BAB I PENDAHULUAN. media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berkembang ditengah-tengah kehidupan manusia, karena pada dasarnya seni

BAB I PENDAHULUAN. luas. Susunan bunyi atau nada yang tercipta dalam suatu karya musik mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. berbeda maka ada banyak sekali jenis-jenis belajar yang dilakukan setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni musik merupakan bidang seni yang sangat diminati, sebab musik

BAB I PENDAHULUAN. identik dengan nada-nada pentatonik contohnya tangga nada mayor Do=C, maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini dunia sedang memasuki era globalisasi, disetiap aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. secara spesifikasi. Tindakan tersebut dinamakan dengan analisis.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran memiliki pengertian tersendiri bagi orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan budaya nasional yang tetap harus dijaga kelestariannya.guna

BAB I PENDAHULUAN. Musik Minimalis merupakan salah satu seni kontemporer yang ada pada

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah musik Barat, banyak komponis musik yang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam proses pengembangan pendidikan kesenian di Sekolah Menengah

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan manusia. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dirasakan dan dikembangkan manusia sejak zaman purbakala.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik adalah salah satu hasil dari proses kebudayaan manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pembelajaran merupakan upaya yang diberikan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

pergelaran wayang golek. Dalam setiap pergelaran wayang golek, Gending Karatagan berfungsi sebagai tanda dimulainya pergelaran.

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau

BAB I PENDAHULUAN. pendukung berupa gagasan, sifat dan warna bunyi. Kendati demikian, dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelusuran terhadap alasan Franz Schubert dalam membuat. Lieder Heidenröslein dan An Die Musik dapat ditinjau dari latar

BAB I PENDAHULUAN. beliau ciptakan, seperti halnya lagu Tuhan adalah kekuatanku yang diciptakan

Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.6. 5

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2015 KREATIVITAS ARANSEMEN MUSIK PADA LAGU DAERAH ACEH MELALUI PROJECT BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Akar tradisi melekat di kehidupan masyarakat sangat

BAB I PENDAHULUAN. untuk diikuti. Pendidikan musik kini menjadi sesuatu yang penting bagi manusia

Estetika. Gestwicki (2007: 2), estetika (aesthetics) kemampuan untuk merasa melalui perasaan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap manusia memiliki tingkat kebutuhan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.3.

BAB I PENDAHULUAN. etnis batak toba, batak karo, batak simalungun, batak mandailing, batak pak-pak,

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan karya-karya musik. Karya-karya tersebut sudah dikenal

BAB l PENDAHULUAN. pencapaian inovasi tersebut manusia kerap menggunakan kreativitas untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baik, di antaranya disebabkan oleh kurangnya minat dan motivasi siswa. Salah satu

DAFTAR KEBUTUHAN MODUL

2014 PROSEDUR TEKNIS PENGGUNAAN DAW UNTUK LAGU CINTA ITU BUTA OLEH GRUP MAHADEWA

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu kesatuan yang menjunjung tinggi nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni merupakan suatu bentuk ekspresi yang dicurahkan dari dalam diri

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu pundi pokok untuk mencapai cita-cita suatu bangsa. Pendidikan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)

BAB I PENDAHULUAN. M. Soeharto, Kamus Musik (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992), 86. 2

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari setiap individu menikmati serta mendengarkan musik sesuai dengan

MUSIK BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Di Sumatera Utara khususnya dikota medan dapat kita lihat dari pentas seni

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman kebudayaan Indonesia merupan kebanggaan yang pant as

BAB I PENDAHULUAN. Seni musik merupakan aktivitas seni yang dapat didengar, dinikmati, dan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dituangkan melalui instrumen atau suara dengan unsur dasar melodi,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni musik bisa dimulai dari tingkat pendidikan formal.

BAB I PENDAHULUAN. Theodor & Hanns Eisler. Composing For The Films (New York: Oxford University Press, 1947), 40.

