Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Kabinuang Dalam Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Diskusi Kelas

dokumen-dokumen yang mirip
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN 1 BALE DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Penggunaan Alat Peraga Konkrit Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN No. 3 Ogoamas I Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di Kelas V SDN 1 Balukang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Wahida, Lestari, M.P. Alibasyah, dan Minarni Rama Jura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 9 MAMBORO PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI. Oleh WAHDANIA* ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Luok Manipi Pada Pokok Bahasan Gaya Melalui Penerapan Metode Demonstrasi

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Peningkatan Kemampuan Siswa Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas III SDN 08 Paleleh

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Meggunakan Alat Peraga Pada Pembelajar Gerak Benda Bidang Studi IPA Di Kelas 1 SDN No 3 Siboang

Bahmid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Tentang Jual Beli Melalui Metode Diskusi Untuk Pelajaran IPS Di Kelas V SD Inpres 2 Kasimbar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Penerapan Metode Demonstrasi di Kelas III SD Inpres Laemanta

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Nur Azizah, Sitti Nuryanti, dan Minarni Rama Jura. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Berbantuan Media Gambar di Kelas IV SD Inpres 15 Wara Pantoloan

BAB III METODE PENELITIAN

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN NO. 1 OTI MENULIS SURAT DINAS MELALUI PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI.

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 1 Balingara Pada Materi Volume Kubus Dan Balok

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA IPA KELAS V SD. Nurlianah SD Negeri Lengkongwetan I

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN X

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN KALIMAT TANYA PADA SISWA KELAS V SDN 1 LABEAN MELALUI METODE LATIHAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 10 ISSN X. Nur Afni

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Penerapan Metode Eksperimen pada Materi Sifat Cahaya Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 1 Balukang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

Penggunaan Metode Inquiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 2 Bora

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN 19 BOKAT KABUPATEN BUOL

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 9 Bokat Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Sri Listia Wati,Najamuddin Laganing, dan Yusdin Gagaramusu ABSTRAK

Penerapan Media Gambar Pada Mata Pelajaran Sains Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Lakea

Peningkatan Kemampuan Siswa Berbicara Melalui Metode Bermain Peran Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SDN Lampasio

Penerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VII A SMPN. 1 Waway Karya

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN KELAS V MELALUI METODE DISKUSI DI SDN NO 1 LOLI DONDO

Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Siswa Kelas IV SDN 1 Siwalempu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar di Kelas IV SDN 9 Bunobogu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas III SDN Inpres Tunggaling

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

Heri Hermawan, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Ainun Sampede, Mohammad Jamhari, dan Amiruddin Kade. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Transkripsi:

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Kabinuang Dalam Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Diskusi Kelas Musripan Abd Muis, Lilies, dan Mohammad Jamhari Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Kabinuang, dengan tujuan untuk meningkatkan belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode Diskusi Kelas. Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa. Penelitian ini dilaksanakan selama dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan dan (4) refleksi. Instrument penelitian menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran, serta pemberian tes yaitu tes awal, siklus I dan siklus II. Dari penelitian yang dilaksanakan diperoleh peningkatan aktivitas belajar setelah dilaksanakan tindakan. Hasil penelitian pada saat tes awal Ketuntasan Klasikal 26,66 dari 30 siswa, dimana 8 siswa yang tuntas dan Daya Serap Individu 43,33 %. Pada siklus I Ketuntasan Klasikal 33,33 % dari 30 siswa, dimana 10 siswa yang tuntas, dan Daya Serap Individu 47,33%, nilai Observasi siswa 87,5%, Observasi Guru 83,33% dalam kategori penilaian baik. Pada siklus II Ketuntasan Klasikal meningkat 40%, dimana 30 siswa dan yang tuntas 12 siswa. Dan Daya Serap Individu 51,33 %, Observasi siswa 92%, dan Observasi Guru 91,66% dalam kategori sangat baik. Dari peningkatan ketuntasan secara klasikal yang diperoleh siswa, dapat disimpulkan bahwa metode Diskusi Kelas dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kata Kunci: Menggunakan Metode Diskusi Kelas. I. PENDAHULUAN Guna mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, peserta didik harus aktif mengembangkan potensi siswa agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara, sehingga dalam melaksanakan prinsip penyelenggaraan pendidikan harus sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Slavin menegaskan bahwa teori perkembangan Piaget mewakili Kostruhtivisme yaitu: mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. 66

