HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN LUKA PERINEUM DAN STATUS GIZI DENGAN PROSES PENYEMBUHAN LUKA OLEH

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA PERAWATAN LUKA JAHITAN PERINEUM DENGAN PROSES KESEMBUHAN LUKA PERINEUM DI RSUD SIDOARJO. Abdul Muhith *) ABSTRAK

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA

Jurnal Siklus Volume 6 No 1 Januari 2017

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN BIDAN TERHADAP PELAKSANAAN PERAWATAN LUKA EPISIOTOMI DI RSUD KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN

Nisa khoiriah INTISARI

HUBUNGAN ANTARA TINDAKAN VULVA HYGIENE DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM IBU NIFAS DI BPS TMM DJAMINI DAMUN

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR

Oleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

Zaiyidah Fathony. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG BREAST CARE DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU POST PARTUM

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan kesehatan. Indonesia merupakan angka tertinggi dibandingkan Negara Negara

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas tentang Perawatan Luka Perineum

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Nifas

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN RETENSIO URINE PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN DERAJAT RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL

Oleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari, M.Keb SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB MAJALENGKA ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI BPM HJ. A BANJARMASIN ABSTRAK

Gambaran Karakteristik Ibu Hamil, Tingkat Pengetahuan serta Sikap terhadap Asupan Gizi Ibu Hamil di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Rahayu et al.,persalinan Tindakan...

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental, dan

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan umur bayi atau lebih dari 90 persen.

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA AWAL KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI JINGAH ABSTRAK

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

Diah Eko Martini ...ABSTRAK...

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN INVOLUSIO UTERUS PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

Oleh : Merlly Amalia ABSTRAK

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL TENTANG ANEMIA TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA SELAMA KEHAMILAN. Kiftiyah

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN PENGELUARAN KOLOSTRUM PADA IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PATEBON 01 KABUPATEN KENDAL ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA STATUS NUTRISI PADA IBU NIFAS DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN LUKA PERINEUM DI RUMAH BERSALIN ROSSITA PEKANBARU 2017

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

PENGARUH PUTING SUSU LECET TERHADAP PENERAPAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KETERATURAN IBU HAMIL KONSUMSI TABLET FE

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Pantang Makanan Selama Masa Nifas di Bpm Sri Lumintu

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Orang tua terutama ibu perlu memiliki

Woro Rahmanishati* STIKES Kota Sukabumi ABSTRAK

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA ISPA PADA BAYI (1-12 BULAN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAJABASA INDAH BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

HUBUNGAN ANTARA PERAWATAN LUKA PERINEUM DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM IBU POST PARTUM. Nur Hasana* dan Irma Damayanti** ABSTRAK

III TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM

Mahasiswa Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang 2

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KELUARGA SADAR GIZI DI DESA SILEBO-LEBO KECAMATAN KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA PERAWATAN PAYUDARA DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI (ENGORGEMENT) PADA IBU NIFAS

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA POST PARTUM DI RUMAH SAKIT UMUM dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

HUBUNGAN FAKTOR- FAKTOR PENGHAMBAT DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN DALAM MEMBERIKAN KONSELING PADA PELAYANAN KEBIDANAN DI PUSKESMAS WILAYAH SLEMAN

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN DENGAN JUMLAH PERSALINAN DI WILAYAH PUSKESMAS MAMBURUNGAN KOTA TARAKAN

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.

Frekuensi Kunjungan ANC (Antenatal Care) Pada Ibu Hamil Trimester III

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sectio Caesaria (SC), dimana SC didefinisikan sebagai proses lahirnya janin

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

Yoana Widyasari STIKES NU Tuban Prodi DIII Kebidanan ABSTRAK. χ tabel (3,95 > 3,481) yang berarti H0 ditolak.

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN ANC DI PUSKESMAS TURI KABUPATEN LAMONGAN

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

BAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BPM NY. SUBIYANAH, SST DESA PARENGAN KECAMATAN MADURANKABUPATEN LAMONGAN

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

PENDAHULUAN Angka kematian ibu (AKI) hamil di Indonesia masih tinggi yaitu

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

Hubungan Rawat Gabung Dengan Kelancaran Produksi Asi Pada Ibu Post Partum Normal Di Irina D Bawah BLU RSUP Prof. Dr. R. D.

