II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang

dokumen-dokumen yang mirip
II. LANDASAN TEORI. badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. beberapa lembar kertas dengan angka-angka yang tertulis di atasnya, tetapi

2.1.2 Net Profit Margin (NPM) Lukman Syamsuddin (2007:62) mendefinisikan NPM sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS. Rinati (2009) melakukan penelitian yang berudul Pengaruh Net Profit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORITIS. asset lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Rasio ini dapat dibuat dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006), pasar modal (capital market)

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam melakukan analisis laporan keuangan, sebenarnya pintu yang paling

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA Pengertian PBV (Price Book Value)

II. TIN JAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yaitu aset riil (real asset) dan aset finansial (financial asset), yang sama-sama

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi pihak makro dan mikro Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II URAIAN TEORITIS. Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh

BAB 2 TINJAUAN TEORI DAN HIPOTESIS

PENGARUH CURRENT RATIO

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang. berkaitan dengan efek yang diterbitkannya serta lembaga dan profesi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keputusan investasi dan kredit yang baik (White et al., 2002). Agar dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Persaingan perusahaan bisa

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

KONSEP PASAR MODAL. Pengertian Pasar Modal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. dimasa yang akan datang. Untuk dapat berinvestasi, sebuah perusahaan maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan konsultan dari Amerika Serikat pada tahun 1980-an. Economic

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal merupakan penghubung antara investor (pihak yang memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Wang Sutrisno (2000) dengan penelitian yang berjudul pengaruh stock split

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati. masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

Artik Estuari D2D307004

menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. memperoleh sejumlah keuntungan di massa yang akan datang.

BAB 1. Pasar modal adalah bagian dari pasar financial dan tempat bertemunya investor dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi pada saat ini pertumbuhan perekonomian berkembang pesat

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. akhir dari proses akuntansi, yang disajikan sebagai bahan informasi bagi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu adalah kumpulan dari hasil-hasil penelitian yang telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dana tersebut ke berbagai sektor yang produktif. Pasar modal dalam fungsi ekonominya menyediakan fasilitas untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada investor, yaitu keuntungan berupa dividen dan capital gain. Capital gain

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Husnan (2009:3) menyatakan bahwa:

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan investor untuk mempunyai beberapa pilihan investasi yang

Transkripsi:

1 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar yang disiapkan guna memperdagangkan sahamsaham dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek. Pasar modal adalah pasar dari berbagai instrument keuangan jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri yang diterbitkan pemerintah dan perusahaan swasta (Suad Husnan,1994). Fungsi pasar modal adalah tempat bertemunya pihak yang memiliki dana lebih (lender) dengan pihak yang memerlukan dana jangka panjang tersebut (borrower). 2.1.2 Pengertian Investasi Pengertian investasi menurut Downes dan Goodman, investasi adalah investasi keuangan dimana seorang investor menanamkan uangnya dalam bentuk usaha dalam waktu tertentu dari setiap orang yang ingin memperoleh laba dari

13 keberhasilan pekerjaannya. Pengertian investasi menurut KBBI adalah penanaman uang atau modal disuatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Investasi merupakan suatu kegiatan penempatan dana pada asset produktif dengan harapan mendapatkan pertumbuhan modal dalam jangka waktu tertentu. Umumnya para investor mempunyai sifat tidak menyukai resiko ( risk averse ) yaitu apabila mereka dihadapkan pada suatu kesempatan investasi yang mempunyai resiko tinggi maka para investor tersebut akan mensyaratkan tingkat keuntungan yang lebih besar. Husnan ( 1990 ) menyatakan bahwa semakin tinggi resiko suatu kesempatan investasi, maka semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh investor. Investasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut : 1. investasi dalam bentuk asset riil ( real assets ) yaitu investasi dalam bentuk aktiva berwujud fisik, seperti emas, batu mulia dan sebagainya. 2. Investasi dalam bentuk surat berharga/sekuritas (marketable securities financial assets) yaitu investasi dalam bentuk surat-surat berharga yang pada dasarnya merupakan klaim atas aktiva riil yang diawasi oleh suatu lembaga/perorangan tertentu. 2.1.3 Pengertian Saham Saham atau stocks adalah surat bukti atau tanda kepemilikan bagian modal pada suatu perseroan terbatas (emiten). Dalam transaksi jual beli di Bursa Efek, saham atau sering pula disebut shares merupakan instrumen yang paling dominan

