b. Communicative Internet Banking yaitu pelayanan jasa Bank kepada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PEMBAHASAN. menerima atau menolak hipotesis. Selain itu dalam pembahasan, teori-teori

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen bank syari ah berbeda dengan manajemen bank pada

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pelanggan, Bandung: ALFABETA, 2014, h.5. 1 Rismi Somad, Donni Juni Priansa, Manajemen Komunikasi mengembangkan bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. house) dalam berbagai kegiatan e-business, e-commerce dan usaha teknologi

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan

No.6/ 18 /DPNP Jakarta, 20 April Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

II. TINJAUAN PUSTAKA. keamanan hingga sampai pada sektor perbankan. Pada sektor perbankan, hasil dari

BAB II LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. informasi (X1), risiko (X2), manfaat (X3) dan handling complaint terhadap minat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini akan membahas tentang penelitian-penelitian terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar

BAB I PENDAHULUAN. dan lain-lain. Dari berbagai media tersebut, internet merupakan media yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan

BAB II LANDASAN TEORI. portal internet yang memungkinkan nasabah untuk menggunakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. saing ditengah arus global yang semakin pesat. dengan azas tata kelola perbankan yang baik (good banking corporate

BAB VI PENUTUP. informasi, risiko dan handing complaint maka dapat disimpulkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler saat ini telah menjadi alat komunikasi serta informasi

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu atau

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2012), hlm Sofyan Assauri, Strategic Marketing, (Jakarta: PT RajaGrafindo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian terdahulu oleh peneliti sebelumnya. Berikut ini akan menguraikan

Pengguna Internet Indonesia BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. oleh bisnis. Salah satu teknologi yang benar-benar membawa revolusi informasi

RACHMAT TRIMULYA TUGAS AKHIR

BAB III METODE PENELITIAN

10 c. Persepsi sikap terhadap penggunaan (attitude) d. Persepsi minat perilaku (behavioral intention to use) Persepsi pengguna terhadap manfaat teknol

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Oleh sebab itu, diperlukan sumber daya manusia yang memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada pengaruh persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, dan persepsi

BAB I PENDAHULUAN. jasa seperti usaha jasa sewa mobil, pariwisata, transportasi, jasa pihak ketiga dan

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang

BAB I PENDAHULUAN. hubungan lebih baik dan menjadi semakin dekat dengan masyarakat. Kini

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DATA PRIBADI NASABAH DALAM LAYANAN INTERNET BANKING

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan

BAB I PENDAHULUAN. dari barang-barang dan jasa yang dikonsumsi setiap saat dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. ini, telah mendorong munculnya berbagai jenis produk dan system usaha

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan di dunia ingin mengubah dirinya menjadi pembangit daya (power

BAB I PENDAHULUAN. media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. mewajibkan muridnya untuk mengenal internet dan juga banyak situs jejaring

BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TRUST DAN PENGARUH TRUST TERHADAP LOYALTY PENGGUNA INTERNET BANKING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat sehari-hari. Kebutuhan untuk memperoleh informasi secara

BAB I PENDAHULUAN. namanya bank. Baik negara maju maupun negara berkembang membutuhkan. melakukan berbagai macam aktivitas keuangan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Juni 2006, h Karnaen A. Perwataatmadja dan Syafi i Antonio, Apa dan Bagaimana Bank Syariah,

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi muncul banyak nya usaha jasa baru.

BAB 5 SIMPULAN & SARAN

Pemanfaatan Komputer dan Internet di Bidang Bisnis Jual Beli Makalah Ini Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah Komputer dan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah adanya internet. Perkembangan teknologi memberikan juga

I. PENDAHULUAN. (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga masalah kepercayaan pelanggan merupakan faktor yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. dampak positif bagi pertumbuhan e-commerce. Menurut Asosiasi. Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII, 2013), jumlah pengguna

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa industri perbankan adalah merupakan industri yang menjual. kepercayaan kepada masyarakat sebagai nasabahnya.

