Dr. Nuning Y. Damayanti, Dipl. Art

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode Teori membuat Komik. Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah

ANUGRAH HASRULLANA, 2015 MARI BERKETERAMPILAN CERITA BERGAMBAR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK ANAK USIA DINI

Motif Ekstrinsik. Motif yang timbul dari rangsangan luar. Contoh : pemberian hadiah jika seseorang dapat menyelesaikan tugas dengan baik.

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

BAB III METODE PENCIPTAAN. cm, karya ke dua berukuran 120 cm X 135 cm, karya ke tiga berukuran 100 cm X

Seni Rupa. (Sumber: Dok. Kemdikbud)

BAB I PENDAHULUAN. karya dihasilkan dari imajinasi dan temporer seniman. Batasan dari cetak tradisional,

SENI RUPA MODERN INDONESIA : ANAGLYPH 3D

REPRESENTASI KEINDAHAN ALAM BENDA

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan

02FDSK. Studio Desain 1. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Hapiz Islamsyah, S.Sn

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Jenis Buku Buku Non Fiksi Teori Ilustrasi Seni Kontemporer Ilustrasi Tangan ( Hand Drawing)

III. PROSES PENCIPTAAN

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa

BAB I PENDAHULUAN. Seni grafis sudah jarang diminati, terutama yang masih menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

Penelusuran Masalah Analisa Objek desain

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan. Kata komik berasal dari bahasa Inggris comic yang merupakan

BAB IV TINJAUAN KARYA

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

BAB IV DATABASE KOMIK KOREA

STUDI MEMORI: IDENTITAS DIRI. 1. Pendahuluan. Kata Kunci: Bermain, Kreativitas, Proses Kreasi.

I. PENDAHULUAN. pengalaman dan pengamatan penulis dalam melihat peristiwa yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III GAGASAN BERKARYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penciptaan Karya

BAB II METODOLOGI. Latar Belakang. Rumusan Masalah. Tujuan Perancangan. Riset Bakso. Materi. Data Perancangan. Identifikasi dan Analisa

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori

BAB IV TINJAUAN KARYA

BAB III METODE PENCIPTAAN


BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini keberadaan teko keramik telah mengalami banyak pergeseran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penciptaan Karya

III. METODE PENCIPTAAN

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Anak pada zaman sekarang umumnya lebih banyak menghabiskan waktu

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KOMIK ASAL-USUL API

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Psikologi Anak. Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan yang diperoleh dari Kerja Praktek. Kerja praktek adalah sebuah program yang mempersiapkan setiap mahasiswa

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Film merupakan media komunikasi massa yang kini banyak dipilih untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENCIPTAAN

TUGAS AKHIR CD INTERAKTIF BUKU SAKU PRAMUKA

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang

BAB I PENDAHULUAN. Rokok merupakan benda yang ada di sekitar kita dan sudah tidak asing lagi. Kegiatan

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

SISTEM PENGENALAN PENGUCAPAN HURUF VOKAL DENGAN METODA PENGUKURAN SUDUT BIBIR PADA CITRA 2 DIMENSI ABSTRAK

JENJANG PENDIDIKAN : Kompetensi Utama. Indikator Esensial Memotivasi siswa untuk siap belajar secara fisik maupun mental

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prio Rionggo, 2014 Proses Penciptaan Desain Poster Dengan Tema Bandung Heritage

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

BAB I PENDAHULUAN. suatu bahasa. Puisi juga merupakan cara penyampaian tidak langsung seseorang

BAB 1 PENDAHULUAN. berdirinya beberapa salon terkemuka di Indonesia. Tak jarang para investor asing

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. a. Langer terkesan dengan pengembangan filsafat ilmu yang berangkat

A. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN

BEELAJAR MENCIPTAKAN RUANG MELALUI GAMBAR ANAK-ANAK Oleh: Taswadi. Abstrak

DESAIN ALAT BANTU PENGAYAAN PENDIDIKAN BACA TULIS ANAK JALANAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana

BAB I PENDAHULUAN. dan teknik yang berkaitan dengan komposisinya (analisis bentuk at au penataan

Kaprodi DKV. Drs. Hartono Karnadi, M.Sn NIP UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Perancangan Motif Batik Geometri

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Kebutuhan dan keinginan diperlukan terutama untuk mencapai tujuan hidup