14 diperdagangkan. Saham dapat diterbitkan dengan cara atas nama atau atas unjuk dan wujud saham adalah berupa selembar kertas yang menerangkan pemilik kertas tersebut. Menurut Charles C. Zhang with Lynn Chen Zhang dalam buku Make You re Self a Millionaire New York (2003; 53) pengertian saham adalah : Stock represent ownership in a company Sedangkan menurut Maureen Burton, Reynold Nesiba, dan Ray Lomba dalam buku yang berjudul Introduction to Financial Market and Institutions (2003; 309) yang dimaksud dengan saham adalah : Stocks are equity claims represent ownership of the net assets and income of a corporation; quantities that are measured at a point in time. Dengan demikian jika seorang investor membeli saham suatu perusahaan, maka ia pun menjadi pemilik perusahaan dan memiliki andil pada asset perusahaan. Semakin besar saham yang dimilikinya, maka semakin besar pula kekuasaannya di perusahaan tersebut. Suatu perusahaan hanya dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham (stock). Jika perusahaan perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini disebut dengan saham biasa (common stock). Untuk menarik investor potensial lainnya, suatu perusahaan mungkin juga mengeluarkan kelas lain dari saham, yaitu yang disebut dengan saham preferen (preferen stock). Pengetian harga saham menurut R. Agus Sartono dalam bukunya Manajemen Keuangan : Teori dan Aplikasi (2001;41) didefinisikan sebagai berikut:

15 Harga saham adalah nilai sekarang atau present value dari aliran kas yang diharapkan diterima. Pengertian perubahan harga saham menurut Jogiyanto dalam bukunya Teori Portofolio dan Analisis Investasi (2003;383) adalah sebagai berikut: Perubahan harga saham adalah kenaikan atau penurunan harga saham sebagai akibat adanya dari adanya informasi baru yang mempengaruhi harga saham. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi baru dapat mempengaruhi perubahanan dari harga saham, dimana harga saham tersebut adalah nilai sekarang yang diharapkan dietrima. 2.1.4 Karakteristik Saham Karakteristik saham ada berbagai macam seperti yang dikemukakan oleh Dahlan Siamat dalam buku Manajemen Lembaga Keuangan (2004; 268) karakteristik saham dibedakan menjadi : 1. Karakteristik Saham Biasa (Common Stock) a. Deviden dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba. b. Memilki hak suara (one share one vote). c. Hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan apabila bangkrut akan dilakukan setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi. 2. Karakteristik Saham Preferen (Preferen Stock). a. Memiliki hak paling dahulu memperoleh deviden. b. Dapat mempengaruhi manajemen perusahaan terutama dalam pencalonan pengurus.

16 c. Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham lebih dahulu setelah kreditor apabila perusahaan dilikuidasi. d. Kemungkinan dapat memperoleh tambahan dari pembagian laba perusahaan di samping penghasilan yang diterima secara tetap. 2.1.5 Klasifikasi Saham Kalsifikasi saham menurut M. Fakhruddin dan M. Sopian Hadianto dalam buku Perangkat dan Model Analisis Investasi di Pasar Modal (2001;45) dibedakan menjadi beberapa hal, yaitu : 1. Cara Peralihan Hak 2. Hak Tagihan atau Klaim 3. Kinerja Saham. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut : 1. Cara Peralihan Hak Jika dilihat dari cara peralihan hak, maka saham dapat diklasifikasikan : a. Saham Atas Unjuk (bearer stocks), artinya pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya. Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut maka dialah sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS. b. Saham Atas Nama (registered stocks), merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, di mana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu.