BAB I PENDAHULUAN. cara maupun arah proses transaksi finansial. Pengguna internet telah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan memiliki peranan yang sangat penting guna. tersebut dapat berupa peningkatan kualitas produk jasa dan fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. fisik atau menggunakan komputer untuk internet banking (Gu et al. 2009;

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat. Kondisi tersebut dipengaruhi dengan adanya sistem pasar global dimana

PENGARUH TRUST, RISK AND TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODELS TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DENGAN MINAT NASABAH SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi dewasa ini telah mencapai tingkat yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dianggap memiliki relevansi dengan penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan bagi penggunannya serta membuat lebih efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ini didukung dengan berkembangnya jaringan internet di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, hlm. 185

BAB I PENDAHULUAN. Hampir seluruh perusahaan terutama yang bergerak di bidang perbankan

BAB I PENDAHULUAN. laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Persaingan industri perbankan saat ini semakin ketat,sehingga diperlukan berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis dunia usaha termasuk perbankan dengan menempatkan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dibidang perbankan dewasa ini. Berbagai usaha dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. memajukan suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Pada situasi persaingan perbankan, bank-bank membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. sekali mengalami perubahan (Jogiyanto, 2008: 1). Hal ini terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. internet sampai pada bulan Juni 2016 melebihi 3,68 miliar. Meskipun penetrasi

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan akan terus meningkat seiring kemajuan teknologi. 3,42 3,25 3,07 2,89 2,69. Tahun

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

Tata Cara Pengaduan Permasalahan Transaksi Keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi yang sudah di modernisasi dan juga dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada waktu melakukan sebuah penelitian, bahwa landasan teori sangat

BAB V KESIMPULAN. sebelumnya. Pada bab ini juga terdapat implikasi penelitian secara manajerial, serta

BAB I PENDAHULUAN. dengan kemajuan dan perkembangan zaman. Hal yang menarik dari kemajuan dan

BAB V PENUTUP. 1.1 Kesimpulan. Didasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan. pada bab IV maka dapat disimpulkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat. Teknologi informasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat

BAB V PENUTUP. sesuai dengan tujuan penelitian ini akan dijawab pada kesimpulan. Adapun saran-saran yang akan dipaparkan pada bab.

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAN LOYALITAS NASABAH

DAFTAR PUSTAKA. Teguh, Penerbit : PT. Prenhalindo, Jakarta.

BAB XI TEKNOLOGI PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan

BAB I PENDAHULUAN. melalui situs web yang dipromosikan oleh penjual. Kegiatan belanja online ini

BAB II KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah saat ini mengalami kemajuan yang

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Internet Banking Internet Banking pada dasarnya merupakan gabungan dua istilah dasar yaitu Internet dan Banking (bank). Interconnected Network (Internet) adalah sistem jaringan yang menghubungkan tiap-tiap komputer secara global di seluruh penjuru dunia. Koneksi yang menghubungkan masingmasing komputer tersebut memiliki standar yang digunakan yang disebut Internet Protocol Suite disingkat dengan TCP/IP. 1 Menurut Bank Indonesia, 2 Internet banking merupakan salah satu layanan jasa Bank yang memungkinkan nasabah untuk memperoleh informasi, melakukan komunikasi dan melakukan transaksi perbankan melalui jaringan internet. Jenis kegiatan internet banking dibedakan menjadi tiga yaitu: a. Informational Internet Banking yaitu pelayanan jasa bank kepada nasabah dalam bentuk informasi melalui jaringan internet dan tidak melakukan eksekusi transaksi (execution of transaction). b. Communicative Internet Banking yaitu pelayanan jasa Bank kepada nasabah dalam bentuk komunikasi atau melakukan interaksi dengan 1 Achmad, Pengertian Internet dan Sejarah Internet, dalam http://www.likethisya.com/ pengertian-internet.html, di akses pada tanggal 22 juli 2014. 2 Budi Agus Riswandi, Aspek Hukum Internet Banking, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), 21 9

