DIAGNOSA KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN PADA ANAK BALITA DENGAN ACUAN DENVER II DAN PENGAMBIL KEPUTUSAN DENGAN METODE DECISION TREE BERBASIS JSP

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN DATA MINING UNTUK KLASIFIKASI PREDIKSI PENYAKIT ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) DENGAN ALGORITMA DECISION TREE (ID3)

Model Data Mining sebagai Prediksi Penyakit Hipertensi Kehamilan dengan Teknik Decision Tree

1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERAMALAN CUACA KOTA SURABAYA TAHUN 2011 MENGUNAKAN METODE MOVING AVERAGE DAN KLASIFIKASI NAIVE BAYES

BAB II LANDASAN TEORI

LEARNING ARTIFICIAL INTELLIGENT. Dr. Muljono, S.Si, M. Kom

Metode Iterative Dichotomizer 3 ( ID3 ) Untuk Penyeleksian Penerimaan Mahasiswa Baru

BAB I PENDAHULUAN. diulang lagi, maka masa balita disebut sebagai masa keemasan (golden period),

BAB I PENDAHULUAN. (intelligent system) adalah sistem yang dibangun dengan menggunakan

KPSP & PEMERIKSAAN DENVER II. Nurlaili Muzayyanah Departemen IKA FK UII-

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IDENTIFIKASI MAHASISWA YANG MEMPUNYAI KECENDERUNGAN LULUS TIDAK TEPAT WAKTU PADA PROGRAM STUDI MMT-ITS DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.

PENENTUAN KEMIRIPAN TOPIK PROYEK AKHIR BERDASARKAN ABSTRAK PADA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA MENGGUNAKAN METODE SINGLE LINKAGE HIERARCHICAL

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA C4.5 UNTUK MEMPREDIKSI PRESTASI SISWA

JURNAL IMPLEMENTASI ALGORITMA C4.5 DALAM PENENTUAN JURUSAN DI SMK PEMUDA PAPAR KEDIRI

Decision Tree. Achmad Basuki, Iwan Syarif Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS-ITS 2003

IMPLEMENTASI ALGORITMA C4.5 UNTUK KLASIFIKASI BIDANG KERJA ALUMNI DI STMIK LPKIA BANDUNG

DECISION TREE BERBASIS ALGORITMA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Kecerdasan Buatan Materi 6. Iterative Dichotomizer Three (ID3)

Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 20, No. 1, Maret

PEMBENTUKAN DECISION TREE DATA LAMA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NBTREE DAN C4.5

BAB 3 ALGORITMA C4.5. Algoritma C4.5 merupakan algoritma yang digunakan untuk membentuk pohon keputusan.

Decision Tree Learning Untuk Penentuan Jalur Kelulusan Mahasiswa

PROGRAM BANTU PEMILIHAN PAKAIAN DAN BAHAN BATIK BAGI KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN DECISION TREE Studi Kasus : Toko InBATIK

Materi Praktikum Data Mining Decision Tree Program Studi Informatika / Matematika FMIPA Universitas Syiah Kuala

Classification. Decision Tree. Decision Tree. Konsep Decision Tree. Penggunaan Decision Tree. When To Consider Decision Tree?

PENERAPAN METODE C4.5 DALAM MENENTUKAN STATUS DIET

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Decision Tree Learning Untuk Penentuan Jalur Kelulusan Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1.2. Rumusan Masalah

Sistem Informasi Manajemen Tugas Akhir dan Kerja Praktek Jurusan Teknik Informatika PENS-ITS Berbasis Web

PROGRAM BANTU SELEKSI AWAL DOSEN BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ITERATIVE DICHOTOMISER 3

Metode Iterative Dichotomizer 3 ( ID3 ) Untuk Penerimaan Mahasiswa Baru

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Classification Decision Tree

DAFTAR ISI... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR...

