KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL RENCANA DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2016



dokumen-dokumen yang mirip
RANCANGAN AWAL RKP 2016 DAN PAGU INDIKATIF DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN Jakarta, 15 April 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH PAPUA

Mendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

S A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

KEPALA DINAS. Subbagian Perencanaan Program. Bidang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus. Seksi. Kurikulum dan Pembelajaran

PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Oleh: DIREKTORAT KELAUTAN DAN PERIKANAN. Jakarta, 3 September 2014

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

KEBIJAKAN PEMERINTAH PENUNTASAN PERMUKIMAN KUMUH

RPJMN dan RENSTRA BPOM

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH NUSA TENGGARA

BAPPEDA Planning for a better Babel

KOTA SURAKARTA KEBIJAKAN UMUM APBD (KUA) TAHUN ANGGARAN 2017 BAB I PENDAHULUAN

PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

KEPALA DINAS. Subbag Penyusunan Program dan Pelaporan. Bidang Perlindungan Tanaman dan Pembinaan Usaha. Seksi Identifikasi dan Pengendalian OPT

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

HASIL PRA MUSRENBANGNAS 2015 PERKUATAN KEDAULATAN PANGAN

Disampaikan pada acara : Rapat Koordinasi Nasional Pemberdayaan KUMKM Tahun 2014

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi

KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL TAHUN Disampaikan pada acara: Rapat Kerja Kementerian Perindustrian Di Hotel Bidakara

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

LAMPIRAN I : PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TENTANG RENCANA AKSI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA MUSRENBANG RKPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2016

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

PRA-MUSRENBANGNAS RKP 2016 Kelompok Pembahasan: Kesehatan

BAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BINTAN BERTUAH, NEGERI BERMARWAH

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

Kebijakan Pengembangan SDM, Iptek dan Budaya Maritim dalam Mendukung Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA KABUPATEN INDRAMAYU 2016

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016


KEPALA DINAS BIDANG PENDIDIKAN DASAR SEKSI PENGEMBANGAN DATA PENDIDIKAN SEKSI TAMAN KANAK-KANAK SEKSI SEKOLAH MENENGAH ATAS SEKSI SEKOLAH DASAR

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

RANCANGAN RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN DAYA SAING KOMODITAS PERTANIAN

Isu Strategis Kota Surakarta

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

RANCANGAN TEKNOKRATIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN)

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

KEPALA DINAS BIDANG PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN BIDANG TANAMAN PANGAN BIDANG TANAMAN HORTIKULTURA BIDANG PETERNAKAN

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Oleh : Iman Sugema. Membangun Ekonomi Mandiri & Merata

KEPALA BADAN BIDANG PAUD DAN PK-PLK SEKSI KURIKULUM SEKSI TENAGA PENDIDIK & KEPENDIDIKAN SEKSI SARANA PRASARANA U P T

CATATAN ATAS PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM RKP Grafik 1. Tingkat Kemiskinan,

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

MULTILATERAL MEETING II RKP 2017 PRIORITAS NASIONAL DAERAH TERTINGGAL

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2010 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

Tahun terakhir RPJMN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

DAFTAR ISI PENGANTAR

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

5.1. VISI MEWUJUDKAN KARAKTERISTIK KABUPATEN ENDE DENGAN MEMBANGUN DARI DESA DAN KELURAHAN MENUJU MASYARAKAT YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERKEADILAN

DAFTAR ISI PENGANTAR

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN

Transkripsi:

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL RENCANA DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2016 Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Disampaikan dalam acara Musrenbangnas Tahun 2015 Jakarta, 29 April 2015 POKOK BAHASAN Landasan Hukum Tahapan Penyusunan Rancangan Awal RKP 2016 Trisakti dan Nawa Cita Rancangan Tema RKP 2016 Penjabaran Per Dimensi Sasaran dan Arah Kebijakan Highlight Kegiatan Prioritas Tahun 2015 dan 2016 2 1

LANDASAN HUKUM PP 40/2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional Pasal 19 : Rancangan Awal RKP memuat : Rancangan kebijakan umum Prioritas pembangunan nasional Rancangan kerangka ekonomi makro Rencana kerja dan pendanaannya Rancangan pagu indikatif disusun oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional bersama-sama dengan Menteri Keuangan. Rancangan Awal RKP dan rancangan pagu indikatif dibahas dalam Sidang Kabinet. Hasil pembahasan Sidang Kabinet selanjutnya dituangkan ke dalam Surat Edaran Bersama antara Menteri Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan, dan sebagai pedoman dalam penyusunan Renja-KL. 3 TAHAPAN PELAKSANAAN PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKP 2016 DOKUMEN RKP Sidang Kabinet Musrenbang Nasional Musrenbang Provinsi Rapat Koordinasi Pembangunan (Rakorbang) Pusat Tema RKP Prioritas Nasional yang ditetapkan dengan Perpres Pra Musrenbangnas Musrenbangnas Pasca Musrenbangnas Disampaikan oleh Pemerintah kepada DPR 4 2

VISI MISI PEMBANGUNAN 2015 2019 VISI PEMBANGUNAN NASIONAL untuk tahun 2015-2019 adalah: "Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong" Visi ini diwujudkan melalui 7 (tujuh) MISI PEMBANGUNAN, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara hukum. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. 5 9 AGENDA PRIORITAS NAWA CITA 1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberi rasa aman pada seluruh Warga Negara. 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan. 2. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Membangun tata kelola Pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya. Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Melakukan revolusi karakter bangsa. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial. 6 3

