ARTIKEL AMENOREA LAKTASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMO KABUPATEN TEMANGGUNGG. OLEH : FERY ROFIATUN a019

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

ARTIKEL HUBUNGAN KARAKTERISTIK AKSEPTOR DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI MOP DI DUSUN TEKHELAN DESA BATUR KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG

Correspondence : Siti Rochimatul Lailiyah.,S.SiT.,MKes.*)Jl. R.E. Martadinata Bangkalan, Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 2009).

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG AKDR DI PUSKESMAS CIKOLE PANDEGLANG 2012 JURNAL

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI DESA PASIRANGIN KECAMATAN CILEUNGSI KABUPATEN BOGOR

JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga berencana merupakan upaya untuk mengatur jumlah anak

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG KONTRASEPSI IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANUREJAN 1 KOTA YOGYAKARTA

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

INTISARI. Kata Kunci : Kontrasepsi Suntik, Produksi ASI, 1,2 Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin, 3 Puskesmas Perawatan Kelua Kabupaten Tabalong

PENGARUH PEMBERIAN KONSELING TERHADAP PENGETAHUAN DAN MINAT PENGGUNA KONTRASEPSI MAL DI PONET GROBOGAN GROBOGAN JAWA TENGAH

: LULUK ERDIKA GRESTASARI J

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERSEPSI IBU HAMIL TENTANG BPJS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BERGAS KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN SIKLUS HAID

Desi Andriani * Kaca Kunci : Pengetahuan, Pendidikan, AKDR. Daftar pustaka : 16 ( )

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Jumlah AKI

HUBUNGAN FREKUENSI MENYUSUI DENGAN KEBERHASILAN METODE MAL DI KELURAHAN RINGIN PUTIH KARANGDOWO KLATEN

PENGARUH EDUKASI SUPORTIF TERSTRUKTUR TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI PADA IBU MENYUSUI 0-6 BULAN

IDENTIFIKASI SIKAP IBU USIA SUBUR TENTANG ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM DI RT 04 RW 07 KELURAHAN BALEARJOSARI KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG

Agi Yulia Ria Dini 1), Adil Zulkarnain 2), Fitria Primi Astuti 3) Program Studi DIV Kebidanan Ngudi Waluyo ABSTRAK

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU PASANGAN USIA SUBUR TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS SUKAWARNA TAHUN 2010

Siti Amallia 1, Rahmalia Afriyani 2, Yuni Permata Sari 3 1,2,3 STIK Siti Khadijah Palembang.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG KONTRASEPSI MAL DENGAN MINAT PEMANFAATANNYA

BAB I PENDAHULUAN. dan menyelenggarakan program KB nasional. (BKKBN, 2011) dihitung berbagi perbandingan atau rasio (ratio) antara lain : rasio jenis

SIKAP IBU NIFAS DALAM KEIKUTSERTAAN KB DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBAKREJO KECAMATAN JOMBANG KABUPATEN JOMBANG ABSTRAK

Pengguna Kontrasepsi Hormonal Suntikan dengan Kenaikan I. PENDAHULUAN. kontrasepsi yang populer di Indonesia. adalah kontrasepsi suntik.

AKSEPTOR KB SUNTIK DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN DI KELURAHAN KARAMAT WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANG TENGAH KOTA SUKABUMI

BAB I PENDAHULUAN. Pasangan Usia Subur diharapkan menggunakan metode kontrasepsi untuk

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGETAHUAN AKSEPTOR DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IMPLANT. Yunik Windarti

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, USIA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DESA TANGGAN GESI SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SUAMI TENTANG ALAT KONTRASEPSI VASEKTOMI DI DESA SAMBIROTO NGAWI

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT AKSEPTOR KB DALAM MENENTUKAN PILIHAN TERHADAP PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD

Romy Wahyuny, Lismawati : Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Postpartum Blues di Wilayah Kerja Puskesmas Rambah Hilir I