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, pintar, dan dapat berkembang seperti anak pada umumnya. Namun, tidak

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian

III. METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

PEMBUATAN GAME NOVEL VISUAL MY STORY: PURPLE INK MENGGUNAKAN REN PY. Abstraksi

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

A. Implementasi Teoritik

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori

FOTOGRAFI MODEL SEBAGAI BAGIAN PROMOSI LEMBAGA PENDIDIKAN MODEL STUDIO MODEL SOLO

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL

BAB III TEORI PENUNJANG. teori-teori penunjang sebagai referensi praktikan untuk membuat sebuah

BAB III KONSEP PERANCANGAN

HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU

Transkripsi:

½ MEMORY Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa Sasmaya Respati Sitoresmi Dr. Nuning Y. Damayanti, Dipl. Art Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email: sasmayarespati@gmail.com Kata Kunci : jurnal, naskah Abstrak Tema Karya Tugas Akhir ini secara sadar banyak dipengaruhi oleh kecenderungan karya karya seni rupa kontemporer masa kini yang banyak mengangkat kehidupan dan permasalahan permasalahan individu. Demikian pula karya saya yang berjudul ½ Memory ini diangkat berdasarkan pengalaman pribadi mengenai memori tentang sosok ibu yang sudah meninggal dunia, memori itu sedikit demi sedikit memudar seiring dengan berjalannya waktu, seiring dengan itu pula ada memori baru karena kehadiran sosok ibu yang lain dalam kehidupan saya. Karya tugas akhir ini dimulai dari sesuatu yang menjadikan memori yang tidak utuh tentang kedua sosok ibu. Karya karya yang saya buat ini merepresentasikan permasalahan tersebut diatas. Proses pengerjaan karya dilakukan melalui berbagai tahapan yaitu proses membuat sketsa, kemudian memindahkan sketsa menjadi skala yang lebih besar dengan teknik drawing dengan pendekatan deformasi yang dipengaruhi penggayaan komik manga dengan mempergunakan media ballpoint. Selanjutnya gambar yang sudah selesai dibagi menjadi dua bagian dan sebagian gambar dibentuk menjadi puzzle melalui proses cetak digital. Tahap akhir adalah mengkomposisikan gambar serta puzzle sehingga menjadi 8 karya berukuran 75x75 cm. Karya tugas akhir ini merupakan pemenuhan keinginan untuk berbagi kepada para apresiator tentang pengalaman pribadi saya dalam wujud visual. Diharapkan karya ini dapat diapresiasi dan dipahami sesuai dengan pesan pesan yang ingin disampaikan, yaitu bagaimana saya menghadapi persoalan pribadi berbekal memori memori yang tidak utuh dalam memaknai keberadaan kedua sosok ibu. Kata Kunci : memori, ibu, sktesa, drawing Abstract : The theme of this final project is consciously influenced by the tendency of contemporary art these days, lifting many individual experiences and problems. Similarly, my work, entitled 'Memory ½' is lifted from personal experience about the memory of a mother who had died, the memory fades slowly over time, as there was also a new memory for the presence of another mother figure in my life. Work of this final project starts from something that makes theincomplete memory of both the mother. This works represents the problems mentioned above. Process of the work was done through the various stages, first is the process of sketching, and then drawn into a larger scale with the drawing techniques that are affected by deformation approach and manga comics using ballpoint. The next image is divided into two sections and some of the images formed into a puzzle through a digital printing process. The final stage is composed the picture and the puzzle to be 8 works of 75x75cm. Works of this final project t was the fulfillment of the author s desire to share to the apresiator about personal experiences in a visual form. It is hoped this work can be appreciated and understood according to the message, about how I deal with personal issues regarding the incomplete memories of both a mother figure. Keywords : memory, mother, sketch, drawing 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Memori adalah fungsi dari kognisi yang melibatkan otak dalam pengambilan informasi. Otak merupakan sebuah pusat dimana memori tersimpan, dan hal hal yang diingat oleh memori biasanya merupakan hal hal yang penting untuk kita ingat. Tetapi terkadang sulit untuk menggali hal hal penting yang sudah tersimpan di dalam memori ini, karena butuh sesuatu untuk memicu ingatan tersebut. Memori yang paling berarti untuk diingat biasanya adalah memori masa kecil, seburuk apapun memori masa kecil itu, akan tetap berharga untuk dikenang. Setiap manusia memiliki memori masa kecil yang berbeda, dan dengan kemampuan mengingat masa kecil yang berbeda pula. Terkadang beberapa hal yang kita rasa penting untuk diingat dikemudian hari, perlahan makin sulit untuk kita ingat. Kemampuan kita yang terbatas untuk mengingat suatu hal inilah yang terkadang membuat memori yang berusaha kita ingat menjadi tidak lengkap. Disini saya akan bercerita tentang memori saya terhadap ibu. Ibu adalah seseorang yang berjasa merawat kita bahkan sejak kita berada dalam kandungan. Sosok ibu selalu disandingkan dengan karakternya yang hangat, tegas tetapi juga sekaligus lembut. Ibu merupakan sosok yang penting dalam keluarga, karena ketika ayah bekerja, selalu ada sosok ibu dirumah yang melakukan pekerjaan rumah tangga dan menemani anak anaknya. Selalu sulit untuk menggantikan sosok ibu dengan orang yang lain. Pengalaman dan masa lalu saya tentang ibu sedikit berbeda. Sehingga ingatan saya mengenai ibu sedikit berbeda dengan orang lain. Penulis memiliki dua ibu, yaitu ibu kandung yang sudah tiada dan ibu tiri yang telah

