I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA PEMERINTAH KOTA DENPASAR DALAM MENGATASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KUMUH DI KOTA DENPASAR

Pranata Pembangunan Pertemuan 1 Pembangunan di Kawasan Hijau. Sahid Mochtar, S.T., MT. Ratna Safitri, S.T., M.Ars.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat di seluruh wilayah Indonesia. Pembangunan-pembangunan

DASAR PERTIMBANGAN HAKIM TERHADAP PEMIDANAAN ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA MENGEKSPLOITASI EKONOMI ATAU SEKSUAL ANAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JURNAL. Diajukan oleh : DIYANA NPM : Program Studi : Ilmu Hukum Program Kekhususan : Hukum Pertanahan dan Lingkungan Hidup FAKULTAS HUKUM

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring majunya perkembangan jaman, seiring itu pula perkembangan terjadi di

ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK DI KOTA BITUNG

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 27 TAHUN 2011 TERKAIT BANGUNAN DI RUANG TERBUKA HIJAU KOTA DENPASAR

PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN IZIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH UNTUK PERUMAHAN DI KOTA DENPASAR

TINJAUAN HUKUM PENDIRIAN BANGUNAN PADA JALUR HIJAU

Pembangunan Geodatabase Ruang Terbuka Hijau Kota Bandung

LAMPIRAN V KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI KOTA MEDAN. Kualitas yang diharapkan

ANALISIS PERUBAHAN LAHAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KECAMATAN TEGALREJO DAN KECAMATAN WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN

MATA KULIAH PRASARANA WILAYAH DAN KOTA I (PW ) Jur. Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota diartikan sebagai suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang

SKRIPSI OLEH : I GUSTI NGURAH AGUNG DARMASUARA NIM

Perhitungan Ruang Terbuka Hijau Perkotaan Jenis Publik (Studi Kasus : Kota Surakarta)

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

I. PENDAHULUAN. sebagai bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non alami

PELAKSANAAN PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE DALAM MEWUJUDKAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA DENPASAR

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 31 TAHUN 2013

I. PENDAHULUAN. heterogen serta coraknya yang materialistis (Bintarto,1983:27). Kota akan selalu

Oleh Ni Nyoman Ismayani I Ketut Westra Anak Agung Sri Indrawati Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

PENEGAKAN HUKUM PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA DENPASAR

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

HAK MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI PROGRAM BANK SAMPAH DI KOTA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap penduduk kota maupun penduduk dari wilayah yang menjadi wilayah

Sekretariat : BAPPEDA KOTA BOGOR, Lantai 3 Jl. Kapten Muslihat No Bogor

WALI KOTA BONTANG PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota seringkali menyebabkan terjadinya perubahan kondisi ekologis lingkungan perkotaan yang

SCAFFOLDING 1 (2) (2012) SCAFFOLDING. IDENTIFIKASI RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK KOTA REMBANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kota adalah daerah permukiman yang terdiri atas bangunan rumah

BAB II RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA BINJAI. 2.1 Penggunaan Lahan Di Kota Binjai

Pembangunan (Jakarta: Universitas Trisakti,2005), hal Dalam Penjelasan Pasal ayat 5 Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 1999 tentang Rencana

ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU KECAMATAN KOTA TENGAH KOTA GORONTALO. Sri Sutarni Arifin 1. Intisari

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 9. Klasifikasi dan Sebaran Land Use/Land Cover Kota Bogor Tahun 2003 dan 2007

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 47 TAHUN 2011.

MEMUTUSKAN : : PERATURAN DAERAH TENTANG PENGELOLAAN RUANG TERBUKA HIJAU.

Ketentuan Umum Istilah dan Definisi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah suatu bentuk ruang terbuka di kota (urban

PENDAHULUAN. banyaknya daerah yang dulunya desa telah menjadi kota dan daerah yang

RUANG TERBUKA HIJAU DI KECAMATAN KEMILING KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2016 (JURNAL) Oleh FADELIA DAMAYANTI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA. Keserasian Kawasan. Perumahan. Pemukiman. Pedoman.

2. Tata Ruang adalah wujud struktur dan pola pemanfaatan ruang baik yang direncanakan maupun tidak (Kamus Tata Ruang, Ditjen Cipta Karya, 1997).