Menurut Suharsani Arikunto (2006) Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajran. Anak didik kurang terdorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir. Proses pembelajaran di dalam kelas hanya sebatas kemampuan anak untuk menghafal informasi, tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya untuk menghubungkannya dengan kehidupan seharihari. Akibatnya ketika anak didik lulus dari sekolah, mereka berfikir secara teoritis tetapi miskin aplikasi. Gejala-gejala semacam ini merupakan gejala umum dari hasil proses pendidikan kita. Pendidikan di sekolah terlalu menjelajali otak anak dengan berbagai bahan ajar yang harus dihafal. Pendidikan kita tidak diarahkan untuk membangun dan mengembangkan karakter, potensi, serta proses pembelajaran dengan metode diskusi akan member peluang pada siswa untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran walaupun guru masih menjadi kendala utama. Menurut Anwar (2005:8-9). Diskusi dapat dilaksanakan dalam dua bentuk yakni diskusi kelompok kecil (Small Group Discussion) dan diskusi kelas. Metode diskusi yang melibatkan semua siswa di dalam kelas baik dipimpin secara langsung oleh gurunya atau dilaksanakan oleh seorang atau beberapa pemimpin diskusi yang dipilih langsung oleh guru dengan tujuan untuk memberikan motivasi kepada siswa agar dapat berkomunikasi secara lisan, memberikan informasi yang telah dimiliki dan mengembangkan sikap saling hormat-menghormati dan tenggang rasa terhadap pendapat orang lain dalam rangka mengembangkan kecerdasan siswa. Saat ini hasil belajar siswa kelas V (lima) SDN 2 Kabinung masih tergolong rendah. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil belajar dari 30 siswa, sebagian besar siswa mendapatkan nilai rendah pada saat pembelajaran mata pelajaran IPA. Rata-rata siswa dikelas V (lima) belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM). Siswa hanya mendapatkan nilai rata-rata 60 dan hal tersebut belum memenuhi standar KKM, dimana KKM di SDN 2 Kabinuang adalah 70. Oleh karena itu dalam penelitian ini, peneliti ingin meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode diskusi kelas, karena metode diskusi dapat 67

menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka dapat saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik, serta membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya sendiri serta membiasakan bersikap toleransi (Djamarah, 2000). II. METODE PENELITIAN Desain penelitian ini mengacu pada alur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart (Wardani, 2007) yang meliputi 4 komponen, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pelaksanaan tindakan yang dimaksud adalah sebagai berikut: Keterangan: 0. Refleksi awal 1. Rencana tindakan 2. Pelaksanaan 3. Observasi 4. Refleksi 5. Rencana revisi 6. Pelaksanaan 7. Observasi 8. Refleksi a. Siklus I b. Siklus II Gambar 1. Diagram alur desain penelitian diadaptasi dari model Kemmis dan Mc. Taggart (Wardani, 2007). Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN 2 Kabinuang. Subjek penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas V (lima) yang berjumlah 30 orang dimana murid laki-laki sebanyak 15 orang dan murid perempuan sebanyak 15 orang. Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan Rencana Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat yaitu dengan menggunakan metode diskusi kelas, teknik yang 68