10 bank penyedia layanan internet banking secara terbatas dan tidak melakukan eksekusi transaksi. c. Transactional Internet Banking yaitu pelayanan jasa bank kepada nasabah untuk melakukan interaksi dengan bank penyedia layanan internet banking dan melakukan eksekusi transaksi. Menurut Khairy Mahdi menyatakan internet banking merupakan pemanfaatan teknologi internet sebagai media untuk melakukan transaksi yang berhubungan dengan transaksi perbankan. Kegiatan ini menggunakan jaringan internet sebagai perantara atau penghubung antara nasabah bank dan pihak bank. Selain itu bentuk transaksi yang dilakukan bersifat maya atau tanpa memerlukan proses tatap muka antara nasabah dan petugas bank yang bersangkutan. 3 E-banking adalah salah satu faktor yang terpengaruh oleh perkembangan teknologi informasi dan kemunikasi yaitu perbankan, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di sector perbankan nasional relatif lebih maju dibandingkan sektor lainnya. 4 Peraturan penerapan manajemen resiko yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia terkait dengan pengelolaan atau manajemen resiko penyelenggaraan kegiatan internet banking adalah peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Resiko Bagi 3 Khairy Mahdi, Pengertian Internet Banking, dalam http://elektronikbanking.blogspot.com/ 2012/08/pengertian-internet-banking_27.html?m=1, diakses pada 22 juli 2014 4 Aulia Rahman, Pengertian E-Banking dan M-Banking, serta penerapan E-Banking, dalam http://safrilblog.wordprees.com/2013/07/03/pengertian-e-banking-dan-m-banking-serta-prinsippenerapan-e-banking/, di akses pada 22 juli 2014

11 Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/18/dpnp tanggal 20 April 2004 Bank Indonesia perihal penerapan manajemen resiko pada aktivitas pelayanan jasa bank melalui internet banking. 5 2. Minat Pengertian minat menurut Tidjan adalah gejala psikologis yang menunjukkan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek sebab ada perasaan senang. Dari pengertian tersebut jelas bahwa minat itu sebagai pemusatan perhatian atau reaksi terhadap suatu obyek seperti benda tertentu atau situasi tertentu yang didahului oleh perasaan senang terhadap obyek tersebut. 6 Minat merupakan suatu proses kejiwaan yang bersifat abstrak yang dinyatakan oleh seluruh keadaan aktivitas, ada objek yang dianggap bernilai sehingga diketahui dan diinginkan. Sehingga proses jiwa menimbulkan kecenderungan perasaan terhadap sesuatu, gairah dan keinginan terhadap sesuatu. Bisa dikatakan pula bahwa minat menimbulkan keinginan yang kuat terhadap sesuatu. 7 5 Aulia Rahman, Pengertian E-Banking dan M-Banking, serta penerapan E-Banking, dalam http://safrilblog.wordprees.com/2013/07/03/pengertian-e-banking-dan-m-banking-serta-prinsippenerapan-e-banking/, diakses pada 22 juli 2014 6 Haryanto, pengertian minat belajar, dalam http://belajarpsikologi.com/pengertian-minat/, diakses pada 29 mei 2014. 7 Dahlan Syuhada, Pengertiaan Minat Menurut Para Ahli, dalam http://dahlansyuhada25. blogspot.com/2013/12/pengertian-minat-menurut-para-ahli.html?m=1, diakses pada 22 juli 2014

12 Minat dapat diukur melalui kemudahan, persepsi resiko, dan kepercayaan. Sehingga indikator yang digunakan untuk mengukur minat adalah kemudahan, persepsi resiko, dan kepercayaan. 8 a). Kemudahan Adalah sesuatu yang dapat mempermudah dan memperlancar usaha. 9 Kemudahan sangat penting bagi pengguna internet banking dengan fleksibel waktu dan tempat. Dapat dilakukan kapan dan dimana saja. Internet banking dapat diakses dengan mudah dan tidak mengalami kesulitan dalam bertransaksi. Maka dari itu kemudahan dapat digunakan untuk mengukur minat nasabah. b). Persepsi Resiko Persepsi resiko yaitu anggapan resiko menghadirkan penilaian individu terhadap kemungkinan yang berhubungan atas hasil positif maupun negative dari suatu transaksi atau situasi. 10 Besarnya persepsi konsumen mengenai resiko mempengaruhi besarnya minat nasabah terhadap internet banking dan sistem dari internet banking tersebut. Konsumen sering menganggap bahwa ada resiko yang tinggi walaupun resiko tersebut sebenarnya rendah. Konsumen internet banking yang lebih berpengalaman mempunyai lebih banyak informasi mengenai internet banking sehingga mereka beranggapan resikonya rendah dan 8 Aiisiyah Amanah, faktor-faktor yang mempengaruhi minat menggunakan internet banking, dalam http://digilib.uin-suka.ac.id/.../bab%20i,%20v..pdf., diakses pada 29 mei 2014. 9 Deskripsi, kemudahan, dalam http://www.deskripsi.com/k/kemudahan, diakses pada 29 mei 2014.. 10 Nur Rani Faradilla, Persepsi Resiko Konsumen Dalam Perilaku Belanja, dalam http://www. academia.edu/6378979/persepsi_resiko_konsumen_dalam_perilaku_belanja, dakses pada 22 juli 2014

