DAFTAR ISI halaman LEMBAR JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Pertanyaan Penelitian... 5 1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1 Tujuan Umum... 5 1.4.2 Tujuan Khusus.... 5 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Bagi Universitas... 6 1.5.2 Bagi Perusahaan... 6 1.5.3 Bagi Mahasiswa... 6 BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Kecelakaan 2.1.1 Definisi Kecelakaan... 7 2.1.2 Definisi Kecelakaan Kerja... 7
2.1.2.2 Faktor Kecelakaan Kerja... 9 2.1.2.3 Pengendalian Kecelakaan Kerja... 10 2.2 Teori Penyebab Terjadinya Kecelakaan... 12 2.3 Bahaya... 15 2.4 Komponen Risiko... 18 2.5 Jenis Risiko... 19 2.6 Manajemen Risiko... 20 2.7 Penelitian Terkait... 30 2.8 Kerangka Teori... 31 2.9 Kerangka Konsep... 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian... 33 3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian... 33 3.3 Objek Penelitian... 33 3.4 Informan Penelitian... 34 3.5 Pengumpulan Data... 34 3.6 Pengujian Kredibilitas Data... 35 3.7 Pengolahan Dan Analisis Data... 36 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian..... 38 4.2 Gambaran Karakteristik Informan Penelitian. 38 4.3 Gambaran Potensi Bahaya Dan Risiko...... 40 4.4 Identifikasi Bahaya dan Risiko Pekerja Konstruksi Instalasi Lift.. 69 4.5 Analisis Tingkat Risiko... 89
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Keterbatasan Penelitian... 104 5.2 Analisis Tingkat Risiko... 104 5.3 Daftar 10 Potensi Bahaya Yang Mempunyai Risiko Sangat Tinggi 113 BAB VI METODE PENELITIAN 6.1 Kesimpulan..... 131 6.2 Saran... 132 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Teori Domino Bird and Loftus.. 12 Gambar 2.2 Hierarki Pengendalian Bahaya.. 14 Gambar 2.3 Proses Manajemen Risiko AS/NZS 4360:2004 21 Gambar 4.1 Proses Penyimpanan Material.. 42 Gambar 4.2 Distribusi Material Per Lantai.. 42 Gambar 4.3 Proses Templating..... 43 Gambar 4.4 Proses Plumbing 44 Gambar 4.5 Persiapan Shaft.. 45 Gambar 4.6 Tali Penyangga Dan Saklar Pembatas.. 46 Gambar 4.7 Pemasangan Pulley Dan Rope.. 47 Gambar 4.8 Test Plate kekuatan hook..... 47 Gambar 4.9 Pemasangan Rel Kabin. 48 Gambar 4.10 Buffer Counterweight. 49 Gambar 4.11 Frame Counterweight 49 Gambar 4.12 Rangka SangkarInstalasi pintu dalam 50 Gambar 4.13 Pintu Dalam 51 Gambar 4.14 Seal. 51 Gambar 4.15 Pagar... 52 Gambar 4.16 Pintu Luar... 52 Gambar 4.17 Pemasangan Tangga Pit. 53 Gambar 4.18 Setting Mesin. 54 Gambar 4.19 Proses Wiring Pada Shaft Dan Ruang Mesin. 55 Gambar 4.20 Testing Lift. 56
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Ukuran kualitatif dari likelihood menurut AS/NZS 4360:2004. 24 Tabel 2.2 Ukuran kualitatif dari consequence menurut AS/NZS 4360:2004. 25 Tabel 2.3 Analisa Risiko Kualitatif menurut AS/NZS 4360:2004. 25 Tabel 2.4 Nilai Consequence Fine (1971). 27 Tabel 2.5 Nilai Exposure Fine (1971). 27 Tabel 2.6 Nilai probability Fine (1971).. 28 Tabel 2.7 Tingkat risiko semi-kuantitatif... 28 Tabel 3.1 Definisi Istilah 37 Tabel 4.1 Karakteristik Informan Utama di PT Kone Indo Elevator. 39 Tabel 4.2 Karakteristik Informan Kunci di PT Kone Indo Elevator.. 40 Tabel 4.3 Karakteristik Informan Pendukung di PT Kone Indo Elevator. 40 Tabel 4.4 Identifikasi bahaya dan risiko berdasarkan proses persiapan pekerjaan 69 Tabel 4.5 Identifikasi bahaya dan risiko berdasarkan proses pembuatan template 71 Tabel 4.6 Identifikasi bahaya dan risiko berdasarkan proses plumbing.. 72 Tabel 4.7 Identifikasi bahaya dan risiko berdasarkan proses pembuatan shaft. 73 Tabel 4.8 Identifikasi bahaya dan risiko berdasarkan proses instalasi TIRAK. 76 Tabel 4.9 Identifikasi bahaya dan risiko berdasarkan proses rel kabin dan cwt 77 Tabel 4.10 Identifikasi bahaya dan risiko berdasarkan proses tangga PIT dan pipa 79 Tabel 4.11 Identifikasi bahaya dan risiko berdasarkan proses instalasi sangkar 80 Tabel 4.12 Identifikasi bahaya dan risiko berdasarkan proses pemasangan r. mesin 83 Tabel 4.13 Identifikasi bahaya dan risiko berdasarkan proses wiring. 84 Tabel 4.14 Identifikasi bahaya dan risiko berdasarkan proses testing lift... 85 Tabel 4.15 Identifikasi bahaya dan risiko berdasarkan proses per. Penunjang lift.. 86
