TENIS MODUL 3. Pendahuluan

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL 8 BADMINTON Pendahuluan

MODUL 6: BOLA VOLI Pendahuluan

GOLF MODUL 5: Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Tiap orang mempunyai tujuan yang

Baseball Batting. Mekanika. Teknik

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia dewasa ini. Dalam era modernisasi tenis lapangan

ANALISIS MEKANIKA CABANG OLAHRAGA

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya maksud permainan tenis adalah untuk berolahraga. Tapi

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori

Abdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

PERBEDAAN PUKULAN TOP SPIN DAN FLAT TERHADAP AKURASI BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN JAWA TENGAH

RUNNING SKILLS. Skill highlights

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B

TEKNIK LANJUT BOLAVOLI

LOMPAT JANGKIT. B. Pengertian Lompat Jangkit (Triple Jump)

SKRIPSI. Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Oleh : Sadhikul Aziz Eka Matif

BAB II KAJIAN PUSTAKA. permainan tenis meja dikenal bangsa Indonesia kira-kira pada tahun 1930.

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

2015 PERBANDINGAN FOREHAND DRIVE ANTARA SKILLED DAN UNSKILLED DALAM CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN

PERBEDAAN HASIL LATIHAN FOREHAND DRIVE

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang menggeluti olahraga tenis lapangan atau menjadi sumber mata

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

PERKEMBANGAN GERAK MANIPULATIF

Tak Cuma Spiker. Written by Administrator Friday, 10 December :43

PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND VOLLEY

BENTUK-BENTUK LATIHAN MULTILATERAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. dan banyak digemari di semua lapisan masyarakat. Permainan tenis

BAB I PENDAHULUAN. penggemarnya. Cabang olahraga ini banyak dilakukan oleh anak-anak, remaja, orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERMAINAN MENUJU CABANG OLAHRAGA SOFTBALL

Analisis Biomekanika Forehand Groundstruke Atlet Yunior Daerah Istimewa Yogyakarta (Untung Nugroho)

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar

PENGARUH LATIHAN VOLLEY

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Ada orang tua yang berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak. perkembangan jiwa anak (Agus Margono, dkk., 2011).

2.4.1 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik Menunjukkan perilaku disiplin selama pembelajaran.

BAB 2 Sweet Spot Raket Tenis

SMPIT AT TAQWA Beraqidah, Berakhlaq, Berprestasi

BAB I PENDAHULUAN. Tenis Lapangan merupakan salah satu jenis olahraga yang populer dan

BAT KAYU VS BAT ALUMINIUM

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk bermain bola voli secara

BAB I. KETERAMPILAN DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara. pada ketepatan dalam penggunaan metode.

PERBEDAAN GRIP TERHADAP AKURASI BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN. Oleh: Untung Nugroho Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

PERBEDAAN LATIHAN BACKHAND DRIVE

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping itu masih ada bermacam-macam tujuan lain. Ada orang yang

PENGARUH LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE BALL SENSE APLLICATION

BAB II KAJIAN PUSTAKA. serta raket dan bola sebagai alatnya. Sedangkan menurut Depdiknas (2003:

SILABUS MATA KULIAH. B. Tujuan Mata Kuliah

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan olahraga. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari setiap

PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE MENGGUNAKAN

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

LOMPAT JANGKIT. Dalam lompat jangkit ada 3 tahapan yang harus dilaksanakan yaitu : 1. Tahapan Hop ( Jingkat ) Design by R2 Bramistra

2015 HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN POWER OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN SMASH DALAM OLAHRAGA BULU TANGKIS

TINGKAT PENGUASAAN KETERAMPILAN BERMAIN TENIS PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER 6 FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

ANALISIS GERAK TEKNIK SERVIS TENIS LAPANGAN. Oleh: Abdul Alim Universitas Negeri Yogyakarta

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 11 TAHUN (13 Model Permainan)

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya

Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini

Perbedaan Grip Terhadap Akurasi Backhand Groundstroke Tenis Lapangan (Untung Nugroho)

Pengembangan Keterampilan Senam Berbasis Lompatan

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2)

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

SKRIPSI diajukan untuk. Oleh Akhmad Amir

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rahmat Hidayatuloh, 2013

TUGAS TUTORIAL MATA KULIAH PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA TUTOR; DIAN BUDIANA, M.PD.

