PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Bukukan Peningkatan Laba 45%

dokumen-dokumen yang mirip
GALI POTENSI KERJASAMA INDONESIA AUSTRALIA, MANAJEMEN IPC KUNJUNGI PELABUHAN DI AUSTRALIA

BAB I PENDAHULUAN. terletak pada lokasi yang strategis karena berada di persilangan rute perdagangan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... LEMBAR PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. Terminal Peti Kemas (TPK) Koja merupakan salah satu pelabuhan yang memberikan

Pelabuhan Tanjung Priok

BAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada di Indonesia sangat berpengaruh

PENILAIAN KAPASITAS TERMINAL PETI KEMAS PELABUHAN TELUK BAYUR CAPACITY ASSESMENT OF CONTAINER TERMINAL AT TELUK BAYUR PORT

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

5 PERMASALAHAN UTAMA PELABUHAN TANJUNG PRIOK

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Pelabuhan umum di Indonesia terdiri dari pelabuhan umum yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dari analisa tersebut

ANALISIS KAPASITAS TERMINAL PETI KEMAS PELABUHAN PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laju pertumbuhan ekonomi di beberapa propinsi di Indonesia menunjukkan

6 PORT PERFORMANCE INDICATORS PELABUHAN TANJUNG PRIOK DAN PELABUHAN SINGAPURA

MEMPELAJARI PERENCANAAN BANYAKNYA BONGKAR MUAT PETIKEMAS BERJENIS DRY (FULL DAN HIGH CUBE) DAN OVER DIMENTION PADA TERMINAL PETIKEMAS KOJA

I-1 BAB I PENDAHULUAN

PERMASALAHAN PADA PELABUHAN TANJUNG PRIOK Oleh : Tulus Hutagalung

SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011

BAB I PENDAHULUAN. besar dengan biaya rendah merupakan keungggulannya. selayaknya memiliki keunggulan di sektor maritim. Salah satu bagian penting

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

MEMPELAJARI PERAWATAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN DALAM PROSES BONGKAR MUAT PADA TERMINAL PETIKEMAS KOJA TANJUNG PRIOK

RAPAT KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN BUKU 2017 CABANG TERMINAL PETIKEMAS DOMESTIK BELAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jasa angkutan laut semakin lama semakin meningkat, baik

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah akan memicu peningkatan ekonomi serta mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan tumbuh pesatnya persaingan pada industri jasa kepelabuhanan.

Pesawat Polonia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian.

MENGAKHIRI TRIWULAN I, IPC BUKUKAN PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA

DAFTAR ISTILAH. Kapal peti kemas (containership) : kapal yang khusus digunakan untuk mengangkut peti kemas yang standar.

BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN

KONSEP INTEGRATED PORT. SAPTONO R. IRIANTO DIREKTUR KOMERSIAL PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. Troughput. Gambar 1.1. Troughput di TPKS (TPKS,2013)

3 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PRESENTASI PT. TERMINAL PETIKEMAS INDONESIA DISAMPAIKAN PADA RAPAT KERJA RKAP 2018 PELINDO I

ANALISIS KINERJA PELAYANAN OPERASIONAL PETI KEMAS DI PELABUHAN PANGKALBALAM KOTA PANGKALPINANG

PERENCANAAN LAYOUT TERMINAL PETI KEMAS KALIBARU

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pelabuhan Cirebon. Main facilities : Cirebon, West Java Coordinates : 6 42` 55.6" S, ` 13.9" E

BAB II PT. PELABUHAN INDONESIA I BICT. memenuhi harapan pelanggan. Dengan luas area lebih dari 200 ribu m 2, kami siap

BAB II PT. PELABUHAN INDONESIA I BICT. berlokasi di Gabion, Belawan. Disini, PT. Pelabuhan Indonesia I ( Persero )

BAB I PENDAHULUAN. barang dari satu tempat ketempat lainnya yang diangkut melalui jalur transportasi

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya peran pelabuhan dalam suatu sistem transportasi mengharuskan

7 STRATEGI PENGEMBANGAN PELABUHAN TANJUNG PRIOK SEBAGAI INTERNATIONAL HUB PORT. Pendahuluan

PERAN PELABUHAN CIREBON DALAM MENDUKUNG PERTUMBUHAN INDUSTRI DI KABUPATEN CIREBON (Studi Kasus: Industri Meubel Rotan di Kabupaten Cirebon)