digunakan dalam menganalisis data dan menentukan persentase tingkat aktivitas dan ketuntasan belajar (Depdiknas, 2003). Teknik analisis data kualitatif dilakukan dengan cara mengelompokan data aspek guru dan aspek siswa. Tehnik ini dikembangkan oleh Miles dan Huberman (Kunandar, 2008:101) yang terdiri dari tiga aspek tahap kegiatan yang dilakukan secara berurutan, yaitu mereduksi data, menarik kesimpulan verifikasi data. Dan data kuantitatif diperoleh dari tes awal dan tes akhir, data tersebut kemudian diolah dan dinyatakan dalam bentuk persentase yang dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 1. Daya Serap Individu skor yang diperoleh siswa Daya Serap Individu = X 100% skor Maksimal soal Siswa dikatakan tuntas belajar secara individu jika daya serap individu lebih dari atau sama dengan 65%. 2. Ketuntasan Belajar klasikal Jumlahsiswa yang tuntas Ketuntasan Belajar Klasikal = X 100% Jumlahsiswa seluruhnya Siswa dikatakan tuntas belajar jika persentase ketuntasan belajar klasikal lebih dari atau sama dengan 85%. Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan ini meliputi indikator proses dan hasil dengan menggunakan metode diskusi kelas dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas V (lima). Adapun kriteria standar keberhasilan dari segi indikator hasil ditentukan dengan merujuk pada pendapat Nurkancana (dikutip dari Herman, 2008:39). Tingkat keberhasilan tersebut dapat dilihat dibawah ini. Kriteria tingkat aktivitas guru dan siswa dapat ditentukan menggunakan rumus sebagai berikut: 85% NR < 100% : sangat baik 65% NR < 70% : Baik 55% NR < 65% : Cukup 35% NR < 55% : Kurang 0% NR < 35% : Sangat kurang 69

Indikator keberhasilan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah apabila SDN 2 Kabinuang selama pembelajaran menunjukan daya serap klasikal diatas 65% serta ketuntasan belajar klasikal rata-rata 70%, dari jumlah siswa 30 orang. Ketentuan ini sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang berada dalam kategori baik. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan tindakan dilaksanakan secara bersiklus dan terdiri dari empat tahap, ke empat tahap yaitu (1) Perencanaan: Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA materi fungsi alat-alat tubuh yang di ajarkan kepada siswa. Membuat lembar observasi terhadap guru dan siswa selama proses belajar mengajar di kelas V SDN 2 Kabinuang dan membuat lembar kegiatan dan menyiapkan materi fungsi alat-alat tubuh manusia yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar dan peneliti menyiapakan lembar tes pra tindakan. (2) Pelaksanaan: tindakan: Kegiatan yang di laksanakan pada tahap ini didasarkan pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang di siapkan oleh peneliti. (3) Observasi/Pengamatan: Pengamatan di lakukan selama kegiatan pembelajaran dilakukan di laksanakan dan dilakukan oleh teman sejawat. Pengamatan ini mencangkup aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, kendalakendalan siswa dalam pembelajaran dan mengamati guru dalam proses pembelajaran dengan mengunakan lembar observasi dan nilai hasil ketja siswa. (4) Refleksi: Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah direfleksikan dan menganalisis data yang di peroleh pada tahap observasi. Berdasarkan hasil analisis data dilakukan secara refleksi guna melihat kekurangan dan kelebihan yang terjadi pada saat pembelajaran diterapkan kepada siswa. Apakah kegiatan yang dilakukan dapat meningkat hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas V SDN 2 Kabinuang. hasil refleksi akan digunakan acuan untuk merencanakan tindakan yang lebih efektif pada siklus berikutnya. 1. Pelaksanaan Pelaksanaan Tindakan Siklus I 70

No Nama Siswa Tabel 1. Hasil Belajar Siswa Siklus I Skor Perolehan Setiap Soal Total Nilai Ketuntasan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ya Tidak 1 M 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 2 20 2 I 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 4 40 3 R 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 6 60 4 A 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 7 70 5 H 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 5 50 6 G 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 20 7 M 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 80 8 K 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 5 50 9 S 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 10 10 A 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8 80 11 E 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 4 40 12 I 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 7 70 13 A 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 3 30 14 M 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 5 50 15 E 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 5 50 16 M 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 80 17 M 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 6 60 18 M 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 5 50 19 Y 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 5 50 20 N 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 20 21 N 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 3 30 22 N 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 7 70 23 N 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 5 50 24 N 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 2 20 25 S 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 3 30 26 S 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 8 80 27 P 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 5 50 28 M 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 4 40 29 F 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 3 30 30 A 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 7 70 Jumlah 142 1420 10 20 Keterangan: Skor Maksimal : 10 Jumlah Skor Tuntas : 10 siswa dari 30 71

