BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penerapan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah pada rumah

dokumen-dokumen yang mirip
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO PROVINSI JAWA TENGAH,

PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 115 TAHUN 2016 TENT ANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA BAUBAU PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BAB 5 PENUTUP. Daerah pada Rumah Sakit Umum Daerah Sumberglagah, maka peneliti

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

PROSES PENYUSUNAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN PADA BADAN LAYANAN UMUM RSUD SUMBERGLAGAH

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

BAB V PENUTUP. administratif PPK-BLUD yang meliputi Pola Tata Kelola, Rencana Strategis Bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menunjang fungsi tersebut di atas BKPP memiliki Visi dan Misi yang melekat, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 50 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dan teori perlu berimplikasi pada praktik. Oleh karena itu antara teori dan praktik

Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA SKPD ) TAHUN

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

BAB III ISU - ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah dan desentralisasi fiskal yang menitik beratkan pada pemerintah

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 52 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dituntut dapat disajikan secara transparan dan akuntabel. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan lain-lain. Sebagaimana bentuk-bentuk organisasi lainnya

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB V RENCANA PROGRAM, RENCANA INDIKATOR KEGIATAN KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia menganut asas desentralisasi yang memberikan kebebasan dan

RENCANA KERJA ( RENJA ) SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN 2015

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ACEH BARAT DAYA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH BARAT DAYA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KERANGKA ACUAN KERJA (K A K) PELAKSANAAN KEGIATAN (2017)

BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH Nama SOP PENYUSUNAN APBD

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Koreksi atas posisi Laporan Operasional pada Pemerintah Kota

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN BUPATI REJANG LEBONG NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. penting. Otonomi daerah yang dilaksanakan akan sejalan dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II PROFIL INSTANSI. mengelola keuangan pemerintah Kota Medan. Dengan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI KUANTAN SINGINGI NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut (DPRD dan

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

BAB VII PENUTUP. Kabupaten Solok Selatan diketahui berdasarkan komponen input :

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB. II TINJAUAN PUSTAKA Akuntansi Berbasis Kas dan Akuntansi Berbasis Akrual

BAB I PENDAHULUAN. karena entitas ini bekerja berdasarkan sebuah anggaran dan realisasi anggaran

SOSIALISASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG APBD KOTA BATAM TAHUN ANGGARAN 2017

Bab I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun Latar Belakang. B a b I P e n d a h u l u a n 1

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2013 BUPATI PANDEGLANG,

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggara negara atas kepercayaan yang diamanatkan kepada mereka. Hal ini

KERANGKA ACUAN KERJA (K A K) PELAKSANAAN KEGIATAN (2017)

BAB 1 PENDAHULUAN. Paradigma manajemen keuangan pemerintahan di Indonesia saat ini

Puskesmas Sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Ditulis oleh Administrator Selasa, 24 May :55 -

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 74 TAHUN 2017 TENTANG

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kepedulian dan kemajuan dalam mewujudkan peningkatan kualitas kinerjanya.

KERANGKA ACUAN KERJA (K A K) PELAKSANAAN KEGIATAN (2017)

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

GAMBARAN UMUM DAN ARAH KEBIJAKAN BUMD, BLUD DAN BMD DALAM PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TAHUN ANGGARAN 2019

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 16 A TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTAMEDAN. kecil yaitu bagian keuangan sekretariat daerah kota Medan dengan tugas

RINGKASAN SUBSTANSI PERUBAHAN UU 32/2004 BIDANG KEUANGAN DAN ASET DAERAH ISU-ISU/BAB UU 32/2004 USULAN DRAFT REVISI

BAB I PENDAHULUAN. peraturan perundang-undangan tersebut diantaranya adalah: Undang-undang

KERANGKA ACUAN KERJA (K A K) PELAKSANAAN KEGIATAN (2017)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PROPOSISI PENELITIAN. 2.1 Konsep Dasar Anggaran Pendapatan dan Belanja Entitas Sektor Publik

CAPAIAN KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TAHUN

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 77 ayat (12)

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8B TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dalam kurun waktu yang relatif singkat. Perhatian besar terhadap praktik

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 81 TAHUN 2011 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. semua pihak. Keinginan untuk mewujudkan good government merupakan salah

Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

BERITA DAERAH KOTA DEPOK

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN PADA SEKRETARIAT DAERAH WALIKOTA YOGYAKARTA,

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 113 TAHUN 2016 TENT ANG

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerapan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah pada rumah sakit, tentunya memiliki implementasi yang sangat penting bagi sistem akuntansi dan keuangan organisasi. Salah satunya dalam proses penganggaran termasuk pulah dalam elemen pengelolaan keuangan. Prinsip transparansi dan akuntabilitas publik yang diusung sebagai prinsip penting yang harus dikedepankan, menuntut Rumah Sakit dengan Pengelolaan Keuangan Badana Layanan Umum Daerah (PPK-BULD) harus mengatur sistem dan mendesain ulang pola-pola keuangan lembaga dengan dukungan infrastruktur dan Teknolgi Informasi (TI). Selain dukungan TI dalam pengembangan manajemen keuangan BLUD juga butuh dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai mengenai akuntansi dan keuangan, sebagai senjata ampuh dalam menciptakan informasi termasuk informasi akuntansi dan keuangan untuk mewujudkan peningkatan akuntabilitas dan kepercayaan dari masyarakat. Di sisi lain, aset terpenting organisasi diperoleh melalui kepemilikan sumber daya manusia yang unggul, karena sumber daya manusia adalah satu-satunya tempat dimana aset pengetahuan melekat, yaitu sumber munculnya ide-ide kreatif dan inovatif yang dapat digunakan oleh organisasi dalam mengambil keputusan untuk memecahkan 1