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN LUKA PERINEUM DAN STATUS GIZI DENGAN PROSES PENYEMBUHAN LUKA OLEH Program Study S1 Keperawatan STIKES Karya Husada Semarang Abstrak Latar Belakang : Tindakan episiotomi seringkali harus dilakukan untuk mencegah terjadinya ruptur perineum. Ibu nifas dengan luka perineum harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang cara merawat luka perineum dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka. Selain itu status gizi ibu nifas harus diperhatikan sejak masa kehamilan. Karena zat gizi sangat dibutuhkan untuk memulihkan kesehatan ibu setelah melahirkan, untuk memenuhi produksi air susu dan penyembuhan luka perineum. Bila ibu nifas mampu melakukan perawatan luka perineum dengan benar selama di rumah ditunjang dengan status gizi yang cukup, maka resiko terjadinya infeksi masa nifas bisa dihindari. Tujuan penelitian : Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka perineum dan status gizi dengan proses penyembuhan luka di Poli KIA RS. Pantiwilasa Citarum. Metodologi penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah ibu-ibu nifas dengan luka perineum di poli KIA RS Panti Wilasa Semarang. Pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 40 orang. Hasil penelitian : Uji korelasi menggunakan Chi Square diperoleh hasil sinifikan dengan (P value 0.030) dan (P value 0.008) Kesimpulan : Ada hubungan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka perineum dengan proses penyembuhan luka. Juga ada hubungan status gizi dengan proses penyembuhan luka di poli KIA rumah sakit Panti Wilasa Semarang. Kata kunci : Pengetahuan,status gizi,proses penyembuhan luka Daftar Pustaka 23 (1995-2011) Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Luka Perineum Dan Status Gizi Dengan Proses Penyembuhan Luka 25

PENDAHULUAN Untuk mencegah terjadinya ruptur pada perineum akibat desakan kepala janin atau bahu janin yang besar, seringkali perlu dilakukan tindakan episiotomi yaitu sebuah irisan bedah pada perineum untuk memperbesar muara vagina yang dilakukan tepat sebelum keluarnya kepala janin (Sarwono, 2006). Tindakan ini bisa mencegah terjadinya kerusakan/ruptur yang lebih hebat pada jaringan lunak daerah perineum. Episiotomi merupakan tindakan pembedahan yang paling sering dilakukan di seluruh dunia dua dekade terakhir ini. Episiotomi dilakukan pada 30-63 persen persalinan. Bahkan,di negara berkembang,tingkat prevalensi episiotomi sangat tinggi dan bisa mencapai 93 persen pada persalinan anak pertama. Ibu nifas yang dilakukan tindakan episiotomi perlu mempunyai pengetahuan yang cukup tentang perawatan luka perineum, karena faktor ini sangat mempengaruhi proses penyembuhan luka perineum. Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu (Notoatmodjo 2007). Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Overt Behaviour). Pengetahuan adalah sebagai suatu pembentukan yang terus menerus oleh seseorang yang setiap saat mengalami reorganisasi karena adanya pemahamanpemahaman baru. Pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka perineum harus diajarkan dan ditanamkan dari pertama kali seorang petugas kesehatan ( perawat) melakukan perawatan luka. Status gizi ibu nifas sangat berpengaruh terhadap proses penyembuhan luka. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat zat gizi. Zat gizi ini berfungsi untuk membantu proses metabolisme, pemeliharaan dan pembentukan jaringan baru. Menurut survey demografi kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2003 angka kematian ibu bersalin di Indonesia saat ini 307 per 100.000 kelahiran hidup. Salah satunya disebabkan oleh infeksi mencapai 9,6 %. Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya. Dengan melakukan pemantauan yang ketat pada ibu dan bayi, maka dapat mencegah beberapa kematian ibu pada masa nifas (Prawirohardjo,2005 ). Bila ibu nifas mampu melakukan perawatan luka perineum dengan benar selama di rumah, ditunjang dengan status gizi yang baik maka proses penyembuhan luka akan berjalan dengan normal sesuai masa penyembuhan luka. dan resiko terjadinya infeksi masa nifas dapat dihindari. TUJUAN Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka perineum dan status gizi dengan proses penyembuhan luka di Poli KIA RS. Pantiwilasa Citarum. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat korelasi antara tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka perineum dan status gizi dengan proses penyembuhan luka, dengan desain menggunakan pendekatan cross sectional (Sugiyono,2004). Populasi penelitian adalah ibu-ibu nifas dengan luka perineum di poli KIA RS Panti Wilasa Semarang. Populasi penelitian berjumlah 40 orang ibu nifas di poli KIA Rumah Sakit Panti Wilasa 26 Jurnal Managemen Keperawatan. Volume 1, No. 1, Mei 2013; 25-32