TRISAKTI BERDAULAT DALAM BIDANG POLITIK 1. Membangun wibawa politik luar negeri dan mereposisi peran Indonesia dalam isu-isu global. 2. Menguatkan sistem pertahanan negara. 3. Membangun politik keamanan dan ketertiban masyarakat. 4. Mewujudkan profesionalitas intelijen negara. 5. Membangun keterbukaan informasi dan komunikasi publik. 6. Mereformasi sistem dan kelembagaan demokrasi. 7. Memperkuat politik desentralisasi dan otda. 8. Mendedikasikan diri untuk memberdayakan desa. 9. Melindungi dan memajukan hak-hak masyarakat adat. 10. Pemberdayaan Perempuan dalam politik dan pembangunan. 11. Mewujudkan sistem dan penegakan hukum yang berkeadilan. 12. Menjalankan reformasi birokrasi dan pelayanan publik. 7 LANJUTAN... BERDIKARI DALAM BIDANG EKONOMI 1. Dedikasikan pembangunan kualitas SDM. 2. Membangun kedaulatan pangan berbasis agribisnis kerakyatan. 3. Mendedikasikan program untuk membangun daulat energi berbasis kepentingan nasional. 4. Untuk penguasaan SDA melalui 7 langkah & membangun regulasi mewajibkan CSR &/atau saham untuk masyarakat lokal/sekitar tambang, penguatan kapasitas pengusaha nasional (termasuk penambang rakyat) dalam pengelolaan tambang berkelanjutan. 5. Membangun pemberdayaan buruh. 6. Membangun sektor keuangan berbasis nasional. 7. Penguatan investasi domestik. 8. Membangun penguatan kapasitas fiskal negara. 9. Membangun infrastruktur. 10. Membangun ekonomi maritim. 11. Penguatan sektor kehutanan. 12. Membangun tata ruang dan lingkungan berkelanjutan. 13. Membangun perimbangan pembangunan kawasan. 14. Membangun karakter dan potensi wisata. 15. Mengembangkan kapasitas perdagangan nasional. 16. Pengembangan industri manufaktur. 8 4

LANJUTAN... BERKEPRIBADIAN DALAM BIDANG KEBUDAYAAN 1. Berkomitmen mewujudkan pendidikan sebagai pembentuk karakter bangsa. 2. Akan memperteguh kebhinekaan Indonesia dan memperkuat restorasi sosial. 3. Akan membangun jiwa bangsa melalui pemberdayaan pemuda dan olahraga. 9 TRISAKTI DAN NAWACITA VISI: TERWUJUDNYA INDONESIA YG BERDAULAT, MANDIRI DAN BERKERIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG 7 MISI Keamanan nasional yg mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dg mengamankan SD maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. Masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan negara hukum. Politik LN bebas aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim Akan menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberi rasa aman pada seluruh WN Akan membangun Indonesia dari pinggiran dg memperkuat daerahdaerah dan desa dlm kerangka Negara Kesatuan Akan menolak Negara lemah dengan melalukan reformasi sistem penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya. Kualitas hidup manusian Indonesia yg tinggi, maju dan sejahtera Bangsa berdaya saing Indonesia menjadi negara maritim yg mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional Masyarakat yg berkepribadian dalam kebudayaan. NAWACITA 9 agenda prioritas Akan membuat Pemerintah tidak absen dg membangun tata kelola Pem. yg bersih, efektif, demokratis dan terpercaya BERDAULAT DALAM BIDANG POLITIK (12 program aksi) 1. Membangun wibawa politik LN dan mereposisi peran Indonesia dalam isu-isu global (4) 2. Menguatkan sistem pertahanan negara (4) 3. Membangun politik keamanan dan ketertiban masyarakat (8) 4. Mewujudkan profesionalitas intelijen negara (7) 5. Membangun keterbukaan informasi dan komunikasi publik (7) 6. Mereformasi sistem dan kelembagaan demokrasi (6) 7. Memperkuat politik desentralisasi dan otda (11) 8. Mendedikasikan diri untuk memberdayakan desa (8) 9. Melindungi dan memajukan hakhak masyarakat adat (6) 10. Pemberdayaan Perempuan dalam politik dan pembangunan (7) 11. Mewujudkan sistem dan penegakan hukum yang berkeadilan (42) 12. Menjalankan reformasi birokrasi dan pelayanan publik (5) Akan meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui: Indonesia Pintar, Indonesia Sehat, Indonesia Kerja dan Indonesia Sejahtera Akan meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional BERDIKARI DALAM BIDANG EKONOMI (16 program aksi) 1. Dedikasikan pembangunan kualitas SDM 2. Membangun kedaulatan pangan berbasis agribisnis kerakyatan 3. Mendedikasikan program untuk membangun daulat energi berbasis kepentingan nasional 4. Untuk penguasaan SDA melalui 7 langkah & membangun regulasi mewajibkan CSR &/atau saham u/ masyarakat lokal/ sekitar tambang, penguatan kapasitas pengusaha nasional (termsuk penambang rakyat) dlm pengelolaan tambang berkelanjutan. 5. Membangun pemberdayaan buruh 6. Membangun sektor keuangan berbasis nasional 7. Penguatan investasi domestik 8. Membangun penguatan kapasitas fiskal negara 9. Membangun infrastruktur 10. Membangun ekonomi maritim 11. Penguatan sektor kehutanan 12. Membangun tata ruang dan lingkungan berkelanjutan 13.Membangun perimbangan pembangunan kawasan 14.Membangun karakter dan potensi wisata 15.Mengembangkan kapasitas perdagangan nasional 16.Pengembangan industri manufaktur Akan mewujudkan kemandirian ekonomi dg menggerakkan sektorsektor strategis ekonomi domestik Akan melakukan revolusi karakter bangsa Akan memperteguh Kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial. BERKEPRIBADIAN DALAM BIDANG KEBUDAYAAN (3 program aksi) 1. Berkomitmen mewujudkan pendidikan sbg pembentuk karakter bangsa 2. Akan memperteguh kebhinekaan Indonesia dan memperkuat restorasi sosial 3. Akan membangun jiwa bangsa melalui pemberdayaan pemuda dan olahraga 10 5