Untuk dapat bermain sepaktakraw dengan baik, seseorang dituntut untuk mempunyai

LOMPAT TINGGI. Ad 1. Tinggi CG saat take off (H1)

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PUKULAN BACKHAND DALAM PERMAINAN TENIS MEJA MELALUI METODE BERPASANGAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 LIMBOTO JUNAIDI

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Oleh: Joko Purwanto FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Chapter 11 Adaptasi Biomekanika pada Latihan

PERBEDAAN KEMAMPUAN MELAKUKAN DRIVE

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Hampir semua negara menaruh perhatiannya terhadap olahraga. Hal ini

TINGKAT KETERAMPILAN PUKULAN FOREHAND DAN BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN SISWA SEKOLAH BANTUL TENIS CAMP DIY SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dari kegiatan pendidikan. Manusia membutuhkan pendidikan

MEKANIKA GERAK. Oleh: AGUS MAHENDRA FPOK UPI

BAB 5 ANALISIS PENAMPILAN TEKNIK

BAB I PENDAHULUAN. tenis lapangan jarang digemari oleh masyarakat di pelosok-pelosok daerah.

Pola Gerak Tolakan dan Pendaratan Keterampilan Senam Berbasis Lompatan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. dengan menggunakan shutllecock (bola) dan raket sebagai alat untuk memukul

BAB I PENDAHULUAN. Orientasi olahraga telah bergerak melewati batas kemampuan logika

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. Istilah kata ping pong merupakan nama resmi dari tenis meja untuk Republik Rakyat

PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE

MODEL PENDEKATAN MINI TENIS DALAM PEMBELAJARAN PUKULAN FOREHAND DRIVE UNTUK PERKULIAHAN TENIS LAPANGAN

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

perkembangan olahraga itu bersifat dinamis, seiring dengan perkembangan yang digemari oleh masyarakat umum yaitu badminton.

PENGARUH LATIHAN SERVICE BERTAHAP DENGAN METODE LANGSUNG DAN METODE TIDAK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN HASIL SERVICE SKRIPSI

TEKNIK PASING BAWAH. Oleh : Sb Pranatahadi

commit to user BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

MODUL 3 TENIS Pendahuluan Dalam permainan tenis pada saat sekarang ini, teknik dianggap sebagai fungsi dari prinsip-prinsip biomekanika dan sebagai alat untuk menggunakan taktik secara lebih efisien. Teknik seorang petenis harus selalu ditentukan oleh tujuan taktiknya. Secara sederhana dapat dinyatakan bahwa teknik harus mengikuti taktik. Terdapat banyak cara yang berbeda untuk memainkan pukulan-pukulan modern. Dalam pembahasan ini, untuk tujuan kesederhanaan dan membantu meningkatkan pembelajaran, maka akan dijelaskan secara lengkap teknik pukulan modern. Sekalipun demikian, pelatih tidak harus melupakan bahwa ini hanya merupakan contoh-contoh pukulan yang dimainkan dalam situasi yang khusus. Terdapat berbagai macam cara untuk bermain tenis dan situasi yang berbeda untuk menggunakan cara tersebut. Oleh karenanya ketika pelatih mulai mengajarkan teknik, maka coba lebih tefokus pada perhatian taktik dan biomekanik, dan amati teknik sebagai suatu alat untuk menampilkan taktik secara lebih efektif. 47

