PENYUSUNAN MODEL PTK *) (UNTUK MEMENUHI 12 POINT KENAIKAN PANGKAT KE IV-B)

dokumen-dokumen yang mirip
PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Imam Gunawan

Keterkaitan PUBLIKASI ILMIAH Dengan PKB

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dan Keterkaitannya dengan PUBLIKASI ILMIAH

JABATAN FUNGSIONAL GURU

PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M.Pd.

KARYA TULIS ILMIAH. Dalam KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010

11/1/2011 TUPOKSI GURU: KARYA TULIS ILMIAH DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU PERMASALAHAN

KARYA TULIS ILMIAH DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

Untuk Kenaikan pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi menjadi Pembina Tk 1 Golongan Ruang IV b/ Guru Pembina Tk 1 sampai dengan Pembina Utama

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU SD DI KECAMATAN BULELENG

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. tantangan menuju profesionalisme. Oleh Rahmatiah

BAB I PENDAHULUAN. dosen diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan. pembelajaran yang digunakan sebagai perangkat dasar kemudian

Disampaikan pada Diklat Profesi Guru Sabtu, 29 Desember 2007 di TTUC Cimahi. Oleh: Dr. Johar Permana, MA

PENULISAN KARYA ILMIAH BIDANG BIMBINGAN

Aturan Publikasi Ilmiah dan Angka Kreditnya

INU HARDI KUSUMAH PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI: B. LANDASAN TEORI

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DILEMA ATAU TANTANGAN. Oleh Rahmatiah

Macam Publikasi Ilmiah dan Angka Kreditnya

HAK GURU. Uraian tentang hak-hak guru selanjutnya dituangkan dalam tabel di bawah ini.

GURU DAN KARYA TULIS ILMIAH

Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Pengertian, Prinsip, dan Karakteristik PTK) Oleh: Dwi Rahdiyanta *)

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Aturan Publikasi Ilmiah dan Angka Kreditnya

PENELITIAN TINDAKAN KELAS 1 (CLASSROOM ACTION RESEARCH)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2010

Topik 1 Penelitian Tindakan Kelas. Pengembangan Profesi

KARYA TULIS ILMIAH SEBAGAI SALAH SATU KARYA PENGEMBANGAN PROFESI GURU Oleh : Dra. Umi Chotimah, M. Pd

MENJADI GURU UTAMA DENGAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. Oleh : Dra. Nuraeni T, M.H BAB I. PENDAHULUAN

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN 2010

MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh: Sukanti

PENTINGNYA WORKSHOP DAN PELATIHAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN WIDYAISWARA DALAM MEMBUAT KARYA TULIS ILMIAH

ARAH PEMIKIRAN FILOSOFI, DAN URGENSI KARYA TULIS ILMIAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN. (Sutaryat Trisnamansyah, Prof., Dr.,M.A.)

REV 20 FEBRUARI 2015 RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENELITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

Oleh: Pembantu Rektor II UB

LATIHAN PUBLIKASI ILMIAH. 15 Maret 2018 Ditjen GTK Kemdikbud

30 JAM PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH

Urun pendapat tentang Karya Tulis Ilmiah (KTI) on Line

BAB I PENDAHULUAN. penghargaan atas dasar prestasi dan kinerjanya. dengan meningkatkan profesionalisme dalam melakukan pekerjaan sebagai guru.

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU MELALUI PENULISAN KARYA ILMIAH

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS

Standar Pengabdian Masyarakat STIKES HARAPAN IBU

Mengapa Karya Tulis Ilmiah Ditolak?

PENELITIAN TINDAKAN BAGI GURU DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN

H. Muhammad Zaini Abstrak

LEMBAR KERJA PUBLIKASI ILMIAH

PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ONLINE (KTI ONLINE) TAHUN 2009 BAB I PENDAHULUAN

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Organisasi Profesi. Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Organisasi Profesi Keguruan. Afid Burhanuddin

MENGOPTIMALKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DI SEKOLAH DENGAN JUMLAH SISWA SEDIKIT

BAHAN BELAJAR MANDIRI Kelompok Kerja Pengawas Sekolah. Dimensi Kompetensi Penelitian dan Pengembangan

Dr. Ali Mustadi, S. Pd, M. Pd

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 5 PEDOMAN

Standar Penelitian STIKES HARAPAN IBU

Tanya Jawab di sekitar Karya Tulis Ilmiah dalam kegiatan pengembangan profesi guru.