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

PENGARUH KONSELING TENTANG METODE AMENOREA LAKTASI DENGAN MINAT IBU NIFAS UNTUK MENJADI AKSEPTOR KB MAL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA KARYAWAN DI YAYASAN NGUDI WALUYO UNGARAN ARTIKEL

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP KEPUTUSAN IBU DALAM MEMILIH ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS KASSI-KASSI MAKASSAR. Arisna Kadir

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dengan jumlah penduduk jiwa pada tahun Angka pertambahan

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BURUK PADA BALITA DI DESA LEYANGAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG

Hubungan Antara Paritas Ibu Dan Status Ekonomi Keluarga Dengan Pemakaian Kontrasepsi Suntik Di Rumah Bersalin Citra Palembang Tahun 2013

PENGARUH PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN AKSEPTOR KB DI BPM CHOIRUL MALA HUSIN PALEMBANG TAHUN 2015

JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 1 April 2017

GAMBARAN KARAKTERISTIK DAN MOTIVASI IBU DALAM MENGIKUTI SAFARI KB IMPLAN DI DESA TLOGOPUCANG KECAMATAN KANDANGAN KABUPATEN TEMANGGUNG ARTIKEL

Motivasi Ibu dalam Penggunaan KB IUD di Puskesmas Pakuan Baru Kota Jambi

BAB 1 PENDAHULUAN. kependudukan. Sejak 2004, program keluarga berencana (KB) dinilai berjalan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER III DI RSUD SURAKARTA

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

KARAKTERISTIK AKSEPTOR NON AKDR TENTANG KONTRASEPSI AKDR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR BANJARMASIN

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: ASFARIZA YUDHI PRABOWO

BAB 1 PENDAHULUAN. yang memaparkan tentang ASI eksklusif dan berbagai pilihan jenis

PENGARUH KONSELING BIDAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN MINAT MENJADI AKSEPTOR IUD POST PLASENTA DI KECAMATAN UNGARAN BARAT TAHUN 2016

Hubungan Lama Pemakaian Kontrasepsi Implant dengan Kenaikan Berat Badan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang dengan berbagai. masalah. Masalah utama yang dihadapi di Indonesia adalah dibidang

keselamatan ibu dan bayi. Upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) perlu didukung upaya untuk mencapai universal coverage pelayanan

GAMBARAN MOTIVASI ANGGOTA FKD DALAM PENGEMBANGAN DESA SIAGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO ARTIKEL. Oleh : ISNA AOZIANTI NIM.

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No. 2 Juni 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS JOMBANG-KOTA TANGERANG SELATAN

Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Tentang KB Pasca Persalinan di Puskesmas Jetis Kota, Yogyakarta

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG IMPLANT DENGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI IMPLANT PADA AKSEPTOR DI BPS NY. HJ. FAROHAH DESA DUKUN GRESIK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KONDOM DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KASOKANDEL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejarah penemuan kontrasepsi hormonal berjalan panjang, mulai dari

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TENTANG ALAT KONTRASEPSI IUD DI DESA PILANGSARI KECAMATAN NGRAMPAL KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma sehingga dapat mencegah

GAMBARAN PELAKSANAAN PIJAT OKSITOSIN OLEH BIDAN PRAKTIK MANDIRI DI KOTA PEKALONGAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PRIA PRODUKTIF TERHADAP METODE KONTRASEPSI VASEKTOMI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI

GAMBARAN KENAIKAN BERAT BADAN AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK PROGESTIN Aibah 1, Tyasning Yuni Astuti Anggraini 1

BAB I PENDAHULUAN. menjadi BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) dengan. variabel yang mempengaruhi fertilitas (Wiknjosastro, 2009).