RANCANGAN TEMA RKP 2016 RKP 2015*) RKP 2016 RKP 2017 RKP 2018 RKP 2019 MELANJUTKAN REFORMASI BAGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI YANG BERKEADILAN MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MELETAKKAN FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS Ditentukan dalam proses penyusunan RKP 2017 Ditentukan dalam proses penyusunan RKP 2018 Ditentukan dalam proses penyusunan RKP 2019 *) Disiapkan oleh KIB II, kemudian direvisi melalui Perpres No. 3/2015 tentang Perubahan RKP 2015 11 LANJUTAN... Mempercepat Pembangunan Infrastruktur untuk Meletakkan Fondasi Pembangunan yang Berkualitas Permasalahan utama yang menghambat percepatan realisasi investasi adalah adanya keterbatasan infrastruktur, termasuk pasokan listrik. Pemenuhan ketersediaan infrastruktur merupakan salah satu prasyarat utama yang harus dilakukan dalam pembangunan yang berkualitas. Pembangunan berkualitas : Membangun untuk manusia dan masyarakat, yang inklusif dan berbasis luas, dan mengurangi ketimpangan antar golongan dan antar wilayah. Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan dan keseimbangan ekosistem. Menghasilkan pertumbuhan, dan kesejahteraan yang berkelanjutan. Infrastruktur diperlukan, utamanya untuk mendukung agenda prioritas kedaulatan pangan, kedaulatan energi, kemaritiman, pariwisata dan industri dengan sasaran kelompok sosial yang luas dan sasaran wilayah yang meningkatkan pemerataan. 12 6

SASARAN EKONOMI Indikator EKONOMI MAKRO Pertumbuhan ekonomi Inflasi Tingkat Kemiskinan Rasio Pajak (Tax Ratio) tahun dasar 2010 Tingkat Pengangguran Terbuka 2014* (Baseline) 2015 2016 5,1% 11,25% ** 5,7 6,6 9,5-10,5 9,0-10,0 7-8% 5,94% 5,5-5,8 5,2-5,5 4-5% 7,3% 11,4% 5,0 12,6% 4,0 13,3% 2019 8% 3,5% 16% 13 FAKTOR PENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI 14 7

TARGET PERTUMBUHAN EKSPOR Pertumbuhan ekspor produk non-migas sebesar 9,9 persen atau menjadi sebesar USD 173,25 miliar. Rasio ekspor jasa terhadap PDB sebesar 2,8 persen. Sebaran Target Ekspor Berdasarkan Wilayah Tahun 2016 15 TARGET REALISASI INVESTASI NASIONAL DAN BERDASARKAN WILAYAH 16 8

DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA DAN MASYARAKAT 17 HIGHLIGHT SASARAN PEMBANGUNAN MANUSIA DAN MASYARAKAT Pendidikan Indikator 2016 2019 8,1 (tahun) 8,5 (tahun) 8,8 (tahun) Prodi Perguruan Tinggi Minimal Terakreditasi B Persentase SD/MI berakreditasi minimal B 50,4% (2013) 68,7% 58,8% 68,4 % Persentase Kompetensi Keahlian SMK berakreditasi minimal B 48,2% Rata-rata angka melek aksara penduduk usia di atas 15 tahun Persentase SMP/MT berakreditasi minimal B Persentase SMA/MA berakreditasi minimal B Rasio APK SMP/MTs antara 20% penduduk termiskin dan 20% penduduk terkaya Rasio APK SMA/SMK/MA antara 20% penduduk termiskin dan 20% penduduk terkaya 94,1% 62,5% 73,5% 0,84 (2013) Pendidikan Anak Usia Dini 0,57 (2013) Angka Partisipasi PAUD 66,81 Pendidikan Dasar Angka Partisipasi Murni SD/MI 91,28 95,1% 76,5% 71,8% 79,1% 56,6% 0,87 0,58 70,85 91,79 96,1 % 84,2 % 81,0 % 84,6% 65,0 % 0,90 0,60 77,23 94,78 Angka Partisipasi Kasar SD/ MI/ SDLB/ Paket A 111,04 111,14 114,09 Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs/Paket B 101,57 104,47 106,94 Angka Partisipasi Murni SMA/MA/SMK 55,26 60,84 67,48 28,51 31,31 36,73 Angka Partisipasi Murni SMP/MTs Pendidikan Menengah Angka Partisipasi Kasar SMA/ MA/ SMK/ Paket C Pendidikan Tinggi Angka Partisipasi Kasar PT 2014 (Baseline) Rata-rata lama sekolah penduduk usia diatas 15 tahun 79,42 79,22 80,87 85,51 82,02 91,63 Arah Kebijakan 1. Melanjutkan upaya untuk memenuhi hak seluruh penduduk mendapatkan layanan pendidikan dasar berkualitas. 2. Memperluas dan meningkatkan pemerataan pendidikan menengah yang berkualitas. 3. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD). 4. Meningkatkan kualitas pembelajaran. 5. Meningkatkan relevansi pendidikan kejuruan dengan kebutuhan dunia kerja. 6. Meningkatkan kualitas, pengelolaan dan penempatan guru, serta jaminan hidup dan fasilitas pengembangan keilmuan dan karir bagi guru di daerah khusus. 7. Meningkatkan pemerataan akses, kualitas, relevansi, dan daya saing pendidikan tinggi. 18 9