2015 PERMAINAN GITAR ILLO DJEER DALAM MUSIK KERONCONG TUGU PADA GRUP ORKES KRONTJONG TOEGOE

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih

BAB I PENDAHULUAN. Oxford University, 1997), Dieter Mack, Apresiasi Musik Musik Populer (Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama,

BAB I PENDAHULUAN. tentang seni adalah masalah klasik, dimana setiap manusia tidak akan dapat menghindarkan diri

BAB I PENDAHULUAN. Musik keroncong telah menjadi bagian dari budaya musik bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. Gitar merupakan alat musik berdawai yang banyak digemari masyarakat pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Komunikasi bukan hanya sebagai proses, melainkan komunikasi sebagai

2015 PELATIHAN KERONCONG PADA REMAJA USIA TAHUN DI BATAVIA SUNDA KELAPA MARINA JAKARTA UTARA

BAHASA KIASAN PADA LIRIK LAGU BERTEMAKAN ALAM DARI SEMBILAN GRUP BAND DAN PENYANYI SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang dimiliki oleh manusia. Ragam budaya menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak, kita tidak dapat lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara berkembang yang identik dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persoalan dan pertanyaan yang timbul dalam pelaksanaannya. Sesuai dengan

BAB II METODE PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN. seni yang dihasilkan oleh manusia yang melakukan aktivitas bermain musik

BAB I PENDAHULUAN. yang menggunakan berbagai jenis alat musik sebagai satu kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari bahasa saja, tetapi juga mempelajari sastra. Menurut Lukens

BAB I PENDAHULUAN. lagu bertemakan cinta, mungkin ia akan sedih karena patah hati (broken heart)

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan, handphone, radio, televisi, tape recorder dan sebagainya senantiasa kita

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Pembangunan Indonesia, Sekretariat Negara Republik Indonesia, 2007, 1 1

BAB I PENDAHULUAN. Musik adalah suatu susunan tinggi rendah nada-nada yang berjalan dalam

BAB I PENDAHULUAN. umum musik yang meliputi pitch, dinamika, kualitas sonik dari timbre dan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan mengembangkan peradabannya. Pendidikan mencakup

BAB I PENDAHULUAN. Musik telah menjadi salah satu kebutuhan utama bagi setiap kalangan, hal

BAB I PENDAHULUAN. khas dan beragam yang sering disebut dengan local culture (kebudayaan lokal)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014 Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebudayaan Indonesia sangat beragam, hal ini dikarenakan suku-suku dan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Sunda memiliki identitas khas yang ditunjukkan dengan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan cabang dari seni. Seni musik juga termasuk salah satu media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah salah satu cara dimana kita mengatakan, aku hidup, dan hidup saya memiliki arti, Heru (2016:2). Pendidikan musik akan membantu seseorang dalam menjalani hidup lebih baik. Musik yang berkualitas tentu akan dikenang sepanjang masa. Ini berarti pencipta musik harus memperhatikan bagaimana meramu setiap nada untuk menjadikan sebuah karya yang akan dikenang sepanjang masa. Setiap orang dapat menikmati dan mendengarkan musik. Namun tidak semua orang bisa mengerti secara rinci apa yang ada dalam musik tersebut, terutama musik klasik. Sebelum seseorang dapat mengapresiasi musik klasik, terlebih dahulu harus dapat memahami dan menganalisis musik klasik tersebut sehingga kita bisa menikmati keindahan dari musik klasik tersebut. Menganalisis komposisi merupakan kegiatan mengamati dan memperhatikan komposisi lebih dalam. Salah satu cara untuk mengenal atau memahami keindahan karya tersebut dengan baik yaitu dengan menganalisis struktur lagu, mengetahui riwayat komponis, serta ciri khas dari jaman apa lagu tersebut diciptakan, dengan mengkaji lebih dalam suatu lagu diharapkan dapat membantu dalam menyanyikan atau memainkan, mengapresiasikan dan menganalisis lagu dengan benar. Analisis 1