Dalam modul ini akan dibahas 1 (satu) hal, yang terbagi dalam 1 (satu) kegiatan belajar, yaitu: 1. Kegiatan Belajar 1: Teknik Permainan Tenis, yang mencakup: 1.1 Forehand 1.2 Grip 1.3 Backhand 1.4 Servis 1.5 Voli dan Variasinya Setelah selesai mempelajari modul ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan tentang analisis mekanika nomor sprint Secara lebih rinci, setelah mempelajari modul ini mahasiswa dapat 1. Menjelaskan mekanika teknik forehand drive 2. Menjelaskan bermacam-macam grip 3. Menjelaskan mekanika backhand 4. Menjelaskan mekanika servis 5. Menjelaskan mekanika voli dan variasinya Petunjuk belajar: Untuk memahami materi modul ini dengan baik, serta mencapai kompetensi yang diharapkan, maka pergunakanlah strategi belajar berikut ini: 1. Bacalah modul ini dengan seksama, tambahkan catatan pinggir, berupa tanda tanya atau garis bawahi konsep yang relevan sesuai dengan pemikiran yang muncul Diskusikan dengan teman beberapa konsep yang dianggap relevan 48

2. Kerjakan tugas dalam kasus, gunakan pengalaman dan wawasan anda terhadap kasus serupa di lingkungan anda 3. Kerjakan tes formatif seoptimal mungkin, dan gunakan rambu-rambu jawaban untuk mengevaluasi apakah jawaban anda sudah memadai 4. Buatlah beberapa catatan kecil hasil diskusi, untuk digunakan dalam pembuatan tugas mata kuliah dan ujian akhir mata kuliah 49

Kegiatan Belajar: TENIS A. Forehand Groundstroke Pukulan forehand merupakan salah satu pukulan yang paling penting dalam tenis. Dalam permainan modern saat ini, selama reli dari baseline, maka forehand merupakan jenis pukulan yang selalu dilakukan oleh kebanyakan petenis dunia. Pukulan forehand yang baik dapat dikembangkan menjadi senjata yang mematikan oleh seluruh tipe petenis. Pukulan ini sering digunakan untuk menempatkan lawan agar tertekan dan mendominasi angka. Grip forehand : Pegangan raket (grip) berikut ini digunakan untuk pukulan 1) The Eastern Grip : Pegangan ini merupakan pegangan forehand klasik. Pegangan ini dapat digunakan pada berbagai stance antara semiclosed atau full open stance. Titik kontaknya lebih rendah dan agak jauh dari tubuh dari pada titik kontak untuk pegangan Semi- Western dan Western grip. 50

Jenis pegangan ini cocok untuk menghasilkan pukulan flat dan sedikit topspin. 2) The Semi-Western Grip Jenis pegangan ini menunjukkan dua sifat yang penting : a. Putaran pergelangan tangan b. Pemukaan raket yang tertutup pada saat backswing dan forwardswing. Pegangan ini selalu digunakan dengan stance antara semi-open dan full open stace. 3) The Western Grip Jenis pegangan ini bisa menghasilkan topsin yang kuat. Sangat sesuai digunakan untuk memukul bola-bola tinggi (memantul dengan ketinggian di atas bahu), tetapi petenis yang menggunakan jenis grip ini selalu mengalami kesulitan untuk memukul bola-bola yang rendah. Maka pegangan ini lebih sesuai digunakan di lapangan yang lebih lambat pantulan bolanya (slower court). 4) The Two-Handed Grip Keberhasilan para petenis dunia telah menyebabkan pegangan dua tangan diterima sebagai jenis pegangan modern khususnya bagi para petenis yang cukup cepat untuk mengatasi jangkauan yang pendek pada saat melakukan pukulan. Untuk pegangan forehand dua tangan, tangan yang dominan ditempatkan di ujung pegangan dengan pegangan Eastern atau Semi-Western. 51