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa merangsang motorik halus anak. Kemampuan ibu-ibu dalam

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dibuktikan dengan adanya fakta yang diungkap oleh World Health

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis

DENVER II. Click Subdivisi to edit Pedsos Master subtitle style BIKA RSWS 4/28/12

PENERAPAN ALGORITMA C5.0 DALAM PENGKLASIFIKASIAN DATA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

JURNAL TEKNIK, (2014) APLIKASI DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI PERFORMANSI MAHASISWA DENGAN METODE KLASIFIKASI DECISION TREE

Belajar Mudah Algoritma Data Mining : C4.5

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan

IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA C4.5 UNTUK PENJURUSAN SISWA (STUDI KASUS: SMA NEGERI 1 PONTIANAK)

DAFTAR ISI PHP... 15

Modul IV KLASIFIKASI

KERANGKA ACUAN STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG (SDIDTK) ANAK

ARTIKEL SISTEM PAKAR PENDETEKSI GIZI BURUK PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE DECISSION TREEC4.5

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Saat ini pendidikan di Indonesia semakin berkembang. Banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berusaha menirukan proses penalaran dari seorang ahli atau pakar dalam

IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY SEBAGAI PENGGALIAN INFORMASI KETERLAMBATAN KELULUSAN TUGAS AKHIR MAHASISWA DENGAN METODE DECISION TREE

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN DECISION TREEALGORITMA C4.5 DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN HUNIAN TEMPAT TINGGAL

IMPLEMENTASI DECISION TREE UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH MAHASISWA PENGAMBIL MATAKULIAH DENGAN MENGGUNAKAN STUDI KASUS DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITS

Penggunaan Pohon Keputusan untuk Data Mining

BAB I PENDAHULUAN. pada anak yang meliputi seluruh perubahan, baik perubahan fisik, perkembangan kognitif, emosi, maupun perkembangan psikososial yang

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM YANG SERING DIDERITA BALITA BERBASIS WEB DI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENENTUAN JUMLAH SKS MENGGUNAKAN DECISION TREE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. yang tepat. Sistem data mining mampu memberikan informasi yang tepat dan

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE DESCISION TREE C4.5 Pada SMAK YOS SUDARSO BATU

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KEPADATAN LALU LINTAS DAN DAERAH RAWAN KECELAKAAN KOTA SURABAYA

PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK PENENTUAN BEASISWA TEPAT SASARAN MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE DI SMK TARUNA BAKTI KERTOSONO

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 12, No. 1, Februari ISSN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. anak di Indonesia, mencatat populasi kelompok usia anak di. 89,5 juta penduduk termasuk dalam kelompok usia anak.

Penentuan Lokasi Rumah Pompa Kota Surabaya Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process(AHP)

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

POHON KEPUTUSAN DENGAN ALGORITMA C4.5

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemetaan Lahan Pertanian di Wilayah Mojokerto

KLASIFIKASI KARAKTERISTIK MAHASISWA UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES DAN DECISION TREE. Yuli Hastuti

Burhanudin Junardi Karim Dr. Lintang Yuniar Banowosari, S.Kom., M.Sc

Versi Online tersedia di : JURNAL TECH-E (Online)

KONVERSI DATA TRAINING TENTANG PENYAKIT HIPERTENSI MENJADI BENTUK POHON KEPUTUSAN DENGAN TEKNIK KLASIFIKASI MENGGUNAKAN TOOLS RAPID MINER 4.

PENENTUAN PENERIMAAN SISWA BARU MENGGUNAKAN DECISION TREE

TEMU KEMBALI INFORMASI BERDASARKAN LOKASI PADA DOKUMEN YANG DIKELOMPOKKAN MENGGUNAKAN METODE CENTROID LINKAGE HIERARCHICAL

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Resiko Penyakit Ginjal. Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Indeks Prestasi Kumulatif dan Lama Studi. menggunakan dokumen/format resmi hasil penilaian studi mahasiswa yang sudah

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan melalui empat tahap utama, dimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar atau exspert system merupakan sebuah program komputer

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing-masing, tetapi

Penggunaan Pohon Keputusan untuk Klasifikasi Tingkat Kualitas Mahasiwa Berdasarkan Jalur Masuk Kuliah

TUGAS AKHIR. Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas Muhammadyah Malang. Oleh:

KERANGKA ACUAN KERJA STIMULASI, DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ( SDIDTK)

PENERAPAN METODE SIMULATED ANNEALING UNTUK PENJADWALAN JOB SHOP PADA MESIN PABRIK

MODUL 12 Model Prediktif

BAB I PENDAHULUAN. maupun psikososial. Namun, sebagian orang tua belum. pertumbuhan dan perkembangannya (Nursalam, 2005: 31-