PENJELASAN A T A S PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG

STUD1 RUANG TERBUKA HIJAU DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA BERDASARKAN PENDEKATAN KEBUTUHAN OKSlGEN

STUD1 RUANG TERBUKA HIJAU DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA BERDASARKAN PENDEKATAN KEBUTUHAN OKSlGEN

UPAYA HUKUM PEMERINTAHAN KABUPATEN BADUNG DALAM MEMPERTAHANKAN TANAH PERTANIAN DI DAERAH BADUNG

2016 KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERD ASARKAN JUMLAH PEND UD UK D I KECAMATAN JATINANGOR KABUPATEN SUMED ANG

Penataan Ruang. Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian

Pengendalian pemanfaatan ruang

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG RUANG TERBUKA DI KELURAHAN TAMANSARI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

Rencana Tata Ruang Wilayah kota yang mengatur Rencana Struktur dan

WALIKOTA LANGSA PROVINSI ACEH QANUN KOTA LANGSA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN HUTAN KOTA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

PENGATURAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN UNTUK LAHAN PERMUKIMAN DI KABUPATEN BADUNG

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

PEDOMAN TEKNIS PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH

LEMBARAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 16 TAHUN 2013 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN RUANG TERBUKA HIJAU

BAB I. PENDAHULUAN A.

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2014 NOMOR 6 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

PELAKSANAAN JUAL BELI TANAH YANG BELUM BERSERTIFIKAT DI DENPASAR

WALIKOTA PALANGKA RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI

I. PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional yang

ARAHAN POLA PENYEBARAN RUANG TERBUKA HIJAU IBUKOTA KECAMATAN TADU RAYA KABUPATEN NAGAN RAYA, NAD. Oleh : Linda Dwi Rohmadiani

ANALISIS MENGENAI TAMAN MENTENG

ANALISIS RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK DI KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN (Jurnal) Oleh KIKI HIDAYAT

BAB I. Dewasa ini, tata ruang wilayah menjadi salah satu tantangan pada. penduduk yang cukup cepat juga. Pertumbuhan penduduk tersebut berimbas

II. TINJAUAN PUSTAKA Konversi Lahan Konversi lahan merupakan perubahan fungsi sebagian atau seluruh

PENDAHULUAN Latar Belakang

INDIKATOR PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN PEMANFAATAN RUANG KOTA GORONTALO TAHUN

BAB VI RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN TAMAN SEBAGAI PELESTARIAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DI KOTA JAMBI OLEH DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Ruang wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI WILAYAH KOTA SUKABUMI

BAB I PENDAHULUAN. penyedia fasilitas pelayanan bagi masyarakat. Lingkungan perkotaan merupakan

TENTANG PEDOMAN DAN STÁNDAR TEKNIS UNTUK PELAYANAN PEMANFAATAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 11 TAHUN

EKSISTENSI OTONOMI DESA PAKRAMAN PADA MASYARAKAT ADAT DI BALI

28 Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. permukaan tanah dan atau air (Peraturan Pemeritah Nomor 34 Tahun 2006).

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Oleh: Tarsoen Waryono **) Pendahuluan

ANALISIS PEMBANGUNAN PERKOTAAN DALAM PERSPEKTIF GREEN ECONOMIC DEVELOPMENT

PENDAHULUAN. Kota adalah suatu wilayah yang akan terus menerus tumbuh seiring

TIPOLOGI KEPEMILIKAN RTH DI PERKOTAAN TOBELO

PEDOMAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (Permen PU 06/2007)

Transkripsi:

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA DENPASAR DALAM HAL PEMANFAATAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA DENPASAR oleh A.A Sagung Istri Pramita Dewi A.A Sri Indrawati Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum, Universitas Udayana ABSTRAK Pertumbuhan penduduk yang dibarengi dengan kebutuhan ruang menunjukan peningkatan yang sangat pesat. Kondisi ini mengakibatkan dibutuhkannya informasi ruang, salah satunya informasi ruang terbuka hijau. Dengan dibutuhkannya informasi ruang terbuka hijau maka dikeluarkannya Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 27 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Denpasar yang di dalam peraturan tersebut ditentukan pada Pasal 37 ayat (1) huruf e dan pada Pasal 42. Permasalahan yang timbul adalah apa yang menjadi dasar pertimbangan Pemerintah Kota Denpasar menetapkan Ruang Terbuka Hijau dan bagaimana mengupayakan hak masyarakat atas tanahnya yang diperuntukan sebagai Ruang Terbuka Hijau. Kesimpulan yang didapat adalah Pola Pemanfaatan Ruang dijadikan dasar oleh Pemerintah Kota Denpasar dalam menetapkan Ruang Terbuka Hijau dan mengeluarkan Surat Keputusan Walikota Denpasar No. 188.45/303/HK/2010 tentang Pemberian Kompensasi Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan yang Tanahnya Ditetapkan sebagai Ruang Terbuka Hijau. Dalam membahas permasalahan ini digunakan metode yuridis empiris, karena mendekati masalah dari peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kenyataan yang ada dalam masyarakat serta dengan sifat penelitian deskritif analitis. Kata Kunci : Pemerintahan, Tata Ruang, Ruang Terbuka Hijau, Implementasi ABSTRACT Population growth coupled with the need to show a very rapid increase. These conditions resulted in a need for information, one green open space information. With the information needed green space then issued Regulation No. 27 Denpasar 2011 on Spatial Planning in Denpasar that the regulations specified in Article 37 paragraph (1) letter e and in Article 42. The problem that arises is what is the basis for consideration of Denpasar Government sets green open space and how do we ensure people's right to land is designated as green open space. Tackling these problems Spatial Use relied upon by the Denpasar Government in setting green open space and the Mayor issued a Decree No. Denpasar. 188.45/303/HK/2010 on the Granting Compensation Payment Land and Building Tax Defined as the land is green open space. In discussing this issue juridical empirical method is used, as it approaches the issue of legislation in force and the reality that exists in society and the nature of the descriptive analytical study. Keyword: Governance, Spatial, Open Green Space, Implementation I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1

