BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah satu alat komunikasi yang disampaikan seseorang ke orang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Afrilia Rahmani R, 2014

BAB I PENDAHULUAN. penting karena melalui bahasa manusia dapat berinteraksi. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. maupun tulisan. Menurut Haviland (dalam Fahrin, 2012), bahasa adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. cukup meningkat. Hal ini, didasarkan akan kebutuhan masyarakat akan. pentingnya bahasa asing itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. pendapat yang dapat disampaikan baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai macam informasi yang diterima dari seseorang kepada orang lain. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi

BAB I PENDAHULUAN. penting. Penguasaan kosakata akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. antar bangsa, sebagai anggota masyarakat bahasa. Selain bahasa ibu, bahasa asing

BAB I PENDAHULUAN. dan sikap (Dimyanti dan Mudjiono, 1999:157). Dari pengertian tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. keterampilan hidup (life skills) yang harus dikuasai. Bahasa sebagai alat untuk dapat berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. Proses pemerolehan bahasa dialami manusia sejak lahir. Seorang bayi

EFEKTIVITAS TEKNIK PERMAINAN WRITE ON BACK DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu bahasa yang wajib di kuasai. Terbukti dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut berkaitan satu sama lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, khususnya bahasa asing akan mempermudah komunikasi serta. memperlancar hubungan kerjasama dengan bangsa lain.

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari bahasa asing untuk tujuan tertentu. Salah satu bahasa asing yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi. Dengan berkomunikasi segala bentuk

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan belajar siswa. Oleh karena itu, jalannya proses pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menguasai suatu bahasa, kita harus memiliki empat aspek

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai penelitian banyak dilakukan guna meningkatkan kemampuan belajar

BAB I PENDAHULUAN. Pada abad 21 ini perkembangan teknologi informasi sudah. berkembang secara pesat, begitu juga dengan dunia pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan menyimak dan kemampuan membaca disebut aspek reseptif atau. produktif atau aspek penggunaan (Danasamita 2009:76).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Raysha Amanda, 2014

BAB I PENDAHULUAN. tidak mungkin orang bisa mengunakan bahasa tersebut (Sartinah, 1988;71).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi serta tumbuh dan berkembangnya berbagai

BAB I PENDAHULUAN. termasuk juga dalam berkomunikasi. Tarigan (1993:2) menyebutkan. membuat kalimat dan berkomunikasi. Begitu pula sebaliknya, semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nia Kurniawati, 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematis dalam

BAB I PENDAHULUAN. merupakan alat untuk mencapai tujuan ekonomi-perdagangan, hubungan antar

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki tanggung jawab dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fadhillatunisa Salsabilla, 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikembangkan keterampilan peserta didik dalam berkomunikasi lisan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui efektivitas media schedule board dalam meningkatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah cara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran ilmiah. Keduanya merupakan alat untuk mengkomunikasikan setiap materi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. masalah penelitian. (Sudaryanto dalam Sutedi, 2009:53)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para

2015 METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN (SAKUBUN)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jihan Ade Daties, 2013

BAB I PENDAHULUAN. sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan bahasa sebagai salah satu alat

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui budaya di berbagai negara, dan lain sebagainya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembentukan dan pengembangan generasi bangsa, masyarakat, keterampilan yang cukup memadai dalam pengelolaannya secara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dirancang dengan menggunakan metode eksperimen, dengan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari tahap perencanaan,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fitri Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum bahasa Jepang dengan bahasa Indonesia memiliki perbedaan

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ninna Anggi Ristiani, 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dikuasai maka keterampilan berbahasanya akan semakin baik. Kosakata

BAB III METODE PENELITIAN

Pre test-post test Design, dikenal juga dengan eksperimen semu. Menurut

2014 EFEKTIVITAS PERMAINAN KETOK PALU UNTUK MEMOTIVASI SISWA D ALAM MENGUASAI HURUF HIRAGANA D AN KATAKANA

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam kegiatan penelitian metode dapat diartikan cara atau prosedur yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adanya suatu kegiatan tertentu untuk mengetahui sejauh mana tingkat

BAB I PENDAHULUAN. oleh siswa kelas X. Hal ini sesuai dengan kurikulum yang saat ini berlaku di