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

MIKIA KEJADIAN AMENORE SEKUNDER PADA AKSEPTOR SUNTIK DMPA. Artikel Penelitian. Nurya Viandika 1 Nurfitria Dara Latuconsina 2

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN JUMLAH ANAK DENGAN PEMILIHAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA AKSEPTOR KB (Di RW 03 Kelurahan Kedung Cowek Surabaya)

BAB I PENDAHULUAN. periode tahun yaitu 1,45%. Maka dari itu, pemerintah

I. PENDAHULUAN. metode kontrasepsi tersebut adalah Intra Uterine Device (IUD), implant, kondom, suntik, metode operatif untuk wanita (MOW), metode

HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI

BAB I PENDAHULUAN. menunggu mendapatkan keturunan dan menunda kehamilan dapat dilakukan

HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING OLEH BIDAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI IUD TERHADAP AKSEPTOR KB

HUBUNGAN JAMINAN PERSALINAN DENGAN MOTIVASI MENGGUNAKAN KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAGLIK I YOGYAKARTA TAHUN 2013

GAMBARAN PERSEPSI SUAMI PASANGAN USIA SUBUR TENTANG KONTRASEPSI VASEKTOMI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KENDAL 01 KABUPATEN KENDAL

32 Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu Vol. 08 No. 01 Januari 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

BAB I PENDAHULUAN. Visi Keluarga Berencana Nasional adalah Keluarga Berkualitas. Keluarga yang

HUBUNGAN POLA AKTIVITAS SEKSUAL DENGAN KETERATURAN KONSUMSI PIL KB PADA AKSEPTOR KB PIL. Andri Tri Kusumaningrum ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TERHADAP PEMAKAIAN KONTRASEPSI KB

BAB I PENDAHULUAN. (International Conference on Population and Development) tanggal 5 sampai

Program Studi D III Kebidanan, STIKES Ngudi Waluyo ABSTRAK

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASUPAN ZAT GIZI MIKRO SELAMA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HELVETIA MEDAN

Transkripsi:

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KONTRASEPSI METODE AMENOREA LAKTASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMO KABUPATEN TEMANGGUNGG OLEH : FERY ROFIATUN 040112a019 PROGRAM STUDI KEBIDANA AN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO

HALAMAN PENGESAHAN Artikel Karya Tulis Ilmiah dengan judul Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo Kabupaten Temanggung yang disusun oleh: Nama NIM : Fery Rofiatun : 040112a019 Telah disetujui oleh Pembimbing Karya Tulis Ilmiah Program Studi DIII Kebidanan. Ungaran, Juli Luvi Dian Afriani, S.SiT.,M.Kes

Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo,. A Description of Knowledge of Post Partum Mother s About Contraceptive Lactation Amenorrhea Methods in the Working Area a Jumo Health Center, Temanggung. Fery Rofiatun 1, Luvi Dian Afriani, S.SiT.,M.Kes 2, Vistra Veftisia, S.SiT 3 veryrofiatun@yahoo.co.id 123 Program Studi D III Kebidanan, STIKES Ngudi Waluyo ABSTRAK Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat sehingga pemerintah terus berupaya untuk menekan laju pertumbuhan penduduk dengan membentuk program Keluarga Berencana. Program Keluarga Berencana bertujuan mengatur jarak kelahiran dengan cara menggunakan kontrasepsi seperti metode amenorea laktasi. Metode Amenorea Laktasi mempunyai efektivitas 98% karena metode amenorea laktasi merupakan kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara langsung dan Eksklusif, namun banyak ibu nifas yang belum mengetahui kontrasepsi ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan Ibu nifas tentang kontrasepsi metode amenorea laktasi di wilayah kerja Puskesamas Jumo, Temanggung. Desain penelitian menggunakan deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel penelitian ini adalah ibu nifas. Teknik pengambilan sampel dengan Purposive Sampling didapatkan 71 responden dan populasi sejumlah 86 ibu nifas. Hasil penelitian dari 71 responden, pengetahuan tentang kontrasepsi metode amenorea laktasi dalam kategori kurang sejumlah 40 responden (56,3%), pengetahuan tentang pengertian metode amenorea laktasi dalam kategori kurang sejumlah 41 responden (57,7%), pengetahuan tentang keuntungan metode amenorea laktasi dalam kategori kurang sejumlah 32 responden(45,1%), pengetahuan tentang keefektifan metode amenorea laktasi dalam kategori kurang sejumlah 28 responden (39,4%), dan pengetahuan tentang kriteria metode amenorea laktasi dalam kategori kurang yaitu sejumlah 32 responden (45,1%). Sebaiknya tenaga kesehatan khususnya Bidan memberikan informasi tentang kontrasepsi alamiah seperti metode amenorea laktasi pada masa kehamilan, dimana dengan menggunakan kontrasepsi metode amenorea laktasi dapat bermanfaat meningkatkan program Asi Eksklusif. Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Nifas, Metode Amenorea Laktasi Kepustakaan : 34 (2003-2013) 1