HIGHLIGHT SASARAN PEMBANGUNAN MANUSIA DAN MASYARAKAT Arah Kebijakan Pembangunan Kesehatan Status Awal 2016 2019 a. Persentase Persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan (Pf) 70,4 77 85 c. Persentase kunjungan neonatal pertama (KN1) 71,3 70 90-50 95 No 1 Indikator Meningkatnya Status Kesehatan Ibu dan Anak b. Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal ke empat (K4) 2 Meningkatnya Status Gizi Masyarakat a. Persentase ibu hamil kurang energi kronik (KEK) 3 b. Persentase ibu hamil kurang energi kronik (KEK) yang mendapatkan PMT Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular a. Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 penduduk 4 b. Prevalensi HIV (persen) Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 puskesmas terakreditasi b. Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen imunisasi dasar lengkap pada bayi c. Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki lima jenis tenaga kesehatan 70,4 70,4 297 (2013) 0,46 (2013) 74 77 271 80 85 245 <0,5 <0,5 0 700 5.600 1.015 2000 5.600-80 95 1. Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan Lanjut Usia yang Berkualitas 2. Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat 3. Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 4. Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang Kesehatan 5. Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas 6. Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas 7. Meningkatkan Ketersediaan, Penyebaran, dan Mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan 8. Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas Farmasi dan Alat Kesehatan 9. Meningkatkan Pengawasan Obat dan Makanan 19 HIGHLIGHT SASARAN PEMBANGUNAN MANUSIA DAN MASYARAKAT Pembangunan Perumahan, Air Minum dan Sanitasi INDIKATOR Akses Air Minum Layak 2014 (BASELINE) 70% Akses Sanitasi Layak 60,9% Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan 38.431 Ha Arah Kebijakan 2016 2019 70% akses 4 K 7% Akses Dasar 100% 38.431 Ha 0 Ha 66,3% akses layak 11% akses dasar 100% 1. 2. 3. 4. 5. Meningkatkan akses masyarakat berpendapatan rendah terhadap hunian yang layak, aman, dan terjangkau serta didukung oleh penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas yang memadai Menjamin ketahanan air melalui peningkatan pengetahuan perubahan sikap dan perilaku dalam pemanfaatan air minum dan pengelolaan sanitasi Penyediaan infrastruktur produktif dan manajemen layanan melalui penerapan manajemen asset Penyelenggaraan sinergi air minum dan sanitasi yang dilakukan di tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, dan masyarakat Peningkatan efektifitas dan efisiensi pendanaan infrastruktur air minum dan sanitasi 20 10

PENGUATAN RUMAH SAKIT RUJUKAN TAHUN 2015 21 HIGHLIGHT PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN 2015 NO 1 KEGIATAN Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat khususnya KIS SASARAN a.l: KIS 99,6 Juta orang Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Untuk Puskesmas - 9.865 Puskesmas K/L Kesehatan Penyediaan obat dan vaksin di puskesmas sebesar 78 % ketersediaan obat dan vaksin di puskesmas 2 Pembangunan Kependudukan dan KB 3 Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat melalui Kesempatan Kerja Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan reproduksi sebesar 73 % ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal ke empat (K4) dan 77% persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan (PF) Persentase PUS, WUS, remaja dan keluarga yang mendapatkan informasi program KKBPK melalui media massa (cetak dan elektronik) dan media luar ruang, terutama media lini bawah (poster, leaflet, lembar balik, banner, media tradisional) dari 76% menjadi 78% BKKBN Pengembangan dan Peningkatan Perluasan Kesempatan Kerja sebanyak 74.000 org 22 11

HIGHLIGHT PEMBANGUNAN PENDIDIKAN TAHUN 2015 NO 1. KEGIATAN Program Indonesia Pintar SASARAN a.l: K/L Pemberian bantuan pendidikan bagi siswa dari keluarga miskin (KIP) - 10.685.614 Siswa SD - 4.694.968 Siswa SMP - 1.692.559 Siswa SMA - 2.154.167 Siswa SMK Kemendikbud Penyediaan dan Peningkatan Kesejahteraan Pendidik dan Tendik yang Kompeten Untuk Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah - 1.572.250 Guru jenjang pendidikan dasar yang berkualifikasi akademik minimal S1/D4, - 107.328 PTK Dikdas (non-pns) yang Mendapatkan Tunjangan Profesi, - 92.464 PTK Dikdas (non-pns) yang Mendapatkan Tunjangan Khusus, - 243.725 PTK Dikdas (non-pns) yang Mendapatkan Tunjangan Fungsional, - 375.463 PTK Dikdas yang terfasilitasi peningkatan karirnya, - 9.067 Guru SM yang memenuhi kualifikasi minimal S1/D4, - 86.223 PTK Dikmen (non-pns) yang Mendapatkan Tunjangan Profesi, - 7.116 PTK Dikmen (non-pns) yang Mendapatkan Tunjangan Khusus, - 19.394 PTK Dikmen (non-pns) yang Mendapatkan Tunjangan Fungsional. Kemendikbud - 826.467 Siswa MI - 773.491 Siswa MTs - 356.429 Siswa MA/MAK Kemenag 23 HIGHLIGHT PEMBANGUNAN PERUMAHAN TAHUN 2015 24 12

