DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang...

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III TEORI PENUNJANG. penggerak frekuensi variable. KONE Minispace TM

Nama Pekerja Indikator Perilaku Tidak Aman Keterangan Tidak menggunakan APD. Kegiatan dengan kecepatan tinggi

BAB III DASAR PERANCANGAN LIFT

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah

TUGAS BESAR PERANCANGAN SISTEM MEKANIK

LIFT (ELEVATOR) Berikut yang perlu diketahui tentang lift, antara lain : A. Jenis Jenis Motor Penggerak Lift. 1. Motor Gear

BAB II TEORI ELEVATOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang berpusat di Helsinki, Finlandia. KONE Indonesia merupakan bagian dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN ANALISA


BAB II LANDASANTEORI

JENIS-JENIS LIFT DAN FUNGSINYA

PERANCANGAN LIFT PENUMPANG KAPASITAS 1000Kg KECEPATAN 90M/Menit DAN TINGGI TOTAL 80M DENGAN SISTEM KONTROL VVVF

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Alat Pelindung diri dipergunakan untuk melindungi tenaga kerja dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. subkontraktor, serta safety professionals.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Sistem alat angkat Elevator Barang sangat dibutuhkan pada industri

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

OL E H : ICHA AN DOSEN : E

KEMAJUAN PEKERJAAN & PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap kemajuan proyek, perlu adanya suatu laporan mengenai

Analisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai

MATERI PEMBINAAN AHLI K3 BIDANG PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PEMBAHASAN. objek yang nanti berisi penumpang dan counterweight sebagai pemberatnya. Serta

BAB III METODE PENELITIAN

UTILITAS 02 PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS GUNADARMA

PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE LIFT DAN PELAT LANTAI PADA PROYEK TOWER C APARTEMEN THE ASPEN PEAK RESIDENCES, FATMAWATI, JAKARTA SELATAN

PROSEDUR PENYELAMATAN PENUMPANG

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proses industrialisasi telah mendorong tumbuhnya industri diberbagai sektor dengan

Instalasi Listrik II Makalah Instalasi Passenger Lift

BAB V PEMBAHASAN. TM PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Madiun telah diperoleh

ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. BISMA KONINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS

TUGAS MEKATRONIKA SISTEM LIFT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III KABEL BAWAH TANAH

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan

PRA - RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA RK3K) FORMULIR PRA-RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. dikehendaki, yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas dan

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN

ANALYSIS POTENSI BAHAYA PADA PEKERJA PROYEK PEMBONGKARAN BAGESTING PT. ADHI KARYA Aprilia Sumolang*, Vanda Diana Doda*, Afnal Asrifuddin*

Kumpulan gambar pemeriksaan dan perbaikan dari hal yang mudah terlenakan Bab Perindustrian

Analisis Identifikasi Bahaya Pada Proyek Pembangunan Jalan Tol, Dengan Metode HIRARC dan Solusi Alternatif Menggunakan Benefit Cost Analysis (BCA)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Dalam menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

BAB III METODOLOGI. 3.1 Pendahuluan Penelitian Tugas Akhir ini dilakukan dengan alur metodologi sebagai berikut pada Gambar 3.1: Identifikasi Bahaya

BAB II PEMBAHASAN MATERI. dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam

No Uraian Kerja Hazard/Bahaya Risk/Resiko Risk Assessment Recommendation Action Result Act

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

Analisa dan Estimasi Penurunan Risiko dengan Job Safety Analysis pada Departemen Warehouse

BAB I KONSEP PENILAIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control dan Pemilihan Solusi Alternatif Menggunakan Benefit Cost Analysis

Evaluasi Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Perusahaan Konstruksi Pemeliharaan Jalan di Dinas Kimpraswil Kota Yogyakarta

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERANCANGAN SPRING BUFFER ELEVATOR KAPASITAS 2 TON DENGAN KETINGGIAN LIMA LANTAI