ABSTRACT The rate of population growth in Indonesia from year to year is increasing so that the Government continues to suppress the rate of population growth by establishing family planning programs. Family planning programs aim to organies the range of the birth by using contraceptives wes as a method of Amenorrhea lactation. Laktation Amenorrhea method has 98% effectiveness because this methods relies on breast feeding directly and exclusively, but a lot of mothers do not know about this contraceptive. The purpose of this study is to find the description of postpartum mother s knowledge about contraceptive lactation amenorrhea mother in the working area of Puskesamas Jumo, Temanggung. The research design used descriptive with Cross Sectional approach. The samples of this research were the postpartum mother. The technique of sampling used Purposive Sampling obtained 71 respondents and population 86 mother s postpartum. The research results from 71 respondents, showed that the knowledge about contraceptive methods category of lactation amenorrhea wes less in 40 respondents (56,3%), knowledge about the definition of lactation amenorrhea methods wes in the category of less good in 41 respondents (57,7%), knowledge about the advantages of the method wes in the category of lactation amenorrhea method less good in 32 respondents (45,1%), knowledge about the effectiveness of the methods wes in lessgood category in 28 respondents (39,4%), knowledge about the criteria of this lactation amenorea method wes less good in 32 respondents (45,1%). Health care personnel should especially Midwives provide information on contraceptives about the natural contraceptive methods in particular lactation amenorrhea method during pregnancy. Keywords : Knowledge, Mother Of Parturition, Lactation Amenorea Method Bibligraphies : 34 (2003-2013). A. PENDAHULUAN Masalah utama yang sedang dihadapi negara negara yang sedang berkembang adalah masih tingginya laju pertumbuhan penduduk dan kurang seimbangnya penyebaran dan struktur umur penduduk. Keadaan penduduk yang demikian telah mempersulit usaha peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Semakin tinggi pertumbuhan penduduk semakin besar usaha yang diperlukan untuk mempertahankan kesejahteraan rakyat (BKKBN, 2009). Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan salah satu permasalahanya yaitu masih tingginya pertumbuhan jumlah penduduk. Jumlah penduduk tahun 2008 sekitar 228.523 juta jiwa, sedangkan tahun 2009 dengan jumlah penduduk 231.370 juta jiwa, dan pada tahun 2010 penduduk Indonesia semakin meningkat yaitu mencapai 237.641 juta jiwa (BPS, 2012). Pertumbuhan penduduk yang meningkat terus menerus juga telah memberi berbagai masalah lain dalam kehidupan masyarakat. Pertumbuhan penduduk dalam sejarah modern bersamaan dengan modernisasi akan mempersulit usaha peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat, berkurangnya lahan pertanian sebagai penopang kebutuhan pangan, sulitnya mendapat kebutuhan bermukim, distribusi penduduk yang timbang, rasio lapangan kerja dengan tenaga kerja yang tidak memadai, pengangguran dan meningkatkan angka kriminalitas (Anggraini dan Marini, 2011) Dengan jumlah penduduk yang sangat tinggi pemerintah terus berupaya untuk menekan laju pertumbuhan penduduk dan menyejahterakan masyarakat dengan cara 2

