Laporan Kasus Hands-On (7/2008) Insufisiensi Vena Kronik dan Ulkus Vena Tungkai



dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Cedera kepala adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang

- Memberi rasa nyaman pada klien. - Meningkatkan proses penyembuhan luka. Perawatan luka dilakukan jika luka kotor/luka basah

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun luka kronis. Sebuah penelitian terbaru di Amerika menunjukkan

SOP PERAWATAN LUKA A. KLASIFIKASI LUKA BEDAH

BAB 1 PENDAHULUAN. penting untuk mengetahui bagaimana melakukan tindakan. Disadari bahwa bila

BAB 1 PENDAHULUAN. DM suatu penyakit dimana metabolisme glukosa yang tidak normal, yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk Indonesia sampai tahun ini mencapai 237,56 juta orang (Badan

Pengertian trombosit dan Vena

BAB I PENDAHULUAN. macam aspek, diantaranya pertolongan persalinan yang salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

serangan yang cepat dan penyembuhannya dapat diprediksi (Lazarus,et al., 1994).

BAB I PENDAHULUAN. berat. Apabila terjadi gangguan pada tangan maka kita akan kesulitan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Luka bakar merupakan penyebab kematian ke-2 di dunia yang bukan

Obat Alami Diabetes Dapat Mencegah Amputasi Pada Diabetesi

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Luka bakar merupakan suatu bentuk trauma yang sering terjadi pada kulit

Gangguan Neuromuskular

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (2006), merumuskan bahwa diabetes. melitus (DM) merupakan kumpulan masalah anatomi dan kimiawi dari

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG PUSKESMAS LUBUK BEGALUNG STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) VULNUS LACERATUM. No. Dokumen: No. Revisi: Tanggal Efektif:

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes saat ini menjadi masalah besar di seluruh. dunia dengan insidensi yang diperkirakan akan meningkat

BAB I PENDAHULUAN. yang mengenainya. Terdapat tipe - tipe dari luka, diantaranya luka insisi, memar,

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menghambat aktivitas kegiatan sehari-hari, di Jerman persentase

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kusta merupakan infeksi kronis granulomatous yang mengenai kulit, syaraf tepi

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kemakmuran, pendapatan per kapita yang meningkat dan

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Dry Socket Elsie Stephanie DRY SOCKET. Patogenesis Trauma dan infeksi adalah penyebab utama dari timbulnya dry soket.

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan

BAB I PENDAHULUAN. utama pada masyarakat modern di dunia. Angka penderita diabetes dan diperkirakan jumlahnya akan meningkat secara signifikan

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

Obat Herbal Diabetes Kering

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya kesejahteraan dan ketersediaan pangan dapat. mengakibatkan sejumlah masalah, termasuk meningkatnya kejadian penyakit

BAB I KONSEP DASAR. Selulitis adalah infeksi streptokokus, stapilokokus akut dari kulit dan

PERAWATAN LUKA DENGAN NACL 0,9 % PADA TN. R DENGAN POST EKSISIABSES GLUTEA SINISTRA HARI KE-25 DI RUMAH TN. R DI DESA KIRIG KABUPATEN KUDUS.

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA KONSEP LUKA

BAB I PENDAHULUAN. yang timbul karena kelainan metabolisme yang disebabkan oleh tidak bekerjanya

BISMILLAHI WABIHAMDIHI ASSALAMUALAIKUM WAROHMATULLAH WABAROKATUHU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Luka adalah suatu gangguan kontiniutas struktur jaringan. Cedera,

Modul 17 BEDAH TKV DEBRIDEMENT DAN AMPUTASI EKTRIMITAS KARENA GANGRENE (ICOPIM 5-847)

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan produktif dibutuhkan status kesehatan yang tinggi dan. peningkatan sistem pelayanan kesehatan.

FRAKTUR TIBIA DAN FIBULA

BAB I PENDAHULUAN. Mukosa rongga mulut merupakan lapisan epitel yang meliputi dan melindungi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap orang mempunyai kemampuan untuk merawat, pada awalnya merawat adalah instinct atau naluri.

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

ISSN : Rizki Cintya Dewi1, Rita Hadi idyastuti2 Abstrak Kata kunci Abstract BHAMADA, JITK,

BAB I PENDAHULUAN. industrilisasi tentunya akan mempengaruhi peningkatan mobilisasi masyarakat

memfasilitasi sampel dari bagian tengah telinga, sebuah otoscope, jarum tulang belakang, dan jarum suntik yang sama-sama membantu. 4.

Carpal tunnel syndrome

BAB I PENDAHULUAN. atau benda-benda panas lainnya ke tubuh (Smeltzer & Bare, 2002). Luka bakar

BAB I PENDAHULUAN. ketika kulit terpapar suhu atau ph, zat kimia, gesekan, trauma tekanan dan radiasi.

