LAPORAN TAHUNAN Menjadi Kebanggaan Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
Agenda. 1. Laporan tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Jakarta, 17 Mei 2013

PENJELASAN AGENDA RUPS TAHUNAN

Agenda. Ikhtisar Keuangan Tahun Kinerja Keuangan Triwulan I Tanya Jawab

1. Sampul muka, samping, dan belakang 2. Setiap halaman. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh direksi.

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2012

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 5 %.

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2008

PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk Paparan Publik Tahunan. Jakarta, 17 Mei 2013

Laporan Tahunan Bangga. Membangun Negeri

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGAWASAN PT PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO)

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

PROFITABLE G R O W T H PT LINK NET

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dibidang pembiayaan konsumen (consumer finance), anjak piutang (factoring)

Nilai Nominal Rp100,- per saham Sebelum Penawaran Umum. Setelah Penawaran Umum Keterangan Jumlah Nilai % Jumlah Nilai Jumlah Saham

Paparan Publik Tahunan, 7 Mei PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk

DAFTAR ISI PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PT INDOFARMA (Persero) Tbk. Halaman BAB I PENDAHULUAN: 1 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3.

Agenda Laporan tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011: a. Persetujuan laporan tahunan Perseroan;

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

- 1 - FORMULIR 1 PERMOHONAN PENDAFTARAN PENYELENGGARA

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014 UNTUK DANA PENSIUN

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2009

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2010

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014*)

DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN WAJIB DAN PENGUNGKAPAN SUKARELA

PENJELASAN MENGENAI AGENDA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT PEMBANGUNAN GRAHA LESTARI INDAH, TBK Medan, 25 Mei 2016

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2015 UNTUK DANA PENSIUN

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2011

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat

PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE (ADMF) TBK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016 UNTUK DANA PENSIUN

PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD )

No. 14/ 35 /DPNP Jakarta, 10 Desember 2012 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 13 TAHUN 2008 TENTANG

EKUITAS LAPORAN LABA RUGI. Ekuitas

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Paparan Publik

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

INFORMASI PENAWARAN UMUM OBLIGASI I CIMB NIAGA AUTO FINANCE TAHUN 2012 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016*)

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2013*)

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

POKOK POKOK PERUBAHAN ISI PROSPEKTUS HMETD

DAFTAR ISI. Daftar isi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi

2013, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

Laba Bersih Kuartal AGII Naik Lebih Dari 10% Year-On-Year dengan total melebihi Rp 30 miliar

NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. E

No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA. Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum

Laba Bersih AGII Tahun 2017 Naik 52% di atas Rp 90 miliar,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 27 /PBI/2000 TENTANG BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34 /POJK.05/2015 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENJELASAN AGENDA RUPS

PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2 Lingkup pengaturan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini adalah BPR yang berbadan hukum Perseroan Terbatas, Koperasi, dan Perusahaan Daerah. Sementar

Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA

No. 3/31/DPNP Jakarta, 14 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2. Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT

BERITA PERS. MPMX Bukukan Kenaikan Laba Bersih 41% dan Pendapatan 29% di Tahun 2013

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 20/POJK.03/2014 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN AKBAR ANWARI LUBIS MUCHTI WIRAHADINATA

Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. Kode Emiten. Lampiran 2. Hasil Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa

Pedoman Direksi. PT Acset Indonusa Tbk

-2- persyaratan agar divestasi yang dilakukan atas inisiatif sendiri tidak dimanfaatkan Bank untuk melakukan kegiatan investment banking. Dalam rangka

Laporan Manajemen. Ikhtisar Utama. Aktiva Kredit Bermasalah

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

LAPORAN TAHUNAN 2013 Menjadi Kebanggaan Indonesia

daftar isi 06 KILAS KINERJA 2013 8 Ikhtisar Kinerja 2013 10 Ikhtisar Keuangan 14 Perkembangan Kinerja Keuangan 18 Strategi Bisnis 2013 19 Kontribusi Kepada Negara 21 Tindakan Korporasi Tahun 2013 22 LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI 24 Laporan Dewan Komisaris 30 Laporan Direksi 40 PROFIL PERUSAHAAN 42 Identitas Perusahaan 44 Riwayat Perusahaan 48 Bidang Usaha 49 Jejak Langkah 52 Testimoni 55 Peristiwa Penting 2013 59 Peringkat Perusahaan 60 Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan 62 Struktur Organisasi 63 Struktur Grup Perusahaan 64 Profil Dewan Komisaris 67 Profil Direksi 70 Pejabat Senior 71 Struktur Pemegang Saham 72 Komposisi Pemegang Saham 74 Ikhtisar Obligasi dan Medium Term Notes 75 Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi 75 Kepemilikan Saham Masyarakat 75 Entitas Anak Perusahaan, Perusahaan Asosiasi atau Perusahaan Publik 75 Kronologis Pencatatan Saham 76 Kronologis Pencatatan Efek Lainnya dan Peringkat Efek 80 Nama dan Alamat Perusahaan Pemeringkat Efek 80 Lembaga Profesi Penunjang Pasar Modal 81 Sumber Daya Manusia 91 Penghargaan dan Sertifikasi

92 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN 94 Tinjauan Ekonomi 94 Tinjauan Industri 101 Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha 104 Analisis dan Pembahasan Kinerja Keuangan 104 Laporan Posisi Keuangan 112 Laporan Laba Rugi 116 Laporan Arus Kas 120 Likuiditas Dan Solvabilitas 121 Tingkat Rasio Kolektibilitas Piutang Perusahaan 122 Struktur Modal Perusahaan Dan Kebijakan Manajemen Atas Struktur Modal 125 Ikatan Material Untuk Investasi Barang Modal 125 Perubahan Material Atas Pendapatan 125 Dampak Perubahan Harga Terhadap Pendapatan Usaha Atau Pendapatan Bersih 125 Informasi Dan Fakta Material Setelah Tanggal Pelaporan 126 Prospek usaha 127 Perbandingan Target Dan Realisasi 129 Proyeksi 2014 129 Rencana Jangka Panjang 130 Aspek Pemasaran 133 Kebijakan Dividen 134 Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum 134 Informasi Material Perusahaan 135 Transaksi Afiliasi Dan Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan 138 Perubahan Peraturan Perundang-Undangan Yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Perusahaan Dan Dampak Terhadap Laporan Keuangan 138 Ikhtisar Kebijakan Akuntasi Yang Signifikan 138 Aset dan Liabilitas Keuangan 143 Penjabaran mata uang asing 144 Kas dan setara kas 144 Piutang Pembiayaan Konsumen 145 Investasi neto dalam sewa pembiayaan 146 Cadangan kerugian penurunan nilai 146 Beban dibayar dimuka 146 Aset tetap dan penyusutan 148 Perpajakan 149 Imbalan kerja 150 Saham 150 Dividen 150 Laba Per saham 150 Surat berharga yang diterbitkan 150 Transaksi dengan pihakpihak berelasi 151 Transaksi dengan pihakpihak berelasi (lanjutan) 152 Pengakuan pendapatan dan beban 152 Segmen Operasi 153 Kebijakan Akuntansi Yang Berhubungan Dengan Imbalan Kerja 1

156 TATA KELOLA PERUSAHAAN 2 158 Implementasi Tata Kelola Perusahaan 160 Kebijakan Tata Kelola Perusahaan 162 Struktur Tata Kelola Perusahaan 162 Rapat Umum Pemegang Saham 166 Informasi Pemegang Saham Dan Pengendali Utama 167 Dewan Komisaris 177 Komite Dibawah Dewan Komisaris (Komite Audit) 184 Komite Nominasi Dan Remunerasi 185 Direksi 199 Komite di bawah Direksi 202 Sekretaris Perusahaan 215 Pengadaan Barang Dan Jasa 215 Prosedur pelaksanaan pengadaan barang dan jasa 218 Manajemen Risiko 221 Pengelolaan Risiko Melalui Aktifitas Operasional 226 Sistem Pengendalian Intern 226 Pengendalian Keuangan dan Operasional 226 Evaluasi Terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Internal 227 Perkara Penting yang dihadapi Perusahaan 233 Informasi Sanksi Adminstratif 233 Akuntan Eksternal 234 Kode Etik Dan Pakta Integritas 239 Ketaatan Sebagai Perusahaan Pembiayaan 240 Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer) Dan Pencegahan Praktik Pencucian Uang 243 Keanggotaan Organisasi 243 Media Informasi 246 Praktik Bad Corporate Governance 247 Kepatuhan Pajak 247 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 249 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam Perlindungan Konsumen 250 Teknologi Informasi 205 Penyerahan Laporan Keuangan Berkala 206 Publikasi Informasi Perusahaan 207 Audit Internal 237 Uraian Tentang Program Kepemilikan Saham Oleh Karyawan Atau Manajemen 237 Sistem Pelaporan Pelanggaran

