IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Lampung

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2013

Lampiran 1. Pedoman Wawancara dan Hasil Transkip Wawancara. A. Pedoman Wawancara dan Hasil Transkip Wawancara dengan Kepala

PERATURAN KEPALA BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu BAB I PENDAHULUAN

1. Izin Usaha Perkebunan (IUP) URAIAN KOMPONEN

BERITA DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN I FORMULIR "SELF ASSESSMENT /PENILAIAN MANDIRI" PENYELENGGARAAN FUNGSI PTSP BIDANG PENANAMAN MODAL*) A. IDENTITAS

BAB III DESKRIPSI INSTANSI

LEMBARAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 25 TAHUN 2012

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA : SURAT IZIN USAHA PENYELENGGARAAN INFORMASI DAN PROMOSI (SIUPIP)

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

1. BIDANG PENANAMAN MODAL a. Jenis Pelayanan Administrasi Izin Prinsip. No. Komponen Uraian

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANAMAN MODAL

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENANAMAN MODAL DI PROVINSI JAWA TENGAH

RANCANGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENANAMAN MODAL DI PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

B. STANDAR PELAYANAN Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Izin Usaha Industri (IUI)

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III METODE PENULISAN. Untuk memperoleh data dan informasi yang akan digunakan dalam penelitian ini

GUBERNUR SULAWESI BARAT

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG.

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Jasa Informasi Pariwisata

PEDOMAN PENGISIAN PENILAIAN STANDAR KUALIFIKASI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP

VI. SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan mengenai pelayanan publik bidang

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Prov.Jateng Tahun

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN JEPARA

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN WONOGIRI

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

PEDOMAN PENGISIAN PENILAIAN STANDAR KUALIFIKASI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP

oy~~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 1 TAHUN 2014 PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

BUPATI BANYUWANGI SALINAN

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

No. Komponen Uraian 1. Dasar Hukum 1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

2. Persyaratan pelayanan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BPPTPM PROV. KEP.BABEL

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BARITO KUALA PERATURAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR 05 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA DAN MEKANISME PERIZINAN DI BIDANG PENANAMAN MODAL

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( S O P ) IZIN USAHA HOTEL PADA

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 6 SERI E

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Penyelenggaraan Pertemuan Perjalanan Insentif dan Pameran

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DI BIDANG PENANAMAN MODAL

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2009 TENTANG

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA : IZIN REKLAME PERMANEN (TETAP) / IZIN REKLAME (TIDAK TETAP)

PERATURAN BUPATI KUANTAN SINGINGI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

IZIN USAHA PERUBAHAN PENANAMAN MODAL

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 97 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 2 TAHUN 2009 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN PUBLIK (PPID) UNIT KANWIL KEMENAG SUMSEL

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Penyediaan Akomodasi

PENILAIAN STANDAR KUALIFIKASI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP) DI BIDANG PENANAMAN MODAL

LAPORAN PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT (DUMAS) SEMESTER 1 TAHUN 2017

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KOTA BANJARBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARBARU,

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR KANTOR PELAYANAN TERPADU SATU PINTU Jl. Veteran No. 10 Telp. (0342) B L I T A R

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA : IZIN OPERASIONAL ORGANISASI SOSIAL

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR NOMOR 121 TAHUN 2016 TENTANG

IZIN USAHA PERLUASAN PENANAMAN MODAL

2 c. bahwa Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 7 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Fungsi Pelayanan Terpadu Satu Pintu Bidang Pen

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DI BIDANG PENANAMAN MODAL

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN BOMBANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOMBANA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 7 Tahun : 2013

PERATURAN KEPALA BADAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN SRAGEN NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI GARUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA. : IZIN PENGAMBILAN AIR BAWAH TAHAN (SIPA)

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENANAMAN MODAL PROVINSI JAMBI

Jenis pelayanan Administrasi Penerbitan Ijin dan Non Perijinan Secara Elektronik (SSW)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 1 TAHUN 2015

NO. KOMPONEN URAIAN A.