Prospek Kawasan Penimbunan Pabean Terpadu (KPPT) Dalam Memperlancar Arus Barang Impor/Ekspor. Oleh: Ahmad Dimyati, Widyaiswara Pusdiklat Bea dan Cukai

RANCANGAN OPERASIONAL TERMINAL PETI KEMAS IA KALIBARU. Operational Design of New Priok Port s Container Terminal IA

BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG MASALAH

Bahan Pemaparan PT Prima Indonesia Logistik pada Rapat Kerja RKAP PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) 2016 Medan, 3 September 2015

BAB I PENDAHULUAN. (Asia dan Australia), jelas ini memberikan keuntungan bagi negara indonesia

1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Bab

ANALISIS KINERJA PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

Gambar 1.1 Terminal Peti Kemas (Steenken, 2004)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

TUGAS AKHIR TINJAUAN TURN ROUND TIME STUDI KASUS : UNIT TERMINAL PETIKEMAS I PELABUHAN TANJUNG PRIOK

ALBACORE ISSN Volume I, No 3, Oktober 2017 Diterima: 18 Agustus 2017 Hal Disetujui: 21 September 2017

KAJIAN PENGEMBANGAN TERMINAL PETI KEMAS PELABUHAN PONTIANAK

OPTIMASI KINERJA TERMINAL PETI KEMAS KOJA MELALUI PENGADAAN TRANSFER POINT DAN PENGATURAN ALUR HEADTRUCK CHASSIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

RAPAT KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN BUKU 2017 CABANG SIBOLGA

Jurnal Penelitian Transportasi Laut

KEPUTUSAN DIREKSI (Persero) PELABUHAN INDONESIA II NOMOR HK.56/2/25/PI.II-02 TANGGAL 28 JUNI 2002

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN MARET 2016

BAB I PENDAHULUAN. intermoda, dan berbagai jasa bongkar muat penunjang lainnya.

MODEL PENENTUAN UKURAN KAPAL OPTIMUM KORIDOR PENDULUM NUSANTARA

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN SEPTEMBER 2016

3 Jasa Pemanduan a Tarif Tetap 40, per kapal per gerakan b Tarif Variabel per GT kapal per gerakan

STUDI PENGURANGAN DWELLING TIME PETIKEMAS IMPOR DENGAN PENDEKATAN SIMULASI (STUDI KASUS : TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA)

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN JULI 2015

PERLINDUNGAN LINGKUNGAN MARITIM KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN ANGKUTAN DI PERAIRAN KEPELABUHANAN PP NO 10/2010 JO PP NO 22/2011 PP NO 21/2010

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : PM 42 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN TANJUNG PRIOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

: Jl. Blinyu No.1 Boom-Baru, Kelurahan Lawang Kidul, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, Sumatera Selatan.

SMI Insight Triwulan III-2014

MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERENCANAAN SANDARAN KAPAL INTEGRASI DENGAN LAYANAN KERETA API BARANG. (STUDI KASUS: PT.TERMINAL TELUK LAMONG SURABAYA)

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN OKTOBER 2016

4.1. DEFINISI DASAR 4.2. FASILITAS UTAMA DAN FASILITAS DASAR PERAIRAN

BAB IV ANALISA KEBUTUHAN FASILITAS

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN JUNI 2015

Pelabuhan Makassar. Status Pelabuhan : Pelabuhan Diusahakan Jenis Pelabuhan : Pelabuhan Umum

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN AGUSTUS 2015

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari ribuan pulau, maka untuk menghubungkan pulau-pulau tersebut

SISTEM TRANSPORTASI DALAM MENDUKUNG EFISIENSI DISTRIBUSI

BAB I PENDAHULUAN. akan menempatkan eksploitasi laut sebagai primadona industri, baik dari segi

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) SEKILAS TENTANG OLEH : IMRAN ISKANDAR DIREKTUR PERSONALIA DAN UMUM

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN MARET 2017

A. Abstrak Pengusaha Tiongkok mempunyai rencana mengembangkan kawasan Gunung Kijang di pulau Bintan menjadi kawasan industri. Pelabuhan peti kemas