membentuk program Keluarga Berencana, Program Transmigrasi, menunda pernikahan dini (Anggaini dan Martini, 2013). Mengatur jarak kelahiran dapat menggunakan cara memakai alat kontrasepsi Keluarga Berencana (KB). Kontrasepsi terdiri dari dua yaitu kontrasepsi bersifat permanen dan kontrasepsi bersifat sementara. Kontrasepsi yang bersifat permanen adalah tubektomi dan vasektomi, sedangkan kontrasepsi yang bersifat sementara misalnya kontrasepsi IUD, kontrasepsi hormonal seperti kontrasepsi pil, kontrasepsi suntik, kontrasepsi implant, ada juga kontrasepsi yang bersifat alamiah yang tidak mempunyai efek samping salah satunya yaitu kontrasepsi metode aminorea laktasi (MAL) (Anggraini dan Marini, 2011). Data dari yang menggunakan akseptor KB IUD 13,6%, Implant 47,3%, suntik 31,4%, MOP 0,24%, MOW 2,9%, pil 4,0%, kondom 2,25%, dan kejadian drop out 31,1% (BKKBN Temanggung, 2013). Pada studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 1 Oktober 2014 di Jumo melalui wawancara singkat kepada 7 ibu nifas yang menyusui bayinya, ada satu ibu nifas yang mengetahui pengertian dan keuntungan kontrasepsi metode aminorea laktasi, dan 6 ibu nifas lainya mereka tidak mengetahui bahwa ibu nifas yang memberikan ASI secara langsung itu dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi. Berdasarkan data dan fenomena diatas peneliti tertarik untuk mengabil judul penelitian Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL) Di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo 1. Tujuan Penelitian a. Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi metode amenorea laktasi (MAL) di wilayah kerja Puskesmas Jumo. b. Tujuan khusus 1) Mengetahui gambaran pengetahuan ibu nifas tentang pengertian kontrasepsi metode aminorea laktasi (MAL) di wilayah kerja Puskesmas Jumo. 2) Mengetahui gambaran pengetahuan ibu nifas tentang keuntungan kontrasepsi metode aminorea laktasi (MAL) di wilayah kerja Puskesmas Jumo. 3) Mengetahui gambaran pengetahuan ibu nifas tentang kefektifan menggunakan kontrasepsi metode aminorea laktasi (MAL) di wilayah kerja Puskesmas Jumo. 4) Mengetahui gambaran pengetahuan ibu nifas tentang kriteria menggunakan kontrasepsi metode aminorea laktasi (MAL) di wilayah kerja Puskesmas Jumo. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi Responden Dapat menambah pengetahuan untuk ibu nifas tentang metode kontrasepsi alamiah yaitu Metode Aminorea Laktasi tentang keuntungan, keefektifitasan, syarat serta kriteria ibu nifas yang dapat menggunakan metode kontrasepsi alamiah ini. b. Bagi Peneliti Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang metode penelitian dan tentang kontrasepsi metode alamiah. c. Bagi Tenaga Kesehatan Sebagai bahan pengetahuan untuk menginformasikan khususnya untuk ibu nifas tentang kontrasepsi Metode Aminorea Laktasi sehingga ibu dapat menggunakan kontrasepsi ini. B. BAHAN DAN CARA Peneliti ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Jumo pada tanggal 20-25 Mei. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah ibu nifas 3

hari 1-42 postpartum di wilayah kerja Puskesmas Jumo Kabupaten Temanggung berjumlah 71 responden. Teknik sampling yang digunakan ialah Purposive Sampling. Alat pengumpulan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisa yang digunakan adalah analisa Univariat dengan distribusi frekuensi. C. HASIL 1. Karakteristik Responden a. Pendidikan Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi tentang Pendidikan Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo, Kabupaten Tamanggung, Pendidikan Frekuensi Persentase SD SMP SMA 29 22 20 40,8 31,0 28,2 Berdasarkan tabel 4.1, dapat diketahui bahwa dari 71 responden sebagian besar berpendidikan SD, yaitu sejumlah 29 responden (40,8%). b. Pekerjaan Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi tentang Pekerjaan Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo, Kabupaten Tamanggung, Pekerjaan Frekuensi Persentase IRT Petani Pedagang 32 32 7 45,1 45,1 9,8 Berdasarkan tabel 4.2, dapat diketahui bahwa dari 71 responden sebagian besar ibu memiliki pekerjaan sebagai petani, yaitu sejumlah 32 responden (45,1%) dan Ibu Rumah Tangga sejumlah 32 responden (45,1). 2. Analisis Univariat a. Pengetahuan Ibu Nifas tentang Pengertian Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL) Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan tentang Pengertian Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL) pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo, Kabupaten Tamanggung, Pengetahuan Frekuensi Persentase Kurang Cukup Baik 41 0 30 57,7 0,0 42,3 Berdasarkan tabel 4.3, dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu nifas tentang pengertian kontrasepsi metode amenorea laktasi (MAL) sebagian besar dalam kategori kurang, yaitu sejumlah 41 responden (57,7%). b. Pengetahuan Ibu Nifas tentang Keuntungan Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL) Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan tentang Keuntungan Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL) pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo, Kabupaten Tamanggung, Pengetahuan Frekuensi Persentase Kurang Cukup Baik 32 20 19 45,1 28,1 26,8 Berdasarkan tabel 4.4, dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu nifas tentang keuntungan memakai kontrasepsi 4