HIGHLIGHT PEMBANGUNAN PERUMAHAN TAHUN 2015 NO 1 2 3 PROGRAM SASARAN a.l: K/L Peningkatan kualitas permukiman di daerah perkotaan 5.765 Ha kawasan kumuh perkotaan KemenPU & Pera Pendayagunaan sumber pembiayaan perumahan 7,5% pinjaman likuiditas; 15 % sekuritisasi aset KPR KemenPU & Pera Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa 9.350 unit sarusun yang dilengkapi dengan PSU pendukungnya terbangun KemenPU & Pera 25 HIGHLIGHT PEMBANGUNAN MENTAL DAN KARAKTER BANGSA TAHUN 2016 KEGIATAN K/L Semua jenjang pendidikan Kemdikbud, Kemenag Peningkatan kualitas guru sebagai figur teladan Seluruh guru Kemdikbud, Kemenag Pengembangan kurikulum yang memuat pendidikan karakter Peningkatan Kesadaran Hukum Masyarakat Penguatan Kesadaran HAM Masyarakat dan Aparatur Negara Pembentukan sistem politik berintegritas pada penyelenggara Pemilu, peserta atau kandidat, dan pemilih Inovasi dan Sistem Informasi Pelayanan Publik Pembinaan dan Pengelolaan Penyelenggaraan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi Penghargaan Tokoh Inspiratif Bidang Kebudayaan Peningkatan Sensor Film Pemanfaatan Modal Sosial dan Modal Budaya Peningkatan pengawasan persaingan usaha Peningkatan penggunaan produk dalam negeri dan perlindungan konsumen SASARAN a.l Pendidikan karakter melalui pembelajaran di kelas dan pengembangan kegiatan ekstrakurikuler Seluruh peserta didik 300 desa Aparatur negara dan masyarakat yang memperoleh pendidikan pelatihan (ToT) HAM 20 lembaga 400 inovasi 39 juta KL Produksi BBM 24,41 juta ton Produksi kilang LPG 25,5 Produksi LNG (MMTPA) Tokoh Masyarakat dan Tokoh Budaya 46.200 produk film Keluarga dan Kelembagaan Sosial Masyarakat Menguatnya internalisasi nilai-nilai persaingan usaha yang sehat di kalangan pelaku ekonomi, pemerintah, dan masyarakat Meningkatnya kecintaan masyarakat terhadap produk dalam negeri dan tingginya tingkat keberdayaan konsumen Kemdikbud, Kemenag Hukum dan HAM Komisi Nasional HAM KPK PAN dan RB ESDM Kemdikbud Kemdikbud Kemsos KPPU Kemendag 26 13

DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN 27 HIGHLIGHT SASARAN PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN Kedaulatan Pangan INDIKATOR 2014 (baseline) 2016 2019 Produksi DN untuk Kedaulatan Pangan - Produksi padi (juta ton) 70,6 75,3 82,0 0,92 1,4 2,6 - Produksi jagung (juta ton) 19,13 - Produksi daging sapi (ribu ton) 452,7 - Produksi kedelai (juta ton) - Produksi gula (juta ton) - Produksi ikan (juta ton) 2,6 12,4 Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi Irigasi: - Pembangunan dan Peningkatan Jaringan irigasi air permukaan, air tanah dan rawa (juta ha) - Rehabililtasi jariangan irigasi permukaan, air tanah dan rawa (juta ha) - Pembangunan dan Peningkatan irigasi tambak (ribu ha) - Pembangunan waduk)* * Kumulatif 5 tahun 21,0 2,8 506,2 14,8 24,1 3,8 755,1 18,8 8,9 9,89 9,89 2,71 5,71 3,01 189,75 21 304,75 8 waduk baru dan rehabilitasi 3 Waduk 304,75 49 ARAH KEBIJAKAN 1. peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai untuk mencapai swasembada dan peningkatan produksi protein hewani daging dan Gula : (i) pencetakan sawah baru 200 ribu ha; (ii) perluasan areal tanam dan penerapan pengelolaan tanaman terpadu kedelai 800 ribu ha; (iii) penyaluran bantuan budidaya padi dan jagung 500 ribu ha; (iv) pengadaan alat dan mesin pertanian 7.308 unit; (v) pengembangan 10 agroscience park dan 20 agrotechno park; (vi) penyaluran bantuan/subsidi pupuk; pengembangan 20 kawasan sentra perikanan; pengembangan pelabuhan perikanan; (vii) pengembangan jaringan irigasi di tingkat usaha tani 500 ribu ha, pembangunan layanan irigasi dan rehabilitasi irigasi 635 ribu ha, pembangunan 29 waduk. 2. Stabilisasi harga dan pasokan pangan : (i) penyediaan cadangan beras pemerintah; (ii) pemantauan dan pengendalian harga pangan; (iii) pengendalian impor pangan melalui penegakan regulasi; (iv) peningkatan akses masyarakat terhadap pangan (Raskin). 3. Perbaikan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat : (i) percepatan penganekaragaman konsumsi pangan di 4.600 desa; (ii) penguatan pengawasan keamanan pangan; (iii) pengembangan kawasan mandiri pangan; (iv) promosi, advokasi dan kampanye untuk konsumsi ikan. 4. Penanganan Gangguan Ketahanan Pangan : (i) pengembangan asuransi pertanian; (ii) pengembangan benih yang adaptif terhadap perubahan iklim; (iii) pengendalian organisme penggangu tanaman dan penyakit hewan; (iv) penyaluran bantuan pangan pada saat terjadi bencana alam. 28 14