membesarkan penulis sejak penulis kehilangan sosok ibu kandung. Sosok ibu memang sebagai sosok yang tidak tergantikan, tetapi juga saling melengkapi karakter satu sama lain, sekalipun kemunculan ibu kedua dalam kehidupan saya pada waktu yang berbeda. Disini saya akan bercerita tentang dua sosok ibu, yang keduanya memiliki karakter yang hampir bertolak belakang satu sama lain. Persamaan dari mereka bisa dibilang hanya dalam karakteristik utama sosok ibu. Meskipun memiliki tugas yang sama, mereka merupakan dua individu yang berbeda. Kedua sosok ini mempengaruhi kehidupan saya, meskipun memang dalam waktu yang berbeda, pengalaman saya dengan mereka pun sangat berbeda, tetapi keberadaan mereka di mata saya tetap sama. Untuk saya, sosok mereka tidak tergantikan, keberadaan mereka dalam ingatan saya saling melengkapi satu sama lain, mereka menjadi sosok ibu dimata saya menjadi sosok yang sempurna. 1.2 Rumusan Masalah Berangkat dari permasalahan yang telah dibahas sebelumnya, penulis menyusun beberapa pertanyaan sebagai rumusan permasalahan dalam karya tugas akhir ini sebagai berikut. Apakah arti/makna seorang ibu dalam pandangan saya khususnya mengenai ibu dalam keseharian penulis? Bagaimana makna/arti mengenai ibu dalam kehidupan penulis dapat disampaikan melalui bahasa visual? 1.3 Batasan Masalah Pengerjaan karya tugas akhir ini menggunakan teknik drawing (ballpoint) dan digital, yaitu dengan menghadirkan jigsaw puzzle dalam setiap karya. Dalam karya tugas akhir ini, penulis menvisualisasikan gagasan dan pemikiran penulis mengenai sosok ibu dengan mengadaptasi pengalaman personal penulis dengan memvisualisasikan sosok ibu dan sosok anak perempuan menjadi objek visual karya tugas akhir ini seperti yang telah penulis paparkan sebelumnya. 1.4 Tujuan Karya-karya dibuat untuk melengkapi syarat mata kuliah Tugas Akhir Seni Grafis SR4099 dalam memperoleh gelar kesarjanaan strata satu (S1). Karya karya ini juga sebagai media penulis untuk berbagi pengalaman dan pandangan penulis tentang sosok ibu, bagaimana penulis beradaptasi, kehilangan sosok tersebut, dan harus beradaptasi lagi dengan sosok ibu yang lain. 2. Proses Studi Kreatif Berangkat dari masalah personal yang diangkat, karya - karya ini mengangkat permasalahan dan pendapat personal yang dimiliki penulis tentang sosok ibu. Secara garis besar, ibu adalah seseorang yang melahirkan seorang anak, dan mempunyai peranan penting dalam membesarkan seorang anak. Pengalaman anak menghabiskan waktu dengan ibunya adalah sesuatu yang wajar, karena pada umumnya, ibu adalah seseorang yang menghabiskan paling banyak waktu dengan anak, sekalipun terkadang seorang ibu bekerja, hubungan batin yang sulit dijelaskan antara ibu dan anak akan sangat sulit dilepaskan. Ketika bicara mengenai ibu, reaksi yang didapat dari setiap orang bisa sangat berbeda. Karena apa yang dialami oleh setiap orang dengan ibu yang berbeda menjadi pengalaman personal yang berbeda pula. Seri dari karya drawing ini bercerita tentang pengalaman seorang (yang dalam karya ini divisualisasikan sebagai anak kecil) yang memiliki dua ibu, di satu sisi adalah ibu yang melahirkan seseorang tersebut, di sisi lain ada sosok seorang wanita yang menggantikan keberadaan ibu kandung yang biasa disebut dengan ibu tiri. Figur manusia yang menyerupai visual dari manga serta komik dan kesan hitam putih dalam seri karya ini merupakan visualisasi dari sebuah imajinasi dan pemikiran personal ketika mendengar kata ibu. Anak kecil sebagai representasi dari penulis dalam karya ini merupakan wujud visual dari bagaimana seorang ibu memandang anaknya. Seorang ibu terkadang memandang anaknya, yang meskipun sudah dewasa, tetap sebagai sosok yang perlu perlindungan dan nasihat nasihatnya layaknya seorang anak kecil. 2.1 Konsep Visual Tema 1/2 Memory dari seri karya ini merupakan suatu gagasan penulis berdasarkan pengalaman personal penulis tentang kedua ibu penulis. Diberi judul ½ Memory karena memori penulis yang mulai memudar Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1 2

