MODEL ARUS JARINGAN. Pertemuan 9

dokumen-dokumen yang mirip
Model Arus Jaringan. Rudi Susanto

Pada perkembangannya ternyata model transportasi ini dapat juga digambarkan dan diselesaikan dalam suatu bentuk jaringan

Model Arus Jaringan. Riset Operasi TIP FTP UB Mas ud Effendi

MATERI 8 MODEL ARUS JARINGAN

Mata Kuliah Penelitian Operasional II OPERATIONS RESEARCH AN INTRODUCTION SEVENTH EDITION BY HAMDY A. TAHA BAB 6.

Model Jaringan. Ahmad Sabri, MSi, Riset Operasional 2, Universitas Gunadarma

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

ANALISIS JARINGAN MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-11 &12. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

ANALISIS JARINGAN MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13

1. Minimal spanning tree 2. Shortest-route algorithm 3. Maximum flow algorithm

BAB I. MASALAH TRANSPORTASI KHUSUS

Optimasi Jaringan. Masalah Optimasi Jaringan Model Optimasi Jaringan Penyelesaian Optimasi Jaringan dengan Simpleks

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TERAPAN POHON BINER 1

TUGAS BESAR RISET OPERASI PROGRAM QM

Project Management Time Management. Boldson H. S., S.Kom., MMSI

NETWORK (Analisa Jaringan)

KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI NOMOR 300.K/38/M.pe/1997 TENTANG KESELAMATAN KERJA PIPA PENYALUR MINYAK DAN GAS BUMI

Model Jaringan. Asumsikan himpunan C sebagai himpunan simpul yang terhubung dan C sebagai himpunan simpul yang tidak terhubung.

PERANCANGAN STRUKTUR DATA YANG EFISIEN UNTUK PEMROGRAMAN ANALISIS JARINGAN

MODEL NETWORK. Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Magister Agribisnis Universitas Jambi

KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI NOMOR: 300.K/38/M.PE/1997 TENTANG KESELAMATAN KERJA PIPA PENYALUR MINYAK DAN GAS BUMI,

Dwiprima Elvanny Myori

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Masalah dan Jaringan sebagai Model Pemecahan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan

MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 & 13. Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI. Kotler (1999) adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. di sembarang tempat. Selain itu sumber bahan baku tersebut harus melalui

STUDI OPTIMALISASI JUMLAH PELABUHAN TERBUKA DALAM RANGKA EFISIENSI PEREKONOMIAN NASIONAL

MEDIA PEMBELAJARAN STRATEGI ALGORTIMA PADA POKOK BAHASAN POHON MERENTANG MINIMUM DAN PENCARIAN LINTASAN TERPENDEK

Modul 10. PENELITIAN OPERASIONAL MODEL TRANSPORTASI. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

TEKNIK LALU LINTAS EKONOMI KEGIATAN PERPINDAHAN/PERGERAKAN ORANG DAN ATAU BARANG POL KAM KEBUTUHAN AKAN ANGKUTAN PERGERAKAN + RUANG GERAK

PENYELESAIAN MASALAH ALIRAN MAKSIMUM DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA DAN ALGORITMA FORD-FULKERSON TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI ABSTRAK...

LANDASAN TEORI. Bab Konsep Dasar Graf. Definisi Graf

Penggunaan Algoritma Greedy dalam Membangun Pohon Merentang Minimum

Permodelan Pohon Merentang Minimum Dengan Menggunakan Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal

ANALISIS JARINGAN LISTRIK DI PERUMAHAN JEMBER PERMAI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA PRIM

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-6

Ir. Dicky Gumilang, MSc. Manajemen Rantai Pasokan

LAPORAN RESMI MODUL II DYNAMIC PROGRAMMING

Aplikasi Shortest Path dengan Menggunakan Graf dalam Kehidupan Sehari-hari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Sistem Transportasi Adi d pan ang 11

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penyaluran merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus barang yang berupa fisik

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan menyatakan objek dinyatakan dengan sebuah titik (vertex),

BAB I PENDAHULUAN. Jalan merupakan prasarana transportasi yang sangat penting karena

Algoritma dan Pemrograman Pendekatan Pemrograman Modular

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-7. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entah jabatan strukturalnya atau lebih rendah keahliannya.

