ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI TERMOFILIK PENGHASIL PROTEASE DARI SUMBER AIR PANAS TANJUNG SAKTI LAHAT SUMATERA SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. teknologi aplikasi enzim menyebabkan penggunaan enzim dalam industri semakin

ISOLASI BAKTERI PENGHASIL PROTEASE DARI LIMBAH CAIR TAHU DI KOTA PADANG ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pemotongan hewan Pacar Keling, Surabaya. dengan waktu pengamatan setiap 4 jam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. aplikasi enzim menyebabkan penggunaan enzim dalam industri semakin luas.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu pengekspor buah nanas yang menempati posisi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Selain dilakukan uji bakteriologis dilakukan juga beberapa uji fisika dan

Potensi Bacillus sp. PA-05 Termofilik Obligat Untuk Produksi Amilase

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Isolasi dan identifikasi bakteri penambat nitrogen nonsimbiotik

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beragam mikroorganisme yang dapat tumbuh pada kondisi ekstrim, seperti

Isolasi Dan Karakterisasi Bakteri Termo-Proteolitik Sumber Air Panas Sungai Medang, Sungai Penuh, Jambi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel dilakukan di pasar di sekitar kota Bandar Lampung,

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan yang semakin tinggi serta adanya tekanan dari para ahli dan pecinta

Uji Kosser Sitrat Hidrolisis Lemak Uji Oksidase dan Katalase Hidrolisis Gelatin Motilitas Hidrolisis Kasein Uji H2S Uji Indol Reduksi Nitrat

BAB I PENDAHULUAN. enzim bersifat tahan lingkungan yang mampu melakukan aktifitas pada

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1

II. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode descriptive analitic

METODE PENELITIAN. selesai. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium FIKKES Universitas. Muhammadyah Semarang, Jl. Wonodri Sendang No. 2A Semarang.

Lampiran 1 Identifikasi bakteri dari spora Gigaspora sp. Sel berbentuk. batang, Gram Positif, menghasilkan endospora

LAMPIRAN Lampiran 1: Komposisi dan Penyiapan Media Skim Milk Agar, Komposisi Media Feather Meal Agar, Komposisi Media Garam Cair.

BAB III METODE PENELITIAN. deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai

4 Hasil dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN

SELEKSI, KARAKTERISASI, DAN IDENTIFIKASI ISOLAT BAKTERI TERMOFILIK PASCA ERUPSI MERAPI SEBAGAI PENGHASIL ENZIM PROTEASE SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif.

BAB III METODA PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto

II. METODELOGI PENELITIAN

PENGARUH KONSENTRASI SUMBER KARBON DAN NITROGEN TERHADAP PRODUKSI PROTEASE ALKALI DARI Bacillus sp. M TERMOFILIK

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan berupa penelitian murni atau pure research

I. PENDAHULUAN. Industri pertanian seperti PT.GGP (Green Giant Pinaeple) Lampung. menggunakan nanas sebagai komoditas utama dalam produksi.

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Alkali-Proteolitik Sumber Air Panas Semurup Kerinci Jambi

Isolasi Bakteri Proteolitik Termofilik dari Sumber Air Panas Pacet Mojokerto dan Pengujian Aktivitas Enzim Protease

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian dasar dengan menggunakan metode deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. unit perinatologi di Rumah Sakit Abdoel Moeloek dengan melakukan uji coliform pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Analis Kesehatan

1. Pengertian Enzim. Makalah Baru Amilase I. PENDAHULUAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

BAKTERI ALKALIFILIK PENGHASIL PROTEASE PADA SUMBER AIR PANAS NAGARI PARIANGAN KABUPATEN TANAH DATAR

Karakterisasi Bakteri Termofilik Penghasil Enzim Protease Netral. Characterization of Thermophilic Bacteria in Producing Neutral Protease Enzymes

Lampiran 1 Komposisi media pertumbuhan bakteri

IDENTIFIKASI BAKTERI Salmonella sp. DAN Escherichia coli PADA BUMBU GADO-GADO, SIOMAY, DAN CILOK DI SEKITAR KAMPUS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

IDENTIFIKASI BAKTERI PENGHASIL AMILASE YANG BERASAL DARI TANAH TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH DI KOTA PADANG ARTIKEL GUSNAYETTY NIM.