mengenai ibu kandung penulis dan memori yang baru saja mulai disusun tentang sosok ibu tiri, Judul dari setiap karya merupakan salah satu usaha untuk sharing kepada audience. Sedangkan untuk tema dan judul yang mempergunakan bahasa Inggris adalah suatu bentuk usaha penulis untuk beradaptasi dengan lingkungan yang mulai terbuka dengan belahan dunia lain dengan adanya berbagai media informasi di berbagai acara televisi, media internet, buku impor dan bahasa pergaulan sehari hari yang terbiasa mempergunakan kata kata berbahasa inggris. Bahasa Inggris bagi penulis sudah bukan menjadi bahasa yang sangat asing dalam keseharian. Hal tersebut yang menyebabkan penulis merasa bahwa memasukkan unsur bahasa inggris kedalam tema dan judul karya adalah suatu hal yang biasa dan sesuai dengan keseharian. a. Unsur Teknis Karya - karya ini dibuat dengan teknik drawing menggunakan ballpoint dan jigsaw puzzle melalui proses digital. Drawing dalam seri karya ini merupakan sebuah potret dari pemikiran dan imajinasi mengenai memori dan pengalaman ketika menggambarkan sosok ibu. Melalui pengalaman yang berbeda, orang ini memiliki definisi dan pemikiran yang lain ketika mendengar kata ibu. Penggunaan ballpoint dalam karya ini adalah untuk memunculkan perasaan penulis dalam proses pengerjaan karya dan apa yang penulis rasakan ketika dihadapkan pada dua sosok ibu dalam pikirannya. Penggunaan media ballpoint dalam karya ini juga merupakan wujud dari anak kecil tersebut dalam menyusun kehidupannya. Dalam perjalanan di kehidupannya, seseorang akan mengalami sesuatu yang baik maupun sesuatu yang buruk, seperti garis yang ditimbulkan oleh sebuah ballpoint, terkadang garis yang dihasilkan halus, tetapi tidak jarang kita mendapatkan garis yang kasar. Sedangkan jigsaw puzzle yang memakai unsur digital dan menggunakan mesin sebagai proses pembuatannya adalah untuk memunculkan kesan memori yang hilang, terpencar, ataupun belum lengkap. Visualisasi puzzle dalam karya karya ini merupakan gambaran dari penulis tentang memorinya terhadap sosok masing masing ibu yang tidak utuh.. b. Warna dan Komposisi Penggunaan warna hitam dan putih dalam seri karya ini merupakan pencitraan depresional dengan sedikit harapan, dimana pemikiran, imaji dan memori orang ini tentang sosok ibu bersifat suram dan kelabu. Komposisi utama dalam karya karya ini terletak pada tata letak anak kecil dalam karya. Ketika ia bersama dengan kedua ibunya, ia berada tepat ditengah, yang menandakan bahwa ia melihat kedua ibunya sebagai sosok yang sama penting. Sedangkan ketika ia hanya bersama dengan salah satu ibunya, ia biasa berada di ujung lain frame, menimbulkan kesan adanya jarak antara ia dan ibunya. Sedangkan pada salah satu karya yang berjudul here anak kecil tersebut tepat di sebelah ibunya, memberikan ruang untuk background. Komposisi anak kecil disini sebagai wujud usaha anak kecil tersebut mempersempit jarak, tapi diikuti dengan perasaan kelabu yang makin jelas pada background. c. Puzzle Dalam seri karya ini, puzzle memiliki peran penting dalam penyampaian penulis dalam memvisualisasikan memori. Puzzle merupakan sesuatu yang memerlukan usaha dan waktu ketika kita ingin menyusunnya menjadi sesuatu yang utuh. Ketika kita kehilangan satu atau lebih bagian dari puzzle tersebut, kita akan berusaha mencarinya karena terkadang kita begitu inginnya menyelesaikan puzzle tersebut untuk mengetahui gambar di puzzle tersebut secara utuh. Peletakan puzzle diluar bingkai merupakan usaha penulis untuk memperlebar jarak antara objek anak kecil dan kedua ibunya. Sedangkan dalam beberapa karya yang menampilkan ibu kandung dan ibu tiri Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1 3