skor yang diperoleh siswa Daya Serap Individu : X 100% skor Maksimal soal 1420 x 100% = 47,33% 30x10 Ketuntasan Klasikal : Jumlahsiswa yang tuntas Jumlahsiswa seluruhnya 10 x 100% = 33,33% 30 X 100% Berdasarkan hasil pelaksanaan tes siklus dengan hasil pembelajaran dengan melalui metode diskusi kelas dapat meningkatkan kemampuan pemahaman siswa. Dilihat dari persentase ketuntasan klasikal 33,33% menunjukan adanya perubahan dan peningkatan hasil belajar siswa dapat di lihat dari nilai daya serap individu 47,33%. 2. Hasil Observasi Siswa Siklus I No Nama Siswa Tabel 2. Hasil Observasi Siswa Siklus I Hasil Indikator 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jmlh Skor Jmlh Skor Maksimal Presentase Nilai Ratarata % 1 M 3 3 4 3 3 3 2 2 2 2 27 40 67,5 % 2 I 2 2 3 4 3 3 3 2 4 4 28 40 70 % 3 R 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 31 40 77,5 % 4 A 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 32 40 80 % 5 H 2 3 2 4 3 3 3 2 2 2 26 40 65 % 6 G 2 3 3 3 3 4 3 4 3 2 30 40 75 % 7 M 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 29 40 72,5 % 8 K 2 2 3 3 4 3 3 3 3 2 28 40 70 % 9 S 3 3 3 2 4 3 2 2 2 2 26 40 65 % 10 A 3 3 3 4 5 4 3 3 3 2 35 50 70 % 11 E 3 3 2 4 4 3 3 4 2 2 30 40 75 % 12 I 3 3 4 4 4 5 4 5 3 3 40 50 80 % 13 A 2 3 5 4 3 3 2 3 2 2 30 50 60 % Ket 72

14 M 3 5 5 3 2 2 3 3 4 3 33 50 66 % 15 E 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 33 40 82,5 % 16 M 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 35 40 87,5 % 17 M 3 3 4 3 3 3 4 4 2 2 31 40 77,5 % 18 M 2 2 2 2 2 2 3 3 4 2 24 40 60 % 19 Y 3 2 3 2 2 4 3 2 3 3 27 40 67,5 % 20 N 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 28 40 70 % 21 N 3 2 3 3 3 5 5 4 5 3 33 50 66 % 22 N 2 4 4 4 5 3 3 4 4 3 36 50 72 % 23 N 3 3 3 4 6 5 3 3 3 3 36 60 60 % 24 N 2 3 2 3 4 2 3 3 2 3 27 40 67,5 % 25 S 3 2 5 5 4 3 2 3 4 2 35 50 70 % 26 S 3 3 4 6 4 4 3 3 6 3 39 60 65 % 27 P 3 3 4 3 3 3 5 4 2 2 32 50 64 % 28 M 3 4 3 3 6 5 3 3 3 3 36 60 60 % 29 F 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 27 40 67 % 30 A 4 3 3 4 5 3 4 4 3 3 40 40 80 % Rumus = jumlah skor x 100% = 35 = 87,5 % Skor maksimal 40 Berdasarkan data observasi aktivitas siswa pada tabel diatas, dapat dilihat hasil yang diperoleh bahwa secara umum aspek yang diamati aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah masuk kategori baik dengan skor sebanyak 35 dan skor maksimal 40 dan presentase yang diperoleh 87,5% maka dari hasil tersebut masuk dalam kategoro sangat baik. 3. Hasil observasi guru siklus I 73