Etiology dan Faktor Resiko

BAB I PENDAHULUAN. UU R.I Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, Pasal 62 tentang. peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit menyatakan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. (Nurdiana dkk., 2008). Luka bakar merupakan cedera yang mengakibatkan

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN TRAUMA PADA KORNEA DI RUANG MATA RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA. Trauma Mata Pada Kornea

165

RUPTUR TENDO ACHILLES

b) Luka bakar derajat II

Gangguan Pada Bagian Sendi

BAB 1 PENDAHULUAN. Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, retak atau patahnya tulang yang

Hubungan Albumin Serum Awal Perawatan dengan Perbaikan Klinis Infeksi Ulkus Kaki Diabetik di Rumah Sakit di Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas sehari-hari. Gangguan pada kaki bisa menghambat aktivitasnya.

BAB I PENDAHULUAN. DM yaitu DM tipe-1 dan DM tipe-2. Diabetes tipe-1 terutama disebabkan

CARPAL TUNNEL SYNDROME ( C T S )

BAB 1 PENDAHULUAN. memerlukan upaya penanganan tepat dan serius. Diabetes Mellitus juga

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pembahasan mengenai luka diabetik, pengetahuan dan komunikasi terapeutik.

HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA ANGGOTA POLISI LALU LINTAS YANG BERTUGAS DI LAPANGAN DENGAN DERAJAT BERAT VENA VARIKOSA

nonfarmakologi misalnya, teknik

BAB 1 PENDAHULUAN. atau oleh tidak efektifnya insulin yang dihasilkan. Hal ini menyebabkan

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI

BAB 1 PENDAHULUAN. proses penyembuhan luka. Pada dasarnya luka akan sembuh dengan sendirinya

FORM UNTUK JURNAL ONLINE. : Keberhasilan Terapi Tingtura Podofilin 25% Pada Pasien AIDS Dengan. Giant Condyloma Acuminatum

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Luka adalah terjadinya diskontinuitas kulit akibat trauma baik trauma

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab utama kematian ke-enam di seluruh dunia (Nwanko, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. melitus tipe 2 (DM) di seluruh dunia. Jumlah kasus DM mencapai 8,4 juta penderita

Insidens Dislokasi sendi panggul umumnya ditemukan pada umur di bawah usia 5 tahun. Lebih banyak pada anak laki-laki daripada anak perempuan.

BAB I PENDAHULUAN. menjalani rawat inap. ( Wahyunah, 2011). Terapi intravena berisiko untuk terjadi komplikasi lokal pada daerah pemasangan

Apakah Anda menderita nyeri. MAKOplasty. pilihan tepat untuk Anda

BAB I PENDAHULUAN. kondisi dimana terjadi kerusakan bentuk dan fungsi dari tulang tersebut yang. dapat berupa patahan atau pecah dengan serpihan.

Pengertian. Tujuan. Ditetapkan Direktur Operasional STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL. Tanggal Terbit 15 Februari 2011

ETIOLOGI : 1. Ada 5 kategori virus yang menjadi agen penyebab: Virus Hepatitis A (HAV) Virus Hepatitis B (VHB) Virus Hepatitis C (CV) / Non A Non B

PENJELASAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk bereaksi terhadap insulin dapat menurun, dan pankreas dapat menghentikan

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke dapat menyerang kapan saja, mendadak, siapa saja, baik laki-laki atau

BAB I PENDAHULUAN. cacing (appendiks). Infeksi ini bisa terjadi nanah (pus) (Arisandi,2008).

BAB I PENDAHULUAN. paling sering mengalami cedera dan pada kecelakaan lalu lintas yang fatal, hasil

EMG digunakan untuk memastikan diagnosis dan untuk menduga beratnya sindroma kubital. Juga berguna menilai (8,12) :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

OPC plus Tablet, Herbal Antioksidan Terbaik

BAB 1 PENDAHULUAN. muka sekitar 40%. Lokasi hidung di tengah dan kedudukan di bagian anterior

VULNUS LACERATUM. 1. Pengertian

Kelompok. Nama Anggota

GLUKOMA PENGERTIAN GLAUKOMA

BAB 1 PENDAHULUAN. Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh. Keadaan ini disebabkan

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN

Transkripsi:

Laporan Kasus Hands-On (7/2008) Insufisiensi Vena Kronik dan Ulkus Vena Tungkai

Laporan Khusus Hands-On Insufisiensi Vena Kronik dan Setidaknya 70 % dari semua ulkus pada tungkai berawal dari insufisiensi vena kronik (chronic venous insufficiency/cvi). Tetapi, perjalanan terapi yang refrakter seharusnya menimbulkan kecurigaan etiologi ulkus tungkai yang bukan akibat vena. Evaluasi diagnostik komprehensif dan intervensi spesifik yang ditimbulkannya penting untuk mempertahankan keberhasilan terapi. CVI dapat didefinisikan sebagai gangguan menetap pada aliran darah balik dari perifer ke vena sentral beserta komplikasinya. Ini menggambarkan ketidakmampuan untuk menghasilkan penurunan tekanan yang adekuat dalam vena di daerah yang terganggu, meskipun telah mengaktifkan otot pompa vena. CVI disebabkan oleh: sindrom pascatrombosis varikosis, atau abnormalitas vaskular. Pada mayoritas pasien, sindrom pascatrombosis merupakan faktor utama dalam terjadinya CVI atau ulkus vena tungkai. Sebanyak 80 % pasien yang telah mengalami flebotrombosis akan menderita CVI dan setidaknya 10 % pasien akan menderita ulkus vena tungkai pascatrombosis selama hidup mereka. Diagnosis inflamasi. bawah kiri. Terapi Ulkus vena tungkai bilateral dengan Sindrom pascatrombosis pada tungkai Obesitas. Bedah debridement tanpa penutupan luka primer dan terapi antibakteri. Terapi kompresi konsisten. Riwayat dan perjalanan penyakit Pasien wanita usia 42 tahun mengalami ulkus vena raksasa pada tungkai bawah kiri. Ulkus terinfeksi dan tertutup oleh nanah nekrotik, berminyak dan berbau tak sedap. Ulkus lain terdapat pada maleolus medial kiri dan pada sisi kanan daerah bimaleolar dengan pulsasi arteri pedis yang teraba. Pasien memiliki riwayat sindrom pascatrombosis setelah mengalami trombosis dalam pada enam tahun sebelumnya. Pasien telah menerima pengobatan untuk ulkus dari berbagai sumber. Pada 2005 misalnya, ulkus pada sisi kiri ditutupi skin graft (tandur kulit). Sonografi dupleks pada vena menunjukkan sistem vena dalam yang paten dengan refluks nyata. Vena tibialis anterior dapat diperlihatkan pada tungkai bawah. Vena saphena magna dan parva memiliki aliran cukup. Kami berhasil mengangkat bahan-bahan nekrotik terutama pada ulkus yang besar dan memasang dressing luka antibakteri dilapisi hidrogel (Cutimed Sorbact gel). Tindakan ini menghasilkan ulkus bergranulasi yang bebas dari nekrosis dan infeksi hanya dalam waktu 11 hari. Terapi kompresi dengan perban stretch pendek dan dua hari drainase

Hari ke-1 Ulkus raksasa pada sisi lateral tungkai bawah terinfeksi dan memiliki lapisan nanah fibrinosa yang berminyak dengan sejumlah jaringan nekrotik. Area hitam pada ulkus disebabkan oleh pengobatan pribadi selama enam bulan dengan alginat perak. Pembersihan luka secara mekanik dilakukan sedalam mungkin, irigasi antiseptik dan penanganan luka antibakteri dengan Cutimed Sorbact gel. Fiksasi dressing luka dengan film dressing transparan. Inisiasi terapi kompresi konsisten dengan perban stretch pendek. Hari ke-2 Penggantian dressing luka setelah 24 jam; lapisan nanah pertama telah terangkat. Terapi luka dilanjutkan dengan Cutimed Sorbact gel. Hari ke-3 Pembersihan luka dilanjutkan dan tanda-tanda infeksi mereda. Bedah debridement untuk mengangkat materi nekrotik yang tersisa dilakukan dalam anestesi lokal dengan krim EMLA. Hari ke-4 Setelah pembersihan luka dan irigasi, tampak luka bebas dari materi nekrotik dan infeksi. Sekarang beralih ke dressing foam semioklusif (e.g. Allevyn plus) dan sarana penunjang granulasi dengan perawatan dressing berbasis asam hialuronat (Hyalofill ) Hari ke-7 Status luka makin membaik. Diamati adanya granulasi insipien. Hari ke-11 Dengan kondisi luka yang bersih dan bergranulasi, secara mengejutkan pasien memberi tahu kami bahwa ia harus meninggalkan rumah sakit hari ini juga karena alasan pribadi. Dia tidak datang pada pemeriksaan ulang untuk penutupan luka dengan skin graft.