2 tersebut sangat penting dalam memahami letak keindahan musik klasik yang di dengar, sehingga seseorang lebih tahu apa maksud komposer saat menciptakan karya tersebut serta dapat menikmati karya musik klasik. Musik yang didengar dalam kehidupan sehari-hari mungkin berbeda. Ada yang suka mendengar musik klasik (musik tradisional), rock, jazz, pop, dangdut, keroncong dan lain sebagainya. Di Indonesia khususnya hampir setiap musik digemari oleh masyarakat. Bahkan penikmat musik klasik yang katanya monoton atau kaku sekalipun juga memiliki peminat dan pendengar yang banyak. Indonesia merupakan Negara yang kaya akan seni dan budaya. Namun masih banyak masyarakat yang belum mengenal karya-karya musik yang sebenarnya memiliki nilai estetika budaya. Dalam hal kecil, masih banyak yang tidak tahu lagu daerah dimana berada, bahkan diluar daerah. Dengan itu, pelestarian musik Nusantara juga masih tergolong minim. Penulis dalam hal ini akan menganalisis salah satu komposisi piano pada era moderen. Ketertarikan penulis untuk menganalisis dikarenakan gaya atau karakter yang bebas serta bervariasi. Hal ini terlihat pada setiap karya-karya yang muncul pada era moderen. Selain itu karya musik moderen tetap menggunakan bentuk-bentuk musik seperti jaman-jaman sebelumnya, seperti jaman Barok, Klasik, dan Romantik, namun dibawakan dengan bahasa musik yang berbeda. Dalam hal ini, penulis menganalisis karya dari Ananda Sukarlan. Komposisi yang telah dibuat oleh Ananda Sukarlan bervariasi, diantaranya: opera, motet, musik kamar, piano dan vokal. Dari semua karya Ananda Sukarlan, penulis ingin meneliti karya komposisi piano Rapsodia Nusantara, karena karya

3 komposisi piano Ananda Sukarlan merupakan sebuah sumbangsih yang sangat baik bagi kemajuan musik klasik di Indonesia. Komponis bebas menggunakan berbagai bentuk ide dan imajinasi dalam berkarya. Ananda Sukarlan merupakan seorang pianis, komponis, pendidik, penulis dan aktivis kebudayaan Indonesia yang sudah berkarir sangat lama dalam dunia musik dan sudah mengorbitkan karya-karya yang membanggakan di Indonesia maupun mancanegara. Dalam catatan musik Ananda Sukarlan adalah orang Indonesia pertama dan saat ini satusatunya yang tercantum di 2000 Outstanding Musicians of the 20 th century (http:seni.co.id/dialoganandasukarlan). Ananda Sukarlan juga telah memenangkan beasiswa dan beberapa kompetisi piano international di Eropa. Kecintaan Ananda Sukarlan terhadap Indonesia menginspirasi beliau dalam menciptakan sebuah musik sastra atau musik klasik yang mengangkat tema budaya Indonesia. Dalam perjalanan musiknya Ananda Sukarlan sudah sering tampil di Eropa, baik sebagai pianis konser dan sebagai pembicara di Universitas terkemuka di Eropa Amerika dan Australia. Ananda Sukarlan telah memperkenalkan musik tradisional Jawa dan Bali kepada komponis dunia, sehingga elemen musik ini berasimilasi dengan banyak karya baru yang ditulis pada abad ini oleh para komponis itu. Rapsodia Nusantara kini berjumlah 18 nomor, yang mana setiap nomor didasari oleh musik rakyat dari setiap Provinsi di Indonesia. Karya tersebut telah dimainkan oleh ratusan pianis baik dari Indonesia maupun Internasional. Dalam karya Rapsodia Nusantara memiliki beberapa ide-ide musik, seperti teknik permainan, teknik komposisi dan tingkat kesulitan yang berbeda. Namun dari