Isolasi, Karakterisasi dan Uji Potensi Bakteri Penghasil Enzim Termostabil Air Panas Kerinci

ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI PROTEOLITIK DARI FESES HEWAN LUWAK (Paradoxurus hermaphroditus)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Karakterisasi Bakteri Amilo-Termofilik Obligat dari Sumber Air Panas Semurup, Sungai Penuh

III. METODE PERCOBAAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2014 di

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Tempat penelitian di laboratorium lab. Mikrobiologi, Lantai II di kampus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. AKTIVITAS KUALITATIF ENZIM KITINOLITIK (INDEKS KITINOLITIK)

Skrining Bakteri Kitinolitik Antagonis Terhadap Pertumbuhan Jamur Akar Putih (Rigidoporus lignosus) dari Rizosfir Tanaman Karet

Keragaman Bakteri Endofit Pada Kultivar Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) Leor Dan Duri Di Kabupaten Subang

ISOLASI DAN OPTIMASI EKSTRINSIK BAKTERI TERMO-PROTEOLITIK ISOLAT SUMBER AIR PANAS SEMURUP, KAB. KERINCI, JAMBI

ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI PROTEOLITIK DARI FESES HEWAN LUWAK (Paradoxurus hermaphroditus)

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Oktober 2014, di

BAB I PENDAHULUAN. Sampah berhubungan erat dengan pencemaran lingkungan yaitu sebagai

Lampiran 1. Komposisi media Sea Water Completed (SWC) untuk 1 L. Yeast extract

Reaksi BIOKIMIA PADA UJI BAKTERIOLOGI. No UJI BIOKIMIA KETERENGAN. 1. Uji fermentasi karbohidrat

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel air sumur diambil di rumah-rumah penduduk

BAB III BAHAN DAN METODE

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Uji Potensi Bakteri dan Resistensi terhadap Antibiotik

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat pada susu

KEANEKARAGAMAN DAN AKTIVITAS MIKROBA DI KAWASAN CAGAR BIOSFER GIAM SIAK KECIL-BUKIT BATU: SEBAGAI INDIKATOR TERHADAP TEKANAN PENGGUNAAN LAHAN

PENGARUH PENAMBAHAN SORBITOL TERHADAP STABILITAS ph ENZIM PROTEASE DARI Bacillus subtilis ITBCCB148

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Isolasi Bakteri Selulolitik dari Tanah Mangrove

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Isolasi Bakteri Proteolitik Termofilik dari Sumber Air Panas Pacet Mojokerto

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Molekuler. Penelitian ini di lakukan pada Agustus 2011.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah: zat organik yang terdiri dari 1 atom oksigen dengan 2

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang diamati pada penelitian ini diperoleh dari penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rizki Indah Permata Sari,2014

METODE. A. Peremajaan Salmonella sp. B. Verifikasi Salmonella sp.

BAB II MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan subjek/objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN...

BAB III METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Isolasi dan Inokulasi Penyebab Busuk Lunak Karakterisasi Bakteri Penyebab Busuk Lunak Uji Gram

LAPORAN PRAKTIKUM PERSIAPAN MEDIA DAN STERILISASI OLEH : : RITA ANGGREANI WIDIASTUTI NIM : D1C KELOMPOK : IV KELAS : TPG-A 2014

BAB III METODE PENELITIAN. deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai

BAB I PENDAHULUAN. digunakan menjadi energi melalui tahapan metabolisme, dimana semua proses

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium

BAKTERI TANAH SAMPAH PENDEGRADASI PLATIK DALAM KOLOM WINOGRADSKY

TINJAUAN PUSTAKA. (a) (b) (c) (d) Gambar 1. Lactobacillus plantarum 1A5 (a), 1B1 (b), 2B2 (c), dan 2C12 (d) Sumber : Firmansyah (2009)

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi

III. METODOLOGIPENELITIAN

BAB I PANDAHULUAN. Adanya cahaya, akan mempengaruhi suhu di bumi. Suhu banyak diaplikasikan

BAB I PENDAHULUAN. bersifat sebagai katalisator yaitu zat-zat yang dapat mempercepat reaksi tetapi zat

IDENTIFIKASI MIKROBA. Evi Umayah Ulfa

Pseudomonas fluorescence Bacillus cereus Klebsiella cloacae (Enterobacter cloacae) MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian

Transkripsi:

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI TERMOFILIK PENGHASIL PROTEASE DARI SUMBER AIR PANAS TANJUNG SAKTI LAHAT SUMATERA SELATAN Muharni, Juswardi, dan Istantina Prihandayani Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sriwijaya muharni_bio@unsri.ac.id Abstrak. Bakteri termofilik penghasil protease telah di isolasi dari sumber air panas Tanjung Sakti Lahat Sumatera Selatan. Metode skrining dilakukan menurut Etmantoko et.al. (2002) dengan menggunakan media skim milk agar. Hasil penelitian didapatkan empat isolat yang mampu protease dengan indeks proteolitik berkisar antara 0,23 0,77. Berdasarkan karakteristik morfologi dan fisiologi isolat, menunjukkan bahwa semua isolat bakteri termofilik penghasil protease yang diidentifikasi termasuk ke dalam genus Saccharococcus. Kata kunci: Protease, termofilik, Saccharococcus. PENDAHULUAN Dewasa ini perkembangan bioteknologi maju sangat pesat. Salah satu produk bioteknologi yang menjadi primadona sekarang ini adalah enzim. Enzim merupakan biokatalis yang beragam bentuk, ukuran, sifat, dan peranannya dalam sel. Berdasarkan peranan enzim dalam sel hewan, tumbuhan dan mikroba, maka enzim berperan dalam setiap reaksi biokimia, yaitu mulai dari konversi energi, metabolisme makanan, mekanisme pertahanan sel, komunikasi antar sel hingga konversi sifatsifat keturunan. Karena itulah enzim mempunyai potensi bioteknologi yang tinggi dan dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang industri (Suhartono, 2000). Bakteri termofilik mempunyai potensi untuk enzim termostabil yang sangat penting dalam proses industri dan bioteknologi. Enzim termostabil pada saat ini sedang mendapatkan perhatian besar, karena enzim ini sangat cocok untuk proses industri yang memerlukan suhu tinggi (Rakshit, 2003). Penggunaan enzim termostabil pada beberapa aplikasi sangat efektif dan menguntungkan, seperti dapat meningkatkan kecepatan reaksi, meningkatkan kelarutan reaktan dan produkproduk non volatil serta mengurangi kontaminasi dari mikroba mesofilik (Martin et al., 2007). Protease merupakan enzim penting yang digunakan secara luas pada aplikasi industri melalui reaksi sintesis dan reaksi hidrolisis, hampir mencapai 65% dari total penjualan enzim di dunia (Huang, 2006). Protease digunakan pada beberapa aplikasi industri seperti deterjen, farmasi, produkproduk kulit, pengempukan daging, hidrolisat protein, produkproduk makanan dan proses pengolahan limbah industri (Nascimento & Martin, 2006). Penggalian strainstrain mikroorganisme yang enzimenzim termostabil dari sumber air panas di Sumatera Selatan masih belum banyak dilakukan, sedangkan tempattempat potensial di Sumatera Selatan untuk mendapatkan mikroorganisme yang enzimenzim termostabil cukup banyak. Seperti sumber air panas Tanjung Sakti, sumber air panas Danau Ranau, sumber air panas Gemuhak, sumber air panas Lumut Balai, sumber air panas Segamit dan lainlain. Berdasarkan hal Semirata 2013 FMIPA Unila 139

Muharni, dkk: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI TERMOFILIK PENGHASIL PROTEASE DARI SUMBER AIR PANAS TANJUNG SAKTI LAHAT SUMATERA SELATAN tersebut maka pada penelitian ini dilakukan isolasi dan identifikasi pada bakteri termofilik penghasil protease dari sumber air panas Tanjung Sakti Lahat, Sumatera Selatan METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2011, di Laboratorium Mikrobiologi dan Laboratorium Genetika & Bioteknologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sriwijaya. Bahan yang digunakan Bahan yang digunakan dalam penelitiaan ini antara lain, sampel air dan sedimen dari sumber air panas Tanjung Sakti Lahat, medium Nutrien Broth (NB), medium Skim Milk Agar (SMA), media uji fisiologis (medium triple sugar iron agar (TSIA), medium simon sitrat, medium indol, medium semi solid, medium MRVP broth, medium urea broth), reagen pewarnaan Gram (pewarna Gram A, Gram B, Gram C dan Gram D) dan pewarna (Malachite Green dan Safranin). Cara Kerja Isolasi Bakteri Termofilik Sampel diambil dari air dan sedimen yang berasal dari sumber air panas, lalu dimasukkan kedalam botol sampel yang berukuran 250 ml. Sampel sebanyak 90 ml dimasukkan kedalam erlemeyer 250 ml dan ditambahkan media pengaya NB sebanyak 10 ml yang sudah dipekatkan 10x, kemudian diinkubasi selama 48 jam. Diambil sebanyak 1 ml sampel dan dimasukkan ke dalam cawan petri, kemudian dituangkan media agar yang masih cair sebanyak 10 ml. Setelah media membeku diinkubasi selama 48 72 jam pada suhu 55 0 C. Koloni bakteri yang tumbuh dan mempunyai karakter morfologi koloni berbeda ditetapkan sebagai isolat terpilih untuk dilanjutkan uji aktivitas protease. Seleksi Isolat Termofilik Penghasil Protease (Modifikasi Etmantoko et.al., 2002) Isolatisolat yang diperoleh pada tahap isolasi, dipindahkan ke media agar susu skim dengan cara ditotolkan, dan biakan diinkubasi selama 48 jam pada suhu 55 0 C. Isolat bakteri yang protease ditandai dengan adanya zona bening disekitar koloni, selanjutnya zona bening yang terbentuk diukur diameternya untuk ditentukan indeks proteolitiknya. Semua isolat bakteri termofilik yang protease selanjutnya akan dikarakterisasi. Karakterisasi Bakteri Termofilik (Cappuccino & Sherman, 1992) dalam (Muharni, 2010). Karakterisasi isolat bakteri termofilik penghasil protease meliputi, makroskopis koloni, mikroskopis sel, motilitas dan uji biokimia. a. Makroskopis koloni seperti, bentuk, elevasi dan tepian koloni. b. Mikroskopis sel seperti, bentuk sel, sifat Gram dan ada tidaknya. c. Motilitas d. Uji Biokimia seperti, Hidrolisis pati, hidrolisis kasein, fermentasi glukosa, fermentasi sukrosa, fermantasi laktosa, produksi H 2 S, produksi indol, produksi urease, produksi katalase, uji metil merah, uji VogesProkauer, uji TSIA, uji Simmon s sitrat. Identifikasi Hasil karakterisasi dari masingmasing isolat diidentifikasi dengan menggunakan buku Bergey s Manual of Determinative Bakteriology (Buchanan, R.E. & N.E. Gibbons (CoE), 1974) 140 Semirata 2013 FMIPA Unila