metode amenorea laktasi (MAL) sebagian besar dalam kategori kurang, yaitu sejumlah 32 responden (45,1%). c. Pengetahuan Ibu Nifas tentang Keefektifan Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL) Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan tentang Keefektifan Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL) pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo, Kabupaten Tamanggung, Pengetahuan Frekuensi Persentase Kurang Cukup Baik 28 26 17 39,4 36,6 24,0 Berdasarkan tabel 4.5, dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu nifas tentang keefektifan kontrasepsi metode amenorea laktasi (MAL) lebih banyak dalam kategori kurang, yaitu sejumlah 28 responden (39,4%). d. Pengetahuan Ibu Nifas tentang Kriteria Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL) Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan tentang Kriteria Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL) pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo, Kabupaten Tamanggung, Pengetahuan Frekuensi Persentase Kurang Cukup Baik 32 19 20 45,1 26,8 28,1 Berdasarkan tabel 4.6, dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu nifas tentang kriteria kontrasepsi metode amenorea laktasi (MAL) lebih banyak dalam kategori kurang, yaitu sejumlah 32 responden (45,1%). e. Pengetahuan Ibu Nifas tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL) Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL) pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo, Kabupaten Tamanggung, Pengetahuan Frekuensi Persentase Kurang Cukup Baik 40 14 17 56,3 19,7 24,0 Berdasarkan tabel 4.7, dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi metode amenorea laktasi (MAL) sebagian besar dalam kategori kurang, yaitu sejumlah 40 responden (56,3%). D. PEMBAHASAN 1. Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Aminorea Laktasi Hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai pengetahuan dalam kategori kurang tentang kontrasepsi Metode Aminorea Laktasi sebanyak 40 responden (56,3%). Hal ini dikarenakan sebagian besar berpendidikan dasar, yaitu SD sejumlah 20 responden (50,0%), SMP sejumlah 13 responden (32,5%). Dengan pendidikan dasar maka seseorang akan mempunyai pengetahuan yang rendah. Hail ini didukung oleh teori Notoatmodjo (2007), menyatakan bahwa Pendidikan dapat membawa wawasan atau 5

