PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE KOOPERATIF THINK-PAIR-SHARE DAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE MIND MAPS

TONI ERLANGGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI BELAJAR AKTIF HOLLYWOOD SQUARES

ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGANALISA RANGKAIAN LISTRIK DENGAN METODE PROBLEM SOLVING DI SMK NEGERI 1 PADANG RANDIKA PUTRA

JURNAL ADWAR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes, Building Construction

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

HANAFI RUSLI NIM / 2009

Journal of Mechanical Engineering Learning

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMPN 2 Panti Kabupaten Pasaman

PRO GRAM ST UDI PE NDIDI KAN TE KNI K ELE KTRO JURUS AN TE KNIK ELE KTRO FAKULTAS TE KNIK UNIVE RSITAS NE GE RI PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN MRL KELAS X SMK N 2 PAYAKUMBUH JURNAL

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE INSIDE OUTSIDE CIRCLE

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode Meret 2014

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (STRATA 1) SUSI SUSANTI NIM

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS


PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA JURUSAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK LEONARDO KLATEN.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 22 PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGANALISIS RANGKAIAN LISTRIK MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DI SMKN 2 LUBUK BASUNG

Jurusan Kimia, Jalan Mannuruki IX, Makassar 90224

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGANALISIS RANGKAIAN LISTRIK MENGGUNAKAN METODE TWO STAY TWO STRAY DI SMKN 1 BUKITTINGGI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ANTARA METODE SNOWBALL DRILLING DAN METODE DISKUSI

Fauzie Khorniawan* Arif Bintoro Johan** ABSTRAK ABSTRACT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MACROMEDIA FLASH

PENGARUH STRATEGI TRAINING MODEL

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

Hendra Patriot 1, Wince Hendri 2, Azrita 2. Mahasiswa Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Bung Hatta

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI TRAINING WITHIN INDUSTRY PADA MATA PELAJARAN SISTEM PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK DI SMKN 1 PADANG SASFA HENDRA

Anisa Nabilasari, Purwati Kuswarini Suprapto, Diana Hernawati

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

KEEFEKTIFAN HUKUMAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD N 1 MAGELUNG KENDAL

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII

Key words : Think Pair Share, Picture Media, Result of Studying

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 KOTO XI TARUSAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PENGGANDAAN DOKUMEN SISWA YANG MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MEMBACA GAMBAR TEKNIK SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 2 Juli 2017

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING SSCS (SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE) DALAM KOMPETENSI MENDIAGNOSIS GANGGUAN SIMTEM REM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DISERTAI (LDS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 30 PADANG

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LISTENING TEAM

VOTEKNIKA Jurnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika

Ismawati, Maria Erna, dan Miharty Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau

ABSTRAK Lestari, Yuni, Kata kunci:

PERBEDAAN PENGGUNAAN METODE JARIMATIKA DAN METODE EKSPOSITORY TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 2 BATANGHARI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

THE USE OF COOPERATIVE THINK PAIR SHARE (TPS) LEARNING MODEL TO IMPROVE STUDENTS ACHIEVEMENT ON BUFFER SOLUTION AT CLASS XI SAINS SMAN 1 SUNGAI APIT

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DISERTAI KUIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG

PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA ANTARA STRATEGI KOOPERATIF METODE PROBLEM POSING

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

ARTIKEL PENELITIAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR METODE RESITASI DENGAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL SISWA KELAS XII IPS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM PEBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK LINGGAU. Ilmu Pendidikan

PENGARUH MODEL PENCOCOKAN KARTU INDEKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

ISSN Jurnal Exacta, Vol. IX No.2 Desember 2011

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

Roni Novizal*, Maria Erna**, Johni Azmi** HP:

Artikel diterima: Oktober 2017; Dipublikasikan: November 2017

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE) DENGAN MEMANFAATKAN PERAGA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI SISWA PADA KOMPETENSI DASAR KOMPRESOR TORAK