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 HASIL DAN PEMBAHASAN Isolasi dan Seleksi Bakteri Termofilik Penghasil Protease Tabel 1. Hasil Isolasi dan Seleksi Bakteri Termofilik No. 1. 2. 3. 4. 5. Kode Isolat TA1 TA2 TA3 TA4 TA5 Aktivitas Protease Indeks Proteolitik 0,28 0,23 0,77 0,38 Hasil isolasi dan seleksi bakteri termofilik penghasil protease dari sumber air panas Tanjung Sakti Lahat, diperoleh 5 isolat bakteri termofilik seperti yang terdapat pada tabel 1. Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa sebanyak 5 isolat bakteri termofilik yang didapatkan hanya 4 isolat bakteri termofilik yang memiliki aktivitas protease, dengan indeks proteolitik tertinggi pada isolat TA4 sebesar 0,77 dan yang terendah pada isolat TA2 sebesar 0,23. Aktivitas protease ditandai dengan terbentuknya zona bening disekitar koloni bakteri pada médium SMA. Zona bening terbentuk karena terjadinya pemutusan ikatan peptida pada protein oleh protease menjadi unit peptida yang lebih kecil, hidrólisis sempurna dari protein akan asam amino. Suhartono (1992), bakteri proteolitik enzim protease yang dapat menghidrolisis ikatan peptida menjadi asam amino penyusunnya. Kasein sebagai substrat juga akan menginduksi aktivitas enzim protease, enzim juga diatur melalui pengendalian genetis yang melibatkan induksi sintesis enzim pada taraf genetis. Untuk terjadinya sintesis enzim dibutuhkan suatu induser yakni berupa substrat atau senyawa yang sekerabat dengan substrat dari reaksi yang dikatalis oleh enzim tersebut. Connelly et al., (2004) menyatakan bahwa, enzim protease yang bersifat ekstraselular pada umumnya bersifat terinduksi, dimana produksinya akan meningkat jika ada substrat yang sesuai disekelilingnya. Jika tidak ada induksi enzim akan tetap diproduksi tetapi dalam jumlah yang sedikit. Isolat bakteri TA3 tidak menunjukkan adanya zona bening disekitar koloni, hal ini mungkin disebabkan ketidakcocokan antara substrat kasein yang ada pada medium SMA dengan protease yang dihasilkan oleh isolat tersebut. Lehninger (1995) menyatakan, enzim memiliki spesifisitas yang hampir absolut bagi substrat, dan reaksi akan terjadi pada sisi aktif enzim melalui ikatan spesifik dengan substrat. Karakterisasi Bakteri Termofilik Penghasil Protease Hasil karakterisasi makroskopis koloni, mikroskopis sel, motilitas dan uji biokimia dari isolat bakteri termofilik penghasil protease dapat dilihat pada tabel 2. dibawah ini : Hasil karakteristik makroskopis menunjukkan bahwa keempat isolat bakteri termofilik mempunyai bentuk morfologi koloni yang hampir bersamaan seperti,. Mikroskopis sel berbentuk positif dan tidak memiliki, non motil dan uji biokimia semua isolat menunjukkan sifat fisiologis yang berbeda. Berdasarkan karakter tersebut semua isolat termasuk kedalam genus Sacharococcus. Sacharococcus merupakan genus dari kelompok bakteri termofilik yang banyak diisolasi dari berbagai tempat yang bersuhu ekstrim. Sacharococcus mampu hidup pada suhu 78 0 C dan ditemukan pada habitat yang masih alami. Selain Sacharococcus beberapa genus dari bakteri termofilik yang berhasil diisolasi adalah Phyococcus dan Thermococcus. Kedua genus ini merupakan bakteri termofilik yang termasuk Gram negatif, bersifat motil dan berbentuk coccus (Holt et al, 1974). Semirata 2013 FMIPA Unila 141