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan hasil yang diharapkan oleh si peneliti itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia terus melakukan komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Desi Siti Nuraeni,2014

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. LATAR BELAKANG MASALAH

2015 PENERAPAN METODE PENUGASAN (RESITASI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KATAKANA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah satu alat komunikasi yang disampaikan seseorang ke orang lain agar bisa mengetahui apa yang menjadi maksud dan tujuannya baik berupa bahasa lisan maupun tulisan. Bahasa muncul dan berkembang karena interaksi antara individu dalam suatu masyarakat. Sumarsono dan Partana (2002:20), mengatakan bahwa: bahasa sering dianggap sebagai produk sosial atau produk budaya, yang merupakan wadah aspirasi sosial, kegiatan, perilaku masyarakat, dan penyingkapan budaya termasuk teknologi yang diciptakan oleh masyarakat pemakai bahasa. Maka dari itu bahasa dipandang sebagai cermin kepribadian seseorang karena bahasa diartikan sebagain pikiran dan tingkah laku. Ruang lingkup pelajaran bahasa Jepang mencakup keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis yang dalam bahasa Jepang disajikan secara terpadu. Unsur-unsur bahasa seperti tata bahasa, kosakata, lafal, dan tulisan dapat diajarkan untuk menunjang keempat keterampilan berbahasa bukan untuk kepentingan penguasaan unsur-unsur bahasa itu sendiri (Danasasmita, 1996:12). Keterampilan seseorang dalam berbahasa sangat dipengaruhi oleh kualitas pemahaman dan kuantitas kosakata yang dimilikinya. Oleh karena itu penguasaan kosakata sangat berpengaruh kepada keterampilan berbahasa. Menurut Tarigan (2011:2) bahwa : kualitas keterampilan berbahasa seseorang bergantung kepada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya. Semakin kaya kosakata yang

kita miliki, semakin besar pula kemungkinan kita terampil berbahasa. Oleh sebab itu, setiap guru bahasa haruslah berusaha memperkaya kosakata anak didiknya karena pertumbuhan kosakata bukanlah sekadar kulit bagian luar dari kehidupan kita, tetapi pusat dan inti kehidupan. Apabila seorang guru bahasa bisa menyiapkan dan melengkapi suatu program pengembangan kosakata dengan sistematis, maka pada prinsipnya dia telah mengubah kehidupan para siswa dalam berbahasa. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar melakukan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran. Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah bagaimana bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai anak didik secara tuntas. Ini merupakan masalah yang cukup sulit yang dirasakan oleh guru. Kesulitan itu dikarenakan anak didik bukan hanya sebagai individu dengan segala keunikannya, tetapi mereka juga sebagai makhluk sosial dengan latar belakang yang berbeda. Oleh karena itu perlu memanfaatkan beberapa media yang telah ada dan mengupayakan pengadaan media baru demi terwujudnya tujuan bersama, memikirkan dan sekaligus merencanakan proses belajarmengajar yang menarik bagi siswa. Untuk itu perlu dicari suatu media pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.para guru pun patut berupaya untuk mengembangkan keterampilan membuat sendiri mediayang menarik, mudah, dan efisien.

Keberadaan suatu media dalam proses pembelajaran akan sangat membantu dalam kegiatan belajar mengajar. Sudjana (2000:95) menjelaskan bahwa kegiatan pembelajaran terjadi melalui suatu interaksi suatu peserta didik di satu pihak dengan pendidik di pihak lainnya. Dalam kegiatan kelompok interaksi antara peserta didik dengan pendidik atau peserta didik dalam suatu pembelajaran. Peranan penting bahasa bagi manusia selain sebagai media untuk mengekspresikan diri, perasaan, pikiran, keinginan, serta kebutuhannya, baik sebagai makhluk pribadi maupun sosial, serta sebagai alat adaptasi sosial antara manusia dalam lingkungannya. Adakalanya seseorang yang pandai dan penuh dengan ide-ide cemerlang harus terhenti hanya karena dia tidak bisa menyampaikan idenya dalam bahasa yang baik. Oleh karena itu seluruh ide, usulan, dan semua hasil karya pikiran tidak akan diketahui dan dievaluasi orang lain bila tidak dituangkan dalam bahasa yang baik. Oleh karena itu, peneliti mengangkat tema media sebagai salah satu aspek penunjang dalam proses pembelajaran bahasa Jepang. Dari sekian banyak media, peneliti memilih media Tali PAS. Karena cara menggunakannya mudah, praktis, dan bisa dimainkan di mana saja. Selain itu, penyajiannya yang khas juga membuat siswa-siswi dapat belajar mandiri. Melalui media Tali PAS diharapkan dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Jepang siswa. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian yang akan dijadikan skripsi yang berjudul Efektivitas Media Tali PAS dalam Meningkatkan