Ruang Terbuka Hijau (RTH), yang dimana merupakan area memanjang atau jalur dan atau mengelompok, yang penggunaanya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh tanaman secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. 1 Kebijakan pembangunan yang berupa peningkatan pelayanan khususnya di bidang tata ruang telah memberikan informasi lokasi ruang terbuka hijau yang sesuai dengan rencana tata ruang. Pembangunan merupakan upaya sadar yang dilakukan oleh manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. 2 Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 27 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Denpasar di dalamnya telah diatur tentang Ruang Terbuka Hijau yaitu dalam Pasal 37 ayat (1) huruf e dikatakan ruang terbuka hijau dimasukan ke dalam kawasan lindung. Ruang Terbuka Hijau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) huruf e tersebut diperjelas lagi dalam Pasal 42 ayat (1) yaitu Ruang Terbuka Hijau dikembangkan dalam bentuk area/kawasan maupun memanjang/jalur, yang didominasi oleh tumbuhan yang dibina untuk fungsi perlindungan habitat tertentu, dan atau sarana Kota, dan atau pengaman jaringan prasarana, dan atau budidaya pertanian. 1.2 Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui apa yang menjadi dasar pertimbangan Pemerintah Kota Denpasar menetapkan Ruang Terbuka Hijau dan bagaimana mengupayakan hak masyarakat atas tanahnya yang diperuntukan sebagai Ruang Terbuka Hijau. II. ISI MAKALAH 2.1 METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis empiris, karena mendekati masalah dari peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kenyataan yang ada dalam masyarakat. Dalam penelitian hukum dengan aspek empiris menggunakan data primer dan data sekunder, yang mana data sekunder terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. 3 Analisis 1 Pemerintah Kota Denpasar, 2010, Inventarisasi Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Kota Kecamatan Dentim dan Denut, Disertasi Dinas Tata Ruang dan Perumahan, Denpasar, hal. 1. 2 Bruce Mitchell, 2000, Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, hal. 1. 3 Soetriano Hadi, 2000, Metodologi Research, UGM, hal. 49. 2

terhadap bahan hukum dan data yang telah diperoleh dilakukan dengan cara deskriptis analitis. 2.2 HASIL DAN PEMBAHASAN 2.2.1 Pola Pemanfaatan Ruang Terkait Dengan Dasar Pertimbangan Pemerintah Kota Denpasar Menetapkan Ruang Terbuka Hijau. Pola pemanfaatan ruang ialah peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Berikut adalah pola pemanfaatan ruang sebagai dasar Pemerintah Kota Denpasar menetapkan Ruang Terbuka Hijau yakni : 4 a. Permukiman, pola permukiman di Kota Denpasar merupakan kombinasi antara permukiman tradisional dan pemukiman baru yang menyatu dengan aktivitas perkotaan. b. Fasilitas Umum, Sebaran fasilitas pendidikan, kesehatan, peribadatan merupakan kebutuhan untuk melayani warga Kota Denpasar dan penduduk pendatang atau penduduk di luar Kota. c. Persawahan, Kota Denpasar saat ini memiliki lahan sawah seluas 2.814 atau 22% dari total luas wilayah Kota Denpasar. S Fungsi Ruang Terbuka Hijau pada Rencana Pola Ruang menjadi Ruang Terbuka Hijau Publik dan Ruang Terbuka Hijau Privat di Kota Denpasar : POLA RUANG RTHK FUNGSI RTHK RTHK di kawasan lindung : Kawasan Sempadan Pantai Kawasan Sempadan Sungai Kawasan Waduk dan sekitar Waduk Kawasan Taman Hutan Raya RTHK Publik : Kawasan Sempadan Pantai Kawasan Sempadan Sungai Kawasan Waduk dan sekitar Waduk Kawasan Taman Hutan Raya Fasilitas Parkir Terbuka Taman Rekreasi Kota dan Lapangan Olahraga Kuburan dan Setra Taman Rekreasi Kawasan Pertanian yang dikembangkan sebagai ekowisata 4 Pemerintah Kota Denpasar, op.cit, hal. 19. 3

