PERTUMBUHAN TANAMAN DAN HASIL UMBI DAUN DEWA (Gynura procumbens Back.) PADA BERBAGAI INTENSITAS CAHAYA DAN PEMANGKASAN DAUN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH TINGKAT NAUNGAN DAN DOSIS PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SAMBILOTO (Andrographis paniculata NEES.)

PENGARUH INTERVAL PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL EMPAT KULTIVAR JAGUNG (Zea mays L.)

III. METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakaan pada bulan Juni sampai dengan November 2015 di Lahan Percobaan Fakultas

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian UMY dan

METODOLOGI Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Bahan tanaman Bahan kimia Peralatan Metode Penelitian

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

Pengaruh Takaran SP-36 terhadap Pertumbuhan Tanaman, Pembungaan dan Kandungan Lutein Tagetes erecta L. dan Cosmos sulphureus Cav.

PENGARUH KEMATANGAN BENIH TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max (L).Merrill)

PENGARUH TAKARAN KOMPOS BLOTONG DAN UMUR SIMPAN MATA TUNAS TUNGGAL TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TEBU (Saccharum officinarum L.)

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) PADA BERBAGAI PERSENTASE NAUNGAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Bio-slurry dan tahap aplikasi Bio-slurry pada tanaman Caisim. Pada tahap

PENGARUH JARAK TANAM DAN POSISI RUAS STEK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) SKRIPSI

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

Pengaruh BAP ( 6-Benzylaminopurine ) dan Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) YANG DIBERI PUPUKKANDANG AYAM DENGAN KERAPATAN TANAM BERBEDA

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA AKSESI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) LOKAL HUMBANG HASUNDUTAN PADA BERBAGAI DOSIS IRADIASI SINAR GAMMA

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

JUPE, Volume 1 ISSN Desember PENGARUH PARANET PADA SUHU DAN KELEMBABAN TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SELEDRI (Apium graveolens L.

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

PENGARUH BERBAGAI DOSIS PUPUK NPK MUTIARA DAN PUPUK BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Thebroma Cacao L ) PADA MEDIA TANAH GAMBUT

HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK VERMIKOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN PADA TANAH SUBSOIL SKRIPSI

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KROKOT LANDA (Talinum triangulare Willd.)

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN A.

Program Studi Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada 2) Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada *)

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

PENGARUH KADAR ATONIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL DUA JENIS JAHE (Zingiber officinale Roscoe)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PUPUK DAUN DAN NAUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT GAHARU Gyrinops verstegii (Gilg) Domke DI BAWAH CEKAMAN AIR.

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan di laboratorium dan rumah

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. cendawan MVA, sterilisasi tanah, penanaman tanaman kedelai varietas Detam-1.

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA PEMBERIAN HIDROGEL DAN FREKUENSI PENYIRAMAN DENGAN SISTEM VERTIKULTUR SKRIPSI

PERTUMBUHAN BIBIT BUD CHIPS TEBU (Saccharum officinarum L. ) PADA BERBAGAI UMUR BAHAN TANAMAN DENGAN PEMBERIAN BAP

Pengaruh Jenis Bahan Tanam dan Takaran Kompos Blotong terhadap Pertumbuhan Awal Tebu (Saccharum officinarum L.)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK DAUN GROW MORE DAN WAKTU PEMANGKASAN

SKRIPSI OLEH : MARIA MASELA S. SITANGGANG/ AGROEKOTEKNOLOGI

JurnalAgroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.6.No.1, Januari 2018 (3): 14-19

Pengaruh Takaran Pupuk Kandang dan Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Temu Putih (Curcuma zedoaria L.).

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman. antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicuml.) MENGGUNAKAN MEDIA DAN BAHAN TANAM BERBEDA

KAJIAN PRODUKSI UBI DAN ACI TANAMAN UBIKAYU (Manihot esculenta CRANTZ) AKIBAT PEMANGKASAN TAJUK

PERBEDAAN LAMA PENYIMPANAN DAN MEDIA SIMPAN TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

PENGARUH NAUNGAN DAN PUPUK FOSFOR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI NILAM (Pogostemon cablin Benth.)

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) AKIBAT PERBEDAAN JARAK TANAM DAN JUMLAH BENIH PER LUBANG TANAM

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

5. PEMBAHASAN 5.1. Pengaruh waktu pemberian GA3 terhadap pertumbuhan tanaman leek

Effect of Vinasses and Cow Manure Rates on Growth Yield and Total Oilseed Content of Sesame in Coastal Sandy Soil

SKRIPSI. Oleh : ERNIKA SEPTYMA BR PARDEDE/ AGROEKOTEKNOLOGI - BPP

PENGARUH WARNA MULSA PLASTIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TERUNG (Solanum melongena L.) TUMPANGSARI DENGAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans Poir.