penulis dalam satu bingksi, penulis menyusun puzzle ibu tirinya di dalam bingkai, lebih dekat dengan anak kecil tersebut, sebagai gambaran anak kecil tersebut lebih dekat dengan ibu tirinya daripada dengan ibu kandungnya yang sudah tiada. d. Anak Kecil e. Ibu Penggunaan objek anak kecil dalam karya ini adalah sebagai gambaran dari apa yang ada dalam pikiran setiap ibu tentang anak anaknya. Pada dasarnya, sedewasa apa pun anak mereka, orang tua akan selalu melihat anaknya sebagai anak kecil, karena itulah penulis memakai objek anak kecil. Ketika penulis menyusun puzzle tentang ibu kandung penulis, puzzle tersebut seolah terpencar menjadi sesuatu yang tidak berbentuk, menggambarkan memori penulis tentang ibu kandungnya yang samar dan tidak begitu jelas. Sedangkan dalam penyusunan puzzle untuk ibu tirinya, penulis menyusunnya dengan rapi, tetapi tidak lengkap, menggambarkan memori penulis bersama ibu tirinya yang belum lengkap, masih dalam tahap melengkapi memori tersebut sehingga menjadi sesuatu yang utuh. 2.2 Pengertian Istilah Mengacu pada tinjauan dan studi literatur, landasan teori dalam karya ini memuat beberapa istilah-istilah umum yang digunakan dalam proses penciptaan karya ini, yaitu: a. Drawing Drawing atau menggambar adalah suatu kegiatan dimana kita menampilkan wujud visual dua dimensional. Ekspresi yang tidak dapat dikemukakan melalui tulisan dan ucapan kadang dapat diperlihatkan melalui drawing. Drawing merupakan teknik dasar dari segala aktivitas seni yang ada, dan biasa dipakai untuk membuat sketsa dasar dan awal mula membuat lukisan, patung, dan sebagainya.[2] Drawing merupakan salah satu teknik dari beberapa teknik dalam seni visual yang menggunakan berbagai peralatan menggambar untuk membuat suatu karya dalam media dua dimensi. Peralatan menggambar yang umum adalah pensil, pensil grafit, charcoal, krayon, pastel, spidol, ballpoint, dan pena. Umumnya menggambar berkaitan dengan membuat garis pada media seperti kertas. Gambar yang monokrom dan pemberian warna yang minim merupakan gambar tradisional, sementara gambar modern memakai pensil berwarna yang membuat hasil karya mencapai batas antara gambar dan lukisan. Tidak diketahui secara pasti awal kemunculan gambar. Sketsa dan lukisan telah ada sejak zaman prasejarah, seperti yang ada di dalam gua gua dan lukisan lukisan di batu. b. Psikologi Seri karya ini merupakan sebuah gagasan dari suatu pengalaman pribadi yang sedikit banyak mempengaruhi penulis baik memori maupun psikologis. Seri karya ini merupakan salah satu bentuk terapi bagi pribadi penulis, sehingga penulis merasa perlu untuk memakai landasan teoritis dari bidang psikologi yang berhubungan dengan gagasan seri karya ini. Salah satunya yang saya acu adalah teori aktualisasi diri Abraham Moslow yang bersumber dari bukunya yang berjudul Motivation and Personality yang diterbitkan pada tahun 1954. [1] Abraham Moslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik. Moslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. Teorinya yang terkenal sampai hari ini adalah teorinya tentang Hierarchy of Needs atau Hirarki kebutuhan.[3] Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1 4