TOPIK BAHASAN POTRET KINERJA LOGISTIK INDONESIA KEBIJAKAN UMUM TRANSPORTASI LAUT ARMADA TRANSPORTASI LAUT LALU LINTAS ANGKUTAN LAUT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

SIARAN PERS UNTUK DISIARKAN SEGERA PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Bukukan Peningkatan Laba 45% PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) tanamkan investasi peralatan bongkar muat dan pengembangan area pelabuhan untuk meningkatkan layanan pelabuhan yang mendorong pertumbuhan ekonomi Jakarta, 16 Juli 2012 PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) mencatat total pendapatan sebesar Rp2,991 triliun pada paruh pertama tahun 2012 atau naik sebesar 41,09% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, pendapatan di luar usaha pada Semester I-2012 mencapai Rp368,88 juta, naik 37,73% dari Semester I-2011. Dari total pendapatan tersebut, perusahaan menerima laba sebelum pajak sebesar Rp1,405 triliun pada semester I-2012 ini, meningkat 44,92% dari Semester I-2011 sebesar Rp970 miliar. Peningkatan kinerja keuangan ini menjadi salah satu hasil positif dari pengembangan infrastruktur dan layanan di dua belas pelabuhan yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia II (Persero). Pada semester I-2012 ini, arus peti kemas juga mengalami peningkatan antara 18,52% dibandingkan periode yang sama 2011. Hingga Juni 2012, arus peti kemas di 12 pelabuhan cabang PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) tercatat 3.584.708 twenty-feet equivalent units (TEUs), meningkat 26,11% dibandingkan periode yang sama tahun lalu terlayani sebesar 2.842.361 TEUs. Arus peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok menjadi penyumbang terbesar dengan melayani 3.281.001 TEUs peti kemas atau meningkat 20,25% dibandingkan semester I-2011 sebesar 2.728.386 TEUs. Tahun 2012 ini, sejalan dengan program pemerintah untuk mempercepat pembangunan ekonomi dan tuntutan pasar yang semakin berkembang, perusahaan terus menggiatkan berbagai langkah yang menunjang efektivitas dan efisiensi layanan. Berbagai usaha yang kami terapkan tahun ini diantaranya penambahan alat bongkar muat, penambahan lahan penumpukan, penerapan layanan berbasis information and communication technology (ICT). Pelabuhan merupakan satu komponen penting dalam rantai perekonomian dan harus terus melakukan inovasi yang terus membantu perputaran ekonomi negara, tutur Presiden Direktur PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) RJ Lino. Tahun 2012 ini, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) mempersiapkan 51 alat bongkar muat yang antara lain terdiri atas atas 10 mobile crane, 12 rubber tyre crane, dan 4 container crane. Penambahan alat bongkar muat ini bertujuan untuk mendongkrak efektivitas proses bongkar muat di seluruh pelabuhan cabang PT Pelabuhan Indonesia II (Persero). Sementara untuk pengembangan area, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) tengah fokus pada upaya perluasan dan penataan lahan penumpukan di Tanjung Priok Car Terminal. Saat ini, luas lahan penumpukan di Tanjung Priok Car Terminal adalah 15,667 hektare (Ha). Penambahan akan dilakukan dengan membuka lahan di area ex-dkb seluas 13,4 Ha. Pemanfaatan lahan yang tersedia ini dilakukan untuk mengantisipasi kegiatan bongkar muat di Tanjung Priok Car Terminal yang cenderung bertambah setiap tahunnya. Pada periode Januari-Juni 2012 produksi mobil di Tanjung Priok Car Terminal mencapai 167.748 unit atau meningkat 47.53% dari periode yang sama tahun lalu sebesar 113.701 unit.