THE EFFECT OF SHADE ON BUD CHIP SEEDLING TECHNIQUES THREE VARIETIES OF SUGARCANE (Saccharum officinarum L.)

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Percobaan dan Laboratorium

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

RESPONS TANAMAN TOMAT TERHADAP PEMBERIAN PUPUK BOKASHI DAN PENGATURAN JARAK TANAM

Penggunaan Pupuk pada Tanaman Bawang Merah

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz.) merupakan tanaman yang banyak

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

BAB III BAHAN DAN METODE. Untuk menguji hipotesis penelitian, digunakan data berbagai variabel yang

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Variabel Pertumbuhan. Variabel pertumbuhan tanaman Kedelai Edamame terdiri atas tinggi tanaman, jumlah daun,

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA...

SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

SKRIPSI ANALISIS PERTUMBUHAN GARUT (MARANTHA ARUNDINACEAE)PADA BEBERAPA TINGKAT NAUNGAN. Oleh RISKA WIJAYANTI H

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House dan Laboratorium penelitian

Lampiran 1. Data persentase hidup (%) bibit A. marina dengan intensitas naungan pada pengamatan 1 sampai 13 Minggu Setelah Tanam (MST)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

KESESUAIAN SAMBUNG MINI TIGA KULTIVAR DURIAN (Durio zibethinus L. ex Murray) DENGAN BATANG BAWAH BERBAGAI UMUR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. METODE PENELITIAN

PENGARUH JENIS PUPUK KANDANG DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. var. saccharata Sturt) SKRIPSI

Pengaruh Beberapa Tingkat Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Seledri (Apium graveolens L.) di Polibag. Oleh: Dora Fatma Nurshanti

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

SKRIPSI TANGGAPAN KACANG HIJAU PADA BERBAGAI TINGKAT NAUNGAN. OLEH Liza Herdyana H

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN MOL BONGGOL PISANG DAN GIBGRO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ARTEMISIA (Artemisia annua L.)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) VARIETAS TUK-TUK TERHADAP JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KCl

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN INVIGORASI TERHADAP VIABILITAS BENIH KAKAO (Theobromacacao L.)

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian tempat

Pengaruh Lama Penyimpanan dan Diameter Stum Mata Tidur terhadap Pertumbuhan Bibit Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.)

SKRIPSI. PENGARUH PEMBERIAN ABU SERBUK GERGAJI DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KAKAO (Theobroma Cacao L.)

SKRIPSI. KOMPONEN HASIL DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L) Merrill) DENGAN PEMBERIAN NAUNGAN DI LAHAN GAMBUT

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Tinggi Tanaman. Hasil penelitian menunjukan berbagai kadar lengas tanah pada stadia

PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) PADA MEDIA GAMBUT DENGAN PEMBERIAN URINE SAPI

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian Percobaan I: Pengaruh Tingkat Berbuah Sebelumnya dan Letak Strangulasi Terhadap Pembungaan Jeruk Pamelo Cikoneng

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. lingkungan atau perlakuan. Berdasarkan hasil sidik ragam 5% (lampiran 3A)

PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI

Hasil dari tabel sidik ragam parameter tinggi tanaman menunjukkan beda. nyata berdasarkan DMRT pada taraf 5 % (lampiran 8) Hasil rerata tinggi tanaman

PENGARUH TAKARAN PUPUK KASCING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL DUA VARIETAS KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill)

UJI PEMOTONGAN UMBI DAN MEDIA TANAM UNTUK PERTUMBUHAN DAN HASIL VERTIKULTUR TANAMAN BAWANG MERAH (Allium cepa)

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Green House, Lab.Tanah dan Lab.

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK NPK DAN KOMPOS KULIT BUAH KOPI SKRIPSI OLEH:

PERTUMBUHAN STUMP KARET PADA BERBAGAI KEDALAMAN DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM SKRIPSI OLEH : JENNI SAGITA SINAGA/ AGROEKOTEKNOLOGI-BPP

Pengaruh Waktu Pangkas Pucuk dan Frekuensi Pemberian Paklobutrazol terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Tanaman Kembang Kertas (Zinnia elegans Jacq.