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE MEANS-ENDS ANALYSIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 12 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

Ani Widyastuti PGSD Universitas PGRI Yogyakarta Abstrak

OLEH Emilia Dewiwati Pelipa, MM dan Sawalidah STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Jl. Pertamina KM.04 Sengkuang

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN SISWA. Abstrak. Abstract. Gallant Alim Purbowo, Mashuri, Putriaji Hendikawati

Development of Basic Competency Learning Module on Poultry Meat and Seafood Processing at SMKN 3 Wonosari

Andre Yohendra Pendidikan Teknik Informatika Komputer Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

Automotive Science and Education Journal

Oleh : ATIKA MUSLIMAH DEWI

Abstrak. Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif, Word square, Koloid dan Prestasi Belajar. Abstract

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY

Transkripsi:

1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE KOOPERATIF THINK-PAIR-SHARE DAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN MENGANALISIS RANGKAIAN LISTRIK KELAS X TITL SMK N 2 SAWAHLUNTO INDRA TRAYANA BP/NIM: 2008/06098 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode 99

2

1 Perbedaan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Kooperatif Think-Pair-Share dan Konvensional pada Mata Pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik Kelas X TITL SMK N 2 Sawahlunto Indra Trayana 1, Ganefri 2, Irma Husnaini 2 Program Studi Pendidikan Teknik Elektro FT Universitas Negeri Padang Email: indratrayana@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyak hasil belajar siswa di bawah KKM pada mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperimen untuk melihat adanya perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran Think-Pair-Share dan Konvensional. Subjek penelitian adalah siswa kelas X TITL1 dan siswa kelas X TITL2 SMK N 2 Sawahlunto yang terdaftar pada tahun ajaran 2012/2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa melalui 2 metode yang berbeda yaitu metode TPS untuk kelas eksperimen dan metode Konvensional untuk kelas kontrol. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes hasil belajar berupa soal objektif sebanyak 20 butir soal. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji perbedaan dua rata-rata (t-tes). Dari hasil penelitian terlihat bahwa kelas yang menggunakan metode pembelajaran Think-Pair-Share memiliki rata-rata nilai ( 80,65 ) yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional ( 60,80 ). Sedangkan dari perhitungan t-test diperoleh t hitung adalah 5,97 dan t tabel 1,697. Dengan demikian, hipotesis yang telah dikemukakan sebelumnya dapat diterima. Kata kunci: hasil belajar, metode kooperatif think-pair-share, dan metode konvensional. 1

2 Differences Learning Outcomes Students Through Cooperative Methods Think-Pair-Share and Conventional Subjects Analyzing the Circuit Class X TITL SMK N 2 Sawahlunto Indra Trayana1, Ganefri2, Irma Husnaini2 Electrical Engineering Education Program FT Padang State University Email: indratrayana@yahoo.co.id abstract This research is motivated by a lot of student learning outcomes under KKM on subjects Analyze Circuit. This study uses Quasy experiments to see any difference in student learning outcomes using learning Think-Pair-Share and Conventional. The subjects were students of class X and class X TITL1 TITL2 SMK N 2 Sawahlunto enrolled in the academic year 2012/2013. The purpose of this study was to determine differences in student learning outcomes through two different methods, namely the TPS method for the experimental class and the conventional method to control classes. Collecting data in this study using the test results to learn about the form of 20 items was objective. The data obtained were analyzed using two different test average (t-test). It is shown that the class of learning methods that use Think-Pair-Share has an average value (80.65) is higher when compared to students who used the conventional learning (60.80). While the calculation of the t-test obtained was 5.97 t and 1,697 t table. Thus, the hypothesis has been put forward previously acceptable. Keywords: learning outcomes, methods of cooperative think-pair-share, and conventional methods.