LAPORAN KINERJA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) SEMESTER I PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

1. DASAR HUKUM 1. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan 2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

Transkripsi:

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Lampung Guna menumbuhkan iklim investasi yang kondusif pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Lampung yang merupakan perpanjangan tangan pemerintah pusat yang berguna untuk memfasilitasi dan mempromosikan daerah Lampung untuk melayani investor dengan cara menyajikan informasi yang akurat tentang potensi ekonomi pada sektor-sektor yang diminati dan mengkordinir izin investasi dengan instansi terkait. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Lampung telah mengalami beberapa kali perubahan, yaitu : 1. Terlahir dengan nama Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Lampung (BKPMD); 2. Tahun 2000 dilebur menjadi Dinas Promosi, Investasi, Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Lampung; 3. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 dan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2007 maka dibentuklah Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Lampung;

35 4. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Lampung maka dibentuklah Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Lampung sampai dengan sekarang. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Lampung mempunyai Tugas Pokok dan Fungsi, yaitu : 1. Tugas Pokok : a. Menyelenggarakan sebagian kewenangan rumah tangga provinsi (desentralisasi) dalam bidang penanaman modal yang sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Tugas dekosentrasi dan tugas pembantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada Gubernur. 2. Fungsi : a. Perumusan kebijakan, pengaturan, perencanaan, dan penetapan standar/pedoman. b. Promosi peluang investasi. c. Pembinaan, pengendalian dan koordinasi. B. Pelayanan Terpadu Satu Pintu Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Lampung menerapkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu guna mempermudah pelayanan dan dapat memberikan informasi-informasi yang berguna mengenai penanaman

36 modal. Pada prinsipnya melalui pola pelayanan ini diharapkan mampu mempercepat, menyederhanakan pelayanan dan meringankan atau menghilangkan biaya pengurusan Perizinan dan Non Perizinan khusus nya di bidang penanaman modal. Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal Pasal 5 ayat 2, Pelayanan Terpadu Satu Pintu harus di dukung oleh : 1. Sumber daya manusia yang profesional dan memiliki kompetensi yang handal. 2. Tempat, sarana dan prasarana kerja serta media informasi. 3. Mekanisme kerja dalam bentuk petunjuk pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di bidang penanaman modal yang jelas, mudah dipahami dan mudah diakses oleh penanam modal. 4. Layanan pengaduan (Help Desk) penanam modal. 5. Sistem pelayanan informasi dan perizinan investasi secara elektronik (SPIPISE). Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Lampung dalam menerapkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu sudah di dukung oleh hal-hal di atas, mulai dari sumber daya manusia yang profesional hingga Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE). Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Lampung telah menerapkan 2 bagan alur proses pengajuan izin secara elektronik yaitu yang pertama Proses Pengajuan Izin Prinsip secara elektronik dan yang kedua

37 Proses Pengajuan Izin Usaha secara elektronik. Izin Prinsip Penanaman Modal adalah izin untuk memulai kegiatan penanaman modal di bidang usaha yang dapat memperoleh fasilitas fiskal. Sedangkan Izin Usaha adalah izin yang wajib dimiliki perusahaan untuk melaksanakan kegiatan produksi atau operasi komersial baik barang maupun jasa sebagai pelaksanaan atas izin atau persetujuan penanaman modalnya, kecuali ditentukan lain oleh perundangundangan sektoral. Berikut ini merupakan bagan alur Proses Pengajuan Izin Prinsip dan Proses Pengajuan Izin Usaha secara elektronik di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Lampung secara elektronik (SPIPISE) : Investor / Pemohon tidak Dokumen Lengkap Mengisi formulir Permohonan Izin yang dilengkapi dengan : 1. Dokumen pendaftaran Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan kelengkapan pendaftaran PMDN 2. Uraian Proses Produksi/ Kegiatan (Jasa) Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Lampung ya Proses Izin Prinsip Penanaman Modal dalam Negeri Keterangan : 1. Izin Prinsip PMDN ini sama dengan Surat Persetujuan (SP) 2. Izin Prinsip PMDN ini diproses dalam waktu 3 hinga 7 hari Gambar 2. Bagan Proses Pengajuan Izin Prinsip secara elektronik