260 JARINGAN KANTOR CABANG 266 PETA JARINGAN KANTOR CABANG 268 Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2013 PT Mandiri Tunas Finance 270 LAPORAN KEUANGAN 273 Referensi Isi Laporan Tahunan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 3

Menjadi Kebanggaan Indonesia 4 Meningkatnya pertumbuhan industri pembiayaan dan otomotif turut memberikan kontribusi kepada peningkatan jumlah pembiayaan baru Perseroan pada tahun 2013. Berbagai inisiatif strategis telah dijalankan oleh Mandiri Tunas Finance guna mencapai kinerja yang maksimal. Hal ini dilakukan dengan memberikan pelayanan prima dan memuaskan bagi masyarakat luas maupun bangsa. Dengan memberikan kualitas kredit yang baik kepada konsumen, Mandiri Tunas Finance yakin dapat meraih 3 besar perusahaan multifinance terbesar di Indonesia. Salah satu Misi Perseroan yang utama adalah ikut berkontribusi positif dalam perekonomian nasional. Sejalan dengan Misi tersebut, Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya selama tahun 2013 juga berperan aktif dalam memberikan kontribusi kepada Negara untuk mengembangkan perekonomian nasional yang diwujudkan dalam kontribusi pembayaran pajak, pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), serta pembukaan lapangan kerja baru. Dengan peran tersebut, Perseroan telah mengambil satu langkah maju untuk menjadi kebanggaan Indonesia.

Pendapatan Usaha 5 1,17T Laba Komprehensif Tahun Berjalan 176M Total Aset 5,64T

kilas kinerja 2013

Ikhtisar Kinerja 2013 8 Pembiayaan Baru Pembiayaan baru tahun 2013 mencapai Rp11,6 triliun meningkat Rp3,2 triliun atau 39% dari tahun 2012 sebesar Rp8,3 triliun. 11,6triliun Total Pendapatan Total Pendapatan tahun 2013 mencapai Rp1,2 triliun meningkat Rp325 miliar atau 39% dari tahun 2012 sebesar Rp841 miliar. 39% 39% Piutang Pembiayaan Konsumen Bersih yang dikelola Piutang Pembiayaan Konsumen Bersih yang dikelola di tahun 2013 mencapai Rp15,0 triliun meningkat Rp3,9 triliun atau 35% dari tahun 2012 sebesar Rp11,1 triliun. 15,0triliun 35% 1,2triliun Investasi Neto dalam Sewa Pembiayaan yang dikelola Pendapatan lain-lain Pendapatan lain-lain di tahun 2013 mencapai Rp239,4 miliar atau naik sebesar 33% dari tahun 2012 sebesar Rp180,1 miliar 33% Investasi Neto dalam Sewa Pembiayaan yang dikelola tahun 2013 mencapai Rp619,7 miliar meningkat Rp290,2 miliar atau 88% dari tahun 2012 sebesar Rp329,5 miliar. 88% 239,4miliar 619,7miliar

Ikhtisar Kinerja 2013 Jumlah Konsumen Jumlah konsumen tumbuh 23% dari 166.068 konsumen di tahun 2012 menjadi 204.448 konsumen di tahun 2013. 204.448konsumen Imbal Hasil Ekuitas Imbal Hasil Ekuitas tahun 2013 meningkat 16,3% dari 25,1% di tahun 2012 menjadi 29,1% 29,1% 23% 16% Jumlah Jaringan Kantor Cabang Jaringan Kantor Cabang di tahun 2013 sebanyak 77 cabang, meningkat 13% dari tahun 2012 sebanyak 68 cabang. 77kantor cabang Nilai Pembiayaan Mobil Baru Pembiayaan mobil baru tahun 2013 mencapai Rp10,1 triliun meningkat Rp3,6 triliun atau 56% dari tahun 2012 sebesar Rp6,5 triliun. 13% 56% 9 keterangan: jika dihitung berdasarkan saldo ekuitas awal tahun ditambah akhir tahun dibagi dua, kenaikan yang diperoleh sebesar 17,1% dari 24,8% di tahun 2012 menjadi 28,9% di tahun 2013 Imbal Hasil Aset 10,1triliun Laba Komprehensif Tahun Berjalan Imbal Hasil Aset di tahun 2013 mencapai 4,5% atau meningkat sebesar 4% dari tahun 2012 sebesar 4,3%. 4% Laba Komprehensif Tahun Berjalan tahun 2013 mencapai Rp176 miliar meningkat Rp59 miliar atau 51% dari tahun 2012 sebesar Rp117 miliar. 51% 4,5% 176miliar

Ikhtisar Keuangan Ikhtisar keuangan tahun 2013 dan 2012 dibawah ini diambil dan atau dihitung dari laporan keuangan tahunan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (a member firm of Ernst and Young Global Limited). Sedangkan ikhtisar keuangan tahun 2011 diambil dan atau dihitung dari laporan keuangan tahunan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member firm of PwC Global Network). Laporan Posisi Keuangan Dalam jutaan Rupiah Uraian 2013 2012 2011 10 ASET Kas dan setara kas 191.239 165.770 235.375 Piutang pembiayaan konsumen 4.511.545 3.717.616 3.053.700 Investasi neto dalam sewa pembiayaan 612.154 327.680 38.786 Piutang lain-lain Pihak ketiga 26.733 10.505 8.632 Pihak berelasi 223.185 111.373 140.004 Tagihan kelebihan pajak - 1.926 1.926 Aset pajak tangguhan 7.737 4.570 1.901 Aset tetap 44.006 27.861 20.914 Aset lain-lain 22.863 20.825 15.127 TOTAL ASET 5.639.462 4.388.126 3.516.365 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Utang usaha Pihak ketiga 260.798 292.264 114.533 Utang lain-lain Pihak ketiga 27.532 19.960 16.186 Pihak berelasi 134.905 46.550 27.054 Utang pajak kini 15.833 15.745 8.169 Beban yang masih harus dibayar 65.711 38.288 35.534 Pinjaman bank 3.241.063 2.690.000 1.775.837 Surat berharga yang diterbitkan 1.196.735 749.800 1.122.411 Liabilitas imbalan kerja karyawan 9.091 6.554 4.224 TOTAL LIABILITAS 4.951.668 3.859.161 3.103.948

Ikhtisar Keuangan Dalam jutaan Rupiah Uraian 2013 2012 Dalam 2011 jutaan Rupiah EKUITAS 11 Modal Disetor 250.000 250.000 250.000 Saldo laba Sudah ditentukan penggunaannya 50.000 50.000 37.500 Belum ditentukan penggunaannya 387.794 228.965 124.917 TOTAL EKUITAS 687.794 528.965 412.417 TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 5.639.462 4.388.126 3.516.365 Laporan Laba Rugi Komprehensif Dalam jutaan Rupiah Uraian 2013 2012 2011 PENDAPATAN Pembiayaan konsumen 859.887 637.822 543.146 Sewa pembiayaan 59.897 16.514 2.798 Bunga 7.026 6.626 7.263 Lain-lain neto 239.386 180.107 124.771 TOTAL PENDAPATAN 1.166.196 841.069 677.978 BEBAN Beban keuangan (443.492) (312.904) (298.780) Gaji dan tunjangan (179.317) (138.568) (98.024) Beban umum dan administrasi (149.541) (112.577) (77.836) Penyisihan kerugian penurunan nilai (156.743) (121.471) (112.506) TOTAL BEBAN (929.093) (685.520) (587.146) LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 237.103 155.549 90.832 BEBAN PAJAK (60.791) (39.001) (25.059) LABA TAHUN BERJALAN 176.312 116.548 65.773 TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 176.312 116.548 65.773 LABA PER SAHAM DASAR (Rupiah penuh) 71 47 26