Tabel 3. Hasil Observasi Guru Siklus I No Aspek yang dinilai Skor yang diperoleh 1 Menyampaikan tujuan pembelajaran 3 2 Memotivasi siswa 4 3 Menyajikan informasi atau materi diskusi dan tanya jawab kepada siswa dengan bahasa sederhana dan dapat 3 dipahami oleh siswa 4 Menyakan kepada siswa tentang hal-hal yang belum mereka pahami terkait penjelasan guru 3 5 Memberikan tugas pada siswa terkait materi yang 3 diajarkan 6 Memanfaatkan waktu dengan baik 4 Jumlah skor diperolehan 20 Skor maksimal = aspek yang dinilai x jumlah sangat baik 24 yang dicapai Persentase = jumlah perolehan : skor maksimal x 100% 83,33% Kategori Baik Rumus = jumlah skor x 100% = 20 = 83,33 % Skor maksimal 24 Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa hasil observasi aktivitas guru pada beberapa aspek sudah baik. Dari hasil observasi tersebut menunjukan skor yang diperoleh sebesar 20 dengan skor maksimal 24 dan presentasenya adalah 83,33% hasil observasi aktivitas guru masuk dalam kategori baik. Hal ini menunjukan penguasaan guru dalam menggunakan metode diskusi kelas mata pelajaran IPA di kelas V SDN 2 Kabinuang sudah masuk kategori baik. 4. Pelaksanaan Tindakan Siklus II 74

No Nama Siswa Tabel 4. Belajar Siswa Siklus II Skor Perolehan Setiap Soal Total Nilai Ketuntasan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ya Tidak 1 M 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 7 70 2 I 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 5 50 3 R 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 4 40 4 A 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90 5 H 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 6 60 6 G 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 7 70 7 M 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 7 70 8 K 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 5 50 9 S 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 2 20 10 A 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 11 E 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 10 12 I 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 7 70 13 A 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 4 40 14 M 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 6 60 15 E 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 2 20 16 M 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 17 M 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 4 40 18 M 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 4 40 19 Y 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 4 40 20 N 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 5 50 21 N 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 10 22 N 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 7 70 23 N 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 5 50 24 N 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 3 30 25 S 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 5 50 26 S 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 70 27 P 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 2 20 28 M 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 4 40 29 F 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 4 40 30 A 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90 Jumlah 154 1540 12 18 Keterangan: Skor Maksimal : 10 Jumlah Skor Tuntas : 12 siswa dari 30 skor yang diperoleh siswa Daya Serap Individu : X 100% skor Maksimal soal 75

1540 x 100% = 51,33 % 30x12 Jumlahsiswa yang tuntas Ketuntasan Klasikal : X 100% Jumlahsiswa seluruhnya 12 x 100% = 40 % 30 Dari hasil pelaksanaan siklus II dapat di jelaskan bahwa dengan menggunakan metode diskusi kelas siswa keseluruhan mengalami peningkatan kemampuan pemahaman siswa Ketuntasan Klasikal 40% dan Daya Serap Individu 51,33%. 5. Hasil observasi guru siklus II: No Tabel 5. Hasil Observasi Guru Siklus II Aspek yang dinilai Skor yang diperoleh 1 Menyampaikan tujuan pembelajaran 4 2 Memotivasi siswa 4 3 Menyampaikan informasi atau materi diskusidan tanya jawab kepada siswa dengan bahasa sederhana dan dapat 3 dipahami oleh siswa 4 Menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang belum mereka pahami terkait penjelasan guru 3 5 Memberikan tugas pada siswa terkait materi yang diajarkan 4 6 Memanfaatkan dengan baik 4 Jumlah skor perolehan 22 Skor maksimal = aspek yang dinilai x jumlah sangat baik yang dicapai 24 Persentase = jumlah perolehan : skor maksimal x 100% 91,66% Kategori Rumus = jumlah skor x 100% = 22 = 91,66 % Skor maksimal 24 Baik Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa hasil observasi aktivitas guru pada beberapa aspek sudah sangat baik. Dari hasil opservasi menunjukan pada siklus II, skor perolehan 22 dan skor maksimal 24 sedangkan presentase 91,66%, hasil 76

