BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan cross sectional dimana hanya diamati satu kali dan pengukuran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini secara observasional analitik. pertumbuhan janin terhambat dan kehamilan normal.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan disain

Susunan Penelitian. Peneliti 1. Nama lengkap : Melvin Pascamotan Togatorop 2. Fakultas : Kedokteran 3. Perguruan Tinggi : Universitas Sumatera Utara

BAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS

Lampiran 1 Sertifikat Kelaikan Etik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik. Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

] 2 (Steel dan Torrie, 1980)

LAMPIRAN 1. ETHICAL CLEARANCE

BAB III METODE PENELITIAN. Kedokteran Universitas Diponegoro Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu penelitian deskriptif observasional. laboratoris dengan pendekatan potong lintang.

(Z ½α+Zβ ) BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Obstetri Ginekologi, Patologi Anatomi,

Waktu dan Tempat Penelitian Materi Penelitian Metode Penelitian Pembuatan Tikus Diabetes Mellitus Persiapan Hewan Coba

LAMPIRAN. Lampiran 1 prosedur pewarnaan hematoksillin-eosin (HE)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik-observasional dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan uji klinik dengan desain Randomized

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Obstetri dan Ginekologi dan Patologi

BAB III METODE PENELITIAN. Forensik, Ilmu Patologi Anatomi, Ilmu Farmakologi. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini meliputi ilmu kesehatan Telinga Hidung Tenggorok (THT)

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. clearance disetujui sampai jumlah subjek penelitian terpenuhi. Populasi target penelitian ini adalah pasien kanker paru.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak khususnya bidang nutrisi,

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian Ilmu Penyakit Dalam.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pasien penyakit ginjal kronik ini mencakup ilmu penyakit dalam.

BAB III METODE PENELITIAN. Patologi Anatomi, Histologi, dan Farmakologi. Laboratorium Patologi Anatomi RSUP dr. Kariadi Semarang.

BAB IV METODE PENELITIAN. Onkologi dan Bedah digestif; serta Ilmu Penyakit Dalam. Penelitian dilaksanakan di Instalasi Rekam Medik RSUP Dr.

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah eksperimen dengan metode desain paralel.

BAB III METODE DAN PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Poliklinik THT-KL RSUD Dr. Moewardi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitis kategorik-numerik tidak

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr.Kariadi Semarang setelah ethical

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang SMF Kardiologi dan Kedokteran

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang keilmuan penelitian ini adalah ilmu anestesiologi dan terapi intensif.

BAB III METODE PENELITIAN. test only control group design. Pengukuran awal tidak dilakukan karena dianggap sama untuk

BAB IV METODE PENELITIAN. khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam khususnya Ilmu

BAB 3 BAHAN DAN METODA

BAB 4 METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Lampung untuk pemeliharaan dan pemberian perlakuan pada mencit dan

BAB IV METODE PENELITIAN. Ngablak Kabupaten Magelang dari bulan Maret 2013.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA

BAB IV METODE PENELITIAN. Telinga, Hidung, dan Tenggorok Bedah Kepala dan Leher. Tempat : Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Saraf.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi sasaran pada penelitian ini adalah orang sehat/normal, pasien SIRS, dan pasien sepsis dengan usia tahun.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 1. Ilmu kesehatan anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Observasional analitik (Cross-sectional

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dari penelitian ini adalah Histologi, Patologi

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan post test dan controlled group design pada hewan uji.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu penyakit saraf.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dari penelitian adalah mencakup bidang Ilmu

BAB 3 BAHAN DAN METODE. imunohistokimia Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) dan Tumorinfiltrating

BAB 4 METODE PENELITIAN. dan mulut. Penelitian ini dilakukan di kota Jogjakarta karena penambahan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Kesehatan Anak dan Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, dan Tenggorokan.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, dengan pendekatan

3 BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. pertama kali merokok pada usia 5-9 tahun di kota tersebut merupakan urutan ke-2

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan hanya satu kali, pada satu saat (Sastroasmoro & Ismael, 2011).

BAB IV. only control group design yang menggunakan binatang percobaan sebagai objek

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Post Test Only Control Group Design yang

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang (Cross Sectional) dimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi,

BAB 4 METODE PENELITIAN. Tikus wistar diadaptasi di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Patologi Klinik.