Ikhtisar Keuangan Rasio-Rasio Keuangan Utama Uraian 2013 2012 2011 12 PROFITABILITAS Imbal Hasil Aset 3,52% 2,95% 2,28% Imbal Hasil Aset* 4,73% 3,94% 3,15% Imbal Hasil rata-rata Aset* 4,45% 4,27% 2,83% Imbal Hasil Ekuitas 28,98% 24,76% 16,86% Imbal Hasil rata-rata Ekuitas 29,14% 25,05% 16,92% Jumlah Pendapatan / Jumlah Aset 20,68% 19,17% 19,28% ASET PRODUKTIF Piutang Pembiayaan Bersih Kelolaan** 15.627.805 11.443.236 8.321.236 Piutang Pembiayaan-Pembiayaan Bersama** 10.363.212 7.194.643 5.073.079 Piutang Bermasalah Kelolaan 1,16% 1,23% 1,09% LIKUIDITAS Jumlah Liabilitas / Jumlah Aset (kali) 0,88 0,88 0,88 Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas (kali) 7,20 7,30 7,53 Utang yang Berbunga / Jumlah Ekuitas*** (Kali) 6,45 6,50 7,03 PERTUMBUHAN Pertumbuhan Pendapatan 38,66% 24,06% 57,53% Pertumbuhan Laba Tahun Berjalan 51,28% 77,20% (6,46%) Pertumbuhan Aset 28,52% 24,79% 55,84% Pertumbuhan Liabilitas 28,31% 24,33% 64,35% Pertumbuhan Ekuitas 30,03% 28,26% 12,15% RASIO LAINNYA Laba Sebelum Pajak Penghasilan / Pendapatan 20,33% 18,49% 13,40% Laba Komprehensif Tahun Berjalan/ Pendapatan 15,11% 13,86% 9,70% Rasio Efisiensi Biaya 45,48% 45,73% 46,51% Keterangan: * menggunakan perhitungan laba sebelum pajak. ** dalam Jutaan Rupiah. *** Gearing Ratio.

Ikhtisar Keuangan Informasi Lainnya Uraian 2013 2012 2011 PEMBIAYAAN BARU (Dalam Unit) Mobil Baru 71.498 45.073 36.313 Mobil Bekas 13.267 17.599 15.053 Sepeda Motor 17.961 16.550 29.556 JUMLAH PEMBIAYAAN BARU 102.726 79.222 80.922 PEMBIAYAAN BARU (Dalam Jutaan Rupiah) Mobil Baru 10.069.172 6.457.154 5.332.085 Mobil Bekas 1.238.611 1.656.494 1.426.923 Sepeda Motor 282.261 237.280 379.396 JUMLAH PEMBIAYAAN BARU 11.590.044 8.350.928 7.138.403 PEMBIAYAAN BARU DENGAN KONTRAK PEMBIAYAAN KONSUMEN (Dalam Unit) PEMBIAYAAN BARU DENGAN KONTRAK PEMBIAYAAN KONSUMEN (Dalam Jutaan Rupiah) 101.699 78.662 80.856 11.075.234 8.004.897 7.092.319 13 PEMBIAYAAN BARU DENGAN KONTRAK SEWA PEMBIAYAAN (Dalam Unit) 1.027 560 66 PEMBIAYAAN BARU DENGAN KONTRAK SEWA PEMBIAYAAN (Dalam Jutaan Rupiah) 514.810 346.031 46.085 JUMLAH KONSUMEN 204.448 166.068 134.715 JUMLAH KARYAWAN 2.793 2.371 1.972 JUMLAH JARINGAN USAHA 77 68 68

Perkembangan Kinerja Keuangan Total Pembiayaan Baru Pembiayaan Mobil Baru Rp Juta Unit 10.000.000 90.000 Rp Juta Unit 12.000.000 120.000 9.000.000 90.000 14 10.000.000 100.000 7.500.000 75.000 8.000.000 6.000.000 4.000.000 2.000.000 7.138.403 80.922 8.350.928 79.222 11,590,044 102,726 0 2011 2012 2013 Jumlah (Rp Juta) Unit Pembiayaan Mobil Bekas 80.000 60.000 40.000 20.000 0 6.000.000 4.500.000 3.000.000 1.500.000 5.332.085 36.313 6.457.154 45.073 10.069.172 71.498 0 2011 2012 2013 Jumlah (Rp Juta) Unit Pembiayaan Sepeda Motor 60.000 45.000 30.000 15.000 0 Rp Juta Unit Rp Juta Unit 2.000.000 20.000 300.000 30.000 1.500.000 15.000 250.000 25.000 1.000.000 10.000 200.000 20.000 500.000 5.000 150.000 15.000 200.000 1.426.923 15.053 1.656.494 17.599 1.238.611 13.267 2.000 100.000 379.396 29.556 237.280 16.550 282.261 17.961 10.000 0 0 0 0 2011 2012 2013 2011 2012 2013 Jumlah (Rp Juta) Unit Jumlah (Rp Juta) Unit

Perkembangan Kinerja Keuangan Jumlah Aset Jumlah Liabilitas Rp Juta 5.639.462 Rp Juta 5.000.000 5.000.000 4.951.668 4.388.126 4.000.000 3.000.000 3.516.365 4.000000 3.000.000 3.103.948 3.859.161 15 2.000.000 1.000.000 0 2011 Jumlah Ekuitas Rp Juta 600.000 500.000 412.417 400.000 300.000 2012 528.965 2013 687.794 2.000.000 1.000.000 0 2011 2012 Jumlah Pendapatan Rp Juta 1.000.000 841.069 700.000 677.978 500.000 300.000 2013 1.166.196 200.000 100.000 0 0 2011 2012 2013 2011 2012 2013 Laba Komprehensif Tahun Berjalan Jumlah Konsumen Rp miliar 150.000 176 200.000 204.448 125.000 117 150.000 134.715 166.068 100.000 100.000 75.000 66 75.000 50.000 50.000 0 0 2011 2012 2013 2011 2012 2013

Perkembangan Kinerja Keuangan Jumlah Karyawan Piutang Pembiayaan Bermasalah 2.500 2.371 2.793 1.40% 16 2.000 1.972 1.20% 1,23% 1,16% 1.500 1.00% 1.000 0.80% 500 0.60% 0 0 2011 2012 2013 2011 2012 2013 Imbal Hasil Rata-rata Aset dan Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas 4,50% 4,00% 4,27 4,45 29,14 35,00% 30,00% Pendapatan Lain-lain Rp Juta 300.000 250.000 1,09% 239.386 3,50% 25,05 25,00% 200.000 180.107 3,00% 20,00% 16,92 2.50% 15,00% 2,83 150.000 100.000 124.771 2,00% 10,00% 50.000 0 0 0 2011 2012 2013 2011 2012 2013 Imbal Hasil Rata-rata Aset* (%) Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas (%) *menggunakan perhitungan laba sebelum pajak