HIGHLIGHT SASARAN PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN Kedaulatan Energi INDIKATOR Rasio Elektrifikasi Konsumsi Listrik Perkapita Peningkatan Produksi SD Energi: - Minyak Bumi (ribu BM/hari) - Gas Bumi (ribu SBM/hari) - Batubara (juta Ton) Penggunaan DN (DMO): - Gas Bumi DN - Batubara DN FSRU/Regasifikasi/Receiving Terminal (unit) Jaringan Pipa Gas (km) Pembangunan SPBG (unit) Jaringan Gas Kota (sambungan rumah) ARAH KEBIJAKAN 2014 (baseline) 2016 2019* 81,5% 91,09% 96,6% 843 KWh 1.200 KWh 1.058 KWh 818 880 700 1.224 1.150 1.295 53% 61% 64% 2 2 7 421 24% 419 400 26% 60% 11.960 15.330 18.322 188 ribu 121 ribu 1,1 jt 40 30 118 Pembangunan Kilang Baru PMC/EPC** 1 (unit) * Dengan badan usaha ** Project Management Consultant/Engineering Procurement Contractor 1. Meningkatkan produksi energi primer (minyak, gas, dan batubara): lapangan baru, IOR/EOR, pengembangan gas non konvensional (shale gas dan CBM). 2. Meningkatkan cadangan penyangga dan operasional energi: (i) cadangan energi pemerintah; (ii) pengadaan kontrak jangka menengah dan panjang untuk SD energi. 3. Meningkatkan peranan energi baru terbarukan dalam bauran energi: (i) insentif dan harga yang tepat; (ii) pemanfaatan bahan bakar nabati. 4. Meningkatkan aksesibilitas: (i) mendorong penggunaan SD energi untuk penggunaan setempat; (ii) pemanfaatan gas kota; (iii) konversi BBM ke BBG. 5. Peningkatan efisiensi dalam penggunaan energi: (i) pengembangan insentif dan mekanisme pendanaan untuk teknologi hemat/efisiensi energi; (ii) audit energi; (iii) peningkatan peran perusahaan layanan energi (ESCO). 6. Meningkatkan pengelolaan subsidi BBM yang lebih transparan dan tepat sasaran. 7. Memanfaatkan potensi Sumber Daya Air untuk PLTA (kelistrikan). 29 HIGHLIGHT SASARAN PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN Maritim dan Kelautan INDIKATOR 2014 (BASELINE) 2016 2019 500 (tahap validasi pembakuan nama pulau kecil) 17.466 (Selesai th 2017) Memperkuat Jatidiri sebagai negara Maritim Penyelesaian pencatatan/deposit pulau-pulau kecil ke PBB Penyelesaian batas maritim antar negara 13.466 1 negara 35 kali perundingan Pemberantasan Tindakan Perikanan Liar Meningkatnya ketaatan pelaku perikanan Membangun Konektivitas Nasional: Pengembangan pelabuhan untuk menunjang tol laut Pengembangan pelabuhan penyeberangan Pembangunan kapal perintis 52% -210 Pengembangan pelabuhan perikanan Peningkatan luas kawasan konservasi laut/perairan -- 48 (pembangunan/ penyelesaian pelabuhan baru 87% 24 270 69 unit 104 unit 22,4 29,51 juta ton 40-50 15,7 juta ha 17,1 juta ha 50 unit Pengembangan Ekonomi Maritim dan Kelautan Produksi hasil perikanan (juta ton ) 71% 9 negara 21 unit 22 unit 24 unit 20 juta ha ARAH KEBIJAKAN 1. Penyelesaian tata batas dan batas landas kontinen di luar 200 mil laut, serta penamaan pulau2 dan pendaftarannya; 2. Pengaturan dan pengendalian ALKI; 3. Penguatan lembaga pengawasan laut; 4. Peningkatan Koordinasi Dalam Penanganan Pelanggaran Tindak Pidana; 5. Meningkatkan pembangunan sistem transportasi multimoda; 6. Melakukan upaya keseimbangan antara transportasi yang berorientasi nasional dengan transportasi yang berorientasi lokal dan kewilayahan; 7. Percepatan pengembangan ekonomi kelautan; 8. Meningkatkan dan mempertahankan kualitas, daya dukung dan kelestarian fungsi lingkungan laut; 9. Meningkatkan wawasan dan budaya bahari serta penguatan SDM dan IPTEK kelautan; 10. Meningkatkan harkat dan taraf hidup nelayan serta masyarakat pesisir 30 15