Kemampuan Kosakata Bahasa Jepang Siswa Kelas Ekstrakulikuler Japanese Club SMA Labschool Bandung. 1.2 Rumusan dan Batasan Masalah 1.2.1 Rumusan Masalah Rumusan masalah dibuat untuk memperjelas dan mengarahkan masalah yang akan diteliti, maka peneliti merumuskan permasalahan diatas melalui pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut : 1. Seberapa besar tingkat kemampuan kosakata nomina bahasa Jepang Siswa Kelas Ekstrakulikuler Japanese Club SMA Labschool Bandung sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan media Tali PAS? 2. Apakah media Tali PAS efektif untuk meningkatkan kemampuan kosakata nomina bahasa Jepang Siswa Kelas Ekstrakulikuler Japanese Club SMA Labschool Bandung? 3. Bagaimana kesan Siswa Kelas Ekstrakulikuler Japanese Club SMA Labschool Bandung mengenai media Tali PAS? 1.2.2 Batasan Masalah Batasan dalam meneliti penelitian ini adalah : 1. Pokok bahasan yang akan diuji cobakan dalam peneliti ini hanya pada pembelajaran kosakata khususnya kosakata nomina. 2. Peneliti hanya melakukan penelitian ini untuk mengetahui penggunaan media Tali PAS dalam mempelajari kosakata nomina.

3. Mengetahui efektivitas Tali PAS dalam meningkatkan kemampuan kosakata nomina Siswa Kelas Ekstrakulikuler Japanese Club SMA Labschool Bandung. 4. Hanya akan meneliti kesan Siswa Kelas Ekstrakulikuler Japanese Club SMA Labschool Bandung terhadap pembelajaran kosakata nomina dengan menggunakan media Tali PAS bahasa Jepang. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Untuk mengetahui kemampuan kosakata bahasa Jepang Siswa Kelas Ekstrakulikuler Japanese Club SMA Labschool Bandung sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan media Tali PAS. 2. Untuk mengetahui efektivitas kemampuan kosakata bahasa Jepang Siswa Kelas Ekstrakulikuler Japanese Club SMA Labschool Bandung menggunakan media Tali PAS. 3. Untuk mengetahui kesan Siswa Kelas Ekstrakulikuler Japanese Club SMA Labschool Bandung mengenai media Tali PAS.

1.3.2 Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk memberikan tambahan metode pembelajaran kosakata bahasa Jepang pada Siswa Kelas Ekstrakulikuler Japanese Club SMA Labschool Bandung, khususnya tentang pembelajaran menggunakan media Tali PAS. b. Manfaat Praktis Adapun manfaat praktis peneliti ini adalah: 1. Peneliti mendapat media pembelajaran alternatif yang praktis dan efisien untuk pembelajaran kosakata bahasa Jepang dengan menggunakan media Tali PAS. 2. Sebagai masukan kepada pengajar bahasa Jepang untuk meningkatkan pembelajaran bahasa Jepang 3. Sebagai masukan kepada peneliti lain atau peneliti selanjutnya. 1.4 Definisi Operasional Dalam melaksanakan penelitian ini, agar masalah yang dikemukakan oleh peneliti tidak terjadi salah pengertian, maka peneliti perlu menjelaskan judul skripsi, sebagai berikut : 1. Efektivitas adalah ada efeknya (pengaruh, akibatnya, kesannya), (Poerwadarminta, 1984:266). Efektivitas dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh yang diberikan oleh media Tali PAS terhadap kemampuan penguasaan kosakata bahasa Jepang.