Psikolog humanis percaya bahwa manusia memiliki keinginan kuat untuk merealisasikan potensi potensi dalam dirinya, hingga mencapai tingkat aktualisasi diri. Untuk membuktikan bahwa manusia tidak hanya bereaksi terhadap apa yang terjadi di sekelilingnya, tapi juga untuk mencapai sesuatu yang lebih, Maslow mempelajari seseorang dengan keadaan mental yang sehat, dibandingkan dengan mempelajari seseorang yang memiliki masalah dalam kesehatan mental. Dalam pandangan Maslow, manusia yang mengaktualisasikan dirinya, memiliki banyak puncak dari pengalaman disbanding dengan manusia yang kurang mengaktualisasikan dirinya. Untuk mencapai aktualisasi diri, manusia memiliki 17 meta hirarki yang ditujukan untuk saling mengisi satu sama lain. Menurut maslow meta kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri terdiri dari: Kebenaran Kebaikan Keindahan atau kecantikan Keseluruhan atau kesatuan Dikotomi-transedensi Berkehidupan (berproses) Keunikan Kesempurnaan Keniscayaan Penyelesaian Keadilan Keteraturan Kesederhanaan Kekayaan Tanpa susah payah Bermain Mencukupi diri sendiri Jika berbagai meta kebutuhan tidak terpenuhi maka akan terjadi meta patologi seperti: Apatisme Kebosanan Putus asa Tidak memiliki rasa humor lagi Keterasingan Mementingkan diri sendiri Kehilangan selera dan sebagainya c. Seni Kontemporer Seni Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini; jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh kaidah seni sebelumnya dan berkembang menjadi karya berifat temporer. Karya seni kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Misalnya karya yang tidak lagi terikat pada Rennaissance. Begitu pula dengan seni seni lainnya yang lebih kreatif dan modern.[4] Bagi saya, karya karya tugas akhir ini merupakan bagian dari seni kontemporer, karena tidak lagi terikat oleh kaidah seni sebelumnya, dan merupakan karya karya dengan gagasan yang sangat personal. Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1 5

3. Hasil Studi dan Pembahasan Karya seri ini terdiri dari 8 karya yang merupakan visualisasi dari memori dan apa yang ada dalam pikiran penulis. 3.1 Thoughts Dalam karya ini, penulis ingin memvisualisasikan apa yang ada dalam pikirannya ketika dua sosok ibu tersebut muncul. Beberapa puzzle yang ditukar yang terkadang disadari atau tidak merupakan representasi dari memori yang sedikit tertukar. Meskipun mungkin memori tentang kedua ibu yang tertukar bukanlah sebuah memori yang penting, anak kecil tersebut tetap merasa bersalah dan tidak nyaman setelah menyadari itu. Sehingga meskipun keberadaan kedua sosok itu kuat dalam pikirannya, anak kecil tersebut fokus memperhatikan apa yang didepannya, seolah olah dia menolak kesalahan yang terjadi dalam pikirannya. 3.2 Being Watched Gambar 1. Thoughts, 2012, 75x75, mix media Karya ini memvisualisasikan pemikiran penulis tentang perlindungan kedua sosok ibunya kepada penulis. Seorang ibu akan selalu memiliki keinginan dan kewajiban untuk melindungi anak anaknya. Dalam karya ini, penulis memfokuskan pada perbedaan cara kedua ibunya dalam usaha mereka melindungi penulis. Being Watched #1 memvisualisasikan cara penulis melihat usaha ibu kandung dalam melindungi penulis. Borgol di kaki anak kecil dan ibunya merupakan wujud visual dari keinginan ibu penulis untuk menjaga anaknya dengan mengetahui keberadaannya dimanapun anak kecil itu berada, dan anak kecil itu tetap berlari dengan bebas tanpa menyadari keberadaan ibunya yang mengawasinya dari jarak yang cukup jauh. Being Watched #2 merupakan visualisasi dari cara penulis melihat usaha ibu tiri dalam melindungi penulis. Penjara merupakan wujud visual dari perlindungan yang diberikan ibu dari anak kecil tersebut. Besi penjara yang tidak terlalu rapat merepresentasikan usaha ibunya dalam membuat anak kecil tersebut merasa nyaman dalam perlindungannya. Gestur anak kecil yang kaku dan ekspresi yang datar merupakan representasi dari ketidaknyamanan anak kecil tersebut tetapi anak kecil tersebut tidak bisa mengungkapkan rasa ketidaknyamanannya sehingga ia hanya bisa melihat ibunya dengan tatapan kosong. Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1 6