BUPATI BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya penduduk seiring dengan berjalannya waktu, berdampak

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq

PENDISTRIBUSIAN BARANG FARMASI MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA (STUDI KASUS : PT. AIR MAS CHEMICAL)

Aplikasi Pohon Merentang Minimum dalam Rute Jalur Kereta Api di Pulau Jawa

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan melakukan proses produksi untuk menghasilkan

1. Pengantar Teori Graph

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM

Studi Algoritma Optimasi dalam Graf Berbobot

BAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya penduduk seiring dengan berjalannya waktu, berdampak

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I - 1

MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Termilogi Pada Pohon Berakar 10 Pohon Berakar Terurut

Analisis Model Jaringan

KINERJA OPERASI KERETA BARAYA GEULIS RUTE BANDUNG-CICALENGKA

BAB III KABEL BAWAH TANAH

REKAYASA JALAN REL. MODUL 8 ketentuan umum jalan rel PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

Perencanaan Jalur Ganda Kereta Api Lintas Cirebon Kroya Koridor Prupuk Purwokerto BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. murah, aman dan nyaman. Sebagian besar masalah transportasi yang dialami

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS JARINGAN LISTRIK DI PERUMAHAN JEMBER PERMAI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA PRIM

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi yang harus dikeluarkan dalam proses pendistribusian.

Penyelesaian Traveling Salesman Problem dengan Algoritma Heuristik

JUDUL : Managemen Tanggap Darurat

PENENTUAN JARAK OPTIMAL GUNA MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI MENGGUNAKAN METODE MINIMAL SPANNING TREE

BAB III METODOLOGI. mendekati kapasitas lintas maksimum untuk nilai headway tertentu. Pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Aplikasi Graf dalam Rute Pengiriman Barang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. membutuhkan dan mengandalkan komputer atau alat teknologi lainnya untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Tampilan awal program QM for windows

Rp ,- (Edisi Indonesia) / Rp ,- (Edisi Inggris) US$ 750 Harga Luar Negeri

Pohon (Tree) Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2012/2013

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN STRUKTUR DATA YANG EFISIEN UNTUK PEMROGRAMAN ANALISIS JARINGAN

MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK SUATU GRAF BERBOBOT DENGAN PENDEKATAN PEMROGRAMAN DINAMIS. Oleh Novia Suhraeni 1, Asrul Sani 2, Mukhsar 3 ABSTRACT

Pohon. Modul 4 PENDAHULUAN. alam modul-modul sebelumnya Anda telah mempelajari graph terhubung tanpa sikel, misalnya model graph untuk molekul C 4

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

MODEL ARUS JARINGAN Pertemuan 9

Pengertian Jaringan Jaringan adalah suatu susunan garis edar (path) yang terhubung pada berbagai titik, dimana satu atau beberapa barang bergerak dari satu titik ke titik lain (Taylor, 2005) Contoh : sistem jalan tol, jaringan telepon, jaringan rel kereta api, jaringan televisi, dsb.

Pada dasarnya model arus jaringan juga merupakan pengembangan dari model transportasi atau distribusi yang berkaitan dengan pemindahan / pengiriman komoditas dari suatu sumber ke suatu tujuan dengan ongkos transportasi minimum. Pada perkembangannya ternyata model transportasi ini dapat juga digambarkan dan diselesaikan dalam suatu bentuk jaringan

Jaringan digambarkan sebagai suatu diagram yang terdiri dari 2 komponen, yaitu: simpul (nodes), biasanya digambarkan dalam bentuk lingkaran cabang (branches), dalam bentuk garis yang menghubungkan simpul-simpul tersebut. Simpul (nodes) melambangkan titik-titik persimpangan atau perhentian. Pada umumnya menyatakan lokasi, kota, stasiun, dsb. Cabang (branches) melambangkan arus dari satu titik ke titik yang lain dalam jaringan tersebut. Pada umumnya menyatakan waktu tempuh, jarak, panjang, dsb.

Topik pembicaraan dibatasi pada 3 macam persoalan, yaitu: Masalah Rute Terpendek (Shortest Route) Masalah Rentang Pohon Minimum (Minimal Spanning Tree) Masalah Aliran Maksimum (Maximal Flow)

Masalah Rute Terpendek (Shortest Route) : Masalah rute terpendek berguna untuk menentukan jarak tersingkat antara titik awal (sumber) dengan beberapa titik tujuan

Langkah-langkah penyelesaian adalah : 1. Pilihlah simpul dengan rute langsung tersingkat dari titik awal. 2. Buatlah suatu setelan permanen (Permanent Set) dengan titik awal dan simpul terpilih dalam langkah 1. Permanent Set digunakan untuk menandakan bahwa telah ditemukan rute tersingkat ke simpul-simpul ini. 3. Tentukan seluruh simpul yang berhubungan langsung dengan simpul-simpul setelan permanen. 4. Pilihlah simpul dengan rute (cabang) terpendek dari kumpulan simpul-simpul yang berhubungan langsung dengan simpul-simpul setelan permanen. 5. Ulangi langkah 3 dan 4 sampai seluruh simpul bergabung dengan setelan permanen.