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahanperubahan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENDETEKSIAN PENYAKIT DIABETES DENGAN METODE DECISION TREE MENGGUNAKAN ALGORITMA ITERATIVE DICHOTOMISER 3 (ID3)

DETEKSI DINI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS. dr. Atien Nur Chamidah PLB FIP UNY

Transkripsi:

DIAGNOSA KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN PADA ANAK BALITA DENGAN ACUAN DENVER II DAN PENGAMBIL KEPUTUSAN DENGAN METODE DECISION TREE BERBASIS JSP Endah Rakhmawati 1, Entin Martiana K, M.Kom 2, Nur Rosyid Mubtadai, S.Kom 2 Mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi 1, Dosen Pembimbing 2 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus PENS-ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60111 Telp (+62)31-5947280, 5946114, Fax. (+62)31-5946114 Email :endah_it07 @yahoo.com ABSTRAK Melakukan deteksi dini keterlambatan perkembangan balita artinya melakukan pendeteksian secara dini pada balita jika sesuai dengan ciri-ciri perkembangan pada usia tertentu apakah perkembangan kemampuan gerak, bicara dan bahasa, sosialisasi, dan kemandirian pada balita berlangsung secara optimal atau tidak sesuai dengan umur anak. Akan pentingnya hal tersebut, maka dibuatlah aplikasi web ini untuk membantu para tenaga kesehatan, dokter spesialis atau orang tua agar cepat dalam mendiagnosa keterlambatan perkembangan balita. Dengan begitu, balita tersebut dapat mencapai perkembangan optimal dengan stimulasi yang diberikan. Sistem ini menggunakan metode Decision Tree untuk mengambil keputusan berdasarkan data hasil survey yang telah diperoleh. Dan menggunakan DENVER II untuk memperoleh data uji. Data survey tersebut digunakan sebagai knowledge dan pembelajaran sistem yang nantinya dapat memberikan suatu keputusan tentang kondisi pasien. Metode ini menerapkan serangkaian aturan (rule) yang dapat mengambil keputusan dari data uji yang ada dengan akurasi tertentu. Dari sistem diagnosa keterlambatan perkembangan balita yang dibangun, menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode decision tree ini, tingkat kesalahan (error) dalam mengklasifikasi / memberikan keputusan yaitu, 37.837 % dengan akurasi 62.1621621 % dari 137 data learning dan 141 rule yang digunakan. Kata Kunci : Decision tree, Balita, DENVER II. 1. PENDAHULUAN Latar belakang Pada dasarnya setiap anak akan melewati proses perkembangan sesuai dengan tahapan usianya. Pada masa lima tahun pertama kehidupan merupakan masa yang sangat peka terhadap lingkungan dan masa ini berlangsung sangat pendek serta tidak dapat diulangi lagi, maka masa balita disebut sebagai masa keemasan (golden period), jendela kesempatan (window of opportunity), dan masa kritis (critical period). Maka pembinaan tumbuh kembang anak yang secara komprehensif dan berkualitas yang diselenggarakan melalui kegiatan deteksi, stimulasi, dan intervensi dini keterlambatan perkembangan balita. Melakukan stimulasi yang memadai artinya merangsang otak balita sehingga perkembangan kemampuan gerak, bicara dan bahasa, sosialisasi, dan kemandirian pada balita berlangsung secara optimal sesuai dengan umur anak. Akan pentingnya hal tersebut, dan oleh karena proses perkembangan anak hampir sama, maka diperlukanlah suatu aplikasi sistem pakar berbasis web yang bertindak seolah-olah sebagai pakar untuk mengetahui keterlambatan perkembangan balita sebagai langkah awal untuk memudahkan para tenaga kesehatan maupun orang tua dalam memberikan stimulasi perkembangan sesuai dengan yang dibutuhkan dan diharapkan anak untuk mencapai perkembangan optimal. Perumusan masalah Yang menjadi permasalahan dalam proyek akhir ini adalah: 1. Mencari data riil sebagai data learning. 2. Melakukan proses klasifikasi data agar data dapat diolah dalam sistem. 3. Menghasilkan data uji melalui DENVER II. 4. Bagaimana mengimplementasikan metode Decision Tree sehingga menghasilkan rule untuk mendiagnosa. Tujuan Tujuan proyek akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui cara mengolah data riil sehingga dapat diimplementasikan dalam sebuah sistem. 2. Mengetahui cara pengambilan keputusan tentang keterlambatan perkembangan balita melalui metode Decision Tree. 3. Mempermudah user untuk mengambil keputusan dengan persentase error tertentu. 2. TINJAUAN PUSTAKA Deteksi dini keterlambatan perkembangan anak umur < 6 tahun berisi 125 gugus tugas yang disusun dalam formulir menjadi 4 sektor untuk menjaring fungsi berikut: 1. Personal social (Personal Sosial) Penyesuaian diri dengan masyarakat dan perhatian terhadap kebutuhan perorangan. 2. Fine motor adaptive (Adaptif Motorik Halus) Koordinasi mata tangan, memainkan, menggunakan benda-benda kecil. 3. Language (Bahasa) Mendengar, mengerti, dan menggunakan bahasa. 4. Gross Motor (Motorik Kasar) Duduk, jalan, melompat, dan gerakan umum otot besar. Keterangan gambar: - Skala umur tertera pada bagian atas formulir yang terbagi dari umur dalam bulan dan tahun, sejak lahir sampai berusia 6 tahun. - Setiap ruang antara tanda umur mewakili 1 bulan, sampai anak berumur 24 bulan kemudian mewakili 3 bulan, sampai anak berusia 6 tahun. - Pada setiap tugas perkembangan yang berjumlah 125, terdapat batas kemampuan perkembangan yaitu 25%, 50%, 75% dan 90% dari populasi anak lulus pada tugas perkembangan tersebut. 25% sampai 75% berwarna putih 75% sampai 90% berwarna hijau Formulir DENVER II Decision Tree Konsep Data Dalam Decision Tree : Data dinyatakan dalam bentuk tabel dengan atribut dan record. Atribut menyatakan suatu parameter yang dibuat sebagai kriteria dalam pembentukan tree. Misalkan untuk menentukan hipertensi, kriteria yang diperhatikan adalah usia, berat dan jenis kelamin. Salah satu atribut merupakan atribut yang menyatakan data solusi per-item data yang disebut dengan target atribut. Atribut memiliki nilai-nilai yang dinamakan dengan instance. Misalkan atribut berat mempunyai instance berupa overweight, underweight, dan average. Iterative Dichotomizer Three Dasar algoritma untuk menginduksi Pohon Keputusan: a. Pohon dibangun dalam suatu metode rekursif topdown divide-and-conquer. 1. Seluruh contoh pelatihan dimulai dari simpul root,lalu dilakukan pengujian 2. Mencabang ke jalur yang benar berdasarkan hasil pengujian. 3. Apakah simpul leaf ditemukan? Jika ya, masukkan contoh ini ke kelas target, jika tidak kembali ke langkah 1. b. Atribut-atribut berada dalam suatu kategori (jika bernilai kontinu, nilai-nilai tersebut didiskritkan terlebih dahulu)