Di lain pihak, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) juga mendorong pengoperasian terminal Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 yang saat ini berada dalam kondisi idle, sebagai terminal layanan internasional. Sebagai salah satu pemegang saham di JICT, kami terus mendorong JICT 2 untuk beroperasi maksimal sebagai terminal internasional. Hal ini dilakukan diantaranya dengan memperdalam kolam dari -8 meter Low Water Spring (LWS) menjadi -12 mlws untuk menjadikan area tersebut sebagai terminal bongkar muat kegiatan ekspor impor yang lebih baik, ujar Lino. Terkait layanan bongkar muat, Bank Dunia mencatat kenaikan efisiensi pengapalan internasional dari 2.82 menjadi 2.97 dengan efektivitas waktu logistik dari 3.46 ke 3.61. Untuk logistic performance index (LPI) 2012 yang dirilis Bank Dunia, Indonesia tahun ini berhasil naik ke peringkat 59 dari posisi 75 tahun 2010. Kenaikan tertinggi terdapat di area soft infrastructure meliputi kompetensi logistic handler dan tracking and tracing oleh pemilik barang. Indikator kompetensi logistic handler meningkat dari 2.47 pada 2010 menjadi 2.85 pada 2012, sedangkan tracking and tracing dari 2.77 ke 3.12. Sebagai bagian dari transformasi perusahaan, kami tengah memulai implementasi sistem tracking and tracing di pelabuhan yang kami kelola. Sistem ini memudahkan pemilik barang dalam mengetahui informasi pengurusan barang secara real time dan akan mengefisiensikan sistem logistik di Indonesia, papar Direktur Personalia dan Umum IPC Cipto Pramono. Selain investasi di bidang infrastruktur, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) terus mengembangkan kualitas sumber daya manusia perusahaan untuk mampu menjawab tantangan industri kepelabuhanan di masa mendatang. Setelah pada periode 2011/2012 mengirimkan 19 orang, perusahaan pada tahun ini akan mengirimkan 18 karyawan terbaiknya untuk mengikuti program pendidikan master ke universitas di Eropa dan Asia, serta 16 orang di universitas dalam negeri. Sebelumnya 2009-2011, perusaahaan telah mengirimkan 115 orang ke luar negeri untuk mengikuti pendidikan pascasarjana atau kursus keterampilan. Atas usahanya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia perusahaan, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) menerima penghargaan Contribution to the Organization Award dari Independent Awards Committee Asia HRD Congress 2012 di Bangalore India pada 11 Juli 2012. Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang melakukan perubahaan melalui pengenalan sistem dan proses inovatif terhadap organisasi yang memberikan dampak positif kepada produktivitas karyawannya. PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) mencatat pendapatan per karyawan sebesar Rp1.192 juta/karyawan pada Semester I-2012. Jumlah ini meningkat 28.35% dari pendapatan Semester I-2011 sebesar Rp854 juta/karyawan. Angka yang diperoleh tahun ini telah mendekati anggaran yang ditetapkan untuk seluruh tahun 2012 yaitu sebesar Rp1.964 juta/karyawan. Pertengahan tahun ini, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) menyampaikan inisiatifnya kepada pemerintah untuk membentuk main-sea corridor atau National Pendulum untuk terciptanya sistem logistik terintegrasi. Koridor ini direncanakan melibatkan Pelabuhan Tanjung Priok, Belawan, Batam, Makassar dan Sorong sebagai pelabuhan utama untuk wilayah dari barat hingga timur Indonesia. Sistem ini akan memungkinkan distribusi