HIGHLIGHT SASARAN PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN ARAH KEBIJAKAN Pariwisata dan Industri 2014 (Baseline) 2016 2019 9 juta 13 juta 20 juta Wisatawan Nusantara (Kunjungan) 250 juta 263 juta 275 juta Devisa (triliun rupiah) 120 169 260 4,6 6,9 8.6 INDIKATOR Pariwisata Wisatawan Mancanegara (Orang) Industri Sasaran Pertumbuhan: Industri (%) Kontribusi dalam PDB Penambahan jumlah Industri skala menengah dan besar * Kumulatif 5 tahun 21,0% - 21,3% 21,6% - 9.000 unit* 1. Pemasaran Pariwisata Nasional: mendatangkan sebanyak mungkin wisatawan manca negara dan mendorong peningkatan wisatawan nusantara 2. Pembangunan Destinasi Pariwisata: meningkatkan daya tarik daerah tujuan wisata sehingga berdayasaing di dalam negeri dan di luar negeri 3. Pembangunan Industri Pariwisata: meningkatkan partisipasi usaha lokal dalam industri pariwisata nasional serta meningkatkan keragaman dan daya saing produk / jasa pariwisata nasional di setiap destinasi periwisata yang menjdai fokus pemasaran 4. Pembangunan Kelembagaan Pariwisata: membangun sumber daya manusia pariwisata serta organisasi kepariwisataan nasional 5. Pengembangan Perwilayahan Industri di luar Pulau Jawa 6. Penumbuhan Populasi Industri dengan menambah paling tidak sekitar 9 ribu usaha 7. Peningkatan Daya Saing dan Produktivitas (Nilai Ekspor dan Nilai Tambah Per Tenaga Kerja) 31 HIGHLIGHT KEDAULATAN PANGAN TAHUN 2015 32 16

HIGHLIGHT KEDAULATAN PANGAN TAHUN 2015 KEGIATAN SASARAN a.l: K/L Peningkatan Produksi padi, jagung, kedelai, daging sapi, gula, cabai dan bawang merah Perluasan areal tanam dan penerapan pengelolaan tanaman terpadi kedelai 800 ribu ha Penyaluran bantuan budidaya padi dan jagung 500 ribu ha Penyaluran bantuan alat dan mesin pertanian 7.308 unit Penyaluran subsidi pupuk Pengembangan areal tanaman tebu 40 ribu ha Pengembangan bibit ternak potong 500 ribu ekor Pengembangan kawasan cabai dan bawang merah 4.600 ha Kementan Peningkatan Produksi Ikan dan Garam Pengembangan dan pembangunan pelabuhan perikanan 22 unit Pembangunan kapal ikan > 30 GT 35 unit dan 10-30 GT 237 unit Pengembangan perbenihan 540 unit dan benih induk unggul Pembangunan sarana dan prasarana budidaya air tawar, air payau, mina politan dan tambak Pemberdayaan masyarakat pesisir dan pengembangan usaha garam KKP Pengembangan jaringan irigasi dan optimasi air di tingkat usaha tani, termasuk didalamnya perbaikan irigasi 500 ribu ha Pengembangan dan reahabiliatsi jaringan irigasi, air tanah, rawa dan tambak 236 ribu ha Pembangunan waduk 29 buah Rehabilitasi layanan jaringan irigasi permukaan 322 ribu ha Pembangunan gudang dan fasilitas pengolahan hasil pertanian 392 unit Kementan Perluasan sawah baru Pembangunan infrastruktur pertanian Pembangunan Desa Mandiri benih Perluasan pertanian lahan kering di luar Jawa dan Bali Pengembangan Pertanian Organik Pembangunan pasar tradisional Pencetakan areal sawah baru 200 ribu ha Pemantapan pembangunan 1.000 desa mandiri benih (sudah dimulai tahun 2015) Pengawasan dan sertifikasi benih Perluasan tanaman hortikultura, perkebunan dan tanaman hijau makanan ternak di lahan kering 250 ribu ha Pengembangan pertanian organik berbasis tanaman buah, sayur, dan perkebunan 75 dea Pengembangan System Rice of Intensification (SRI) 250 ribu ha Pembangunan pasar tradisional tipe A & B 220 unit Kementan Kemen PU & PR Kemen PU & PR Kemen PU & PR Kementan Kementan Kementan Kementan Kementan Kemendag 33 HIGHLIGHT KEDAULATAN PANGAN TAHUN 2015 34 17

HIGHLIGHT KETAHANAN ENERGI DAN KETENAGALISTRIKAN 2016 KEGIATAN Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Peningkatan akses energi dan tenaga listrik Pengalihan transportasi berbasis BBM ke gas SASARAN a.l K/L - Peningkatan kapasitas pembangkit EBT yang bersumber dari panas bumi: 1.713 MW, bioenergi: 2.069 MW, air: 9.250 MW, surya: 92,20 MW, dan angin: 11,17 MW - Peningkatan bauran energi primer dari energi baru dan terbarukan menjadi 11% - Peningkatan kapasitas produksi biofuel sebesar 6,48 juta KL KESDM Migrasi BBM ke BBG untuk angkutan umum penumpang dan truk - Pembangunan SPBG 2 unit (APBN) dan 28 unit (non APBN) - PMC/EPC 1 kilang mini LNG dan 8 LCNG station KESDM Terwujudnya konversi BBM ke BBG bagi kapal perikanan: 2.750 KKP Penyediaan kapasitas terpasang infrastruktur pengolahan migas - Kilang minyak: 1,2 ribu bcd - Kilang LPG: 4,6 MTPA - Kilang LNG: 44 MTPA - Kilang hasil olahan: 27,4 (ribu bcpd) Jaringan gas bumi - Jargas kota 121 ribu sambungan rumah - Fasilitasi pembangunan jaringan transmisi dan distribusi gas menjadi 15.330 km Ketenagalistrikan - Rasio elektrifikasi: 91,09% - Konsumsi listrik perkapita: 1.058 KWh KESDM Realokasi subsidi solar ke gas untuk nelayan: 150.000 KESDM 35 HIGHLIGHT KEMARITIMAN DAN KELAUTAN TAHUN 2015 36 18