17 2. Hak Tagihan atau Klaim Jika ditinjau dari segi kemampuan dalam hal klaim, maka saham terbagi atas : a. Saham Biasa (common stock), yaitu merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling junior terhadap pembagian deviden, dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. Saham biasa merupakan saham yang paling banyak dikenal dan diperdagangkan di pasar modal. b. Saham Preferen (preferen stock), merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bungan obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil yang dikehendaki investor. 3. Kinerja Saham Jika dilihat dari kinerja perdagangan maka saham dikategorikan atas : a. Blue-Chip Stocks, yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industri sejenis, memilki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar deviden. b. Income Stocks, yaitu saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar deviden lebih tinggi dari rata-rata deviden yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan deviden tunai. c. Growth Stocks (well-known), yaitu saham-saham dari emiten yang memilki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi. Selain itu terdapat juga growth

18 stock (lesser-known), umumnya saham ini berasal dari daerah yang kurang populer dari kalangan emiten. d. Speculative Stocks, yaitu saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemampuan penghasilan yang tinggi di masa mendatang. e. Counter Cylical Stocks, yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat resesi ekonomi, harga saham tetap tinggi, di mana emitennya mampu memberikan deviden yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi. Emiten seperti ini biasanya bergerak dalam produk yang sangat dan selalu dibutuhkan masyarakat seperto rokok, consumer goods. 2.1.6 Penilaian Harga Saham Ketika seorang investor memutuskan untuk membeli atau menjual saham yang dimilikinya, terlebih dahulu investor melakukan analisis terhadap suatu saham tersebut. Kadang-kadang keputusan beli atau jual dilakukan karena adanya rumor atau mengikuti kekuatan pasar. Dalam artikel klinik Go Public dan investasi yang diterbitkan oleh Bursa Efek Jakarta, disebutkan bahwa untuk menilai saham yang menguntungkan bisa dilakukan dengan melihat kinerja suatu emiten, yang biasanya dilihat dari kemampuan emiten tersebut dalam menghasilkan laba. Semakin tinggi laba bersih suatu emiten, maka semakin besar keuntungan yang dapat dinikmati oleh investor sebagai pemegang saham dan semakin besar pula kemungkinan harga saham akan

19 naik. Selain kinerja emiten, prospek dan perkembangan industri dimana emiten berada, kondisi mikro dan makro ekonomi juga akan mempengaruhi harga saham suatu emiten. Penentuan harga saham, pada prakteknya mengacu pada beberapa pendekatan teori penilaian, dimana dalam perkembangannya paralel dengan presepsi investor yang berminat untuk menanamkan modalnya pada suatu perusahaan yang terdaftar di Bursa. Menurut Suad Husnan dalam bukunya Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas (2001;315) dua pendekatan analisis yang sering digunakan dalam penilaian harga saham yaitu : 1. Analisis Fundamental Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan (i) mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan dating, (ii) menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga dapat diperoleh taksiran harga saham. 2. Analisis Teknikal Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham (kondisi pasar) dengan mengamati perubahan harga saham tersebut di waktu yang lalu. Pemikiran yang mendasari analisis ini adalah (i) bahwa harga saham mencerminkan informasi yang relevan, (ii) bahwa informasi tersebut ditunjukkan oleh perubahan harga di waktu yang lalu dan (iii) karena perubahan harga saham akan mempunyai pola tertentu dan pola tersebut akan berulang.