Citarum Semarang. Sampel penelitian dipilih dengan cara total sampling yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2007). HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisa univarian a. Variabel Pengetahuan Berdasarkan distribusi variabel tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka di poli KIA Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang tahun 2012/2013 diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.4 Tabel distribusi tingkat pengetahuan tentang perawatan luka di poli KIA Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang tahun 2012/2013 Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%) Kurang 12 30,0 Baik 28 70,0 Total 40 100% Dari tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 40 orang ibu nifas yang berobat di poli KIA Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan baik tentang perawatan luka yakni sebesar 28 orang (70,0%) b. Variabel Status Gizi Berdasarkan distribusi variabel status gizi ibu nifas di poli KIA Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang tahun 2012/2013 diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.5 Tabel distribusi status gizi ibu nifas di poli KIA Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang tahun 2012/2013 Status Gizi Frekwensi Prosentase % Gizi kurang 9 22,5 Gizi baik 31 77,5 Total 40 100% Dari tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 40 orang ibu nifas yang berobat di poli KIA Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang sebagian besar responden memiliki status gizi baik yakni sebesar 31 orang (77,5%) c.variabel Proses penyembuhan luka Berdasarkan distribusi variabel proses penyembuhan luka ibu nifas di poli KIA Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang tahun 2012/2013 diperoleh hasil sebagai berikut : Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Luka Perineum Dan Status Gizi Dengan Proses Penyembuhan Luka 27

Tabel 4.6 Tabel distribusi proses penyembuhan luka ibu nifas di poli KIA Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang tahun 2012/2013 Penyembuhan Luka Frekuensi Prosentase (%) Luka tidak normal 15 37,5 Luka normal 25 62,5 Total 40 100% Dari tabel 4.6 menunjukkan bahwa dari 40 orang ibu nifas di poli KIA Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang sebagian besar responden melalui proses penyembuhan luka normal sebesar 25 orang (62,5%). 2. Analisa bivariat Analisa bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat lainnya. Pada analisa bivariat digunakan uji korelasi Chi Square (X 2 ). a. Hubungan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka perineum dengan proses penyembuhan luka. Tabel 4.7 Tabulasi silang tingkat pengetahuan tentang perawatan luka dengan proses penyembuhan luka di poli KIA Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang tahun 2012/2013 B Pengetahuan Penyembuhan luka Tidak normal Normal Total p value N % n % N % D Kurang 8 63,6% 4 36,4% 12 100% Baik 7 19,0% 21 81,0% 28 100% Total 15 37,5% 25 62,5% 40 100% 0,030 Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa responden dengan tingkat pengetahuan kurang mengalami penyembuhan luka tidak normal sebanyak 8 orang (63,6%) sedangkan responden dengan tingkat pengetahuan baik mengalami proses penyembuhan luka normal sebanyak 21 orang (81%). Berdasarkan analisa tabel diatas dengan menggunakan uji statistik Chi Square dengan tingkat kepercayaan 0,05 diketahui nilai p value sebesar 0,030 dengan demikian p value kurang dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang perawatan luka dengan proses penyembuhan luka ibu nifas di poli KIA Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang tahun 2012/2013 28 Jurnal Managemen Keperawatan. Volume 1, No. 1, Mei 2013; 25-32

