Masalah dan Tantangan Pendanaan dan Pembiayaan Kesehatan di Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
Potensi Indonesia dinyatakan oleh berbagai studi dan kajian independen, seper[ McKinsey (2012): Unleashing Indonesia s Poten[al

Isu Strategis Pengelolaan Industri Dalam Perpekstif Kebijakan Fiskal (Kementerian Keuangan)

Indonesia National Health Accounts Dipaparkan dalam Kongres InaHEA Intercontinental Mid Plaza Hotel Jakarta Rabu, 8 April 2015

PEMETAAN KEMBALI MODEL PENDIDIKAN DI INDONESIA RZ ABD AZIZ Bandar Lampung, 21 Februari 2011

Perlu Tekad Baja Untuk Jaminan Sosial

Prospek Perekonomian Indonesia dan Regulasi Perpajakan Aviliani 10 Maret 2016

Perekonomian Suatu Negara

I. PENDAHULUAN. Implementasi desentralisasi fiskal yang efektif dimulai sejak Januari

Plus-Minus Perusahaan Bergabung dg JKN Sejak Awal

UTANG PEMERINTAH EKONOMI POLITIK KEBIJAKAN FISKAL

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini, penulis akan menguraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah,

Pertumbuhan Ekonomi VS Pemerataan Kesejahteraan Buruh dan Rakyat. Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia 2015

BELANJA FUNGSI KESEHATAN DALAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA (APBN)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Anggaran Belanja Sektor Kesehatan Perkapita Kabupaten/Kota di Provinsi D.I. Yogyakarta

Seminar Nasional Outlook Industri 2018 PEMBANGUNAN INDUSTRI YANG INKLUSIF DALAM RANGKA MENGAKSELERASI PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKUALITAS

BAB 1 PENDAHULUAN. kepada pandangan terhadap konsep sehat dengan perspektif yang lebih luas. Luasnya

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian yang secara terus menerus tumbuh akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

BAB I PENDAHULUAN. dan komponen terbesar dalam negeri untuk menopang pembiayaan operasional

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pada suatu periode tertentu.pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya

SUBSIDI LISTRIK DAN PERMASALAHANNYA

Pendanaan Kesehatan di Indonesia: Penyakit Kronis yang Berkomplikasi Kebodohan dan Kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

EKONOMIKA KESEHATAN PENDAHULUAN. Disampaikan oleh Heni Wahyuni FEB UGM

EKONOMIKA KESEHATAN PENDAHULUAN. Disampaikan oleh Heni Wahyuni FEB UGM

BAB I PENDAHULUAN. perdebatan telah disampaikan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Beberapa peneliti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Kebutuhan Dasar Layak dan Upah/ Pensiun

BAB I PENDAHULUAN. Keuangan pada tahun Pelaksanaan reformasi tersebut diperkuat dengan

Masih Perlukah Kebijakan Subsidi Energi Dipertahankan Rabu, 22 Oktober 2014

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu negara seperti Indonesia. Belanja Pemerintah tersebut dipenuhi

Penguatan Sinergi Pemerintah, Masyarakat, dan Dunia Usaha Dalam Rangka Akselerasi Pencapaian Pembangunan Berkeadilan.

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional pada hakekatnya merupakan upaya dalam meningkatkan kapasitas

VII. SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan sesuai prioritas dan kebutuhan masing-masing daerah dengan

Penyesuaian Penghasilan Tidak Kena Pajak Sebagai Instrument Fiskal Stimulus Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2015

IV. GAMBARAN UMUM INDIKATOR FUNDAMENTAL MAKRO EKONOMI NEGARA ASEAN+3

CATATAN ATAS APBN-P 2015 DAN PROSPEK APBN 2016

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara untuk memenuhi semua kebutuhan yang ada dalam suatu negara,

BAB 1 PENDAHULUAN. populasi dan pendapatan per kapita negara-negara anggota ASEAN. Dimana, Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Evaluasi pelaksanaan..., Arivanda Jaya, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan globalisasi perekonomian yang dewasa ini bergerak begitu

Perspektif Kementerian Keuangan terhadap Anggaran untuk Pelayanan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ORIENTASI KEGIATAN MAHASISWA BARU STMB

