BAB I PENDAHULUAN. mulai banyaknya perusahaan yang memiliki website pribadi. Adopsi internet

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ini telah mempengaruhi banyak bidang kehidupan seperti ekonomi, pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. Keunggulan internet dibandingkan dengan media lain menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat terutama teknologi informasi.internet merupakan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. pengguna internet (netter) berjumlah 3,035 milyar pengguna atau 42,3 % dari. Tabel 1.1 Statistik Pengguna Internet Dunia

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan, serta kemudahan bagi pemakainya. Menurut O Brien (2005: 175)

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan melalui internet. Internet (Inter-Network) melalui sistem world wide

BAB I PENDAHULUAN. menyebar (pervasiveness), tidak mengenal batas (borderless-ness), real-time,

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi telah banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis. Peningkatan pengguna internet dan kemudahan dalam akses

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dipisahkan lagi dari kehidupan manusia. Beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi berkembang sesuai seiring perkembangan jaman. Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama dalam bidang komunikasi dan internet. Perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. internet kepada penggunanya dalam hal akses. Pengguna dapat dengan mudah

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Pertahanan Amerika pada tahun 1960 yaitu ARPANET. (Advanced Research Project Agency Network) yang ditujukan sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Audit Laporan Keuangan bertujuan untuk memberikan pendapat mengenai

BAB I PENDAHULUAN. yakni mengakses laporan keuangan perusahaan melalui website

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana dengan memperjualbelikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media internet sebagai media komunikasi kepada pihak-pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah membawa perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. fasilitas untuk memindahkan dana dari lender (pihak yang mempunyai kelebihan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh tingkat keuntungan (return) yang tinggi. Tinggi rendahnya

BAB I PENDAHULUAN. website perusahaan biasanya adalah produk atau jasa yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. miliki serta kinerjanya kepada calon investor, calon kreditor, dan para

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana yang efektif dalam rangka penghimpunan dana

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana bertemu untuk menjualbelikan sekuritasnya. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan timbulnya asimetri informasi. Di Indonesia, sebagian besar struktur

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlihat dari peningkatan jumlah perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi perhatian banyak pihak khususnya masyarakat bisnis. Hal ini terutama

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1. Teknologi informasi telah membuka mata dunia akan sebuah dunia baru,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. modal juga dapat dijadikan indikator bagi perkembangan perekonomian sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengguna internet dunia pun meningkat pesat tiap tahunnya, termasuk di

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan sumber dana atau alternatif pembiayaan kegiatan bisnisnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. menanam modalnya pada perusahaan-perusahaan yang go public. Semua

BAB I PENDAHULUAN. alat komunikasi bisa membangkitkan potensial dalam menampilkan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. satu cara untuk meraih keunggulan kompetitif jangka panjang (sustainable

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era persaingan yang semakin ketat serta kondisi ekonomi yang serba

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh

BAB I PENDAHULUAN. atau merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. teratur (Koetin, 2002). Investasi dapat dilakukan pada berbagai instrumen

Judul : Pengungkapan Pelaporan Keuangan Melalui Website dan Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Nama : I Gusti Putu Adi Diatmika NIM : ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan laporan keuangan pada suatu perusahaan publik dimaksudkan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Badan Pusat Statistik Sensus Penduduk 2010, jumlah

BAB I PENDAHULUAN. lokal maupun asing. Berdasarkan data World Federation Of Exchange,

BAB I PENDAHULUAN. berada di posisi 8 bahkan pengguna sosial media seperti: Facebook, Twitter,

BAB I PENDAHULUAN. mempublikasikan posisi, kinerja, dan arus kas keuangan perusahaan kepada

BAB I PENDAHULUAN. alternatif investasi pada financial assets, sedangkan emiten sebagai pihak yang. memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin, 2010:26).

BAB I PENDAHULUAN. Investor sebagai pemilik modal yang berperan penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ikut berperan serta membantu memutar kembali roda. perusahaan untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Informasi juga penting

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan salah satu hal yang penting dalam kepentingan dunia bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah informasi yang memberikan pengaruh sangat besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang berkesinambungan. perusahaan (Sijabat, 2007). Setelah terjadinya krisis ekonomi pada tahun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyesuaikan diri serta beradaptasi dalam menghadapi perubahan di

BAB I PENDAHULUAN. Sekitar pertengahan hingga akhir tahun 2008, pasar modal Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. likuid dan efisien. Pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB I PENDAHULUAN. menentukan tingkat pertumbuhan perusahaan. Tidak hanya pihak konsumen,