Tabel 4.16 Analisis tingkat risiko berdasarkan material yang ada di lapangan. 89 Tabel 4.17 Analisis tingkat risiko berdasarkan proses pembuatan template.. 91 Tabel 4.18 Analisis tingkat risiko berdasarkan proses plumbing. 92 Tabel 4.19 Analisis tingkat risiko berdasarkan proses pembuatan shaft 93 Tabel 4.20 Analisis tingkat risiko berdasarkan proses instalasi TIRAK. 94 Tabel 4.21 Analisis tingkat risiko berdasarkan proses rel kabin dan cwt 95 Tabel 4.22 Analisis tingkat risiko berdasarkan proses tangga PIT dan pipa 96 Tabel 4.23 Analisis tingkat risiko berdasarkan proses instalasi sangkar. 98 Tabel 4.24 Analisis tingkat risiko berdasarkan proses pemasangan r. mesin.. 99 Tabel 4.25 Analisis tingkat risiko berdasarkan proses wiring. 101 Tabel 4.26 Analisis tingkat risiko berdasarkan proses testing lift... 102 Tabel 4.27 Analisis tingkat risiko berdasarkan proses per. Penunjang lift.. 103
DAFTAR ISTILAH Berikut ini adalah istilah-istilah yang digunakan dalam laporan ini: 1. APD Perlengkapan atau peralatan yang wajib digunakan oleh pekerja proyek khususnya pekerja konstruksi untuk melindungi diri dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja, seperti helm, safety shoes, google, full body harness, sarung tangan, masker, dll. 2. Alimax Lift yang digunakan pada proyek bangunan. 3. Bekisting Pembentukan besi untuk dijadikan sebagai rangka bangunan. 4. K3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja. 5. Safety, Health, and Environment Officer (SHE-Officer) Pekerja yang bertanggungjawab terhadap program-program K3 yang ada di proyek. 6. Safety Sign Rambu-rambu atau tanda pengingat adanya bahaya kecelakaan kerja. 7. Safety Talk Pengarahan singkat tentang Safety dan kondisi proyek kepada seluruh pekerja sebelum pekerjaan dimulai dilakukan minimal seminggu sekali, mulai dari jam 08.00-08.15 WIB. 8. Tali lining Tali baja yang digunakan sebagai alat untuk membuat template atau tali skema rancangan lift. 9. Pit ground Area ruang luncur yang terletak di bawah tanah. 10. Template Kumpulan tali lining untuk menentukan rangka lift. 11. Plumbing Sebuah proses penarikan tali baja tipis yang bertujuan untuk mencari dimana titik tengah dari pintu lift
12. Shaft Kerangka awal untuk membentuk rel luncur pada lift yang berbentuk lorong vertical. 13. Hoistway Sebuah rel luncur untuk tempat lift naik dan turun. 14. Balok cor Balok yang sudah dilapisi cor semen yang dibuat sebagai rangka dalam rel luncur. 15. Saklar pembatas Alat yang digunakan sebagai pembatas beban listrik untuk saklar agar tidak terjadi konsleting. 16. Katrol sangkar Sebuah katrol untuk mengangkat sangkar naik dan turun dalam lorong lift. 17. Rope Tali penarik sangkar lift yang terbuat dari belitan kawat baja. 18. Gearbox Sebuah gear penggerak untuk menguatkan katrol saat sangkar lift diangkut dan diturunkan. 19. Hook Katrol yang digunakan sebagai penyangga utama lift. 20. Braket Pengait yang mengikat rangka awal rel kabin pada setiap 2,5 meter jarak rangka. 21. Steiger Suatu struktur sementara yang terbuat dari pipa yang digunakan untuk menyangga manusia dan material dalam konstruksi gedung atau bangunan-bangunan besar.
22. Buffer counterweight Per gas yang ada pada counterweight yang berfungsi sebagai penyangga dari bobot imbang. 23. Frame counterweight Kerangka yang menjadi bingkai dari seluruh bentuk counterweight. Bentuknya seperti sebuah bingkai persegi panjang pada umumnya. 24. Jamb Pagar penyangga pintu lift saat buka dan tutup yang ada di pinggir kanan dan kiri lorong. Pagar ini berfungsi sebagai penguat pintu dalam agar lebih aman dalam proses penggunaan lift. 25. Pipa Hidrolik Pipa berbentuk segienam pada ujungnya yang berfungsi sebagai penahan benturan saat lift terjatuh dari atas. 26. Batas Travel Batas tempat seharusnya lift berhenti di tiap lantai.