5) The Continental Grip Jenis pegangan yang selalu digunakan untuk melakukan servis, voli dan smes, karena pegangan ini tidak perlu mengubah posisi tangan pada saat melakukan forehand dan backhand (voli), dan pegangan ini memudahkan fleksi yang maksimum dan menghasilkan pukulan slice (servis dan smes). Pegangan ini juga dapat digunakan untuk seluruh pukulan variasi, antara lain dropshot, stop-volley, low-volley dsb. Jenis pegangan ini tidak lazim digunakan untuk forehand, karena kesulitan untuk memukul bola yang memantul tinggi di atas lapangan. Dengan pegangan ini bola selalu dipukul sedikit terlambat yang menyebabkan kurangnya kekuatan pukulan. Pegangan ini dapat digunakan untuk forehand slice, yang selalu dilakukan di lapangan rumput, dan untuk memblok return forehand. B. Backhand Groundstroke Grip 1) The Eastern Grip Jenis pegangan ini merupakan pegangan yang paling popular untuk backhand satu tangan. Pegangan ini dilakukan dimana posisi buku jari telunjuk di tempatkan di bagian atas pegangan untuk memastikan bahwa permukaan raketnya vertikal pada saat impact dengan pergelangan tangan dikuatkan. 2) Pergelangan Tangan ditempatkan di ujung handle Keuntungan dari pegangan ini adalah : Dapat memukul bola pada ketinggian dada atau di atas dada. 52

Dapat memukul bola pada saat ketinggian maksimal (on the rise) Dapat memukul bola pada ketinggian normal 3) The Continental Grip Jenis pegangan ini digunakan oleh pemain-pemain pada era tahun 1980-an yang menggunakan pergelangan tangan mendahului gerak raket untuk membentuk kepala raket vertikal pada saat impact dan memudahkan pola ayunan. Untuk menggunakan pegangan ini dalam melakukan pukulan flat atau topspin, maka pemain harus mempunyai pergelangan tangan yang kuat selain timing yang tepat. Pegangan ini jarang digunakan untuk pukulan topspin backhand satu tangan. 4) Double Handed Grip Kedua tangan dengan pegangan Eastern (tangan kiri dominan) Pegangan backhand konvensional untuk tangan kanan, dan Eastern Forehand untuk tangan kiri (dominan dengan tangan kanan) C. Two Handed Backhand 1. Jenis pegangan ini mempunyai ciri-ciri yang positif, antara lain: Mudah dilakukan dengan menggunakan dua tangan. Tak ada keuntungan dari jangkauan, menyebabkan backhand slice dengan satu tangan digunakan bilamana diperlukan (yaitu dalam situasi yang membahayakan). 53

Diperlukan sedikit kekuatan otot (tidak seperti dengan backhand satu tangan) Dapat memukul secara agresif bola-bola yang memantul tinggi. Kemampuan untuk memutar raket pada saat impact dengan bola pada posisi on the rise Pada saat impact, lebih mampu untuk mengabsorpsi getaran dari pada dengan satu tangan. Dapat lebih mampu untuk mengelabui lawan (disguise), karena terjadi impact yang sedikit lebih lambat. Hasil riset menunjukkan bahwa untuk melakukan pukulan ini hanya melibatkan sedikit bagian anggota tubuh, dan oleh karenanya lebih mudah unuk dipelajari. Pegangan jenis ini dapat dilakukan : 1. Keduanya forehand Eastern (dominan tangan kiri) 2. Grip backhand konvensional tangan kanan, dan Forehand Eastern tangan kiri (dominan tangan kanan) 2. Persiapan dan Backswing : Pada saat raket ditarik ke belakang, bahu secara otomatis berputar. Tepat sebelum melangkah ke depan, panggul dan togok diputar ke belakang. Petenis melangkah ke depan, kemudian mentransfer momentum linier. Raket diangkat dengan diputar (loop) di belakang tubuh. Panggul mulai berputar. 3. Forwardswing dan Impact : Rangkaian di atas memperlihatkan cirri-ciri sebagai berikut : Panggul menyebabkan togok untuk berputar. 54