BAB IV METODE PENELITIAN Waktu, Lokasi dan Ruang Lingkup Ilmu Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. Ilmu Penyakit Dalam sub bagian Reumatologi. Penelitian ini dilakukan di poliklinik Penyakit Dalam sub bagian

BAB IV METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM. : Histoteknik : Selly Oktaria Tanggal Praktikum : 14 September 2012

BAB 4 METODE PENELITIAN. post test only control group design yang menggunakan binatang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini mencakup bidang Ilmu Patologi

BAB 3 METODE PENELITIAN. Semarang, Laboratorium Sentral Fakultas Kedokteran Universitas

BAB 4 METODE PENELITIAN. Prijonegoro Sragen dan Puskesmas Sidoharjo Sragen. Penelitian ini berlangsung bulan Maret-Juni 2014.

III. METODE PENELITIAN. cross sectional. Sampel diambil secara consecutive sampling dari data

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan desain

III. METODE PENELITIAN. data sekaligus pada satu saat (Notoatmodjo, 2011). Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Kelurahan Kecamatan Tanjung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kariadi Semarang pada periode Maret Juni neutrofil limfosit (NLR) darah tepi sebagai indikator outcome stroke iskemik

PROSEDUR TETAP PENGAMATAN EKSPRESI PROTEIN DENGAN METODE IMUNOSITOKIMIA

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. observasional analitik dengan desain cross sectional study dimana pengukuran

BAB IV METODE PENELITIAN

Transkripsi:

30 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah observasional analitik. Observasi dilakukan dengan pendekatan cross sectional dimana hanya diamati satu kali dan pengukuran subjek dilakukan pada saat pemeriksaan tersebut. Peneliti ingin mengetahui perbedaan rasio ekspresi RANKL/OPG sebagai variabel bebas dan destruksi tulang sebagai variabel terikat. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian a. Poliklinik THT RSUD Dr Moewardi Surakarta untuk mendapatkan sampel penelitian. c. Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret dan RSUD Dr Moewardi Surakarta. d. Bagian Radiologi RSUD Dr. Moewardi Surakarta 2. Waktu penelitian Pengambilan sampel dimulai bulan Desember 2015 sampai bulan Maret 2016.

31 C. Populasi Populasi penelitian adalah semua pasien OMSK yang datang berobat ke poliklinik THT RSUD Dr. Moewardi, Surakarta berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Selanjutnya pasien dilakukan operasi mastoidektomi. D. Sampel Penelitian Subjek penelitian adalah semua pasien OMSK yang datang berobat ke poliklinik THT RSUD dr. Moewardi, Surakarta yang memenuhi kriteria penelitian dan selanjutnya dilakukan operasi untuk pengambilan jaringan granulasi. Kriteria inklusi : 1. Laki-laki atau perempuan 2. Pasien yang sudah didiagnosis OMSK tipe benigna dan maligna menjalani tindakan operasi mastoidektomi untuk pengambilan jaringan mukosa kavum timpani Kriteria eksklusi : 1. Pasien OMSK dengan penyakit keganasan kepala leher 2. Pasien OMSK dengan penyakit diabetes melitus tergantung insulin 3. Pasien OMSK dengan penyakit autoimun.

32 E. Besar Sampel Penentuan besar sampel berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan koefisien korelasi (r) (Sopiyudin, 2010): n = (Zα+ Zβ ) 2 + 3 0,5 In [(1+r)/(1-r)] Keterangan : α : Kesalahan tipe I. Tingkat kemaknaan 95%, maka berarti α = 0,05 sehingga Zα = 1,960 β : Kesalahan tipe II Power = 1 - β = 1 20% = 80%, maka berarti β = 0,20 sehingga Zβ = 0,842 r : Koefisien korelasi = 0,61 (Kuczkowsky et al., 2010) ln : Logistik natural n = (1,96+ 0,842 ) 2 + 3 0,5 In [(1+0,61)/(1-0,61)] n = 16 + 3 = 19 Dari perhitungan diatas, sampel yang diperlukan sebanyak 19 orang ditambah antisipasi perkiraan drop out 10% maka jumlah sampel adalah 22 orang pasien OMSK.