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Masalah

PUBLIKASI ILMIAH. Memotivasi guru untuk senantiasa meningkatkan kontribusinya kepada perkembangan profesionalisme masyarakat profesinya.

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

KARYA TULIS ILMIAH DALAM PENGEMBANGAN PROFESI GURU

KARYA ILMIAH HASIL PENELITIAN 1

KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam upaya membantu siswa untuk mencapai tujuan, maka guru harus

KARYA TULIS ILMIAH 1

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI GURU SD

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

Volume III No. 01 Juni 2016 pissn & eissn

STANDAR II STANDAR NASIONAL PENELITIAN

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN DALAM PENILAIAN PRESTASI KERJA GURU

BAB I PENDAHULUAN. tokoh teladan bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Di sekolah guru merupakan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2010

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BUKU STANDAR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR A.

BAB III METODE PENELITIAN

PELATIHAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH UNTUK PENGEMBANGAN PROFESI GURU BAGI GURU-GURU GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN BANTUL

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME

I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan bangsa, pendidikan merupakan salah satu aspek penting

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas

Manual Mutu Sumber Daya Manusia Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.10


PROGRAM PRIORITAS SUBDIT KESHARLINDUNG

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN PRANATA KOMPUTER PENYELIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GURU YANG MALAS MENULIS SUSAH NAIK PANGKAT??? (Menulis Artikel dapat membantu guru menambah Angka Kredit) Oleh: R.A.Mustika.H (Guru MIN 2 Palembang)

BUKU STANDAR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FISE UNY TERHADAP PROFESIONALITAS GURU BERDASARKAN UNDANG- UNDANG GURU DAN DOSEN NO 14 TAHUN

DAMPAK KOMPETENSI PEDAGOGIK, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA GURU SMK KABUPATEN BLORA TESIS

JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA Vol. VI. No. 2 Tahun 2008 Hal

LAPORAN KEGIATAN PPM PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS GURU SMP SE KECAMATAN CANGKRINGAN & NGEMPLAK

dan menilai hasil pembelajaran, menganalisis hasil pembelajaran, melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: PER/11/M.PAN/5/2008 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PSIKOLOG KLINIS DAN ANGKA KREDITNYA

Peningkatan Karir Tenaga Kependidikan, khususnya dalam hal pembuatan Karya Tulis Ilmiah sebagai Kegiatan Pengembangan Profesi 1

Transkripsi:

PENYUSUNAN MODEL PTK *) (UNTUK MEMENUHI 12 POINT KENAIKAN PANGKAT KE IV-B) Oleh: Drs. Ahmad Yani, M.Si. Pendahuluan Undang-undang No 14 tentang guru dan dosen menegaskan bahwa guru merupakan profesi yang dituntut untuk menguasai seperangkat kompetensi dan kualifikasi tertentu. Seperti dinyatakan pada bagian ketentuan umum undang-undang tersebut khususnya pasal 2 ayat (10) dinyatakan bahwa guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sesuai dengan tuntutan di atas, undang-undang guru dan dosen juga memperjelas bahwa guru memiliki sejumlah hak yang harus dipenuhi oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah yaitu (pasal 14 ayat 1): a. memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial; b. mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja; c. memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual; d. memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi; e. memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk menunjang kelancaran tugas keprofesionalan; *) Disampaikan pada LOKAKARYA IMPLEMENTASI MODEL PTK DAN MODEL LESSON STUDY pada tangal 2 3 Desember 2008. Penyelenggara kegiatan FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia. 1

f. memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan kelulusan, penghargaan, dan/atau sanksi kepada peserta didik sesuai dengan kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan; g. memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas; h. memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi; i. memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan; j. memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi; dan/atau k. memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya. Dalam upaya memenuhi hak atas tuntutan kualifikasi di atas, dalam kenyataan masih banyak tenaga guru yang tertahan pada golongan IV-a. Berdasarkan pengamatan, mereka tertahan oleh suatu persyaratan yang katanya sulit dipenuhi yaitu Karya Tulis Ilmiah (KTI). Jumlah guru yang tertahan di golongan IVa sekitar 334.184 orang dan yang lolos menembus golongan IV-b hanya 2.318 orang, di golongan IV-c hanya ada 48 orang, dan di IV-d hanya 15 orang (Depdiknas, 2006). Berdasarkan pengalaman beberapa penilai Karya Tulis Ilmiah (KTI), kelemahan guru dalam menulis KTI adalah tidak terpenuhinya kriteria APIK (Asli, Perlu, Ilmiah dan Konsisten). Dalam kata lain banyak KTI yang disusun oleh guru yang palsu (bukan buatan sendiri), menulis dengan tema tulisan yang tidak perlu, tidak ilmiah, dan tidak konsisten terhadap keahliannya. Mengingat parahnya kondisi yang terjadi saat ini, diperlukan suatu upaya untuk membantu guru keluar dari kesulitan menulis KTI dengan suatu pelatihan dan pendampingan khusus. Dalam hal ini Dinas Pendidikan Bekasi menyelenggarakan suatu pelatihan bagi guru dalam penulisan KTI. Fokus KTI yang dilatihkan adalah tentang Penelitian 2