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Jepang, Singapura, dan Malaysia (bisnis.news.viva.co.id). Perkembangan pasar

JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL NEGARA BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015

BAB I PENDAHULUAN. disajikan secara akurat dan tepat waktu (Rachmawati, 2008). biasanya dapat melakukan kesalahan manajemen (mis-management) dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia semakin meningkat seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu wadah yang memfasilitasi kegiatan investasi tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kemampuan atau kinerja perusahaan dalam menghasilkan return di. strategi bisnis agar terhindar dari kebangkrutan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. internal yang mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Setiap perusahaan go

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjang pembiayaan pembangunan nasional (Ahmad, 2004).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. transaksi jual-beli saham yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan juga

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh di dunia. Bursa saham New York (New York Stock Exchange)

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. hindia belanda untuk kepentingan pemerintah colonial atau VOC.

BAB 1. Pasar modal adalah bagian dari pasar financial dan tempat bertemunya investor dan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua

BAB I PENDAHULUAN. perusahan ini telah menjadi perusahaan go-publik yang sahamnya juga. perusahaan, BAPEPAM dan BEJ mengharuskan perusahaan publik

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan untuk mencari dana dalam jumlah

Kursus pelatihan untuk pembuat kebijakan tentang produktivitas dan kondisi kerja UKM

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan kondisi lingkungan ekonomi mempengaruhi dunia usaha. Perusahaan go public

BAB I PENDAHULUAN. Informasi tersebut memiliki makna (information content) atau nilai bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kepada market maker atas pelayanan/jasanya. Bid Ask Spread dibedakan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. diperdagangkan instrumen keuangan jangka panjang (Hanafi, 2008). perusahaan, dan pemerintah. Menurut Undang-Undang No.

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang diterbitkan oleh perusahaan yang go public. Dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu entitas bisnis membutuhkan modal untuk melakukan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. membentuk portofolio sesuai dengan risiko yang bersedia mereka tanggung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan perusahaan diperlukan oleh sejumlah besar pemakai

EASTSPRING INVESTMENTS ALPHA NAVIGATOR

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan

BAB I PENDAHULUAN. yang telah go public. Setiap perusahaan yang telah go public diwajibkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi, alternatif investasi pun semakin beragam.

BAB I PENDAHULUAN. di masa mendatang (Tandelilin, 2001). Tujuan investor menginvestasikan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dalam dunia bisnis ditunjukkan dengan mulai banyaknya perusahaan yang memiliki website pribadi. Adopsi internet sebagai praktik umum dalam pengungkapan informasi keuangan merupakan cara umum untuk meningkatnya jumlah perusahaan publik yang terdaftar di seluruh dunia. Perusahaan menggunakan website bukan hanya untuk menyebarkan informasi non-keuangan tetapi juga informasi keuangan. Awalnya penciptaan website ini hanya bertujuan untuk memasarkan produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Namun seiring dengan berjalannya waktu, website tidak hanya digunakan sebagai sarana pemasaran suatu produk tetapi juga sebagai media komunikasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan, baik dengan shareholders, stakeholders, maupun pihak lain yang berkepentingan. Salah satu bentuk komunikasi yang dapat dilakukan melalui website yaitu dengan melakukan penyebaran informasi keuangan perusahaan di website perusahaan melalui sarana internet. Internet mempunyai beberapa karakteristik dan keunggulan seperti mudah menyebar, tidak mengenal batas, real-time, berbiaya rendah, dan mempunyai interaksi yang tinggi. Internet mengintegrasikan teks, gambar, gambar bergerak, dan suara-suara. Karakteristik yang lengkap tersebut membuat internet dapat dengan mudah diterima dan menjadi sangat popular di masyarakat.