33 F. Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik consecutive sampling (non probability sampling) yaitu semua subjek yang datang dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai besar sampel yang diperlukan terpenuhi. G. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas (variabel independent) : Ekspresi RANKL dan OPG 2. Variabel terikat (variabel dependent) : Destruksi tulang pada OMSK H. Definisi Operasional 1. Ekspresi RANKL dan OPG a. Definisi : Ekspresi RANKL adalah ekspresi protein pada permukaan membran sel mukosa telinga tengah yang irreversibel. Ekspresi OPG adalah ekspresi protein pada permukaan membran sel mukosa telinga tengah yang irreversibel. Rasio ekspresi RANKL/OPG adalah perbandingan ekpresi RANKL dan OPG. b. Alat ukur : Imunohistokimia c. Cara ukur : Imunoreaktivitas antibodi RANKL antihuman dan OPG antihuman d. Skala ukur : numerik

34 e. Hasil ukur : nilai positif warna kecoklatan Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam Intensity Distribution Score (IDS). Berdasarkan penilaian intensitas warna, hasil pengecatan imunohistokimia digolongkan menjadi 3 yaitu intensitas kuat nilainya 3 berwarna coklat tua, intensitas sedang nilainya 2 berwarna coklat muda, intensitas lemah nilainya 1 berwarna kuning keemasan, dan negatif nilainya 0 berwarna biru-ungu. Penilaian prosentase dilaksanakan secara manual dengan mikroskop cahaya oleh seorang ahli Patologi Anatomi. Untuk nilai IDS yang diperoleh dari perhitungan sel, masingmasing slide dinilai dari sembilan lapang pandang dan diambil nilai reratanya. Setelah itu dilakukan penghitungan penentuan skor IDS dengan menggunakan rumus : IDS = (3 x %IK) + (2 x %IS) + (1 x %IL) + (0 x % IN) (Barresi et al., 2011) Keterangan : IDS : Intensity Distribution Score IK : Intensitas positif kuat dengan warna coklat tua IS IL : Intensitas positif sedang dengan warna coklat muda : Intensitas positif lemah dengan warna kuning keemasan IN : Intensitas negatif dengan warna biru 2. Destruksi tulang pada OMSK a. Definisi : destruksi tulang yang diakibatkan oleh infeksi pada OMSK b. Alat ukur : CT Scan mastoid dan atau temuan pada saat operasi

35 c. Cara ukur : Tingkat destruksi tulang ditentukan oleh dokter spesialis THT-KL sebagai operator mastoidektomi. Tingkat destruksi tulang ditentukan sebagai berikut : Tingkat 0 : tidak ada destruksi tulang Tingkat 1 : destruksi pada skutum dan osikel Tingkat 2 : destruksi pada tegmen dan seluruh osikel Tingkat 3 : destruksi pada tegmen, seluruh osikel, kanalis fasialis, dinding liang telinga, sinus sigmoid, koklea, dan dinding tulang mastoid. d. Hasil ukur : Ordinal. I. Alat dan Bahan Penelitian Alat penelitian yang dipakai pada penelitian ini yaitu : 1. Alat pemeriksaan THT yaitu : lampu kepala, otoskop, aplikator. 2. Set instrumen tindakan operasi mastoidektomi (ME) dengan mikroskop operasi PBS formalin dan botol untuk menyimpan jaringan biopsi. 3. Bahan jaringan diambil dari mukosa kavum timpani dan antrum mastoid hasil operasi mastoidektomi. 4. Bahan untuk pewarnaan jaringan dengan teknik imunohistokimia antara lain antibobi sekunder IgG anti mouse yang dirangkai dengan HRP, antibodi mouse monoclonal antibody anti human RANKL dan OPG 5. Alat untuk pengecatan imunohistokimia : mikrotom, poly L-Lysine glass slide (SIGMA), termometer, mounting media (Canada Balsem), microwave oven,