13 karena itu mereka mempunyai minat yang lebih dalam transaksi internet banking. Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa persepsi resiko dapat digunakan untuk mengukur minat nasabah. c). Kepercayaan Adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang mengambil suatu keputusan, ia akan lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan dari orang-orang yang lebih dapat ia percaya dari pada yang kurang di percayai. 11 Kepercayaan merupakan hal yang harus dipertimbangkan dalam menggunakan internet banking. Bahwa sistem internet banking mudah digunakan, aman, dan tidak merugikan. Penjelasan diatas dapat digunakan untuk mengukur minat nasabah. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah Minat nasabah dipengaruhi dua macam, shared value dan communication, 12 yaitu: a). Shared Value (Nilai Lebih) Secara umum menyatakan bahwa perilaku konsumen pada umumnya lebih dipengaruhi oleh pengharapan untuk mencapai sesuatu 11 Satya ariyono, Kepercayaan dalam http://satyaariyono.wordpress.com/2012/06/24/ kepercayaan/, diakses pada 29 mei 2014. 12 Nur Shofiana, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepercayaan Nasabah Pengguna Internet banking di Bank Syariah Mandiri Cabang Semarag (Skripsi IAIN Walisongo, Semarang, 2011), 22

14 hasil yang diinginkan dari pada oleh dorongan dari dalam diri. Konsumen memilih produk tertentu dibandingkan merek yang lainnya karena konsumen mengharapkan akibat positif atas pilihannya tersebut. 13 Di dalam konteks online banking nilai lebih menyimbolkan keyakinan konsumen dan bank terhadap nilai-nilai seperti etika, keamanan dan privasi. 14 1. Etika, merupakan suatu ilmu yang membahas perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat di pahami oleh pikiran manusia. 15 Dengan adanya etika tersebut, untuk meminimalisir pihak-pihak yang melakukan kecurangan atau ketidakjujuran. Oleh karena itu pihak bank harus mempertimbangkan nilai-nilai etika secara serius. 2. Keamanan, merupakan manajemen pengelolaan keamanan yang bertujuan menjegah, mengatasi, dan melindungi berbagai sistem informasi dari resiko terjadinya tindakan ilegal. 16 Seperti halnya internet banking yang harus dipertimbankan keamanannya karena itu mempengaruhi minat konsumen. 13 Sutisna, Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, (Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2002), 109. 14 Nur Shofiana, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepercayaan Nasabah Pengguna Internet banking di Bank Syariah Mandiri Cabang Semarag (Skripsi IAIN Walisongo, Semarang, 2011), 23. 15 Yohanes A.K Budiman, pengertian etika, dalam http://tugas01-etikaprofesi.blogspot.com/2012/ 10/pengertian-etika.html?m=1, di akses pada tanggal 24 mei 2014. 16 Pacarita, pengertian keamanan system informasi, dalam http://pacarita.com/mengenalkeamanan-sistem-informasi.html, di akses pada tanggal 24 mei 2014.