Perkembangan Kinerja Keuangan Likuiditas dan Solvabilitas Rasio Efisiensi Biaya 0,90 9,00 50,00% 0,88 0,88 0,88 0,88 8,00 40,00% 7,53 7,30 7,20 0,85 7,00 30,00% 0,83 6,00 20,00% 0,80 5,00 10,00% 0 0 0 2011 2012 2013 2011 2012 2013 Jumlah Liabilitas / Jumlah Aset (kali) Rasio Efisiensi Biaya (%) Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas (kali) Jumlah Piutang Pembiayaan Kelolaan Rasio Biaya Overhead Dibandingkan dengan pendapatan (%) Jumlah Jaringan Usaha 75 50 46,51 68 25,94 45,73 68 29,86 45,59 77 28,20 17 35 Rp Juta 15.000.000 15.627.804 20 0 12.500.000 2011 2012 2013 11.443.236 10.000.000 7.500.000 8.321.235 Hasil Pemeringkatan* 5.000.000 2.500.000 id A AA id id AA 0 2011 2012 2013 2011 2012 2013 Keterangan: * berdasarkan hasil pemeringkatan oleh PT Pefindo

Strategi Bisnis 2013 1. Meningkatkan portofolio bisnis pembiayaan mobil baru, dimana pada tahun 2013 nilai pembiayaan mobil baru Perseroan mencapai 87% dari total pembiayaan baru Perseroan; 18 2. Memperluas jaringan kantor cabang dengan membuka 9 (sembilan) kantor cabang baru di tahun 2013 yang sebagian besar terletak di Daerah Tingkat II di Pulau Sumatera, sehingga pada akhir tahun 2013 jumlah jaringan cabang Perseroan sebanyak 77 kantor cabang; 3. Menjalin dan memperluas kerjasama dengan hampir seluruh Agen Pemegang Merek (APM) kendaraan bermotor, main dealer dan showroom di seluruh Kantor Cabang Perseroan untuk meningkatkan kontribusi pembiayaan; 4. Meningkatkan porsi pembiayaan dalam skala besar (fleet financing) khususnya dengan menggarap customer based Bank Mandiri baik dari segmen corporate maupun commercial banking terutama nasabah-nasabah anchor client dan value chain-nya; 5. Selektif dalam memberikan pembiayaan alat-alat berat, saat ini Perseroan lebih memfokuskan pembiayaan alat berat bagi industri transportasi dan infrastruktur yang memenuhi kriteria tertentu; 6. Meningkatkan sinergi dan aliansi strategis baik dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sesama Perusahaan Anak PT Bank Mandiri (Persero) Tbk maupun dengan jaringan dealer PT Tunas Ridean Tbk untuk mengoptimalkan dukungan pendanaan, ketersediaan unit kendaraan, akuisisi konsumen baru maupun pemanfaatan infrastruktur khususnya dalam pemasaran produk-produk pembiayaan Perseroan; 7. Mengembangkan program-program customer loyalty yang memberikan benefit atau keuntungan bagi konsumen Perseroan.

Kontribusi Kepada Negara Salah satu Misi Perseroan yang utama adalah ikut berkontribusi positif dalam perekonomian nasional. Sejalan dengan Misi tersebut, Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya selama tahun 2013 juga berperan aktif dalam memberikan kontribusi kepada Negara untuk mengembangkan perekonomian nasional, yang antara lain diwujudkan dalam : 1. Kontribusi dalam pembayaran pajak. Selama tahun 2013, kontribusi pembayaran pajak oleh Perseroan kepada Negara sebesar Rp107.793.073.744,- yang terdiri dari : Kantor Asal Pajak Jumlah (Rp) PUSAT PPh Badan 62.553.500.250 PPN 295.740.930 DAERAH PPh Witholding 44.910.751.859 PBB 33.080.705 Total 107.793.073.744 2. Turut mengembangkan segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sepanjang tahun 2013, Perseroan telah menyalurkan pembiayaan kendaraan niaga kepada konsumen UMKM sebanyak 30.876 unit kendaraan jenis Pick Up atau 85% dari total jumlah unit kendaraan niaga yang telah dibiayai oleh Perseroan sepanjang tahun 2013. Dengan menyalurkan pembiayaan kendaraan jenis Pick Up tersebut, dapat lebih menunjang transportasi dan operasional dari bisnis UMKM yang dimiliki oleh konsumen Perseroan dan diharapkan dapat mengembangkan bisnis UMKM tersebut. 19 0,09% 4,36% 10,99% 2013 Pick Up - 30,876 Unit Light Commercial Vehicle - 4,013 Unit Heavy Commercial Vehicle - 1,592 Unit Heavy Equipment - 32 Unit 84,56%

Kontribusi Kepada Negara 20 3. Membuka lapangan kerja baru. Pada tahun 2013, Perseroan telah membuka 9 kantor cabang baru yang sebagian besar terletak di Daerah Tingkat II atau Kabupaten. Dengan dibukanya kantor-kantor cabang baru tersebut serta seiring dengan peningkatan volume bisnis pembiayaan Perseroan, jumlah sumber daya manusia yang dimiliki Perseroan meningkat sebanyak 422 orang dari 2.371 orang di tahun 2012 menjadi 2.793 orang di tahun 2013. Ekspansi bisnis Perseroan tersebut telah membuka lapangan kerja baru khususnya disekitar lokasi kantor cabang baru Perseroan. Jumlah Karyawan 3.000 2.793 2.500 2.371 2.000 1.500 1.000 500 0 2012 2013

Tindakan Korporasi Tahun 2013 1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Pada tanggal 16 Mei 2013, Perseroan mengadakan RUPS Tahunan yang dihadiri oleh seluruh pemegang saham dengan hasil keputusan antara lain yaitu menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2012 untuk pembagian dividen tunai sebesar 15% (lima belas persen) dan untuk laba ditahan sebesar 85% (delapan puluh lima persen), menetapkan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman dan Surja (a member firm of Ernst and Young Global Limited) untuk mengaudit Laporan Keuangan Tahunan per 31 Desember 2013, pemberian tantieme kepada Dewan Komisaris dan Direksi, memberikan wewenang kepada pemegang saham mayoritas untuk menetapkan besarnya gaji dan honorarium bagi Direksi dan Dewan Komisaris tahun 2013 serta memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan pemegang saham mayoritas untuk menetapkan besarnya fasilitas dan tunjangan bagi Direksi dan Dewan Komisaris tahun 2013, dan persetujuan untuk mengalihkan dan/atau menjaminkan lebih dari 50% (lima puluh persen) kekayaan bersih Perseroan sebagai jaminan utang untuk mendapat pendanaan baru. 2. Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2013 Pada tanggal 28 Mei 2013, Perseroan telah mendapat surat efektif dari Otoritas Jasa Keuangan dalam rangka menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance tahap I Tahun 2013 dengan nilai pokok obligasi sebesar Rp500.000.000.000,- (lima ratus miliar Rupiah) yang terbagi atas Seri A sebesar Rp425.000.000.000,- (empat ratus dua puluh lima miliar Rupiah) dengan tenor 3 tahun dan Seri B sebesar Rp75.000.000.000,- (tujuh puluh lima miliar Rupiah) dengan tenor 4 tahun. Dalam menerbitkan Obligasi Berkelanjutan ini, Perseroan telah mendapat hasil pemeringkatan id AA (Double A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). 3. Surat Keputusan Sirkulasi Pemegang Saham Pemegang saham Perseroan melalui Surat Keputusan Sirkulasi Pemegang Saham telah mengambil keputusan yang antara lain memutuskan untuk memberikan persetujuan dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan untuk melaksanakan penambahan asset pada tahun 2013 sebesar Rp400.000.000.000,- (empat ratus miliar Rupiah) sebagai tambahan jaminan hutang atas nama Perseroan guna mendapatkan pendanaan baru yang berasal dari sumber perbankan. Keputusan pemegang saham tersebut dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Mandiri Tunas Finance No. 35 tanggal 19 Desember 2013, dibuat oleh Lenny Janis Ishak, SH, Notaris di Jakarta. 4. Pelunasan Obligasi VI Seri B Tahun 2011 Perseroan melakukan pelunasan Obligasi VI Seri B Tahun 2011 sebesar Rp52.000.000.000,- (lima puluh dua miliar Rupiah) pada saat jatuh tempo yaitu tanggal 19 Mei 2013. 21