36 inkubator, pipet mikro, deck glass, stop watch, humidified chamber dan ruangan dalam kondisi kelembaban tinggi. 6. Mikroskop OLYMPUS seri BX 41 untuk pemeriksaan IHC. J. Cara Kerja Pasien OMSK yang memenuhi kriteria inklusi dilakukan MSCT-scan kemudian dilakukan operasi mastoidektomi dengan bantuan mikroskop operasi. Pada pasien OMSK tipe maligna, jaringan kolesteatoma diambil di lapisan perimatrik. Jaringan yang diperoleh kemudian dimasukkan ke dalam botol yang berisi PBS formalin. Spesimen jaringan dikirim ke Laboratorium Patologi Anatomi RSUD Dr. Moewardi Surakarta untuk dilakukan blok parafin. Selanjutnya blok parafin dipotong dengan mikrotom setebal 4 mikron. Hasil potongan jaringan diletakkan pada slide dan digunakan untuk pemeriksaan ekspresi RANKL dan OPG. Hasil potongan jaringan dilakukan pengecatan imunohistokimia sebagai berikut : 1. Hasil potongan jaringan diletakkan pada slide poly-l-lysine dan selanjutnya dinkubasi pada suhu 37 o C selama 1 malam (agar lebih merekat pada slide). 2. Deparafinisasi : - Direndam dalam xylol I selama 5 menit - Direndam dalam xylol II selama 5 menit - Direndam dalam xylol III selama 5 menit - Direndam dalam xylol IV selama 5 menit - Direndam dalam alkohol absolut selama 5 menit

37 - Direndam dalam alkohol 95% selama 5 menit - Direndam dalam alkohol 70% selama 5 menit - Dicuci dengan aquadest selama 5 menit 3. Retrival antigen dilakukan pada microwave oven dengan buffer sitrat ph 6,4 pada suhu sedang selama 2 menit dan kemudian dilanjutkan pada suhu rendah selama 1 menit. 4. Dicuci dengan PBS selama 2 X 5 menit. 5. Tahapan quencing endogenous peroxidase yaitu dengan memasukkan slideslide tersebut ke dalam metanol H2O2 0,3% selama 30 menit. 6. Dicuci kembali dengan aquades/pbs 2 X 5 menit. 7. Langkah-langkah selanjutnya ini dilakukan dalam humidified chamber : a. Diberikan blocking reagent dan dibiarkan selama 30 menit. Kemudian dicuci dengan aquadest / PBS 2 x 5 menit. b. Ditambahkan antibodi primer yang telah dilarutkan dalam antibodi diluents ( 1:50 ), dan diinkubasi selama 60 menit pada suhu ruang atau dalam kulkas pada suhu 4 o C selama 18 jam. Kemudian dicuci dengan aquadest / PBS selama 2 x 5 menit. c. Ditambahkan antibodi sekunder berlabel biotin dan diinkubasi selama 30 menit pada suhu 30 o C, lalu dicuci dengan aquadest atau PBS 2 x 5 menit. d. Ditambahkan substrat DAB (diamino benzidine), ditunggu selama 5 menit, lalu cuci dengan aquadest / PBS 2 x 5 menit.

38 e. Dilakukan perwarnaan counterstaining dengan hematoxcylin Mayer selama 30 detik dan kemudian dicuci dengan air mengalir selama 2 5 menit f. Selanjutnya ditempelkan pada obyek glass dengan perekat Canada Balsem. 8. Masing-masing sampel diamati dengan mikroskop cahaya dan dievaluasi pada sembilan lapang pandang dengan sebaran yang merata, kemudian dibuat reratanya. K. Etika Penelitian Surat persetujuan penelitian diperoleh dari Komisi Etik Penelitian Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta/RSDM Surakarta. L. Analisis data Semua data dianalisis dengan program SPSS 21 for windows. Data selanjutnya diuji secara statistik dengan menggunakan uji korelasi Spearman. Data deskripsi karakteristik subjek yang mendukung berupa nominal diuji menggunakan uji chi square, sedangkan data ordinal menggunakan uji Mann-Whitney. Derajat hubungan antara kedua variabel dikatagorikan sangat kuat jika korelasi 0,800-1,000, kuat jika korelasi 0,600-0,799, sedang jika korelasi 0,400-0,599, lemah jika korelasi 0,200-0,399, sangat lemah jika korelasi 0,000-0,199.

39 M. Alur Penelitian Populasi Penelitian Kriteria Inksklusi Kriteria Eksklusi ` OMSK tipe benigna dan maligna Hasil CT Scan dan atau temuan operasi Tingkat 0 Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Ekspresi RANKL dan OPG Ekspresi RANKL dan OPG Ekspresi RANKL dan OPG Ekspresi RANKL dan OPG Rasio RANKL/OPG Rasio RANKL/OPG Rasio RANKL/OPG Rasio RANKL/OPG Analisis