2. Dalam situs http://www.talipas.com disebutkan bahwa PAS adalah kependekan dari Play and Study (Bermain dan Belajar), suatu alat permainan anak yang berfungsi sebagai alat belajar. Sistem bermain dan belajar PAS berasal dari Jerman Barat, dan mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1996. Sampai saat ini telah banyak anak-anak dan orang tua yang merasakan manfaatnya. Tali PAS sendiri merupakan salah satu produk PAS, sehingga disebut Tali PAS. Dalam penelitian ini, penulis memanfaatkan permainan Tali PAS sebagai teknik untuk mempermudah mengingat/menambah perbendaharaan kosakata bahasa Jepang. Tali PAS bisa digunakan oleh semua orang. Karena caranya yang mudah yaitu dengan mencocokan kosakata dengan gambar melalui tali yang sudah dirangkai dalam kartu. 3. Kosakata (goi) adalah keseluruhan kata (tango) berkenaan dengan suatu bahasa atau bidang tertentu yang ada di dalamnya (Shinmura dalam Sudjianto, 2004:97) 4. Pengertian Ekstrakulikuler adalah kegiatan pendidikan diluar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah.

1.5 Metodologi Penelitian 1.5.1 Jenis Metode Penelitian Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan (Sutedi,2005:22). Pada penelitian ini penulis memutusukan memilih untuk menggunakan metode penelitian eksperimental. Penelitian eksperimental adalah penelitian murni, karena didalamnya kegiatan mengontrol, manipulasi, dan observasi semuanya dilakukan (Sutedi, 2007:10). Dalam penelitian ini, metode penelitian yang akan digunakan adalah metode pre-experimental atau quasi eksperimen dengan desain pre-test and post-test Group. (Arikunto, 2006:85). Penelitian ini tidak menggunakan kelas pembanding, melainkan hanya menggunakan satu kelas eksperimen dalam pengumpulan datanya. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan pre-test terlebih dahulu kemudian diberi perlakuan dengan menggunakan media Tali PAS sebanyak 4 kali perlakuan, selanjutnya diberikan post-tes dan penyebaran angket. Dengan desain penelitian : Keterangan : O 1 : Pre-Test X : Treatment atau perlakuan O 2 : Post-Test (Arikunto, 2006 : 85) 0 1 X 0 2

1.5.2 Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian(arikunto, 1997:108). Dalam penelitian ini populasi yang diteliti adalah Siswa Kelas Ekstrakulikuler Japanese Club SMA Labschool Bandung. Sampel adalah sebagian atau mewakili populasi yang diteliti (Arikunto,1997:109). Sampel dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas Ekstrakulikuler Japanese Club SMA Labschool Bandung sebanyak 20 orang. 1.5.3 Instrumen Penelitian Instrumen alat pengumpulan data adalah alat yang digunakan utuk mengumpulkan data penelitian. Ada dua instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Tes merupakan alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah satu satuan program pengajaran tertentu (Sutedi, 2009:157). Tes dilakukan untuk memperoleh data mengenai kemampuan hasil belajar pembelajaran. Tes dibagi menjadi dua, yaitu: a. Pre-test adalah tes yang dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan kosakata yang dimiliki sebelum diterapkannya media Tali PAS. b. Post-test adalah tes yang dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan penguasaan kosakata yang dimiliki sesudah diterapkannya media Tali PAS.

2. Angket Angket dilakukan dengan cara pengumpulan data melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan disebarkan untuk mendapatkan informasi atau keterangan dari responden (Sutedi, 2009:164). Angket ini dilakukan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap media Tali PAS dalam kemampuan kosakata bahasa Jepang. Adapun perhitungan angket menggunakan rumus sebagai berikut : = 100 % Keterangan : P = presentase jawaban f = frekuensi jawaban responden n = jumlah responden 1.5.4 Anggapan Dasar dan Hipotesis Anggapan dasar merupakan suatu teori, baik yang sudah baku maupun yang berupa rangkuman/kesimpulan yang digunakan sebagai dasar untuk berpijak dimulainya kegiatan penelitian tersebut (Sutedi,2005:32). Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berkut : 1. Penggunaan metode Tali PAS dalam pembelajaran dapat mengurangi kejenuhan dalam proses belajar dan dapat memberikan motivasi belajar kepada siswa.