laporan dewan komisaris dan direksi

Laporan Dewan Komisaris 24 Anton Setiawan Komisaris Utama

Laporan Dewan Komisaris Dewan Komisaris senantiasa melakukan pengawasan secara disiplin terhadap parameter-parameter yang telah ditetapkan oleh manajemen. Proses pengawasan dilakukan secara proaktif dengan berlandaskan prinsip good corporate governance. Para Pemangku Kepentingan dan Pemegang Saham yang terhormat, Perekonomian global selama tahun 2013 yang cenderung melambat dan terjadi volatilitas di pasar modal maupun pasar uang tercermin juga pada kinerja makro domestik dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,78% melambat dibandingkan tahun 2012 yang tumbuh 6,23%. Inflasi meningkat menjadi 8,38% akibat pengurangan Bahan Bakar Minyak bersubsidi, kenaikan Upah Minimum Propinsi serta Tarif Dasar Listrik. Nilai tukar Rupiah juga terdepresiasi sangat tajam hingga ke posisi diatas Rp12.000,-. Tekanan inflasi dan pelemahan Rupiah mendorong peningkatan BI Rate hingga 175 bps sepanjang tahun 2013 menuju level 7,5% yang pada akhirnya mendorong kenaikan suku bunga kredit perusahaan pembiayaan. Ditengah kondisi ekonomi yang belum kondusif tersebut, manajemen Perseroan terus berupaya untuk mencapai pertumbuhan kinerja sesuai dengan yang telah ditargetkan di awal tahun. 25 Penilaian Kinerja Manajemen Dengan berbagai tantangan kondisi ekonomi tersebut, Perseroan berhasil membukukan beberapa pencapaian penting. Pertumbuhan laba bersih Perseroan tahun 2013 mencapai 51% menjadi Rp176 miliar. Total new disbursement tahun 2013 mencapai Rp11,59 triliun atau 97% dari total target new disbursement tahun 2013. Piutang pembiayaan yang dikelola oleh Perseroan sepanjang tahun 2013 mencapai Rp15,6 triliun meningkat 37% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp11,4 triliun. Selain itu, total fee based income meningkat 32% di tahun 2013 menjadi Rp238 miliar dibandingkan tahun sebelumnya seiring dengan peningkatan aktivitas transaksi jasa pembiayaan. Perseroan juga mencatat peningkatan rasio keuangan utama seperti rasio imbal hasil rata-rata ekuitas yang mencapai 29,14%, rasio imbal hasil rata-rata aktiva yang telah mencapai 4,45% dan rasio efisiensi biaya yang semakin membaik menjadi 45,59%.

Laporan Dewan Komisaris 26 Di tengah pengembangan bisnis dan jaringan pemasaran, manajemen tetap dapat fokus menjaga tingkat piutang pembiayaan bermasalah (Non Performing Loan), dimana Perseroan berhasil menjaga tingkat NPL dalam nilai yang wajar yaitu di level 1,16%, lebih baik dari tahun 2012 sebesar 1,22%. Selain itu, Debt Equity Ratio (DER) Perseroan dapat dipertahankan di level 6,45 kali di tengah ketatnya likuiditas perbankan sepanjang tahun 2013. Dalam meningkatkan kinerja di tahun 2013, manajemen juga senantiasa memperbaiki business process, pengembangan organisasi, memperluas jaringan pemasaran baru serta meningkatkan fasilitas, benefit dan pelayanan bagi konsumen untuk menjaga loyalitas konsumen Perseroan. Dewan Komisaris memandang manajemen Perseroan telah melakukan berbagai improvement di semua unit kerja, meliputi keuangan, operasional, collection, marketing dan kredit. Dengan berbagai pencapaian dan langkah-langkah yang telah dilakukan manajemen di tahun 2013, Dewan Komisaris meyakini pertumbuhan bisnis dan laba yang dihasilkan dapat dilakukan secara berkelanjutan. Terkait dengan pencapaian dan perbaikan business process tersebut, Dewan Komisaris senantiasa melakukan pengawasan secara disiplin terhadap parameter-parameter yang telah ditetapkan oleh manajemen. Proses pengawasan dilakukan secara proaktif dengan berlandaskan prinsip good corporate governance yang difokuskan pada pengendalian internal, penguatan risk management, dan peningkatan kinerja keuangan. Dewan Komisaris terus mengarahkan agar manajemen senantiasa melakukan berbagai perbaikan dengan melihat perkembangan industri pembiayaan. Dewan Komisaris juga menegaskan kepada manajemen untuk selalu mengutamakan kualitas kredit dan proses kredit harus dijalankan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Dalam rangka melaksanakan pengawasan, maka sepanjang tahun 2013 Dewan Komisaris telah melakukan pertemuan berkala setiap bulan dan pertemuan gabungan dengan Direksi maupun Komite Audit untuk membahas perkembangan kinerja operasional maupun kebijakan strategis yang telah atau akan dijalankan oleh Perseroan. Komite Audit telah berperan penting dalam membantu tugas-tugas pengawasan Dewan Komisaris terutama dalam penelaahan laporan keuangan dan pengendalian internal yang dilakukan oleh Perseroan. Sejalan dengan volume transaksi pembiayaan yang semakin meningkat setiap tahun, Dewan Komisaris telah memberikan arahan kepada manajemen untuk mengoptimalkan proses pengendalian risiko secara sentralisasi yang melibatkan 3 lini pertahanan (three lines of defense) yaitu masing-masing unit kerja sebagai first line of defense, unit kerja Risk Management dan Compliance sebagai second line of defense dan unit kerja Internal Audit sebagai third line of defense. Hal ini untuk mencegah terjadinya fraud di semua unit kerja. Guna menjaga kualitas kredit yang sehat serta mematuhi peraturan perundangundangan, Dewan Komisaris senantiasa menyarankan manajemen untuk memastikan pelaksanaan system manajemen risiko serta pengendalian internal dengan baik dan harus semakin ditingkatkan.

Laporan Dewan Komisaris Dengan melihat pertumbuhan kinerja keuangan Perseroan selama tahun 2013 serta pengelolaan perusahaan oleh manajemen, Dewan Komisaris menilai bahwa manajemen Perseroan telah mencapai target-target yang telah ditetapkan sebagaimana ditentukan dalam business plan tahun 2013 yang telah disetujui oleh para pemegang saham yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Tunas Ridean Tbk. Pandangan atas Prospek Usaha yang disusun Manajemen Tahun 2014 merupakan tahun krusial secara ekonomi dan politik dengan berbagai tantangan eksternal dan internal yang harus dihadapi seiring dengan di tahun 2014 akan berlangsung pemilihan umum legislatif dan pemilihan Presiden. Volatilitas pasar uang dan pasar modal diperkirakan masih akan mempengaruhi kondisi ekonomi dalam negeri. Likuiditas di perbankan masih akan ketat dan penyesuaian BI Rate masih mungkin terjadi. Beberapa regulasi baru baik yang telah diberlakukan maupun yang akan diberlakukan oleh regulator perlu diantisipasi lebih dini dampaknya oleh manajemen. Oleh sebab itu, terhadap prospek usaha dan rencana bisnis yang akan dijalankan oleh manajemen ditahun 2014, Dewan Komisaris berkomitmen untuk terus memperkuat fungsi pengawasan dan tindakan antisipatif terhadap potensi penurunan kualitas kredit dalam rangka mencapai target perolehan laba dan pengembangan bisnis yang berkelanjutan (sustainable). Dewan Komisaris percaya bahwa business plan 2014 yang telah disusun oleh manajemen secara optimis telah mempertimbangkan kondisi makro ekonomi, pertumbuhan industri otomotif, kapasitas yang dimiliki oleh Perseroan, dan tetap mengutamakan kualitas pencairan kredit yang baik. 27 Dewan Komisaris berharap penguatan risk management, good corporate governance, optimalisasi internal control serta pengembangan potensi sumber daya manusia yang berkualitas dilakukan secara berkelanjutan agar menjadi pondasi yang kuat bagi Perseroan dalam mencapai target 3 besar perusahaan pembiayaan di Indonesia pada tahun 2014. Dengan adanya komitmen yang kuat dari manajemen untuk penyempurnaan kualitas sumber daya manusia, kualitas pelayanan konsumen, penerapan good corporate governance, implementasi budaya kerja Perwira serta pengendalian biaya yang efektif dapat meningkatkan daya saing Perseroan di bisnis pembiayaan kendaraan bermotor. Beberapa hal yang tetap harus diperhatikan dan secara terus menerus dilakukan dalam masa yang akan datang antara lain adalah : 1. Melakukan penyaluran pembiayaan dengan tetap berhati-hati (prudent financing) dengan mempertimbangkan risiko yang terukur, sehingga kualitas portfolio dapat terjaga dengan baik. 2. Meningkatkan dan memperluas kerjasama dengan jaringan dealer dan Agen Pemegang Merek kendaraan bermotor. 3. Senantiasa meninjau dan menyempurnakan kebijakan atas pengelolaan operasional Perseroan.