c. Contoh-contoh dipartisi secara rekursif berdasarkan atribut terpilih. Kondisi-kondisi penghentian partisi adalah seluruh sampel untuk suatu simpul yang diberikan masuk ke kelas yang sama. d. Atribut-atribut uji dipilih berdasarkan heuristik atau pengukuran statistik (misal, information gain). Ukuran untuk melakukan seleksi atribut dilakukan dengan memilih atribut dengan information gain terbesar. Jika S memuat tupel-tupel si dari kelas Ci untuk i = {1,,m}. Maka ukuranukuran informasi info diperlukan untuk mengklasifikasikan tuple sembarang, adalah: Entropy dari atribut A dengan nilai-nilai {a1,a2,,av) Informasi yang diperoleh melalui percabangan pada atribut A: Gain(A) = I(S1,S2,,Sm) E(A) 3. METODOLOGI PEMODELAN Decision tree merupakan metode yang baik untuk pengambilan keputusan dimana suatu sistem dengan menggunakan data survey sebagai learning data. Proses yang dilakukan dalam sistem ini meliputi proses perhitungan nilai entropy dari setiap atribut yang ada pada data. Selanjutnya menentukan tree (pohon keputusan) berdasarkan hasil nilai entropy terkecil yang didapat dari proses perhitungan tiap atribut. Sampai diinterpretasikan dalam sebuah rule berdasarkan tree yang telah dibentuk. Dengan adanya rule tersebut maka sistem dapat mengambil keputusan dan selanjutnya melakukan pengujian apakah pasien/balita mengalami keterlambatan perkembangan atau tidak. Gambar: Blok Diagram Program 4. PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem perangkat lunak yang dibuat meliputi perancangan model perangkat lunak, masukan data yang akan di proses, serta bentuk keluaran dari proses klasifikasi decision tree. Perancangan system perangkat lunak dapat dilihat pada gambar Data Flow Diagram (DFD) berikut : Data Survey Poli Tumbuh Kembang Anak RSU Haji diolah 1 Preprocessing menghasilkan Data learning digunakan untuk 2 Algoritma Decision Tree 5 mendapatkan Tes DENVER II mendapatkan Data uji Nilai Entropi atribut menggunakan digunakan untuk menentukan node tree menggunakan Pasien Tenaga medis 4 Program Deteksi acuan keputusan Rule decision Hasil 3 Membuat rule decision output Hasil Diagnosa

