kerja Siswa (LKS), Handout, lembar observasi aktivitas siswa, lembar angket respon siswa, soal tes, dan alat bantu untuk mengambil gambar dalam penelitian kegiatan penelitian. Tahap Penelitian Pelaksanaan penelitian ini mengacu pada rencana yang telah dibuat dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Adapun kegiatanya adalah kegiatan pembelajaran, memberikan pre test dan post test, dan memberikan angket respon siswa Tahap Analisis dan Penulisan Laporan Analisis data dilakukan dengan menggunakan kriteria-kriteria yang telah tercantum pada analisis data. Setelah data dianalisis, tahap terakhir adalah penulisan laporan. Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menjabarkan analisis validitas perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian, obsevasi aktivitas siswa, angket respon siswa, dan tes hasil belajar Analisis validitas perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian Untuk menganalisis hasil penilaian yang dilakukan oleh validator dengan berdasarkan tabel skor skala Likert, digunakan rumus, Keterangan : K : Prosentase Kelayakan F : Jumlah Jawaban Responden N : Skor Teringgi dalam Angket I : Jumlah Pertanyaan dalam Angket R : Jumlah Responden (1) Hasil analisa akan dibandingkan dengan kriteria kalayakan berdasarkan kriteria persentase respon, Tabel 1. Kriteria Persentase Respon Skor Keterangan 0% - 20% Sangat Kurang 21% - 40% Kurang 41% - 60% Cukup 61% - 80% Layak 81% - 100% Sangat Layak (Riduan, 2012:41) Analisis Observasi Aktivitas Siswa Data pengamat aktivitas siswa selama proses belajar mengajar dianalisis dengan menggunakan nilai perbandingan banyaknya frekuensi aktivitas yang muncul dengan aktivitas keseluruhan dengan rumus sebagai berikut, (2) Hasil penilaian tersebut diinterprestasikan kedalam tabel dibawah ini, Tabel 2. Kriteria Interprestasi Skor Aktivitas Siswa Skor Keterangan 0% - 20% Buruk Sekali 21% - 40% Buruk 41% - 60% Sedang 61% - 80% Baik 81% - 100% Baik Sekali (Riduan, 2012:41) Analisis Angket Respon Siswa Analisis yang digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray adalah menggunakan rumus sebagai berikut, Keterangan : P : Persentase jawaban responden F : Jumlah jawaban responden N: Jumlah seluruh skor ideal Hasil perhitungan angket respon siswa dikonversikan menurut tabel dibawah ini, Tabel 3. Konversi Nilai Angket Respon Siswa Skor Keterangan 0% - 20% Respon Buruk Sekali 21% - 40% Respon Buruk 41% - 60% Respon Sedang 61% - 80% Respon Baik 81% - 100% Respon Baik Sekali (Riduwan, 2012: 41) Analisis Tes Hasil Belajar Analisis tes hasil belajar bertujuan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa, agar penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray berjalan efektif bagi siswa. (3)

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Seorang siswa dikatakan telah tuntas belajar jika telah mecapai ketuntasan hasil belajar 75% dengan perhitungan sebagai berikut, (4) Suatu kelas dikatakan tuntas belajar jika didalam kelas mencapai 80% siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar dengan perhitungan sebagai berikut, (5) HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil penelitian berupa hasil validasi perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian, aktivitas siswa, respon siswa dan hasil belajar siswa terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Validasi Perangkat Pembelajaran dan Instrumen Penelitian Berdasarkan hasil validasi yang telah dilakukan dan didapatkan hasil sebagai berikut. Tabel 4. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran dan Instrumen Penelitian Perangkat Pembelajaran / Instrumen Penelitian Skor Rata- Rata Ketegori RPP 80 % Layak Handout 84 % Sangat Layak LKS 81 % Sangat Layak Pre Test 81 % Sangat Layak Post Test 82 % Sangat Layak Angket Aktivitas dan Respon Siswa 83 % Sangat Layak Dapat disimpulkan bahwa seluruh perangkat dan instrumen penelitian bersifat valid dan layak digunakan dalam penelitian. Aktivitas Siswa Saat penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray pada materi pokok pengetahuan bahan mata pelajaran Teknologi Mekanik, siswa diamati oleh pengamat untuk mengetahui keaktifan siswa terhadap model pembelajaran yang telah diterapkan. Dari gambar 2 menunjukkan hasil angket aktivitas siswa bahwa skor tertinggi terdapat pada aspek menyampaikan pendapat dan mendengarkan penjelasan no. 3, 4, dan 5 dengan persentase 87%. Untuk skor terendah terdapat pada aspek saling berinteraksi no. 6 dengan persentase 67%. Untuk jumlah keseluruan skor yang didapatkan persentasenya sebesar 79% dan termasuk dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan bahwa siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray pada materi pokok pengetahuan bahan mata pelajaran Teknologi Mekanik. Respon Siswa Setelah penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray pada materi pokok pengetahuan bahan mata pelajaran Teknologi Mekanik, siswa diberikan lembar angket respon siswa untuk mengetahui respon atau tanggapan siswa terhadap model pembelajaran yang telah diterapkan. Gambar 3. Diagram Hasil Angket Respon Siswa Dari gambar di atas menunjukkan hasil angket respon siswa bahwa skor tertinggi terdapat pada pernyataan no. 3 dengan persentase 86%. Untuk skor terendah terdapat pada pernyataan no. 5 dengan persentase 76%. Untuk jumlah keseluruan skor yang didapatkan persentasenya sebesar 82% dan termasuk dalam kategori Sangat Baik. Hal ini menunjukkan bahwa siswa merasa puas dan senang dengan kegiatan belajar mengajar menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray pada materi pokok pengetahuan bahan mata pelajaran Teknologi Mekanik. Hasil Belajar Siswa Peningkatan rata-rata hasil belajar siswa dapat digambarkan pada grafik berikut, Gambar 2. Diagram Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Gambar 4. Grafik Hasil Belajar Siswa 59