Abstrak. Abstract METODOLOGI PENELITIAN PENDAHULUAN

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK

Program pemeliharaan. Proses pemeliharaan. Staf pemeliharaan. Catatan hasil pemeliharaan

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

MANAJEMEN RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Permasalahan dan Pemecahan Masalah Nonstruktural

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UNIT AIR BAKU

BAB IV HASIL PENELITIAN

HEALTH, SAFETY, ENVIRONMENT ( HSE ) DEPARTMENT PT. GRAHAINDO JAYA GENERAL CONTRACTOR

RESUME PENGAWASAN K3 MEKANIK

BAB I PENDAHULUAN. kerja karyawan. Di samping itu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah

Civil Work of STP (Sewage Treatment Plant)

1. Mengenal dan memahami standar dan prosedur serta prinsip-prinsip dasar bekerja di ketinggian. 2. Melakukan penilaian dan pengendalian resiko untuk

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Informed Consent. Pesetujuan menjadi Responden

Buku Pelajaran untuk Pekerja Orang Asing

1. Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena memakai APD yang kurang tepatdan perawatannya yang tidak baik

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,

1.0 TUJUAN Memastikan proses Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Kawasan / Proyek terlaksana dengan baik sesuai tata cara yang berlaku di PT.

K3 BEKERJA PADA KETINGGIAN & AKSES TALI [DTG1B2] K3 & Hukum Tenaga Kerja

BAB II DISKRIPSI BUKA TUTUP PINTU YANG DIBANGUN. Fungsi lift merupakan alat transportasi pada gedung atau bangunan bertingkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV ALAT DAN BAHAN

BAB IV IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

Materi Pelatihan Bekerja di Ketinggian

METODE MEKANIKAL & ELEKTRIKAL INSTALASI AIR BERSIH & KOTOR

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

Gambar 3.1 Tahapan Perancangan Miniatur Lift

Transkripsi:

DAFTAR ISI halaman LEMBAR JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Pertanyaan Penelitian... 5 1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1 Tujuan Umum... 5 1.4.2 Tujuan Khusus.... 5 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Bagi Universitas... 6 1.5.2 Bagi Perusahaan... 6 1.5.3 Bagi Mahasiswa... 6 BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Kecelakaan 2.1.1 Definisi Kecelakaan... 7 2.1.2 Definisi Kecelakaan Kerja... 7

2.1.2.2 Faktor Kecelakaan Kerja... 9 2.1.2.3 Pengendalian Kecelakaan Kerja... 10 2.2 Teori Penyebab Terjadinya Kecelakaan... 12 2.3 Bahaya... 15 2.4 Komponen Risiko... 18 2.5 Jenis Risiko... 19 2.6 Manajemen Risiko... 20 2.7 Penelitian Terkait... 30 2.8 Kerangka Teori... 31 2.9 Kerangka Konsep... 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian... 33 3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian... 33 3.3 Objek Penelitian... 33 3.4 Informan Penelitian... 34 3.5 Pengumpulan Data... 34 3.6 Pengujian Kredibilitas Data... 35 3.7 Pengolahan Dan Analisis Data... 36 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian..... 38 4.2 Gambaran Karakteristik Informan Penelitian. 38 4.3 Gambaran Potensi Bahaya Dan Risiko...... 40 4.4 Identifikasi Bahaya dan Risiko Pekerja Konstruksi Instalasi Lift.. 69 4.5 Analisis Tingkat Risiko... 89