Keunggulan internet dibandingkan dengan media lain menyebabkan pertumbuhan jumlah pengguna internet terus meningkat tajam. Menurut Internet World States, dalam satu dasawarsa terakhir jumlah pengguna internet (netter) di dunia meningkat drastis. Dari 300 juta pengguna pada tahun 2000, meningkat menjadi lebih dari 2,9 Miliar atau 42% dari populasi penduduk dunia pada tahun 2014. Di Indonesia sendiri, pengguna internet sampai akhir tahun 2014 mencapai lebih dari 71 juta penduduk atau 35% dari populasi. Table 1. 1 ( Statistik Pengguna Internet Di Asia ) Internet Internet Users, Internet Users, ASIA Users, Internet Users, Population (Year 2000) (Year 2007) (Year 2009) (Year 2014) ( 2014 Est.) Afganistan 1,000 745,567 1,083,336 1,877,548 31,822,848 Armenia 30,000 875,300 1,200,657 1,800,000 3,060,927 Azerbaijan 12,000 1,345,700 2,560,000 5,737,223 9,686,210 Bangladesh 100,000 24,000,022 29,987,456 40,800,000 166,280,712 Bhutan 500 80,458 120,456 219,359 733,643 Brunei Darussalam 30,000 245,600 280,000 318,900 422,675 Cambodia 6,000 290,700 500,078 927,500 15,458,332 China * 22,500,000 345,429,000 430,090,000 642,261,240 1,355,692,576 Georgia 20,000 1,002,878 1,456,000 2,188,311 4,935,880 Hong Kong * 2,283,000 3,450,000 3,904,780 5,751,357 7,112,688 India 5,000,000 59,780,987 145,450,000 243,000,000 1,236,344,631 Indonesia 2,000,000 27,560,000 45,000,897 71,190,000 253,609,643 Japan 47,080,000 78,789,000 88,000,980 109,626,672 127,103,388 Kazakhstan 70,000 876,000 2,480,908 9,850,123 17,948,816 Korea, North -- -- 24,851,627 Korea, South 19,040,000 24,890,000 34,000,000 45,314,248 49,039,986 Kyrgystan 51,600 1,456,000 1,890,000 2,194,400 5,604,212 Laos 6,000 290,890 400,908 850,425 6,803,699 Macao * 60,000 159,000 240,990 386,847 587,914 Malaysia 3,700,000 15,908,000 18,908,890 20,140,125 30,073,353 Maldives 6,000 70,980 100,090 173,575 393,595 Mongolia 30,000 290,000 400,009 635,999 2,953,190 Myanmar 1,000 290,890 400,087 668,955 55,746,253 Nepal 50,000 2,908,456 3, 367,542 4,121,268 30,986,975 Pakistan 133,900 17,789,000 21,906,421 29,128,970 196,174,380 Philippines 2,000,000 28,900,567 33,678,890 44,200,540 107,668,231 Singapore 1,200,000 2,200,000 2,987,000 4,453,859 5,567,301 Sri Lanka 121,500 1,489,000 1,900,678 4,788,751 21,866,445 Taiwan 6,260,000 10,900,007 12,678,999 18,687,942 23,359,928 Tajikistan 2,000 790,000 908,006 1,357,400 8,051,512 Thailand 2,300,000 12,980,900 14,890,000 20,100,000 67,741,401 Timor-Leste 0 700 980 13,217 1,201,542 Turkmenistan 2,000 212,000 290,789 496,507 5,171,943 Uzbekistan 7,500 5,555,900 6,897,000 11,914,665 28,929,716 Vietnam 200,000 28,990,000 30,889,980 41,012,186 93,421,835 TOTAL ASIA 114,304,000 700.543.502 935.485.265 1,386,188,112 3,996,408,007

Regional Tabel 1.2 Statistik Pengguna Internet Dunia Pengguna Internet tahun 2000 Pengguna Internet tahun 2007 Sumber : www.internetworldstats.com Pengguna Internet tahun 2009 Pengguna Internet tahun 2014 Populasi tahun 2014 Afrika 4.514.400 44.361.940 67.371.700 297.885.898 1.125.721.038 Asia 114.304.000 510.478.743 738.257.230 1.386.188.112 3.996.408.007 Eropa 105.096.093 348.125.847 418.029.796 582.441.059 825.824.883 Amerika Utara 108.096.800 238.015.529 252.908.000 310.322.257 353.860.227 Amerika Latin/Karibia 18.068.919 110.985.209 179.031.479 320.312.562 612.279.181 Oceania/Australia 7.620.480 19.175.836 20.970.490 26.789.942 36.724.649 Jumlah 357.700.692 1.253.884.854 1.676.568.695 2.923.939.830 6.950.817.985 Dengan perkembangan teknologi internet yang sangat cepat, komunikasi melalui internet telah diadopsi oleh sektor bisnis sebagai alat yang penting untuk memberikan informasi. Internet menawarkan suatu bentuk unik pengungkapan yang menjadi media bagi perusahaan dalam menyediakan informasi kepada masyarakat luas sesegera mungkin. Atas dasar itulah muncul suatu media tambahan dalam penyajian laporan keuangan melalui internet atau website yang lazim disebut Internet Financial Reporting (IFR). Internet Financial Reporting adalah suatu cara yang dilakukan perusahaan untuk mencantumkan laporan keuangannya melalui internet, yaitu melalui website yang dimiliki perusahaan. Pengungkapan informasi keuangan dalam website perusahaan (Internet Financial Reporting- IFR) merupakan suatu bentuk pengungkapan sukarela yang telah dipraktekkan oleh berbagai perusahaan. Pengungkapan sukarela adalah pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan diluar apa yang telah diwajibkan oleh standar akuntansi atau peraturan badan pengawas. Sehingga tidak semua perusahaan melakukan praktik pengungkapan yang sama, namun sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersebut, pengungkapan sukarela merupakan pilihan bebas