Contoh: Sebuah perusahaan yang berlokasi di kota O memproduksi pupuk yang akan dikirimkan ke 6 distributor yang terletak pada 6 kota yang berbeda A, B, C, D, E, dan F dengan menggunakan 6 truk. Angka-angka yang tertulis dalam diagram di bawah ini menyatakan waktu (dalam jam) yang ditempuh. Gambar berikut merupakan pola jalan dan kota-kota yang dituju. Pimpinan perusahaan ingin menentukan rute terbaik (yang dinyatakan dalam waktu perjalanan minimum) bagi truk-truk tersebut untuk mengirimkan pupuk ke masing-masing tujuan mereka.

25 A D 16 12 14 8 O 35 C 19 F 9 15 17 14 B 22 E

Masalah Rentang Pohon Minimum (Minimal Spanning Tree) Masalah rentang pohon minimum sebenarnya serupa dengan masalah rute terpendek, dimana perbedaannya adalah: Tujuan masalah rute terpendek adalah menentukan rute terpendek antara titik awal dan simpul tujuan dalam jaringan tersebut. Tujuan dari masalah rentang pohon minimum adalah menghubungkan seluruh simpul dalam jaringan sehingga total panjang cabang dapat diminimumkan. Jaringan yang dihasilkan merentangkan (menghubungkan) semua titik dalam jaringan tersebut pada total jarak (panjang) minimum.

Langkah-langkah penyelesaian adalah : 1. Pilihlah simpul awal manapun. 2. Pilihlah simpul yangterdekat dengan simpul awal untuk bergabung dengan pohon rentang. 3. Pilihlah simpul terdekat yang belum termasuk dalam pohon rentang. 4. Ulangi langkah 3 sampai seluruh simpul telah bergabung dalam pohon rentang.

Contoh : Sebuah perusahaan TV kabel akan memasang suatu sistem kabel televisi dalam suatu komunitas yang terdiri dari 7 kota (A, B, C, D, E, F, dan G). Masingmasing kota harus dihubungkan ke sistem kabel utama. Perusahaan tersebut ingin merancang jaringan kabel utama dengan cara yang dapat meminimisasi total panjang kabel yang harus dipasang (dalam satuan meter). Jalur yang mungkin tersedia untuk perusahaan tersebut (dengan seijin dewan kota) dan panjang kabel yang dibutuhkan untuk setiap jalur digambarkan sebagai berikut :

25 A D 16 12 14 8 O 35 C 19 F 9 15 17 14 B 22 E

Masalah Arus Maksimum (Maximal Flow): Masalah aliran maksimum merupakan masalah jaringan dimana cabang-cabang jaringan tersebut memiliki kapasitas arus yang terbatas. Tujuan dari masalah arus maksimum adalah memaksimumkan total jumlah arus dari satu titik awal ke satu tujuan

Masalah arus maksimum dapat mencakup: arus (aliran) air, gas, atau minyak melalui suatu jaringan pipa, arus formulir melalui suatu sistem pemrosesan dalam kantor pemerintah, arus lalu lintas melalui jaringan jalan raya, arus produk melalui suatu sistem lini produksi, dll. Dalam kondisi tersebut, pengambil keputusan ingin menentukan arus maksimum yang dapat diperoleh melalui sistem tersebut.

Langkah-langkah penyelesaian adalah : 1. Pilihlah secara arbitrer (sembarang) garis edar dalam jaringan tersebut dari titik awal ke titik tujuan. 2. Sesuaikan kapasitas pada setiap simpul dengan mengurangkan arus maksimal untuk garis edar yang dipilih pada langkah 1. 3. Tambahkan arus maksimal sepanjang garis eadr ke arus berlawanan arah pada setiap simpul. 4. Ulangi langkah 1, 2, dan 3 sampai tidak ada lagi garis edar dengan kapasitas arus yang tersedia.

Contoh: Dipunyai suatu jaringan kereta api dari kota A ke kota T. Ingin ditentuakn rute perjalanan kereta api tersebut sedemikian sehingga jumlah total perjalanan kereta api yang dapat dilakukan setiap harinya maksimum, tanpa melanggar batas maksimum perjalanan yang dapat dilakukan pada masing-masing jalan. Diketahui data (informasi) tentang jumlah perjalanan yang dapat dilakukan pada masing-masing rute yang menghubungkan satu stasiun dengan stasiun lainnya, atau dapat dikatakan bahwa data tentang kapsitas aliran pada masing-masing cabang adalah :

3 0 B 1 A 5 4 7 0 C 1 0 D 4 0 2 5 0 0 1 4 0 E 1 0 F 9 0 0 T Gambar di atas dibaca sebagai berikut : Dari A ke B dapat dilakukan maksimum 5 kali perjalanan setiap hari, sedangkan dari B ke A tidak ada perjalanan kereta api yang dapat dilakukan. Dari B ke D maksimum 1 kali perjalanan, begitu juga dari D ke B dapat dilakukan maksimum 1 kali perjalanan setiap hari. 6