Kedua lengan diputar oleh togok, sedangkan sedikit gerakan dari sikut dan pergelangan tangan terjadi sampai impact. Bola dipukul di depan kaki depan. Kepala raket vertikal dan raket paralel dengan permukaan lapangan. 4. Gerakan Lanjutan (Follow Through) Gerakan lanjutan dilakukan petenis dengan menempatkan kedua lengan dan raketnya di atas ketinggian bahu. Kelemahan yang utama dari pegangan backhand dua tangan adalah jangkauan ketika dalam situasi yang membahayakan. Kondisi ini dapat diatasi dengan memastikan bahwa petenis dengan dua tangan harus lebih awal mempelajari pengembangan bermain dengan menggunakan backhand slice satu tangan, yang dapat digunakan tidak hanya dalam situasi tersebut, tetapi juga sebagai variasi (approach shot, perubahan tempo, sudut pukulan dsb). Mempelajari backhand slice satu tangan juga akan memudahkan pengembangan voli backhand satu tangan. C. Servis (The Serve) Dalam tahapan pengembangan servis yang baik, maka unsurunsur yang penting adalah : Aksi yang sederhana (simple action) Aksi yang berkelanjutan (continuous action) Pegangan yang benar Irama servis merupakan kriteria penting untuk memastikan aksi servis yang baik. Dalam tahapan pengembangan servis, grip yang benar dan stance harus diajarkan bersama-sama dengan pola ayunan yang berirama, yang selalu diinstruksikan both down together, both up together. Instruksi ini berarti kedua lengan (lengan yang memegang raket dan bola) bergerak secara 55

bersamaan. Faktor yang penting pada saat pembelajaran tenis adalah kontrol penempatan bola dan juga transfer berat badan secara efisien ke arah pukulan. Unsur-unsur selanjutnya setelah petenis mengalami kemajuan, yang harus diberikan adalah : Perubahan grip menjadi Continental Grip Penggunaan pergelangan tangan untuk kontrol penempatan Spin, slice dan topspin Melatih pukulan servis flat dengan lebih keras Meskipun demikian, sangat penting untuk memahami biomekanika servis, sehingga teknik servis lanjutan dapat dicapai sebagai senjata yang mematikan. Bagian-bagian anggota tubuh beraksi sebagai sistem hubungan berantai (chain link) dimana kekuatan yang diciptakan oleh satu hubungan (bagian tubuh), ditransfer untuk keberhasilan hubungan rantai lainnya. Aplikasi pada servis : Bagian Tubuh Kekuatan yang diciptakan Dorongan tungkai Rotasi togok dan bahu Elevasi lengan atas Ekstensi dan pronasi lengan bawah Fleksi tangan Meningkatkan kecepatan panggul Meningkatkan kecepatan bahu Meningkatkan kecepatan sikut Mengatur raket waktu impact dan meningkatkan kecepatan pergelangan tangan Meningkatkan kecepatan raket 56

Sangatlah perlu untuk dipahami bahwa power tidak diciptakan oleh lengan dan togok. Sumber utama power diciptakan dari tanah dalam bentuk ground reaction force. Untuk setiap aksi, maka terdapat reaksi yang sama dan berlawanan arah (Hukum Newton III). Maka sumber utama kekuatan servis untuk petenis yang terampil berasal dari aksi tungkainya (fleksi dan ekstensi lututnya). Dengan aksi ini, maka sumber kekuatan ditransfer melalui sistem hubungan berantai. Pegangan (grip) yang digunakan adalah kontinental. Sekalipun demikian, selama beberapa tahun silam terdapat kecenderungan dari kebanyakan petenis dunia untuk menggunakan grip antara Eastern Forehand dengan kontinental, untuk menghasilkan power. Jika dorongan dilakukan terhadap permukaan lapangan sebagai cara untuk mengembangkan kekuatan, maka fleksi dan ekstensi lutut merupakan gerakan yang penting untuk dikuasai. Pembengkokan lutut yang optimum berbeda pada tiap petenis, tergantung pada kekuatan dan koordinasinya. Terdapat dua permasalahan yang berkaitan dengan penggunaan lutut yang kurang benar : 1. Lutut terlalu ditekuk atau kurang ditekuk 2. Agar sistem hubungan ini efisien, maka diperlukan koordinasi yang baik, jika gerakan lutut tidak terkoordinasi dengan hubungan lainnya selama gerak servis, maka kekuatan servis akan berkurang. Dari sudut pandang pengajaran, maka terdapat beberapa poin penting : 1. Pada saat bola dilempar ke atas, tangan kiri dan lutut kanan terkoordinasi dalam gerak yang berirama. 57