Tindakan Kelas (PTK). Keunggulan PTK terletak pada jaminan keaslian, pasti perlu baik bagi guru maupun peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Selain itu dapat mempertahankan kriteria ilmiah dan pasti konsisten karena guru akan memperbaiki kegiatan pembelajaran pada matapelajarannya masing-masing. Karya Tulis Ilmiah dan Penelitian Tindakan Kelas Terdapat lima macam kegiatan pengembangan profesi, salah satunya adalah membuat Karya Tulis IImIah (KTI). Karya Tulis Ilmiah pada dasarnya merupakan laporan tertulis tentang suatu kegiatan ilmiah. Bila seorang guru menulis KTI (dengan benar) maka kepadanya diberikan penghargaan, berupa angka kredit yang dapat dipakai untuk memenuhi persyaratan dalam usulan kenaikan pangkat/jabatannya. Besarnya angka kredit KTI berbeda-beda tergantung pada macam dan Iingkup publikasinya. Berdasar aturan yang berlaku, KTI yang berangka kredit tertinggi (12,5 angka kredit) adalah KTI hasil penelitian perorangan dalam bentuk tulisan makalah nilai angka kreditnya cukup tinggi yaitu 4,0. Salah satu bentuk KTI yang akhir-akhir ini banyak dilakukan olen para guru adalah KTI hasil penelitian perorangan yang tidak dipublikasikan, tetapi didokumentasikan di perpustakaan sekolah dalam bentuk makalah. KTI jenis ini mempunyal nilai angka kredit 4 (empat). KTI yang berupa laporan hasil penelitian tersebut cenderung diminati dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan profesi guru di antaranya karena para guru makin memahami bahwa salah satu tujuan kegiatan pengembangan profesi, adalah dilakukannya kegiatan nyata di kelasnya yang ditujukan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajarannya. Bagi sebagian besar guru, melakukan kegiatan seperti itu, sudah terbiasa dilakukan dengan motiviasi yang tinggi karena memiliki nilai angka kredit yang cukup signifikan untuk kenaikan 3

pangkatnya. Adapun KTI dari jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kurang banyak diminati karena secara metodologis belum diketahui oleh para guru. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada dasarnya sebuah upaya perbaikan proses pembelajaran sesegera mungkin ketika menghadapi persoalan di dalam kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian perbaikan berdasarkan hasil refleksi oleh pelaku tindakan. Prosedurnya berupa proses pengkajian berdaur (cyclical) yaitu merencanakan (plan), melakukan tindakan (action), mengamati (observation), merefleksi (reflective). Siklus yang akan dilakukan dapat dilakukan satu putara, dua, dan seterusnya. Setelah siklus pertama dilalui maka dimulai lagi dengan siklus kedua yang dimulai dari rencana kedua sebagai perbaikan dari rencana pertama sampai pada tahapan reflective. Jika siklus kedua telah dilalui maka direncanakan perbaikan kembali untuk siklus ketiga. Pada akhir siklus ketiga diharapkan permasalahan yang dihadapi dapat diatasi dan dengan hasil yang lebih efektif. Plan Siklus 1 Reflective Action/ Observation Revised Plan Siklus 2 Reflective Action/ Observation dst. 4