PENSASARAN PROGRAM BERDASARKAN RUMAH TANGGA DAN WILAYAH

BANGKITNYA INDONESIA. Prioritas Kebijakan untuk Tahun 2010 dan Selanjutnya

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi suatu negara di satu sisi memerlukan dana yang relatif besar.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia Perpajakan di Indonesia sedang mengalami suatu proses transformasi format

KEYNOTE SPEECH MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PADA

I. PENDAHULUAN. Pembangunan di negara-negara berkembang akan melaju secara lebih mandiri

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan sosial ekonomi, teknologi dan informasi telah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam memenuhi kebutuhan pangan di Indonesia sangat tinggi. Menurut Amang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kesehatan merupakan kebutuhan mendasar dari setiap manusia

Tabel 1. Perbandingan Belanja Kesehatan di Negara ASEAN

SEKILAS TENTANG ANALISIS KEBIJAKAN BELANJA PUBLIK/NEGARA

Peta Jalan Menuju JAMINAN KESEHATAN NASIONAL didukung oleh:

BAB I PENDAHULUAN. dan kewenangan yang luas untuk menggunakan sumber-sumber keuangan yang

Kebijakan Umum Prioritas Manfaat JKN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran prestasi dari

SIMULASI KAPITASI JKN YANG ADEKUAT. 2nd INAHea Congress 2015

Ketua Komisi VI DPR RI. Anggota Komisi VI DPR RI

BAB I PENDAHULUAN. tentunya perlu mendapatkan perhatian serius baik dari pihak pemerintah pada

Kata Kunci: PAD, Belanja Modal, DAU, IPM

BAB 1 PENDAHULUAN. Anggaran daerah merupakan rencana keuangan yang menjadi. daerah berkewajiban membuat rancangan APBD, yang hanya bisa

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Salah satu prinsip dasar pembangunan kesehatan yaitu setiap orang

Jaminan Hari Tua (JHT) & Jaminan Pensiun (JP) Pekerja. Timoer Sutanto, DPN Apindo, Ketua Bidang Jaminan Sosial Jakarta, 24 April 2015

BAB 2. Kecenderungan Lintas Sektoral

I. PENDAHULUAN. ekonomi yang terjadi. Bagi daerah indikator ini penting untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara mengakui bahwa kesehatan menjadi modal terbesar untuk

BAB I PENDAHULUAN. daerah. Indikator yang digunakan untuk mengukur kesejahteraan salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. kabupaten dan kota memasuki era baru sejalan dengan dikeluarkannya UU No.

Kemudahan Mendapatkan Listrik

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dan lebih dekat dengan masyarakat. Otonomi yang dimaksudkan

BAB 1 : PENDAHULUAN. dikendalikan atau dicegah (diperlambat). Diabetes mellitus adalah penyakit metabolisme

BAB I PENDAHULUAN. fluktuasi karena pengaruh dari kondisi perekonomian dunia. Beberapa contoh

BAB I PENDAHULUAN. dasar dalam pelaksanaan pelayanan publik. Di Indonesia, dokumen dokumen

I. PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan merupakan salah satu unsur

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

Disampaikan: Edy Putra Irawady Deputi Menko Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan

V. PEMBAHASAN. perekonomian daerah. Pemerintah daerah diberikan kewenangan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan merupakan tujuan dari suatu negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bauran Kebijakan Meningkatkan Daya Saing Manufakturing

SEMINAR PERAN SISTEM MANUFAKTUR DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI DI INDONESIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK, 8 OKTOBER 2012 PT.

BAB I PENDAHULUAN. masalah infrastruktur yang belum merata dan kurang memadai. Kedua, distribusi yang

Wajah Pelayanan Obat JKN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP KONDISI PERBANKAN DAN SEKTOR RIIL DI WILAYAH KERJA KBI KUPANG

RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN. multidimensi, yang berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek. hidupnya sampai suatu taraf yang dianggap manusiawi.