SKRIPSI PENGARUH APLIKASI UNSUR FE PADA KONDISI CEKAMAN KEKERINGAN TERHADAP TANAMAN TOMAT. Oleh Aprilia Ike Nurmalasari H

Transkripsi:

PERTUMBUHAN TANAMAN DAN HASIL UMBI DAUN DEWA (Gynura procumbens Back.) PADA BERBAGAI INTENSITAS CAHAYA DAN PEMANGKASAN DAUN PLANT GROWTH AND TUBER YIELD OF DAUN DEWA(Gynura procumbens Back.) ON DIFFERENT LIGHT INTENSITY AND LEAF TRIMMING Ikhsanah Ratri Astuti 1, Rohlan Rogomulyo 2, Sri Muhartini 2 ABSTRACT The experiment was conducted to study the effect of light intensity and leaf trimming on the plant growth and tuber yield of daun dewa and get the best interaction between light intensity and leaf trimming on the plant growth and tuber yield of daun dewa. The experiment was conducted at the Experimental Field of Faculty of Agriculture Gadjah Mada University, in Banguntapan, Yogyakarta, from August to December 2011. The experiment was arranged in split plot randomized block design with three replications as blocks. The main plot is light intensity i.e.: 4 weeks without shade that followed 11 weeks with 50% shade, 75% light intensity, and 50% light intensity. The sub plot is no trimming, 25% leaves trimming of the total leaves, and 50% leaves trimming of the total leaves. The results showed there was no interaction between light intensity and on all observation variables. 50% light intensity increase the number of tillers and 75% light intensity increase specific leaf weight of daun dewa. 25% leaves trimming increase daun dewa root and shoot ratio. There are no significant effect on yield of tuber daun dewa at different light intensity and also leaves trimming. Keywords: daun dewa, light intensity, leaf trimming, tuber INTISARI Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya dan pemangkasan daun terhadap pertumbuhan dan hasil umbi daun dewa (Gynura procumbens Back.) serta mendapatkan interaksi yang paling baik antara intensitas cahaya dan pemangkasan daun terhadap pertumbuhan dan hasil umbi daun dewa. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan milik Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, di Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, pada bulan Agustus sampai Desember 2011. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok lengkap split plot dengan 3 ulangan sebagai blok. utama adalah intensitas cahaya yaitu 4 minggu tanpa naungan, 11 minggu naungan 50%; intensitas cahaya 75%; dan intensitas cahaya 50%. Anak perlakuan adalah pemangkasan daun yaitu tidak dipangkas, pemangkasan 25% daun dari total daun, dan pemangkasan 50% daun dari total daun. Tidak terdapat interaksi antara intensitas cahaya dan pemangkasan daun pada semua variabel pengamatan. Intensitas cahaya 50% secara nyata dapat meningkatkan jumlah anakan dan intensitas cahaya 75% secara nyata meningkatkan berat daun khas. Pemangkasan 25% daun meningkatkan rasio akar tajuk daun dewa. Intensitas cahaya ataupun pemangkasan daun tidak berpengaruh nyata terhadap hasil umbi daun dewa. 1Alumni Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 2 Fakultas Pertanian Gadjah Mada, Yogyakarta

Kata kunci: daun dewa, intensitas cahaya, pemangkasan daun, umbi PENDAHULUAN Pengembangan agroindustri tanaman obat di Indonesia memiliki prospek yang baik. Faktor yang mendukung adalah besarnya potensi kekayaan sumber daya alam Indonesia sebagai sumber bahan baku simplisia yang dapat diformulasikan menjadi obat tradisional dan meningkatnya minat masyarakat karena biaya yang lebih murah dibandingkan dengan pengobatan modern. Salah satu tanaman obat yang memiliki banyak manfaat adalah tanaman daun dewa (Gynura procumbens Back.). Manfaat dari tanaman ini antara lain sebagai obat anti kanker, obat penyakit kulit, penurun panas, penurun kadar gula dalam darah. Penambahan cahaya pada dasarnya akan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman, namun pada saat pertumbuhan maksimum dibutuhkan intensitas cahaya optimum dan bila lebih tinggi dapat menimbulkan kerusakan pada bagian-bagian tanaman yang peka terhadap cahaya matahari langsung. Sejumlah panas yang dihasilkan oleh cahaya matahari tinggi dapat menyebabkan terjadinya klorosis dengan gejala ujung tanaman mengering, dan tempat tertentu seperti terbakar dan tanaman menjadi berwarna kekuningan. Namun, hal ini dapat dicegah dengan memberikan naungan yang dapat diatur intensitas cahaya yang diterima (Widiastoety et al., 2000). Jumlah daun berpengaruh pada pertumbuhan tanaman karena berhubungan dengan kemampuan melakukan aktivitas fotosintesis. Daun yang efisien bagi proses fotosintesis adalah daun yang dapat menyerap sinar matahari secara optimal. pemangkasan daun pada tingkat tertentu akan meningkatkan hasil, namun pemangkasan daun yang berlebihan tidak akan meningkatkan hasil tanaman bahkan dapat menurunkan hasil. Hal ini disebabkan karena laju fotosintesis dari daun yang tertinggal tidak cukup untuk mengimbangi kebutuhan fotosintat yang semakin meningkat. Kebutuhan daun dewa yang terus meningkat perlu diimbangi dengan produktivitas yang tinggi. Oleh karena itu, untuk mendapatkan pertumbuhan dan hasil tanaman daun dewa yang optimal diperlukan usaha perbaikan budidayanya antara lain dengan pengaturan intensitas cahaya dan pemangkasan daun.

BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2011 sampai dengan Desember 2011 bertempat di Kebun Percobaan Banguntapan milik Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada dengan ketinggian tempat 113 mdpl. Alat yang digunakan yaitu timbangan digital, leaf area meter, luxmeter, termohigrometer, SPAD, jangka sorong, munsell color charts for plant tissues, oven, alat tulis. Bahan yang digunakan adalah bibit daun dewa berumur 1,5 bulan yang diperoleh dari Bina Agro Mandiri, polibag ukuran 35 cm x 35 cm, paranet 25% dan 50%, bambu, kawat, pupuk kandang, pupuk NPK Phonska (15% N, 15% P2O5, 15% K2O), tanah regosol, dan furadan. percobaan terdiri atas dua faktor yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) split plot. yang dicobakan adalah taraf intensitas cahaya sebagai perlakuan utama (main plot) yang terdiri dari 4 minggu tanpa naungan yang diikuti 11 minggu naungan 50% (I1), intensitas cahaya 75% (I2), dan intensitas cahaya 50% (I3). Anak perlakuan (subplot) adalah pemangkasan daun yang terdiri dari tidak dipangkas, pemangkasan 25% daun dari total daun (P2), dan pemangkasan 50% daun dari total daun (P3). Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, diameter tajuk, kehijauan daun, berat segar dan berat kering tajuk, berat segar dan berat kering akar, berat segar dan berat kering umbi. Analisis pertumbuhan yang dihitung adalah laju asimilasi bersih (LAB), laju pertumbuhan relatif (LPR), nisbah luas daun (NLD), berat daun khas (BDK), rasio akar tajuk, dan indeks panen. Data yang didapat dianalisis dengan sidik ragam (Anova) pada jenjang nyata 5% dan dilanjutkan dengan DMRT pada jenjang nyata 5%. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 3.1 menunjukkan bahwa perbedaan intensitas cahaya tidak mempengaruhi suhu udara. Rerata suhu udara harian selama 15 mst menunjukkan tidak berbeda nyata. Rerata kelembaban udara harian selama 15 mst pada berbagai intensitas cahaya tidak berbeda nyata. Rerata intensitas cahaya harian selama 15 mst menunjukkan perbedaan pada perlakuan intensitas cahaya 75% dengan perlakuan intensitas cahaya 50% dan perlakuan 4 minggu tanpa naungan yang diikuti dengan 11 minggu naungan 50%. Intensitas cahaya