HIGHLIGHT KEMARITIMAN DAN KELAUTAN TAHUN 2015 KEGIATAN SASARAN a.l Perkuatan konektivitas armada dan jaringan pelayaran nasional Pembangunan 100 sentra perikanan sebagai tempat pelelangan ikan terpadu dan pembangunan 24 pelabuhan strategis Pemberantasan Illegal, Unregulated and Unreported fishing (IUU) Mengurangi intensitas penangkapan di kawasan overfishing sesuai batas kelestarian Penguatan keamanan laut, daerah perbatasan dan pengamanan SDA dan ZEE Kawasan konservasi perairan berkelanjutan Rehabilitasi kerusakan lingkungan pesisir K/L Jumlah trayek perintis dan PSO 102 (trayek) pelabuhan yang dilayani angkutan laut peti kemas dalam negeri 79 (pelabuhan) Pengadaan kapal barang perintis 69 (kapal) Armada angkatan laut nasional 15.372 (armada) Subsidi angkutan laut perintis 113 (trayek) Perhubungan Pembangunan dan pengoperasian 22 cold storage di sentra perikanan pengembangan 20 pelabuhan perikanan di lokasi sentra perikanan terpadu Pembangunan sentra perikanan mutu terpadu 18 (lokasi) pengembangan sarana informasi mendukung Sistem Informasi Nelayan di 20 lokasi KKP Operasi kapal pengawas kegiatan IUU Fishing dan kegiatan yang merusak SDKP di WPP NRI wilayah barat 280 hari (16 kapal) dan timur 280 hari (16 Kapal) Pengadaan kapal pengawas perikanan Operasi keamanan laut secara terintegrasi Pengelolaan 20 pulau-pulau kecil terluar (PPKT) berpenduduk dan 20 PPKT tidak berpenduduk KKP, Bakamla Penambahan 600.000 ha kawasan konservasi perairan (sehingga menjadi 17,1 juta ha) Rehabilitasi kawasan pesisir (3 juta batang bakau) KKP 37 HIGHLIGHT PARIWISATA TAHUN 2015 38 19

HIGHLIGHT PARIWISATA DAN INDUSTRI TAHUN 2016 KEGIATAN Percepatan Pembangunan Akses Transportasi Peningkatan Infrastruktur Pengembangan Budaya Lokal Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Eco Tourism Percepatan Pengembangan dan Pengelolaan Kawasan Pariwisata Peningkatan Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat Peningkatan Kualitas SDM Lokal/Sekitar Obyek Pariwisata Percepatan Pembangunan Akses Informasi dan Komunikasi SASARAN a.l K/L Jumlah trayek perintis dan PSO 102 (trayek) pelabuhan yang dilayani angkutan laut peti kemas dalam negeri 79 (pelabuhan) Pengadaan kapal barang perintis 69 (kapal) Armada angkatan laut nasional 15.372 (armada) Subsidi angkutan laut perintis 113 (trayek) Perhubungan 10 destinasi wisata alam dan buatan yang dikembangkan Pariwisata 10 destinasi wisata budaya yang dikembangkan Pariwisata Pembinaan karakter pelaku usaha dan pekerja jasa pariwisata di 5 lokasi Pariwisata 5000 masyarakat yang menjadi sadar wisata 25000 tenaga kerja di sektor pariwisata yang disertifikasi 43 Publikasi di Media Elektronik 68 Publikasi di Media Cetak 30 Publikasi di Media Digital 20 Publikasi di Media Elektronik 15 Publikasi di Media Cetak 11 Publikasi di Media Digital Pariwisata Pariwisata Pariwisata Pariwisata/Kominfo 39 LANJUTAN KEGIATAN K/L Pengembangan 2 WPPI di Sumatera dan Kalimantan Pengembangan 10 KPI di Sumatera dan Kalimantan Perindustrian Revitalisasi & Penumbuhan Industri Tekstil dan Aneka 120 Perusahaan Industri Tekstil dan Aneka yang Direvitalisasi Perindustrian Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah II Revitalisasi & Penumbuhan Industri Kimia Hilir Revitalisasi & Penumbuhan Industri Kimia Dasar Revitalisasi & Penumbuhan Industri Material Dasar Logam Revitalisasi & Penumbuhan Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Penumbuhan Industri Alat Transportasi Darat Penumbuhan Industri Elektronika dan Telematika Pengembangan Industri Hijau SASARAN a.l Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah I Pengembangan 2 WPPI di Jawa dan Bali Pengembangan 10 KPI di Jawa dan Bali 18 Standar Produk (RSNI/SNI Wajib) Pengembangan 3 komoditi Industri Kimia Hilir 1 pabrik pupuk NPK di Aceh kapasitas 100.000 ton/tahun 3 klaster industri petrokimia Pembangunan 1 Industri Pengolah Hasil Tambang Mineral menjadi Produk dan Jasa Industri 3 komoditas industri Hasil Hutan dan Perkebunan 2 komoditas industri oleokimia dan kemurgi 6 Standarisasi Bidang Industri Alat Transportasi Darat Pembangunan 5 ICT Center 125 industri yang mengikuti expo produk-produk industri hijau di dalam dan luar negeri Perindustrian Perindustrian Perindustrian Perindustrian Perindustrian Perindustrian Perindustrian Perindustrian 40 20