Karakteristik PTK yang membedakan dengan penelitian lainnya adalah: An Inquiry on Practice from Within. Artinya dipicu oleh permasalahan praktis yang dihayati dalam melaksanakan tugas sehari-hari oleh guru sebagai pengelola probram pembelajaran di kelas A Collaborative Effort Between School Teachers and teacher Education. Peneliti melakukan kolaboratif dengan guru yang kelasnya dijadikan kancah PTK. A Reflective Practice, Made Public. Guru yang melakukan kolaborasi dalam PTK mengemban peran ganda: sebagai praktisi yang melaksanakan tugasnya sehari-hari dan sekaligus secara sistematis meneliti praksisnya sendiri. Prinsip pelaksanaan PTK: 1. Pekerjaan utama guru adalah mengajar, dan apapun metode PTK yang diterapkan, seyogyanya tidak berdampak mengganggu komitmennya sebagai pengajar. 2. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang berlebihan dari guru sehingga berpeluang mengganggu proses pembelajaran 3. metodologi yang digunakan harus cukup reliabel sehingga memungkinkan guru mengidentifikasi dan merumuskan hipotesis secara cukup menyakinkan. 4. Masalah penelitian yang diteliti cukup merisaukan 5. Guru harus bersifat konsisten menaruh kepedulian tinggi terhadap prosedur etika yang berkaitan dengan pekerjaannya. 6. Permasalahan tidak dilihat terbatas dalam konteks kelas dan atau mata pelajaran tertentu, melainkan dalam perspektif misi sekolah secara keseluruhan. PTK dilaksanakan demi perbaikan dan/atau peningkatan praktek pembelajaran secara berkesinambungan yang pada dasarnya melekat pada penunaian misi profesional kependidikan yang diemban oleh guru. 5

Bagaimana agar PTK dapat memperoleh 12 point Kita mengetahui bahwa jumlah angka kredit untuk kenaikan pangkat hanya 12 point. Jika guru mampu menulis buku yang diedarkan secara nasional berapapun tebalnya sudah cukup naik pangkat 12,5 point. Berikut adalah tabel angka kredit: TABEL 1 DESKIPSI PUBLIKASI GURU DAN ANGKA KREDITNYA No Macam KTI Macam publikasinya Angka Kredit 1 KTI hasil penelitian, Berupa buku yang diedarkan secara nasional 12,5 pengkajian, survei dan Berupa tulisan (artikel ilmiah) yang dimuat pada atau evaluasi majalah ilmiah yang diakui oleh Depdiknas 6,0 Berupa buku yang tidak diedarkan secara nasional 6,0 2 KTI yang merupakan tinjauan atau gagasan sendiri dalam bidang pendidikan 3 KTI yang berupa tulisan ilmiah populer yang disebarkan 4 KTI yang berupa tinjauan, gagasan, atau ulasan ilmiah yang disampaikan sebagai prasaran dalam pertemuan 5 KTI yang berupa buku pelajaran 6 KTI yang berupa diktat pelajaran 7 KTI yang berupa karya terjemahan Berupa makalah 4,0 Berupa buku yang diedarkan secara nasional 8,0 Berupa tulisan (artikel ilmiah) yang dimuat pada 4,0 majalah ilmiah yang diakui oleh Depdiknas Berupa buku yang tidak diedarkan secara nasional 7,0 Berupa makalah 3,5 Berupa tulisan (artikel ilmiah) yang dimuat pada media masa Berupa makalah dari prasaran yang disampaikan pada pertemuan ilmiah Berupa buku yang bertaraf internasional 5 Berupa buku yang bertaraf provinsi 3 Berupa diktat yang digunakan di sekolahnya 1 Berupa karya terjemahan buku pelajaran/karya ilmiah yang bermanfaat bagi pendidikan 2,0 2,5 2,5 Untuk memperoleh sejumlah angka di atas, guru bersama MGMP dapat menempuh rangkaian kegiatan sebagai berikut: A. Pelatihan (untuk memperoleh sertifikat) Pelatihan merupakan kegiatan awal untuk pembinaan guru agar dapat menulis PTK. Waktu pelatihan 3 hari dengan materi pelatihan sebagai berikut: 6