barang dalam jumlah lebih banyak dengan kapal berkapasitas besar dalam waktu yang lebih singkat, sehingga mampu memeratakan pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah di Indonesia. Wilayah Asia kini menjadi pusat perhatian dunia dengan perekonomiannya yang berkembang pesat. Hal ini menyediakan banyak kesempatan bagi negara-negara di dalamnya, termasuk Indonesia. Kita harus mengambil kesempatan ini dengan terus memperkuat dan melakukan modernisasi infrastruktur pelabuhan. Sebagai bagian dari Indonesia, kami mendukung tumbuhnya sistem logistik yang efisien dan modern. Dengan pelabuhan yang maju, perdagangan akan berkembang pesat di dalam negeri dan meningkatkan kepercayaan dunia akan Indonesia dengan sistem logistik yang modern, tutup RJ Lino. --selesai-- Tentang IPC IPC atau PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengelola jasa kepelabuhanan di Indonesia dan didirikan tanggal 1 Desember 1992. IPC berkantor pusat di Jakarta dan memiliki wilayah operasi di 10 provinsi serta mengelola 12 pelabuhan yang diusahakan; yaitu yaitu Pelabuhan Teluk Bayur di Sumatera Barat, Pelabuhan Jambi di Jambi, Pelabuhan Palembang di Sumatera Selatan, Pelabuhan Bengkulu di Bengkulu, Pelabuhan Panjang di Lampung, Pelabuhan Tanjung Pandan dan Pelabuhan Pangkal Balam di Bangka Belitung, Pelabuhan Banten di Banten, Pelabuhan Tanjung Priok dan Sunda Kelapa di DKI Jakarta, Pelabuhan Cirebon di Jawa Barat dan Pelabuhan Pontianak di Kalimantan Barat. IPC saat ini memiliki tiga anak perusahaan dan dua perusahaan afiliasi. Anak perusahaan IPC adalah PT Rumah Sakit Pelabuhan, PT Multi Terminal Indonesia (MTI) dan PT Electronic Data Interchange (EDI). Dua perusahaan afiliasi adalah PT Jakarta International Container Terminal (JICT) dan Terminal Peti Kemas (TPK) Koja. Pelayanan IPC meliputi pelayanan kapal, pelayanan barang dan pelayanan rupa-rupa. IPC menjalankan usaha dengan selalu mengembangkan pelayanan untuk meningkatkan kegiatan perdagangan yang memberikan hasil akhir pada penurunan biaya transportasi dan logistik. IPC terus meningkatkan produktivitas melalui program productivity for everyone 24/7 (layanan kepelabuhanan 24 jam per hari dalam satu minggu), pengadaan alat-alat bongkar muat dan penerapan layanan berbasis information and communication technology (ICT). Informasi lebih lanjut mengenai IPC dapat dilihat melalui www.indonesiaport.co.id Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi: Rima Novianti Sekretaris Perusahaan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Telp: +6221 4301080 Email: rima.hardiyanto@yahoo.com corp_sec@indonesiaport.co.id www.indonesiaport.co.id

LEMBAR FAKTA Tabel Kinerja Keuangan Perusahaan 2011-2012 (dalam miliar rupiah) 6000 5616 5073 5000 4000 2991 3000 1903 2000 2120 1950 1405 1000 970 0 Laba SMT 1 Laba Tahunan Pendapatan SMT 1 2011 2012 Pendapatan per Karyawan 2011 2012 (dalam juta rupiah) 1400 1192 1200 1000 854 800 600 400 200 0 Pendapatan per karyawan 2011 2012 Pendapatan Tahunan

Trafik Peti Kemas Pelabuhan Cabang IPC (2000-2012) Trafik Peti Kemas 8 IPC (seluruh cabang) 6.3 7.2 6 5.1 4 2.7 2 2.8 2.9 2.4 2.5 2.6 2000 2001 2002 3.2 3.2 3.7 3.8 4.1 4.4 4.2 3.9 3.8 5.7 4.6 3.3 3.4 3.6 2.9 3.1 2003 2004 2005 2006 2007 Tanjung Priok 0 IPC (seluruh cabang) Tanjung Priok Container Traffic Forecast 2008 Tanjung Priok 2009 2010 2011 2012