EKONOMIKA PEMBANGUNAN: INDIKATORPEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Penganggaran merupakan suatu aktivitas pemerintah yang penting

HUBUNGAN KESEHATAN DAN KEMISKINAN

Transkripsi:

Masalah dan Tantangan Pendanaan dan Pembiayaan Kesehatan di Indonesia Hasbullah Thabrany Email: hasbullah.thabrany@cheps.or.id

Sistematika 1. Kondisi dan Tantangan Kesehatan Indonesia 2. Upaya-upaya yang sudah dan sedang dilakukan 3. Harapan pada JKN masih Redup 4. Tantangan Terbesar 5. Kesimpulan dan Saran 16/10/2014 Hasbullah Thabrany - Pendanaan Kesehatan 2

Kondisi dan Tantangan Kesehatan Indonesia 1. Indikator pembangunan umum: Angka kematian ibu dan angka kematian bayi/balita sangat tinggi. AKI 354 per 100.000 kelahiran hidup. Malaysia 2. Beban biaya rumah tangga untuk berobat masih tinggi, sekitar 50%. Cilakanya, biaya untuk berobat yang mahal justeru menjadi beban. 3. Anggaran belanja kesehatan Pemerintah dan pemda sangat kecil. Tidak menunjukkan prioritas seperti janji-janji politik 4. DAYA SAING INDONESIA? ASIAN GAME 2014?? 16/10/2014 Hasbullah Thabrany - Pendanaan Kesehatan 3

16/10/2014 Hasbullah Thabrany - Pendanaan Kesehatan 4

16/10/2014 Hasbullah Thabrany - Pendanaan Kesehatan 5

16/10/2014 Hasbullah Thabrany - Pendanaan Kesehatan 6

16/10/2014 Hasbullah Thabrany - Pendanaan Kesehatan 7

Belanja Obat Indonesia Rendah 16/10/2014 Hasbullah Thabrany - Pendanaan Kesehatan 8

Publik, % total Universitas Indonesia, Pusat Kajian Ekonomi & KebijakanKesehatan Tren Pendanaan Publik Kesehatan, yang Berkeadilan. Cina, Timor Leste, Muangtai, Korea..Ikut Dominasi. Indonesia-Masih Tertinggal 90.0 80.0 70.0 60.0 50.0 40.0 30.0 20.0 10.0 0.0 Australia Bangladesh China Indonesia India Japan Cambodia Korea, Rep. Malaysia Philippines Singapore Thailand Timor-Leste Turkey Diolah dari Data Bank Dunia, 2014 16/10/2014 Hasbullah Thabrany - Pendanaan Kesehatan 9

% PDB Universitas Indonesia, Pusat Kajian Ekonomi & KebijakanKesehatan Indonesia: Pendanaan Publik Tidak ada 8.00 7.00 6.00 Perubahan Berarti dalam 20 Tahun 5.00 4.00 3.00 Australia China India Indonesia Japan Korea, Rep. Malaysia Thailand 2.00 1.00 0.00 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Diolah dari Data Bank Dunia, 2014 16/10/2014 Hasbullah Thabrany - Pendanaan Kesehatan 10

Belanja Kesehatan Per Kapita, USD Indonesia Terendah Di Kelasnya Diolah dari Data Bank Dunia, 2014 16/10/2014 Hasbullah Thabrany - Pendanaan Kesehatan 11

Belanja Sosial (% PDB), Termasuk Kesehatan, Indonesia Jauh di bawah Normal Negara Maju 16/10/2014 Hasbullah Thabrany - Pendanaan Kesehatan 12

Kontribusi Dana JS/PDB 2011 16/10/2014 Hasbullah Thabrany - Pendanaan Kesehatan 13

Fakta-Fakta Sebelumnya Menunjukkan 1. Belanja (pendanaan) kesehatan, baik besumber pemerintah maupun swasta, sangat rendah. Terendah di kelasnya 2. Tantangan penyakit kronis, yang mahal dan memberatkan rumah tangga, semakin tinggi. 3. Belanja obat, untuk memulihkan atau mencegah cacad/mati prematur, masih jauh di bawah belanja obat negara-negara lain 4. Semakin maju suatu negara, semakin besar belanja publik untuk kesehatan 5. Apakah karena kita SEHAT? Bukan. 16/10/2014 Hasbullah Thabrany - Pendanaan Kesehatan 14