2 permasalahan. Tentunya, pola-pola lama dalam penganggaran pada organisasi harus dirubah dengan pola penganggaran baru yang lebih detail dan akurat. Sejalan dengan implementasi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Unit kerja pada SKPD paska ditetapkannya Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) merupakan salah satu dokumen yang sangat penting untuk menunjang keberhasilan dalam implementasi penerapan PPK-BLUD. Sesuai pasal 71 ayat (1) Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 61 Tahun 2007 tersebut, BLUD wajib menyusun Rencana Bisnis Anggaran (RBA) yang bedasarkan Rencana Strategis Bisnis (RSB) yang telah ditetapkan. RBA adalah dokumen perencanaan bisnis dan anggaran tahunan yang berisi program, kegiatan, standar pelayanan minimal, target kinerja dan anggaran BLUD. Penyusunan RBA berprinsip pada anggaran berbasis kinerja, perhitungan akuntansi biaya menurut jenis pelayanan, kebutuhan pendanaan dan kemampuan pendapatan yang diperkirakan akan diterima dari jasa pelayanan, hibah dan hasil kerja sama APBD, APBN, dan lain-lain pendapatan BULD yang sah. Selain itu RBA juga merupakan sebagai pengganti dari Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) untuk perangkat daerah yang telah menerapkan PPK-BLUD. Untuk itu, secara umum proses penyusunan dan pengesahan RBA sama dengan proses penyususnan RKA-SKPD dalam konteks anggaran daerah bagi BLUD- SKPD, RBA disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Rancangan

3 Peraturan Daerah tentang APBD, sedangkan untuk BLUD-Unit kerja, RBA disajikan sebagai bagian yang tidak dapat terpisahkan dari RKA-SKPD. Untuk BLUD-SKPD, RBA yang telah disusun, akan disampaikan kepada Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah (PPKD). Sedangkan BLUD-Unit kerja, RBA disampaikan kepada kepala SKPD untuk dikonsolidasi ke RKA-SKPD dan selanjutnya akan disampaikan kepada PPKD. RBA atau RKA-SKPD beserta PPKD diasampaikan kepada Tim Anggaran Pemerintahan Daerah (TAPD) untuk dilakukan penelaahan, kemudian akan disampaikan kepada PPKD agar dituangkan kedalam Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD. Mengingat pentingnya RBA dalam implementasi PPK-BLUD tersebut, maka perlu adanya penelitian tentang proses penyusunan RBA pada BLUD yang dapat digunakan sebagai referensi bagi aparatur pemerintah daerah dalam menyusun dokumen RBA-BLUD. 1.2 Rumusan Masalah Kegunaan rumusan masalah adalah untuk mengetahui bagaimana masalah yang menyangkut Proses Penyusunan Rencana Anggaran pada Badan Layanan Umum Daerah Pada Rumah Sakit Umum Daerah Sumberglagah. Berdasarkan yang dikemukakan tersebut diatas, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana persiapan dalam menyusun Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) dengan PPK-BLUD?

4 2. Bagaimana proses penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) pada Badan Layanan Umum Daerah pada Rumah Sakit Umum Daerah Sumberglagah Mojokerto? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah menemukan sesuatu pengetahuan baru atau untuk menjawab suatu pertanyaan, atau mencari pemecahan masalah yang di hadapi. Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah maka tujuan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dan memahami gambaran umum persiapan dalam menyusun Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) dengan PPK-BLUD. 2. Untuk mengetahui dan memahami proses penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) pada Badan Layanan Umum Daerah pada Rumah Sakit Umum Daerah Sumberglagah Mojokerto. 1.4 Manfaat penelitian Berdasarkan tujuan penelitian maka manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut: a. Manfaat Bagi Ilmu Pengetahuan Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa terhadap ilmu teori yang diperoleh selama ini dengan kenyataan yang terdapat dalam suatu organisasi, serta dapat menambah pemahaman dan

5 pengembangan ilmu yang khususnya dalam bidang Akuntansi Sektor Publik yang menyangkut pola penganggaran pada Badan Layanan Umum Daerah. b. Manfaat Bagi Objek Penelitian. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan dan tindakan koreksi lebih lanjut terhadap pengaplikasian mengenai pola penganggaran Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) pada Badan Layanan Umum Daerah. c. Manfaat Bagi Penelitian Selanjutnya Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai landasan untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut tentang Rencana Bisnis dan Anggaran pada Badan Layanan Umum Daerah. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian merupakan suatu pembatasan atas masalah penelitian dengan maksud menghindari pembahasan masalah yang lebih luas, agar penulisan skripsi ini dapat mudah dipahami oleh pembaca, maka dalam pembahasan ini penulis mengamati hal-hal berikut: a. Penyususnan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA), terdiri dari: 1. Dasar penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA). 2. Subtansi Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA). 3. Sistematika Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA). 4. Format Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) b. Mekanisme pengajuan dan penetapan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA).

6 c. Integrasi atau konsolidasi Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) dengan Rencana Peraturan Daerah tentang APBD dan Rencana Peraturan Kepalah Daerah tentang pejabaran APBD atau dengan RKA-SKPD.