2. Petenis harus mengarahkan tangan kiri ke atas setelah bola berada di atas. Berat badan kemudian ditransfer ke bawah dengan efisien (fleksi lutut) 3. Tubuh petenis sendiri hilang kontak dengan permukaan lapangan tidak dengan lompatan yang disengaja, tetapi sebagai akibat dari dorongan ke atas, ke arah bola. 1. Rotasi Panggul (Hip Rotation) Bagian hubungan yang kedua adalah penggunaan panggul. Petenis yang terampil akan mentransfer kekuatannya yang diciptakan dari lututnya ke togok melalui panggul. Rotasi panggul terjadi setelah lutut ditekuk, kemudian diluruskan. Aksi ke arah atas tersebut mendorong bahu ke atas dan luar yang mendorong raket jauh ke belakang bawah tubuh petenis. Fenomena ini disebut displacement yang memerlukan koordinasi yang baik. 2. Rotasi Togok (Trunk Rotation) Setelah kekuatan ditransfer dari permukaan lapangan, melalui tungkai dan panggul, dan panggul mencapai kecepatan rotasi yang maksimum, kemudian togok diputar. Petenis dengan servis keras kebanyakan mempunyai rotasi togok yang cukup luas. Ketika togok diputar, lengan kiri ditempatkan di depan (tucked) dan menyilang tubuh. Aksi lengan ini berfungsi untuk memperlambat rotasi togok (blocking), maka memudahkan lengan untuk mempercepat (akselerasi) ke arah impact. 3. Rotasi Lengan pada Bahu (power loop) Setelah terjadi rotasi togok, rangkaian gerak berikutnya adalah rotasi lengan pada bahu. Ketika lengan berada di bawah saat backswing di belakang tubuh, maka lengan diputar ke arah 58

luar. Pada saat terjadi ayunan ke depan dan atas, lengan atas diputar ke arah dalam dengan kecepatan tinggi. 4. Ekstensi Sikut Pronasi Lengan Bawah Bagian berikutnya dari rantai hubungan melibatkan sikut dengan dua cara : Sikut lurus dari posisi ketika raket berada di belakang punggung (dalam power loop), dan Pronasi (diputar keluar) dari lengan bawah dan tangan pada sikut. Kecepatan dari dua aksi ini sangat cepat dan harus berhati-hati untuk menghindari terjadinya cedera. 5. Fleksi Pergelangan Tangan Pada waktu backswing (di belakang punggung) dan awal forwardswing, pergelangan tangan hiperekstensi (tangan ditekuk ke belakang pergelangan). Pada saat terjadi akselerasi raket ke arah impact, tangan fleksi pada pergelangan sampai terjadi impact, agak lurus bila dibandingkan dengan lengan bawah, dan kemudian kepala raket bergerak terus dengan kecepatan tinggi, sehingga fleksi terjadi lagi pada pergelangan tangan. Aksi pergelangan tangan dari posisi hiperektensi sampai posisi lurus (pada saat impact) dan kemudian fleksi kembali (setelah impact) merupakan tahapan akhir dalam rantai hubungan yang menciptakan power servis. 6. Gerak Lanjutan dan Pendaratan Kaki Penyelesaian transfer berat badan ke depan menggerakkan tubuh ke arah permukaan lapangan. Kepala raket bergerak berputar ke arah luar yang menurunkan ketegangan pada sendi bahu. Raket bergerak menyilang tubuh dan mengalami deselerasi. 59