observasi aktivitas guru pada siklus II masuk dalam kategori sangat baik. Bahwa penguasaan guru memberikan materi kepada siswa dalam mata pelajaran IPA melalui metode diskusi kelas sudah masuk dalam kategori sangat baik. 6. Hasil observasi siswa siklus II: No Nama Siswa Tabel 6. Hasil Observasi Siswa Siklus II Hasil Indikator 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jmlh Skor Jmlh Skor Maksimal Presentase Nilai Ratarata % 1 M 3 4 5 2 4 5 3 3 3 3 35 50 70 % 2 I 3 3 3 4 4 3 3 4 2 2 38 40 77,5 % 3 R 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 29 40 72,5 % 4 A 4 3 3 4 5 4 4 4 3 3 40 50 80 % 5 H 5 6 6 7 6 5 7 7 5 5 59 70 84,28 % 6 G 4 3 5 5 4 4 3 4 4 3 39 50 78 % 7 M 7 6 4 6 5 7 6 5 2 3 56 70 80 % 8 K 5 6 7 6 6 5 4 5 3 3 50 70 71,42 % 9 S 4 4 5 5 4 6 5 5 3 3 47 60 78,33 % 10 A 3 3 2 4 4 3 3 4 2 2 30 40 75 % 11 E 3 3 3 3 5 2 3 5 4 4 35 50 70 % 12 I 6 6 5 3 4 5 5 4 4 4 46 60 90 % 13 A 4 6 6 5 4 3 4 4 5 3 44 60 73,33 % 14 M 5 5 4 4 4 4 6 5 5 4 50 60 92 % 15 E 4 5 3 4 4 5 3 5 7 7 54 70 77,14 % 16 M 6 5 5 7 6 6 5 4 3 3 50 70 71,42 % 17 M 3 3 3 2 4 5 3 4 5 3 35 50 70 % 18 M 4 4 2 4 5 3 3 4 4 3 36 50 72 % 19 Y 3 5 3 6 5 6 4 4 6 3 45 60 75 % 20 N 5 4 4 4 3 4 5 5 3 3 40 50 80 % 21 N 4 4 5 5 4 5 3 3 3 3 41 50 82 % 22 N 4 3 3 4 5 4 4 4 3 3 40 50 80 % 23 N 4 4 3 3 3 6 4 6 6 5 45 60 75 % 24 N 4 5 3 5 4 4 5 3 7 7 54 70 77,14 % 25 S 3 3 4 5 4 6 4 4 4 4 41 60 68,33 % 26 S 4 4 4 5 5 4 3 5 6 6 46 60 92 % 27 P 4 3 3 3 5 6 6 6 4 4 45 60 75 % 28 M 5 6 5 4 5 5 4 4 3 3 44 60 73,33 % 29 F 3 4 3 3 3 3 5 4 3 3 35 50 70 % 30 A 5 5 6 5 5 6 5 5 4 4 50 60 83,33 % Ket 77

Rumus = jumlah skor x 100% = 50 = 92 % Skor maksimal 69 Berdasarkan data observasi aktivitas siswa pada tabel diatas, dapat dilihat hasil yang diperoleh bahwa secara umum aspek yang diamati mengidentivikasikan aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah masuk dalam kategori sangat baik dengan skor perolehan 50 dan skor maksimal 69. Prentase yang diperoleh 92 % dari hasil tersebut masuk dalam kategori sangat baik. Pembahasan Untuk meningkatkan proses kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh guru. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar yang maksimal, upaya tersebut tidak lepas dari kegiatan pendidikan luar sekolah misalnya keluarga, agama dan pendidikan pemuda yang lain. Separti yang di kemukan Dimyanti (2003 : 102). Bahwa, upaya pembelajaran menjadi bermakna bila siswa di harapkan untuk memecahkan masalah. Dan Menurut Anwar (2005:8-9) mengemukakan tentang tes prestasi belajar bila dilihat dari tujuannya yaitu mengungkapkan keberhasilan seseorang dalam belajar yang disusun secara rinci bisa memaksimalkan subjek dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang diajarkan kepada siswa menjadi bermakna bila guru mampu memutuskan segala kemampuan mental siswa dalam program pembelajaran sehingga siswa merasa memiliki nilai dan kemampuan dalam proses pembelajarannya dan dapat memberikan manfaat bagi siswa. Berdasarkan peningkatn proses pembelajaran pada siklus I dengan menggunakan metode diskusi kelas dan tanya jawab di SDN 2 Kabinuang yang berpedoman pada hasil evaluasi maka untuk dapat mengetahui hasil perolehan siswa dapat dilihat pada indikator yang ditentukan. Peningkatan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dijelaskan sebagai berikut: (1) Tes hasil belajar siswa: Pada tes awal tuntas belajar klasikal siswa sebelum penelitian ini adalah 26,66 % dengan jumlah siswa yang tuntas 8 orang dari 30 siswa. Setelah diadakan pelaksanaan tindakan siklus I, tuntas belajar klasikal siswa mencapai 33,33 % dengan jumlah siswa yang tuntas 10 orang dari 30 siswa. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari Pra tindakan ke Siklus I. Presentase tuntas klasikal pada 78