20 2.1.7 Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan harga saham, diantaranya yang dikeluarkan oleh BAPEPAM, menurut BAPEPAM No.XK1: 1. Keterbukaan informasi yang harus segera diumumkan kepada publik 2. Lampiran : Lampiran ketua BAPEPAM No.Kep-86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996 3. Setiap perusahaan publik atau emiten yang petanyaan pendaftarannya telah menjadi efektif, harus menyampaikan kepada BAPEPAM dan mengumumkannya kepada masyrakat secepat mungkin, paling lambat akhir kerja ke-2 (kedua) setelah keputusan atau terjadinya suatu peristiwa, informasi atau fakta material yang mungkin dapat mempengruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi modal 4. Informasi atau fakta material yang diperkirakan dapat mempengaruhi harga efek atau keputusan investasi pemodal, antara lain hal-hal sebagai berikut: a. Penggabungan usaha, pembelian saham, peleburan usaha, atau pembentukan usaha patungan b. Pemecahan deviden saham atau pembagian deviden saham c. Pendapatan dari pembagian deviden yang luar biasa sifatnya d. Perolehan atau kehilangan kontrak penting e. Produk atau penemuan baru yang berarti f. Perubahan dalam pengendalian atau peubahan dalam manajemen g. Penjualan tambahan efek kepada masyarakat atau secara terbatas yang material jumlahnya h. Pembelian atau kerugian penjualan aktiva yang material i. Perselisihan tenaga kerja yang relatif penting

21 j. Tuntutan hukum yang penting terhadap perusahaan, dan atau direktur komisaris perusahaan k. Pengajuan tawaran atau pembelian efek perusahaan lain l. Penggantian akuntan yang mengaudit perusahan m. Penggantian wali amanat n. Perubahan tahun fiskal perusahaan Jadi dapat disimpulkan bahwa perubahan harga saham dipengaruhi oleh faktor internal perusahaan yang dapat dijadikan tolak ukur para investor dalam membeli saham perusahaan. 2.1.8 Pengertian Return On Investment (ROI) Return on Investmen (ROI) atau yang sering juga disebut dengan returnon total assets adalah merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Semakin tinggi ratio ini, semakin baik keadaan perusahaan. 2.1.9 Hubungan Return On Investment dengan Harga Saham Bagi investor, informasi yang diperoleh dari perusahaan bisa dijadikan dasar untuk menilai seberapa besar pengembalian investasi (ROI), karena setiap investor menginginkan tingkat pengembalian investasi yang tinggi. 2.2 Penelitian Terdahulu Temuan Fazhur (2009), yaitu faktor yang mempengaruhi profitabilitas UUS PT. Bank X menggunakan rasio keuangan. Data yang digunakan menggunakan data

22 sekunder laporan keuangan bank Januari 2005- Desember 2008. Penelitiannya menggunakan du pont system dan menggunkana metode analisis regresi berganda dengan aplikasi SPSS 14. Hasil dari analisisi du pont system menunjukan bahwa yang sangat berpengaruh terhadap R0E adalah net profit margin. Serta ditemukan variabel CAR, FDR, BOPO, dan NM berpengaruh terhadap ROE. Namun NPF tidak ada penharuhnya terhadap ROE. Tarigan, Lukas (1995),Penelitian ini hanya difokuskan kepada penilaian harga saham menurut model Du Pont System dengan melihat variabel Return On Equity (ROE), Nilai Buku Saham (BVS), Price Earning Rata-rata seluruh perusahaan (Mmkt), Price Earning Ratio Relatif suatu perusahaan tertentu dibandingkan pasar. Penelitian dilakukan terhadap 15 perusahaan manufactur yang membagikan dividen pada bulan Agustus dan September 1993. Dengan anggapan perusahaan stabil dan mempunyai transaksi Likuid, dan rentang waktu Juli 1992 sampai dengan September 1993, mengingat selama rentang waktu ini BEJ telah diswastakan dengan harapan telah terjadi mekanisme pasar. Hasil penelitian menunjukkan dari 15 perusahaan yang diteliti, harga saham dari 10 perusahaan mempunyai persentase perbedaan harga saham dibawah 5 %, 3 perusahaan mempunyai persentase perbedaan harga saham di bawah 10%, 2 perusahaan mempunyai persentase perbedaan harga saham dibawah 25% dibandingkan dengan harga saham. Menguji model Du Pont System dilakukan uji statistik 2 rata-rata dengan tingkat kepercayaan 5%. Hasil hipotesa T hitung adalah -0,4962 dan 0,025 tabel adalah - 2,108 dan 2,108 T hitung berada didaerah penerimaan.