Tubuh mulai menyesuaikan keseimbangannya untuk melakukan pukulan berikutnya. Keyakinan dari para pelatih adalah bahwa power servis dikaitkan dengan langkah silang ke depan (crossover step) dimana kaki belakang yang pertama mendarat di lapangan setelah impact. Riset menunjukkan bahwa tak ada teknik pendaratan (kaki depan mendarat duluan atau kaki belakang) yang dikaitkan dengan kecepatan servis yang lebih tinggi. D. Voli dan Variasinya 1. Grip Pemain dunia selalu menggunakan grip kontinental untuk voli forehand dan backhand. Sekalipun demikian terdapat beberapa pemain yang menggunakan grip Eastern untuk voli ketika pemain mempunyai waktu untuk persiapan melakukan pukulan. Riset memperlihatkan bahwa terdapat waktu yang cukup untuk mengubah grip voli forehand dan backhand. 2. Persiapan dan Backswing Pada umumnya petenis menggunakan split step pada saat lawannya akan memukul bola, sebagai bagian dari persiapannya. Langkah ini mempunyai beberapa karakteristik : Pemain melompat ke posisi siap dengan kedua kaki dibuka selebar bahu Kedua kaki selalu sejajar dengan net Pemain membentuk bidang tumpuan dimana gerakan cepat bisa dilakukan. Split step mempunyai keuntungan : Menyeimbangkan petenis Memudahkan gerakan ke berbagai arah 60

Pra regangan dari otot-otot tungkai untuk menyimpan energi elastik untuk memudahkan gerakan eksplosif pada saat mendarat. Meningkatkan potensi untuk bergerak dengan cepat ke arah bola Memudahkan tubuh bergerak ke depan Backswing dengan ayunan pendek untuk voli bila dibandingkan dengan backswing untuk groundstroke disarankan karena penekanannya ditempatkan pada akurasi dan kontrol. Sekalipun demikian, riset yang dilakukan di Australia, memberikan data kebanyakan literatur pelatihan perlu memodifikasi terutama yang berkaitan dengan petenis yang terampil. Dalam riset ini, raket ditempatkan di luar bagian belakang bahu untuk forehand dan backhand yang dilakukan dari garis servis. Raket hampir tegak lurus dengan lapangan pada akhir backswing forehand. Pada voli backhand, rotasi tubuh bagian atas menempatkan raket lebih terbuka dengan permukaan raket. 3. Forwardswing dan Kontak Pada voli forehand, raket bergerak ke bawah dan depan. Selama gerakan ini, kaki depan melangkah ke arah datangnya bola dengan posisi semi open stance. Bahu juga berputar ke arah depan, sikut lurus dan muka raket sedikit terbuka untuk kontak backspin dengan bola. Pada voli backhand, terdapat karakteristik yang sama, tetapi terdapat sedikit rotasi bahu. Titik kontak lebih jauh di depan daripada untuk forehand. Koordinasi seluruh segmen tubuh diperlukan untuk voli dan seluruh persendian harus stabil pada saat impact. 61

4. Gerakan Lanjutan Jalur raket bergerak ke depam dan bawah. Segmen-segmen tubuh sedikit demi sedikit menurunkan kecepatan. Gerak lanjutan sangat pendek, tetapi penting untuk pemain mendorong bola mempertahankan raket pada posisi hampir paralel dengan net pada gerakan lanjutan yang lebih awal 62

Rangkuman Pukulan forehand merupakan salah satu pukulan yang paling penting dalam tenis. Dalam permainan modern saat ini, selama reli dari baseline, maka forehand merupakan jenis pukulan yang selalu dilakukan oleh kebanyakan petenis dunia. Dalam tahapan pengembangan servis yang baik, maka unsur-unsur yang penting adalah : Aksi yang sederhana (simple action), aksi yang berkelanjutan (continuous action), pegangan yang benar. Sangatlah perlu untuk dipahami bahwa power tidak diciptakan oleh lengan dan togok. Sumber utama power diciptakan dari tanah dalam bentuk ground reaction force. Untuk setiap aksi, maka terdapat reaksi yang sama dan berlawanan arah (Hukum Newton III). Maka sumber utama kekuatan servis untuk petenis yang terampil berasal dari aksi tungkainya (fleksi dan ekstensi lututnya). Dengan aksi ini, maka sumber kekuatan ditransfer melalui sistem hubungan berantai. Aplikasi pada servis, fungsi dari tiap segmen : Bagian Tubuh Kekuatan yang diciptakan Dorongan tungkai Rotasi togok dan bahu Elevasi lengan atas Ekstensi dan pronasi lengan bawah Fleksi tangan Meningkatkan kecepatan panggul Meningkatkan kecepatan bahu Meningkatkan kecepatan sikut Mengatur raket waktu impact dan meningkatkan kecepatan pergelangan tangan Meningkatkan kecepatan raket 63