Gambar 2. Being Watched #1, 2012, 75x75, mix media Gambar 3. Being Watched #2, 2012, 75x75, mix media 3.3 Silent Dalam karya ini, penulis memvisualisasikan perasaan penulis ketika ia sedang tidak nyaman di depan ibu tirinya. Anak kecil yang ditempelkan selotip di bibirnya merupakan representasi dari tidak leluasa dan tidak nyaman berbicara di depan ibunya. Ekspresi dan gesture kaku ibunya merupakan wujud visual dari ketidak tahuannya akan sikap diam anaknya. 3.4 Gone Gambar 4. Silent, 2012, 75x75, mix media Karya ini merupakan wujud visual dari perasaan penulis di saat ibu kandungnya meninggal dan hilang dari kehidupannya sehari hari. Gestur ibunya seolah berjalan menjauh dengan memunggungi anak kecil merepresentasikan saat - saat dimana ibu dari anak kecil itu mulai menghilang dari kehidupan anak kecil tersebut. Sedangkan gestur dengan kepala menunduk dan ekspresi yang datar merupakan wujud visual dari perasaan sedih anak kecil tersebut, tetapi anak kecil itu berusaha menutupi kesedihannya dan tidak dapat berbuat apa-apa. Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1 7

Gambar 5. Gone, 2012, 75x75, mix media 3.5 Here Karya ini memvisualisasikan saat saat dimana ketika ibu tiri penulis bersedih, tetapi ibunya terlalu larut dengna kesedihannya sehingga tidak menyadari bahwa penulis berusaha menghiburnya. Gestur menunduk sang ibu merepresentasikan kesedihannya yang cukup dalam. Anak kecil tersebut, meskipun dengan gestur yang sedikit kaku, berusaha menggapai ibunya untuk menghiburnya. Tetapi larut dalam kesedihannya, ibunya seperti tidak menyadari keberadaan anak kecil tersebut disampingnya yang ingin menghiburnya. 3.6 Move On Gambar 6. Here, 2012, 75x75, mix media Karya ini adalah visualisasi dari imajinasi penulis ketika ia mulai bisa beradaptasi dengan ibu tirinya, dan sedikit demi sedikit memori tentang ibu kandungnya terpecah. Gestur anak kecil tersebut kaku dengan kepala menengadah kearah ibu kandungnya, tetapi di sisi lain tangan anak kecil itu ingin menggapai ibu tirinya. Di sebelah kanan karya visualisasi ibu tirinya yang sedang menggapai anak kecil tersebut merepresentasikan kepeduliannya terhadap anak kecil tersebut, sedangkan ekspresi datar yang menghadap kearah ibu tirinya merepresentasikan kesadarannya akan kehadiran sang ibu kandung dalam pikiran anak kecil tersebut. Sedangkan gestur dan ekspresi yang datar dari ibu kandungnya merupakan representadi bahwa sekalipun yang lain merespon keberadaannya, tetapi ia tidak mengetahui apa apa tentang apa yang ada dalam pikiran kedua oeang yang merespon keberadaannya. Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1 8