Pembahasan : Dari hasil analisis didapatkan ada hubungan tingkat pengetahuan ibu nifas dengan proses penyembuhan luka dengan ( P value 0,030), tingginya pengetahuan yang di miliki oleh responden akan mendukung mereka untuk bisa merawat luka perineum dengan baik. Hal ini diperkuat oleh adanya responden dengan tingkat pengetahuan kurang mengalami proses penyembuhan luka tidak normal (63,6%). Tetapi ada juga responden dengan tingkat pengetahuan kurang mengalami proses penyembuhan luka normal(36%).ini bisa disebabkan oleh karena lokasi responden tersebut berdekatan dengan petugas kesehatan atau fasilitas kesehatan sehingga memudahkan mendapatkan pengobatan. Ada 30% responden dengan tingkat pengetahuan baik tetapi mengalami penyembuhan luka tidak normal. Hal ini bisa disebabkan oleh personal higyene yang kurang, ibu-ibu kurang memperhatikan kebersihan daerah perineum dan tidak merawat luka perineum dengan baik dan benar. Untuk meningkatkan pengetahuan ibu nifas bisa didukung oleh Ante natal care (ANC) yang baik. Peneliti melihat langsung perawat dan bidan di poli KIA begitu antusias melayani ibu-ibu hamil yang memeriksakan kehamilanya, ibu-ibu hamil dianjurkan melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin. Tiap satu bulan sekali hingga usia kehamilan 6 bulan, sebulan dua kali pada usia 7-8 bulan dan seminggu sekali ketika usia kandungan 9 bulan. Saat memeriksakan kehamilan, selain di timbang berat badan, ukur tinggi badan, tekanan darah dan pemeriksaan kandungan, yang terpenting adalah penyuluhan misalnya tentang gizi ibu hamil, pentingnya personal hygiene, cara merawat bayi, tentang ASI eksklusif, cara merawat puting susu, cara merawat luka perineum, dll. Keaktifan petugas kesehatan dalam memberikan penyuluhan saat ANC dapat meningkatkan pengetahuan ibu nifas dalam mendukung proses penyembuhan luka. Hal ini didukung oleh teori Notoatmodjo (2005). waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera penglihatan dan pendengaran. Hal ini sejalan juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Maryatul Qiftiyah (2006), bahwa ibu-ibu nifas yang memiliki pengetahuan tinggi mengalami penyembuhan luka normal sedangkan yang memiliki pengetahuan rendah mengalami penyembuhan luka lambat. b. Hubungan Status Gizi dengan proses penyembuhan luka Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Luka Perineum Dan Status Gizi Dengan Proses Penyembuhan Luka 29

Tabel 4.8 Tabulasi silang status gizi dengan proses penyembuhan luka di poli KIA Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang tahun 2012/2013 B Status gizi Penyembuhan luka Tidak normal Normal Total p value D N % n % N % Kurang 7 77,8% 2 22,2% 9 100% Baik 8 25,8% 23 74,2% 31 100% Total 15 37,5% 25 62,5% 40 100% 0,008 Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa responden dengan status gizi kurang mengalami penyembuhan luka tidak normal sebanyak 7 orang (77,8%) sedangkan responden dengan status gizi baik mengalami penyembuhan luka normal sebanyak 23 orang (74,2%). Berdasarkan hasil analisa diketahui nilai p value sebesar 0,008. Artinya ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan proses penyembuhan luka ibu nifas di poli KIA Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang tahun 2012/2013. Kondisi ini mencerminkan bahwa dengan status gizi yang baik, sebesar 74.2% responden mengalami penyembuhan luka yang normal. Ini terlihat dari hasil observasi luka perineum tampak kering dan merapat, juga tidak ada tanda-tanda infeksi seperti nyeri, panas, bengkak, kemerahan dan gangguan fungsi. Sedangkan pasien dengan status gizi kurang mengalami proses penyembuhan luka tidak normal sebesar 77,8%. Walaupun ada juga responden dengan gizi kurang tetapi mengalami penyembuhan luka normal(22,2%). Ini bisa disebabkan karena zat-zat gizi yang diperlukan untuk proses penyembuhan luka cukup walaupun IMT kurang dan faktor-faktor lain yang mendukung proses penyembuhan luka terpenuhi. Misalnya cara merawat luka perineum benar dan kebersihan daerah luka diperhatikan. Tetapi ada juga responden (25,8%) dengan gizi cukup mengalami penyembuhan luka tidak normal, ini bisa disebabkan karena asupan gizi yang tidak seimbang dan kurangnya zat-zat yang mendukung proses penyembuhan luka walaupun IMT pasien dalam kategori normal(18,5-25kg/m ). Asupan gizi pada masa nifas akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan ibu, pemulihan tenaga, produksi ASI dan penyembuhan luka perineum. Zat gizi sangat berperan dalam proses penyembuhan luka. Tahapan penyembuhan luka sangat membutuhkan protein sebagai dasar untuk pembentukan fibroblast dan terjadinya kolagen. Vitamin A berperan dalam pembentukan epitel dan sistem imunitas. Vitamin A juga dapat meningkatkan jumlah monosit, makropag dilokasi luka, mengatur aktifitas kolagen dan meningkatkan reaksi tubuh pada fase implamasi awal. Zat lain yang berperan yaitu vitamin E yang merupakan 30 Jurnal Managemen Keperawatan. Volume 1, No. 1, Mei 2013; 25-32