Data Peti Kemas Semester I 2011 dan 2012 (dalam TEUs) No. Pelabuhan 2011 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Total 1 Tanjung Priok 431.389 394.051 485.267 461.606 475.593 480.480 2.728.386 A. Terminal Konvensional 172.494 156.705 201.636 195.683 177.919 188.612 1.093.049 B. PT MTI 12.390 14.085 14.817 16.109 17.556 17.422 92.379 C. TPK Koja 59.286 54.483 68.551 63.525 72.241 76.178 394.264 D. JICT 187.219 168.778 200.263 186.289 207.877 198.268 1.148.694 2 Panjang 8.368 7.751 8.876 10.914 10.498 9.498 55.905 3 Palembang 7.542 8.499 10.425 10.400 10.839 10.753 58.458 4 Pontianak 14.780 10.287 17.047 16.458 15.534 15.716 89.822 5 Teluk Bayur 4.108 4.006 5.903 4.685 5.937 4.803 29.442 6 IKPP Banten 960 511 841 756 1.029 832 4.929 7 Jambi 4.496 3.970 4.064 3.380 5.120 4.297 25.327 8 Pangkal Balam 2.469 2.527 3.436 3,046 3.604 3.331 18.413 9 Sunda Kelapa 2.044 1.728 2.640 2.275 2.597 2.175 13.459 Total 476.156 433.330 538.499 513.520 530.751 531.885 3.024.141 No. Pelabuhan 2012 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Total 1 Tanjung Priok 527.785 490.632 549.983 548.611 602.487 561.503 3.281.001 A. Terminal Konvensional 250.175 240.026 262.605 251.918 308.343 271.633 1.584.700 B. PT MTI 22.632 25.345 26.603 25.411 24.830 24.500 149.321 C. TPK Koja 69.081 70.742 64.697 67.262 67.421 69.662 408.865 D. JICT 185.897 154.519 196.078 204.020 201.893 195.708 1.138.115 2 Panjang 7.619 8.511 7.461 6.392 7.657 9.404 46.452 3 Palembang 7.269 9.057 9.622 9.527 9.897 10.750 56.122 4 Pontianak 15.190 14.904 17.249 15.396 15.787 15.300 93.130 5 Teluk Bayur 4.197 4.993 5.696 5.646 5.503 5.517 31.552 6 IKPP Banten 1.220 1.016 1.371 1.205 1.006 850 6.668 7 Jambi 4.331 5.264 4.598 4.540 4.513 6.942 30.188 8 Pangkal Balam 2.035 3.132 2.706 4.496 3.098 3.326 18.793 9 Sunda Kelapa 2.943 3.100 3.134 3.143 3.655 3.474 19.449 10 Tanjung Pandan 195 225 197 285 253 198 1.353 Total 572.784 540.834 602.017 599.241 653.856 617.264 3.584.708

Data Arus Kapal Semester I 2011 (dalam Unit) No. Pelabuhan 2011 Jan Feb Mar Apr Mei Total 1 Tanjung Priok 515 461 533 549 560 2.618 A. Terminal Konvensional 279 254 293 304 300 1.430 - Kapal luar negeri 34 23 30 33 30 150 - Kapal dalam negeri 245 231 263 271 270 1.280 B. PT MTI 25 25 27 27 35 139 C. TPK Koja 38 36 42 43 48 207 D. JICT 173 146 171 175 177 842 2 Panjang 29 27 24 23 22 125 - Kapal luar negeri 19 17 18 19 19 92 - Kapal dalam negeri 10 10 6 4 3 33 3 Palembang 23 24 26 26 29 128 - Kapal luar negeri 12 12 14 13 14 65 - Kapal dalam negeri 11 12 12 13 15 63 4 Pontianak 34 27 38 40 41 180 - Kapal luar negeri 4 4 4 4 4 20 - Kapal dalam negeri 30 23 34 36 37 160 5 Teluk Bayur 11 9 13 11 11 55 6 IKPP Banten (kapal luar negeri) 5 4 5 5 6 25 7 Jambi 8 9 11 9 10 47 - Kapal luar negeri 7 7 9 7 7 37 - Kapal dalam negeri 1 2 2 2 3 10 8 Pangkal Balam 27 28 35 32 40 162 - Kapal luar negeri 4 9 10 5 10 38 - Kapal dalam negeri 23 19 25 27 30 124 9 Sunda Kelapa 183 188 249 245 244 1.109 Total 835 777 934 940 963 4.449