38 Investor / Pemohon Dokumen Lengkap Mengisi formulir Permohonan Izin Usaha yang dilengkapi dengan : 1. Laporan Hasil Pemeriksaan Proyek (LHP) 2. Dokumen pendaftaran PMDN dan kelengkapan pendaftaran PMDN 3. Izin Prinsip yang telah dibuat dan kelengkapan pendaftaran 4. Uraian proses produksi/kegiatan (jasa) 5. Izin lokasi 6. Izin mendirikan bangunan (IMB) 7. Surat izin tempat usaha (SITU)/rekaman izin gangguan (HO) 8. Hak atas tanah (sewa/beli) 9. Analisis mengenai dampak lingkungan hidup/rekaman persetujuan/pengesahan dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) /Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Lampung Produk Komersil Proses Izin Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Keterangan : 1. Izin Usaha ini diproses dan diselesaikan dalam waktu 3 hinga 7 hari 1. APIT 2. Surat Persetujuan Impor Mesin dan Peralatan 3. Fasilitas PPh Surat Persetujuan Impor Bahan Baku Gambar 3. Bagan Proses Pengajuan Izin Usaha secara elektronik

39 C. Maklumat dan Dasar Hukum Pelayanan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Lampung Badan Penanman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Lampung memiliki Maklumat tersendiri yang di pasang di beberapa sudut kantor Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Lampung yaitu : 1. Melayani dengan mudah, cepat, transparan, dan akuntabel. 2. Tidak diskriminatif dan berkeadilan. 3. Tidak menerima pungutan dalam pelayanan. 4. Bekerja ikhlas dengan senyum, sapa dan salam. 5. Kepuasam pemohon adalah kebanggaan kami. 6. Bila kami menyimpang dari standar yang telah ditetapkan kami siap diberikan sanksi. Dasar hukum pelayanan di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Lampung yang terpasang di kantor tersebut adalah : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. 3. Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal. 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

40 5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 36 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan, Penerapan Standar Pelayanan. 6. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 2 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Terpadu Satu Pintu. 7. Peraturan Gubernur Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pelimpahan Kewenangan di Bidang Perizinan dan Non Perizinan Kepada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Lampung.

41 D. Pelayanan Pengaduan Perizinan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Lampung Bagan alur penanganan pengaduan pelayanan perzinan pada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Lampung. Pengguna Jasa Loket Pengaduan Unit Kerja Penanganan Pengaduan Menyampaikan pengaduan via telepon / email / faximile / SMS / kotak pengaduan / website / langsung kepada petugas Menerima Resi atau nomor pengaduan Menerima informasi Menerima Pengaduan Entry Data Analisa Penyebab Menetapkan tindakan Memberikan Informasi kepada pemohon Melakukan tindakan Verifikasi Pernyataan (Puas atau Tidak Puas) Puas Tidak Puas Selesai Gambar 4. Bagan Alur Penanganan Pengaduan

42 Penggunan jasa dapat menyampaikan keluhan atau masukannya melalui kotak saran yang terdapat di front office atau telepon di nomor 0721-482372 atau 085366364080 atau email ke iday2007@yahoo.com atau memberikan komentar di website www.investasi.lampung.go.id atau dapat langsung menemui Ahmad Riyadi di Front Office meja pengaduan. Kemudian akan langsung diproses oleh Ahmad Riyadi dan penggunan jasa yang menyampaikan keluhan akan mendapatkan nomor resi atau nomor pengaduan. Selanjutnya keluhan atau masukan akan diproses lebih lanjut oleh Bidang Pengendalian dan Pengawasan dan akan langsung ditindak lanjuti. Kemudian Bidang Pengendalian dan Pengawasan akan memberikan solusi langsung kepada pengguna jasa setelah menganalisis masalah. E. Sarana dan Prasarana Front Office Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Lampung yang langsung berhubungan dengan investor memiliki beberapa sarana dan prasarana sebagai berikut : 1. Papan nama kantor Papan nama kantor Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Lampung terpasang besar dan jelas sehingga memudahkan akses para penanaman modal untuk mendapatkan informasi dan mengurus berkas-berkas kelengkapan.