Muharni, dkk: ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI TERMOFILIK PENGHASIL PROTEASE DARI SUMBER AIR PANAS TANJUNG SAKTI LAHAT SUMATERA SELATAN Tabel 3.2 Hasil karakterisasi bakteri termofilik penghasil protease Karakter Isolat Makroskopis koloni Mikroskopis Sel Isolat TA1 Isolat TA2 Isolat TA4 Isolat TA5 Motilitas Non motil Non motil Non motil Non motil Uji Biokimia Hidrolisis pati Hidrolisis kasein Fermentasi glukosa Fermentasi sukrosa Fermentasi laktosa H 2 S Indol Urease Katalase Uji metil merah Uji V. Proskauer Uji Simmon s sitrat Genus Saccharococcu s Saccharococcus Saccharococcus Saccharococcu s Keterangan : () = Hasil uji positif, () = Hasil uji negatif 142 Semirata 2013 FMIPA Unila

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 KESIMPULAN Hasil isolasi dan identifikasi bakteri termofilik penghasil protease dari sumber air panas Tanjung Sakti Lahat Sumatera Selatan, diperoleh empat isolat yang mampu protease dengan indeks proteolitik tertinggi sebesar 0,77 dihasilkan oleh isolat TA4. Semua isolat bakteri termofilik yang mampu protease tergolong dalam genus Saccharococcus. DAFTAR PUSTAKA Buchanan, R.E & Gibbons, N.E (Co.editor). 1974. Bergey s Mannual of Determinative Bacteriology. 8 th. Williams and Wilkins Company. USA. xxvi 1247 hlm. Connelly, M. B., Young, G. M., and Sloma, A. 2004. Extracellular Proteolytic Activity Plays a Central Role in Swarming Motility in Bacillus subtilis. Journal of Bacteriology. 186 : 4159 6167. Etmantoko, S., Pranto, A. & Fenny. 2002. Isolasi dan Karakterisasi Mikroorganisme Termofilik Penghasil Protease. Jurnal Teknologi Industri dan Informasi. Vol 3. No 2. 120126 hlm. Huang, G., Ying, T., Huo, R. and Jiang, J. 2006 Purification and Characterization of Potease from Thermophilic Bacillus Strain HS08. African. Biotechnol. 5 : 2433 2438 Lehninger, A.L. 1995. Dasardasar biokimia, jilid 1. (Penterjemah : Maggy Thenawijaya). Principles of Biochemistry. 1982. Erlangga. Jakarta. 368 hlm. Martin, M.L.L., Delatorre, A.B.S., and Camila, R. 2007. Effect of Culture Conditions on the production of Extracellular Protease by Thermophilic Bacillus sp. And Some Properties of the Enzymatic Activity. Brazilia. Microbiol. 38 : 253 258 Muharni. 2010. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Penghasil Kitinase dari Sumber Air Panas Danau Ranau Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Sains. Edisi Khusus. 34 37. Nascimento, W.C.A., and Martin, M.L.L. 2006. Studies on Stability of Protease from Bacillus sp. And its Compatibility with Comercial Detergen. Brazilia. Microbiol. 37 : 307 311 Rakshit, S.K. and Haki, G.D. 2003. Development in industrially Important Thermostable Enzymes : a review. Bioproses Technology Program. Asian Institut of the Technology (AIT). Thailand Suhartono, M.T. 1992. Protease. Pusat Antar Universitas Bioteknologi IPB. Bogor. 154 hlm. Suhartono, M.T. 2000. Exploration Of Indonesian Thermophiles Producing Thermostable Chitinolytic Enzymes. (Report). Bogor ; Research Center For Biotechnology. Bogor Agric. University. Semirata 2013 FMIPA Unila 143