manajemen perusahaan dalam memberikan informasi akuntansi dan informasi lainnya yang dipandang relevan untuk pembuatan keputusan oleh pemakai laporan tahunannya. Pengungkapan informasi pada website baik informasi keuangan maupun non keuangan yang berkaitan dengan sumber daya dan kinerja entitas pelaporan merupakan sebagai suatu upaya dari perusahaan untuk mengurangi asimetri informasi antara perusahaan dengan pihak luar, salah satunya berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya dan akan mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang. Pengungkapan informasi pada website memiliki manfaat besar bagi perusahaan untuk mengungkapkan informasi sebanyak mungkin sehingga investor mampu membedakan mana perusahaan yang baik dan yang buruk. Elemen penting IFR adalah derajat atau kuantitas pengungkapan. Semakin tinggi tingkat pengungkapan informasi dalam kuantitas atau transparansi, maka semakin besar dampak dari pengungkapan pada keputusan investor. Pada bulan Agustus 2000, SEC (Securities And Exchange Commission) yang membidangi otoritas bursa efek di Amerika Serikat, membuat pernyataan bahwa semua perusahaan publik direkomendasikan untuk membuat dan memberikan semua informasi legal yang dimandatkan tentang kinerja perusahaan untuk diberikan kepada semua pihak yang berkepentingan di waktu yang sama. Dengan kata lain, kreditor, pemegang saham, analis dan investor harus memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses informasi di internet. Pernyataan dari SEC ini mendorong lebih banyak perusahaan untuk menggunakan IFR untuk

menghindari diskriminasi informasi. Namun, perusahaan telah diberi kebebasan dalam menentukan bagaimana dan apa yang harus diungkap. Di Indonesia SEC dikuasai oleh Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal). Bapepam mengeluarkan peraturan melalui Keputusan Ketua Bapepam No.86 Tahun 1996 mengenai keterbukaan informasi yang harus diumumkan kepada publik yang berbunyi: Setiap perusahaan publik atau emiten yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif, harus menyampaikan kepada Bapepam dan mengumumkan kepada masyarakat secepat mungkin, paling lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah keputusan atau terdapatnya informasi atau fakta material yang mungkin dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal. Bapepam berharap dengan adanya peraturan tersebut dapat mendorong upaya-upaya perusahaan untuk secepatnya mengumumkan kepada masyarakat mengenai informasi atau hal- hal yang berkaitan dengan perusahaan yang mungkin dapat mempengaruhi suatu efek. Beberapa tahun belakangan ini, IFR muncul dan berkembang sebagai media yang paling cepat untuk menginformasikan hal- hal yang terkait dengan perusahaan. Adapun hal yang menjadi dorongan perusahaan dalam mengadopsi IFR diantaranya memperluas jangkauan penyampaian informasi, memberikan informasi yang terkini, efisiensi serta efektifitas. IFR dipandang sebagai alat komunikasi yang efektif kepada pelanggan, investor, dan pemegang saham, dan responsivenes merupakan salah satu hal yang penting untuk meningkatkan kualitas komunikasi dan mempengaruhi kepercayaan investor pada pasar modal.