43 2. Meja Informasi Terdapat meja khusus dan petugas yang akan melayani tentang informasiinformasi yang dibutuhkan berkaitan dengan investasi di Provinsi Lampung. 3. Meja Pengaduan Terdapat meja khusus dan petugas yang akan melayani tentang segala macam bentuk pengaduan malpraktek yang terjadi di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Lampung terkait dengan izin investasi. 4. Meja Penerimaan Berkas Terdapat meja khusus dan petugas yang akan melayani penerimaan berkas berkas pengajuan investasi. 5. Meja Pengambilan Formulir Terdapat meja khusus dan petugas yang akan melayani permintaan formulir sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan izin investasi 6. Kotak Saran 7. Loket Pengambilan Izin 8. Komputer dan laptop yang dilengkapi dengan koneksi internet Masing-masing petugas yang berjaga dilengkapi dengan fasilitas komputer atau laptop dengan koneksi internet untuk mempermudah SPIPISE. 9. Jam Kerja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Lampung menerapkan jam kerja sebagai berikut :

44 Senin hingga Kamis : 07.30 15.30 Jum at : 07.30 16.30 10. Televisi layar datar 11. Telepon/Faksimili 12. Spanduk-spanduk prosedur pelayanan dan pengaduan 13. Lapangan Parkir 14. 3 Unit Printer 15. Ruang tunggu Ruang tunggu yang nyaman tersedia di dalam kantor Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Lampung yang dilengkapi dengan pendingin udara dan TV layar datar. Didalam ruang tunggu juga tersedia : - Ruang khusus untuk Ibu Menyusui yang di lengkapi dengan tirai penutup. - Rak buku yang berisi surat kabar, majalah-majalah, buklet-buklet tentang profile investasi lampung dan brosur-brosur tentang promosi investasi di lampung. - Tempat sampah. - Air mineral. - Komputer untuk mengakses informasi-informasi yang dibutuhkan penanam modal. - Meja dan kursi yang nyaman. - Kamar mandi.

45 44 F. Struktur Organisasi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Lampung Kepala Badan Drs.Budiharto HN Staff Ahli 1. Ir.Rudiyanto, MM 2. Ismed Azis, SE, M.Si 3. Eva Fitri, SE 4. Dra. Arlani 5. Namzi Fitri Yandra, SE., MM Subbag Umum dan Kepegawaian A.Andy Ramanda,S.sos Sekretaris Drs.Hj.Merry Herawati,MM Subbag Keuangan Azhari,SE,MM Subbag Perencanaan Aliaman Syahmin,SE,MM Bidang Promosi Investasi Anca Oktavianus Usman, S.TP,MSi Bidang Pengendalian & Pengawasan M.Arifin, S.Sos,M.Si Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Ellia Maryana,SE Bidang Ekonomi & Pembangunan Suryadi, S.P.,M.T Bidang Hubungan Antar Lembaga & Hukum Helmi Saad, S.Sos Sub Bidang Promosi Investasi Ade Anugerah, SE.,M.M Bahan Promosi Dendy Mashuri,SH,MA,MPP Pengendalian dan Pengawasan A.Zarkasi,SE Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan Evayanti,S.Sos Perizinan Pemerintahan Mad Husen,S.Sos, M.M Perizinan Kesejahteraan Rakyat Sumardi,S.Sos Perzinan Perekonomian Eddy Faisal,S.Sos Perizinan Pembangunan Emilia. T.S.Sos Sub Bidang Hubungan Pusat dan Daerah Bambang Shu,BBA Gambar 5. Bagan Struktur Organisasi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Lampung Hubungan Internasional dan Hukum Isabella Yosephine,S.Sos