Proses yang terjadi pada sistem berdasarkan diagram alir diatas adalah : Dari gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa pasien melakukan deteksi awal melalui DENVER II terlebih dahulu untuk mendapat interprestasi awal sebagai data tes. Sedangkan data survey yang telah dilakukan preprocessing sehingga menjadi data learning digunakan untuk membuat keputusan pada algoritma decision tree, yaitu dengan menghitung nilai entropy pada setiap atribut dari data. Sehingga dari perhitungan nilai entropy tersebut dapat ditentukan node node yang akan dipakai pada diagram tree. Yang selanjutnya akan menghasilkan aturan-aturan dan menjadi acuan bagi program deteksi untuk mengambil keputusan / output berupa hasil deteksi yang berupa pernyataan tentang kondisi pasien apakah anak mengalami keterlambatan perkembangan atau tidak. 5. UJICOBA SISTEM Jika kita uji dengan data uji dibawah ini maka terjadi perbedaan hasil diagnosa. Hasil diagnosa yang diberikan metode decision tree tidak memuaskan atau tidak dapat memberikan diagnosa karena menyarankan user agar periksa kepada sang ahli yaitu dokter anak. Sedangkan jika menggunakan metode naïve Bayesian maka user tetap akan mendapatkan diagnosa padahal jika kita mengacu pada data survey, data uji ini tidak ditemukan. Ini menunjukkan bahwa metode Bayesian dapat memberikan standar tertentu untuk pembuatan keputusan yang optimal dibandingkan metode decision tree. Pada data uji dibawah ini, kedua metode memiliki hasil yang sama. Keduanya memiliki kesamaan kesimpulan pada data survey. Perhitungan Akurasi Metode Decision Tre 6. ANALISA Data learning yang digunakan berasal dari data survey sebanyak 137 record. Terdapat banyak data yang tidak konsisten. Pada aplikasi diagnosa hepatitis error yang dihasilkan cukup tinggi yaitu 37.8378379 %. Hal ini dikarenakan aplikasi ini, memiliki fungsi estimasi (pembelajaran) yang mampu memberikan keputusan dengan cukup baik, sehingga error yang dihasilkan oleh aplikasi ini dapat diminimalisir. Naïve Bayesian memiliki asumsi bahwa hubungan antar atribut adalah saling bebas. Naïve Bayesian memiliki beberapa kelebihan yaitu : Mudah diimplementasikan Hasilnya cukup baik untuk sebagian besar kasus Bila asumsi saling bebas dipenuhi, maka tingkat akurasinya cukup tinggi 7. KESIMPULAN Dari hasil percobaan serta analisa diatas, dapat disimpulkan bahwa : 1. Semakin banyak data konsisten yang ada pada data learning maka decision tree yang dihasilkan akan semakin baik. 2. Pada metode decision tree ini, terdapat suatu kondisi dimana hanya seorang pakar yang dapat memberikan keputusan. 3. Aplikasi ini memiliki nilai error sebesar 37.8378379 %.