pada perlakuan intensitas cahaya 75% paling tinggi, yaitu 45859,57 lux. Intensitas cahaya pada perlakuan intensitas cahaya 50% dan perlakuan 4 minggu tanpa naungan yang diikuti dengan 11 minggu naungan 50% tidak berbeda nyata. Tabel 3.1 Rerata suhu udara harian, kelembaban udara harian, dan intensitas cahaya (lux) pada berbagai intensitas cahaya Parameter Pengamatan Suhu udara ( 0 C) Kelembaban udara (%) Intensitas cahaya (lux) 4 minggu tanpa naungan, 11 minggu naungan 50% (I 1 ) 35.25 a 48.89 a 32784.85 b Intensitas cahaya 75% (I 2 ) 35.34 a 48.44 a 45859.57 a Intensitas cahaya 50% (I 3 ) 35.16 a 48.93 a 25926.41 b nyata menurut sidik ragam dan uji Duncan dengan tingkat signifikansi 5%. Tabel 3.2 Tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, dan kehijauan daun tanaman daun dewa pada umur 15 mst pada berbagai intensitas cahaya dan pemangkasan daun Variabel Pengamatan Tinggi Tanaman (cm) Jumlah Daun Jumlah Anakan Kehijauan Daun (unit) Intensitas Cahaya 4 minggu tanpa naungan, 11 minggu naungan 50% (I 1 ) 41.40 a 35.63 a 4.15 c 43.80 a Intensitas cahaya 75% (I 2 ) 47.90 a 34.22 a 5.04 b 39.13 a Intensitas cahaya 50% (I 3 ) 41.68 a 34.15 a 5.33 a 42.21 a Pemangkasan Daun Tidak dipangkas (P 1 ) 40.21 p 40.11 p 5.22 p 42.58 p Pemangkasan 25% (P 2 ) 40.96 p 29.41 r 5.22 p 40.87 p Pemangkasan 50% (P 3 ) 49.82 p 34.48 q 4.07 p 41.69 p Interaksi (-) (-) (-) (-) nyata menurut sidik ragam dan uji Duncan dengan tingkat signifikansi 5%; (-) menunjukkan tidak ada interaksi. Tidak ada interaksi antara intensitas cahaya dan pemangkasan daun pada semua variabel pengamatan.tinggi tanaman daun dewa dan kehijauan daun tidak berbeda nyata pada perlakuan intensitas cahaya dan juga pemangkasan daun. Pada akhir pengamatan, jumlah daun pada perlakuan tanpa pemangkasan paling tinggi dan jumlah daun terendah pada perlakuan pemangkasan 25% daun. Dengan dilakukan pemangkasan akan terjadi pematahan dominansi apikal. Dominansi apikal adalah penghambatan oleh titik tumbuh pada pertumbuhan tunas-tunas dibawahnya yang disebabkan oleh

auksin. Dominansi pucuk dapat dihilangkan dengan pemangkasan (Harjadi, 1979). Karena adanya pematahan dominansi apikal maka auksin yang semula berada pada daerah meristematik akan terdistribusi ke bagian bawah sehingga merangsang pertumbuhan tunas-tunas pada ketiak daun (Mahfudz et al., 2012). Jumlah anakan daun dewa dipengaruhi oleh intensitas cahaya. Intensitas cahaya 50% mempunyai jumlah anakan tertinggi, yaitu 16,00. intensitas cahaya 50% mempunyai intensitas sebesar 25926,41 lux. Intensitas cahaya tersebut diduga optimum untuk pertumbuhan anakan tanaman daun dewa. Intensitas cahaya tersebut tidak terlalu tinggi sehingga laju transpirasi rendah sehingga air yang ada disekitar tanaman dapat digunakan untuk fotosintesis. Hasil fotosintesis yang dihasilkan tanaman lebih banyak digunakan untuk pembentukan anakan dibandingkan untuk pertumbuhan tajuk dan akar. Tabel 3.3 Rerata berat segar umbi, berat kering umbi, volume umbi, dan luas daun tanaman korban pada umur 15 mst pada berbagai intensitas cahaya dan pemangkasan daun Variabel Pengamatan Berat kering umbi (g) Volume umbi (ml) Indeks panen Intensitas Cahaya 4 minggu tanpa naungan, 11 minggu naungan 50% (I 1 ) 14.87 a 62.96 a 1.16 a Intensitas cahaya 75% (I 2 ) 13.89 a 65.29 a 1.27 a Intensitas cahaya 50% (I 3 ) 9.46 a 51.17 a 1.09 a Pemangkasan Daun Tidak dipangkas (P1) 12.66 p 57.00 p 1.27 p Pemangkasan 25% (P2) 11.62 p 60.00 p 1.00 p Pemangkasan 50% (P3) 13.94 p 62.42 p 1.24 p Interaksi (-) (-) (-) nyata menurut sidik ragam dan uji Duncan dengan tingkat signifikansi 5%; (-) menunjukkan tidak ada interaksi. Kehijauan daun yang sama menyebabkan tidak ada perbedaan laju fotosintesis. Laju fotosintesis yang sama menyebabkan fotosintat yang tersimpan dalam umbi sama. Sehingga berat kering umbi, volume umbi sama, dan indeks panen tidak berbeda nyata. Kehijauan daun yang tidak berbeda menyebabkan laju fotosintesis tidak berbeda. LAB menggambarkan efisiensi fotosintesis dan laju penimbunan asimilat pada tanaman. Nilai LAB yang tidak berbeda nyata pada setiap perlakuan menunjukkan bahwa pada selang waktu tersebut kemampuan