Gambar 7. Move On, 2012, 75x75, mix media 3.7 Mother? Karya ini merupakan wujud visual dari penggambaran penulis tentang kata ibu dalam pikirannya. Kedua sosok yang dijadikan satu merupakan representasi dari sosok kedua ibu dalam pikiran anak kecil tersebut yang saling melengkapi satu sama lain. Visual ibu tiri yang mendominasi sosok ibu dalam pikiran penulis merepresentasikan memori baru yang ditanamkan oleh ibu tiri jauh lebih kuat dibandingkan dengan memori lama yang diberikan oleh ibu kandung. Serpihan puzzle yang ada di sekitar sosok ibu merepresentasikan meskipun sosok ibu kandung anak kecil tersebut mulai terpecah dalam memori, anak kecil tersebut tetap bisa mengingat memori memori tersebut dalam situasi situasi tertentu. Sedangkan wajah anak kecil yang menengadah memperhatikan sosok ibu nya merupakan representasi dari kesadaran anak kecil tersebut akan pentingnya sosok kedua ibu yang melengkapi sosok ibu dalam pikirannya. Gambar 8. Mother?, 2012, 75x75, mix media 4. Penutup / Kesimpulan Memori merupakan salah satu dari banyak hal yang mempengaruhi pikiran, pemikiran serta gagasan dalam kehidupan manusia. Memori yang mulai menjadi serpihan terkadang membuat kita menjadi bertanya tanya dan menggali pikiran lebih jauh untuk mengetahui penting dan tidaknya memori tersebut. Terkadang memori yang awalnya tidak penting, menjadi penting karena peran seseorang dalam memori tersebut yang membuat seseorang merasa bersalah karena telah melupakan sebagian dari ingatan akan kejadian tersebut. Apalagi jika memori penting Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1 9

yang kita mulai lupakan adalah memori tentang ibu yang telah tiada, orang penting karena memenuhi tugasnya untuk melahirkan, membesarkan, dan merawat anak anaknya sehingga anak anak tersebut mulai tumbuh dewasa. Pada proses pembuatan karya karya tugas akhir ini penulis memperoleh pengalaman yang berharga karena secara sadar mencoba berbagi mengkomunikasikan permasalahan hidup dengan cara menuangkannya dalam wujud visual pada karya karya sebagai representasi proses pentingnya penulis menemukan solusi solusi untuk berfikir realistis, bahwa kedua sosok ibu adalah sosok yang membentuk diri penulis dalam proses pendewasaan menjalani masa depan. Selain itu, proses pengerjaan seri karya ini juga berfungsi sebagai terapi bagi penulis secara pribadi. Karena dalam setiap proses pembuatan karya tugas akhir ini, penulis menemukan sisi positif serta pencerahan dari pengalaman pribadi penulis mengenai kedua ibunya. Seri karya ini termasuk dalam seni kontemporer karena mengangkat wacana yang bersifat kekinian dengan mengangkat permasalahan personal penulis. Ucapan Terima Kasih Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena kehendak dan rahmat-nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dan Pengantar Tugas Akhir sesuai dengan rencana dan tepat pada waktunya. Terimakasih kepada orang tua dan keluarga yang telah memberi support dalam proses pengerjaan karya ini. Terimakasih pula kepada dosen pembimbing Dr. Nuning Y. Damayanti, Dipl. Art yang telah membimbing saya dalam seluruh proses pengerjaan karya tugas akhir ini. Juga kepada seluruh staff pengajar studio seni grafis yang telah membimbing saya sejak penulis menempuh pendidikan di studio seni grafis. Dan tidak lupa penulis ucapkan kepada semua pihak yang tidak tertulis disini yang telah mendukung langsung maupun secara tidak langsung selama proses belajar dan berkarya di program studi senirupa ITB dari tahun 2006 hingga sekarang. Daftar Pustaka [1] Maslow, Abraham. Motivation and Personality. 1954. HarperCollins Publishers, New York. [2] Storr, Robert. Art: 21: Art in the Twenty-First Century. 2001. Harry N. Abrams, New York Website: [1] http://en.wikipedia.org/wiki/mother 20 Juni 2012, Jam 19.35 [2] http://en.wikipedia.org/wiki/drawing 20 Juni 2012, jam 19.58 [3] http://id.wikipedia.org/wiki/abraham_maslow 20 Juni 2012, Jam 21.13 [4] http://id.wikipedia.org/wiki/seni_kontemporer 20 Juni 2012, Jam 21.40 [5] http://loriearley.com/ 20 Juni 2012, Jam 22.05 Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1 10