1) Inovasi pembelajaran 2) KTI dan PTK 3) Cara merancang PTK 4) Masalah yang dapat diangkat dalam PTK 5) Metode Penelitian Tindakan Kelas 6) Penyusunan Laporan Penelitian 7) Penulisan artikel jurnal B. Pelaksanaan PTK Melaksanakan PTK dengan produk laporan PTK. Biasanya akan dihargai sebagai penulisan makalah yang memiliki nilai 4 point. Jika guru mampu melaksanakan 3 kali PTK maka akan berjumlah 12 point. Untuk melaksanakan PTK, mungkin guru perlu pendampingan. Pendampingan ditujukan untuk mendampingi guru dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pendampingan dilaksanakan oleh dosen, widyaiswara, atau guru inti yang berpengalaman dalam menyelenggarakan PTK. Bentuk pendampingan meliputi: - pelaksanaan PTK dalam bentuk memberi masukan terhadap rencana atau skenario pembelajaran terutama dalam tahapan refleksi. - penulisan laporan penelitian. Bentuk pendampingannya adalah memberi arahan cara-cara penulisan laporan penelitian. - penulisan artikel. Bentuk pendampingannya berupa arahan tentang tata cara penulisan artikel. C. Melaksanakan Seminar Seminar dilakukan untuk menampilkan hasil penelitian. Peserta membuat prasaran atau makalah berdasarkan hasil penelitian. Masukan pada saat seminar dijadikan masukan dalam menganalisis 7

hasil temuan penelitian sebagai bahan perbaikan artikel jurnal. Untuk prasaran (makalah seminar) dapat disusun berdasarkan hasil PTK yang telah dilaksanakan, nilai atau angka kreditnya sebesar 2,5. D. Penerbitan Jurnal Penerbitan jurnal adalah kegiatan lanjutan setelah artikel peserta selesai disusun peserta dan diperbaiki dalam kegiatan seminar. Jurnal yang dimaksud dapat diterbitkan oleh MGMP. Tentu saja tidak bersifat mendadak, MGMP dapat merintisnya dengan cara konsultasi dengan Dinas Pendidikan setempat. Jika dapat diterbitkan maka nilainya 6 point. Sebagai gambaran, ada 3 alternatif yang dapat ditempuh guru untuk memperoleh 12 point: TABEL ALTERNATIF UNTUK NAIK PANGKAT Kegiatan Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Pelatihan PTK - - - PTK ke 1 4 4 4 PTK ke 2 4 4 - PTK ke 3 4 - - Pemrasaran Seminar Ke-1-2,5 2,5 Pemrasaran Seminar Ke-1*) 2,5 - Dimuat di Jurnal MGMP - - 6 (terakreditasi) JUMLAH 12 13 12 *) MGMP dapat menyelenggarakan seminar berkali-kali untuk memfasilitasi guru yang berminat naik pangkat! Berdasarkan tabel di atas, yang paling ideal adalah alternatif 3 karena dengan hanya 1 kali PTK, maka laporannya dapat digunakan untuk 8

bahan pemrasaran pada seminar PTK dan saat bersamaan dapat diterbutkan pada jurnal ilmiah. Penutup Semua saran di atas hanyalah gambaran umum tentang mudahnya naik pangkat dari IV-a ke IV-b. Namun demikian, jika kita berpikir hanya untuk naik pangkat rasa-rasanya terlalu naif. Melaksanakan PTK bertujuan untuk pengembangan profesionalisme guru dan buka sematamata untuk naik pangkat. Jika kemudian menyusun PTK dapat naik pangkat, saya kira adalah sesatu yang logis karena pemerintah akan menghargai guru yang kreatif. Nuhun. Daftar Pustaka Madya, S. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Tersedia pada situs: www.ktionline Pedoman Pelaksanaan TOT pada kegiatan pelatihan PTK dan Penulisan laporan Penelitian sebagai Karya Tulis Ilmiah dalam kegiatan Pengembangan profesi guru. Tahun 2006. Direktorat Jenderal PMPTK Depdiknas Salim A. 2007. Penelitian Deskriptif Interpretatif. Tersedia pada situs: www.ktionline Suyanto, dkk. 2006. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Makalah. Pelatihan Metodologi Penelitian untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran (PPKP) dan PTK tangal 17 21 April 2006. Direktorat Ketenagaan Direktorat Jnderal Pendidikan Tinggi Depdiknas. Wiriaatmadja, R. 2005. Metode Penitian Tindakan Kelas untuk meningkatkan kinerja guru dan dosen. Bandung. PT Remaja Rosdakarya. 9

PENYUSUNAN MODEL PTK (UNTUK MEMENUHI 12 POINT KENAIKAN PANGKAT KE IV-B) Oleh: Drs. Ahmad Yani, M.Si. Disampaikan pada LOKAKARYA IMPLEMENTASI MODEL PTK DAN MODEL LESSON STUDY pada tangal 2 3 Desember 2008. Penyelenggara kegiatan FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia 2008 10

11