4 semua nomor Rapsodia yang sudah diciptakan, sebuah Rapsodia yang sangat unik dan virtuositik ada di nomor 4, dimana karya ini mengambil tema lagu Buka Pintu dari provinsi Maluku. Penulis mulai tertarik ketika mendengarkannya lebih detail, dimana Ananda Sukarlan hanya menggunakan tema yang sederhana tetapi beliau meramunya dengan teknik-teknik yang sulit yang mana dia telah pelajari dan dapatkan melalui pengalaman musiknya di Eropa. Hal ini menjadikan karya ini sangat unik dan memiliki ide yang sangat kreatif dalam menciptakan nuansa baru, dimana beliau dapat menggabungkan gaya komposer beberapa jaman, seperti Barok, Klasik, dan Romantik, sehingga memberikan kesan melodi dan harmoni yang berbeda. Kesan pertama mendengar lagu ini mengajak penulis untuk mendengar, serta mengeksplorasi komposisi ini lebih dalam. Sesuai dengan pengetahuan penulis dalam dunia musik, penulis percaya dengan pelajaran yang penulis ketahui mulai dari ancient music, Barok menuju jaman Klasik dan yang terakhir moderen, penulis mulai memikirkan bahwa lagulagu Nusantara yang sederhana juga dapat kita kembangkan menjadi karya yang luar biasa. Dimulai dengan memperkenalkan kualitas jaman Barok dengan menghubungkan lagu tradisional sebagai pendahuluan dari pada karya musik Indonesia. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis perlu memahami lebih dalam tentang komposisi piano Rapsodia Nusantara. Dengan demikian, penelitian ini dirumuskan dengan judul Analisis Komposisi Piano Rapsodia Nusantara No 4 Karya Ananda Sukarlan

5 B. Identifikasi Masalah Untuk lebih mengarahkan penelitian serta masalah yang dihadapi maka umumnya penelitian menggunakan identifikasi masalah. Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan menjadi terarah, serta cakupan masalah tidak terlalu luas. Hal ini sejalan dengan pendapat Iskandar dalam Moleong (2014:163) yang mengatakan bahwa: Identifikasi masalah merupakan kelanjutan dari latar belakang masalah, didalam latar belakang masalah sudah dijelaskan beberapa faktor-faktor yang menyebabkan masalah, semua faktor tersebut kita teliti, namun dikarenakan keterbatasan waktu, biaya, kemampuan refrensi relevan, maka tidak semua faktor yang menyebabkan masalah tersebut kita teliti. Dari uraian diatas maka permasalahan penelitian ini dapat diidentifikasi menjadi beberapa bagian diantaranya: 1. Bagaimana latar belakang komposisi piano Rapsodia Nusantara No 4 karya Ananda Sukarlan? 2. Bagaimana struktur komposisi piano Rapsodia Nusantara No 4 karya Ananda 3. Bagaimana teknik komposisi dan gaya Rapsodia Nusantara No 4 karya Ananda 4. Bagaimana interpretasi komposisi piano Rapsodia Nusantara No 4 karya Ananda 5. Apakah terjadi akulturasi musik dalam Rapsodia Nusantara No 4 karya Ananda 6. Apa saja kontribusi Ananda Sukarlan dalam berkarya di Indonesia maupun di Mancanegara?

6 C. Pembatasan Masalah Untuk mempermudah pemecahan masalah yang dihadapi seperti keterbatasan waktu, dana dan luasnya cakupan kemampuan teoritis maka penulis merasa perlu mengadakan pembatasan masalah. Pembatasan tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2013:286) mengatakan bahwa: Pembatasan dalam penelitian kualitatif lebih didasarkan kepada tingkat kepentingan masalah yang akan dipecahkan, selain juga faktor keterbatasan tenaga, dana dan waktu. Berdasarkan pendapat tersebut, maka penulis membuat pembatasan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana latar belakang komposisi piano Rapsodia Nusantara No 4 karya Ananda 2. Bagaimana struktur komposisi piano Rapsodia Nusantara No 4 karya Ananda 3. Bagaimana interpretasi komposisi piano Rapsodia Nusantara No 4 karya Ananda 4. Apakah terjadi akulturasi musik dalam Rapsodia Nusantara No 4 karya Ananda