3 A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Upaya konkrit dalam meningkatkan mutu pendidikan telah menjadi fokus pemerintah, perbaikan kurikulum, pemerataan tenaga pendidik, pelatihan dan keterampilan, peningkatan sarana dan prasarana pendidikan adalah langkah yang telah dilakukan.sejalan dengan itu, diikuti dengan lahirnya UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.Peran utama masyarakat sebagai stakeholder pendidikan tidak dapat mendukung berbagai program yang telah dikeluarkan oleh pemerintah.masyarakat lebih mempertanyakan dan menuntut pemerintah untuk memenuhi segala kebutuhan dunia pendidikan.sementara peran serta elemen masyarakat dalam menjalankan berbagai program dirasa sangat kurang. Sejalan dengan UU No. 22 Tahun 1999 dan UU No. 25 Tahun 2002 tentang otonomi daerah dan perimbangan keuangan antara pusat dan daerah membuka peluang bagi masyarakat menjadi pelaku dalam bidang pendidikan yang sesuai dengan kondisi dan situasi yang berkembang pada masyarakat. Guru mempunyai peran penting dalam proses pelaksanaan pendidikan, interaksi antara guru dan anak didik menuju peserta didik yang lebih kompeten dalam tuntutan utama. Mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik yang dulu bernama PKDLE merupakan mata pelajaran produktif di SMK, mata pelajaran ini memberikan pengetahuan untuk memahami penerapan konsep, serta mampu menerapkan konsepkonsep elektro yang melibatkan keterampilan proses untuk memecahkan masalah dalam bidangteknik Elektro. Untuk mewujudkan proses belajar mengajar yang lebih bermakna dengan hasil prestasi siswa yang tinggi, guru harus kreatif dan inovatif dalam mengembangkan strategi pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dirancang sedemikian rupa untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses

4 mental dan fisik melalui interaksi antar siswa, siswa dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompentensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan strategi pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada siswa. Pembelajaran pada dasarnya merupakan interaksi antara peserta didik dan sumber belajar.pembelajaran di kelas terjadi karena ada interaksi antara peserta didik dengan guru. Guru tidak saja memberi instruksi, tetapi juga bertindak sebagai anggotaorganisasi belajar dan sebagai pemimpin pada lingkungan kerja yang komplek. Semua perilaku guru di dalam dan di luar kelas akan mempengaruhi keberhasilan kegiatan pembelajaran. Namun pencapaian kompetensi sangat tergantung kepada pembelajaran,selama pembelajaran berlangsung keaktifan siswa dan guru harus dapat diciptakan semaksimal mungkin agar tujuan yang diharapkan dapat terlaksana dengan baik. Berkaitan dengan hal tersebut, selama penulis melaksanakan observasi pada Mata Pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik siswa kelas X Tahun ajaran 2011/2012 di SMK N 2 Sawahlunto. Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan, terdapatnya beberapa gejala yang ada di lingkungan siswa SMK N 2 Sawahlunto diantaranya: a. Kurangnya motivasi dan perhatian siswa dalam belajar. Hal ini dapat dibuktikan banyaknya siswa yang terlambat masuk dan ada siswa yang keluar pada jam pelajaran dan hal itu berdampak terhadap rendahnya hasil belajar siswa. b. Memasuki setengah jam pelajaran siswa mulai resah dan ingin cepat-cepat keluar, karena setelah diwawancarai siswa merasa jenuh dengan pelajaran karena tidak ada aktifitas yang dilakukan selain mencatat dan mendengar.