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Keterbatasan Penelitian... 104 5.2 Analisis Tingkat Risiko... 104 5.3 Daftar 10 Potensi Bahaya Yang Mempunyai Risiko Sangat Tinggi 113 BAB VI METODE PENELITIAN 6.1 Kesimpulan..... 131 6.2 Saran... 132 DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Teori Domino Bird and Loftus.. 12 Gambar 2.2 Hierarki Pengendalian Bahaya.. 14 Gambar 2.3 Proses Manajemen Risiko AS/NZS 4360:2004 21 Gambar 4.1 Proses Penyimpanan Material.. 42 Gambar 4.2 Distribusi Material Per Lantai.. 42 Gambar 4.3 Proses Templating..... 43 Gambar 4.4 Proses Plumbing 44 Gambar 4.5 Persiapan Shaft.. 45 Gambar 4.6 Tali Penyangga Dan Saklar Pembatas.. 46 Gambar 4.7 Pemasangan Pulley Dan Rope.. 47 Gambar 4.8 Test Plate kekuatan hook..... 47 Gambar 4.9 Pemasangan Rel Kabin. 48 Gambar 4.10 Buffer Counterweight. 49 Gambar 4.11 Frame Counterweight 49 Gambar 4.12 Rangka SangkarInstalasi pintu dalam 50 Gambar 4.13 Pintu Dalam 51 Gambar 4.14 Seal. 51 Gambar 4.15 Pagar... 52 Gambar 4.16 Pintu Luar... 52 Gambar 4.17 Pemasangan Tangga Pit. 53 Gambar 4.18 Setting Mesin. 54 Gambar 4.19 Proses Wiring Pada Shaft Dan Ruang Mesin. 55 Gambar 4.20 Testing Lift. 56

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Ukuran kualitatif dari likelihood menurut AS/NZS 4360:2004. 24 Tabel 2.2 Ukuran kualitatif dari consequence menurut AS/NZS 4360:2004. 25 Tabel 2.3 Analisa Risiko Kualitatif menurut AS/NZS 4360:2004. 25 Tabel 2.4 Nilai Consequence Fine (1971). 27 Tabel 2.5 Nilai Exposure Fine (1971). 27 Tabel 2.6 Nilai probability Fine (1971).. 28 Tabel 2.7 Tingkat risiko semi-kuantitatif... 28 Tabel 3.1 Definisi Istilah 37 Tabel 4.1 Karakteristik Informan Utama di PT Kone Indo Elevator. 39 Tabel 4.2 Karakteristik Informan Kunci di PT Kone Indo Elevator.. 40 Tabel 4.3 Karakteristik Informan Pendukung di PT Kone Indo Elevator. 40 Tabel 4.4 Identifikasi bahaya dan risiko berdasarkan proses persiapan pekerjaan 69 Tabel 4.5 Identifikasi bahaya dan risiko berdasarkan proses pembuatan template 71 Tabel 4.6 Identifikasi bahaya dan risiko berdasarkan proses plumbing.. 72 Tabel 4.7 Identifikasi bahaya dan risiko berdasarkan proses pembuatan shaft. 73 Tabel 4.8 Identifikasi bahaya dan risiko berdasarkan proses instalasi TIRAK. 76 Tabel 4.9 Identifikasi bahaya dan risiko berdasarkan proses rel kabin dan cwt 77 Tabel 4.10 Identifikasi bahaya dan risiko berdasarkan proses tangga PIT dan pipa 79 Tabel 4.11 Identifikasi bahaya dan risiko berdasarkan proses instalasi sangkar 80 Tabel 4.12 Identifikasi bahaya dan risiko berdasarkan proses pemasangan r. mesin 83 Tabel 4.13 Identifikasi bahaya dan risiko berdasarkan proses wiring. 84 Tabel 4.14 Identifikasi bahaya dan risiko berdasarkan proses testing lift... 85 Tabel 4.15 Identifikasi bahaya dan risiko berdasarkan proses per. Penunjang lift.. 86