7 D. Rumusan Masalah Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian yang hendak dilakukan, mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik, sehingga dapat membantu dan mendukung dalam menemukan jawaban pertanyaan. Sesuai dengan pendapat Moleong (2014:95): rumusan masalah yang bertumpu pada fokus dapat berubah dan dapat disempurnakan dan hal itu memberikan warna tersendiri pada penelitian kualitatif. Berdasarkan uraian baik latar belakang masalah, identifikasi masalah serta pembatasan masalah, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana Analisis Komposisi Piano Rapsodia Nusantara No 4 Karya Ananda Sukarlan. E. Tujuan Penelitian Setiap kegiatan senantiasa berprioritas pada tujuan, tanpa ada tujuan yang jelas maka arah kegiatan yang akan dilakukan tidak tahu apa yang akan dicapai dalam kegiatan tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2013:397) yang mengatakan bahwa: Tujuan penelitian adalan untuk menemukan, mengembangkan dan membuktikan pengetahuan yang sebelumnya belum pernah ada atau belum diketahui.

8 Maka tujuan yang hendak dicapai oleh penulis adalah : 1. Untuk mengetahui latar latar belakang komposisi piano Rapsodia Nusantara No 4 karya Ananda Sukarlan. 2. Untuk mengetahui struktur komposisi piano Rapsodia Nusantara No 4 karya Ananda Sukarlan. 3. Untuk mengetahui interpretasi komposisi piano Rapsodia Nusantara No 4 karya Ananda Sukarlan. 4. Untuk mengetahui apakah terjadi akulturasi musik dalam Rapsodia Nusantara No 4 karya Ananda Sukarlan F. Manfaat Penelitian Setiap penelitian pastilah hasilnya akan bermanfaat, karena penelitian akan dilakukan untuk mengetahui peristiwa-peristiwa apa saja yang terjadi, sehingga dengan adanya hasil dari penelitian, manusia akan tahu bagaimana masa lalu dan bagaimana menghadapi masa yang dilalui dan masa yang akan datang. Dalam penelitian ini penulis dapat melihat yang bias diuraikan, segala sesuatu yang dapat digunakan baik oleh peneliti sendiri maupun lembaga, intansi tertentu ataupun yang lain. Hariwijaya dan Trinton (2008:50) mengemukakan bahwa: Manfaat penelitian adalah apa yang diharapkan dari hasil penelitian tersebut, dan manfaat penelitian mencakup dua hal yaitu kegunaan dalam pengembangan ilmu atau manfaat dibidang teoritis dan manfaat dibidang praktik.

9 Setelah penelitian dirangkumkan, maka penelitian ini diharapakan dapat memberi manfaat sebagai berikut: 1. Jurusan Pendidikan Musik UNIMED Hasil Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah wawasan serta dapat dijadikan sumber untuk studi pustaka di jurusan Pendidikan Musik, Fakultas Bahasa dan Seni UNIMED terkait dengan karya-karya Ananda Sukarlan 2. Peneliti Hasil penelitian ini tentu akan menambah wawasan peneliti dari segi analisis karya musik, karna peneliti tidak mengharapkan skill dalam memainkan karya, tetapi juga wawasan teori terhadap karya apa yang sudah dimainkan, dan tentu sebagai dokumentasi analitik secara musikal pada komposisi Rapsodia Nusantara No 4 karya Ananda Sukarlan 3. Mahasiswa Untuk menambah pengetahuan tentang kajian analitik serta memberi inspirasi dalam proses keilmuan mahasiswa untuk peningkatan kualitas pembelajaran mahasiswa dalam menganalisis dan mengkaji musik secara spesifik 4. Praktisi Seni Sebagai informasi dan bahan referensi untuk menambah wawasan mengenai analisis komposisi khususnya komposisi piano Rapsodia Nusantara No 4 Karya Ananda Sukarlan.