Latihan Kegiatan Belajar : Petunjuk: Coba anda kerjakan latihan soal di bawah ini dengan singkat dan jelas 1. coba anda jelaskan keterampilan dasar permainan tenis? 2. Coba anda jelaskan jenis-jenis pegangan (grip)? 3. Mengapa lengan petenis harus lurus optimal pada saat impact servis? 4. Mengapa posisi kedua tungkai harus difleksikan ketika dalam posisi ready for the hit? Tes Formatif 1. Untuk mengetahui tinggi rendahnya kemampuan pemahaman anda terhadap materi yang telah dipelajari dalam modul ini, anda diminta untuk mengerjakan soal-soal di bawah ini dengan mengikuti petunjuk yang diberikan. Petunjuk: Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang tersedia dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu huruf (A, B, C, atau D) yang menurut anda jawaban benar! 1). Agar taktik bermain menjadi lebih efisien, maka petenis harus meningkatkan kemampuannya dalam : a. Teknik b. Mental c. Fisik d. Benar semua 2). Jenis pegangan yang sering disebut jenis pegangan klasik: a. Continental grip b. The Eastern grip c. The Semi-Western grip d. Benar semua 64

3). Jenis pegangan yang paling cocok untuk menghasilkan pukulan flat pada groundstroke adalah: a. Continental grip b. The Eastern grip c. The Semi-Western grip d. Benar semua 4). Jenis pegangan yang dapat menghasilkan topspin yang kuat: a. Continental grip b. The Eastern grip c. The Semi-Western grip d. Benar semua 5). Jenis pegangan yang paling sesuai digunakan di lapangan yang lambat (slower court) adalah a. Continental grip b. The Eastern grip c. The Semi-Western grip d. Benar semua 6). Tujuan dari follow-through adalah a. Mencegah cedera b. Mempertahankan arah raket ke sasaran c. Melepaskan momentum yang dibangun selama backswing d. benar semua 7). Tahapan pengembangan servis yang baik a. Simple action b. Continuous loop c. Grip yang benar 65

d. Benar semua 8). Dorongan tungkai akan menghasilkan a. Peningkatan kecepatan panggul b. Peningkatan kecepatan bahu c. Peningkatan kecepatan sikut d. Benar semua 9). Rotasi togok akan menghasilkan a. Peningkatan kecepatan panggul b. Peningkatan kecepatan bahu c. Peningkatan kecepatan sikut d. Benar semua 10). Elevasi lengan atas akan menghasilkan a. Peningkatan kecepatan panggul b. Peningkatan kecepatan bahu c. Peningkatan kecepatan sikut d. Benar semua 66

Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi kegiatan belajar 1. Rumus: Jumlah jawaban anda yang benar Tingkat penguasaan= ---------------------------------------- X 100% 10 Tingkat penguasaan yang anda capai: 90%-100% = Baik sekali 80%-89% = Baik 70%-79% = Cukup <70% = Kurang Bila anda telah mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar berikutnya. Tetapi bila tingkat penguasaan anda masih di bawah 80%, maka anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1 tersebut terutama bagian yang belum anda kuasai. Kunci Jawaban Latihan Kegiatan Belajar : 1. Grounstrokes (forehand dan backhand), servis, dan voli. Sedangkan jenis pukulan lain seperti lob, smes, chop, voli drive dsb merupakan variasi 2. The continental grip, the Eastern grip, the semi-western grip, dan the Western grip 3. Lengan harus lurus optimal pada saat impact servis, yaitu untuk memperpanjang pertuasan yang dibuat sampai ujung raket, dengan demikian akan meningkatkan kecepatan linier pada ujung raket 67

4. Sedangkai fungsi dari fleksi tungkai pada saat ready for the hit adalah untuk menghasilkan ground reaction force yang merupakan sumber utama kekuatan servis Kunci jawaban Tes Formatif Kegiatan Belajar : 1.a 2.b 3.a 4. 5.a 6.d 7. d 8.a 9. b 10.c 68