Laporan Dewan Komisaris 28 Disamping itu, dengan kinerja yang selalu tumbuh setiap tahun, Perseroan telah menjadi salah satu Perusahaan Anak Bank Mandiri yang sangat diharapkan berperan penting dalam memberikan kontribusi pertumbuhan grup usaha Bank Mandiri dan juga menjadi leading multifinance di Indonesia. Dengan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan, Perseroan dapat menciptakan nilai tambah bagi kesejahteraan karyawannya serta para pemangku kepentingan lainnya. Perubahan Komposisi Anggota Dewan Komisaris Selama tahun 2013, komposisi anggota Dewan Komisaris Perseroan tidak mengalami perubahan sesuai dengan hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang telah diadakan pada tanggal 16 Mei 2013. Apresiasi Dewan Komisaris menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh karyawan Perseroan dan juga kepada konsumen serta mitra kerja Perseroan atas loyalitasnya dan kerjasamanya yang baik selama ini. Apresiasi juga disampaikan kepada Direksi atas pencapaian yang diraih di tahun 2013. Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya juga disampaikan kepada para pemegang saham yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan kepada Dewan Komisaris untuk melakukan pengawasan atas kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Direksi Perseroan. Dewan Komisaris berkeyakinan Perseroan dapat meraih kesuksesan yang lebih baik di masa mendatang. Jakarta, 17 Maret 2014 Dewan Komisaris Anton Setiawan Komisaris Utama Sarastri Baskoro Komisaris Hanifah Purnama Komisaris Independen

Laporan Dewan Komisaris 29 Anton Setiawan Komisaris Utama Sarastri Baskoro Komisaris Hanifah Purnama Komisaris Independen

Laporan Direksi 30 PT MANDIRI TUNAS FINANCE LAPORAN TAHUNAN 2013 Ignatius Susatyo Wijoyo Direktur Utama

Laporan Direksi Meningkatnya pertumbuhan industri pembiayaan dan otomotif tersebut secara langsung turut memberikan kontribusi kepada peningkatan jumlah pembiayaan baru Perseroan di tahun 2013 yang pencapaiannya didukung dengan beberapa langkah inisiatif penting sebagai bagian dari strategi usaha dan kebijakan strategis Perseroan. Dewan Komisaris dan Pemegang Saham yang Terhormat, Perekonomian Indonesia di tahun 2013 menghadapi tantangan yang tidak ringan akibat dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Perekonomian negara-negara maju melambat dan diikuti koreksi pertumbuhan ekonomi negara-negara emerging markets. Pertumbuhan ekonomi global yang melambat tersebut pada gilirannya mendorong menurunnya permintaan atas produk komoditas yang berpengaruh pada stabilitas pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kenaikan harga BBM bersubsidi, penyesuaian suku bunga Bank Indonesia, dan melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat turut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Meskipun demikian, dengan kondisi ekonomi yang masih belum stabil, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2013 masih mampu tumbuh sebesar 5,78% dan tertinggi diantara negara-negara ASEAN. 31 Dalam menghadapi kondisi perekonomian yang cukup sulit tersebut, Direksi tetap optimis kinerja Perseroan di tahun 2013 dapat lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Berbagai inisiatif strategis telah dijalankan untuk mencapai target-target bisnis yang telah ditetapkan di awal tahun 2013. Kualitas kredit yang baik tetap menjadi perhatian utama di tahun 2013 dalam proses pencairan kredit kepada konsumen. Adapun perkembangan kinerja Perseroan selama tahun 2013 dapat kami laporkan sebagai berikut :

Laporan Direksi 32 Kinerja Perseroan Tahun 2013 Pertumbuhan piutang industri pembiayaan di tahun 2013 mencapai 15% dari Rp302 triliun di tahun 2012 menjadi Rp348 triliun di tahun 2013. Peningkatan piutang pembiayaan tersebut didominasi oleh pembiayaan konsumen yang mencapai 64%, sewa guna usaha sebesar 34%, sedangkan sisanya sebesar 2% berasal dari anjak piutang dan kartu kredit. Pertumbuhan industri pembiayaan ini juga didukung oleh pertumbuhan industri otomotif, khususnya penjualan mobil baru dimana pada tahun 2013 penjualan mobil baru mencatat rekor tertinggi penjualan sebanyak 1.229.901 unit (Gaikindo, Desember 2013) atau meningkat 10% dibandingkan penjualan mobil baru di tahun 2012 sebanyak 1.116.230 unit. Meningkatnya pertumbuhan industri pembiayaan dan otomotif tersebut secara langsung turut memberikan kontribusi kepada peningkatan jumlah pembiayaan baru Perseroan di tahun 2013 yang pencapaiannya didukung dengan beberapa langkah inisiatif penting sebagai bagian dari strategi usaha dan kebijakan strategis Perseroan, yang meliputi: 1. Meningkatkan portofolio bisnis pembiayaan mobil baru, dimana pada tahun 2013 nilai pembiayaan mobil baru Perseroan mencapai 87% dari total pembiayaan baru Perseroan; 2. Memperluas jaringan kantor cabang dengan membuka 9 (sembilan) kantor cabang baru di tahun 2013 yang sebagian besar terletak di Daerah Tingkat II di Pulau Sumatera, sehingga pada akhir tahun 2013 jumlah jaringan cabang Perseroan sebanyak 77 kantor cabang; 3. Menjalin dan memperluas kerjasama dengan hampir seluruh Agen Pemegang Merek (APM) kendaraan bermotor, main dealer dan showroom di seluruh Kantor Cabang Perseroan untuk meningkatkan kontribusi pembiayaan; 4. Meningkatkan porsi pembiayaan dalam skala besar (fleet financing) khususnya dengan menggarap customer based Bank Mandiri baik dari segmen corporate maupun commercial banking terutama nasabah-nasabah anchor client dan value chain-nya; 5. Selektif dalam memberikan pembiayaan alat-alat berat, saat ini Perseroan lebih memfokuskan pembiayaan alat berat bagi industri transportasi dan infrastruktur yang memenuhi kriteria tertentu;