antioksidan yang berperan dalam membrane sel, menghambat terjadinya peradangan dan pembentukan kolagen. Hal ini senada dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Hersanti Sulistyaningrum (2007). Responden dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) ratarata 19,88 kg/m dan kadar albumin normal (2,6 5.0 gr/dl) mengalami percepatan penyembuhan luka operasi. Peneliti menjelaskan ada hubungan signifikan antara status gizi dengan lama penyembuhan luka operasi bedah di RSUP dr Karyadi. Semakin baik IMT semakin cepat penyembuhan luka operasi. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dapat di simpulkan sebagai berikut : 1. Ada hubungan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka perineum dengan proses penyembuhan luka di poli KIA Rumah Sakit Panti Wilasa Semarang dengan ( p-value 0,030). 2. Ada hubungan status gizi dengan proses penyembuhan luka di poli KIA Rumah Sakit Panti Wilasa Semarang dengan (p-value 0,008). DAFTAR PUSTAKA Alimul, H, Aziz. (2003). Riset keperawatan dan penulisan ilmiah. Jakarta: Salemba Medika Friedman. (1998). Keperawatan keluarga. Jakarta : EGC Francin, P.(2005). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC Gudang Dokumen. (2011). Konsep luka avalaibe up http://dokumumenqu.blogspot. com/20011/09/konsep- luka.html cites 21 januari 2012 Hersanti Sulistyaningrum, (2007). Hubungan antara status gizi pre operatif dengan lama penyembuhan luka operasi pasien bedah di RSUP Dr. Kariadi Semarang : UNDIP Linda V Walsh. (2001). Buku ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC Almaitser, S. (2003). Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Arikuto, Suharsimi. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta : Rineka Cipta Carrie Sussman, Barbara Bates. (2007). Wound care collaborative practice manual for health professionals third edition. Philadelpia : Mosby Dainur. (1995). Kegiatan KIA di puskesmas. Jakarta : EGC D IV Kebidanan, (2011). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Masa Nifas. D IV Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Husada Semarang Mariyatul Qifriyah. (2006). Hubungan antara pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka perineum dengan kecepatan penyembuhan luka perineum di BPS Jatirejo Tuban. KTI. Tuban : AKBID Nahdatul Ulama Mahadewi, I Gusti Ayu Putri. (2006). Pola konsumsi pangan, paritas dan status gizi ibu post partum 4 dan 6 bulan di kabupaten Bantul Yogyakarta : UGM Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan dan prilaku kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Novia Fatma. (2010). Gambaran tingkat pengetahuan dan sikap ibu nifas tentang Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan Luka Perineum Dan Status Gizi Dengan Proses Penyembuhan Luka 31

perawatan luka perineum di BPS ny. D kecamatan Jiken Blora. KTI. Semarang : STIKKES Karya Husada Nursalam. (2003). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Rachman. (1995). Ilmu kandungan. Jakarta: Yayasan BIna Pustaka Riwidigdo, Handoko. (2006). Statistik kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendekia Press Referensi Kesehatan. (2008). Penyembuhanluka. http/creasoft wordpress.com/ 2008/04/23/konsep penyembuhan luka cites 21 Januari 2012 Ruth A.Bryant. ( 2011). Acute and chronic wounds current management concepts third edition.st.louise, Missouri : Mosby Sugiyono. (2006). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : IKAPI Supariasa, Nyoman. (2002). Penilaian status gizi. Jakarta : EGC 32 Jurnal Managemen Keperawatan. Volume 1, No. 1, Mei 2013; 25-32