tanaman untuk menghasilkan asimilat sama.lab yang sama menyebabkan indeks panen pada perlakuan intensitas cahaya ataupun pemangkasan daun tidak berbeda. Tabel 3.4 Laju asimilasi Bersih (LAB) selang waktu 10 mst hingga 15 mst, berat daun khas (BDK) 15 mst, dan rasio akar tajuk 15 mst pada berbagai intensitas cahaya dan pemangkasan daun Variabel Pengamatan LAB (g/cm 2 /minggu) BDK Rasio akar tajuk Intensitas Cahaya 4 minggu tanpa naungan, 11 minggu naungan 50% (I 1 ) 0.0383 a 0.1050 b 0.1330 a Intensitas cahaya 75% (I 2 ) 0.0402 a 0.1247 a 0.1610 a Intensitas cahaya 50% (I 3 ) 0.0248 a 0.1099 b 0.2070 a Pemangkasan Daun Tidak dipangkas (P1) 0.0353 p 0.1125 p 0.1320 r Pemangkasan 25% (P2) 0.0314 p 0.1146 p 0.2000 p Pemangkasan 50% (P3) 0.0365 p 0.1125 p 0.1690 q Interaksi (-) (-) (-) nyata menurut sidik ragam dan uji Duncan dengan tingkat signifikansi 5%; (-) menunjukkan tidak ada interaksi. BDK perlakuan intensitas cahaya 75% tertinggi. BDK menunjukkan ketebalan daun. Menurut Nirwan (2007), perkembangan daun pada intensitas cahaya yang tinggi lebih didominasi oleh peningkatan jumlah sel daripada peningkatan ukuran sel sehingga daun menjadi tebal, sedangkan pada intensitas cahaya rendah peningkatan jumlah sel terhambat sehingga daun menjadi tipis. Hal disebabkan oleh pengurangan lapisan palisade dan sel-sel mesofil. Struktur tersebut lebih berongga dan akan menambah efisiensi dalam menangkap energi radiasi cahaya untuk proses fotosintesis (Djukri dan Purwoko, 2003). Rasio akar tajuk menggambarkan pembagian asimilat ke akar dan tajuk. Daun dewa yang tidak dipangkas mempunyai rasio akar tajuk terendah (0,132) sedangkan perlakuan pemangkasan 25% daun mempunyai rasio akar tajuk tertinggi (0,200). Hal ini menunjukkan pembagian asimilat tanaman daun dewa lebih banyak ke bagian akar pada perlakuan pemangkasan 25% daun. Akar daun dewa akan membentuk umbi. Asimilat yang lebih banyak di akar akan menyebabkan perkembangan umbi akan lebih baik. Akan tetapi, penelitian ini hanya dilakukan selama 15 minggu sehingga belum memasuki masa panen (umbi belum berkembang maksimal).

KESIMPULAN 1. intensitas cahaya tidak berinteraksi dengan perlakuan pemangkasan daun pada semua variabel pengamatan. 2. Intensitas cahaya 50% secara nyata dapat meningkatkan jumlah anakan dan intensitas cahaya 75% secara nyata meningkatkan berat daun khas. 3. Pemangkasan 25% daun meningkatkan rasio akar tajuk daun dewa. 4. intensitas cahaya ataupun pemangkasan daun tidak berpengaruh nyata terhadap berat segar, berat kering, dan volume umbi daun dewa. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian. DAFTAR PUSTAKA Djukri dan B. S. Purwoko. 2003. Pengaruh naungan paranet terhadap sifat toleransi tanaman talas (Colocasta esculenta (L.) Schott). Ilmu Pertanian 10: 17-25. Harjadi, S.S. 1979. Pengantar agronomi. PT Gramedia, Jakarta. Mahfudz, Dyan, dan A. Fiani. 2012. Pengaruh kehilangan daun terhadap pertumbuhan bibit pulai (Alstonia sp.). <http://www.images.institutyogyakarta.multiply.multiplycontent.com>.diak ses tanggal 25 Februari 2012. Widiastoety, D., W. Prasetio, dan N. Solvia. 2000. Pengaruh naungan terhadap produksi tiga cultivar bunga anggrek dendrobium. Jurnal Hortikultura 9: 302-306.