Laporan Direksi 6. Meningkatkan sinergi dan aliansi strategis baik dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sesama Perusahaan Anak PT Bank Mandiri (Persero) Tbk maupun dengan jaringan dealer PT Tunas Ridean Tbk untuk mengoptimalkan dukungan pendanaan, ketersediaan unit kendaraan, akuisisi konsumen baru maupun pemanfaatan infrastruktur khususnya dalam pemasaran produk-produk pembiayaan Perseroan; 7. Mengembangkan program-program customer loyalty yang memberikan benefit atau keuntungan bagi konsumen Perseroan. Dengan penerapan strategi dan kebijakan strategis tersebut, kinerja keuangan Perseroan terus tumbuh dan meningkat secara signifikan. Beberapa indikator pertumbuhan kinerja Perseroan di tahun 2013 adalah sebagai berikut: 1. Perseroan menyalurkan pembiayaan baru sepanjang tahun 2013 sebesar Rp11,59 triliun, meningkat 39% dibandingkan pembiayaan baru di tahun 2012 sebesar Rp8,35 triliun. Pembiayaan baru tersebut mencapai 97% dari target pembiayaan baru yang ditetapkan di tahun 2013 yaitu sebesar Rp12 triliun. Belum tercapainya target pembiayaan tersebut disebabkan antara lain karena semakin ketatnya persaingan bisnis diantara perusahaan pembiayaan dan dipengaruhi juga oleh faktor kenaikan suku bunga Bank Indonesia. 2. Piutang pembiayaan yang dikelola oleh Perseroan di tahun 2013 mencapai sebesar Rp15,6 triliun, meningkat 37% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp11,4 triliun. Peningkatan tersebut dikarenakan adanya peningkatan volume pembiayaan di tahun 2013. Piutang pembiayaan yang dikelola tersebut mencapai 96% dari target piutang pembiayaan yang dikelola di tahun 2013 sebesar Rp16,3 triliun. 3. Perseroan meraih total pendapatan di tahun 2013 sebesar Rp1,17 triliun, meningkat 39% dibandingkan total pendapatan di tahun 2012 sebesar Rp841 miliar. Total pendapatan tersebut mencapai 114% dari target total pendapatan di tahun 2013 sebesar Rp1,02 triliun. Dari total pendapatan tersebut, pendapatan dari pembiayaan konsumen di tahun 2013 memberikan kontribusi pendapatan terbesar yaitu sebesar Rp860 miliar atau meningkat 35% dibandingkan pendapatan pembiayaan konsumen di tahun 2012 sebesar Rp638 miliar, diikuti sewa guna usaha (sewa pembiayaan) sebesar Rp60 miliar atau meningkat signifikan 263% dibandingkan pendapatan sewa guna usaha (sewa pembiayaan) di tahun 2012 sebesar Rp17 miliar, dan sisanya berasal dari pendapatan bunga dan lain-lain. 33

Laporan Direksi 34 4. Di tahun 2013, Perseroan juga berhasil mencatatkan perolehan laba tahun berjalan sebesar Rp176,3 miliar, melebihi dari target laba tahun berjalan yang ditetapkan di awal tahun sebesar Rp150 miliar atau 118%. Pencapaian laba tahun berjalan ini tumbuh 51% dibandingkan laba tahun berjalan tahun 2012 sebesar Rp116,5 miliar. Peningkatan laba tahun berjalan ini seiring dengan peningkatan pendapatan baik pendapatan pembiayaan konsumen maupun pendapatan sewa pembiayaan. 5. Total aset Perseroan di tahun 2013 mencapai Rp5,6 triliun, atau tumbuh 29% dari tahun 2012 sebesar Rp4,3 triliun. Pertumbuhan ini berhasil melampaui dari target yang ditetapkan yaitu sebesar Rp4,4 triliun atau 128%. Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan portofolio piutang pembiayaan konsumen seiring dengan peningkatan volume pembiayaan konsumen. 6. Tingkat piutang pembiayaan bermasalah (Non Performing Loan) Perseroan tahun 2013 dapat dijaga di tingkat yang wajar di level 1,16%, menurun dibandingkan tahun 2012 sebesar 1,23%. Tingkat pencapaian NPL ini 94% dari target NPL tahun 2013 sebesar 1,09%. Penurunan NPL ini sejalan dengan penerapan manajemen risiko yang komprehensif dan proses penagihan piutang bermasalah yang cukup baik. Disamping itu, di tahun 2013 Perseroan juga telah berhasil mencapai seluruh target-target strategis atau Key Initiatives yang telah ditentukan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai induk perusahaan bagi masing-masing perusahaan anaknya, yaitu pencapaian target profitabilitas dan target piutang pembiayaan yang dikelola. Selain itu, dengan key initiatives yang telah dilaksanakan oleh Perseroan selama tahun 2013 antara lain perluasan jaringan pemasaran dan peningkatan penetrasi kepada existing dealer maupun meningkatkan coverage dealer, Perseroan pada akhir tahun 2013 dapat mencapai market share di segmen mobil baru sebesar 10% melebihi target yang ditetapkan sebesar 7%. Perseroan juga mencapai peningkatan pencairan kredit kepada konsumen fleet yang menjadi nasabah Bank Mandiri sebesar Rp385 miliar pada akhir tahun 2013. Pencapaian kinerja Perseroan tersebut tidak terlepas dari kendala dan tantangan yang terjadi tahun 2013. Kendala dan tantangan usaha yang dihadapi oleh Perseroan selama tahun 2013 antara lain adalah kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) dimana selama tahun 2013 Bank Indonesia telah menaikkan 5 (lima) kali suku bunga acuan mulai dari 5,75% hingga menjadi 7,50% serta adanya fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat yang mencapai Rp12.189,- pada akhir tahun 2013.

Laporan Direksi Kondisi-kondisi tersebut antara lain menyebabkan ketatnya likuiditas yang memaksa perusahaan pembiayaan harus menyesuaikan selling rate dengan kenaikan BI Rate dan juga menyebabkan kenaikan harga komponen kendaraan bermotor yang pada akhirnya meningkatkan harga jual beberapa merek kendaraan bermotor. Namun demikian, kondisi tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap sumber pendanaan Perseroan karena sumber pendanaan Perseroan sebagian besar berasal dari joint financing dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Selain itu untuk menghadapi kendala dan tantangan tersebut, Perseroan telah memiliki kebijakan-kebijakan strategis agar kinerja Perseroan dapat terus tumbuh. Sumber Daya Manusia Selain faktor sumber pendanaan dan ketersediaan unit kendaraan, faktor penting lainnya bagi perusahaan pembiayaan adalah kualitas sumber daya manusia. Di tahun 2013, Perseroan terus meningkatkan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki. Pengembangan kompetensi sumber daya manusia dilakukan baik melalui pelatihan-pelatihan internal maupun eksternal secara intensif dan berkelanjutan. Salah satunya dengan melaksanakan program strategis yaitu Managers Development Program (MDP) yang di tahun 2013 ini adalah merupakan tahun ke 2 sejak pertama kalinya dijalankan di tahun 2012. Program MDP tersebut bertujuan untuk kaderisasi caloncalon manager profesional yang pesertanya diseleksi dari internal pegawai Perseroan untuk mengikuti masa pendidikan dalam jangka waktu tertentu sehingga pada akhirnya diharapkan mampu mendukung perkembangan dan kinerja Perseroan ditahun-tahun mendatang. 35 Direksi berkomitmen untuk melaksanakan Program MDP ini setiap tahun agar kompetensi sumber daya manusia dapat terus ditingkatkan secara berkelanjutan untuk menghasilkan insan-insan Perseroan yang berkualitas, profesional dan berdedikasi tinggi untuk memberikan kontribusi yang terbaik kepada Perseroan. Prospek Usaha Berdasarkan asumsi data penjualan mobil oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) diperkirakan tahun 2014 penjualan mobil mencapai 1,2 juta 1,3 juta unit atau relatif stagnan dibandingkan dengan tahun 2013. Asumsi tersebut sangat di pengaruhi antara lain oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang belum stabil, tingkat inflasi, fluktuasi nilai tukar Dollar Amerika Serikat terhadap Rupiah dan kenaikan suku