Para pelaku pasar modal akan mengevaluasi setiap pengumuman yang diterbitkan oleh emiten, sehingga hal tersebut akan menyebabkan beberapa perubahan pada transaksi perdagangan saham, misalnya adanya perubahan pada volume dan frekuensi perdagangan saham, perubahan pada harga saham, bid/ask spread, proporsi kepemilikan, dan lain-lain. Hal ini mengindikasikan bahwa pengumuman yang masuk ke pasar memiliki kandungan informasi, sehingga memicu reaksi oleh para pelaku di pasar modal. Hal tersebut sejalan dengan yang di kemukakan oleh Dorner (2005) yaitu informasi keuangan yang tersedia bagi masyarakat akan berdampak pada pergerakan saham. Pasar modal yang efisien didefinisikan sebagai pasar modal dengan harga sekuritas- sekuritas yang mencerminkan semua informasi yang tersedia dan relevan. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka semakin cepat informasi tercermin pada suatu sekuritas, semakin efisien pasar modal tersebut. informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memberikan signal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Jika pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Pada waktu informasi diumumkan dan semua pelaku pasar sudah menerima informasi tersebut, pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan dan menganalisis informasi tersebut sebagai signal baik (good news) atau signal buruk (bad news). Jika pengumuman informasi tersebut sebagai signal baik bagi investor, maka terjadi perubahan dalam volume perdagangan saham.

Dalam penelitian ini, volume perdagangan saham digunakan untuk mengetahui hubungan antara informasi dan saham. Logikanya, semakin banyak informasi yang beredar, semakin banyak permintaan dan penawaran yang berujung pada transaksi oleh investor yang akan memicu kenaikan volume perdagangan saham. Indeks saham LQ 45 adalah nilai kapitalisasi pasar dari 45 saham yang paling likuid dan memiliki nilai kapitalisasi yang besar hal itu merupakan indikator likuidasi. Indeks saham LQ 45 menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan likuiditas perdagangan saham. Atas dasar liquiditasnya saham LQ45 merupakan saham yang diminati oleh investor yang kemudian akan berujung pada transaksi jual beli yang tentunya akan mempengaruhi volume perdagangan saham. indeks LQ45 disesuaikan setiap enam bulan (setiap awal bulan Februari dan Agustus) yang akan selalu berubah. Penggunaan perusahaan yang tercatat di indeks LQ45 BEI karena perusahaan tersebut mempunyai kewajiban untuk menyampaikan laporan tahunan kepada pihak luar perusahaan, sehingga memungkinkan data laporan tahunan tersebut dapat diperoleh dalam penelitian ini dan data lebih representative. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik meneliti dengan judul Pengaruh Tingkat Pengungkapan Informasi Keuangan Dalam Website Perusahaan Terhadap Volume Perdagangan Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Indeks Lq45 Bursa Efek Indonesia.

1.2. Identifikasi Masalah Masalah yang akan di identifikasi pada penelitian ini adalah peningkatan jumlah perdagangan saham. jumlah perdagangan saham dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah informasi yang lengkap tentang perusahaan. Pada waktu informasi diumumkan, pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan dan menganalisis informasi tersebut sebagai signal baik (good news) atau signal buruk (bad news). Informasi tersebut akan menciptakan penawaran dan permintaan oleh para investor yang berujung pada transaksi perdagangan saham. 1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas, masalah pada penelitian ini dibatasi pada pengaruh tingkat pengungkapan informasi keuangan dalam website perusahaan terhadap volume perdagangan saham perusahaan yang terdaftar di indeks LQ45 bursa efek indonesia untuk periode 1 (satu) Tahun, yaitu dari 2 Januari sampai 30 Desember 2014 dan yang memiliki website perusahaan yang bisa di akses. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah, Apakah tingkat pengungkapan informasi keuangan dalam website perusahaan berpengaruh positif terhadap volume perdagangan saham perusahaan yang terdaftar di indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia?

1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah, Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh tingkat pengungkapan informasi keuangan dalam website perusahaan terhadap volume perdagangan saham perusahaan yang terdaftar di indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia. 1.6 Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang ilmu manejemen keuangan khususnya pada bidang internet financial reporting dalam website yang bermakna bahwa informasi keuangan sangatlah penting bagi shareholders, stakeholders, maupun pihak lain yang berkepentingan dalam suatu perusahaan. 2. Bagi perusahaan, dapat memberikan gambaran dan masukan bagi pihak manejemen perusahaan dalam memanfaatkan praktik pengungkapan informasi berbasis website dengan baik sehingga dapat membantu meningkatkan komunikasi dengan berbagai pihak, khususnya investor. 3. Bagi UNIMED, untuk menambah literatur kepustakaan di bidang penelitian mengenai pengaruh tingkat pengungkaan informasi keuangan

dalam website perusahaan terhadap volume perdagangan saham perusahaan. 4. Pihak lain, dapat menambah pengetahuan dan wawasan kepada semua pihak khususnya yang bergerak dibidang manajemen keuangan mengenai pengaruh tingkat pengungkaan informasi keuangan dalam website perusahaan terhadap volume perdagangan saham perusahaan.