15 3. Privasi, merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki seseorang pada suatu kondisi atau situasi tertentu. 17 Adanya kekhawatiran yang tinggi dari konsumen tentang kerahasiaan data-data pribadi mereka. b). Communication (Komunikasi) Secara sederhana, komunikasi dapat diartikan suatu proses transfer informasi atau pesan-pesan dari pengirim pesan (komunikator) kepada penerima (komunikan). Komunikasi bisa sangat sederhana, bisa pula sangat kompleks, bisa sangat informal maupun sangat formal, tergantumg pada sifat pesan yang disampaikan dan hubungan antara komunikator dan komunikan. 18 Semakin tinggi tingkat komunikasi sosial yang ditampilkan oleh suatu website bank, semakin besar pengaruhnya pada minat konsumen dan meningkatkan kemungkinan konsumen melakukan dan menggunakan transaksi online. Komunikasi dapat diukur lewat indikator Keterbukaan, Kecepatan Respon dan Kualitas Informasi. 19 1. Keterbukaan, yaitu suatu kondisi yang di dalamnya tidak terdapat suatu rahasia, mau menerima sesuatu dari luar dirinya, dan mau 17 Giovvani, pengertian privasi, ruang personal, dan teritorilitas serta hubungannya, dalam http://giovvani.wordpress.com/2011/04/25/pengertian-privasi-ruang-personal-dan-teritorialitasserta-hubungnnya/, diakses pada tanggal 24 mei2014. 18 Fandy Tjiptono, Prinsip-prinsip Total Quality Service (Yogyakarta: CV ANDI OFFSET, 1997), 40. 19 Nur Shofiana, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepercayaan Nasabah Pengguna Internet banking di Bank Syariah Mandiri Cabang Semarag (Skripsi IAIN Walisongo, Semarang, 2011), 26.

16 berkomunikasi dengan lingkungan di luar dirinya. 20 Minat nasabah didapatkan melalui keterbukaan dalam komunikasi yang secara spesifik melibatkan konsumennya. 2. Kecepatan Respon, yaitu suatu bagian atau urutan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik dan menyediakan kepuasan pelanggan secara cepat. 21 tanpa menggunakan cara berkomunikasi yang tepat, maka sulit untuk membangun hubungan yang baik dengan penggunanya, oleh karena itu konsumen mempertimbangkan kecepatan respon ketika berkomunikasi dengan penyedia layanan internet banking. 3. Kualitas Informasi, yaitu sejauh mana informasi secara konsisten dapat memenuhi persyaratan dan harapan semua orang yang membutuhkan informasi tersebut untuk melakukan proses mereka. 22 internet banking harus menyediakan informasi yang berkualitas untuk konsumennya. B. Penelitian Terdahulu yang Relevan Pertama, penelitian Sri Maharsi dan Fenny yang berjudul Analisa Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan dan Pengaruh Kepercayaan Terhadap Loyalitas Pengguna Internet Banking di Surabaya, menyimpulkan 20 Handika, Pengertian Keterbukaan dan Keadilan, dalam http://handikap60.blogspot. com/2013/03/ pengertian-keterbukaan-dan-keadilan.html?m=1, diakses pada tanggal 24 mei 2014. 21 Nafri Private, Kecepatan Pelayanan, dalam http://nafriprivate.blogspot.com/2009/05/ kecepatan-pelayanan.html?m=1, diakses pada tanggal 24 mei 2014. 22 Wikipedia, kualitas informasi, dalam http://id.m.wikipedia.org/wiki/kualitas_informasi, diakses pada tanggal 24 mei 2014.

17 1) Shared value (SV) terbukti memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepercayaan pengguna pada internet banking, 2) Komunikasi antara pengguna dengan internet banking terbukti memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepercayaan pengguna pada internet banking, 3) Pengontrolan terhadap kemungkinan bank melakukan penipuan terhadap pengguna internet banking terbukti memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepercayaan pengguna pada internet banking. Kedua, Sri Maharsi danyuliani Mulyadi dengan judul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah Menggunakan Internet Banking dengan Menggunakan Kerangka Technology Acceptance Model (TAM) menyimpulkan dari hasil penelitiannya faktor kemudahan menggunakan internet banking secara tidak langsung juga berpengaruh terhadap ketertarikan menggunakan internet banking (IB) melalui manfaat internet banking dan kredibilitas internet banking. Faktor kemampuan menggunakan computer juga berpengaruh pada minat menggunakan internet banking (IB). Ketiga, penulis juga mengacu pada penelitian yang telah dilakukan oleh Nur Shofiana yang berjudul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepercayaan Nasabah Pengguna Internet Banking tahun 2011. Kesimpulannya untuk membangun kepercayaan nasabah internet banking, maka perlu ditingkatkan teknologi dan keamanan yang lebih baik di perbankan syariah.

18 C. Kerangka Konseptual Nilai Lebih Minat Nasabah Komunikasi D. Hipotesis Berdasarkan uraian rumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah dikemukakan, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel X1 (Nilai Lebih) dengan variabel Y (Minat Nasabah). 2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel X2 (Komunikasi) dengan variabel Y (Minat Nasabah).