5 c. Guru lebih sering menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran sehingga siswa lebih memilih aktifitas lain dalam kelas dan banyak siswa yang mengantuk ketika pembelajaran berlangsung. d.rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik di SMKN 2 Sawahlunto. Rendahnya aktivitas positif siswa akan berdampak pada hasil yang dicapai siswa. Masih banyak siswa yang belum mencapai ketuntasan dalam belajar.hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai ulangan harian Menganalisis Rangkaian Listrik siswa kelas X TITLSMK N 2 Sawahlunto. Tabel.1 : Hasil belajar Menganalisis Rangkaian Listriksiswa kelas X TITL semester I Tahun 2011/2012 No Jurusan/Kelas Jumlah Siswa Nilai yang diperoleh Tuntas 7,5 Tidak Tuntas< 7,5 1. X TITL A 20 7 13 2. X TITL B 20 9 11 3. X TITL C 18 9 9 Jumlah 58 25 33 Sumber: Guru Mata Pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik SMK Negeri 2 Sawahlunto. Berdasarkan tabel 1 di atas, dapat dilihat nilai siswa dibawah 7,5 atau tidak tuntas sebanyak 33 orang siswa. Keberhasilan kelas dilihat dari jumlah peserta didik yang menyelesaikan atau mencapai minimal nilai 7,5. Berdasarkan data di atas, hanya beberapa siswa yang mencapai target tuntas dalam belajar, yaitu 25 orang siswa.rendahnya hasil belajar siswa tersebut kemungkinan karena kurangnya

6 pemahaman siswa terhadap konsep-konsep dari materi yang diajarkan.selain itu, guru lebih sering menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran.sehingga siswa hanya sebatas mendengarkan, memperhatikan materi pelajaran yang diterangkan serta mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.pembelajaran seperti ini dapat membatasi siswa dalam menuangkan ide, gagasan dan kreatifitas siswa dalam pembelajaran. Keadaan ini menyebabkan siswa lebih cepat bosan dalam mengikuti proses belajar mengajar sehingga dapat menyebabkan hasil belajar siswa menjadi rendah atau turun. Untuk mengatasi masalah tersebut diharapkan guru dapat memilih metode yang tepat dalam kegiatan pembelajaran, sehingga siswa dapat dengan aktif dalam belajar serta tujuan pendidikan dapat tercapai. Hal ini dapat dilakukan dengan cara penerapan pembelajaran yang tidak lagi berpusat pada guru, tetapi lebih menjadikan guru sebagai fasilitator. Salah satu metode pembelajaran yang dirasa tepat untuk diterapkan yaitu metode pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Berdasarkan uraian diatas, penulis menggunakan metode pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share dan konvensional untuk melihat perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik SMK N 2 Sawahlunto. 2. Kajian Teori a. Hasil Belajar Hasil belajar adalah segala sesuatu yang diperoleh siswa setelah melakukan pembelajaran. Menurut Purwanto ( 2011:44 ) hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya yaitu hasil dan belajar, hasil menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional dan belajar adalah perubahan tingkah laku. Tingkat kemampuan siswa dalam proses belajar mengajar dapat dilihat dari hasil belajarnya.

7 b. Metode Think-Pair-Share Pembelajaran Think-Pair-Share memberikan kesempatan kepada siswa bekerja sendiri dan bersama-sama dengan orang lain seperti yang dikutip dalam Trianto (2012:96) Prosedur yang digunakan dalam Think-Pair-Share memberikan siswa waktu berpikir, merespons dan saling membantu, guru hanya melengkapi penyajian singkat, Pada pembelajaran teknik ini siswa diberi kesempatan mencari jawaban secara mandiri, kemudian siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya dan mengutarakan hasil pemikirannya. Setelah siswa itu sharing dengan pasangannya. Dengan pembelajaran seperti ini siswa dapat membangun sendiri konsep-konsep pelajaran dalam pikirannya secara bertahap dan membuat siswa lebih aktif dan memegang peranan penting dalam pembelajaran. c. Metode Konvensional Dalam proses pembelajaran metode konvensional ini ditandai dengan komunikasi satu arah. Menurut Djaafar (2001: 4) penerapan metode konvensional dilakukan melalui komunikasi satu arah, sehingga situasi belajarnya terpusat pada guru. Pada metode ini pengajar memberikan penjelasan/ ceramah kepada seluruh siswa secara lisan dan siswa mendengar penjelasan pengajar kemudian mencatat. Metode ini kurang memfasilitasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. 3. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah maka dapat dirumuskan yaitu apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share dan metode Konvensional pada mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik SMK N 2 Sawahlunto?.