Data Arus Kapal Semester I 2012 (dalam Unit) No. Pelabuhan 2012 Jan Feb Mar Apr Mei Total 1 Tanjung Priok 570 552 589 563 581 2.855 A. Terminal Konvensional 334 321 343 325 345 1.668 - Kapal luar negeri 49 47 48 47 52 243 - Kapal dalam negeri 285 274 295 278 293 1.425 B. PT MTI 40 51 49 43 45 228 C. TPK Koja 38 38 35 35 33 179 D. JICT 158 142 162 160 158 780 2 Panjang 23 25 22 18 21 109 - Kapal luar negeri 16 16 17 15 17 81 - Kapal dalam negeri 7 9 5 3 4 28 3 Palembang 26 30 34 30 28 148 - Kapal luar negeri 13 13 15 14 12 67 - Kapal dalam negeri 13 17 19 16 16 81 4 Pontianak 36 37 38 38 40 189 - Kapal luar negeri 4 4 4 4 5 21 - Kapal dalam negeri 32 33 34 34 35 168 5 Teluk Bayur 7 7 8 8 8 38 6 IKPP Banten (kapal luar negeri) 10 8 9 7 10 44 7 Jambi 8 7 7 9 8 39 - Kapal luar negeri 6 5 6 7 6 30 - Kapal dalam negeri 2 2 1 2 2 9 8 Pangkal Balam 26 29 33 35 31 154 - Kapal luar negeri 6 6 7 7 6 32 - Kapal dalam negeri 20 23 26 28 25 122 9 Sunda Kelapa 188 237 232 233 253 1,143 Total 894 932 972 941 980 4.719 Fasilitas Pelabuhan Tanjung Priok Quay Container Crane : 16 unit Harbour Mobile Crane : 12 unit Gantry Luffing Crane : 9 unit Rail Mounted Gantry Crane : 5 unit Rubber Tyre Gantry Crane : 26 unit Reach Staker : 19 unit Crawler Crane : 2 unit Excavator : 9 unit Top Loader : 8 unit Side Loader : 4 unit Weight Bridge Forklift Head Truck Chassis Spreader Hopper Grab Conveyor CY Reefer Capacity : 2 unit : 88 unit : 57 unit : 68 unit : 4 unit : 4 unit : 6 unit : 14 unit : 504 Plug

Produksi Tanjung Priok Car Terminal (Mobil) Jan Feb Mar Apr Mei Jun 2011 14.616 21.137 21.810 16.231 14.386 19.189 2012 22.312 24.244 29.083 26.816 26.223 29.013 250,000 200,000 150,000 100,000 50,000-2008 2009 2010 2011 2012 (Juni) MOBIL 180,104 103,263 188,138 235,900 167,748 (Truk dan Bus) Jan Feb Mar Apr Mei Jun 2011 265 257 403 128 273 418 2012 730 648 819 715 511 412 6,000 5,000 4,000 3,000 2,000 1,000-2008 2009 2010 2011 2012 (Juni) TRUCK & BUS 2,664 1,159 4,207 5,304 3,835

(Alat Berat) Jan Feb Mar Apr Mei Jun 2011 653 645 846 820 666 958 2012 1225 969 1136 1053 970 869 12,000 10,000 8,000 6,000 4,000 2,000-2008 2009 2010 2011 2012 (Juni) ALAT BERAT 5,226 3,023 7,907 10,795 6,222

Fasilitas Bangunan Tanjung Priok Car Terminal Destinasi Ekspor Tanjung Priok Car Terminal A. FASILITAS BANGUNAN LAUT 1. ALUR - 15 mlws 2. A. Dermaga TPT I a. Panjang Kade 88 m' (Domestik) b. Kedalaman Kolam - 6 mlws B. Dermaga TPT II a. Panjang Kade 220 m' (Internasional) b. Kedalaman Kolam - 10 mlws B. FASILITAS BANGUNAN DARAT 1. LUAS LAHAN ± 12,5 Ha 2. OPEN STORAGE PARKING SLOT a. Lahan A 1,8 Ha b. Lahan B 0,5 Ha c. Lahan C 1,7 Ha d. Lahan E 5,0 Ha e. Lahan F 1,5 Ha f. Gedung Parkir 3 Lantai 3,0 Ha 3. Jalan Utama 500 m' 4. Fasilitas Car Wash 3 Lines 5. Kantor dan Workshop 1 Unit 6. Gate In / Out 4 Lajur 7. Service Point 3 Unit 8. Loading / Unloading Area 1 Area 9. Yard Sweeper 2 Unit 10. Yard Sweeper Indoor 1 Unit 11. Tug Master 1 Unit C. KAPASITAS 1. Kapasitas Parkir 7.070 Slot 22% 27% 9% 19% 10% 13% ARAB SAUDI (JEDDAH) THAILAND (LAEM CHABANG) FILIPINA (BATANGAS) MALAYSIA (PORT KLANG) JEPANG ( TAHARA, NAGOYA, YOKOHAMA) OTHERS

Tanjung Priok Car Terminal TANJUNG PRIOK CAR TERMINAL Kondisi Eksisting Tanjung Priok Car Terminal

Konsep Pengembangan Tanjung Priok Car Terminal

Gambar Rencana Perluasan Tanjung Priok Car Terminal