POLA RUANG RTHK RTHK di Kawasan Budidaya : Kawasan Pertanian Lahan Basah Kawasan Pertanian Lahan Kering dan Perkebunan Fasilitas Parkir Terbuka Taman Rekreasi Kota dan Lapangan Olah Raga Kuburan dan Setra Proporsi Koefisien Daerah Hijau (KDH) dari taman di lingkungan kawasan permukiman, perkantoran, perdagangan dan jasa lainnya Taman Rekreasi Taman-taman lingkungan, taman median jalan yang tidak dapat dideliniasi pada skala makro FUNGSI RTHK RTHK Privat : Kawasan Pertanian Lahan Basah Kawasan Pertanian Lahan Kering dan Perkebunan Proporsi Koefisien Daerah Hijau (KDH) dari taman di lingkungan kawasan permukiman, perkantoran, perdagangan dan jasa dan lainnya. Sumber : Pemerintahan Kota Denpasar Dinas Tata Ruang dan Perumahan Inventarisasi Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Kota Tabel tentang fungsi Ruang Terbuka Hijau diatas telah membagi dua kawasan yang diperuntukan untuk kawasan lindung dan kawasan budidaya, ini sesuai dengan pola pemanfaatan ruang. 2.2.2 Upaya Yang Dilakukan Oleh Pemerintah Kota Denpasar Terhadap Hak Masyarakat atas Tanahnya Yang Di Peruntukan Sebagai Ruang Terbuka Hijau Dalam Pasal 111 ayat (2) Peraturan Daerah Kota Denpasar No. 27 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Denpasar ditentukan sebagai berikut : Dalam pemanfaatan ruang, setiap orang wajib : a. menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan; b. memanfaatkan ruang sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang; c. mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin pemanfaatan ruang; dan d. memberikan akses terhadap kawasan yang oleh ketentuan peraturan perundang-undangan 4

Upaya yang dilakukan terhadap hak masyarakat atas tanahnya yang diperuntukan sebagai ruang terbuka hijau adalah dengan mengeluarkan Surat Keputusan Walikota Denpasar Nomor 188.45/303/HK/2010 tentang Pemberian Kompensasi Pembayaran Pajak Bumi Dan Bangunan Bagi Wajib Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Yang Tanahnya Ditetapkan Sebagai Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) Dengan Koefisien Daerah Terbangun (KDB) 0% (Nol Perseratus) Dan Daerah Civic Centre Serta Bagi Tanah Produktif Yang Diperuntukan Untuk Pertanian Di Kota Denpasar Dengan adanya Surat Keputusan tersebut diatas, hak masyarakat yang tanahnya diperuntukan sebagai ruang terbuka hijau mendapat kompensasi pembayaran pajak bumi dan bangunan dari Pemerintah Kota Denpasar. III. KESIMPULAN Dengan pembahasan diatas, dapat disimpulkan : 1. Yang menjadi dasar pertimbangan Pemerintah Kota Denpasar menetapkan Ruang Terbuka Hijau adalah berdasarkan Pola Pemanfaatan Ruang yakni permukiman, fasilitas umum, dan persawahan. Dalam mengupayakan hak masyarakat atas tanahnya yang diperuntukan sebagai Ruang Terbuka Hijau adalah dengan mengeluarkan Surat Keputusan Walikota Denpasar Nomor 188.45/303/HK/2010 tentang Pemberian Kompensasi Pembayaran Pajak Bumi Dan Bangunan Bagi Wajib Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Yang Tanahnya Ditetapkan Sebagai Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) Dengan Koefisien Daerah Terbangun (KDB) 0% (Nol Perseratus) Dan Daerah Civic Centre Serta Bagi Tanah Produktif Yang Diperuntukan Untuk Pertanian Di Kota Denpasar DAFTAR PUSTAKA 1. LITELATUR Bruce Mitchell, 2000, Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan, Gajah Mada University Press, Yogyakarta. Pemerintah Kota Denpasar, 2010, Inventarisasi Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Kota Kecamatan Dentim dan Denut, Disertasi Dinas Tata Ruang dan Perumahan, Denpasar. Soetriano Hadi, 2000, Metodologi Research, UGM. 2. PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN 1. Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 27 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Denpasar. 5