siklus I ini belum mencapai indicator keberhasila. Dalam hal tersebut peneliti masih perluh meningkatkan hasil belajar siswa. Sehingga perluh dilanjutkan pada siklus berikutnya yaitu siklus II untuk siklus II tuntas belajar klasikal siswa mencapai 40 % dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 12 orang dari 30 siswa. (2) Aktivitas Siswa: Aktivitas siswa menunjukan peningkatan dari Siklus I ke Siklus II dalam mengikutipembelajaran, rata-rata dalam kategori baik dan sangat baik. Peningkatan ini terjadi karena kelemahan-kelemahan disiklus I dapat diminimalisir. Siklus I memperoleh presentase rata-rata 82,5 % dan mengalami peningkatan pada siklus II dengan presentase rata-rata sebesar 92 %. (3) Aktifitas Guru : aktivitas guru pada pelaksanaan KKM menurut peneliti dalam kategori baik pada siklus I dan kategori sangat baik pada siklus II. Siklus I memperoleh presentase ratarata 83,3 % dan mengalami peningkatan pada siklus II dengan presentase rata-rata sebesar 87,5 %. IV. PENUTUP Kesimpulan Penggunaan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) selama dua siklus dalam proses belajar mengajar dengan penerapan metode diskusi yang mengalami peningkatan hasil belajar siswa kelas V SDN 2 Kabinuang. Dari Pra Tindakan Siklus I dan Siklus II, berdasarkan peningkatan tersebut daya serap klasikal Pra Tindakan ke Siklus I sebesar 33,33% dan daya serap individu 47,33% pada siklus II ketuntasan klasikal 40% dan Daya Serap Individu 51,33%. Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan penggunaan metode diskusi kelas dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berdiskusi. Adapun bagian dari kesimpulannya adalah selama pembelajaran di kelas menggunakan metode diskusi merupakan cara yang paling praktis yang tidak memerlukan persiapan yang rumit, namun kenyataannya memudahkan bagi guru tapi rumit bagi siswa dan hasil yang diperoleh masih sangat minim. 79

Saran Sehubungan dengan kesimpulan hasil penelitian di atas, maka saran yang dapat dikemukakan oleh peneliti adalah: (1) Dalam melakukan penelitian melalui penerapan metode diskusi perlu diadakan persiapan yang maksimal agar pencapaian hasil belajar dapat sesuai yang diharapkan. (2) Pembelajaran dengan metode diskusii memerlukan banyak waktu, maka dalam pelaksanaannya peneliti diharapkan dapat mengefektifkan waktu dengan sebaik-baiknya. (3) Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya telah dimengerti betul oleh siswa, agar tugas dapat dilaksanakan secara baik. DAFTAR PUSTAKA Arikonto (2006), Sains SD Kelas 5. Jakarta Erlangga. Anwar (2005), Buku Ajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 1. UUP PGSD Makassar: FIP UNM. Jamarah (2000). Asas-Asas Kurikulum. Cet,II; Jakarta: Bumi Aksara. Kunandar (2008), Ilmu Pengetahuan Alam 5 untuk SD/MI. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Herman (2008), Senang Belajar Pengetahuan Alam untuk Kelas V. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Dimyanti (2003), Penelitian Tindakan Kelas. Palu: Edukasi Mitra Grafika. 80