pengetahuan seseorang. Secara umum, seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan lebih luas dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah. Responden yang memiliki pengetahuan kurang juga dipengaruhi oleh kurangnya informasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Hal ini juga didukung oleh teori Notoatmodjo (2005), yang menyatakan bahwa melalui berbagai media baik cetak maupun elektronik berbagai informasi dapat diterima oleh masyarakat, sehingga seseorang yang lebih terpapar media massa (TV, radio, majalah, pamflet dan lain-lain) akan memperoleh informasi lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tidak pernah terpapar informasi media. Hal ini berarti paparan media massa mempengaruhi tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang. Responden yang memiliki pengetahuan kurang tentang kontrasepsi metode amenorea laktasi selain karena dari pendidikan juga karena pekerjaan. Dengan rincian responden yang memiliki pengetahuan kurang sebagian besar adalah bekerja sebagai Petani yaitu sejumlah 21 responden (52,5%) dan sebagai ibu rumah tangga sejumlah 14 responden (35,0%). Hai ini disebabkan karena bekerja sebagai petani dan ibu rumah tangga mempunyai interaksi yang kurang dengan sesama pekerja mereka juga menghabiskan waktunya disawah sehingga mereka tidak mendapat informasi khususnya tentang metode amenorea laktasi. Hal ini sesuai dengan Arisman (2005), mengatakan bahwa factor bekerja saja belum berperan sebagai timbulnya suatu masalah, tetapi kondisi kerja yang menonjol, aktifitas yang berlebihan dan kurangnya istirahat saat bekerja akan berpengaruh terhadap informasi yang didapat. 2. Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pengertian Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi Hasil penelitian sebagian besar responden memiliki pengetahuan tentang pengertian kontrsepsi metode amenorea laktasi dalam kategori kurang sejumlah 41 responden (57,7%). Hal ini dapat dilihat pada pengisian kuesioner tentang pengertian kontrasepsi Metode Aminorea Laktasi pada no 2 yaitu kontrasepsi metode amenorea laktasi didasarkan pada ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif. sejumlah 24 responden (58,5%) tidak mengetahui hal tersebut. Menurut Nugroho (2011), Metode Amenorea Laktasi (MAL) adalah salah satu teknik kontrasepsi atau KB alamiah yang didasarkan pada ibu yang memberikan ASI eksklusif sehingga tidak mendapat menstruasi, artinya hanya diberikan ASI saja tanpa makanan dan minuman. 3. Gambaran Pengetahuan Tentang Keuntungan Menggunakan Kontrasepsi Metode Amenorea laktasi Hasil penelitian sebagian besar responen memiliki pengetahuan tentang keuntungan kontrasepsi metode amenorea laktasi dalam kategori kurang sejumlah 32 responden (45,1%). Hal ini dapat dilihat pada pengisian kuesioner tentang keuntungan menggunakan kontrasepsi metode amenorea laktasi pada no 5 yaitu menggunakan Metode Amenorea Laktasi dapat meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi yaitu sejumlah 24 responden (75,0%) tidak mengetahui hal tersebut. Padahal kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi dapat meningkatkan hubungan psikologis ibu dan anak, karena pada saat menyusui ibu memperhatikan bayinya dan bayi merasa nyaman saat didekat ibunya. Hal ini didukung oleh Handayani (2010), yang menyatakan bahwa keuntungan dari Metode Amenorea Laktasi untuk ibu yaitu mengurangi perdarahan pasca persalinan, mengurangi resiko anemia, meningkatkan hubungan psikologik ibu dan bayi. 4. Gambaran Pengetahuan Tentang Keefektifan Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi Hasil penelitian sebagian besar responden memiliki pengetahuan tentang keefektifan kontrasepsi metode amenorea 6