Diagnosis Ulkus vena tungkai bilateral terkait dengan insufisiensi vena kronik. Defisiensi faktor VIII dengan gangguan fungsi endotel vaskular. Homosisteinemia. Terapi Sanitasi dasar luka dan transplantasi kulit mesh-graft. Riwayat dan perjalanan penyakit Pasien berusia 74 tahun menderita ulkus vena tungkai kronik selama beberapa tahun, pasca trombosis berulang. Pada awal pengobatan kami melihat ulkus pratibial dan medial seukuran telapak tangan, dengan tendon terbuka tepat di atas sendi pergelangan kaki. Seluruh area luka tertutup nanah nekrotik fibrinosa dengan nekrosis kulit residual di sekeliling tepi luka. Area sekitar ulkus yang berkoloni dan berbau tak sedap itu mengalami eritem dan pembengkakan. Pasien mengalami nyeri kontak yang parah pada lukanya. Kami melakukan debridement luka dalam anestesi lokal dengan krim EMLA, irigasi antiseptik dengan larutan oktenidin, dan memakai Cutimed Sorbact swab untuk terapi antimikroba. Pada hari ketiga, tendon yang terbuka di atas sendi pergelangan kaki diangkat dengan pemberian anestesi lokal. Ulkus menjadi lebih bersih secara progresif dengan pengobatan dan dressing antibakteri setiap hari. Lima belas hari setelah perawatan, luka bergranulasi dan bebas infeksi. Pasca diagnosis praoperasi dan evaluasi diagnostik koagulasi yang komprehensif, pembedahan vena varikosis dilakukan pada tungkai kiri dengan stripping pada vena saphena magna. Transplantasi kulit mesh-graft dilakukan pada waktu yang bersamaan. Hari ke-1 Ulkus vena tungkai berukuran besar, semisirkular, dan terinfeksi dengan lapisan nanah nekrotik fibrinosa dan beberapa area jaringan nekrotik. Ulkus sudah ada selama 26 bulan dan ukurannya semakin besar. Terapi luka sebelumnya meliputi dressing ointment, dressing silikon, alginat perak dan kompres absorben. Terapi kompresi dengan stoking kompresi pernah dilakukan tetapi tidak mencukupi. Aktivitas pertama saat perawatan di rumah sakit terdiri dari debridement mekanis dan irigasi luka menyeluruh dengan larutan oktenidin. Cutimed Sorbact swab dan Cutimed Sorbact absorbent pads dipakai selama 24 jam. Terapi kompresi konsisten dengan perban stretch pendek dimulai.

Hari ke-5 Setelah empat hari pengobatan, kondisi luka jauh membaik dan terjadi penurunan tanda-tanda infeksi. Tendon yang terbuka diangkat pada hari sebelumnya. Terapi yang sudah dimulai terus dilanjutkan. Hari ke-11 Cutimed Sorbact swab, yang diolesi dengan Cutimed gel sebelum dipakaikan, diangkat tanpa menimbulkan trauma pada dasar luka. Granulasi jelas terlihat. Dengan kondisi luka bebas infeksi, mulai beralih ke dressing luka hidroaktif (dressing hidrokapiler Alione ) Hari ke-15 Kondisi luka menunjukkan granulasi baru. Diambil keputusan untuk melakukan transplantasi kulit mesh-graft pada hari berikutnya. Hari ke-20 Graft yang tumbuh dengan sempurna pada hari ke-4 pasca operasi. Pasien akan dipulangkan dari rumah sakit empat hari kemudian. Penulis Bernd von Hallern. Elbe Kliniken Stade - Buxtehude ggmbh. Klinikum Stade, Bremervorder Str.111. D-21682 Stade, Jerman. Keterangan Penandaan Luka Fase Penyembuhan Luka Nekrotik Infeksi Sloughy Bergranulasi Berepitelisasi Kedalaman Luka Dangkal Dalam Keduanya Level Eksudasi Kering Rendah Sedang sampai Tinggi Catatan: Nama produk Cutisorb Sorbact diubah menjadi Cutimed Sorbact pada 2008. Laporan kasus dilakukan dengan menggunakan Cutisorb Sorbact swab dan absorbent pads.

Cutimed Sorbact dressing pads 72161-00 72162-00 72163-00 7 cm x 9 cm 10 cm x 10 cm 10 cm x 20 cm 20 pack Cutimed Sorbact swab 72164-00 4 cm x 6 cm 7 cm x 9 cm Cutimed Sorbact tupfers 72168-00 70 pack (14 x 5) Cutimed Sorbact ribbon gauze 72166-00 2 cm x 50 cm 5 cm x 200 cm 20 pack 10 pack Cutimed Sorbact gel 72611-00 7.5 cm x 7.5 cm 7.5 cm x 15.0 cm 10 pack 10 pack Cutimed Sorbact Solusi Tepat untuk Luka Kotor, Terinfeksi dan Terkontaminasi Untuk informasi lebih lanjut, hubungi : PT BSN medical Indonesia German Centre, Suite 4340-4460, Jl. Kapt. Subijanto Dj., Bumi Serpong Damai, Tangerang 15321 - Indonesia Telp. ( 62 21 ) 537 6248, Fax. ( 62 21 ) 537 6258 www.bsnmedical.com www.cutimed-sorbact.com