JPTM. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2016, 56-61 Pada gambar 4 diketahui rata-rata hasil post test siswa kelas eksperimen yang diberikan model pembelajaran Two Stay Two Stray lebih tinggi dari pada kelas kontrol yang diberikan pembelajaran secara langsung. Hal ini diperkuat dengan hasil perhitungan statistik pengujian hipotesis hasil belajar siswa yang menunjukkan Ho ditolak berarti hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa kelas kontrol karena t hitung > t tabel dengan taraf signifikan 0,005. Hal ini berarti pembelajaran Two Stay Two Stray dapat berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran secara langsung. Pada perbandingan ketuntasan siswa juga menunjukkan hasil yang serupa dengan analisis hipotesis. Hasil ketuntasan siswa dapat dilihat pada diagram berikut. Gambar 5. Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Pada gambar di atas terlihat perbedaan jumlah ketuntasan dari siswa kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran Two Stay Two Stray terdapat 26 siswa yang tuntas dan 6 siswa tidak tuntas, sedangkan siswa kelas kontrol yang menerapkan model pembelajaran langsung terdapat 2 siswa yang tuntas dan 28 siswa yang tidak tuntas. Pada ketuntasan klasikal juga terlihat perbedaan ketuntasan kelas. Gambar 6. Diagram Hasil Ketuntasan Klasikal Kelas Pada ketuntasan klasikal ini, kelas dikatakan tuntas belajar jika didalam kelas mencapai 80% siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar. Sehingga kelas eksperimen telah dikatakan tuntas dan kelas kontrol belum tuntas. Jika ditarik kesimpulan maka hasil belajar siswa yang menerapkan pembelajaran Two Stay Two Stray lebih baik dan berpengaruh positif terhadap pembelajaran dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menerapkan pembelajaran langsung. PENUTUP Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Aktivitas siswa selama pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray berlangsung yang paling dominan adalah pada aspek menyampaikan pendapat dan mendengarkan penjelasan. Sedangkan untuk keseluruhan aspek pengamatan aktivitas siswa dapat dikategorikan baik dengan perolehan persentase sebesar 79%. Hal ini menandakan siswa telah berperan aktif dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil angket diketahui bahwa siswa mempunyai respon positif terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray pada mata pelajaran Teknologi Mekanik dengan ratarata hasil rating sebesar 82%. Hal ini berarti penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray pada materi pengetahuan bahan diterima sebagian besar siswa dengan baik dan siswa antusias dalam proses pembelajaran Hasil belajar siswa kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran langsung. Hal ini berarti proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka saransaran yang dapat dikemukakan peneliti adalah sebagai berikut: Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dapat digunakan sebagai inovasi baru dalam pembelajaran untuk menuntaskan hasil belajar siswa, sehingga model pembelajaran ini dapat diterapkan pada mata pelajaran lain yang sesuai. Agar pembelajaran berjalan dengan baik, guru harus bisa mengatur siswa dengan manajemen waktu yang baik karena pada pembelajaran berkelompok ini banyak menyita waktu pembelajaran. Pembaca dan peneliti lain yang ingin mengembangkan penelitian lanjutan mengenai penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray hendaknya menambahkan

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray pengamatan aktivitas pengajar / guru dalam kelas agar lebih rinci dalam pelaksanaan penelitian. DAFTAR PUSTAKA Faridil Anam, Adytia. 2015. Pengaruh Model Pembelajran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Terhadap Hasil belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pekerjaan Dasar Elektromekanik Kelas X TPTU SMK Negeri 3 Buduran Sidoarjo. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning; Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo. Riduwan. 2012. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Tim Penulis. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. 61