8 4. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara pembelajaran kooperatif Think-Pair- Share dan Konvensional pada mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik SMK N 2 Sawahlunto.. B. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini termasuk pada jenis True Experimental,desain penelitiannya adalah Posttest-Only Control Design.Dalam penelitian ini menggunakan dua kelas sampel, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.pada kelas eksperimen diberi perlakuan berupa penggunaan metode cooperative Think-Pair-Share dalam pembelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik.Sedangkan dalam kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI TITL SMK N 2 Sawahlunto. Teknik pengambilan sampel adalah RandomSampling, diperoleh sampel kelas XI TITL A sebagai kelas eksperimen dan XI TITL Bsebagai kelas Kontrol. Waktu dan tempat penelitian adalahpada semester 1 (bulan Oktober-November) tahun ajaran 2012/2013 bertempat di SMK N 2 Sawahlunto. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Hasil Penelitian a. Nilai Rata-rata Post-test Setelah penelitian selesai dilaksanakan, maka diperoleh hasil belajar siswa berupa nilai postest kedua kelas sampel. Nilai rata-rata postestsiswa kelas eksperimen sebesar 81,50 dan kelas kontrol sebesar 61.50. Berpedoman dari ratarata postest menunjukan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen(metode TPS) lebih tinggi dari hasil belajar kelas kontrol(metode konvensional ). Terlihat

9 perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen (metode TPS) dengan kontrol (metode Konvensional). Perbedaan ini disebabkan karena perlakuan berbeda yang diberikan kepada kedua kelas, yaitu penggunaan metodethink-pair-share pada kelas eksperimen dan penggunaan metode Konvensional pada kelas Kontrol. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Nilai rata-rata postestkelas eksperimendan kelas kontrol. Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol N 20 20 X 80.65 60.80 Sumber data: data olahan 2012 b. Uji normalitas Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji Chi Kuadrat. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini. Tabel 3. Uji normalitas postest kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2. Kelas X 2 hitu X 2 tab Kesimpulan Eksperimen 2,18 30,14 Normal Kontrol 3,567 30,14 Normal Sumber: data olahan 2012 Hasil uji normalitas kelas eksperimen didapat X 2 hitung 2,18 dengan X 2 tabel30,14.x 2 hitung <X 2 tabel, hal ini menyatakan bahwa hasil postest kelas eksperimen berasal dari sampel yang berdistribusi normal. Hasil uji normalitas kelas kontroldidapat X 2 hitung3,567 dengan X 2 tabel30,14. X 2 hitung<x 2 tabel, hal ini menyatakan bahwa hasil postest kelas eksperimendan kontrol berasal dari sampel yang berdistribusi normal.

10 c. Uji homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk melihat melihat apakah kedua kelas sampel mempunyai varians yang homogen atau tidak. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini. Tabel 4. Uji homogenitas postest kelas eksperimen dan kontrol Test Fhit Ftab Kesimpulan Postest 1.226 2.79 Homogen didapat F hitung 1.226 dengan F tabel 2.79. F hitung < F tabel, hal ini menyatakan bahwa kedua kelompok data mempunyai varians yang homogen. d. Uji hipotesis Untuk menentukan apakah terdapat perbedaan hasil belajar postest siswa antara penggunaan metode TPS (kelas eksperimen) dan metode konvensional (kelas kontrol), maka dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5 di bawah ini. Tabel 5. Uji hipotesis postest kelas eksperimen dan kontrol Test Thitung t tabel Kesimpulan Postest 5,97 1,967 H 0 ditolak Sumber: data olahan 2012 Berdasarkan perhitungan uji t pada postest diperoleh t hitung = 5,97 dan t tabel = 1.967, sehingga t hitung <t tabel, maka H 0 ditolak dan H a diterima. Hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar menganalisis rangkaian listrik siswa melalui metodethink-pair-share (kelas eksperimen) dan metode konvensional (kelas kontrol)