2. Media Tali PAS adalah salah satu metode yang dapat membantu siswa agar lebih mudah dalam meningkatkan kemapuan kosakata. 3. Kosakata bahasa Jepang merupakan aspek kebahasaan yang harus dikuasai untuk menunjang kelancaran dalam mempelajari keterampilan berbahasa lainnya. Hipotesis adalah satu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti data yang terkumpul (Arikunto,2002:64). Hipotesis dari penelitian ini adalah : H k : Penggunaan media Tali PAS memberikan pengaruh yang baik terhadap peningkatan penguasaan kosakata pada siswa H o : Penggunaan media Tali PAS tidak memberikan pengaruh yang baik terhadap peningkatan penguasaan kosakatan pada siswa 1.5.5 Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data Langkah-langkah yang ditempuh peneliti dalam mengumpulkan dan mengolah data adalah sebagai berikut : a. Studi literatur, dilakukan untuk memperoleh bahan-bahan teoritis yang ada hubungannya dengan masalah penelitian. b. Mengadakan pre-test. c. Uji coba eksperimental pengajaran kosakata bahasa Jepang menggunakan media Tali PAS sebanyak 4 kali. d. Mengadakan post-test dan menyebarkan angket. e. Menganalisis data.

f. Menyusun laporan penelitian. g. Melaporkan hasil penelitian. 1.5.6 Waktu dan Tempat Penelitian Tahap persiapan hingga pelapor hasil pengembangan akan dilakukan selama 3 bulan, yakni mulai bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2012. Tahap perencanaan akan dilaksanakan pada bulan Oktober, tahap pelaksanaan dan pengambilan data dimulai bulan November, tahap analisis data dimulai pada bulan November, dan yang terakhir yaitu penyusunan laporan akan dilaksanakan pada bulan Desember 2012. Penelitian ini bertempat di Kelas Ekstrakulikuler Japanese Club SMA Labschool Bandung. 1.5.7 Prosedur Penelitian Meneliti adalah melakukan serangkaian aktivitas intelektual secara sistematis, yaitu dengan langkah-langkah yang teratur. Prosedur penelitian ini adalah: 1. Memilih judul penelitian 2. Mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan topik kajian/judul penelitian. 3. Menganalisis atau mengolah informasi, dalam arti memahami makna dari informasi yang telah didapatkan. 4. Menyusun laporan penelitian

5. Menyebarkan hasil penelitian 1.6 Sistematika Pembahasan Adapun sistematika pembahasan dalam penulisan skripsi ini terbagi dalam lima bab. Pada bab I menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi operasional, metodologi penelitian, jenis metode penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian, anggapan dasar dan hipotesis, teknik pengumpulan data dan pengolahan data, waktu dan tempat penelitian, prosedur penelitian, dan sistematika pembahasan. Pada bab II penulis menjelaskan teori yang menunjang dalam penelitian. Berisi dari pembahasan teoritis tentang belajar dan sumber belajar (uraian yang termasuk sumber belajar dan uraian sumber belajar dilihat dari tipenya), media pembelajaran, peranan media pembelajaran, kriteria dalam pemilihan media pembelajaran, langkah-langkah pemilihan media, macam-macam media pembelajaran, manfaat media pembelajaran, fungsi dan uraian pemakaian teknik media Tali PAS untuk pembelajaran kosakata bahasa Jepang (pengertian Tali PAS, manfaat Tali PAS, kelebihan Tali PAS, langkah-langkah persiapan yang akan digunakan dalam meningkatkan kosakata, meliputi; persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut), proses pembelajaran kosakata yang meliputi; pengertian kosakata, jenis-jenis kosakata bahasa jepang berdasarkan asal-usulnya, klasifikasi bahasa Jepang, dan pembelajaran kosakata. Selanjutnya pada bab III, penulis membahas mengenai metodologi penelitian yang digunakan, yaitu metode penelitian, waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian, teknik

pengolahan data, dan prosedur penelitian. Pada bab IV, penulis menguraikan mengenai analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang berupa hasil tes dan hasil angket serta pembuktian hipotesis. Pada bab V dijelaskan tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran atau rekomendasi dari peneliti yang merujuk pada hasil penelitian.