Dalam 10 Tahun Terakhir, ada Tren Kenaikan Belanja Kesehatan Total JAUH dari Cukup 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 GNI per capita, PPP (current international $) 5,150 5,520 5,960 6,420 6,890 7,160 7,650 8,200 8,750 Population (Total, Mil) 221 224 228 231 234 237 241 244 247 GDP (current US$ B) 257 286 365 432 510 540 709 846 878 GDP growth (annual %) 5 6 6 6 6 5 6 6 6 Life expectancy at birth, total (years) 69 69 69 69 70 70 70 70 71 Per Capita Health Expenditures (US$) 27 36 47 58 61 64 86 99 108 250 200 150 100 Per Capita HE (US$) GNI/Cap PPP 00 50 0 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 16/10/2014 Hasbullah Thabrany - Pendanaan Kesehatan 15

Upaya-Upaya Menaikan Belanja 1. Dalam 40 tahun, belanja kesehatan Indonesia hanya berkisar 2,5-3% PDB. Terendah di kelasnya di Dunia. 2. Sejak tahun 2004 penggiat Kesehatan berupaya menaikan 1. UU SJSN, memaksa iuran wajib dan memaksa Pemerintah membayar iuran bagi penduduk miskin/tidak mampu 2. UU Kesehatan, mematok 5% APBN dan 10% APBD 3. UU Retribusi daerah memaksa 5% cukai rokok untuk keksehatan di daerah 3. Sayangnya, sampai 2014 Belanja Kesehatan Masih jauh dari harapan. APBN Kementrian Kesehatan (termasuk PBI) masih 2% dari total ABPN 16/10/2014 Hasbullah Thabrany - Pendanaan Kesehatan 16

Harapan pada JKN, Masih Redup 1. JKN mengharuskan semua pemberi kerja mengiur 4,5%-5% gaji. Tapi...dilemahkan dengan batas 2 x PTKP (K1) 2. Bayaran ke faskes (kapitasi dan CBG) terlalu kecil untuk mendongkrak pendanaan/belanja kesehatan mengejar ketertinggalan Indonesia 3. Banyak pemda justeru mengurangi belanja kesehatan, mengandalkan JKN. Belanja program kesmas makin berkurang 16/10/2014 Hasbullah Thabrany - Pendanaan Kesehatan 17

Tantangan Terbesar 1. Pejabat Pemerintah BELUM serius dan konsisten membangun rakyat sehat produktif. 1. Iuran PBI dalam JKN, masih diusulkan 19.225 per orang per bulan, tahun 2015 2. Anggaran jaminan kesehatan pejabat tinggi > Rp 1.700.000 per orang per bulan. 2. Pejabat perusahaan dan pegawai perusahaan besar mendapat jaminan kesehatan hampir tanpa batas, sampai ke LN. Pekerja? 3. Tapi...rakyat dan pekerja tenang-tenang saja. 16/10/2014 Hasbullah Thabrany - Pendanaan Kesehatan 18

Kapasitas Fiskal 1. Banyak pejabat menyampaikan keterbatasan fiskal, belanja wajib Pemerintah, dan beban perusahaan membatasi dana kesehatan. BETUL? Salah anggaran 2. Tax ratio Indonesia masih kurang dari 13%. Negara-negara maju dan menengah lain diatas 20%. Ketidakmampuan atau ketidakmauan 3. Belanja rokok dan subsidi BBM, beban fiskal? Esensial? 4. TANTANGAN TERBESAR Mental Pejabat yang BELUM TERBUKTI PRO RAKYAT 16/10/2014 Hasbullah Thabrany - Pendanaan Kesehatan 19

Kesimpulan dan 1. Belanja kesehatan Indonesia, dari pemerintah dan swasta/perorangan, terendah di negaranegara middle income. 2. Rendahnya belanja kesehatan berhubungan dengan rendahnya produktifitas dan daya saing bangsa 3. Upaya penggiat kesehatan menaikan belanja kesehatan dan produktifitas bangsa baru diatas kertas 4. Tantang terbesar mentalitas pejabat yang belum pro rakyat, mental feodal 16/10/2014 Hasbullah Thabrany - Pendanaan Kesehatan 20