11 2. Pembahasan Dari hasil analisis data pengujian hipotesis dengan t-test, diperoleh t hitung sebesar 5,97dan untuk t tabel 1,697, Ho diterima apabila t hitung <t tabel, dan sekaligus menolak Ha.Ho ditolak apabila harga t hitung (t h ) lebih besar daripada t tabel (t t ), dan sekaligus menerima Ha. Dengan demikian hipotesis yang diajukan diterima atau hipotesis (Ho) ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dan konvensional pada mata diklat Menganalisis Rangkaian Listrik siswa SMKN 2 Sawahlunto yang menyimpulkan metode TPS lebih baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitianilham (2012) bahwa metode TPS lebih baik, hal itu ditunjukkan dengan nilai rata-rata pada kelas eksprimen adalah 7,04 dan nilai rata-rata pada kelas kontrol adalah 4,90. Dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe Think- Pair-Share lebih baik karena guru dapat mengaktifkan siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeluarkan pendapatnya masing-masing serta dapat meningkatkan motivasi belajar. Didalam pelaksanaan metode kooperatif tipe Think-Pair-Share awalnya memang sulit menyesuaikan waktu karena lamanya siswa berpikir sesuai dengan pendapat Anita Lie (2002:46) tentang kelemahan TPS yaitu sulitnya menyesuaikan waktu dan disini guru harus lebih teliti mengkondisikan waktu. Tapi setelah siswa terbiasa pembelajaran akan terasa sangat menyenangkan dan berdampak pada hasil belajar yang lebih tinggi dari metode sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut diatas dapat dikatakan bahwa penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share lebih baik dari metode Konvensional

pada mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik di kelas X TITL SMK N 2 Sawahlunto. 12

13 D. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan hasil belajar siswa antara pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dengan konvensional pada mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik siswa kelas X TITL SMK Negeri 2 Sawahlunto. Berdasarkan hasil penelitian dari pembahasan maka ditarik kesimpulan sebagai berikut : a. Terdapat perbedaan penggunaan metode kooperatif tipe Think-Pair-Share dengan metode konvensional terhadap hasil belajarpada mata diklat Menganalisis Rangkaian Listrik terhadap hasil belajar siswa kelas X TITL SMKN 2 Sawahlunto. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata yaitu 80.65 untuk kelas eksperimen, rata-rata 60,80 untuk kelas kontrol. Berdasarkan perhitungan uji t diperoleh t hitung > t tabel atau 5,97 >1,697. b. Berdasarkan nilai rata-rata postest yaitu 80,65 untuk kelas eksperimen, dan 60,80 untuk kelas kontrol dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen dengan metode kooperatif tipe Think-Pair-Share lebih baik dari kelas kontrol dengan metode Konvensional. 2. SARAN a. Guru diharapkan menggunaan metode yang variatif dalam pembelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik ( MRL) salah satunya dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share untuk meningkatkan hasil belajar siswa. b. Setiap guru agar memiliki kesadaran dalam meningkatkan kualitas pendidikan di kelas yaitu dengan metode yang variatif dan disesuaikan dengan kondisi peserta didik.

c. Guru yang ingin melaksanakan metode Think-Pair-Share agar dapat mengkondisikan waktu dengan teliti untuk mencapai tujuan pembelajaran. 14

15 Daftar Rujukan Anita, Lie. 2002. Cooperatif Learning: PT. Gramedia. Jakarta. Djafar. 2011. Konstruksi Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar: Fakultas Ilmu Pendidikan. Padang. Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar: Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Trianto. 2010. Model-Model Pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivistik: Prestasi Pustaka. Jakarta.