laktasi dalam kategori kurang sejumlah 28 responden (39,4%). Hal ini dapat dilihat dari pengisian kuesioner tentang keefektifan menggunakan kontrasepsi metode amenorea laktasi pada no 16 yaitu menyusui bayi di mulai dari 30 menit sampai satu jam setelah melahirkan sejumlah 19 responden (67,9%) tidak mengetahui. Isapan bayi pada putting susu dapat menekan hormone esterogen dan hormone progesterone sehingga ibu tidak akan mengalami menstruasi maka akan menambah keefektifan penggunaan metode amenorea laktasi. Hal ini didukung oleh teori Saifuddin (2006), yang mengatakan untuk mencapai keefektifan metode amenorea laktasi yaitu ibu harus menyusui secara penuh atau hampir penuh (hanya sesekali diberi 1-2 teguk air minuman pada upacara adat/agama), perdarahan sebelum 56 hari pasca persalinan dapat diabaikan (belum dianggap haid), menyusui dimulai dari setengah sampai satu jam setelah bayi lahir, menyusui setiap saat bayi membutuhkan dan dari kedua payudara, hindari jarak menyusui lebih dari 4 jam. 5. Gambaran Pengetahuan Tentang Kriteria kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi Hasil penelitian sebagian besar responden memiliki pengetahuan tentang kriteria metode amenorea laktasi dalam kategori kurang sejumlah 32 responden (45,1%). Hal ini dapat dilihat dari pengisian kuesioner tentang kriteria menggunakan kontrasepsi metode amenorea laktasi pada no 20 yaitu metode amenorea laktasi efektif hanya 6 bulan saja sejumlah 31 responden (96,8%) yang tidak mengetahui, karena setelah 6 bulan maka bayi sudah tidak Asi Eksklusif lagi, bayi yang sudah tidak Asi Eksklusif maka sudah diberi makanan tambahan sehingga waktu untuk menyusui sudah berkurang. Hal ini didukung oleh Prasetyono (2012), bahwa kriteria ibu nggunakan kontrasepsi metode amenorea laktasi yaitu seorang ibu belum mengalami menstruasi, beberapa ibu tetap tidak mengalami menstruasi beberapa bulan, dan memang tidak bisa diperkirakan terjadinya menstruasi, sehingga apabila bayi berumur 6 bulan maka metode amenorea laktasi akan efektif sampai 6 bulan. E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi Di Wilayah Kerja Puskesmas Jumo, Kabupaten Temanggung periode Mei yang berjumlah 71 responden. Maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a. Pengetahuan ibu nifas tentang kontrasepsi metode amenorea laktasi di wilayah kerja Puskesmas Jumo sebagian besar dalam kategori kurang yaitu sejumlah 40 responden (56,3%). b. Pengetahuan ibu nifas tentang pengertian kontrasepsi metode amenorea laktasi di wilayah kerja Puskesmas Jumo sebagian besar dalam kategori kurang yaitu sejumlah 41 responden (57,7%). c. Pengetahuan ibu nifas tentang keuntungan kontrasepsi metode amenorea laktasi di wilayah kerja Puskesmas Jumo sebagian besar dalam kategori kurang yaitu sejumlah 32 responden (45,1%). d. Pengetahuan ibu nifas tentang keefektifan kontrasepsi metode amenorea laktasi di wilayah kerja Puskesmas Jumo sebagian besar dalam kategori kurang yaitu sejumlah 28 responden (39,4%). e. Pengetahuan ibu nifas tentang kriteria kontrasepsi metode amenorea laktasi di wilayah kerja Puskesmas Jumo sebaguan besar dalam kategori kurang yaitu sejumlah 32 responden (45,1%). 7

2. SARAN a. Bagi Tenaga kesehatan Sebaiknya tenaga kesehatan khususnya Bidan memberikan informasi tentang kontrasepsi alamiah seperti metode amenorea laktasi pada masa kehamilan, yang dapat bermanfaat meningkatkan program Asi Eksklusif. b. Bagi Responden Diharapkan responden meningkatkan pengetahuan, dan mencari informasi tentang berbagai macam kontrasepsi terutama kontrasepsi alamiah seperti metode amenorea laktasi melalui pendidikan kesahatan, dan berbagai media informasi seperti televisi, koran dan juga dapat membaca buku mengenai kontrasepsi. c. Bagi peneliti selanjutnya Sebaiknya, untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang Hubungan tingkat pendidikan dengan penggunaan kontrasepsi metode amenorea laktasi pada ibu nifas, atau gambaran motivasi bidan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang kontrasepsi metode amenorea laktasi. Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika. Kurnia RA, A DI. (2008). Pengetahuan Suami Ditinjau dari Umur, Pendidikan dan Pekerjaan. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya. Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta. (2012). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta..(2003). Prinsip- Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta..(2007). Kesehatan Masyarakat. : Ilmu dan Seni, Jakarta : Rineka Cipta. Nugroho, Taufan dkk. (2014). Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika. DAFTAR PUSTAKA Anggraini dan Martini. (2011). Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Rohima Press. Badan Pusat Statistik. (2012). Penduduk dan Ketenagakerjaan. Jakarta. Affandi, Biran. (2011). Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hidayat, A Aziz Alimul. (2010). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik 8