Tabel 4.16 Analisis tingkat risiko berdasarkan material yang ada di lapangan. 89 Tabel 4.17 Analisis tingkat risiko berdasarkan proses pembuatan template.. 91 Tabel 4.18 Analisis tingkat risiko berdasarkan proses plumbing. 92 Tabel 4.19 Analisis tingkat risiko berdasarkan proses pembuatan shaft 93 Tabel 4.20 Analisis tingkat risiko berdasarkan proses instalasi TIRAK. 94 Tabel 4.21 Analisis tingkat risiko berdasarkan proses rel kabin dan cwt 95 Tabel 4.22 Analisis tingkat risiko berdasarkan proses tangga PIT dan pipa 96 Tabel 4.23 Analisis tingkat risiko berdasarkan proses instalasi sangkar. 98 Tabel 4.24 Analisis tingkat risiko berdasarkan proses pemasangan r. mesin.. 99 Tabel 4.25 Analisis tingkat risiko berdasarkan proses wiring. 101 Tabel 4.26 Analisis tingkat risiko berdasarkan proses testing lift... 102 Tabel 4.27 Analisis tingkat risiko berdasarkan proses per. Penunjang lift.. 103

DAFTAR ISTILAH Berikut ini adalah istilah-istilah yang digunakan dalam laporan ini: 1. APD Perlengkapan atau peralatan yang wajib digunakan oleh pekerja proyek khususnya pekerja konstruksi untuk melindungi diri dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja, seperti helm, safety shoes, google, full body harness, sarung tangan, masker, dll. 2. Alimax Lift yang digunakan pada proyek bangunan. 3. Bekisting Pembentukan besi untuk dijadikan sebagai rangka bangunan. 4. K3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja. 5. Safety, Health, and Environment Officer (SHE-Officer) Pekerja yang bertanggungjawab terhadap program-program K3 yang ada di proyek. 6. Safety Sign Rambu-rambu atau tanda pengingat adanya bahaya kecelakaan kerja. 7. Safety Talk Pengarahan singkat tentang Safety dan kondisi proyek kepada seluruh pekerja sebelum pekerjaan dimulai dilakukan minimal seminggu sekali, mulai dari jam 08.00-08.15 WIB. 8. Tali lining Tali baja yang digunakan sebagai alat untuk membuat template atau tali skema rancangan lift. 9. Pit ground Area ruang luncur yang terletak di bawah tanah. 10. Template Kumpulan tali lining untuk menentukan rangka lift. 11. Plumbing Sebuah proses penarikan tali baja tipis yang bertujuan untuk mencari dimana titik tengah dari pintu lift

12. Shaft Kerangka awal untuk membentuk rel luncur pada lift yang berbentuk lorong vertical. 13. Hoistway Sebuah rel luncur untuk tempat lift naik dan turun. 14. Balok cor Balok yang sudah dilapisi cor semen yang dibuat sebagai rangka dalam rel luncur. 15. Saklar pembatas Alat yang digunakan sebagai pembatas beban listrik untuk saklar agar tidak terjadi konsleting. 16. Katrol sangkar Sebuah katrol untuk mengangkat sangkar naik dan turun dalam lorong lift. 17. Rope Tali penarik sangkar lift yang terbuat dari belitan kawat baja. 18. Gearbox Sebuah gear penggerak untuk menguatkan katrol saat sangkar lift diangkut dan diturunkan. 19. Hook Katrol yang digunakan sebagai penyangga utama lift. 20. Braket Pengait yang mengikat rangka awal rel kabin pada setiap 2,5 meter jarak rangka. 21. Steiger Suatu struktur sementara yang terbuat dari pipa yang digunakan untuk menyangga manusia dan material dalam konstruksi gedung atau bangunan-bangunan besar.

22. Buffer counterweight Per gas yang ada pada counterweight yang berfungsi sebagai penyangga dari bobot imbang. 23. Frame counterweight Kerangka yang menjadi bingkai dari seluruh bentuk counterweight. Bentuknya seperti sebuah bingkai persegi panjang pada umumnya. 24. Jamb Pagar penyangga pintu lift saat buka dan tutup yang ada di pinggir kanan dan kiri lorong. Pagar ini berfungsi sebagai penguat pintu dalam agar lebih aman dalam proses penggunaan lift. 25. Pipa Hidrolik Pipa berbentuk segienam pada ujungnya yang berfungsi sebagai penahan benturan saat lift terjatuh dari atas. 26. Batas Travel Batas tempat seharusnya lift berhenti di tiap lantai.