Laporan Direksi 36 bunga Bank Indonesia. Meskipun demikian, Perseroan tetap optimis dan berkeyakinan bahwa di tahun 2014, peluang bisnis Perseroan akan tumbuh diatas rata-rata pertumbuhan industri. Optimisme Perseroan ini didukung antara lain oleh masih akan tetap meningkatnya daya beli masyarakat seiring makin bertambahnya populasi keluarga kelas menengah yang juga didukung dengan banyaknya produksi varian kendaraan baru dengan harga yang kompetitif, adanya program marketing dealer yang menarik serta mulai dipasarkannya berbagai mobil jenis Low Cost Green Car (LCGC) dengan harga yang terjangkau. Kondisi transportasi umum baik di kota besar maupun di daerah-daerah yang belum memadai juga menjadi salah satu faktor yang akan meningkatkan permintaan penjualan kendaraan bermotor di Indonesia. Selain itu, sektor industri transportasi dan infrastruktur yang terus berkembang akan menjadi potensi market bagi Perseroan dalam mengembangkan bisnis fleet dan alat berat. Di tahun 2014, Perseroan menargetkan pembiayaan baru sebesar Rp16 triliun atau meningkat 38% dibandingkan pencapaian pembiayaan baru tahun 2013 sebesar Rp11,59 triliun. Perseroan telah mencanangkan target untuk menjadi 3 besar perusahaan pembiayaan di Indonesia pada tahun 2014 dari sisi total pembiayaan baru. Dengan dukungan sumber pendanaan yang berkelanjutan, jaringan kantor cabang yang semakin luas, hubungan yang baik dengan jaringan dealer nasional dan SDM yang berkualitas, manajemen berkeyakinan mampu mencapai target tersebut. Untuk memanfaatkan peluang bisnis di tahun 2014 serta meningkatkan kinerja Perseroan untuk tumbuh secara berkelanjutan, Perseroan antara lain akan melakukan beberapa strategi bisnis sebagai berikut : 1. Mengoptimalkan penetrasi market di segmen premium car (harga mobil diatas Rp600 juta) maupun premium motorcycle (sepeda motor diatas 1.000 cc); 2. Memperluas basis pasar retail dengan membuka 11 jaringan kantor pemasaran baru di tahun 2014 dengan lokasi sebagian besar di pulau Jawa. 3. Mengoptimalkan sinergi dan aliansi dengan grup Bank Mandiri untuk melakukan penetrasi market kepada anchor clients Bank Mandiri. 4. Memperluas kerjasama dengan jaringan dealer-dealer baru atau Agen Pemegang Merek (APM) kendaraan bermotor untuk meningkatkan market share Perseroan di mobil baru. 5. Menyempurnakan proses kerja di bidang marketing dengan inovasi mobile survey dan di bidang collection dengan inovasi mobile collection.

Laporan Direksi Dengan berbagai strategi bisnis yang akan dilakukan manajemen di tahun 2014, diharapkan dapat mendukung visi Bank Mandiri menjadi Lembaga Keuangan Paling Dikagumi dan Progresif di Indonesia pada tahun 2014. Penerapan Tata Kelola Perusahaan Di tahun 2013, Manajemen dan seluruh karyawan Perseroan telah berkomitmen untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam setiap menjalankan aktivitas bisnisnya. Implementasi GCG tersebut diterapkan melalui organorgan dalam Perseroan baik organ utama maupun organ pendukung serta system dan kebijakan yang terkait GCG. Manajemen meyakini bahwa pencapaian kinerja yang baik dapat terus dipertahankan secara berkelanjutan dalam jangka panjang dan mencapai berbagai prospek bisnis yang hendak diraih jika Perseroan dapat melaksanakan prinsip-prinsip GCG secara konsisten dengan baik dan benar. Implementasi GCG di Perseroan untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas pengelolaan perusahaan kepada publik serta menciptakan nilai tambah bagi perusahaan secara maksimal. Untuk mengoptimalkan check and balance, selama tahun 2013 manajemen melakukan pertemuan berkala dengan Dewan Komisaris dan Komite Audit. Wujud implementasi GCG yang telah dilakukan Perseroan, antara lain, dengan menetapkan pedoman GCG Charter, kebijakan Corporate Code of Conduct, penerapan Pakta Integritas bagi setiap karyawan, pengkinian terhadap Standard Operating Procedure yang jelas dan transparan, penerapan kebijakan anti gratifikasi, optimalisasi sistem whistleblowing, meningkatkan pelaksanaan kegiatan Corporate Social Responsibility, dan proses pengadaan barang dan jasa yang dilakukan secara transparan dan bertanggung jawab. 37 Di tahun mendatang, Perseroan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas implementasi GCG dengan melakukan konsolidasi penerapan GCG dengan induk Perseroan yaitu Bank Mandiri sehingga diharapkan dapat lebih meningkatkan nilai-nilai Perseroan.

Laporan Direksi Perubahan Komposisi Direksi Pada periode tahun 2013, susunan anggota Direksi Perseroan tidak mengalami perubahan sesuai dengan hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang telah diadakan pada tanggal 16 Mei 2013. 38 Apresiasi Sebagai rangkaian kata penutup, seluruh jajaran Direksi mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Dewan Komisaris atas segala arahan yang diberikan kepada Direksi. Penghargaan yang sama juga disampaikan kepada Pemegang Saham, pelanggan dan mitra bisnis, atas dukungan, kepercayaan dan kerjasamanya yang telah terjalin dengan baik selama ini. Direksi juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh karyawan yang telah berkarya dengan penuh dedikasi dan kecintaan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing serta mendukung upaya untuk mewujudkan Visi, Misi dan Tujuan Perseroan secara bahu membahu tanpa mengenal lelah sehingga Perseroan dapat mencapai berbagai target peningkatan usaha dan pertumbuhan kinerja Perseroan secara berkelanjutan. Jakarta, 17 Maret 2014 Direksi Ignatius Susatyo Wijoyo Direktur Utama Anton Herdianto Direktur Harjanto Tjitohardjojo Direktur

Laporan Direksi 39 Ignatius Susatyo Wijoyo Direktur Utama Anton Herdianto Direktur Harjanto Tjitohardjojo Direktur

profil perusahaan

Identitas Perusahaan Identitas Perusahaan 42 Nama perusahaan Bidang Usaha Produk dan Jasa Status Perusahaan Tanggal Pendirian Akte Pendirian Modal Dasar dan Modal Disetor Kepemilikan Jumlah Karyawan Alamat Kantor PT Mandiri Tunas Finance Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, kegiatan usaha Perseroan bergerak dalam bidang lembaga pembiayaan, dimana untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha pembiayaan konsumen, sewa guna usaha, anjak piutang dan usaha kartu kredit. Saat ini, Perseroan hanya melaksanakan kegiatan pembiayaan konsumen dan sewa guna usaha. Pembiayaan kendaraan bermotor kepada retail dan perusahaan meliputi: mobil baru, mobil bekas, sepeda motor, kendaraan niaga dan alat-alat berat. Anak Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Tunas Ridean Tbk. 17 Mei 1989 dengan nama PT Tunas Financindo Corporation. Akta Pendirian No. 262 Tanggal 17 Mei 1989 dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H, Notaris di Jakarta. Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia C2-4868.HT 89 tanggal 1 Juni 1989. Berita Negara Republik Indonesia No. 57, Tanggal 18 Juli 1989, Tambahan No. 1369. Modal Dasar : Rp1.000.000.000.000 Modal Disetor : Rp 250.000.000.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 51% PT Tunas Ridean Tbk 49% 2.793 orang Graha Mandiri Lt. 3A Jl. Imam Bonjol No. 61 Jakarta 10310 Indonesia Telepon : (62-21) 230 5608 Fax : (62-21) 230 5618 Email : corporate.secretary@mtf.co.id Website : www.mtf.co.id Jumlah Kantor Cabang 77 kantor cabang tersebar di kota-kota: Banda Aceh, Medan, Rantau Prapat, Padang, Bukittinggi, Batam, Pekanbaru, Duri, Jambi, Baturaja, LubukLinggau, Muara Bungo, Bengkulu, Palembang, Lampung (7 Cabang), Pangkal Pinang, Cilegon, Serang, Tangerang (3 Cabang), Jakarta (8 Cabang), Bogor, Depok, Bekasi (2 Cabang), Sukabumi, Karawang, Bandung (2 Cabang), Tasikmalaya, Cirebon, Semarang, Tegal, Solo, Yogyakarta, Purwokerto, Magelang, Kudus, Surabaya (2 Cabang), Malang, Kediri, Jember, Madiun, Tuban, Denpasar (2 Cabang), Mataram, Pontianak,Balikpapan, Palangkaraya, Samarinda, Banjarmasin, Tanjung, Makassar, Parepare, Kendari, Tarakan, Manado, Palu, dan Gorontalo.